Professional Documents
Culture Documents
Hubungan Antara Teori Dan Riset Keperawatan
Hubungan Antara Teori Dan Riset Keperawatan
1. Di Pendidikan
maka tidak mengherankan apabila teori keperawatan menjadi lebih kuat di akademik
diidentifikasi, yang kemudian dihimpun dalam kerangka kerja konseptual dan bersuaha
untuk mengorganisir kurikulum seputar kerangka kerja tersebut. Tujuannya adalah untuk
mengembangkan arti pokok dari suatu profesi dan untuk memperoleh status pengakuan
2. Di Riset
mengidentifikasi asumsi filosofi atau kerangka kerja teori dari yang dihasilkannya. Di
karenakan semua pemikiran, tulisan, dan perkataan di dasarkan pada asumsi sebelumnya
tentang manusia dan alam dunia. Perspektif teori baru memberikan pelayanan yang perlu
dengan mengidentifikasi gaps didalam cara kita pendekatan lapangan yang spesifik,
seperti manjemen gejala atau kualitas hidup. Perbedaaan perspektif juga dapat digunakan
keperawatan lebih sering di jelaskan oleh midlevel teori, yang berfokus pada penjelasan
Teori keperawatan telah di lakukan di area klinik, sebagai kontribusi utama yang
telah difasilitasi dari refleksi, bertanya, berfikir tentang apa yang dilakukan oleh perawat.
Karena perawat dan praktek keperawatan di selaraskan untuk memperkuat institusi dan
tradisi, pengenalan kerangka kerja yang mendorong perawat untuk refleksi pada, berfikir
tentang, dan bertanya apa yang harus mereka lakukan memberikan sebuah pelayanan
kerangka kerja dari formal teori yang menggambarkan sesi yang akan datang. Perdebatan
keperawatan semakin dewasa pada disiplin akademik dan sebagai profesi klinik.
Pada gambar diatas tampak bahwa antara teori, praktik, dan riset keperawatan
masingmasing dihubungkan dengan tanda panah dua arah berarti ketiganya mempunyai
hubungan yang sangat erat dan saling tergantung. Penjelasan keterkaitan gambar di atas:
1. Teori keperawatan yang telah dipelajari, (1) secara aksiologi akan bermanfaat bagi
dan (2) harus diyakini setiap teori keperawatan memiliki keterbatasan sehingga
keterbatasan yang telah diidentifikasi harus dilakukan riset agar dapat menyelesaikan
masalah.
2. Praktik keperawatan sebagai tempat pelayanan kepada pasien atau klien, (1) selama
pelayanan asuhan akan ditemukan hambatan atau kendala atau masalah baru,
sehingga akan memberi kontribusi langsung kepada teori untuk dikembangkan dan
(2) merupakan tempat pelaksanaan riset dan pengumpulan data sesuai perencanaan
3. Riset keperawatan merupakan suatu kegiatan, (1) menghasilkan teori baru untuk
keperawatan yang baru dan (2) hasil riset yang ada harus diterapkan pada praktik
Hubungan Riset-Praktek:
Area praktek adalah tempat terjadinya fenomena aktifitas perawatan yang dapat
memperbaiki praktek dengan teori-teori baru yang ditemukan atau teori lama yang
keperawatan di pelayanan. Riset akan lebih membumi bila dilakukan oleh seorang klinisi.
Riset keperawatan yang dihasilkan akan menjadi evidance based keperawatan terutama
dalam tatanan middle range theory dan practice theory, sehingga menjadi acuan dan
sebagai dasar pengambilan keputusan bagi praktisi klinis keperawatan dalam melakukan
asuhan keperawatan terhadap pasien, sedangkan riset keperawatan yang dihasilkan dalam
tatanan metaheory dan grand nursing theory akan menjadi panduan bagi perawat dalam
Lingkungan serta perawat itu sendiri akan terus berkembang kearah yang lebih baik.
Hubungan Riset-Pendidikan:
keperawatan lebih baru dan menambah kekayaan keilmuan keperawatan, teori- teori
terbaru ini akan diadopsi dan menjadi panduan bagi dunia pendidikan dalam penyusunan
keperawatan akan menjadi panduan dalam mendidik perawat terutama dari asfek afektif,
sedangkkan middle range theory dan practice theory akan menjadi panduan dalam
Riset keperawatan berkualitas di hasilkan oleh para ahli riset yang handal, yaitu
mereka yang mampu melihat fenomena-fenomena empiris yang muncul dan berusaha
mencari tahu sebab akibatnya . Ahli riset keperawatan yang handal ini dapat tercipta dan
dihasilkan oleh pendidikan keperawatan yang berkualitas pula terutama mendidik
perawat untuk selalu peka terhadap munculnya fenomena yang muncul disekitarnya dan
mendidik bagaimana cara mencari jawaban sebab akibat dari fenomena tersebut melalui
metode ilmiah.
handal, hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan tinggi keperawatan terutama level
pendidikan doctoral, sehingga riset yang dihasilkan akan diakui keilmuannya karena
tentang keperawatan kepada calon-calon perawat dari asfek kognitif, afektif dan
psikomotor berdasarkan kurikulum inti yang dibuat oleh pemerintah dan kurikulum
muatan lokal yang dibuat oleh institusi pendidikan disesuaikan dengan visi dan misi
institusi tersebut. Setiap institusi pendidikan keperawatan berharap lulusannya akan siap
kerja dan siap untuk mempraktekkan ilmu keperawatannya, sehingga peran pelayanan
sebagai salah satu tempat untuk belajar bagi mahasiswa keperawatan dalam mempraktek
ilmu yang didapat pada saat pembelajaran di kelas dan laboratorium, sehingga mahasiswa
mendapatkan pembelajaran klinik yang nyata, sebelum mereka lulus dari pendidikannya
asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap pasien, yaitu bilamana seorang perawat
telah lulus dari pendidikannya dengan kualitas yang rendah ketika melakukan asuhan
para ahli teori tentang manusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan. Teori
keperawatan yang berasal dari model teretentu menguraikan dan menjelaskan hubungan
antara klien, kesehatan mereka, lingkunagan, dan peran perawat. Definisi para ahli teori
tentang konsep utama, dan interelasi konsep tersebut menggambarkan bagaimana perawat
membantu klien dalam mencapai kesehatan di dalam lingkungan mereka. Baik definisi
konsep maupun hubungannya dari para ahli teori berfungsi untuk memandu praktik dan
penelitian keperawatan.
pengetahuan dasar yaitu apa, bagaimana, atau mengapa hal tersebut terjadi. Berikutnya,
aplikasi dari pengetahuan dasara kedalam praktik. Akhirnya, dalam penelitian lebih lanjut
memandu situasi praktik keperawatan spesifik. Dengan demikian teori, penelitian, dan
penelitian, teori juga berinteraksi dan memandu praktik keperawatan, studi penelitian
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan masyarakat. Peran perawat yang
utama (Loknas Keperawatan tahun 1983) yaitu (1) care giver, (2) manager, (3) educator,
dan (4) researcher. Peran yang keempat menunjukkan bahwa perawat harus menjadi
manfaat dan mutu pelayanan keperawatan. Peran perawat sebagai periset keperawatan
sangat penting untuk pengembangan ilmu keperawatan. Peran perawat dalam riset yaitu :
Barbara, K. Erb, G. Berman, A. Snider, S.J. (2004). Fundamentals of nursing : conceps, process,
and practice. (7 th ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc. 3, 36-37.
Elly Nurachmah, Hubungan antara falsafah, paradigma, model konseptuall, teori keperawatan
dan metodologi ilmiah, FIK UI
Janice Rider , Nursing A human needs approach, Fifth edition, JB. Lippincottt company
Marriner-Tomey, A. (2004). Nursing theorists and their work. Sixth edition. St. Louis: Mosby
Company.
Meleis, Alaf Ibrahim. (1999). Theorical nursing: development and progress. (3 rd.ed.)
Philadelphia: Lippincott-Raven Publisher. 13, 223-242.
Suprajitno. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan, Pengantar Riset Keperawatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia
Kesehatan. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.