You are on page 1of 188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KAJIAN ETNO-STEM PADA USAHA KERAJINAN PAHATAN BATU DI


MUNTILAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN
BERBASIS STEM MATERI MATEMATIKA DI SMP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh:
FELISITA MARCELLIANA ATMOJO
NIM : 171414015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

KAJIAN ETNO-STEM PADA USAHA KERAJINAN PAHATAN BATU DI


MUNTILAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN
BERBASIS STEM MATERI MATEMATIKA DI SMP

Disusun oleh :
Felisita Marcelliana Atmojo
171414015

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing

Dr. Marcellinus Andy Rudhito,S.Pd tanggal : 18 Juni 2021

ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

KAJIAN ETNO-STEM PADA USAHA KERAJINAN PAHATAN BATU DI


MUNTILAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN
BERBASIS STEM MATERI MATEMATIKA DI SMP

Ditulis oleh :
Felisita Marcelliana Atmojo
171414015
Telah dipertahankan didepan panitia penguji
Pada tanggal 9 Juli 2021
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji :
Nama Lengkap : Tanda Tangan

Ketua :Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ____________

Sekretaris :Beni Utomo, M.Sc. ____________

Anggota I : Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. ____________

Anggota II : Cyrenia Novella Krisnamurti, M.Sc. ____________

Anggota III : Dewa Putu Wiadnyana Putra, S.Pd., M.Sc. ____________

Yogyakarta, 9 Juli 2021


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universtas Santa Dharma
Dekan FKIP

Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.,

iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, karya ini saya persembahkan kepada :

1. Tuhan Yesus yang telah memberikan berkat dan kekuatan kepada saya untuk

menyelesaikan tugas akhir saya.

2. Bapak Hendro Susanto dan Ibu Lany Kusumawati selaku orangtua yang selalu

mendukung saya.

3. Novella Jestine Estrelita selaku adik yang mendukung saya.

4. Edi Lukmantoro yang selalu mendukung dan menemani saya dalam setiap

proses yang saya lalui.

5. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku dosen pembimbing yang

selalu siaga untuk mendukung dan membimbing saya.

6. Teman, saudara dan semua orang baik yang selalu mendukung dan mendoakan

saya.

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

“ Jadilah bejana yang berani hancur karena dipakai bukan bejana yang takut

hancur karena terpakai “

-felisita-

“Jangan jadikan ujian kehidupan adalah alasan anda untuk berhenti

melangkah, karena niat yang mati adalah alas an yang sebenarnya”

-felisita-

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis


ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 9 Juli 2021

Penulis

Felisita Marcelliana Atmojo

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata


Dharma

Nama : Felisita Marcelliana Atmojo


NIM : 171414015

Untuk perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada


perpustkaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul.
KAJIAN ETNO-STEM PADA USAHA KERAJINAN PAHATAN BATU DI
MUNTILAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN
BERBASIS STEM MATERI MATEMATIKA DI SMP
Dengan demikian saya memberikan hak kepada perpustakaan Universitas
Sanata Dharma untuk menyimpan, mengolah dan mempublikasikan di internet atau
media lainya untuk kepentingan peningkatan akademis tanpa perlu meminta izin
dari saya dengan syarat tetap mencantumkan nama saya dalam setiap publikasi
tersebut. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa
paksaan dari pihak manapun.

Yogyakarta, 9 Juli 2021

Yang Menyatakan

Felisita Marcelliana Atmojo

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang dikenal dengan keragaman budaya. Namun
budaya bangsa Indonesia mulai jarang diminati oleh masyarakatnya sendiri. Etno-
STEM adalah pembelajaran berbasis budaya dengan pendekatan STEM yang
diharapkan dapat memberi solusi dari masalah yang timbul.
Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengkaji proses usaha kerajinan pahatan
batu (ii) mencari aspek-aspek STEM yang terdapat dalam aktivitas pembuatan
kerajinan pahatan batu di Muntilan dan (iii) mendesain implementasi aktivitas
pembuatan kerajinan pahatan batu terhadap materi matematika di SMP berbasis
STEM. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode
pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil penlitian yang didapatkan ialah empat proses pada usaha kerajinan
pahatan batu yaitu tahap persiapan, proses, finishing dan packing. Kemudian aspek
science terdapat pengetahuan konsep materi besaran, hukum newton, zat dan
wujudnya, gerak lurus, usaha dan energi, klasifikasi makhluk hidup, dan mengenai
unsur, senyawa dan campuran. Technology yang digunakan adalah mesin
pemotong batu, mesin grafir dan mesin ukir, mesin pengasah pisau, mesin bor dan
mesin penghalus. Aspek engineering yang ditemukan pada proses pembuatan
pahatan batu adalah teknik mendesain gambar, teknik memotong dan membelah
batu, teknik mensket batu, teknik menentukan proporsi dan juga teknik memahat
yang sangat berpengaruh pada kualitas hasil pahatan batu. Pada aspek mathematics
ditemukan 6 aktivitas fundamental matematis antara lain counting (menghitung),
locating (lokasi), measuring (mengukur), designing (desain), Playing (bermain)
dan explaining (menjelaskan) dan materi pada jenjang SMP. Implementasi hasil
penelitian dalam bentuk LKPD. Materi yang dipilih dalam penyusunan LKPD ini
adalah materi yang diajarkan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kata Kunci : STEM, Pahatan Batu, Matematika

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Indonesia is a country known for its cultural diversity. However, the culture
of the Indonesian nation is rarely in demand by the people themselves. Ethno-STEM
is culture-based learning with a STEM approach which is expected to provide
solutions to problems that arise.
This study aims to (i) examine the business process of stone carving craft
(ii) find the STEM aspects contained in stone craft making activities in Muntilan
and (iii) design the implementation of stone carving craft activities on mathematics
material in STEM-based junior high schools. The type of research used is
descriptive qualitative with interview, observation and documentation data
collection methods.
The research results obtained are four processes in the stone carving craft
business, namely the preparation, processing, finishing and packing stages. Then
the science aspect includes knowledge of the concept of matter, Newton's laws,
matter and its form, straight motion, work and energy, classification of living
things, and about elements, compounds and mixtures. The technology used is stone
cutting machines, engraving and carving machines, knife sharpening machines,
drilling machines and smoothing machines. The engineering aspects found in the
process of making stone carvings are image design techniques, stone cutting and
splitting techniques, stone sketching techniques, techniques for determining
proportions and also sculpting techniques which greatly affect the quality of stone
carvings. In the aspect of mathematics, there are 6 fundamental mathematical
activities, including counting (counting), locating (location), measuring
(measuring), designing (designing), playing (playing) and explaining (explaining)
and material at the junior high school level. Implementation of research results in
the form of LKPD. The material chosen in the preparation of this LKPD is the
material taught at the Junior High School (SMP) level.
Keywords: STEM, Stone Sculpture, Mathematics

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

kasih dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi saya yang berjudul

“KAJIAN ETNO-STEM PADA USAHA KERAJINAN PAHATAN BATU DI

MUNTILAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN

BERBASIS STEM MATERI MATEMATIKA DI SMP” dengan baik dan lancar.

Skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana

pendidikan.

Dalam menyusun skripsi penulis menyadari keterlibatan banyak pihak yang

telah berkenan meluangkan waktunya untuk membantu penyelesaian skripsi ini.

Oleh sebab itu penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Marcellinus Andy rudhito , S.Pd selaku dosen pembimbing.

2. Bapak Dominikus Arif Budi P, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan kritik dan saran kepada penulis.

3. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma yang

telah memberikan bekal ilmu.

4. Pemilik Sanggar Dian Art Stone, Watupedia dan para pemilik sanggar di

kelurahan Gondosuli yang berkenan menjadi narasumber dalam penelitian.

5. Para pemahat Dian Art Stone, Watupedia dan para pemilik sanggar di kelurahan

Gondosuli yang berkenan menjadi narasumber dalam penelitian.

6. Bapak dan ibu guru yang berkenan meluangkan waktu untuk berdikusi

mengenai pembuatan LKPD.

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Saudara, teman dan semua pihak yang telah membantu peneliti dalam

menyelesaiakn skripsi.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam pembuatan skripsi

ini. Oleh sebab itu besar harapan penulis mendapatkan kritik dan saran dari

pembaca untuk dapat menyempurnakan pembuatan skripsi ini agar dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 9 Juli 2021

Penulis

Felisita Marcelliana Atmojo

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

UNTUK KEPERLUAN AKADEMIS…………………………………...…..vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Batasan Masalah............................................................................. 7

E. Penjelasan Istilah ............................................................................ 8

1. Etnomatematika........................................................................ 8

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. STEM ........................................................................................ 8

3. Etno-STEM ............................................................................... 8

4. Kerajinan Pahatan Batu ............................................................ 9

F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 9

1. Manfaat teoritis ........................................................................ 9

2. Manfaat Praktis ........................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 12

A. Kajian Teori ................................................................................... 12

1. Budaya...................................................................................... 13

2. Kerajinan Pahatan Batu Di Muntilan ...................................... 13

3. Etnomatematika ....................................................................... 15

4. STEM ........................................................................................ 17

5. Pembelajaran Matematika ........................................................ 22

B. Penelitian Yang Relevan ................................................................ 24

1. Penelitian yang di lakukan oleh Margareta Retno Dwi

Purwaningsih (2019) ................................................................ 24

2. Penelitian yang di lakukan oleh Lia Choiriah (2019) .............. 24

3. Penelitian yang dilakukan oleh Winahyu , Ma’rufi, Muhammad

Ilyas (2020) ................................................................................ 25

C. Pembaruan Penelitian .................................................................... 26

D. Kerangka Berfikir........................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 30

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 30

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Waktu Dan Tempat Penelitian ...................................................... 31

C. Narasumber Penelitian .................................................................. 31

D. Objek Penelitian ............................................................................ 31

E. Bentuk Data Penelitian ................................................................... 32

F. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 32

1. Wawancara ............................................................................... 32

2. Observasi .................................................................................. 33

3. Dokumentasi ............................................................................ 33

G. Teknis Analisis Data ..................................................................... 34

1. Tahap pertama : Reduksi Data ................................................ 34

2. Tahap kedua : Paparan Data ..................................................... 34

3. Tahapan ketiga : Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi .......... 35

H. Instrumen Penelitian....................................................................... 35

I. Upaya Peningkatan Kredibilitas Data ........................................... 35

J. Prosedur Penelitian ........................................................................ 36

1. Tahapan Persiapan Penelitian ................................................. 36

2. Prosedur Perizinan .................................................................. 37

3. Tahapan Pelaksanaan Penelitian ............................................. 37

4. Tahap Pembuatan Laporan ....................................................... 38

K. Jadwal Waktu Penelitian ................................................................ 38

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................ 39

A. Persiapan Penelitian ....................................................................... 39

B. Proses Pembuatan Pahatan Batu .................................................... 40

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Aspek STEM yang terdapat dalam proses pembuatan

Pahatan Batu .................................................................................. 51

1. Aspek Science ......................................................................... 51

2. Aspek Technology .................................................................... 79

3. Aspek Engineering ................................................................... 82

4. Aspek Mathematics .................................................................. 86

D. Implementasinya dalam pembelajaran matematika SMP .............. 95

1. Pengantar pembuatan LKPD .................................................... 95

2. LKPD aktivitas pembelajaran STEM ...................................... 96

E. Refleksi Penelitian dan Penulisan skripsi...................................... 115

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 117

A. Kesimpulan ......................................................................................... 117

B. Saran .................................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 122

LAMPIRAN .................................................................................................... 124

Lampiran 1 :Surat Ijin ................................................................................... 124

Lampiran 2 :Pedoman Wawancara ............................................................... 127

Lampiran 3 :Hasil wawancara ....................................................................... 131

Lampiran 4 :Dokumentasi ............................................................................. 153

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Waktu Penelitian .................................................................. 38

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Asal- Usul Usaha Kerajinan Pahatan Batu ........ 40

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Informasi Proses Pahatan Batu ........................... 42

Tabel 4.3 Hasil Wawancara Proses Mendesain dan Jenis Bebatuan ............... 42

Tabel 4.4 Hasil Wawancara Proses Finishing .................................................. 47

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Proses Transaksi Pembayaran............................. 49

Tabel 4.6 Materi Science Besaran Pokok ........................................................ 52

Tabel 4.7 Materi Science Contoh Besaran Turunan ........................................ 52

Tabel 4.8 Materi Science Zat dan Wujudnya ................................................... 56

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Mengenai Plantae dan Animalia ......................... 70

Tabel 4.10 Materi Science Vertebrata .............................................................. 71

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Technology ....................................................... 79

Tabel 4.12 Hasil Wawancara Engineering....................................................... 82

Tabel 4.13 Hasil Wawancara Engineering Kendala ........................................ 85

Tabel 4.14 Rumus Bangun Datar ..................................................................... 103

Table 4.15 Rumus Bangun Ruang Sisi Datar................................................... 106

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1 Hasil Desain .............................................................................. 44

Gambar 4.1.2 Hasil Corel Draw ...................................................................... 44

Gambar 4.1.3 Bongkahan Batu ........................................................................ 46

Gambar 4.1.4 Proses Pemahatan ...................................................................... 47

Gambar 4.1.5 Proses Penghalusan ................................................................... 48

Gambar 4.1.6 Pengemasan Cobek.................................................................... 50

Gambar 4.1.7 Pengemasan Menggunakan Kayu ............................................. 50

Gambar 4.1.8 Proses Pengiriman ..................................................................... 51

Gambar 4.1.9 Pemindahan Produk................................................................... 64

Gambar 4.1.10 Pemindahan Batu..................................................................... 65

Gambar 4.1.11 Lumut di Pahatan Batu ............................................................ 68

Gambar 4.1.12 Mesin Bor ................................................................................ 80

Gambar 4.1.13 Mesin Penghalus ..................................................................... 80

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika adalah ilmu yang berperan dalam kegiatan aktivitas manusia

sehari-hari. Matematika adalah bidang ilmu yang mempelajari pengetahuan,

pengukuran dan pola berfikir. Matematika juga menjadi suatu landasan dalam

pembelajaran ilmu pengetahuan seperti fisika, biologi, kimia dan juga dalam

perkembangan teknologi. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang

dapat dilakukan dengan penggunaan ilmu matematika. Contohnya seperti pada

perkembangan ilmu teknologi komputer, matematika digunakan untuk membuat

aplikasi pemrograman komputer. Ketika orang berdagang matematika digunakan

untuk menghitung keuntungan penjualan dan kerugian yang didapatkan dengan

materi aritmatematika. Dalam semua mata pelajaran di sekolah, matematika juga

digunakan guru untuk menghitung nilai raport siswa baik rata-rata maupun modus,

dan masih banyak lagi peran ilmu matematika dalam aktivitas manusia sehari-hari.

Oleh sebab itu matematika sangat penting diajarkan sejak dini karena akan menjadi

bekal untuk menjalankan kehidupan sehari-hari. Tidak jarang matematika di

sekolah menjadi mata pelajaran yang dianggap sulit untuk siswa. Hal ini karena

beberapa faktor yang mendasarinya, salah satu faktornya adalah banyaknya

aktivitas berhitung dan penalaran logika yang harus digunakan untuk memecahkan

suatu permasalahan dalam proses pembelajaran. Sebagai seorang pendidik,

pendidik perlu untuk menciptakan pembelajaran matematika sesuai abad 21.

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pada abad 21 ini manusia dituntut untuk berfikir kritis dan menyelesaikan masalah,

kreatif, memiliki kemampuan berkomunikasi dan kemampuan bekerjasama.

Indonesia adalah negara yang dikenal dengan keragaman budayanya. Mulai

dari banyaknya suku, ras, rumah adat, bahasa daerah dan juga kebudayaan daerah

lainnya. Sebagai generasi penerus bangsa kita wajib menjaga dan melestarikan

budaya yang kita miliki. Seiring perkembangan jaman budaya di Indonesia ini

mulai jarang diminati, dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat khususnya generasi-

generasi muda. Banyaknya kebudayaan asing yang berkembang pesat di negara kita

mengakibatkan generasi muda yang kurang memperhatikan budaya bangsanya

sendiri. Oleh sebab itu sebagai pendidik kita perlu menanamkan sikap cinta tanah

air. Cara menanamkan rasa cinta tanah air dapat dimulai dengan mempelajari dan

memperkenalkan budaya bangsa yang berasal dari daerahnya terlebih dahulu.

Kerajinan batu alam atau disebut juga dengan kerajinan pahatan batu adalah

salah satu contoh budaya yang dimiliki oleh masyarakat di sekitar kabupaten

Magelang, provinsi Jawa Tengah. Cikal bakal terciptanya kerajinan pahatan batu

ini berasal dari dusun Sidoharjo, Tamanagung, Muntilan, Magelang atau yang

dikenal dengan dusun Prumpung. Letak lokasi ini dekat dengan salah satu dari tujuh

keajaiban dunia yaitu candi Borobudhur. Letak lokasinya juga tidak jauh dari

puncak gunung Merapi, hanya berkisar radius 20 km. Para pemahat memulai

kerajinan ini dengan membuat sebuah perabotan yang dalam kehidupan sehari-

hari. Hasil dari kerajinan itu antara lain cobek, patung, kijing (nisan), lumpang dan

lain sebagainya. Kemudian para pemahat juga mulai memperhatikan bentuk-

bentuk pahatan di sekitar candi Borobudur lalu mereka mulai emmbuat arca, relief
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dan replika stupa. Batu khas gunung Merapi yang terkenal dengan kualitas

bebatuan yang baik ini menjadi salah satu bahan dasar dalam pembuatan produk

kerajinan pahatan batu. Jenis batu Andesit menjadi primadona para pemahat dalam

berkarya. Batu khas gunung Merapi memiliki dua jenis bebatuan yaitu batu hasil

letusan dan batu hasil lava. Batu yang digunakan pemahat sering disebut batu

Merapi atau batu Candi. Didalam proses pembuatan produk kerajinan pahatan batu

Muntilan ini juga memiliki beberapa jenis bahan baku batu lain seperti batu Paras

Jogja (batu Putih), batu Kali dan juga batu Granit. Hasil proporsi pahatan

masyarakat Muntilan ini juga menjadi salah satu ciri khas kerajinan pahatan batu

Muntilan. Berdasar kegiatan wawancara dan observasi dengan narasumber hasil

pahatan batu Muntilan ini memiliki nilai seni dan bentuk proporsi yang lebih

menonjol dibandingkan kerajinan pahatan batu daerah lainnya. Keahlian-keahlian

dari para pemilik sanggar atau pemahat, cara pembuatan kerajinan dan cara

pemasaranpun berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan

pendidikan. Salah satu budaya bangsa ini juga bisa digunakan pendidik untuk

menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Contohnya adalah dengan

memadukan kegiatan belajar dengan memperkenalkan budaya bangsa Indonesia.

Pendidikan adalah salah satu hak yang harus diterima dan dimiliki oleh

setiap warga negara Indonesia dan tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1.

Pendidikan adalah pembelajaran, pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan

sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya

melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan ini dapat dipelajari

secara otodidak ataupun dipelajari dari para ahli. Pendidikan dan budaya harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berjalan seimbang. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan sarana

mengembangkan budaya masyarakat menuju taraf yang lebih baik.Oleh sebab itu

peneliti tertarik untuk membuat sebuah penelitian kajian dan implementasi

mengenai pembelajaran berbasis budaya. Salah satu contohnya adalah

pembelajaran matematika berbasis budaya yang disebut dengan etnomatematika.

Saat ini banyak pendidik yang mulai menggunakan pembelajaran dengan

perpaduan budaya dan pendidikan yang tentunya memiliki tujuan untuk tetap

menyeimbangkan pendidikan dan kebudayaan bangsa.

Pendekatan pembelajaran adalah pandangan awal untuk menentukan

pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Sanjaya (2013)

pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran STEM (Science,

Technology, Engineering and Mathematics) adalah pendekatan pembelajaran

terkini yang dikembangkan dinegara-negara maju karena melihat kemerosotan

pelajaran dibidang seperti matematika dan sains yang terus terjadi. Indonesia

merupakan salah satu negara yang sedang mengupayakan keberlangsungan

pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran STEM. Hal ini juga menjadi salah

satu upaya pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa sesuai dengan

perkembangan abad 21. Dengan adanya pengetahuan yang dimiliki akan

menjadikan siswa yang cerdas, kreatif dan aktif. Yang diharapkan dapat menjaga

kualitas pendidikan negara Indonesia.

Penerapan pembelajaran berbasis budaya ini juga bisa diterapkan pada

jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Saat siswa memasuki jenjang Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Menengah Pertama (SMP) sudah mulai memiliki pemikiran yang logis, rasa ingin

tahu yang tinggi dan mulai mengendalikan emosionalnya. Etnomatematika yang

sudah diuraikan dapat dikolaborasikan dengan salah satu pendekatan yang

berpengaruh diabad ke 21. Pendekatan ini menggunakan kolaborasi antara

pembelajaran berbasis budaya dengan pendekatan STEM yang dikenal dengan

Etno-STEM. Melihat kecakapan yang harus dimiliki peserta didik dan

permasalahan yang timbul mengenai budaya bangsa pada masa ini menjadi alas an

mengapa STEM dikolaborasikan dengan budaya. Kolaborasi Pendidikan dengan

budaya ini juga diharapkan dapat menyeimbangkan budaya dan pendidikan bangsa

Indonesia. Sehingga dari kolaborasi tersebut Pendidikan dan budaya dapat

berkembang lebih baik lagi. Pembelajaran berbasis budaya ini penting diterapkan

dalam pembelajaran di sekolah, di perkuat dengan pernyataan Suprihadi dalam

Indriyarti (2017) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis budaya lebih

menekankan tercapainya pemahaman yang terpadu (integrated understanding) dari

pada sekedar pemahaman mendalam (insert understanding). STEM sudah ada sejak

tahum 1990-an di Amerika Serikat yang dikenal dengan SMET (Science,

Mathematics, Engineering and Technology) namun karena pengucapannya yang

hampir sama dengan “smut” maka diganti dengan STEM. Pendekatan STEM dapat

dikolaborasikan dengan model pembelajaran Problem Bassed Leanring dan

beberapa model pembelajaran lainnya. Hal ini berdasarkan karakteristik yang

dimiliki oleh STEM yaitu integrasi mengenai 4 aspek (Science, Technology,

Engineering and Mathematics), kontekstual dengan dunia nyata, menyiapkan

generasi yang memiliki sumber daya manusia (SDM) sesuai dengan kecakapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

abad 21 dan penerapan pembelajaran yang bertujuan untuk melatih ketrampilan

dalam memecahkan masalah.

Karena etno-STEM ini adalah penelitian jenis baru yang sedang

dikembangkan, maka peneliti akan merancang sebuah implementasi pembelajaran

berbentuk Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). LKPD merupakan sarana yang

dapat digunakan guru untuk mempermudah proses belajar dan mengajar sehingga

dapat membentuk interaksi, meningkatkan kreativitas kegiatan pembelajaran dan

meningkatkan prestasi belajar di sekolah. Mengenai hal-hal yang sudah diuraikan

tersebut. Peneliti ingin menggali aspek-aspek etno-STEM apa saja yang dapat

ditemukan dari kerajinan pahatan batu. Hal ini dilakukan dengan kegiatan

wawancara, observasi dan dokumentasi kepada pemilik sanggar dan pemahat.

Kemudian peneliti juga akan mencari bagaimana implementasi pembelajaran

berbasis budaya ini pada materi-materi yang diajarkan pada jenjang Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengkaji sebuah

penelitian yang berjudul “KAJIAN ETNO-STEM PADA USAHA KERAJINAN

PAHATAN BATU DI MUNTILAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM

PEMBELAJARAN BERBASIS STEM MATERI MATEMATIKA DI SMP”.

B. Rumusan Masalah

Pada penelitian Etno-STEM kali ini terdapat beberapa rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan kerajinan pahatan batu mulai dari persiapan,

proses, finishing hingga penjualan produk ke pemesan?


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Apa saja aspek-aspek STEM yang terkandung dalam aktivitas pembuatan

kerajinan pahatan batu di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah ?

3. Bagaimana implementasi budaya kerajinan pahatan batu terhadap

pembelajaran di SMP kurikulum 2013 dengan pendekatan STEM?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengkaji proses pembuatan kerajinan pahatan batu mulai dari proses

persiapan, proses, finishing hingga penjualan produk kepada pemesan.

2. Mencari aspek-aspek STEM (Science, Technology, Engineering and

Mathematics ) yang terdapat dalam aktivitas pembuatan kerajinan pahatan

batu di Muntilan.

3. Mengkaji implementasi aktivitas pembuatan kerajinan pahatan batu

terhadap materi matematika di SMP kurikulum 2013 dengan pendekatan

pembelajaran STEM dalam bentuk Lembar Kerja Peserta Didik.

D. Batasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan masalah yaitu :

a. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan

untuk mendeskripsikan dan menganalisis suatu fenomena, peristiwa,

aktivitas sosial, sikap, kepercayaan dan pemikiran orang secara individual

ataupun kelompok.

b. Penelitian ini difokuskan untuk meneliti Kajian etno-STEM pembuatan

kerajinan batu alam di Muntilan, Magelang, Jawa tengah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Aspek Science yang digali pada proses pembuatan pahatan batu hanya

dikaitkan dengan materi-materi pengetahuan di SMP.

d. Aspek Mathematics yang digunakan adalah 6 aktivitas fundamental

matematis menurut Bishop dan materi-materi yang diajarkan di SMP.

e. Subjek penelitian ini menggunakan para pemilik dan karyawan yang

memiliki usaha pada bidang kerajinan pahatan batu di Muntilan.

f. Penelitian etno-STEM proses pembuatan kerajinan pahatan batu ini juga

difokuskan untuk mencari implementasinya dalam pembelajaran berbasis

budaya dengan materi di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

E. Penjelasan Istilah

a. Etnomatematika

Etnomatematika adalah bentuk pelajaran matematika berbasis budaya

yang dikenalkan oleh D'Ambrosio, seorang matematikawan Brasil pada

tahun 1977. Etnomatematika juga dapat di artikan sebagai salah satu cara

penerapan budaya (permainan anak, lagu, seni tari dan lain sebaginya)

kedalam pembelajaran di sekolah. Marsigit (2016) mengatakan bahwa

bahwa etnomatematika adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memahami

bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah budaya dan berfungsi untuk

mengekspresikan hubungan antara budaya dan matematika

b. STEM

Rachmawati (2011:74) mengatakan bahwa pendekatan pembelajaran

adalah jalan atau cara yang akan ditempuh dan digunakan pendidik untuk

memungkinkan siswa belajar sesuai dengan tujuan tertentu. Oleh sebab itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

STEM merupakan sebuah pendekatan pembelajaran. STEM adalah suatu

pendekatan pembelajaran yang memiliki 4 aspek yaitu Science,

Technology, Engineering, dan Mathematics. Menurut Sanders (2009:21)

STEM adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan dua atau

lebih bidang ilmu yang termuat dalam STEM (Science, Tecnology,

Engineering and Mathematics).

Karakteristik yang dimiliki oleh STEM yaitu integrasi mengenai 4

aspek (Science, Technology, Engineering and Mathematics), kontekstual

dengan dunia nyata, menyiapkan generasi yang memiliki SDM (Sumber

Daya Manusia) sesuai dengan kecakapan abad 21 dan penerapan

pembelajaran yang bertujuan untuk melatih ketrampilan dalam

memecahkan masalah.

c. Etno-STEM

Berdasarkan kajian literatur terkait pendekatan etno-STEM dari

beberapa sumber seperti penelitian dari dosen Universitas Muhammadiyah

Sidoarjo (UMSIDA) Dr. Septi Budi Sartika, M.Pd dan jurnal mahasiswa

magister Pendidikan fisika, didapatkan kesimpulan bahwa etno-STEM

adalah pendekatan yang sedang dikembangkan. Ethno-STEM terdiri dari

dua suku kata “ethno” dan “STEM”. Etno dalam penelitian ini diartikan

sebagai sesuatu yang luas yang mengacu pada konteks budaya. Budaya yang

dimaksud disini mengacu pada kumpulan norma atau aturan umum yang

berlaku di masyarakat, kepercayaan, dan nilai yang diakui pada kelompok

masyarakat yang berada pada suku atau kelompok bangsa yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

(Hammond, 2000). Sedangkan STEM menurut Sanders (2009:21) adalah

pendekatan pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih bidang ilmu

yang termuat dalam STEM (Science, Tecnology, Engineering and

Mathematics).

d. Kerajinan Pahatan Batu

Kerajinan batu alam atau pahatan batu di Muntilan adalah salah satu

budaya yang berkembang di sekitar daerah Muntilan, Magelang. Warisan

peninggalan nenek moyang ini menggunakkan bahan dasar batu khas

gunung Merapi untuk memproduksinya dan juga batu jenis paras jogja, batu

kali serta batu granit. Berawal dari membuat perlengkapan yang dibutuhkan

dalam aktivitas manusia contohnya adalah cobek, lupang, kijing (nisan) dan

lain sebagainya kemudian berkembang menjadi karya lainya seperti arca,

relief dan patung. Kerajinan pahatan batu Muntilan ini sudah dikenal

seluruh dunia. Hal ini didukung dengan banyaknya wisatawan asing yang

memiliki ketertarikan dengan hasil pahatan batu di Indonesia khususnya di

daerah Muntilan. Hasil pahatan dan bentuk proporsi yang baik merupakan

salah satu keunggulan pahatan batu Muntilan.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk :

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaharuan kurikulum

khususnya mata pelajaran matematika yang terus berkembang sesuai


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

dengan tuntutan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan

perkembangan anak.

b. Memberikan referensi bagi pendidik untuk menerapkan pembelajaran

berbasis budaya khususnya mata pelajaran matematika.

c. Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya

yang berhubungan dengan Etno-STEM.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis manfaat dalam penelitian ini bertujuan untuk:

a. Bagi pendidik

Hasil penelitian dapat menjadi referensi untuk menerapkan

pembelajaran matematikaa berbasis budaya dengan model

pembelajaran STEM. Juga dapat mempersiapkan siswa untuk

menjalani kehidupan di abad ke 21. Penelitian ini juga menjadikan

referensi pendidik untuk menciptakan proses belajaran yang inovatif

dan bervariasi.

b. Bagi Siswa

Penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi peserta didik

mengenai budaya pahatan batu di Muntilan. Penelitian ini juga

memberikan wawasan kepada siswa untuk dapat menginovasi

pembelajaran dengan budaya yang dimiliki Indonesia, khususnya yang

berada di sekitar kecamatan Muntilan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

c. Bagi Penulis

Dapat menjadikan wawasan dan pengalaman langsung mengenai

kajian pembuatan kerajinan batu alam dalam penerapan Etno-STEM

pada mata pelajaran matematika. Dapat memberikan pengalaman bagi

penulis untuk merancang Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

d. Bagi sekolah

Dapat menjadikan bahan pertimbangan mengenai rencana

pembelajaran berbasis budaya dengan model pembelajaran STEM.

Penelitian ini juga menjadi referensi untuk menggunakkan metode dan

media yang tepat bagi peserta didik dengan tujuan menyeimbangkan

kualitas budaya dan pendidikan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Budaya

Menurut KBBI, Budaya berarti sebuah pemikiran, adat istiadat atau akal budi.

Secara tata bahasa, arti dari kebudayaan diturunkan dari kata budaya dimana

cenderung menunjuk kepada cara berpikir manusia. Budaya atau kebudayaan

berasal dari Bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari

buddhi (budia atau akal).

Menurut Koentjaraningrat (2000: 181) kebudayaan dengan kata dasar budaya

berasal dari bahasa sansakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang

berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat mendefinisikan budaya sebagai

“daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil

dari cipta, karsa, dan rasa itu. Koentjaraningrat membedakan adanya tiga wujud dari

kebudayaan yaitu:

1. Wujud kebudayaan sebagai sebuah kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-

nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.

2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola

dari manusia dalam suatu masyrakat.

3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Budaya adalah salah satu warisan leluhur yang dimiliki setiap daerah.

Indonesia adalah salah satu negara yang terkenal dengan keragaman budayanya.

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Keragaman budaya itu anatara lain tarian, bahasa, ras, suku, agama dan lain

sebagainya. Budaya sangat melekat dalam kehidupan sosial kita. Masuknya negara

asing di Indonesia menyebabkan kelestariannya menurun.

2. Kerajinan Pahatan Batu Di Muntilan dan Sekitarnya

Desa Tamanagung yang berada di kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa

Tengah ini adalah sebuah desa yang memiliki 15 dusun. Satu dusun diantaranya

yaitu dusun Prumpung atau yang saat ini dikenal dengan dusun Sidoharjo

merupakan sentra dari kerajinan pahatan batu. Dusun ini juga merupakan cikal

bakal terciptanya kerajinan pahatan batu. Tiga dusun lain yang penduduknya

berprofesi sebagai pemahat batu adalah dusun Nglawisan, Ngadiretno dan

Tejowarno. Kerajinan pahatan batu di Muntilan ini merupakan salah satu warisan

dari leluhur turun temurun yang saat ini masih bertahan dan diminati oleh

masyarakat sekitar. Kerajinan Pahatan Batu ini memiliki kaitan yang erat dengan

cagar budaya Candi Borobudhur. Karena karya yang dihasilkan memiliki seni dan

nuansa Candi Borobudhur. Kecamatan Muntilan adalah sebuah daerah yang letak

lokasinya dengan candi dan juga lereng gunung Merapi. Candi-candi yang memiliki

banyak nilai budayanya ini membangun jiwa seni dari seorang leluhur untuk

membuat sebuah kerajinan dari bebatuan yang didapatkan dari lereng Gunung

Merapi. Adanya bencana dahsyat yang terjadi pada jaman dahulu berhasil

memporak porandakan daerah sekitar Merapi. Hal ini juga mengakibatkan

banyaknya material yang berserakan di daerah Gunung Merapi. Salah satu material

yang berserakan adalah batu andesit. Batu Andesit merupakan bahan material yang

menjadi primadona para pemahat batu. Batu andesit berasal dari cairan lava panas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

yang tersembur dari dalam gunung lalu mengalir ke bawah dan akhirnya membeku

menjadi bebatuan.

Sekitar tahun 1930-an 3 tokoh bernama Salim Djajapawira , Wiradikrama dan

Mbah Mur adalah masyarakat biasa yang bekerja sebagai petani. 3 orang ini

memiliki ketrampilan yang jarang dimiliki oleh masyarakat disekitar. Djajapawira

pernah terlibat dalam pekerjaan restorasi pertama Candi Borobudur yang dipimpin

oleh Theoder van Erp antara tahun 1907 hingga 1911. Dari situlah ia memperoleh

sedikit keahlian memahat batu. Disela kesibukan mengolah sawah mereka bertiga

mengumpulkan bongkahan-bongkahan batu disekitar sungai Pabelan yang berada

di desa Tamanagung. Kerajinan awal yang mereka ciptakan masih sederhana yaitu

cowek (cobek), lumpang dan lesung (penumbuk padi), umpak (penyangga tiang

rumah), kijing (nisan) dan peralatan-peralatan rumah tangga lainnya.

Kerajinan itu turun temurun hingga diteruskan oleh anak-anak mereka. Dua

tokoh yang kini juga dikenal oleh masyarakat yaitu Kasrin Indraprayana dan

Doelkhamid Djayaprana. Pada tahun 1950 an mereka membuat sebuah pahatan batu

berbentuk kepala Buddha. Walaupun sempat terbesit keraguan untuk berkarya,

tetapi hasil karya mereka sukses menjadi perhatian masyarakat dan tersebar

keseluruh Indonesia. Alhasil pada tahun 1970-an Doelkamid Djayaprana bahkan

dipercaya oleh presiden Soeharto untuk membuat suatu karya guna melengkapi

koleksi yang ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Karya lain yang

dihasilkan oleh Doelkamid Djayarprana juga sudah sampai ke penjuru dunia. Ia

memiliki sebuah sanggar yang beranama “Sanjaya” yang terletak di desa Prumpung

Sidoharjo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

3. Etnomatematika

Istilah Ethnomathematics yang disebut etnomatematika diperkenalkan oleh

D’Ambrosio, seorang matematikawan Brasil pada tahun 1977. Secara bahasa, kata

“ethno” diartikan sebagai sesuatu yang luas yang mengacu pada konteks sosial

budaya, termasuk bahasa, kode perilaku, mitos, dan simbol. Kata dasar

“mathematicsema” berarti menjelaskan, mengetahui, memahami, dan melakukan

kegiatan seperti pengkodean, mengukur, mengklasifikasi, menyimpulkan dan

pemodelan. Akhiran “tics” berasal dari techne, dan bermakna teknik. Jadi

etnomatematika memiliki pengertian lebih luas dari hanya sekedar ethno (etnik)

maka secara bahasa etnomatematika didefinisikan sebagai antropologi budaya

(culture antropologi of mathematics) dari matematika dan pendidikan matematika.

Etnomatematika dapat juga diartikan sebagai matematika yang dipraktikkan

oleh kelompok budaya, seperti masyarakat perkotaan dan pedesaan, kelompok

buruh, anak-anak dari kelompok usia tertentu, masyarakat adat, dan lainnya. Tujuan

dari adanya etnomatematika agar kaitan antara matematika dengan budaya dapat

lebih dipahami sehingga diharapkan matematika lebih mudah dipahami oleh siswa.

Adapun hal-hal yang dikaji dalam etnomatematika menurut Suwarsono (2015)

sebagai berikut :

1. Lambang-lambang, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan keterampilan

matematis yang ada pada kelompok-kelompok bangsa, suku, ataupun kelompok

masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

2. Perbedaan ataupun kesamaan dalam hal-hal yang bersifat matematis antara

suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dan faktor-

faktor yang ada dibelakang perbedaan atau kesamaan tersebut.

3. Perbedaan ataupun kesamaan dalam hal-hal yang bersifat matematis antara

suatu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat lainnya dan faktor-

faktor yang ada di belakang perbedaan atau kesamaan tersebut

4. Berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat yang ada kaitannya dengan

matematika, misalnya: literasi keuangan (financial literacy) dan kesadaran

ekonomi (economic awareness), Keadilan sosial (sosial justice) , Kesadaran

budaya (cultural awareness), Demokrasi (democracy) dan kesadaran politik

(political awareness).

Menurut Suwarsono (2015) ada 2 tujuan dari kajian tentang Etnomatematika

yaitu:

1. Agar keterkaitan antara matematika dan budaya bisa lebih dipahami, sehingga

persepsi siswa dan masyarakat tentang matematika menjadi lebih tepat, dan

pembelajaran matematika bisa lebih disesuaikan dengan konteks budaya siswa

dan masyarakat, dan matematika bisa lebih mudah dipahami karena tidak lagi

dipersepsikan sebagai sesuatu yang “asing‟ oleh siswa dan masyarakat.

2. Agar aplikasi dan manfaat matematika bagi kehidupan siswa dan masyarakat

luas lebih dapat dioptimalkan, sehingga siswa dan masyarakat memperoleh

manfaat yang optimal dari kegiatan belajar matematika.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

4. STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics)

Pendidikan adalah proses perkembangan pengetahuan yang wajib dimiliki oleh

setiap orang. Pendidikan selalu berkembang mengikuti perkembangan jaman yang

semakin maju. Karena jaman yang semakin modern inilah manusia dituntut untuk

dapat mengembangkan cara berfikirnya.

Menurut Laboy-Rush (2010) Program integrasi STEM (Science, Technology,

Engineering and Mathematics) dalam pembelajaran merupakan program

pembelajaran yang menggabungkan dua atau lebih bidang ilmu yang termuat dalam

STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Sedangkan menurut

Ritz dan Fan (2014) mengungkap bahwa penerapan STEM education telah

berlangsung dibeberapa negara dan masing-masing memiliki bentuk beragam

dalam hal penerapannya. Bybee (2013) menyatakan bahwa dalam pembelajaran

STEM, peserta didik perlu ditantang dengan memberikan tugas-tugas rekayasa dan

nyata sebagai komplemen dari pembelajaran sains melalui kegiatan-kegiatan

proyek yang memadukan sains, teknologi, mesin dan matematika.

Istilah STEM sudah ada sejak tahun 1990-an di Amerika Serikat yang

menggunakan istilah SMET (Science, Mathematics, Engineering and Technology)

oleh kantor NSF (National Science Fondation). Tetapi karena SMET ini

pengucapannya hampir sama dengan “smut” sesuai yang dilontarkan oleh pegawai

NSF, sehingga saat itu diganti menjadi STEM sampai saat ini. STEM adalah sebuah

pendekatan pembelajaran yang memiliki 4 aspek didalamnya. Sains teknologi,

teknik dan matematika adalah 4 aspek yang akan didapatkan apabila mempelajari

STEM. Melalui metode STEM juga, proses pembelajaran melibatkan tujuh keahlian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

utama bagi siswa abad 21. Yakni kolaborasi, kreatif, berpikir kritis, komputerisasi,

pemahaman budaya serta mandiri dalam belajar dan berkarier.

a. Pengertian aspek STEM

Torlakson (2014), definisi dari keempat aspek STEM sebagai berikut :

1. Sains (Science)

Sains Memberikan pengetahuan kepada peserta didik mengenai hukum-

hukum dan konsep-konsep yang berlaku di alam.

2. Teknologi (Technology)

Teknologi adalah keterampilan atau sebuah sistem yang digunakan dalam

mengatur masyarakat, organisasi, pengetahuan atau mendesain serta

menggunakan sebuah alat buatan yang dapat memudahkan pekerjaan.

3. Teknik (Engineering)

Teknik adalah pengetahuan untuk mengoperasikan atau mendesain sebuah

prosedur untuk menyelesaikan sebuah masalah.

4. Matematika (Math)

Matematika adalah ilmu yang menghubungkan antara besaran, angka dan

ruang yang hanya membutuhkan argumen logis tanpa atau disertai dengan

bukti empiris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

b. Tujuan pendekatan STEM :

1. Untuk siswa

a. Literasi STEM

b. Kompetensi abad 21

c. Kesiapan Tenaga Kerja STEM

d. Minat dan keterlibatan siswa

e. Membuat koneksi

2. Tujuan untuk pendidik

a. Meningkatkan konten STEM

b. Meningkatkan pedagogical content knowledge

c. Hasil dari tujuan :

1. Untuk siswa :

a. Belajar dan berprestasi

b. Kompetensi abad 21

c. Ketekunan dan kegigihan belajar dalam meningkatkan prestasi

d. Pekerjaan yang berhubungan dengan STEM

e. Meningkatkan minat STEM

f. Pengembangan identitas STEM

g. Kemampuan untuk membuat koneksi di antara disiplin STEM

2. Untuk pendidik :

a. Perubahan dalam praktik mengajar

b. Peningkatan konten STEM

Alur berfikir dalam STEM menurut Annne Joly (2017)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

a) Mendefinisikan masalah

b) Meneliti atau mengumpulkan informasi

c) Membayangkan kemungkinan pemecahan masalah

d) Merencanakan desain produk

e) Membuat produk

f) Menguji coba dan mengevaluasi

g) Mendesain ulang

h) Mengomunikasikan.

d. Kriteria Pembelajaran STEM Menurut Anne Jolly (2017):

1. Engineering Design Process digunakkan untuk mengintegrasikan

Science, Technology dan Mathematics.

2. Siswa fokus pada pemecahan masalah dalam kehidupan nyata atau

tantangan engineering.

3. Konten matematika dan IPA berbasis standar, sesuai dengan level dan

aplikatif.

4. Siswa secara regular bekerja dalam tim untuk merencanakan, mendesain,

membuat purwarupa atau produk kemudian menguji dan mengevaluasi

serta merencanakan untuk berimprovisasi.

5. Siswa menggunakan pendekatan komunikasi bervariasi untuk

mendeskripsikan tantangan dan menyajikan hasil.

6. Guru memfasilitasi pembelajaran berbasis inkuiri, berpusat pada siswa

dan fitur-fitur investigasi hands-on.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

7. Kegagalan dianggap sebagai bagian alami dari proses desain dan langkah

penting menuju pembuatan solusi yang sukses .

8. Siswa dikenalkan karir STEM dan / atau aplikasi dalam kehidupan.

Jadi etno-STEM adalah sebuah pembelajaran berbasis budaya yang

mengandung 4 aspek didalamnya . 4 aspek tersebut adalah Science, Technology,

Engineering and Math.

e. Prinsip-prinsip Pembelajaran pada STEM

1. Prinsip perhatian dan motivasi

Apa yang dipelajari dan seberapa banyak yang dipelajari, dipengaruhi oleh

motivasi. Sedangkan motivasi dipengaruhi oleh kondisi emosional, minat,

maupun kebiasaan berpikir peserta didik.

2. Prinsip keaktifan

Peserta didik melakukan kegiatan secara sadar untuk mengubah suatu

perilaku. Peserta didik dapat menciptakan dan menggunakan strategi

pemikiran dan penalaran untuk memenuhi tujuan yang kompleks.

3. Prinsip keterlibatan langsung

Pengetahuan akan bermakna jika adanya upaya kontruksi pengetahua yang

dilakukan oleh peserta didik.

4. Prinsip pengulangan

Melalui coba (trial) dan gagal (error) peserta didik perlu melakukan

pengulangan dalam pembelajaran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

5. Prinsip tantangan

Suatu kondisi yang menantang seoerti mengndung masalah yang perlu

dipecahkan, peserta didik akan tertantang untuk mempelajarinya.

6. Prinsip balikan dan penguatan

Pemberian respon yang positif secara berulang dapat memperkuat tindakan

peserta didik sedangkan pemberian respon negative memperlemah tindakan

peserta didik.

7. Prinsip perbedaan individual

Proses belajar yang terjadi pada setiap individu berbeda-beda satu dengan

yang lain seperti fisik maupun kapabilitas belajar.

5. Pembelajaran Matematika

Pembelajaran adalah suatu usaha yang melibatkan dan menggunakan

pengetahuan yang dimiliki seorang pendidik atau guru untuk mencapai tujuan

Kurikulum. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk

memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu

tercapainya tujuan pembelajaran pada kurikulum yang di tetapkan.

Matematika adalah sebuah mata pelajaran yang harus di pelajari setiap siswa.

Matematika adalah sebuah mata pelajaran yang mengandung sifat abstrak. Dalam

hal ini matematika sering dianggap sukar bagi siswa. Wijaya (2012) mengatakan

matematika sering dianggap siswa sebagai salah satu mata pelajaran yang sulit.

Supriadi (2008) mengatakan bahwa pelajaran matematika masih dianggap sebagai

salah satu mata pelajaran yang sulit dan pada umumnya siswa mempunyai anggap-

an bahwa matematika merupakan pelajaran yang tidak disenangi. Smith (2010)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

menyatakan bahwa hal-hal negatif muncul pada diri siswa ketika belajar

matematika, berupa alasan cemas. Sehingga guru perlu menyadari bahwa setiap

murid tidak selamanya suka matematika.

Banyak faktor yang menyebabkan siswa beranggapan bahwa matematika

adalah sebuah pelajaran yang sukar dan membosankan, salah satunya adalah cara

mengajar guru yang belum tepat dengan karakter peserta didiknya . Menurut

Darkasyi, dkk (2014), rendahnya hasil belajar matematika bukan hanya disebabkan

karena matematika yang sulit, melainkan disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

siswa itu sendiri, guru, pendekatan pembelajaran, dan lingkungan belajar yang

saling berhubungan satu sama lain. Tilaar, et al. (2012) berpendapat bahwa prestasi

belajar siswa yang rendah disebabkan oleh sejumlah faktor yang salah satunya

adalah kompetensi guru yang tidak memadai, dan hal ini merupakan masalah utama

di Kabupaten Lembata. Menurut Wijaya (2012), pembelajaran matematika dalam

kelas masih terpusat pada guru, dimana siswa hanya dilatih untuk melakukan

perhitungan matematika dengan rumus yang tidak pernah diketahui dari mana

asalnya.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang di lakukan oleh Margareta Retno Dwi Purwaningsih

(2019)

Penelitian yang di lakukan oleh Margareta ini berjudul “Kajian

Etnomatematika Terkait Aktivitas Pembuatan Pahat Batu di Dusun Sidoharjo

Desa Tamanagung kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan

Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika”. Tujuan dari penelitian ini


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

adalah untuk mengetahui aspek historis, aspek kultural, aspek fundamental

menurut Bishop dan materi matematika yang relevan dalam kerajinan pahat Batu

di Muntilan. Adapun kesimpulan yang di dapat adalah :

1. Adanya aspek historis dari kerajinan pahat batu bermula dari seorang

bernama Salim Joyo Pawiro berkembang hingga pada tahun 1950 terdapat

pembuatan patung yang memiliki nilai estetika. Pada tahun 1960 di temukan

reief dan patung Ken dedes . Sampai saat ini budaya ini masih di temukan di

kecamatan Muntilan.

2. Di dapatkan 3 aspek filosofis kerajinan pahat Batu.

3. Terdapat 6 aktivitas fundamental menurut Bishop.

4. Terdapat implementasi pada pembelajaran matematika SMP kelas VII.

2. Penelitian yang di lakukan oleh Lia Choiriah (2019)

Penelitian yang di lakukan oleh Lia ini berjudul “ Efektivitas Pembelajaran

STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) Terhadap Sikap

Ilmiah dan Pemahaman Konsep Siswa)”. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh pembelajaran STEM terhadap sikap ilmiah dan

pemahaman konsep, untuk mengetahui pengaruh pembelajaran STEM terhadap

pemahaman konsep, untuk mengetahui pengaruh sikap ilmiah dalam pelajaran

fisika kelas XI IPA.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka peneliti memperoleh

kesimpulan bahwa, hasil penelitian meliputi:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

1. Terdapat pengaruh sikap ilmiah, pemahaman konsep siswa yang

menggunakan pendekatan pembelajaran STEM dan pembelajaran

konvensional.

2. Terdapat pengaruh pemahaman konsep siswa menggunakan pendekatan

pembelajaran STEM dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran

konvensional.

3. Terdapat pengaruh sikap ilmiah secara signifikan antara siswa yang

menggunakan pembelajaran STEM dengan siswa yang belajar menggunakan

pembelajaran konvensional.

3. Penelitian yang di lakukan oleh Winahyu , Ma’rufi , Muhammad Ilyas

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Pendekatan STEM Berbasis

Etnomatematika Terhadap Pemahaman Konsep dan Minat Belajar Siswa kelas

V Min Pangkajene Kepulauan“. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pendekatan STEM berbasis etnomatematika terhadap pemahaman

konsep dan minat belajar siswa kelas V MIN Pangkajene Kepulauan. Hasil

penelitian tersebut antara lain :

1. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas V MIN Pangkajene

Kepulauan sebelum pembelajaran dengan pendekatan STEM berbasis

etnomatematika berada pada kategori rendah.

2. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa kelas V MIN

Pangkajene Kepulauan setelah pembelajaran dengan pendekatan STEM

berbasis etnomatematika berada pada kategori sangat baik.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

3. Minat belajar matematika siswa kelas V MIN Pangkajene Kepulauan

sebelum pembelajaran dengan pendekatan STEM berbasis etnomatematika

berada pada kategori sedang.

4. Minat belajar matematika siswa kelas V MIN Pangkajene Kepulauan

setelah pembelajaran dengan pendekatan STEM berbasis etnomatematika

berada pada kategori sangat tinggi.

5. Terdapat peningkatan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa

kelas V MIN Pangkajene Kepulauan setelah pembelajaran dengan

pendekatan STEM berbasis etnomatematika.

6. Terdapat perbedaan minat belajar matematika siswa kelas V MIN

Pangkajene Kepulauan sebelum dan setelah pembelajaran dengan

pendekatan STEM berbasis etnomatematika.

C. Kebaharuan Penelitian

Penelitian mengenai Etno-STEM sudah mulai berkembang. Pada penelitian

yang relevan terdapat penelitian etnomatematika pada pahatan batu di Muntilan.

Dalam penelitian ini terdapat 6 aktivitas fundamental matematis dalam proses

pembuatan pahatan batu. Kebaharuan dalam penelitian kajian etno-STEM pada

pembuatan pahatan batu di Muntilan adalah peneliti menggali aspek STEM

(Science, Technology, Engineering and Mathematics) pada proses pembuatan

pahatan batu, peneliti juga merancang pembuatan LKPD (Lembar Kerja Peserta

Didik) baik untuk pegangan guru maupun pegangan siswa. Dalam penelitian ini

pula peneliti menggunakan narasumber yang berada disekitar daerah Muntilan

yang berbeda dengan narasumber pada penelitian sebelumnya.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

D. Kerangka Berfikir

Budaya dan Pendidikan adalah dua hal yang dekat dengan kehidupan sehari-

hari. Budaya adalah sebuah kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang

dan wajib untuk tetap di jaga serta dilestarikan. Budaya di Indonesia ini sekarang

sudah mulai jarang diminati oleh para anak-anak muda hal ini juga didasari oleh

banyaknya kebudayaan asing yang masuk ke negara kita.

Pendidikan adalah sesuatu proses mengembangkan pengetahuan yang

wajib di miliki oleh manusia. Budaya dan Pendidikan juga diharapkan dapat

berjalan seimbang. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang selalu

diajarkan pada setiap jenjang. Pelajaran Matematika ini sering dianggap sulit

untuk sebagian siswa. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar matematika

inipun beragam mulai dari cara belajar siswa, cara mengajar guru dan masih

banyak lagi.

Perkembangan jaman membuat masyarakat harus selalu menambah

wawasan mengenai pengetahuan. Terutama pada para siswa. Hal ini bertujuan

untuk dapat menyiapkan sumber daya manusia (SDM) di abad 21 yang menuntut

manusia untuk cakap dalam berfikir kritis, menguasai teknik dan teknologi serta

dalam berkomunikasi.

Dari tiga hal yang diuraikan tersebut terkumpul informasi dan pengetahuan

mengenai etno-STEM yaitu pelajaran berbasis budaya dengan pendekatan

pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics).

Kebudayaan daerah yang dipilih dalam penelitian adalah kerajinan pahatan batu

di daerah Muntilan dan sekitarnya. Proses pahatan batu akan dicari dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

kegiatan wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap beberapa sanggar di

Muntilan dan sekitarnya. Aspek yang digali pada proses pahatan batu adalah

aspek STEM (Science, Tecchnology, Engineering and Mathematics). Setelah

semua data terkumpul dan direduksi dengan kegiatan merangkum selanjutnya

data-data tersebut akan dianalisis. Hasil dari analisis ini akan digunakan untuk

perancangan lembar kerja peserta didik (LKPD) sebagai implementasi dari hasil

kajian etno-STEM pada proses pembuatan pahatan batu. LKPD yang dirancang

akan dikaitan dengan materi-materi yang terdapat dalam mata pelajaran di

Sekolah Menengah Pertama (SMP).


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Budaya daerah sudah Matematika adalah Perkembangan jaman


jarang diminati oleh mata pelajaran yang menuntut manusia
generasi-generasi sulit dipelajari bagi untuk memiliki
muda bangsa. siswa. kecakapan pada abad 21

ETNO-STEM

Etno-STEM adalah salah satu alternative


pembelajaran yang dapat membantu permasalahan
dari tiga hal diatas

BUDAYA STEM

Pahatan Batu daerah Aspek Science, Technology,


Muntilan Engineering and Mathematics

Analisis kajian aktivitas


pembuatan kerajinan pahatan
batu di Muntilan dengan 4
aspek dalam etno-STEM

LKPD
Implementasi hasil kajian
terhadap pelajaran di SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif

kualitatif menggunakkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan berbentuk

kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Menurut Bogdan dan Taylor, yang

dikutip oleh Lexy J. Moleong (2010), penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sugiyono (2015:15) menjelaskan

pengertian penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai

instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive

dan snowball, teknik penggabungan dengan trianggulasi (gabungan), analisis

data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih

menekankan makna dari pada generalisasi. Sementara penelitian deskriptif

adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau

menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah

maupun rekayasa manusia. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

membuat uraian atau gambaran secara siSTEMatis, faktual, dan akurat

mengenai fakta pada daerah atau populasi tertentu.

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang digunakan pada penelitian ini

dimaksudkan untuk mengkaji “Kajian Etno-STEM Kerajinan Pahatan Batu dan

Implementasinya pada Materi Matematika di SMP”.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dibeberapa tempat yaitu didaerah Sucen

Kecamatan Salam kemudian Pabelan, kecamatan Mungkid dan Gondosuli

kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Penelitian ini akan dilaksankan pada bulan Maret– bulan Mei 2021. Dimana

pada prosesnya nanti akan dilakukan pengumpulan data, pembahasan dan juga

kesimpulan yang akan diperoleh.

C. Narasumber Penelitian

Narasumber dapat diartikan sebagai subjek penelitian. Menurut Moleong

(2010:132) subjek penelitian adalah informan, yang artinya orang pada latar

penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan

kondisi latar penelitian.

Narasumber penelitian terdiri dari beberapa orang :

1. Pemilik Sanggar pahatan batu

2. Tenaga ahli pahatan batu

D. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah kajian Etno-STEM pada kerajinan pahatan

batu di daerah sekitar Muntilan dan juga implementasinya pada materi

pembelajaran di SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

E. Bentuk Data Penelitian

Bentuk data pada penelitian ini adalah deskriptif. Data deskriptif adalah

gambaran dari data-data yang dituangkan dalam bentuk paragraf. Seperti yang

diungkapkan oleh Afrizal (2015:18) data-data tersebut terdiri dari pembicaraan-

pembicaraan orang atau data-data lisan , tulisan-tulisan (tulisan di media, surat-

menyurat, kebijakan pemerintah, notulen rapat dan lain-lain), aktivitas-aktivitas

yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok, isyarat-isyarat yang di

sampaikan oleh seseorang atau kelompok serta ekpresi fisik seperti raut muka

ketika sedang marah atau gembira. Data deskriptif ini didapat dari hasil

observasi, wawancara dan juga dokumentasi yang digunakan peneliti dalam

melakukan penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan

jenis penelitian deskriptif kualitatif.

F. Metode Penelitian Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan tanya jawab yang terjadi secara

langsung antara dua orang atau lebih. Pewawancara adalah orang yang

melakukan tanya jawab dengan tujuan untuk memperoleh data informasi yang

dibutuhkan. Sementara orang yang akan diwawancarai disebut

sebagai narasumber. Selain itu, wawancara dapat diartikan sebagai bentuk

komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau

lebih, baik secara langsung maupun secara tidak langsung atau wawancara

jarak jauh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Pada penelitian ini peneliti mewawancarai beberapa subjek

penelitian dengan tujuan memperoleh informasi lebih banyak mengenai

kerajinan pahatan batu di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung terhadap suatu obyek dalam

suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara siSTEMatis

tentang hal-hal yang diamati. Observasi merupakan salah satu metode

pengumpulan data yang pada pokoknya mengamati gejala fisik dan sosial

sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Observasi pada penelitian ini dilakukan sebagai pelengkap untuk

mendapatkan informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang

sudah ditentukan dalam penelitian. Peneliti melakukan observasi untuk

mengkonfirmasi hasil wawancara yang didapatkan dari narasumber dengan

hasil observasi yang dilaksanakan secara langsung.

Peneliti melakukan observasi dari awal perencanaan pembuatan

kerajinan pahatan batu kemudian proses pembuatan, pengemasan hingga

penjualan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, catatan harian, gambar foto, dan sejarah kehidupan

(Sugiyono, 2017:240). Dalam penelitian ini dokumentasi diperoleh dari

hasil penelitian berupa foto, video, rekaman suara, dokumen, buku, jurnal,

serta berita yang berhubungan dengan kajian pembuatan kerajinan pahatan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

batu di Muntilan . Peneliti disini mencari dokumentasi melalui observasi

dan juga mencari data-data dipraktisi humas setempat, buku, serta melalui

internet.

G. Teknis Analisis Data

Setelah melakukan metode pengumpulan data. Peneliti akan

menganalisis data yang sudah terkumpul. Dalam menganalisis data ini peneliti

menggunakkan 3 tahapan seperti yang dikemukakan Milles dan Huberman yang

di tuangkan kedalam sebuah buku karangan Imam Gunawan (2017:211).

1. Tahap pertama : Reduksi Data

Tahap pertama dalam menganalisis data adalah dengan mereduksi

data. Setelah peneliti mendapatkan hasil data dari wawancara, observasi

dan dokumentasi peneliti akan melakukan reduksi data. Reduksi data adalah

kegiatan merangkum , memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting dan mencari tema dan polanya. Data penelitian yang sudah di

reduksi akan memudahkan peneliti untuk mengetahui bagaimana gambaran

lebih jelas dalam mengumpulkan data penelitian. Data hasil wawancara dan

dokumentasi diubah menjadi bentuk tulisan berdasarkan format yang telah

di pilih.

2. Tahap kedua : Paparan Data

Pada tahap kedua ini data yang telah direduksi selanjutnya akan

tersusun sebagai sekumpulan informasi dan memberi kemungkinan adanya

penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pemaparan data

dilakukan agar data hasil reduksi dapat tersusun dengan baik dan tersusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

dalam pola hubungan sehingga pembaca lebih mudah untuk memahami data

penelitian. Pemaparan data yang di lakukan peneliti yaitu dengan

menganalisis data wawancara terkait aktivitas kerajinan pahatan batu.

3. Tahapan ketiga : Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab

fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Kesimpulan tersebut

disajikan dalam bentuk deskriptif objek penelitian dengan berpedoman pada

kajian teori. Penarikan kesimpulan pada penelitian kualitatif ini berfokus

pada jawaban yang di dapat dari narasumber dengan pertanyaan “what” dan

“how” yang telah diajukan. Penarikan kesimpulan data ini memperhatikan

hasil wawancara dan dokumentasi untuk mengetahui kajian aktvitas pahatan

batu yang nantinya akan diimplementasikan pada materi di SMP.

H. Instrumen Wawancara

Dalam instrument penelitian ini peneliti sebagai instrument utama.

Instrumen penelitian digunakkan dengan tujuan memperoleh data pokok sesuai

tujuan penelitian. Peneliti juga menggunakkan instrument pendukung lainnya.

Instrument pendukung tersebut antara lain instrument wawancara instrument

observasi dan juga instrument dokumentasi. Pedoman instrumen yang

digunakan berisi pertanyaan-pertanyaan yang dapat menggali informasi dari

narasumber yang sudah ditentukan peneliti.

I. Upaya Peningkatan Kredibilitas Data

Menurut Moleong (2007:327-332) pemeriksaan keabsahan data dapat di

lakukan dengan berbagai metode, seperti perpanjangan keikutsertaan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat, kecakupan referensial,

kajian kasus negative serta pengecekan data. Dalam meningkatkan kredibilitas

data dan hasil penelitian ini, peneliti melakukan upaya dengan melakukan

triangulasi data. Triangulasi data yang digunakan peneliti pada penelitian ini

ada dua jenis yaitu triangulasi Teknik dan triangulasi sumber.

Triangulasi Teknik digunakkan pada penelitian dengan mengupayakan

pengumpulan data dengan 3 teknik yaitu observasi,wawancara dan

dokumentasi data. Kemudian triangulasi sumber digunakan peneliti dengan

menemukan narasumber yang terdiri dari pemilik sanggar pahatan batu dan

tenaga ahli pahatan batu.

J. Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian ini antara lain secara umum, yaitu diantaranya

sebagai berikut.

1. Tahapan Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan awal penelitian ini peneliti akan

mengidentifikasi dan memilih sebuah permasalahan yang akan diteliti.

Peneliti mengajukan permasalahan yang akan diteliti kepada dosen

pembimbing. Jika sudah di setujui kemudian akan ditentukan prosedur

dan teknik dalam penelitian. Peneliti menyusun pedoman wawancara

secara lengkap. Pedoman wawancara ini dapat membantu peneliti dalam

menggali informasi dengan fokus permasalahan yang akan diteliti.

Kemudian peneliti akan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan

permasalahan yang dipilih.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

2. Prosedur Perizinan

Setelah tahap persiapan awal dilakukan peneliti akan menentukan

lokasi yang digunakan sebagai penelitian. Peneliti mencari informasi

mengenai prosedur perizinan melakukan penelitian di lokasi yang sudah di

tentukan. Kemudian peneliti mengajukan surat perizinan dan mengikuti

proses selanjutnya.

3. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Adapun tahapan dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan Peneliti meminta izin sekaligus diskusi dengan

perangkat desa yang bersangkutan (observasi).

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian Setelah mendapatkan izin dari pihak desa

dan pemilik sanggar, peneliti segera melakukan penelitian diantaranya

sebagai berikut:

1. Melakukan penggalian masalah yang berkaitan dengan STEM

2. Melakukan wawancara dengan pemilik sanggar

3. Melakukan wawancara dengan tenaga pemahat.

4. Melakukan observasi

5. Melakukan dokumentasi.

6. Mengelola hasil wawancara atau analisis data.

c. Tahap Akhir Kegiatan

Yang dilakukan pada tahap akhir adalah memberikan kesimpulan

berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

4. Tahap Pembuatan Laporan

Setelah 3 tahap dilaksanakan. Pada akhir dari penelitian ini peneliti akan

membuat sebuah laporan penelitian dari permasalahan yang sudah dipilih.

Peneliti akan membuat laporan dengan format yang tepat.

K. Jadwal Waktu Penelitian

Table 3.1 Jadwal Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6
1. Penysusunan proposal
2. Diskusi proposal dan
pemilihan tempat penelitian
3. Observasi awal
4. Pengurusan perijinan
5. Wawancara , observasi dan
dokumentasi
6. Menganalisis data
7. Diskusi dengan guru mata
pelajaran fisika, biologi,
kimia dan matematika
8. Menyusun laporan penelitian
9. Meneliti kembali hasil
laporan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Pada tahap persiapan penelitian, peneliti terlebih dahulu menggali informasi

mengenai kerajinan pahatan batu dan mengenai pendekatan STEM disekolah

menurut pendidik. Kemudian setelah masalah berhasil ditemukan peneliti membuat

instrument wawancara. Instrumen wawancara ini menjadi pedoman bagi peneliti

untuk menggali informasi lebih dalam mengenai kerajinan pahatan batu. Instrument

wawancara juga berguna untuk proses berlangsungnya kegiatan wawancara supaya

berjalan dengan baik dan lancar. Setelah instrument berhasil disusun, peneliti

berdiskusi dengan dosen pembimbing untuk memberikan kritik dan sarannya

mengenai instrument tersebut. Setelah berdiskusi dan mendapatkan kritik serta

saran, peneliti merevisi instrument wawancara. Setelah itu peneliti mengurus surat

perizinan melakukan kegiatan wawancara dan observasi ditempat yang telah dipilih

peneliti untuk melakukan penelitian. Dengan pertimbangan beberapa faktor peneliti

memilih tiga tempat yaitu sanggar pahatan batu Dian Art Stone di Sucen, Salam

kemudian sanggar pahatan batu Watupedia di Pabelan, Mungkid dan kerajinan

pahatan batu cobek di Gondosuli, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Setelah surat

perizinan sudah diberikan dari pihak universitas, peneliti selanjutnya berdiskusi

dengan pemilik sanggar untuk menentukan waktu pelaksanaan wawancara dan

observasi. Menurut peneliti surat perizinan perlu diberikan untuk mengantisipasi

hal-hal yang tidak diinginkan.

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Selanjutnya adalah kegiatan wawancara dengan pemilik sanggar dan juga salah

satu karyawan yang merupakan pemahat disanggar tersebut. Setelah hasil

wawancara didapatkan, selanjutnya peneliti menentukan waktu kembali untuk

melakukan observasi. Observasi dilakukan dengan cara mengonfirmasi hasil

wawancara dengan kenyataan dilapangan. Dengan berlangsungnya kegiatan

observasi, peneliti juga melakukan kegiatan dokumentasi yang berguna untuk

pendukung hasil observasi dan wawancara. Setelah semua data wawancara,

observasi dan dokumentasi terkumpul, peneliti mereduksi semua data dengan

merangkum. Setelah data terangkum maka peneliti akan membuat pembahasan

berdasarkan hasil data dan rangkuman yang telah didapatkan. Peneliti juga

merancang lembar kerja peserta didik untuk guru dan siswa dengan tujuan

implementasi penelitian ini dapat berguna dalam pembelajaran disekolah.

B. Proses Pembuatan Pahatan Batu

Pada analisis proses pembuatan pahatan batu ini akan diuraikan hasil dan

pembahasan mengenai wawancara dan reduksi data yang sudah di lakukan oleh

peneliti. Batasan analisis pada bagian ini adalah hasil wawancara dan observasi

yang dilakukan peneliti.

Table 4.1 Hasil Wawancara Asal-Usul Usaha Kerajinan Pahatan Batu


Mulai dari tahun berapa anda membuka Narasumber 1 :
usaha pahatan batu ? Pada tahun 2019. Sebelumya saya ikut om saya
dalam dunia pahatan batu. Di daerah
prumpung. Sudah 15 tahun saya belajar dari om
saya mengenai pahatan batu ini. Dan baru
tahun 2019 dengan modal yang saya miliki
saya dapat membuka sanggar ini .
Narasumber 2 :
2008- sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

Sebelum membuka usaha sendiri saya ikut


kakak saya di prumpung atau yang sekarang di
kenal sidoharjo.
Mengapa anda tertarik untuk menekuni Narasumber 1 : Pahatan batu ini turun temurun
pekerjaan pahatan batu ? dari kakek saya. Saudara-saudara saya juga
memiliki sanggar yang cukup besar di
Muntilan. Kerajinan ini adalah salah satu
warisan budaya yang harus dilestarikan.
Narasumber 2 : Turun temurun dari kakek
saya bekerja sebagai pemahat pahatan batu.
Keluarga saya banyak yang membuka usaha
dibidang kerajinan pahatan batu ini
Peneliti memiliki 6 narasumber utama pada penelitian ini yang terdiri dari 3

sanggar yang diteliti. Rata-rata para pemilik sanggar adalah keturunan dari para

pemahat jaman dahulu yang berpusat di dusun Sidoharjo, desa Tamanagung,

Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Mereka belajar

mengenai pahatan batu, lalu seiring berkembangnya jaman membuat sanggar

sendiri ditempat yang berbeda dari pusat kerajinan pahatan batu namun masih

berada di sekitar kecamatan Muntilan. Mereka memulai membuat sanggar sekitar

tahun 2000-an. Mereka juga memiliki karyawan yang berkisar 4-10 orang dengan

bidang dan keahlian yang berbeda-beda dalam proses pembuatan pahatan batu.

Alasan mereka menekuni pekerjaan pahatan batu mayoritas karena turun temurun

dari para leluhur. Pahatan batu juga merupakan salah satu budaya yang harus dijaga

dan dilestraikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

Table 4.2 Hasil Wawancara Informasi Proses Pahatan Batu

Ada berapa proses yang anda lakukan Narasumber 1 : Ada 4 proses yang saya
dalam membuat pahatan batu khususnya lakukan. Yang pertama adalah mendesain
jenis patung ? gambar yang diinginkan, kemudian
menyediakan bahan baku yang dibutuhkan
lalu tahap selanjutnya adalah tahap proses
dimana didalam tahap ini melakukan
sketsa gambar dibatu , mengatur proporsi ,
memahat lalu selanjutnya melakukan
finishing di finishing ini yang dilakukan
adalah mendetailkan bagian-bagian yang
kurang baik dan melakukan coating supaya
tidak mudah ditumbuhi lumut jika terkena
hujan dan sinar matahari dan langkah
selanjutnya adalah di packing biasanya
menggunakkan kayu untuk melakukan
packing agar aman sampai tujuan.

Narasumber 2 :
Ada
- Merancang / mendesain gambar
pesanan
- Proses menseketsa dan memahat
- Finishing menyempurnakan
bentuk packing

Pada pembuatan kerajinan pahatan batu ini pemahat melakukan 4 proses.

Proses utama adalah mendesain bentuk yang diinginkan dan melakukan persiapan,

tahap kedua adalah proses mensketsa, mengatur proporsi dan memahat. Tahap

ketiga adalah finishing dan tahap terakhir adalah packing.

Table 4.3 Hasil Wawancara Proses Mendesain dan Jenis Bebatuan


Table 4.3 Wawancara Berapa lama proses Narasumber 1 : 1-2 hari untuk mendesain
mendesain dilakukan ? (sketsa) kalau desain pesanan sehari saja
jadi.
Narasumber 2 : Desain awalnya
memerlkan waktu kurang lebih satu hari.
kemudian untuk mensketsa gambar di
batu juga memerlukan waktu kurang lebih
satu – dua hari.
Mendesain itu ada perubahan juga dulunya
manual hanya gambar kertas dan pensil
kemudian berkembang menjadi hasil
cetakan foto dan sekarang menggunakkan
berbagai aplikasi. Ditempat saya
menggunakkan coreldraw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Apakah jenis bebatuan mempengaruhi Narasumber 1 : Ya, jenis bebatuan akan


hasil dari pahatan batu ? apa saja jenis mempengaruhi hasil karena setiap batu
bebatuan yang sering digunakkan ? yang digunakkan memiliki
karakteristiknya sendiri.
1. Batu candi ( batu Merapi )
2. Batu kali
3. Batu paras jogja
4. Batu granit

Narasumber 2 : Ya jelas akan


berpengaruh.
- Batu Merapi
- Batu kali
- Batu putih
Apa kelemahan dan kelebihan dari Narasumber 1 :
masing-masing jenis bebatuan yang 1. Batu candi (batu Merapi )
digunakan sebagai bahan dasar ? Gampang di ukir atau dipahat
namun pori-pori lebih besar dari
batu kali, mudah berlumut jika
terkena sinar matahari dan hujan.
2. Batu kali
Gampang diukir atau dipahat,
lumut yang tumbuh di batu akan
lebih lunak, pori-pori lebih kecil
namun harga lebih mahal dan
tenaga untuk mengambil batu
kali susah.
3. Batu paras jogja
Lebih lunak dari semua jenis
batu , lebih murah, lebih cepat
pekerjaannya namun mudah
kotor, mudah berlumut, mudah
rusak.
4. Batu Granit
Lebih bagus warnanya namun
harga mahal.
Narasumber 2 :
1. Batu merapi
Gampang di ukir atau dipahat
mudah berlumut jika terkena
sinar matahari dan hujan.
2. Batu kali
Gampang diukir atau dipahat,
lumut yang tumbuh di batu akan
lebih halus pori-pori lebih kecil
dari batu Merapi. Harga lebih
mahal karena untuk mengangkat
batu kali tidak mudah.
3. Batu putih wonosari
Lebih cepat untuk di pahat,
harga lebih murah ,cepat kotor
dan cepat berlumut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Gambar 4.1.1 Hasil Desain

Pada tahap utama yaitu tahap mendesain. Tahap ini adalah merancang

desain atau bentuk yang dinginkan pemesan. Pemahat dan pemesan akan

berkomunikasi untuk merancang gambar desain yang diinginkan. Pada tahap ini

pemahat menggunakkan berbagai cara, ada yang menggunakan media foto dan juga

ada yang menggunakkan aplikasi corel draw untuk membantu mendesain bentuk

yang diinginkan.

Gambar 4.1.2 Hasil Correl Draw

Dengan adanya teknologi pemahat juga harus aktif untuk mengikuti

perkembangan jaman. Salah satu kendala, dikatakann pemahat adalah mengenai

desain rumit dengan aplikasi-aplikasi tertentu. Namun mereka mengatasi kendala

tersebut dengan menambah salah satu karyawan yang memiliki keahlian dibidang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

desain grafis. Setelah hasil desain disepakati kedua belah pihak tahap selanjutnya

adalah tahap persiapan jenis bebatuan yang diinginkan. Batu yang digunakkan

pemahat pahatan batu memiliki 4 jenis. Yang pertama adalah batu Merapi (batu

Candi), batu kali, batu paras jogja (batu Wonosari) dan juga batu granit. Jenis

bebatuan ini memiliki kelemahan dan kelebihannya sendiri. Perbandingan Batu

Merapi (batu Candi) dengan batu kali memiliki struktur yang mudah di pahat

namun memiliki pori-pori yang lebih besar dibandingkan batu kali sehingga ketika

membuat patung batu Merapi akan memiliki lumut yang lebih tebal dibanding batu

kali. Ketika batu Merapi (batu Candi) dibuat cobek, hasil ulegan atau tumbukan

akan lebih halus dibanding batu kali. Namun karena memiliki pori-pori yang lebih

besar dibanding batu kali maka akan banyak bumbu-bumbu yang tersangkut atau

masuk dalam pori-pori cobek berbahan batu candi (batu Merapi). Selanjutnya batu

Paras Jogja (batu Wonosari) memiliki struktur yang lebih lunak dibandingkan jenis

batu lainnya, biasanya batu paras jogja ini digunakkan untuk membuat relief atau

hiasan dinding. Batu Paras Jogja (batu Wonosari) ini juga memiliki nilai harga yang

lebih murah dibandingkan dengan bebatuan lainnya namun batu paras jogja ini

lebih mudah kotor, lebih mudah rusak karena tekstur yang lunak dan lebih mudah

terkena lumut. Sedangkan batu granit adalah jenis batu yang paling bagus

dibandingkan bebatuan lainnya, memiliki nilai jual yang tinggi dan menghasilkan

warna yang lebih menarik dari jenis bebatuan yang lain.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

Gambar 4.1.3 Bongkahan Batu

Tahap berikutnya adalah tahap proses. Setelah desain dan pemilihan jenis

bahan baku ditentukan. Yang utama pemahat akan memesan bongkahan batu dari

penambang batu dengan ukuran yang ditentukan. Misalnya seseorang hendak

membuat patung buddha dengan tinggi 1 meter. Maka pemahat akan memesan

bongkahan batu yang berukuran 80 cm x 60 cm x 105 cm. Setelah bahan baku

tersedia tahap berikutnya pemahat akan menentukan sketsa awal untuk membuat

alur dalam tahap selanjutnya yakni memotong batu. Dikatakan narasumber bahwa

dalam memotong batu pun karyawan pemotong harus memiliki teknik khusus yang

dikuasai. Sisa potongan batupun digunakkan pemahat untuk membuat patung kecil

yang dicetak dari serbuk-serbuk batu. Cetakan ini disebut dengan mal. Patung kecil

ini sering diminati para wisatawam untuk memberikan souvenir ataupun digunakan

guru untuk media pembelajaran. Setelah proses pemotongan selesai tahap

berikutnya pemahat akat mensketsa gambar dibatuan lebih detail lagi. Untuk

menghasilkan bentuk proporsi yang sesuai pemahat memanfaatkan skala yang

mudah untuk membantu mereka dalam proses ini. Pemahat biasanya menggunakan

skala 1:50, 1:100 dan 1:200 tergantung ukuran bebatuan yang akan dibuat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

Gambar 4.1.4 Proses Pemahatan

Setelah mereka berhasil mensketsa gambar selanjutnya pemahat akan

memahat batu. Dikatakan narasumber bahwa dalam memahat ini sangat diperlukan

teknik, keahlian dan pengalaman dari pemahat. Emosional yang dimiliki pemahat

juga sangat menentukan hasil pahatannya. Karena menurut narasumber, seni

berkaitan erat dengan emosional. Emosional yang baik pasti akan menghasilkan

karya seni yang baik pula.

Table 4.4 Hasil Wawancara Proses Finishing

Bagaimana proses finishing itu di lakukan ? Narasumber :


- Menggunakkan mesin ukir kita
mendetailkan bagian-bagian yang
dirasa kurang seperti jari-jari, mata,
hidung.
- Kemudian kita perhalus permukaan.
Kalau dulu menggunakkan batu gosok
sekarang menggunakkan mesin
penghalus.
- Kemudian di packing dengan kayu
dan dengan anyaman sesetan bambu
tergantung ukurannya.

Setelah tahapan proses dilakukan selanjutnya pemahat akan melakukan

tahap finishing. Pada tahap finishing ini pemahat memanfaatkan mesin ukir untuk

mendetailkan bagian-bagian yang kurang. Seperti contohnya pada patung Buddha


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

pada tahap finishing, pemahat akan menggunakkan mesin ukir untuk mendetailkan

bagian mata, hidung dan juga jari-jari. Pada bagian-bagian ini membutuhkan

keahlian, ketelitian dan pengalaman yang cukup untuk menghasilkan bagian-bagian

yang menjadi perhatian ketika akan dilihat orang.

Gambar 4.1.5 Proses Penghalusan

Setelah mereka berhasil mendetailkan bagian-bagian yang dirasa kurang,

maka pemahat akan menghaluskan permukanan-permukaan patung atau hasil

pahatan mereka menggunakan mesin penghalus. Pada jaman dahulu ketika belum

tercipta mesin penghalus para pemahat menggunakan batu gosok untuk

menghaluskan permukaan hasil pahatan mereka. Batu gosok memerlukan waktu

yang lama untuk menghaluskan permukaan. Dengan penggunaan mesin penghalus

ini mereka dapat menghemat waktu untuk membuat sebuah patung. Setelah

permukaan dihaluskan, pemahat menggunakkan coating untuk melapisi permukan

batu. Coating khusus batu ini banyak ditemui di toko cat ataupun toko yang

menyediakan bahan kimia. Coating bertujuan untuk membuat batu alam tahan

terhadap cuaca karena coating akan meresap kedalam pori-pori batu sehingga air

hujan tidak dapat meresap kedalamnya. Coating juga melindungi batu alam dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

serangan lumut. Adapula yang menggunakkan pewarna batu alam berwarna hitam

untuk membantu mempercantik warna pahatan batu. Mereka menggunakkan cat

khusus batu alam berwarna hitam doff untuk menarik nilai seni pada hasil pahatan

batu.

Tabel 4.5 Hasil Wawancara Proses Transaksi Pembayaran

Bagaimana cara transaksi yang berlangsung Narasumber 1 :


dalam pembayaran produk ? Transfer . yang pertama DP 30% lalu kita
proses setelah 50-60% proses berlangsung
pemesan akan transfer kembali lalu setelah
hasil selesai ketika hendak mengirim
pemesan akan melunasi pembayaran.

Narasumber 2 :
Transfer dan cash. Pemesan akan
memberikan DP 30% kemudian setelah 40%
pahatan terproses mereka akan DP sekitar
50%. Selanjutnya jika sudah siap dikirim
pemesan akan mentrasnfer sisanya.

Gambar 4.1.6 Pengemasan Cobek

Setelah semua proses pada tahap ini selesai dilakukan, tahap terakhir adalah

pengemasan produk dan aktivitas transaksi. Pemahat mengemas hasil pahatan batu

dengan kayu dan rajutan sesetan bambu. Biasanya sesetan bambu digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

mengemas cobek yang berjumlah kurang dari 5 buah. Tebal tipisnya kayu yang

digunakan untuk memahat juga berdasarkan jarak yang akan ditempuh.

Gambar 4.1.7 Pengemasan Menggunakan Kayu

Kayu-kayu tersebut akan dibentuk balok untuk mengemas hasil pahatan batu.

Dengan pertimbangan jarak, jika jarak yang akan ditempuh dekat dengan lokasi

sanggar maka pihak pengrajin tidak menggunakan kayu untuk mengemas.

Pada tahap pembayaran pun beraneka cara. Jika mereka memesan patung

yang membutuhkan waktu 7-14 hari seperti contohnya patung buddha dengan

tinggi 100 cm maka pemesan akan memberikan DP (Down Payment) atau uang

muka 30%. Selanjutnya setelah 50% patung terproses pemesan akan memberikan

DP kembali 40%. Di akhir rangkaian pembayaran, jika patung sudah siap untuk

dikirim ada dua kemungkinan yang akan dilakukan yaitu pelunasan sebelum barang

dikirim atau pelunasan setelah barang sampai ke pemesan. Ada pula yang dengan

cara pembayaran bertahap dengan jangka waktu yang sudah ditentukan. Contohnya

1-3 bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Gambar 4.1.8 Proses Pengiriman

Cara pengiriman ada beberapa cara yang dipertimbangkan dari jarak lokasi,

bisa menggunakan jasa ekpedisi, jasa angkut barang dan diambil sendiri oleh

pemesan.

C. Aspek STEM yang terdapat dalam proses pembuatan Pahatan Batu

Pada tahap-tahap proses pembuatan pahatan batu terdapat beberapa aspek

STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics). Aspek-aspek Science

dan Mathematics di gali dengan batasan materi pada materi pelajaran di Sekolah

Menengah Pertama (SMP).

1. Aspek Science

Aspek STEM yang pertama yaitu Science atau Pengetahuan. Science merupakan

kajian berhubungan dengan peristiwa alam yang melibatkan penyelidikan, pelitian

dan pengukuran untuk menjelaskan sebab akibat dari sebuah fenomena alam.

Aspek science yang digali pada proses usaha kerajinan pahatan batu ini berdasarkan

materi-materi yang akan diajarkan pada jenjang SMP dengan Kompetensi Inti (KI)

yang sama dan Kompetensi Dasar (KD) yang berbeda setiap materinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Komptenesi Inti:

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong) santun, percaya diri dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaaanya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang atau teori.

Besaran

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Menerapkan konsep pengukuran berbagai besaran dengan menggunakan

satuan standar baku.

4.1 Menyajikan data hasil pengukuran dengan alat ukur yang sesuai pada diri

sendiri, mahkluk hidup lain dan benda-benda disekitar dengan

menggunakan satuan baku.

Didalam proses pembuatan pahatan batu di butuhkan pengukuran. Semua gejala

alam yang dapat diukur disebut dengan besaran. Besaran dalam fisika memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

pedoman tersendiri yang satuanya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak

diturunkan dari besaran lainnya, besaran ini dinamakan besaran pokok. Besaran

tersebut dalam SI (Standar Internasional) adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Materi Science Besaran

No Nama Besaran Satuan Symbol


Satuan
1 Panjang Meter m
2 Massa Kilogram kg
3 Waktu Sekon s
4 Suhu Kelvin K
5 Kuat arus listrik Ampere A
6 Jumlah zat Mol mol
7 Intentsitas cahaya Kandela Cd
Sumber : buku Erlangga X-press SMP/MTs 2020

Setelah memiliki besaran pokok, besaran tersebut diturunkan dan disebut

dengan besaran turunan.

Tabel 4.7 Materi Science Contoh Besaran Turunan

No Besaran Turunan Penjabaran dari Satuan (SI)


besaran pokok

1. Luas Panjang x lebar 𝑚²


2. Volume Panjang x lebar x tinggi 𝑚3
3. Massa Jenis Massa :volume 𝑘𝑔⁄
𝑚3

4. Kecepatan Perpindahan : waktu 𝑚⁄


𝑠
5. Percepatan Kecepatan : waktu 𝑚⁄
𝑠2
6. Gaya Massa x percepatan 𝑘𝑔. 𝑚 ⁄
𝑠2

Sumber : buku Erlangga X-press SMP/MTs 2020

Adapun alat ukur yang dapat di gunakan adalah:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

a. Pajang

1. Mistar

Mistar kita kenal dengan penggaris . mistar memiliki skala terkecil 1

mm atau 0,1 cm dengan tingkat ketelitian 0,05 cm.

2. Meteran pita

Meteran pita dapat mengukur benda dengan Panjang sampai 10 m.

3. Jangka sorong

Jangka sorong memiliki skala terkecil 0,1 mm atau 0,02 cm dengan

tingkat ketelitian 0,05 mm atau 0,005 cm, jangka sorong biasanya

digunakan untuk mengukur ketebalan pelat logam maupun diameter

bagian dalam dan luar sebuah pipa.

4. Mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup memiliki skala terkecil 0,01 mm atau 0,001 cm

dengan ketelitian 0,005 mm atau 0,0005 cm. mikrometer sekrup dapat

digunakan untuk mengukur benda kecil dan tipis, misalnya ketebalan

pelat logam dan diameter kawat.

b. Massa

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur masa adalah neraca atau

timbangan. Jenis neraca yang sering digunakan adalah neraca digital,

timbangan duduk dan timbangan badan.

c. Waktu

Alat untuk mengukur waktu adalah arloji dan stopwatch. Stopwatch

memiliki skala terkecil 0,1 s dengan ketelitian 0,05 s.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Besaran pokok dan besaran turunan dapat digunakan dalam menghitung dan

mengukur pahatan batu. Seperti pada tahap persiapan bahan baku dan tahap

pengemasan. Pemahat akan menentukan ukuran dari bahan baku yang akan

digunakan. Pada tahap pengemasan pemahat juga akan menentukan ukuran

yang sesuai dengan hasil kerajinan yang sudah dibuat tersebut. Besaran pokok

yang digunakan adalah Panjang dengan satuan internasional meter (m).

Kemudian besaran turunan yang digunakan adalah luas dan volume. Alat ukur

yang digunakan oleh pemahat pun menggunakan mistar dan meteran pita. Jadi

dalam proses pembuatan tahapan batu ditemukan pengetahuan besaran dan

satuan dalam pengukuran zat yang diajarkan pada jenjang SMP.

Hukum Newton

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya berdasarkan Hukum Newton dan

penerapanya dalam gerak benda.

4.1 Menyajikan penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda.

Apek science selanjutnya ditemukan dalam proses pembuatan batu. Hukum

newton ada tiga jenis, hukum 1 newton, hukum II newton dan hukum III

newton. Hukum-hukum newton ini tidak terlepas dalam kehidupan sehari-hari

termasuk dalam proses pembuatan pahatan batu. Hukum newton ini

menggambarkan hubungan gaya yang bekerja pada suatu benda dan gerak yang

disebabkannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

a. Hukum I Newton

Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda

yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus

beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap.

Secara matematis ditulis :

∑𝐹 = 0

b. Hukum II Newton

Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya)

yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya.

1. Resultan gaya (∑ 𝐹) adalah jumlah atau total gaya yang bekerja pada benda.

Gaya merupakan besara vector sehingga arah gaya juga mempengaruho

resultan gaya.

2. Massa benda (m) . semakin besar massa benda, maka percepatan yang

dihasilkan akan menjadi semakin kecil.

Secara matematis ditulis :

∑𝐹
𝑎=
𝑚

dengan 𝑎 = percepatan

∑ 𝐹 = total gaya

m = massa benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

c. Hukum III Newton

Jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain maka benda yang

dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di

terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan.

𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = − 𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖

Dari ketiga hukum newton tersebut dapat diperhatikan pada bagian proses

pemahatan. Ketika seorang pemahat hendak memahat batu, pemahat akan

memberikan gaya. Gaya yang diberikan oleh pemahat akan sama dengan gaya yang

diterima. Ketika pemahat akan memahat batu akan muncul serpihan-serpihan batu

yang dipahat, serpihan batu itu akan jatuh atau dapat pula mengenai pemahat

dengan gaya yang besarnya sama dengan gaya saat memahat batu. Apabila pemahat

memahat dengan kuat , serpihan batu juga akan tercongkel dengan kuat dan arah

nya pun berlawanan atau berbalik ke pemahat. Dalam hal ini terdapat peristiwa

aksi dan reaksi yang dimiliki oleh hukum III Newton.

Gerak Lurus

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Menganalisis gerak lurus, pengaruh gaya berdasarkan Hukum Newton

dan penerapanya dalam gerak benda.

4.1 Menyajikan penyelidikan pengaruh gaya terhadap gerak benda.

Apek science selanjutnya adalah mengenai Gerak Lurus. Suatu benda

dikatakan bergerak terhadap titik acuan (benda lain) jika jarak antara keduanya

berubah. Gerak suatu benda selalu bersifat relatif, yaitu bergerak atau tidaknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

suatu benda ditentukan oleh keadaan pengamat terhadap benda tersebut.

Berdasarkan bentuk lintasannya gerak di bagi menjadi tiga:

a. Gerak lurus, gerak benda yang lintasanya berbentuk garis lurus.

b. Gerak melingkar, gerak benda yang lintasannya berbentuk melingkar.

c. Gerak parabola, gerak benda yang lintasannya berbentuk parabola.

Dalam gerak lurus terdapat kelajuan, kecepatan dan percepatan. Kelajuan

adalah jarak yang ditempuh benda tiap satuan waktu. Kelajuan merupakan besaran

scalar. Kecepatan adalah perpindahan yang dialami benda setiap satuan waktu.

Kecepatan merupakan besaran vector. Secara matematis kecepatan dan kelajuan

dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.

𝒔
𝒗=
𝒕

Dengan v = kelajuan atau kecepatan (m/s)

s = jarak/perpindahan (m)

t = waktu tempuh (s)

sedangkan percepatan adalah perubahan kecepatan tiap selang waktu tertentu.

Secara matematis, dapat ditulis sebagai berikut:

𝚫𝒗 𝒗𝒕 − 𝒗𝟎
𝒂= =
𝚫𝒕 𝚫𝒕

Dengan 𝑎 = percepatan (m/𝑠 2 )

Δ𝑣 = perubahan kecepatan (m/s)

Δ𝑡 = selang waktu (s)

𝑣𝑡 = kecepatan akhir (m/s)

𝑣0 = kecepatan awal (m/s)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Untuk mengirim sebuah hasil pahatan batu dengan menggunakan jasa ekpedisi

ataupun dengan menggunakan kendaraan bermotor, pemahat perlu memperkirakan

estimasi produk sampai ketangan pemesan. Untuk memperkirakan estimasi ini

pemahat dapat dibantu dengan aspek science mengenai kecepatan. Jika pemahat

sudah mengetahui jarak tujuan pengiriman dan kecepatan yang ditentukan untuk

mengirim suatu barang. Maka pemahat dapat menentukan waktu atau estimasi

produk sampai ketangan pemesan menggunakan rumus kecepatan yang sudah

dituliskan di atas.

Zat dan Wujudnya

Kompetensi Dasar (KD):

3.1 Memahami karakteristik zat.

4.1 Melakukan percobaan sederhana untuk mengamati siffat-sifat zat.

Di dalam proses pembuatan pahatan batu juga terdapat aspek science

lainnya. aspek science selanjutnya adalah mengenai zat dan wujudnya. Wujud zat

terbagi menjadi tiga macam zat padat,zat cair dan zat gas.

Tabel 4.8 Materi Science Zat dan Wujudnya

No Wujud zat Sifat zat


Volume Gaya Tarik antar
molekul
1. Zat padat Tetap Sangat kuat
2. Zat cair Tetap Lemah
3. Zat gas Selalu berubah Sangat lemah
sesuai tempat
Sumber : buku Erlangga X-press SMP/MTs 2020

1. Ciri- ciri zat padat

a. Bentuknya tetap

b. Volume tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

c. Tidak mengikuti bentuk wadah yang ditempati.

d. Susunan partikelnya teratur dan juga berdekatan (rapat).

e. Mempunyai gaya tarik menarik antar molekul yang sangat

kuat.

2. Ciri-ciri zat cair

a. Bentuknya berubah-ubah

b. Volumenya tetap

c. Mengikuti bentuk wadahnya

d. Pada Ikatan antar partikelnya lemah

e. Pada Susunan partikelnya kurang tetatur dan renggang

3. Ciri-ciri zat gas

a. Memiliki bentuk yang berubah-ubah

b. Memiliki volume yang beruba-ubah

c. Pada Susunan partikel zat padat letaknya tidak teratur dan

berjauhan

d. Pada Ikatan partikel zat padat sangat lemah

e. Mengikuti bentuk tempatnya

Bahan baku pahatan batu adalah bebatuan jenis batu candi, batu kali, batu

paras jogja dan batu granit. Untuk mengemas hasil pahatan batu berbentuk patung,

pemahat akan menggunakkan kayu untuk mengemasnya agar tidak mudah rusak

saat proses pengiriman. Bebatuan dan kayu yang digunakan ini termasuk dalam zat

padat yang memiliki ciri-ciri seperti pada penjelasan di atas.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Usaha dan Energi

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi dengan hokum

kekekalan energi.

4.1 Menerapkan hokum kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak

dalam kehidupan sehari-hari.

Aspek science selanjutnya yang terdapat dalam proses pembuatan pahatan batu

adalah mengenai usaha dan energi. Energi adalah kemampuan benda untuk

melakukan usaha. Beberapa contoh bentuk energi, diantaranya energi kimia, energi

kalor, energi listrik, energi bunyi dan energi cahaya.

1. Energi mekanik (EM) adalah jumlah Energi kinetic (EK) dan enegri potensial

(EP) yang dimiliki suatu benda

EM = EK + EP

a. Energi Potensial (EP)

Adalah energi yang dimiliki benda karena posisinya terhadap suatu

acuan tertentu.

EP = m . g . h

Dengan EP = energi Potensial ( J )

m = massa ( Kg )

g = percepatan gravitasi (m/𝑠 2 )

h = ketinggian (m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

b. Energi Kinetik

Adalah energi yang dimiliki benda karena gerakannya. Semakin

besar kecepatan benda bergerak, semakin besar energi kinetiknya.

𝟏
EK= 𝟐 𝒎𝒗𝟐

Dengan EK = energi Kinetik (J)

m = massa benda (Kg)

v = kecepatan benda (m/s)

2. Hukum kekekalan energi

Hukum ini menyatakan bhawa energi tidak dapat diciptakan dan

tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke

bentuk yang lain.

EM1 = EM2

EK1 + EP1 = EK2 + EP2

3. Usaha

Usaha merupakan besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda

sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Secara matematis

dinyatakan seagai berikut:

W= F.s

Dengan W = Usaha (J)

F = gaya (N)

S = perpindahan (m)

Usaha merupakan perpindahan energi sehingga satuan usaha sama dengan

satuan energi, yaitu joule (J). usaha akan bernilai positif jika perpindahan benda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

searah dengan gaya dan akan bernilai negative jika perpindahan benda berlawanan

dengan gaya.

Dalam proses pembuatan pahatan batu untuk memahat pemahat akan

menggunakan sebuah benda atau alat bantu untuk menaikan patung atau

menyangga patung sehingga pemahat akan lebih nyaman untuk mengerjakan hasil

pahatan batu. Ketika pahatan berada disuatu ketinggian tertentu terhadap

permukaan tanah, dalam hal ini terdapat energi yang dimiliki oleh pahatan batu.

Energi tersebut adalah energi potensial. Seperti pada artinya energi potensial

merupakan energi yang dimiliki benda karena posisinya terhadap suatu acuan

tertentu.

Saat proses pembuatan pahatan batu pemahat pasti akan melakukan

perpindahan batu pada jarak tertentu. Posisi yang nyaman tentu akan membuat

pemahat lebih baik dalam melakukan pahatan batu. Untuk memindah pahatan

ataupun memindahkan bongkahan batu dari kendaraan ke lapangan kerja

dibutuhkan sebuah usaha. Jadi dalam aspek science ini ditemukan adanya energi

dan usaha yang digunakan

Pesawat Sederhana

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Menjelaskan konsep pesawat sederhana dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

4.1 Menyajikan hasil penyelidikan atau pemecahan masalah tentang

manfaat penggunaan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Aspek science selanjutnya adalah mengenai pesawat sederhana. Pesawat

sederhana adalah segala jenis perangkat yang hanya membutuhkan satu gaya untuk

bekerja sehingga dapat mempermudag pekerjaan manusia. ada beberapa macam

pesawat sederhana :

1. Tuas

a. Pada tuas terdapat titik beban, titik tumpu dan titik kuasa seperti ditunjukkan

pada gambar berikut.

Titik tumpu

Titik beban Titik kuasa

Lengan beban Lengan kuasa

Persamaan pada tuas ditulis =

FB LB = FKLK

Perbandingan antara beban dengan kuasa disebut keuntungan mekanik. Secara

matematis ditulis

𝑭𝑩 𝑳𝑩
𝑲𝑴 = =
𝑭𝑲 𝑳𝑲

Dengan KM = keuntungan Mekanik

FB = berat beban (N)

FK = gaya kuasa (N)

LB = lengan beban (m)

LK = lengan kuasa (m)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Jenis-jenis tuas :

a. Tuas jenis pertama, titik tumpu berada dianatara titik beban dan titik kuasa.

Contoh : tang, gunting, jungkat-jungkit.

b. Tuas jenis kedua, titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa.

Contoh : pembuka tutup botol, gerobak dorong dan pemecah kemiri.

c. Tuas jenis ketiga, titik kuasa berada diantara titik beban dan titik tumpu.

Contoh: sekop, stapler dan tangan manusia.

2. Katrol

Katrol dibedakan menjadi tiga jenis. Katrol tetap, ketrol bergerak dan juga

katrol majemuk. Penjelasan dari masing-masing katrol adalah sebagai berikut :

a. Katrol Tetap

Sumber. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/katrol-pengertian-dan-berbagai-

bentuknya-yang-harus-kamu-ketahui-8350/

b. Katrol bergerak

Sumber. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/katrol-pengertian-dan-berbagai-

bentuknya-yang-harus-kamu-ketahui-8350/
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

c. Katrol majemuk

Sumber. https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/katrol-pengertian-dan-berbagai-

bentuknya-yang-harus-kamu-ketahui-8350/

3. Bidang miring

s
𝑠
F h , rumus W= F.s , KM= ℎ
w

Dengan W = berat beban (N)

h = tinggi (m)

F = gaya (N)

s = Panjang bidang miring (m)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Gambar 4.1.9 Pemindahan Produk

Pada proses pembuatan pahatan batu dibutuhkan tahap persiapan bahan baku

berbentuk bongkahan batu dengan ukuran yang sudah dipesan pemahat kepada

penambang batu. Kendaraan yang biasanya digunakan untuk mengirim bongkahan

batu ataupun hasil pahatan batu berupa truk atau mobil pick-up. Untuk menurunkan

bongkahan batu biasanya penambang dan pemahat ataupun pemilik sanggar akan

menggunakan pesawat sederhana untuk membantu mereka mengerjakan aktivitas

tersebut. Pesawat sederhana yang digunakan adalah bidang miring. Bidang miring

sangat berperan dalam proses pengangkatan ataupun penurunan barang pada

pahatan batu ini. Dalam proses pengemasan pemahat juga menggunakan tuas untuk

membantu mereka melakukan aktivitas pengerjaan. Seperti tang, gunting dan

gerobak dorong.

Gambar 4.1.10 Pemindahan Batu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Makhluk Hidup

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk hidup dan benda-benda

tak-hidup sebagai bagian kerja ilmiah, serta mengklasifikasikan berbagai

makhluk hidup dan benda- benda tak-hidup berdasarkan ciri yang diamati.

4.1 Mengumpulkan data dan melakukan klasifikasi terhadap benda benda,

tumbuhan, dan hewan yang ada di lingkungan sekitar.

Kemudian pada aspek science berikutnya ditemukan aspek yang berkaitan

dengan pembelajaran biologi dijenjang SMP. Makhluk hidup memiliki perbedaan

(keanekaragaman) dan persamaan (keseragaman). Dasar klasifikasi makhluk hidup

adalah persamaan dan perbedaan ciri struktur tubuh. Klasifikasi dikotomi adalah

pengelompokan makhluk hidup dengan dua sifat yang berbeda secara bertahap.

Hasil klasifikasi dikotomi kemudian disusun menjadi kunci identifikasi atau kunci

determinasi klasifikasi dikotomi.

Tidak
berpembuluh(lumut)

berspora
Berpembuluh (paku)

Tumbuhan

Biji terbuka
(gymnopsermae)
Tidak berspora Berkeping satu
(monokotil)
Biji tertutup
(angiospermae)
Berkeping dua
)
Sumber : buku Erlangga X-press SMP/MTs 2020 (dikotill)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Pada proses pembuatan pahatan batu dalam tahap finishing pemahat akan

menggunakan coating untuk mencegah timbulnya lumut pada hasil kerajinan

pahatan batu mereka. lumut memiliki klasifikasi sendiri.

Tumbuhan lumut (bryophyta) dibagi menjadi tiga kelas, yaitu lumut daun

(bryophyta), lumut hati (hepaticophyta), dan lumut tanduk (anthocerotophyta).

1. Lumut Daun (Bryophyta)

Klasifikasi lumut Daun

Kingdom : Plantae

Divisi : Bryophyta

Class : Bryopsida

Ordo : Bryopceales

Family : Bryopceae

Genus : Bryopsida

Species : Bryopsida sp

2. Lumut Hati (Hepaticophyta)

Klasifikasi lumut hati

Kingdom : Plantae

Divisi : Hepaticophyta

Kelas : Hepaticosida

Ordo : Hepaticoccales

Family : Hepaticoceae

Genus : Hepaticopsida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Species : Hepaticiopsida sp

3. Lumut Tanduk (Anthocerotophyta)

Klasifikasi lumut tanduk

Kingdom :Plantae

Division :Antheceroptophyta

Kelas :Antheceroptopsida

Ordo :Antheceroptoceales

Family :Antheceroptoceae

Genus :Antheceroptopsida

Spesies : Antheceroptopsida.sp

Meskipun lumut dapat merusak hasil pahatan batu tetapi lumut juga memiliki

manfaat dalam kehidupan manusia :

a) Bermanfaat sebagai obat antiseptik pada Tumbuhan Lumut Frullania Tamanisci

(lumut hati)

b) Mengandung senyawa berguna dalam mengobati penyakit jantung pada

tumbuhan lumut Crateneuron filicinum (lumut daun)

c) Berguna sebagai obat hepatitis, dan menghilangkan toksin akibat dari gigitan

ular pada tumbuhan lumut Marchantia Polymorpha (lumut daun)

d) Digunakan untuk obat dalam pertumbuhan rambut pada tumbuhan lumut

Fissidens japonicum (lumut daun)

e) Berguna sebagai obat hepatitis, dan menghilangkan toksin akibat dari gigitan

ular pada tumbuhan lumut Marchantia Polymorpha (lumut daun)

f) Berfungsi sebagai penyedia oksigen


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

g) Memiliki manfaat yang berguna untuk mengobati tekanan darah tinggi dan juga

sebagai obat bius pada tumbuhan lumut Rhodobryum giganteum (lumut daun)

h) memiliki manfaat yang berguna dan berfungsi sebagai antibakteri, antifungi,

mengobati luka bakar, dan luka luar pada tumbuhan lumut Conocephalum

conicum (lumut hati)

i) Berguna dalam mengobati penyakit pneumonia pada tumbuhan lumut

Haplocladium catillatum (lumut daun)

j) Memiliki manfaat yang digunakan sebagai pembalut atau pengganti kapas dan

membantu penyerapan air dan menjaga kelembapan tanah pada tumbuhan

lumut Sphagnum.

Gambar 4.1.11 Lumut di Pahatan Batu

Jadi pada proses pembuatan pahatan batu terdapat aspek science khususnya

lumut pada bidang biologi yang dapat menambah pengetahuan pendidik dan peserta

didik mengenai klasifikasi lumut dan juga manfaat lumut bagi kehidupan manusia.

Lumut yang terdapat pada hasil pahatan batu adalah lumut jenis lumut hati

(Hepaticophyta).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Plantae (tumbuhan) pada proses pembuatan pahatan batu pemahat

menggunakan desain bambu dan teratai untuk menghasilkan suatu karya pahatan

batu. Berikut adalah klasifikasi dari bambu dan teratai.

1. Teratai ( Nymphaea spp)

Kingdom :Plantae

Divisi :racheophyte

class : magnoliopsida

Ordo :nymphaeales

Family : nymphaeaceae

Genus :nymphaea l

Species : Nymphaea alba l

2. Bambu (Bambusa Sp)

Klasifikasi bambu

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas :Liliopsida

Ordo : Poales

Family :Poaceae

Genus :Bambusa

Species :Bambusa multiplex


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Tabel 4.9 Hasil Wawancara Mengenai Plantae dan animalia

Apakah anda menggunakkan desain Narasumber 1 :Ya.


tumbuhan untuk membuat suatu
produk pahatan batu ? Narasumber 2 : Ya. Tidak hanya
tumbuhan hewan juga banyak
digunakkan untuk membuat patung
singa, naga.
Jika iya, jenis tumbuhan apa saja Narasumber 1 : teratai, ada juga
yang biasa anda gunakkan? hewan, manusia. sering digunakkan
untuk membuat relief. Hewan yang
sering digunakan gajah, kuda, kupu-
kupu, ikan dan lain-lain.

Narasumber 2: bambu dan teratai

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Menjelaskan alat gerak dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara

memelihara kesehatan alat gerak.

4.1 Membuat model sederhana alat gerak manusia dan hewan

Aspek science pada bidang biologi selanjutnya adalah mengenai animalia

(hewan). Animalia terbagi menjadi dua berdasarkan tulang belakangnya:

a. Invertebrate (tidak bertulang belakang)

1. Porifera memiliki lubang-lubang kecil untuk masuknya air.

2. Coelenterate memiliki rongga di bagian tengah tubuh yang berfugsi sebagai

organ pencernaan yang disebut rongga gastrovaskuler. Contohnya Hydra,

anemon laut dan ubur-ubur.

3. Platyhelminthes (cacing pipih) contohnya cacing hati dan cacing pita.

4. Nemathematicselminthes mempunyai tubuh bulat Panjang. Contohnya

cacing perut, cacing tambang dan cacing kremi.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

5. Annelida (cacing gelang), contohnya cacing tanah, cacing wawo dan

cacing palolo.

6. Mollusca merupakan hewan bertubuh lunak sehingg sebagian memiliki

cangkang. Contohnya cumi-cumi, bekicot dan kerrang hijau.

7. Echinodermata (hewan berkulit duri). Contohnya bintang laut, landak laut

dan teripang.

8. Arthropoda memiliki kaki berkuku-kuku. Contohnya belalang dan kupu-

kupu.

b. Vertebrata (bertulang belakang)

Tabel 4.10 Materi Science Vertebrata

Kelas Ruang Suhu Penutup Reproduksi


jantung tubuh tubuh
Pisces 2 Berdara Sisik ovipar
h dingin
Amphibia 3 Berdara Kulit ovipar
h dingin berlendir
Reptilia 3 ( 4 belum Berdara Sisik ovipar dan
sempurna) h dingin ovovivipar
Aves 4 Berdara Bulu ovipar
h panas
mamalia 4 Berdara Rambut vivipar
h panas
Sumber : buku Erlangga X-press SMP/MTs 2020

Golongan Hewan Berdasarkan Jenis Makananya.

Kompetensi Dasar

3.1 Menggolongkan Hewan berdasarkan jenis makananya.

4.1 Menyajikan data golongan hewan berdasarkan jenis makananya.

Jenis hewan juga dapat terbagi berdasarkan jenis makannya yang menjadi tiga

bagian herbivora, karnivora dan omnivora.. Tiga golongan tersebut adalah :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

1. Herbivora

Hewan Herbivora adalah suatu kelompok hewan pemakan tumbuhan yang

biasanya tidak memiliki gigi taring yang tajam. Mereka bertahan hidup dengan

memakan tumbuhan yang ada di sekitar mereka.

Ciri-ciri dari jenis hewan herbivora ini antara lain yaitu:

1. Melahirkan anaknya dengan cara beranak.

2. Berdarah panas.

3. Berkaki 4.

4. Termasuk dalam golongan hewan mamalia.

5. Termasuk dalam golongan hewan mamalia.

6. Pada umumnya hidup di daratan.

7. Mempunyai gigi geraham yang lebar.

Habitat hewan herbivora pada umunya berada di daratan. Contohnya sapi,

gajah, kambing dan rusa.

2. Karnivora

Kata Karnivora berasal dari bahasa latin yaitu caro yang artinya daging dan

vorare yang artinya memakan. Hewan karnivora adalah sekelompok hewan

yang makanannya sebagian besar adalah daging, baik dimakan hidup-hidup

ataupun daging dari hewan yang telah mati.

Ciri-ciri dari jenis hewan karnivora ini antara lain yaitu:

1. Mempunyai penglihatan dan pendengaran yang tajam.

2. Termasuk golongan hewan yang mempunyai tulang belakang

(vertebrata).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

3. Termasuk hewan yang berbahaya atau hewan buas.

Mamalia :

4. Berkaki empat.

5. Mempunyai gigi yang tajam.

6. Hidup di daratan.

7. Ovipar (beranak).

Hewan Laut :

8. Berkembang biak dengan cara ovovivipar.

9. Mempunyai ukuran tubuh yang besar.

Burung :

10. Mempunyai cakar yang tajam.

11. Bentuk paruhnya yang runcing.

Hewan karnivora ini pada umunya berbahaya namun ada beberapa hewan

yang tidak berbahaya seperti contohnya pinguin. Contoh hewan karnivora adalah

buaya, singa, harimau dan Komodo.

3. Omnivora

Kata Omnivora berasal dari bahasa Latin yaitu omne yang berarti semua

atau semuanya dan vorare yang berarti melahap. Hewan omnivora adalah

sekelompok hewan yang sumber makanannya adalah tumbuh-tumbuhan dan hewan

lain. Jenis ini sering disebut juga sebagai dengan hewan pemakan segala.

Ciri-ciri dari jenis hewan omnivora ini antara lain yaitu:

1. Sumber makanannya adalah tumbuhan dan daging.

2. Mempunyai pencernaan yang kompleks.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

3. Mempunyai gigi tajam di bagian depan.

4. Mempunyai gigi datar di bagian belakang.

Contoh binatang dari jenis omnivora ini antara lain yaitu: bebek, ayam, angsa, unta

dan monyet.

Aspek science yang berkaitan dengan biologi selanjutnya adalah mengenai

anatomi manusia. Yang pertama adalah bagian kepala manusia yang sering

digunakan untuk proses pembuatan patung. Dan selanjutnya adalah tubuh. Bagaian-

bagian tubuh yang dapat kita peajari dalam proses pembuatan patung anatar lain

adalah :

1. Mata adalah salah satu organ penglihatan pada manusia

2. Hidup adalah indera pernafasan yang sangat berperan dalam kehdiupan manusia

karena dapat menyaring udara dan berperan dalam proses bernafas.

3. Mulut adalah saluran awal pencernaan karena mulut menerima dan melumatkan

serta mencerna makanan sebelum benar-benar di cerna oleh lambung.

4. Telinga adalah indera pendengaran pada manusia.

5. Selanjutnya tangan dan kaki adalah anggota badan yang berperan untuk

membantu aktivitas sehari-hari pada manusia.

Pemahat selalu menggunakan

Jadi pada aspek science dalam bidang biologi ini ditemukan beberapa

pengetahuan dalam proses pembuatan pahatan batu. Yang pertama adalah

mengenai lumut. Lumut yang tumbuh di bebatuan mengakibatkan kerusakan pada

batu dan juga mengurangi nilai keindahan dalam pahatan batu. Pengrajin

menggunakan coating untuk mencegah timbulnya lumut. Selanjutnya dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

mendesain hasil pahatan batu pemahat menggunakan desain hewan (animalia),

tumbuhan (plantae) dan juga manusia untuk membuat karya yang menarik. hewan

yang biasa digunakan untuk membuat hasil pahatan batu adalah gajah, kuda, singa,

naga dan lain sebagainya. Permintaan dari pemesan ini beragam menimbulkan

banyak jenis hewan yang dapat di buat. Selanjutnya adalah mengenai tumbuhan

(plantae). Tumbuhan yang sering digunakan pemahat sebagai desain dari hasil

pahatan batu adalah teratai dan bambu. Teratai dan bambu ini dapat dilihat

klasifikasinya sehingga menjadi salah satu bahan ajar untuk pendidik menerapkan

ethno-STEM pada pembelajaran di sekolah. Dan yang terakhir tentunya adalah

desain manusia. dari patung manusia ataupun relief dengan bentuk manusia ini kita

dapat mempelajari bagian-bagian tubuh mulai dari kepala hingga ujung kaki.

Unsur, Senyawa dan Campuran

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa) dalam

kehidupan sehari-hari

4.1 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan

fisika dan perubahan kimia atau pemisahan campuran.

Aspek science selanjutnya berkaitan dengan materi pembelajaran pada mata

pelajaran kimia yaitu mengenai unsur, senyawa dan campuran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

https://www.pinterpandai.com/wp-content/uploads/2017/11/Tabel-
periodik-unsur-kimia.jpg
A. Unsur

Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat yang lebih

sederhana secara kimia biasa. Unsur terdiri atas satu macam atom.

a. Contoh penulisan unsur :

1. Menggunakan satu huruf terdepan dari nama latinnya dan ditulis dengan huruf

kapital. Contoh : unsur hydrogen dilambangkan H, unsur oksigen dilambangkan

O, unsur karbon dilambangkan C.

2. Jika huruf pertamanya sama, lambang dibedakan dengan cara menambahkan

satu huruf lagi yang diambil dari salah satu huruf dari nama latinnya. Huruf

kedua ditulis dengan huruf kecil. Contoh :unsur beryllium diberi nama Be dan

unsur bromine diberi nama Br , unsur natrium diberi lambang Na dan unsur

nikel diberi nama Ni.

b. Berdasarkan sifatnya, unsur dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

1. Unsur Logam

Ciri-ciri:

- Warna mengkilap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

- Pada suhu kamar umumnya berwujud padat dan keras (kecuali raksa)

- Dapat ditempa

- Konduktor yang baik

- Titik didih dan titik leleh pada umumnya tinggi

Contoh: litium, Ferrum (besi), Natrium, Magnesium, Kalium, Calsium,

Titanium, Kromium, Mangan, Kobalt, Nikel, Tembaga, Perak, barium,

Platinum, Emas, Timbal, dll.

2. Unsur Semilogam (Metaloid)

Ciri-ciri :

- Lebih lunak dari logam

- Lebih keras dari nonlogam

- Dapat menghantar panas atau listrik tetapi kurang baik

Contoh: Boron, Silikon, Antimon, Germanium, Arsen, Polonium, dan

Telurium

3. Unsur Nonlogam

Ciri-ciri :

- Warna tidak mengkilap (kecuali intan)

- Pada suhu kamar pada umumnya berwujud cair, padat, dan gas

- Bersifat isolator

- Lunak dan rapuh

- Titik didih rendah

Contoh: Hidrogen, Carbon, Nitrogen, Oksigen, Fluorin, Neon, Phospor,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Belerang, Klorin, Argon, Selenium, Bromin, Kripton, Iodin, Xenon, dan

Radon

B. Senyawa

Senyawa adalah zat kimia yang dibentuk dari dua unsur atau lebih

melalui reaksi kimia perbandingan atau rasio (perbandingan) tertentu. Suatu

senyawa mempunyai sifat berbeda dengan unsur pembentuknya. Senyawa tidak

dapat dipisahkan menjadi unsur-unsurnya kembali dengan cara fisika. Senyawa

dapat dipisahkan melalui reaksi kimia.

Ciri-ciri senyawa:

- Merupakan zat tunggal

- Tersusun dari dua unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu dan tetap

- Dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui reaksi kimia

- Sifat senyawa berbeda dengan sifat unsur pembentuknya

Contohnya : H2 O (air), CO2 (karbon dioksida), Asam klorida (HCl)

, NaCl (natrium klorida)

C. Campuran

Campuran adalah gabungan dua zat murni atau lebih tanpa melibatkan

reaksi kimia. Ciri-ciri campuran adalah sebagai berikut :

- Tidak ada dalam perbandingan tertentu

- Menjaga sifat asalnya

- Dapat dipisahkan secara fisika

Campuran dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu larutan, koloid, dan suspensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

1. Larutan (Campuran Homogen)

Larutan (campuran homogen) adalah campuran yang kompososo pada tiap

bagiannya sama. Larutan mempunyai ukuran partikel kurang dari 10 cm. Larutan

tidak dapat dipisahkan dengan penyaringan. Contohnya adalah sirup dan air teh.

2. Koloid

Koloid adalah campuran yang mempunyai sifat diantaranya larutan dan

suspensi. Ukuran partikel koloid antara 10 - 10 cm. Koloid tidak dapat disaring dan

biasanya tampak keruh. Contohnya adalah santan, susu, cat, agar-agar, dan asap.

3. Suspensi (Campuran Heterogen)

Suspensi (campuran hetrogen) adalah campuran yang berkomposisi dalam

setiap bagiannya tidak sama. Ukuran partike suspensi lebih dari 10 cm. Suspensi

dapat dipisahkan dengan penyaringan. Contohnya adalah campuran air dan minyak,

campuran air dan tanah, serta air kopi.

Jenis bebatuan yang digunakan saat proses pembuatan pahatan batu adalah jenis

batu andesit (batu kali atua batu Merapi), batu paras jogja dan batu granit. Pada batu

andesit terdapat usnur-unsur di dalamnya. Unsur-unsur tersebut antara lain silikat,

aluminium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, fosfor

dan air. Dari unsur-unsur tersebut kita dapat mengetahui cara penulisan dari unsur-

unsur yang dimiliki batu andesit.

2.Aspek Technology

Teknologi adalah alat-alat yang diciptakan manusia untuk membantu

aktivitas sehari-hari mereka. Pada proses pembuatan pahatan batu . Teknologi ini

mengalami perubahan dari tahun ke tahun.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Tabel 4.11 Hasil Wawancara Teknologi

Apakah ada perubahan teknologi yang Narasumber 1: Ya ada. Perubahannya


digunakkan dari tahun ke tahun dulu hanya memakai alat pahat batu
saja kalau sekarang sudah pakai
mesin.

Narasumber 2 :
Ya. Dulu hanya menggunakkan alat-
alat manual sekarang sudah beralih ke
alat yang lebih canggih

Teknologi saja apa yang anda Narasumber 1 : Mesin selep di


gunakan untuk menghasilkan pahatan gunakkan untuk memotong batu,
batu ? mesin grafir,mesin bor ,mesin
pengasah pisau dan mesin ukir.

Narasumber 2 : Mesin pemotong,


mesin penghalus dan mesin pengukir.

Pada proses pertama yaitu sketsa awal. Dahulu pemesan atau pemahat hanya

akan menggunakan kertas dan menggambar sederhana untuk menyepakati hasil

kerajinan yang hendak diinginkan. Kemudian seiring berkembangnya waktu

menggunakan foto. Lalu tercipta mesin pencetak foto. Mesin pencetak foto ini

merupakan salah satu teknologi yang digunakan pemahat untuk mempermudah

pemahat dan pemesan menyepakati bentuk desain yang diinginkan.

Gambar 4.1.12 Mesin Bor


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Selanjutnya mengenai tahap pemahatan. Alat-alat yang digunakan sekarang

adalah alat yang baru seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin

canggih. Alat pahatan kini sudah dimodifikasi menggunakan bahan baja tambahan

yang dikenal dengan widia. Pemahat juga menggunakan mesin pemotong untuk

membantu memotong bongkahan batu. Alat-alat pemotong pun juga sudah

berkembang. Dahulu satu alat hanya memiliki satu mata pisau. Sekarang satu alat

memiliki beberapa mata pisau sehingga fungsinya tidak hanya satu. Pemhata juga

sudah menggunakan alat ukir untuk membantu mereka berkreativitas. Pada jaman

dahulu sebelum adanya alat ukir mereka hanya menggunakan besi pahatan untuk

mengukir kerajinan pahat batu.

Gambar 4.1.13 Mesin Penghalus

Dalam tahapan finishing. Pada jaman dahulu pemahat menggunakan batu gosok

yang sudah disiapkan penambang batu atau dapat ditemukan disekitaran sungai

untuk membantu menghaluskan hasil pahatan batu. Meskipun memerlukan waktu

yang tidak singkat tetapi hanya cara inilah yang dapat digunakan mereka untuk

menghaluskan hasil pahatan batu. Selanjutnya dengan berkembangnya jaman

terciptalah teknologi canggih yang dikenal dengan mesin penghalus. Mesin

penghalus ini dapat meringankan aktivitas mereka untuk memperhalus hasil karya

pahatan batu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Para pemahat saat ini sudah menggunakkan teknologi-teknologi baru.

Handphone juga merupakan teknologi yang sangat berperan dalam proses

pembuatan kerajinan pahat batu. Karena melalui handphone pemahat dan pemesan

dapat berkomunikasi sewaktu-waktu tanpa terbatas jarak. Handphone juga

digunakan para pemahat untuk menjadi media dan sarana pemasaran online

kerajinan pahatan batu mereka melalui aplikasi-aplikasi media sosial. Pemahat

sudah menggunakan mesin selep untuk membantu mereka memotong bebatuan,

menggunakan mesin grafir atau mesin ukir untuk membantu mengukir ataupun

memperhalus ukiran pada pahatan batu, menggunakan mesin bor, mesin pengasah

pisau dan juga mesin bubut untuk membantu dalam pembuatan cobek. Para

pemahat juga mengatakan bahwa teknologi sangat berpengaruh dalam pekerjaan

mereka. Selain untuk membantu mempermudah pekerjaan , perkembangan

teknologi juga membantu mereka dalam mengerjar target baik target jumlah produk

maupun target waktu pekerjaan. Namun teknologi juga mengharuskan mereka

untuk selalu aktif dalam mengikuti perkembangan jaman. Karena untuk mereka

yang sudah berumur, mereka memiliki kesulitan untuk mempelajari penggunaan

teknologi-teknolgi baru tersebut. Faktor yang mendasarinya bermacam-macam

mulai dari penglihatan, Bahasa, kekuatan, pendengaran, daya ingat dan lain

sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

3. Aspek Engineering

Tabel 4.12 Hasil Wawancara Engineering

Apakah ada teknik khusus dalam Narasumber 1 :


membuat pahatan batu ? Ada. Teknik mendesain , memotong ,
Teknik membelah batu ada alurnya
jadi tenaga harus tau alur batu untuk di
belah atau di potong, Teknik
menentukan proporsi. . Teknik desain
saya sudah menggunakan coreldraw.

Narasumber 2 :
Ada. Teknik memilih jenis batu(bahan
baku) ,Teknik memotong, Teknik
mengukur dan Teknik memhahat .
Apakah dalam membuat macam- Narasumber 1 :
macam pahatan batu membutuhkan Ya berbeda, patung dan relief
teknik yang berbeda ? menggunakkan
Teknik yang berbeda.

Narasumber 2 :
Ada. Teknik memotong, Teknik
mengukur dan Teknik memhahat .
Dari mana anda mendapatkan teknik Narasumber 1 :
tersebut ? apakah belajar sendiri atau Perpaduan anatara turun temurun
warisan dari leluhur ? dengan otodidak. Teknologi
berkembang membuat kita juga harus
belajar menggunakkan teknologi
tersebut.

Narasumber 2 :
Turun temurun dan otodidak.

Apakah teknik dari tahun ke tahun Narasumber 1 :


mengalami perubahan ? Ya mengalami perubahan juga
berpengaruh dari perkembangan
teknologi.

Narasumber 2 :
ya berkembanya teknologi juga
membuat kita harus pintar untuk
menambah wawasan Teknik
menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Engineering atau Teknik adalah pengetahuan untuk mengoperasikan atau

mendesain sebuah prosedur untuk menyelesaikan sebuah masalah. Didalam proses

pembuatan pahatan batu terdapat beberapa Teknik. Teknik yang pertama mengenai

proses pembuatan pahatan batu yaitu memilih bahan baku untuk mengerjakan

sebuah karya pahatan batu. Jika pemesan ingin menggunakan bahan kualitas sedang

dan waktu pekerjaan yang cepat maka pemesan akan di sarankan untuk memilih

bahan baku batu candi atau batu Merapi. Teknik memilih bahan baku ini penting

dimiliki seorang pemahat untuk mencapai kualitas dan target yang ditentukan.

Selanjutnya adalah Teknik mendesain. Desain gambar yang indah akan

menambah daya minat pemesan untuk memesan pahatan batu. Desain gambarpun

kini mulai berkembang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin

canggih. Dahulu seorang pemahat akan menggunakan kertas dan pensil untuk

mendesain dan sekarang mereka mulai menggunakan bantuan aplikasi seperti

coreldraw untuk membantu mendesain gambar yang diinginkan pemesan.

meskipun terdapat kendala mengenai penggunaan aplikasi tersebut namun mereka

data mengatasinya dengan menambah karyawan yang memiliki keahlian dibidang

desain grafis ataupun dengan belajar menggunakan aplikasi online secara otodidak.

Pada tahap proses pemahatan, seorang pemahat memiliki Teknik-teknik

khusus dalam memahat bebatuan. Mereka harus memiliki ketelitian, kesabaran dan

kreatifitas untuk memahat sebuah pahatan batu. Didalam pahatan batu khususnya

pembuatan patung buddha dengan hasil observasi dan wawancara yang peneliti

laksanakan diakui para pemilik sanggar bahwa setiap orang memiliki bakat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

keahlian dibidang tertentu. Untuk memotong sebuah batu pemahat juga harus

memiliki keahlian dibidangnya. Dalam memotong batu diperlukan Teknik seperti

bagaimana cara agar tidak semua karyawan pemahat dapat membuat patung

buddha. Dalam membuat patung pemahat juga harus dapat mengolah emosi dengan

benar dan tepat. Karena pengolahan emosi akan berpengaruh pada hasil pahatan

mereka. Dalam membuat patung buddha hanya akan di kerjakan orang satu orang

pemahat. Jika berkolaborasi mereka hanya bekerja pada saat proses finishing saja.

Karena jika dalam proses pemahatan dikerjakan dua orang akan mendapat kualitas

yang kurang baik, hal ini tentu aja disebabkan karena cara atau Teknik pahatan yang

berbeda dari masing-masing pemahat. Teknik menentukan proporsi dalam proses

pemahatan juga harus dimiliki seseorang. Karena bentuk proporsi yang tidak sesuai

akan mengurangi nilai seni dari pahatan batu tersebut.

Para pemilik sanggar dan pemahat mengatakan bahwa Teknik-teknik tersebut

mereka dapatkan dengan perpaduan yang diawali oleh turun temurun. Mereka

belajar kepada para leluhur atau senior mereka selanjutnya mereka kembangkan

secara otodidak, ada yang melalui hasil observasi, ada yang membaca buku dan ada

yang melihat tayangan youtube. Menurut mereka teknologi telah berkembang pesat,

jika mereka tidak mengimbangi dengan penambahan Teknik sendiri untuk mereka

kuasai maka mereka akan ketinggalan jaman. Itulah sebabnya kemauan dari diri

sendiri dan rasa percaya diri juga harus ada untuk mengasah kemampuan seorang

pemahat. Menurut pemilik sanggar mereka juga mengatakan bahwa pengalaman

sangat berpengaruh dalam hasil pahatan batu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Tabel 4.13 Hasil Wawancara Engineering Kendala

1. Kendala apa yang sering anda temui ketika - Dari tukang itu kalau
membuat pahatan batu ? tidak di tungguin
pemilik kadang kerjanya
kurang semangat, terjadi
miss communication
- kadang tidak ada
orderan padahal kita
tetap harus membayar
karyawan.
- dari segi ekpedisi jika
didalam pengiriman ada
kerusakan barang.
2. Bagaimana cara anda menghadapi kendala- - Kita tunggu, kadang
kendala tersebut ? saya turun tangan
langsung.
- Kita membuat stok, atau
mencari kreasi lain
untuk menarik orang
membeli produk
- Komunikasi dengan
pembeli, kadang
memberitahu cara
memperbaikinya ,
pernah saya
mengirimkan semen
sika dan memberikan
contoh memperbaikinya
kepada konsumen.
- Komunikasi adalah hal
utama yang harus
dimiliki seseorang
terutama pemilik
sanggar. Karena
komunikasi yang baik
akan membuat
keberhasilan dalam
pekerjaan itu.

Pada hasil wawancara yang dilakukan ini peneliti juga mendapatkan informasi

mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam proses pembuatan pahat batu.

Kendala-kendala tersebut antara lain mengenai motivasi dan semangat karyawan,

tidak adanya orderan dan kendala dalam proses pengiriman. Pemilik pahatan

memiliki Teknik atau cara dalam menghadapi kendala-kendala tersebut. Teknik

menghadapi kendala perlu dimiliki pemilik untuk memperlancar usaha mereka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Teknik komunikasi dikatakan pemilik sanggar merupakan salah satu tenik penting

yang perlu dimiliki oleh pemilik sanggar. Hal ini dikarenakan komunikasi adalah

sumber dari keberhasilan pekerjaan.

4. Aspek Mathematics

Pada aspek Mathematics ini didapatkan dengan hasil wawancara, observasi

dan hasil penelitian yang sudah di lakukan oleh Margareta Retno Dwi Purwaningsih

pada tahun 2019. Penelitian yang di lakukan oleh Margareta ini berjudul “ Kajian

Etnomatematika Terkait Aktivitas Pembuatan Pahat Batu di Dusun Sidoharjo Desa

Tamanagung kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan

Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika”.

Didapatkan 6 unsur matematika menurut bishop pada proses pembuatan

kerajinan pahatan batu di Muntilan dan sekitarnya .

1. Aktivitas Counting ( Menghitung )

Pada proses pembuatan pahatan batu ini ditemukan beberapa aktivitas

counting atau aktivitas menghitung. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain

Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk bahan baku, menghitung harga jual,

menghitung waktu yang diperlukan, menentukan upah pegawai dan menentukan

jumlah pegawai. Aktivitas-aktivitas tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk bahan baku.

Pada proses persiapan pemahat akan menghitung biaya yang dibutuhkan

untuk mengerjakan pahatan batu yang akan dibuat oleh pemahat.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

b. Menghitung harga jual

Pada proses pembayaran pemahat akan menghitung harga jual dengan

mengambil keuntungan yang beragam. Keuntungan yang di ambil berkisar 10-

40%. Keuntungan ini di ambil berdasarkan tingkat kesulitan yang dilakukan

pemahat dan juga bahan-bahan yang digunakan dalam membuat pahatan batu.

c. Menghitung waktu yang diperlukan

Dalam membuat pahatan batu. Pemahat akan menentukan waktu pengerjaan

untuk menyelesaikan sebuah karya pahatan batu. Dalam menentukan waktu

pengerjaan pemahat akan mempertimbangkan beberapa faktor seperti bahan

baku yang hendak digunakan apakah teksturnya mudah di pahat atau tidak dan

juga mengenai ukuran yang sudah disepakati. Pemahat biasanya akan

memperpanjang perkiraan penyelesaian, dijelaskan narasumber bahwa mereka

biasanya memperpanjang 1-2 hari dari batas waktu sebenarnya hal ini bertujuan

untuk mengantisipasi adanya kendala dalam penyelesaian pahatan.

d. Menentukan upah pegawai

Dalam memberikan upah kepada pegawai ini, biasaya pemilik sanggar akan

menggunakan sySTEM harian dan sySTEM borongan. Dua sySTEM ini di

berikan berdasarkan beberapa faktor. Jika waktu yang dibutuhkan untuk

membuat pahatan batu terbatas maka pemilik sanggar akan memberikan

sySTEM borongan. Apabila dikerjakan lebih dari jam kerja atau biasa di kenal

dengan istilah lembur maka uupah akan ditambahkan sesuai dengan pekerjaan

yang dilakukan pegawai. Upah yag diterima pegawai berkisar Rp.75.000,- –

150.000,- per orang.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

e. Menentukan jumlah pegawai

Dalam proses pembuatan pahatan batu jumlah pegawai atau karyawan juga

perlu di pertimbangkan. Besarnya ukuran pahatan batu dan tingkat kesulitan

pahatan batu menjadi salah satu faktor penting untuk mempertimbangkan

banyaknya pegawai yang diperlukan dalam membuat pahatan batu. Dalam

emmbuat patung buddha yang memiliki tinggi 1 meter jumlah pegawai yang

diperlukan berjumlah 3. Satu orang merancang dan mensketsa, kemudian

memahat dan yang terakhir adalah karyawan yang bertugas untuk melakukan

proses finishing. Karyawam memiliki keahlian di bidangnya masing-masing

oleh sebab itu jumlah pegawai yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pahatan

batu juga menjadi faktor menentukan kualitas pahatan batu.

2. Aktivitas Locating ( Lokasi )

Pada proses pembuatan pahatan batu ini ditemukan beberapa aktivitas

locating (lokasi ) atau aktivitas lokasi . Aktivitas-aktivitas tersebut antara

terdapat pada proses persiapan dan proses pemahatan hingga proses penjualan.

Aktivitas-aktivitas tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Proses persiapan

Pada proses persiapan, pemahat akan mempersiapkan bahan baku

yang diperlukan dan jenis bebatuan yang telah disepakati antara penjual dan

pemahat atau pemilik sanggar. Bebatuan yang diperlukan akan di pesan oleh

pemahat atau pemilik sanggar kepada penambang batu. Untuk menentukan

jenis bebatuan yang sesuai dengan permintaan pemesan pemahat akan

memilih lokasi yang sesuai dengan kualitas bebatuan yang dimiliki oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

penambang batu. Contohnya adalah batu candi atau batu Merapi pemahat

atau pemilik sanggar akan memesan pada penambang yang berada di sekitar

lereng gunung Merapi, jika bahan baku yang digunakan adalah jenis batu

putih atau batu wonosari maka pemahat atau pemilik sanggar akan memesan

pada penambang batu disekitar daerah Wonosari, Gunungkidul,

Yogyakarta.

b. Proses pemahatan – selesai

Untuk proses pemahatan, proses finishing dan proses packing pemahat

harus menentukan lahan sendiri untuk menyelesaikan pahatan batu.

Berdasarkan hasil wawancara pemilihan tempat ini juga berpengaruh dalam

proses pembuatan pahatan batu. Tempat yang nyaman tentunya akan

menambah suasana yang baik untuk menyelesaikan pahata batu. Sirkulasi

proses pahatan batu yang teratur juga akan menambah kualitas hasil pahatan

batu tersebut. Untuk lahan yang dibutuhkan mengerjakan proses pahatan

batu dikatakan pemilik sanggar tergantung dari ukuran patung yang

dihasilkan dari masing-masing sanggar. Untuk patung yang standar dalam

memahat, melakukan proses finishing hingga packing dibutuhkan lahan

seluas 5 x 5 meter untuk masing-masing proses. Namun ukuran ini bukan

menjadi patokan untuk para pemilik sanggar mengerjakan hasil pahatan

batu mereka. mereka juga menentukan kendaraan yang tepat untuk

mengirim hasil pahatan batu berdasar jarak yang akan ditempuh.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

3. Aktivitas Measuring (Mengukur)

Pada proses pembuatan pahatan batu ini ditemukan beberapa aktivitas

measuring atau aktivitas mengukur. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain

menentukan luas lahan untuk proses produksi, menentukan bebatuan yang

digunakan dan menentukan ukuran kayu yang digunakan untuk mengemas

hasil pahatan batu serta menentukan waktu pekerjaan. Aktivitas-aktivitas

tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Menentukan luas lahan untuk proses produksi

Untuk mengerjakan hasil pahatan batu dibutuhkan luas lahan yang

sesuai dengan pahatan yang akan dikerjakan. Seperti hasil wawancara

didapatkan rata-rata luas lahan yang dibutuhkan adalah 6 meter. Luas lahan

ini juga di pertimbangkan dari banyaknya pahatan batu yang kaan dibuat

dan juga ukuran pahatan batu yang akan di kerjakan.

b. Menentukan bebatuan yang digunakan

Dalam membuat pahatan batu pemesan akan menyepakati jenis batu

yang akan digunakan dalam pembuatan pahatan batu. Bebatuan jenis batu

andesit yang digunakan pemahat akan dipertimbangkan kualitasnya. Batu

yang memiliki massa yang lebih berat dan pori-pori yang rapat kan menjadi

bebatuan yang baik untuk di pahat. Ukuran batu yang akan digunakan juga

perlu untuk diperhatikan seorang pemahat. Ukuran yang akan digunakan

harus sesuai dengan ukuran pahatan yang akan dibuat. Pemahatpun harus

memiliki keahlian untuk memotong bongkahan batu supaya tidak tersisa

banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

c. Menentukan ukuran packing

Dalam proses pengemasan atau packing biasanya pemahat akan

menggunakan kayu yang dibentuk balok sesuai dengan ukuran hasil pahatan

batu. Pemahat juga harus benar-benar memperhatikan ukuran pengemasan.

Jika ukuran kayu yang dibuat terlalu besar akan mengakibatkan pahatan

batu bergeser pada saat perjalanan. Pergeseran ini biasanya tidak terjadi

sekali, yang akhirnya akan membuat kerusakan pada pahatan batu.

d. Menentukan waktu pembuatan

Untuk membuat hasil pahatan batu pemahat harus menentukan

waktu yang diperlukan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan

pihak pemesan dan pihak pemahat. Waktu yang telah ditentukan atau

disepakati akan berpengaruh pada jumlah pegawai yang dibutuhkan. Hal ini

menggunakan konsep matematika yaitu perbandingan berbalik nilai.

4. Aktivitas Designing ( Desain )

Pada proses pembuatan pahatan batu ini ditemukan beberapa aktivitas

designing atau aktivitas mendesain. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain

proses mendesain pahatan batu dan pengunaan cetakan atau mal.. Aktivitas-

aktivitas tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Proses mendesain pahatan batu

Dalam proses awal pembuatan pahatan batu terdapat proses

perancangan desain atau gambar yang akan dibuat. Desain awal pembuatan

pahatan batu ini biasanya menggunakan gambar. Gambar yang telah di

sepakati akan menjadi pedoman atau acuan untuk memahat pahatan batu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Desain awal ini bisa menggunakan gambar langsung, foto atau

menggunakan aplikasi seperti coreldraw yang digunakan salah satu

narasumber. Selanjutnya pemahat akan mendesain dibongkahan batu yang

sudah dipotong sesuai ukuran. Desain pada batu ini dikenal pula dengan

istilah sket. Pemahat akan mensket batu sesuai dengn desain awal yang telah

disepakati. Untuk mensket batu ini biasanya pemahat menggunakan kapur

untuk membantu mereka mencoret atau menggambar desain yang akan

dibuat.

b. Penggunaan Cetakan (Mal)

Dalam membuat pahatan batu terkadang ditemukan bentuk yang unik

dan sukar untuk di pahat. Untuk mengantisipasi hal ini pemahat

menggunakan cetakan atau yang dikenal dengan istilah mal. Mal ini juga

membantu pemahat untuk membuat hasil pahatan yang memiliki proporsi

yang tepat dan sesuai. Seperti contohnya untuk membentuk sayap patung

malaikat. Pemahat menggunakan cetakan atau mal yang bertujuan pula

untuk mempercepat pekerjaan mereka.

5. Aktivitas Playing ( Bermain)

Pada proses pembuatan pahatan batu ini ditemukan beberapa aktivitas

playing atau aktivitas bermain. Aktivitas-aktivitas tersebut antara lain

menentukan strategi pemsaran dan strategi pembagian tugas karyawan.

Aktivitas-aktivitas tersebut diuraikan sebagai berikut :


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

a. Strategi Pemasaran

Saat ini para pemilik sanggar pahatan batu di kabupaten Magelang

sudah banyak. Banyaknya persaingan ini membuat para pemilik sanggar

harus menggunakan strategi yang tepat untuk memasarkan produk

mereka. menurut hasil wawancara dan observasi di dapatkan salah satu

strategi pemsran adalah menggunakan brosur. Brosur yang di buat akan

dibagikan di event-event tertentu. Brosur juga disebarkan kepada para

wisatawan di candi Borobudhur. Selain brosur narasumber juga

menggunakan strategi lainnya yaitu melalui media sosial. Saat ini media

sosial menjadi media yang baik untuk memasarkan produk yang akan

dijual. Tidak adanya batasan waktu dan jarak menjadi nilai tambahan

untuk menggunakan media sosial. Bermodal kuota dan sinyal pemilik

sanggar bisa memasarkan hasil pahatan batu mereka. dikatakan salah

satu narasumber bahwa media sosial menjadi salah satu strategi yang

baik digunakan dijaman ini. Banyak pemesan berasal dari media sosial.

Dalam menggunakan media sosial pemahat juga menggunakan kualitas

hasil gambar yang baik untuk menarik minat pemesan. Kualitas produk

juga menjadi salah satu strategi pemasaran. Pemahat akan membuat

pahatan batu sebagai contoh nyata yang dapat langsung dilihat oleh

calon pemesan. Dalam membuat contoh ini pemahat akan menggunakan

batu yang baik dan memaksimalkan kualitas pahatan mereka.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

b. Strategi Pembagian Tugas Karyawan.

Dalam proses pembuatan pahatan batu kerjasama dan pembagian

tugas karyawan berpengaruh pada hasil pahatan batu. Tidak semua

pemahat batu dapat menyelesaikan sebuah hasil pahatan batu dengan

sempurna. Setiap karyawa atau pemahat memiliki keahlian di bidangnya

masing-masing. Seperti contohnya mendesain awal pembuatan pahatan

batu, memotong bongkahan batu, mensket dan memahat serta

melakukan finishing terhdapt pahatan batu yang sudah dibuat. Untuk

menghaluskan pahatan batupun karyawan memiliki keahlian

dibidangnya sendiri. Pembagian tugas pada para karyawan atau pemahat

ini sangat diperhatikan pemilik sanggar.

6. Aktivitas Explaining ( Menjelaskan )

Pada proses pembuatan pahatan batu ini ditemukan beberapa

aktivitas explaining atau aktivitas menjelaskan. Aktivitas-aktivitas tersebut

antara lain menjelaskan symbol-symbol yang terdapat pada setiap pahatan

batu. Aktivitas tersebut diuraikan sebagai berikut :

Dalam membuat pahatan batu terdapat symbol-simbol dalam hasil

pahatan batu. Symbol yang terdapat dalam pahatan batu biasanya dihasilkan

dari kreasi, imajinasi dan pengetahuan yang dimiliki pemahat. semakin

tinggi nilai symbol-symbol yang ada pada pahatan batu maka akan semakin

besar nilai jual dari pahatan batu tersebut. Seperti pada proses pembuatan

pahatan batu patung buddha. Anatomi pada patung buddha perlu

diperhatikan. Seperti contohnya jumlah rambut pada patung buddha


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

berjumlah 15 atau ganjil hal ini menjadi symbol wafat dan lahirnya sang

buddha. Pemahat juga perlu memahami filosofis dan sejarah pahatan batu

untuk menjadi bekal mereka dalam berkreasi dan dapat membuat symbol

pada pahatan batu yang dapat dijelaskan.

Aspek matematis selanjutnya dapat dikaitkan dalam beberapa materi

matematika di SMP.

Pada aspek matematika dalam materi di SMP memiliki komptensi inti yang

sama dan kompetensi dasar yang berbeda-beda sesuai dengan materi.

Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya.

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan

rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Perbandingan dam Skala

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Memahami konsep perbandingan dan menggunakan bahasa

perbandingan dalam mendeskripsikan hubungan dua besaran

3.2 Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan

menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan.

4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan.

d. Perbandingan Senilai adalah adalah perbandingan dari dua atau lebih

besaran dimana suatu variabel bertambah, maka variabel yang lain

bertambah atau disebut juga dengan perbandingan yang memiliki nilai yang

sama (senilai).

e. Perbandingan Berbalik Nilai adalah adalah perbandingan dari dua atau

lebih besaran dimana suatu variabel bertambah , maka variabel yang lain

berkurang atau turun nilainya.

Pada proses pemahatan batu pemilik sanggar memiliki beberapa

kendala, salah satunya adalah mengenai karyawannya. Sebagai manusia

terkadang kita dapat terkena penyakit dan hal-hal lain yang tidak terduga.

Dalam usaha kerajinan pahatan batu hal ini dapat menyebabkan

keterlambatan dalam target waktu yang sudah ditentukan. Oleh sebab itu

untuk mengatasi masalah tersebut pemilik sanggar dapat melakukan

beberapa cara salah satunya adalah menambah karyawan. Hal ini dapat

dikaitkan dengan konsep perbandingan berbalik nilai dimana dalam


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

permasalahan ini waktu untuk mengerjakan akan berkurang dan karyawan

yang mengerjakan akan bertambah.

f. Skala

Skala dapat diartikan sebagai perbandingan jarak pada gambar/peta

dengan jarak sebenarnya.

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑡𝑎


𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎

Skala menjadi salah satu materi yang menonjol dalam proses usaha

kerajinan pahatan batu. Skala selalu digunakan pemahat dalam mendesain

dan mengatur proporsi pada pahatan batu. Seorang pengrajin perlu untuk

menguasai materi ini. Karena perbandingan skala akan mempengaruhi

ukuran-ukuran pada proses pembuatan usaha kerajinan pahatan batu.

Aritmatika Sosial

Kompetensi Dasar (KD)

3.2 Mengenal dan menganalisis berbagai situasi terkait aritmetika sosial

(penjualan, pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal,

persentase, bruto, neto, tara).

4.1 Menyelesaikan masalah berkaitan dengan aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, potongan, keuntungan, kerugian, bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara).

a. Nilai keseluruhan atau nilai per-unit

Nilai per unit adalah harga satuan dari suatu barang. Nilai perunit dapat

kita hitung dengan rumus:


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟 − 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑢𝑛𝑖𝑡

b. Laba dan Rugi

Laba = Harga Jual – Harga Beli

𝑙𝑎𝑏𝑎
Persentase laba= ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑥 100%

Rugi = Harga Beli - Harga Jual

𝑅𝑢𝑔𝑖
Persentase Kerugian = ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑥 100%

c. Harga Pembelian dan Penjualan

Harga Pembelian = Harga Penjualan + Rugi

Harga Pembelian = Harga Penjualan – Untung

d. Diskon

Diskon = Harga Pembelian x % Diskon

e. Bruto, Tara, dan Neto

- Bruto adalah berat kotor, yaitu berat suatu barang beserta dengan

tempatnya. Jadi, jika kamu terkadang memakan snack dengan tulisan berat

50 gram, maka itu adalah bruto.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

- Netto adalah berat bersih, yaitu berat suatu barang setelah dikurangi

dengan tempatnya.

- Tara adalah potongan berat, yaitu berat tempat suatu barang.

Dalam proses usaha kerajinan pahatan batu, materi aritmatika sosial akan

banyak digunakan pada proses transaksi pembayaran. Pemilik sanggar dapat

menghitung laba dan kerugian yang diperoleh pada produk mereka. pada

saat proses pengiriman terkadang terdapat kerusakan pada produk. Ada

sanggar yang mengatasi permasalahan ini dengan memberikan diskon.

Pemilik sanggar dapat menghitung total yang harus dibayarkan dengan

diskon yang akan diberikan.

Segitiga dan Segiempat

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat

(persegi, persegipanjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan

layang-layang) dan segitiga.

4.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan

keliling segiempat (persegi, persegipanjang, belahketupat,

jajargenjang, trapesium, dan layang-layang)) dan segitiga.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Tabel 4.14 Rumus Bangun Datar

Bangun Keliling Luas

datar

Persegi k = 2 x ( p+l ) L = p x l

Panjang

Persegi k=4xs L=sxs

Segitiga k=s+s+s 𝑎𝑥𝑡


L=
2

Traspesium k = jumlah L=

semua sisinya 1
𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
2

jajargenjang k = 2 x (p +l) L = alas x tinggi

Laying- layang k = 2 x (sisi 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 1 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙 2


L=
2

pendek) + 2 x

(sisi panjang)

Belah ketupat k=4xs L = diagonal 1 x diagonal 2

Pada proses pahatan batu pengrajin akan melakukan aktivitas

pengukuran. Pada pembuatan relief pengrajin perlu memperhatikan luas

daerah yang akan digunakan. Biasanya relief yang mereka buat berbentuk

persegi dan persegi Panjang. Untuk menghitung luas dan keliling yang akan

mereka gunakan mereka dapat menghitung menggunakan rumus pada tabel

di atas. Materi segiempat dan segitiga ini juga dapat dikaitkan dengan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

aritmatika sosial. Ketika seorang pengrajin akan menghitung biaya yang

diperlukan untuk membeli batu dengan ukuran yang akan ditetapkan.

Contohnya adalah biaya yang diperlukan adalah 15.000/𝑚2 untuk membeli

batu jenis A. maka pengrajin dapat menghitung luas batu kemudian di

kalikan dengan biaya yang diperlukan tersebut.

Teorema Phytagoras

Kompetensi Dasar (KD)

3.1 Memahami Teorema Pythagoras melalui alat peraga dan penyelidikan pola

bilangan.

4.1 Menyelesaikan berbagai permasalahan mengguankan teorema phytagoras

pada kehidupan sehari-hari.

a. Teorema phytagoras menyatakan bahwa kuadrat sisi miring pada segitiga

siku-siku sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi siku-sikunya.


A

B C

𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2

b. Jenis segitiga phytagoras berdasarkan panjang ketiga sisinya

- Jika kuadrat sisi terpanjangnya sama dengan jumlah kuadrat kedua sisi

lainya, jenis segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku. Dituliskan dengan

𝐴𝐶 2 = 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

- Jika kuadrat sisi terpanjangnya lebih besar dari jumlah kuadrat kedua sisi

lainya, jenis segitiga tersebut adalah segitiga tumpul . Dituliskan dengan

𝐴𝐶 2 > 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2

- Jika kuadrat sisi terpanjangnya lebih kecil jumlah kuadrat kedua sisi lainya,

jenis segitiga tersebut adalah segitiga lancip. Dituliskan dengan

𝐴𝐶 2 < 𝐴𝐵 2 + 𝐵𝐶 2

Pada usaha kerajinan pahatan batu, untuk emmindahkan hasil

kerajinan ke dalam alat trasnportasi pemilik sanggar atau pemahat akan

menggunakan peswat sederhana bidang miring. Bidang miring yang

digunakan biasanya membentuk segitiga siku-siku. Dalam proses ini

didapatkan materi phytagoras yang berkaitan dengan proses usaha kerajinan

pahatan batu. Materi ini dapat membantu pemahat atau pemilik sanggar

untuk menentukan panjang bagian sisi miring yang akan digunakan.

Bangun Ruang Sisi Datar

Komptensi Dasar (KD)

3.1 Menentukan luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

4.1 Menaksir dan menghitung luas permukaan dan volume bangun ruang yang

tidak beraturan dengan menerapkan geometri dasarnya.

Tabel 4.15 Rumus Bangun Ruang Sisi Datar

Bangun Ruang Luas permukaan Volume

Kubus Lp = 6 𝑥 𝑠 2 V = 𝑠3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

Balok Lp= 2( p x l + p x t + l V = p x l x t

x t)

Prisma Lp= 2 x L alas + 𝑉 = 𝐿𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

keliling alas x t

Limas Lp= Lalas x L sisi 𝑉

tegak 1
= 𝑥 𝐿𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
3

Pada proses packing atau pengemasan. Pemahat akan menggunakan kayu

untuk membantu pengemasan produk. Potongan kayu akan dibentuk menjadi balok

atua kubus tergantung ukuran dari produkya. Dari proses ini dapat dipelajari materi

bnagun ruang sisi datar dengan menghitung luas permukaan atau volume yang

terdapat dari proses packing tersebut.

D. Implementasinya dalam pembelajaran matematika SMP

1. Rancangan LKPD Aktifitas Pembelajaran STEM

Implementasi pembelajaran adalah penerapan proses interaksi peserta didik

dengan sumber belajarnya. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan sebuah

sarana untuk membantu dan mempermudah proses belajar dan mengajar sehingga

meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar peserta didik. LKPD terbagi menjadi

dua LKPD eksperimen dan LKPD non eksperimen. LKPD eskperimen ini biasanya

digunakan pada pembelajaran IPA di sekolah. Sedangkan LKPD non eskperimen

biasanya berisi pertanyaan dan ajakan diskusi siswa menegnai suatu materi. Pada

penelitian ini peneliti menggunakan LKPD eskperimen yang bertujuan untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

membantu peserta didik dalam memahami sebuah materi dengan pendekatan

STEM. LKPD eskperimen dipilih peneliti sebagai salah satu saran implementasi

kajian ethno-STEM pada proses pembuatan pahatan batu di Muntilan karena pada

LKPD eskperimen terdapat aktivitas-aktivitas yang dapat menggali peserta didik

dalam mengenal apsek-aspek STEM (Science, Technology, Engineering and

Mathematics ) pada proses pahatan batu. Pada penyusunan LKPD ini peneliti

terlebih dahulu memahami materi-materi yang terdapat pada mata pelajaran

matematika di jenjang SMP dari kelas VII dan VIII. Kemudian setelah peneliti

memahami materi yang ada di jenjang SMP tersebut, peneliti mencari kaitan proses

pembuatan pahatan batu pada materi-materi tersebut. Peneliti mencari informasi

dari berbagai sumber mengenai perancangan LKPD dengan pendekatan STEM.

Pada tahap ini pula peneliti melakukan diskusi dengan beberapa guru di tingkat

SMP yang berada di kabupaten Magelang. Setelah itu peneliti memilih materi yang

akan digunakan sebagai bahan pembuatan LKPD eksperimen. Dengan

memperhatikan kompetensi dasar, kompetensi inti dan indikator peneliti mulai

merancang LKPD yang akan dibuat. Aktivitas pembuatan produk dipilih

berdasarkan ide pada saat pelaksanaan observasi. Saat melakukan observasi

disebuah sanggar peneliti melihat pemahat sedang membuat sebuah relief yang

berisi banyak jenis binatang dan juga tumbuhan. Dari kegiatan observasi ini muncul

ide untuk peserta didik membuat relief dari batu yang akan disediakan kemudian

peserta didik akan mengukirnya dengan alat ukir yang sudah disediakan pendidik.

Peserta didik nantinya dapat mengukur atau menghitung luas dan keliling dari

bahan datar yang digunakan peserta didik untuk bereksperimen. Dalam pembuatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

reliefpun pendidik akan meminta peserta didik untuk membuat ukiran binatang atau

tumbuhan yang akan ditentukan pada LKPD. Peserta didik juga akan diberi

aktivitas diskusi pada beberapa langkah-langkah aktivitas pembuatan. Hal ini

bertujuan untuk menggali aspek STEM (Science, Technology, Engineering and

Mathematics ) pada LKPD eksperimen tersebut.

2. LKPD Aktifitas Pembelajaran STEM

Berikut ini adalah hasil rancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

yang dibuat dalam dua versi . Yang pertama adalah LKPD untuk guru beserta

jawaban. Dan yang kedua adalag untuk siswa tanpa jawaban. Di berikan alokasi

waktu 2 x pertemuan atau 4 x 35 menit.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

RELIEF MINI

Pegangan Guru

Apa itu relief ? Relief adalah seni pahat


atau ukiran 3 dimensi yang dibuat diatas
batu. Bentuk seni pahatan batu ini
biasanya dijumpai dicandi, kuil atau
tempat bersejarah lainnya. Muntilan adalah
salah satu daerah yang terletak di
Kabupaten Magelang Provinsi Jawa tengah
yang terkenal dengan budaya pahat
batunya. Kualitas pahatan yang baik
adalah ciri dari pahatan batu khas Muntilan
ini. Produk pahatan batu khas Muntilan
sudah dikenal oleh masyarakat manca
negara. Pahatan batu ini sangat lekat
hubungannya dengan peninggalan
bersejarah Candi Borobudhur yang terletak
tidak jauh dari daerah Muntilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

Penilaian :

- Hasil diskusi
Tujuan kegiatan : - Kreativitas hasil desain dan
relief mini.
Dengan melakukan langkah aktivitas
- Kesesuaian hasil dengan
pembuatan siswa dapat mempelajari
perintah
aspek STEM pada pembuatan relief
mini.

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

3.1 Menganalisis aspek STEM mengenai 3.1.1 Menyebutkan golongan hewan


pengetahuan, teknologi, teknik dan bedasarkan jenis makananya.
matematika. 3.1.2 Menentukan golongan hewan
berdasarkan jenis makananya.
3.1.3 Menemukan kelemahan dan
kelebihan suatu jenis batu.
3.1.4 Menjelaskan teknologi yang
digunakan.
3.1.5 Menggunakan teknologi yang
digunakan.
3.1.6 Menjelaskan Teknik yang
digunakan.
3.1.7 Merancang desain pembuatan
produk.
3.1.8 Memilih skala yang akan digunakan
dalam kegiatan mendesain.
3.1.9 Mengaitkan proses aktivitas
kegiatan dengan ilmu matematika.
4.1 Merancang dan membuat suatu 4.1 Membuat suatu produk (relief mini)
produk melalui aktivitas yang berkaitan melalui aktivitas yang berkaitan dengan
dengan STEM. STEM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

Bagaimana cara membuat


relief mini ?

Sebelum membuat relief mini langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat

desain dan sket bentuk relief yang akan diukir. Relief mini dapat dibuat dengan

menggunakan bahan dasar batu jenis batu candi atau batu paras jogja. Kedua batu

ini cocok digunakan untuk membuat relief karena memiliki tekstur yang lebih lunak

diukir dibandingkan jenis batu lainnya.

Alokasi waktu

4 x 35 menit (2 x pertemuan)

Aktivitas kegiatan

1. Pertemuan pertama
Siswa akan memahami perintah yang diberikan dan
melakukan langkah aktivitas. Jika pekerjaan belum selesai
boleh dikerjakan dirumah.
2. Pertemuan kedua
- Pada pertemuan kedua pada jam pertama siswa akan
menyelesaikan dan mempersiapkan presentasi yang akan
dilakukan pada jam kedua.
- Pada jam kedua kelompok akan mempresentasikan hasil
Alat dan bahan
diskusi dan hasil proyek mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Batu alam (paras Spidol Kapur Engraver (alat ukir)


jogja)

Amplas Alat tulis Buku gambar A4

Petunjuk kegiatan

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.

2. Buat relief mini dengan sebuah ukiran hewan yang memiliki

golongan berdasarkan jenis makanan yang sama. Buatlah minimal

2 hewan.

3. Buatlah relief mini dengan langkah-langkah yang akan diberikan.

4. Diskusikan dengan teman kelompok kalian aktivitas diskusi yang

sudah disediakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

Langkah aktivitas

1. Langkah pertama

Siapkan alat dan bahan sesuai dengan pedoman yang sudah diminta

2. Langkah Kedua

Buatlah sebuah desain pada buku gambar, yang akan digunakan

sebagai pedoman dalam pembuatan relief mini. Tentukan hewan

yang akan diukir berdasarkan jenis makananya (minimal 2 ekor).

Selanjutnya silahkan tambahkan gambar yang menarik sesuai

kreativitas yang anda miliki. (gunakan skala untuk

mempermudah pekerjaan kalian, tentukan skala yang kalian

sepakati bersama kelompok)

Langkah kedua

Aspek science pada Aspek Engineering pada


Menggunakan
aktivitas pertama ini aktivitas pertama ini
skala untuk
adalah mengetahui adalah membuat sebuah
mempermudah
golongan hewan desain relief dengan
pekerjaan
berdasarkan jenis tema hewan berdasarkan
makananya. jenis makannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

AYO BERDISKUSI

1. Sebutkan golongan hewan berdasarkan jenis


makananya!
Herbivora, karnivora dan omnivora.

2. Golongan hewan berdasarkan jenis makanan


apa yang kalian gunakan sebagai desain relief
mini ? Apa saja hewannya ?
Jenis makanan hewan terbagi menjadi tiga, siswa
menentukan salah satu golongan hewan dan
menyebutkan hewan yang digunakan sebagai
desain membuat relief. Contohnya herbivora
(pemakan tumbuhan) : sapi, kambing ,kuda, dll.
Karnivora (pemakan daging) contohnya: harimau,
singa, buaya, dll. Omnivora (pemakan segala)
contohnya : ayam, bebek, tikus , dll.
3. Berapa skala yang sudah anda pilih ? hitunglah
jarak sebenarnya dari skala dan ukuran pada
gambar desain yang telah kalian buat!
Jawaban sesuai skala yang dipilih.

3. Langkah Ketiga

Perhatikan permukaan batu yang akan digunakan. Pilihlah

permukaan yang datar untuk membantu proses pengukiran.

( Pada tahap ketiga sampai keenam perhatikan tekstur dari batu

yang kalian gunakan.)


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

Engineering
- Siswa memilih
permukaan yang
datar untuk
mempermudah
proses pengukiran.

4. Langkah keempat

Buatlah bingkai pada permukaan batu dengan daerah yang akan

kita ukir. Jarak bingkai ke daerah ukir atas, bawah, kanan dan

kiri adalah 3 cm dengan bangun datar yang sebangun.

Daerah
Daerah
bingkai
ukiran

Aktivitas keempat

Science Mathematics

Siswa menggunakan alat Siswa melakukan aktivitas


ukur mistar penggaris measuring atau mengukur
untuk menentukan jarak untuk menentukan jarak
bingkai ke daerah ukir. bingkai ke daerah ukiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

5. Langkah kelima

Buatlah sket pada batu alam yang sudah disediakan berdasarkan

desain yang sudah dilakukan pada langkah kedua. Gunakan

spidol atau kapur warna untuk mensket desain pada batu.

Engineering

Siswa menggunakan aspek


engineering untuk mendesain
(menkset) gambar pada
permukaan batu.

6. Langkah keenam

Dengan menggunakan engraver atau alat ukir. Silahkan ukir

relief pada batu sesuai dengan sket yang sudah dilakukan pada

langkah sebelumnya. Silahkan gunakan akses internet untuk

mencari informasi mengenai cara penggunaan engraver.

Technology

Siswa menggunakan
teknologi baru yang sudah
berkembang yaitu alat ukir
atau yang disebut
engraver.

7. Langkah ketujuh

Setelah ukiran sudah terbentuk. Lakukan kegiatan finishing.

Gunakan amplas untuk membantu menghaluskan hasil ukiran.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

Haluskan perlahan supaya tidak merusak ukiran yang sudah

anda buat.

Engineering

Pada tahap ini siswa


menggunakan Teknik untuk
memperhalus hasil ukiran.
Yaitu menghaluskan bagian-
bagian yang kurang halus saja.

AYO BERDISKUSI

Apa kelemahan dan kelebihan batu yang kalian gunakan ?


kelemahan : - mudah kotor, butuh perawatan, harus berhati-hati
ketika mengukir karena mudah rusak.
Kelebihan : - tekstur lunak, mudah dipahat, memiliki warna putih
yang menarik.

AYO BERDISKUSI

Dari langkah aktivitas kegiatan yang sudah kalian lakukan


apakah terdapat kaitan antara aktivitas dengan ilmu
matematika yang sudah kalian dapatkan ? apa saja ilmu
matematika yang didapatkan dari aktivitas pembuatan relief
mini ini ?
Ilmu yang didapatkan adalah adanya kegiatan measuring atau
mengukur pad alangkah ke empat. Kemudian pada langkah ke
empat ini juga menggunakan ilmu kesebangunan antara batu
dengan daerah ukiran. Selanjutnya dalam aktivitas pembuatan ini
kita mengukur waktu pembuatan, supaya produk dapat selesai tepat
pada waktunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

ASPEK STEM

Aktivitas STEM yang digali pada aktivitas pembuatan relief mini :

1. Science

- Golongan hewan berdasarkan jenis makanannya.

- Kelemahan dan kelebihan batu paras jogja atau batu putih.

2. Technology

Dalam mengukir relief siswa menggunakan alat ukir yang disebut

dengan engraver. Engraver ini adalah salah satu technology baru

yang diciptakan untuk membantu pemahat dalam proses pengukiran.

Siswa menggunakan akses internet untuk mencari tahu mengenai

cara penggunaan engraver.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

3. Engineering

- Merancang desain untuk menjadi pedoman pembuatan

relief mini.

- Membuat sket dibatu.

- Mengukir

- Menghaluskan permukaan dengan amplas

- Teknik membagi tugas kelompok supaya pekerjaan

sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

4. Mathematics

Aktivitas pembuatan relief mini ini memiliki batasan waktu 4 x 35

menit atau 2 kali pertemuan. Pada tahap ini siswa telah melakukan

aktivitas measuring (pengukuran) dalam membuat sebuah relief.

Aktivitas measuring juga digunakan dalam mengukur jarak dari

bingkai ke daerah ukiran. Terdapat kaitan dengan ilmu

kesebangunan yang terdapat pada aktivitas keempat. Siswa dapat

mempelajari dan menentukan skala yang tepat untuk digunakan.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

RELIEF MINI

Pegangan Siswa

Apa itu relief ? Relief adalah seni pahat


atau ukiran 3 dimensi yang dibuat diatas
batu. Bentuk seni pahatan batu ini
biasanya dijumpai dicandi, kuil atau
tempat bersejarah lainnya. Muntilan adalah
salah satu daerah yang terletak di
Kabupaten Magelang Provinsi Jawa tengah
yang terkenal dengan budaya pahat
batunya. Kualitas pahatan yang baik
adalah ciri dari pahatan batu khas Muntilan
ini. Produk pahatan batu khas Muntilan
sudah dikenal oleh masyarakat manca
negara. Pahatan batu ini sangat lekat
hubungannya dengan peninggalan
bersejarah Candi Borobudhur yang terletak
tidak jauh dari daerah Muntilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Tujuan kegiatan :
Dengan melakukan langkah aktivitas Penilaian :
pembuatan siswa dapat mempelajari - Hasil diskusi
aspek STEM pada pembuatan relief - Kreativitas hasil desain dan
mini. relief mini.
- Kesesuaian hasil dengan
perintah

Bagaimana cara membuat


relief mini ?

Sebelum membuat relief mini langkah awal yang harus dilakukan adalah membuat

desain dan sket bentuk relief yang akan diukir. Relief mini dapat dibuat dengan

menggunakan bahan dasar batu jenis batu candi atau batu paras jogja. Kedua batu

ini cocok digunakan untuk membuat relief karena memiliki tekstur yang lebih lunak

diukir dibandingkan jenis batu lainnya.

Alokasi waktu

4 x 35 menit (2 x pertemuan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Aktivitas kegiatan

1. Pertemuan pertama
Siswa akan memahami perintah yang diberikan dan
melakukan langkah aktivitas. Jika pekerjaan belum selesai
boleh dikerjakan dirumah.
2. Pertemuan kedua
- Pada pertemuan kedua pada jam pertama siswa akan
menyelesaikan dan mempersiapkan presentasi yang akan
dilakukan pada jam kedua.
- Pada jam kedua kelompok akan mempresentasikan hasil
diskusi dan hasil proyek mereka.

ALat dan bahan

Batu alam (paras Spidol Kapur Engraver (alat ukir)


jogja)

Amplas Alat tulis Buku gambar A4


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Petunjuk kegiatan

1. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang.

2. Buat relief mini dengan sebuah ukiran hewan yang memiliki

golongan berdasarkan jenis makanan yang sama. Buatlah

minimal 2 hewan.

3. Buatlah relief mini dengan langkah-langkah yang akan diberikan.

4. Diskusikan dengan teman kelompok kalian aktivitas diskusi yang

sudah disediakan.

Langkah aktivitas

1. Langkah pertama

Siapkan alat dan bahan sesuai dengan pedoman yang sudah diminta

2. Langkah Kedua

Buatlah sebuah desain pada buku gambar, yang akan digunakan

sebagai pedoman dalam pembuatan relief mini. Tentukan hewan

yang akan diukir berdasarkan jenis makananya (minimal 2 ekor).

Selanjutnya silahkan tambahkan gambar yang menarik sesuai

kreativitas yang anda miliki. (gunakan skala untuk


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

mempermudah pekerjaan kalian, tentukan skala yang kalian

sepakati Bersama kelompok)

Langkah kedua

AYO BERDISKUSI

1. Sebutkan golongan hewan berdasarkan jenis


makananya!

2. Golongan hewan berdasarkan jenis makanan


apa yang kalian gunakan sebagai desain
relief mini ? Apa saja hewannya ?

3. Berapa skala yang sudah anda pilih ?


hitunglah jarak sebenarnya dari skala dan
ukuran pada gambar desain yang telah
kalian buat!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

3. Langkah Ketiga

Perhatikan permukaan batu yang akan digunakan. Pilihlah

permukaan yang datar untuk membantu proses pengukiran.

( Pada tahap ketiga sampai keenam perhatikan tekstur dari batu

yang kalian gunakan.)

aspek aktivitas ketiga

4. Langkah keempat

Buatlah bingkai pada permukaan batu dengan daerah yang akan

kita ukir. Jarak bingkai ke daerah ukir atas, bawah, kanan dan

kiri adalah 3 cm dengan bangun datar yang sebangun.

Daerah
Daerah
bingkai
ukiran

Aktivitas keempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

5. Langkah kelima

Buatlah sket pada batu alam yang sudah disediakan berdasarkan

desain yang sudah dilakukan pada langkah kedua. Gunakan

spidol atau kapur warna untuk mensket desain pada batu.

aspek aktivitas ke lima

6. Langkah keenam

Dengan menggunakan engraver atau alat ukir. Silahkan ukir

relief pada batu sesuai dengan sket yang sudah dilakukan pada

langkah sebelumnya. Silahkan gunakan akses internet untuk

mencari informasi mengenai cara penggunaan engraver.

aspek aktivitas keenam

7. Langkah ketujuh

Setelah ukiran sudah terbentuk. Lakukan kegiatan finishing.

Gunakan amplas untuk membantu menghaluskan hasil ukiran.

Haluskan perlahan supaya tidak merusak ukiran yang sudah

anda buat.

aspek aktivitas ketujuh


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

AYO BERDISKUSI

Apa kelemahan dan kelebihan batu yang kalian gunakan ?


kelemahan :
______________________________________________________
______________________________________________________
Kelebihan :
______________________________________________________
______________________________________________________

AYO BERDISKUSI

Dari langkah aktivitas kegiatan yang sudah kalian lakukan


apakah terdapat kaitan antara aktivitas dengan ilmu
matematika yang sudah kalian dapatkan ? apa saja ilmu
matematika yang didapatkan dari aktivitas pembuatan relief
mini ini ?

E. Refleksi Penelitian dan Penulisan Skripsi

Dalam penelitian dan penulisan ini penulis memiliki keterbatasan

yang mengakibatkan isi dari skripsi ini belum sempurna. Hal ini karena

beberapa faktor. Faktor yang berpengaruh cukup besar adalah adanya

dampak virus covid-19 (corona) yang sedang menyebar di Indonesia.

Khususnya adalah tempat daerah penelitian saya yaitu di daerah Muntilan,


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Magelang, Jawa Tengah. Adanya dampak ini mengakibatkan sulitnya

mencari waktu untuk bertemu dengan narasumber. Seperti saat hendak

melakukan kegiatan wawancara dengan waktu yang disepakati, ternyata

daerah sanggar tempat narasumber saya yang akan saya wawancarai sedang

berada di zona merah, yang artinya sedang meningkatnya warga yang

terkena dampak virus ini. Lingkungan tempat tinggal narasumber yang

menerapkan lockdown juga mengakibatkan waktu pelaksanaan observasi

sedikit terkendala. Tidak dipungkiri meskipun terdapat kendala dalam

penelitian dan penulisan namun peneliti bersyukur karena dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik. Peneliti juga mendapatkan ilmu

mengenai cara berkomunikasi dan cara menghadapi masalah yang tidak

terduga seperti saat pelaksanaan observasi. Yang paling utama dalam

penelitian ini peneliti dapat memperdalam ilmu mengenai etno-STEM,

penggunaan etno-STEM dalam pembelajaran, membuat dan merancang

LKPD, mencari ide pembuatan LKPD dan peneliti juga dapat membuktikan

sendiri bahwa aspek-aspek matematika sangat berkaitan dalam aktivitas

kegiatan sehari-hari. Peneliti juga dapat mengenal budaya pahatan batu

lebih dalam. Jika sebelumnya peneliti hanya sering melewati daerah

kerajinan pahatan batu dan hanya sekedar mengetahui bentuk pahatan batu

namun sekarang peneliti mengetahui pengetahuan-pengetahuan yang dapat

digali dalam proses pembuatan, teknologi dan teknik yang digunakan dalam

proses pahatan batu yang berguna untuk menambah wawasan peneliti.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarankan analisis dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan

di Sanggar Pahatan Batu daerah muntilan, disimpulkan bahwa :

1. Proses Pembuatan Pahatan Batu

Terdapat empat proses pembuatan pahatan batu yaitu:

- Tahap Awal (tahap persiapan)

Pada tahap ini terdapat proses mendesain awal. Pemesan dan

pemahat akan berdiskusi mengenai desain yang akan digunakan untuk

memahat batu. Pada tahap ini pula mereka akan menentukan jenis batu yang

akan digunakan.

- Tahap Proses

Pada tahap proses ini pemahat akan melakukan pemotongan

bongkahan batu berdasarkan ukuran yang akan digunakan. Pemahat juga

menentukan proporsi dengan mensket batu terlebih dahulu sebelum dipahat.

Pemahat menggunakan skala yang dipilih untuk mempermudah proses sket.

Selanjutnya pemahat akan melakukan proses pahatan.

- Proses Finishing

Setelah hasil pahatan sudah terbentuk selanjutnya pemahat akan

melakukan proses finishing. Pada tahap finishing ini pemahat akan

menyempurnakan bagian-bagian yang kurang baik, seperti mendetailkan

bagian mata, hidung dan lain sebagainya. Selanjutnya pemahat juga akan

130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

melakukan proses coating batu alam untuk memberi warna dan mencegah

timbulnya lumut pada pahatan batu tersebut.

- Proses pengemasan (packing) dan pembayaran

Setelah tiga proses diatas diselesaikan, selanjutnya pemahat akan

menyiapkan tempat untuk mengemas hasil pahatan batu. Mereka

menggunakan kayu yang dibentuk balok untuk mengemas hasil pahatan

batu. Tebal tipisnya kayu yang digunakan juga ditentukan berdasarkan jarak

yang akan ditempuh.

Pada proses pembayaran ini beraneka cara ada yang bertahap dan

ada pula yang di bayar terlebih dahulu. Jika pembayaran bertahap,

presentasi tahapan ini bergantung pada kesepakatan pemilik sanggar.

Seperti yang didapatkan pada hasil wawancara pemesan akan memberikan

DP 30%, setlanjutnya setelahh pahatan batu dapat diselesaikan dengan

presentase 50%, pemesan akan membayar kembali pada tahap kedua

sebesar 40% dan setelah pahatan batu selesai dikerjakan dan hendak dikirim

pemesan akan melakukan pelunasan. Namun cara pelunasanpun juga

beragam ada yang membayar setelah barang sampai dan ada pula yang

membayar sebelum barang dikirim. Ada pula yang menggunakan cara

pembayaran dalam jangka waktu 1-3 bulan.

2. Aspek STEM ( Science, Technology, Engineerin and Mathematics)

- Aspek Science

Pada aspek science terdapat beberapa pengetahuan pada proses

pembuatan pahatan batu aspek-aspek tersebut antara lain berkaitan dengan


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

konsep materi besaran, hukum newton, zat dan wujudnya, gerak lurus,

usaha dan energi, klasifikasi makhluk hidup, tumbuhan (plantae), hewan

(animalia), bagian tubuh manusia dan mengenai unsur,senyawa dan

campuran.

- Aspek Technology

Technology yang digunakan pemilik sanggar dan pemahat juga

sudah mengikuti technology modern masa kini. Technology yang

digunakan antara lain mesin pemotong batu, mesin grafir dan mesin ukir,

mesin pengasah pisau, mesin bor dan mesin penghalus.

- Aspek Engineering

Aspek engineering atau aspek Teknik yang ditemukan pada proses

pembuatan pahatan batu adalah Teknik mendesain gambar pahatan btau,

Teknik memotong dan membelah batu, Teknik mensket batu, Teknik

menentukan proporsi dan juga Teknik memahat yang sangat berpengaruh

pada kualitas hasil pahatan batu.

- Aspek Mathematics

Pada aspek mathematics ditemukan 6 aktivitas fundamental

matematis dalam pembuatan pahatan batu. Aktivitas tersebut antara lain

counting (menghitung), locating (lokasi), measuring (mengukur),

designing (desain), playing (bermain) dan explaining (menjelaskan). Dan

ditemukan kaitanya dengan materi perbandingan dan skala, aritmatika

sosial, segitiga dan segiempat, teorema phytagoras dan bangun ruang sisi

datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

3. Implementasinya terhadap pembelajaran matematika

Dalam mengimplementasikan atau menerapkan hasil penelitian,

peneliti memutuskan untuk mengimplementasikan dalam bentuk Lembar

kerja peserta didik (LKPD) jenis LKPD eksperimen. Jenis ini dipilih

berdasarkan pertimbangan dari hasil analisis dalam penelitian. Materi yang

dipilih dalam penyusunan LKPD ini adalah materi yang diajarkan pada

jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

B. Saran

Dari proses penyusunan skripsi ini diberikan beberapa saran kepada :

1. Para pemilik sanggar dan pemahat

Pemilik sanggar dan pemahat harus tetap mengikuti teknologi-

teknologi yang sesuai perkembangan jaman. Teknologi-teknologi yang

berkembang ini akan membantu pemahat dalam menghemat waktu

pengerjaan dan tenaga pemahat. Pemilik sanggar juga harus memiliki niat

dan semangat yang lebih untuk mempelajari cara-cara pemasaran dengan

media sosial atau sySTEM online. Media sosial pada jaman ini sangat

berperan penting dalam proses pemasaran dan penjualan produk. Karena

banyaknya kelebihan dalam penggunaan media sosial yang positif ini akan

menambah strategi pemasaran dan penjualan produk pemilik sanggar.

2. Bagi Para Pendidik

Etno-STEM adalah salah satu pembelajaran berbasis budaya dengan

pendekatan STEM yang dapat dipraktikan dalam pembelajaran disekolah.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Etno-STEM pahatan batu di Muntilan ini juga menjadi salah satu sarana

untuk menambah wawasan mengenai kreativitas pembelajaran disekolah

khususnya pada pembelajaran matematika di sekolah. Etno-STEM ini tidak

hanya sebagai jembatan anatara konsep matematika dengan implementasi

dalam kehidupan sehari-hari namun dengan pendekatan pembelajaran ini

juga menanamkan karakter kepada peserta didik. Selain menambah

pengetahuan peserta didik juga dapat mengenal budaya disekitarnya.

Harapannya peserta didik dapat menjaga dan melestarikan budaya yang ada

disekitarnya khusunya pada penelitian ini adalah pahatan batu di Muntilan.

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat menambah waktu penelitian dan

narasumber untuk dapat memperdalam pengetahuan yang lebih detail.

Peneliti selanjutnya juga dapat mengembangkan modul atau perangkat

pembelajaran ethno-STEM pahatan batu.


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. (2015). Metode Penelitian Kualitatif: Sebagai Upaya Mendukung


Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Laboy-Rush, D. 2010. Integrated STEM Education through Project-Based
Learning. New York: Learning.com.
Bybee, R. W. 2013. The Case for STEM Education : Challenges and Oppurtunity.
Arlington, VI: National Science Teacher Association (NSTA) Press
Winarti. J., Zubaidah, S. & Koes, S. H. 2016. STEM: Apa, Mengapa dan
Bagaimana. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pasca Sarjana
Universitas Negeri Malang, Vol. 1, ISBN: 978-602- 9286-21-1
Moleong, J. Lexy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Aldila, C., A. Abdurrahman, and F. Sesunan. 2017. “Pengembangan LKPD
Berbasis STEM Untuk Menumbuhkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa.”
Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Lampung 5(4): 138491.
Schunk, Dale H. 2012. Teori-teori pembelajaran : perspektif Pendidikan edisi
keenam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Challoner, Jack.2019.STEM LAB.American:DK Publishing.
Pangesti, K I., D. Yulianti & Sugianto. 2017. Bahan Ajar Berbasiss STEM Untuk
Meningkatkan Penguasaan Konsep Siswa SMA. Unnes Physiscs Education
Journal. 6(3)
Dugger, W. E. & Fellow, S. 2013. STEM: Some Basic Definitions. (Online).
Tersedia di http://www.iteea.org [diakses 21-01-2017].
Hanover, R. 2011. K-12 STEM Education Overview. (Online) Tersedia di
http://docplayer.net/476748-K-12-STEM-education-overview.html [diakses
15-01-2017]
Nurhikmayati, Iik.(2019). Implementasi STEAM Dalam Pembelajaran
Matematika. Jurnal Didactical Mathematics. Vol.1 No.2 April 2019 hal 41-50.
Riyanto, Agus.(2020). Penerapan Model Pembelajaran STEAM Dalam Pendidikan
Abad 21.[Online] https://www.amongguru.com/penerapan-model-
pembelajaran-steam-dalam-pendidikan-abad-21/. Diakses tanggal 20 april
2020.

Wijaya, Agusta Danang, Nila Karmila, et al.(2015). Implementasi Pembelajaran


Berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Kurikulum Indonesia. Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya,


Balai Sawala Unpad Padjajaran.

Zubaidah, S. (2019). STEAM (Science, Technology Engineering, Art and


Mathematics): Pembelajaran Untuk Memberdayakan Keterampilan Abad Ke-
21. Seminar Nasional Matematika dan Sains dengan Tema “STEAM
Terintegrasi Kearifan Lokal Dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0” di
FKIP Universitas Wiralodra Indramayu [diaksees 19-09-2019]

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Amri, Sofan. (2013). Pengembangan & Model Pembelajaran Dalam Kurikulum


2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Purwaningsih, Margareta Retno Dwi. 2019.Kajian Etnomatematika Terkait


Aktivitas Pembuatan Pahat Batu di Dusun Sidoharjo Desa Tamanagung
kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan
Implementasinya Dalam Pembelajaran Matematika. Diakses 2019 dari
https://repository.usd.ac.id/35260/2/151414105_full.pdf.

CHOIRIAH, LIA (2019) EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STEM (SCIENCE


TECHNOLOGY ENGINEERING AND MATHEMATICS) TERHADAP SIKAP
ILMIAH DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWKA. Undergraduate thesis, UIN
Raden Intan Lampung. Diakses 2019 dari
http://repository.radenintan.ac.id/6306/

Winahyu , dkk. 2020. PENGARUH PENDEKATAN STEM BERBASIS


ETNOMATEMATIKA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT
BELAJAR SISWA KELAS V MIN PANGKAJENE KEPULAUAN. Pedagogy :
jurnal Pendidikan matematika, Vol. 5 No.2. di akses pada 2020 dari
http://repository.uncp.ac.id/127/1/23.%20Artikel%20Pengaruh%20pendekata
n%20STEM%20Berbasis%20Etnomatematika.pdf

Khristiyono.2019. Erlangga X-press UN Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Erlangga.

Indriyarti, L 2017. Eksplorasi etnomatematika kesenian rebana sebagai sumber


belajar matematika pada jenjang .MI. Jurnal Ilmiah Ilmiah “Pendidikan Dasar”
IV (1) : 21-31

Marsigit. 2016. Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis


Etnomatematika. Makalah dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika Budaya 2016, dengan Tema: Etnomatematika,
Matematika dalam Perspektif Sosial dan Budaya. Sumatra Barat. Indonesia.
Hal 1-38.

Arnenda, Tezar. 2020. Buku Pengayaan Matematika untuk SMP/MTs kelas IX.
Surakarta: Putra Nugraha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Arnenda, Tezar. 2020. Buku Pengayaan Matematika untuk SMP/MTs kelas VIII.
Surakarta: Putra Nugraha.

Arnenda, Tezar. 2020. Buku Pengayaan Matematika untuk SMP/MTs kelas VII.
Surakarta: Putra Nugraha.

Arnenda, Tezar. 2020. Buku Pengayaan IPA untuk SMP/MTs kelas IX. Surakarta:
Putra Nugraha.

Arnenda, Tezar. 2020. Buku Pengayaan Matematika untuk SMP/MTs kelas VII.
Surakarta: Putra Nugraha.

As’ari, dkk. 2017. Buku Guru SMP/MTs kelas VIII. Jakarta:Buku Sekolah
Elektronik (BSE).

As’ari, dkk. 2017. Buku Guru SMP/MTs kelas VII. Jakarta:Buku Sekolah
Elektronik (BSE).

Video :
Media,KF.2020. Pembelajaran STEM dalam Implementasi Kurikulum 2013 -
SEAMEO QITEP in Science. Di akses 13 April 2020 dari
https://youtu.be/zsNNoGklPOs
Yogyakarta, BPNB D.I.2019.Sang Maestro Pahat Batu Doelkamid Djayaprana.
Diakses 26 Maret 2019 dari https://www.youtube.com/watch?v=a4lNrhJBJLw
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat ijin


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Lampiran 2. Pedoman wawancara

Kode yang digunakan

• A adalah kode untuk mencari informasi mengenai sanggar.

• B adalah kode untuk mencari informasi mengenai proses pahatan batu.

• S adalah kode untuk mencari unsur Science

- S.a adalah kode untuk unsur mencari sciene fisika

- S.b adalah kode untuk unsur mencari science biologi

- S.c adalah kode untuk unsur mencari science kimia

• T adalah kode untuk mencari unsur Technology

• E adalah kode untuk mencari unsur engineering

• M adalah kode untuk mencari unsur Mathematics

- M.d adalah kode untuk mencari unsur mathematics counting

- M.e adalah kode untuk mencari unsur mathematics locating

- M.f adalah kode untuk mencari unsur mathematics measuring

- M.g adalah kode untuk mencari unsur mathematics designing

- M.h adalah kode untuk mencari unsur mathematics playing

- M.i adalah kode untuk mencari unsur mathematics explaining


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Nomor Pertanyaan Kode yang digunakan

1. Mulai dari tahun berapa anda membuka A.1


usaha pahatan batu ?

2. Mengapa anda tertarik untuk menekuni A.2


pekerjaan pahatan batu ?

3. Berapa karyawan yang anda miliki ? M.e.1


4. Ada berapa proses yang anda lakukan B.1
dalam membuat pahatan batu khususnya
jenis patung ?

5. Bagaimana proses finishing itu di B.2


lakukan ? M.i.1
6. Berapa lama proses mendesain B.3
dilakukan ? E.1
7. Apa saja bahan dasar yang penting B.4
untuk di siapkan untuk menghasilkan
pahatan batu ?

8. Apakah jenis bebatuan mempengaruhi S.a.1


hasil dari pahatan batu ? apa saja jenis
bebatuan yang sering digunakkan ?

9. Apa kelemahan dan kelebihan dari S.a.2


masing-masing jenis bebatuan yang
digunakan sebagai bahan dasar ?

10. Berapa lama rata-rata proses pemahatan M.d.2


batu ?
11. Apakah ada perubahan teknologi yang T.1
digunakkan dari tahun ke tahun

12. Teknologi saja apa yang anda gunakan T.2


untuk menghasilkan pahatan batu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

13. Menurut anda apakah teknologi penting T.3


untuk digunakkan dalam pembuatan
pahatan batu ?

14. Apakah ada teknik khusus dalam T.4


membuat pahatan batu ?

15. Apakah dalam membuat macam-macam T.5


pahatan batu membutuhkan teknik yang
berbeda ?

16. Dari mana anda mendapatkan teknik T.6


tersebut ? apakah belajar sendiri atau
warisan dari leluhur ?

17. Apakah teknik dari tahun ke tahun T.7


mengalami perubahan ?

18. Apakah teknik dalam pembuatan T.8


pahatan batu penting untuk dimiliki
seorang pengrajin mengapa ?

19. Berapa ukuran batu yang di perlukan M.d.2


dalam membuat suatu karya pahatan
batu ?

20. Berapa luas lahan yang di perlukan M.e.1


untuk membuat pahatan batu ? M.f.1

21. Apakah anda menggunakkan bahan- S.c.1.


bahan kimia untuk membuat pahatan
batu ? apa saja ?

22. Sudah sampai kota mana sajakah anda B.5


menjual hasil pahatan batu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

23. Bagaimana cara anda memasarkan hasil M.h.1


pahatan batu ?

24. Bagaimana cara anda menarik M.h.2


konsumen untuk membeli produk anda
?

25. Media apa saja yang anda gunakan M.h.3


untuk memasarkan produk anda ?

26. Jenis pahatan batu apakah yang sering B.6


laku terjual ?

27. Berapa banyak rata-rata produk yang B.7


terjual setiap bulannya ?

28. Bagaimana anda menentukan bentuk M.g.1


proporsi agar menghasilkan produk E.2
yang sesuai ?

29. Apakah anda menggunakkan desain E.3


tumbuhan untuk membuat suatu produk S.b.1M.g.1
pahatan batu ?

30. Jika iya, jenis tumbuhan apa saja yang S.b.2


biasa anda gunakkan?

31. Bagaimana cara transaksi yang M.d.2


berlangsung dalam pembayaran produk
?

32. Kendala apa yang sering anda temui B.6


ketika membuat pahatan batu ?

33. Bagaimana cara anda menghadapi B.7


kendala-kendala tersebut ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Lampiran 3. Hasil wawancara

a. Hasil wawancara narasumber 1

Nama pemilik : Oka Wardana

Nama Sanggar: Watupedia (Pabelan)

no Pertanyaan Jawaban
1. Mulai dari tahun berapa anda membuka Pada tahun 2019.
usaha pahatan batu ? Sebelumya saya ikut om
saya dalam dunia pahatan
batu. Di daerah prumpung.
Sudah 15 tahun saya belajar
dari om saya mengenai
pahatan batu ini. Dan baru
tahun 2019 dengan modal
yang saya miliki saya dapat
membuka sanggar ini .
2. Mengapa anda tertarik untuk menekuni Pahatan batu ini turun
pekerjaan pahatan batu ? temurun dari kakek saya.
Saudara-saudara saya juga
memiliki sanggar yang
cukup besar di Muntilan.
Kerajinan ini adaah salah
satu warisan budaya yang
harus dilestarikan.
3. Berapa karyawan yang anda miliki ? 5 karyawan tetap yang
memiliki tugas sendiri.
Ada yang khusus sketsa
gambar, ada yang khusus
melakukan finishing ada
juga yang khusus
memasang hasil pahat batu
seperti patung ,candi,
gapura dan lain sebagainya.
Ada 5 karyawan lagi yang
tidak tetap, datang jika ada
lemburan.
4. Ada berapa proses yang anda lakukan Ada 4 proses yang saya
dalam membuat pahatan batu khususnya lakukan. Yang pertama
jenis patung ? adalah mendesain gambar
yang diinginkan, kemudian
menyediakan bahan baku
yang dibutuhkan lalu tahap
selanjutnya adalah tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

proses dimana didalam


tahap ini melakukan sketsa
gambar dibatu , mengatur
proporsi , memahat lalu
selanjutnya melakukan
finishing di finishing ini
yang dilakukan adalah
mendetailkan bagian-bagian
yang kurang baik dan
melakukan coating supaya
tidak mudah ditumbuhi
lumut jika terkena hujan
dan sinar matahari dan
langkah selanjutnya adalah
di packing biasanya
menggunakkan kayu untuk
melakukan packing agar
aman sampai tujuan.
5. Bagaimana proses finishing itu di - Menggunakkan
lakukan ? mesin ukir kita
mendetailkan
bagian-bagian yang
dirasa kurang.
- Kemudian kita
perhalus permukaan.
Kalau dulu
menggunakkan batu
gosok sekarang
menggunakkan
mesin penghalus.
- Kemudian di
packing dengan
kayu dan dengan
anyaman sesetan
bambu tergantung
ukurannya.
6. Berapa lama proses mendesain Desain awalnya memerlkan
dilakukan ? waktu kurang lebih satu
hari. kemudian untuk
mensketsa gambar di batu
juga memerlukan waktu
kurang lebih satu – dua hari.
Mendesain itu ada
perubahan juga dulunya
manual hanya gambar
kertas dan pensil kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

berkembang menjadi hasil


cetakan foto dan sekarang
menggunakkan berbagai
aplikasi. Ditempat saya
menggunakkan coreldraw.
7. Apa saja bahan dasar yang penting Batu dan coating.
untuk di siapkan untuk menghasilkan
pahatan batu ?

8. Apakah jenis bebatuan mempengaruhi Ya, jenis bebatuan akan


hasil dari pahatan batu ? apa saja jenis mempengaruhi hasil karena
bebatuan yang sering digunakkan ? setiap batu yang digunakkan
memiliki karakteristiknya
sendiri.
1. Batu candi ( batu
Merapi )
2. Batu kali
3. Batu paras jogja
4. Batu granit
9. Apa kelemahan dan kelebihan dari 1. Batu candi (batu
masing-masing jenis bebatuan yang Merapi )
digunakan sebagai bahan dasar ? Gampang di ukir
atau dipahat namun
pori-pori lebih besar
dari batu kali,
mudah berlumut jika
terkena sinar
matahari dan hujan.
2. Batu kali
Gampang diukir
atau dipahat, lumut
yang tumbuh di batu
akan lebih lunak,
pori-pori lebih kecil
namun harga lebih
mahal dan tenaga
untuk mengambil
batu kali susah.
3. Batu paras jogja
Lebih lunak dari
semua jenis batu ,
lebih murah, lebih
cepat pekerjaannya
namun mudah
kotor, mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

berlumut, mudah
rusak.
4. Batu Granit
Lebih bagus
warnanya namun
harga mahal.
10. Berapa lama rata-rata proses pemahatan Tergantung dari ukuran
batu ? hasil yang dinginkan
misalkan patung buddha
tinggi 1 meter itu akan
memerlukan waktu sekitar 2
minggu.
11. Apakah ada perubahan teknologi yang Ya ada. Perubahannya dulu
digunakkan dari tahun ke tahun hanya memakai alat pahat
batu saja kalau sekarang
sudah pakai mesin.
12. Teknologi saja apa yang anda gunakan Mesin selep di gunakkan
untuk menghasilkan pahatan batu ? untuk memotong batu,
mesin grafir,mesin bor
,mesin pengasah pisau dan
mesin ukir.
13. Menurut anda apakah teknologi penting Ya, karena teknologi
untuk digunakkan dalam pembuatan membantu kita untuk
pahatan batu ? mempercepat pengerjaan
pahat batu. Jadi membantu
untuk mengejar target.
14. Apakah ada teknik khusus dalam Ada. Teknik mendesain,
membuat pahatan batu ? memotong , Teknik
membelah batu ada alurnya
jadi tenaga harus tau alur
batu untuk di belah atau di
potong, Teknik menentukan
proporsi. . Teknik desain
saya sudah menggunakan
coreldraw.

15. Apakah dalam membuat macam-macam Ya berbeda, patung dan


pahatan batu membutuhkan teknik yang relief menggunakkan
berbeda ? Teknik yang berbeda.

16. Dari mana anda mendapatkan teknik Perpaduan anatara turun


tersebut ? apakah belajar sendiri atau temurun dengan otodidak.
warisan dari leluhur ? Teknologi berkembang
membuat kita juga harus
belajar menggunakkan
teknologi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

17. Apakah teknik dari tahun ke tahun Ya mengalami perubahan


mengalami perubahan ? juga berpengaruh dari
perkembangan teknologi.

18. Apakah teknik dalam pembuatan Ya, hasil yang bagus dan
pahatan batu penting untuk dimiliki memiliki nilai seni yang
seorang pengrajin mengapa ? tinggi itu tidak mudah jika
seorang pemahat tidak
memiliki Teknik pembuatan
pahatan batu. Pengalaman
juga penting dimiliki oleh
seseorang dalam membuat
pahatan batu.
19. Berapa ukuran batu yang di perlukan Contohnya dalam membuat
dalam membuat suatu karya pahatan patung buddha tinggi 1
batu ? meter membutuhkan
bongkahan batu berukuran
110x 80 x50 cm.
20. Berapa luas lahan yang di perlukan Kalau untuk membuat satu
untuk membuat pahatan batu ? patung 3m x 3m sudah
ideal. Tergantung
membuatnya ingin
membuat apa.
21. Apakah anda menggunakkan bahan- Saat finidhing
bahan kimia untuk membuat pahatan menggunakan feridclorid,
batu ? apa saja ? Kemudian untuk
memperbaiki patung yang
kurang bagus di beri semen
sika. Kemudian juga
menggunakan pewarna
(sendi) hitam.
22. Sudah sampai kota mana sajakah anda Luar negri = Vietnam,
menjual hasil pahatan batu ? Belgia sebelum membuka
sanggar sendiri.
Lombok,Jakarta,bali, medan
ketika sudah membuat
sanggar sendiri
23. Bagaimana cara anda memasarkan hasil Mengggunakkan media
pahatan batu ? sosial untuk memasarkan
produk seperti Instagram,
facebook,tokopedia,website.
24. Bagaimana cara anda menarik Foto hasil dengan bagus.
konsumen untuk membeli produk anda Hasil yang bagus jika tidak
? difoto dengan Teknik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

fotografi akan kurang


menarik perhatian orang
25. Media apa saja yang anda gunakan Instagram,
untuk memasarkan produk anda ? facebook,tokopedia,website,
brosur.
26. Jenis pahatan batu apakah yang sering Patung budhha, patung
laku terjual ? singa, pahatan candi.

27. Berapa banyak rata-rata produk yang Tidak pasti kadang 10


terjual setiap bulannya ? patung kadang 5 patung
kadang juga tidak ada. Jika
di rata-rata mungkin sekitar
2 patung.
28. Bagaimana anda menentukan bentuk Teknik khusus, harus jeli
proporsi agar menghasilkan produk memperhatikan gambar,
yang sesuai ? menggunakkan skala yang
mudah untuk pembuatan
pahatan batu.
29. Apakah anda menggunakkan desain Ya.
tumbuhan untuk membuat suatu produk
pahatan batu ?

30. Jika iya, jenis tumbuhan apa saja yang Teratai, ada juga hewan,
biasa anda gunakkan? manusia. sering digunakkan
untuk membuat relief.
Hewan yang sering
digunakan gajah, kuda,
kupu-kupu, ikan dan lain-
lain.
31. Bagaimana cara transaksi yang Transfer . yang pertama DP
berlangsung dalam pembayaran produk 30% lalu kita proses setelah
? 50-60% proses berlangsung
konsumen akan transfer
kembali lalu setelah hasil
selesai ketika hendak
mengirim konsumen akan
melunasi pembayaran.
32. Kendala apa yang sering anda temui - Dari tukang itu
ketika membuat pahatan batu ? kalau tidak di
tungguin pemilik
kadang kerjanya
kurang semangat,
terjadi miss
communication
- kadang tidak ada
orderan padahal kita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

tetap harus
membayar
karyawan.
- dari segi ekpedisi
jika didalam
pengiriman ada
kerusakan barang.
- Komunikasi adalah
hal utama yang
harus dimiliki
seseorang terutama
pemilik sanggar.
Karena komunikasi
yang baik akan
membuat
keberhasilan dalam
pekerjaan itu.
33. Bagaimana cara anda menghadapi - Kita tunggu, kadang
kendala-kendala tersebut ? saya turun tangan
langsung.
- Kita membuat stok,
atau mencari kreasi
lain untuk menarik
orang membeli
produk
- Komunikasi dengan
pembeli, kadang
memberitahu cara
memperbaikinya ,
pernah saya
mengirimkan semen
sika dan
memberikan contoh
memperbaikinya
kepada konsumen.

b. Hasil wawancara 2

Nama pemilik : Eri Widiati

Nama Sanggar: Dian Art Stone (Sucen)

no Pertanyaan jawaban
1. Mulai dari tahun berapa anda memulai 2008- sekarang.
pekerjaan pahatan batu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Sebelum membuka usaha


sendiri saya ikut kakak
saya di prumpung atau
yang sekarang di kenal
sidoharjo.
2. Mengapa anda tertarik untuk menekuni Turun temurun dari kakek
pekerjaan pahatan batu ? saya bekerja sebagai
pengrajin pahatan batu.
Keluarga saya banyak yang
membuka usaha dibidang
kerajinan pahatan batu ini.
3. Berapa karyawan yang anda miliki ? 5-10 karyawan dengan
keahlian masing-masing.
Dan di bagi didua tempat
yang satu di Dian Art
Stone yang kedua di rumah
Muntilan.
4. Ada berapa proses yang anda lakukan Ada
dalam membuat pahatan batu khususnya - Merancang /
jenis patung ? mendesain gambar
pesanan
- Proses menseketsa
dan memahat
- Finishing
menyempurnakan
bentuk
- packing
5. Bagaimana proses finishing itu di lakukan - Menajamkan
? bagian-bagian yang
kurang menonjol
seperti mata,
hidung, jari-jari
tangan dan kaki.
- Menajamkannya
menggunakan
mesin khusus.
- Setelah dirasa
sempurna maka
selanjutnya pakai
coating batu alam
untuk menambah
warna yang
menarik dan
mencegah
munculnya lumut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

6. Berapa lama proses mendesain dilakukan 1-2 hari untuk mendesain


? (sketsa) kalua desain
pesanan sehari saja jadi.
7. Apa saja bahan dasar yang penting untuk Batu yang sesuai
di siapkan untuk menghasilkan pahatan permintaan pembeli.
batu ?

8. Apakah jenis bebatuan mempengaruhi Ya jelas akan berpengaruh.


hasil dari pahatan batu ? apa saja jenis - Batu Merapi
bebatuan yang sering digunakkan ? - Batu kali
- Batu putih
9. Apa kelemahan dan kelebihan dari - Batu merapi
masing-masing jenis bebatuan yang Gampang di ukir
digunakan sebagai bahan dasar ? atau dipahat mudah
berlumut jika
terkena sinar
matahari dan hujan.
- Batu kali
Gampang diukir
atau dipahat, lumut
yang tumbuh di
batu akan lebih
halus pori-pori
lebih kecil dari
batu Merapi. Harga
lebih mahal karena
untuk mengangkat
batu kali tidak
mudah.
- Batu putih wonosari
Lebih cepat untuk
di pahat, harga
lebih murah ,cepat
kotor dan cepat
berlumut.

10. Berapa lama rata-rata proses pemahatan Tergantung besar kecil


batu ? ukuran panting jika ukuran
100 cm ya sekitar 7-14
hari. jika lebih bisa sampai
berbulan-bulan sekitar 3-5
bulan.
11. Apakah ada perubahan teknologi yang Ya. Dulu hanya
digunakkan dari tahun ke tahun menggunakkan alat-alat
manual sekarang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

beralih ke alat yang lebih


canggih.
12. Teknologi saja apa yang anda gunakan Mesin pemotong, mesin
untuk menghasilkan pahatan batu ? penghalus dan mesin
pengukir.

13. Menurut anda apakah teknologi penting Ya jelas sangat penting.


untuk digunakkan dalam pembuatan Karena dapat membantu
pahatan batu ? mempercepat pekerjaan.
Hemat tenaga juga.

14. Apakah ada teknik khusus dalam Ada. Teknik memilih jenis
membuat pahatan batu ? batu(bahan baku) ,Teknik
memotong, Teknik
mengukur dan Teknik
memhahat .
15. Apakah dalam membuat macam-macam Ya. Setiap kerajinan
pahatan batu membutuhkan teknik yang memiliki Teknik yang khas
berbeda ? jadi tidak sembarang
Teknik bisa digunakkan.
16. Dari mana anda mendapatkan teknik Turun temurun dan
tersebut ? apakah belajar sendiri atau otodidak.
warisan dari leluhur ?

17. Apakah teknik dari tahun ke tahun Ya . berkembangnya


mengalami perubahan ? teknologi juga membuat
kita harus pintar untuk
menambah wawasan
Teknik menggunakannya.
18. Apakah teknik dalam pembuatan pahatan Ya. Seni itu tidak asal-
batu penting untuk dimiliki seorang asalan bisa di kerjakan.
pengrajin mengapa ? Kondisi hati yang sedang
tidak baik pun
mempengaruhi. Dan
pengalaman pemahat ,
kreativitas pemahat juga
sangat berpengaruh pada
kualitas hasil pahatan batu.
19. Berapa ukuran batu yang di perlukan Beda-beda. Jika di dalam
dalam membuat suatu karya pahatan batu patung buddha yang
? misalnya patung buddha dengan tinggi tingginya 100 cm batunya
ukuran 105x80x60 .
100 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

20. Berapa luas lahan yang di perlukan untuk


10x10 . karena selain untuk
membuat pahatan batu ? pengerjaan juga untuk
menyimpan stok.
Tapi jika untuk memahat
yang sedang-sedang saja
3x3 sudah cukup.
21. Apakah anda menggunakkan bahan-bahan Hanya menggunakkan
kimia untuk membuat pahatan batu ? apa coating batu, resin.
saja ?

22. Sudah sampai kota mana sajakah anda Ekspor dan impor. Ekspor
menjual hasil pahatan batu ? Belgia, Inggris.
Impor jawa dan luar pulau
jawa.

23. Bagaimana cara anda memasarkan hasil Relasi dengan teman, tamu
pahatan batu ? yang dating, para turis
yang hendak berkunjung ke
candi Borobudhur.
24. Bagaimana cara anda menarik konsumen Pelayanan yang ramah.
untuk membeli produk anda ?

25. Media apa saja yang anda gunakan untuk Saya belum menggunakkan
memasarkan produk anda ? media sosial . hanya
dengan whatsapp untuk
berkomunikasi dengan
tamu / pembeli.
26. Jenis pahatan batu apakah yang sering Patung buddha, air mancur,
laku terjual ? wastafel.

27. Berapa banyak rata-rata produk yang 2-3 patung perbulan.


terjual setiap bulannya ?

28. Bagaimana anda menentukan bentuk Keahlian dari pengrajin.


proporsi agar menghasilkan produk yang Menggunakkan skala yang
sesuai ? tepat

29. Apakah anda menggunakkan desain Ya. Tidak hanya tumbuhan


tumbuhan untuk membuat suatu produk hewan juga banyak
pahatan batu ? digunakkan untuk
membuat patung singa,
naga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

30. Jika iya, jenis tumbuhan apa saja yang Tumbuhan bambu dan
biasa anda gunakkan? teratai.

31. Bagaimana cara transaksi yang Transfer dan cash. Pembeli


berlangsung dalam pembayaran produk ? akan memberikan DP 30%
kemudian setelah 40%
pahatan terproses mereka
akan DP sekitar 50%.
Selanjutnya jika sudah siap
dikirim pembeli akan
mentrasnfer sisanya.
32. Kendala apa yang sering anda temui - Pekerjaan yang
ketika membuat pahatan batu ? tidak sesuai target.
- Pembeli yang tidak
taat pembayaran.
- Pengiriman patung
mengalami
kerusakan.
33. Bagaimana cara anda menghadapi - Jika pekerjaan tidak
kendala-kendala tersebut ? sesuai target
dikomunikasikan
dengan pembeli
dengan alas an yang
tepat dan logis.
- Pembeli yang tidak
taat pembayaran
harus di ajak untuk
berkomunikasi
dengan baik.
- Jika ada kerusakan
bisa di perbaiki atau
jika jauh kita beri
diskon.
c. Hasil wawancara narasumber 3

Nama pemilik : Daryanto

Nama Sanggar: Pahatan Batu Gondosuli

no Pertanyaan jawaban
1. Mulai dari tahun berapa anda memulai 2004 sampai sekarang.
pekerjaan pahatan batu ? Saya berpindah tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

sebanyak 2kali. Yang


pertama di Prumpung
kemudian di Gondosuli ini.
2. Mengapa anda tertarik untuk menekuni Tetangga sekitar tempat
pekerjaan pahatan batu ? saya tinggal semasa kecil
memiliki banyak usaha
dibidang pahatan batu.
Kebetulan kakek buyut
saya juga seorang
pengrajin batu. Saya
tertarik untuk menekuni
usaha ini karena setiap
harinya saya melihat para
tetangga membuat
kerajinan ini. Dari
bongkahan batu yang besar
kemudian menjadi bentu
yang unik-unik.
3. Berapa karyawan yang anda miliki ? Ada 4 orang.
4. Ada berapa proses yang anda lakukan Saya rasa untuk proses
dalam membuat pahatan batu ? pahatan batu patung dan
cobek hampir sama
prosesnya hanya beda
kegiatan pemahtan. Dulu
saya bekerja di tempat
saudara yang memahat
patung dan lain sebagainya
tapi kalau saya khusus di
cobek sekarang karena
lebih mudah untuk
menjualnya , mungkin
rejeki saya dipahatan cobek
ini.
Yang pertama pasti desain,
menentukan ukuran
bisanya menggunakan
jangkar. Yang kedua
dipahat. Yang ketiga
diperhalus menggunakan
mesin bubut. Yang terakhir
dipacking.
5. Bagaimana proses finishing itu di lakukan - Menggunakan
? (proses ketiga) mesin bubut nanti
dihaluskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

6. Berapa lama proses mendesain dilakukan Kurang lebih 5-10 menit


?
7. Apa saja bahan dasar yang penting untuk Batu dan sedikit semen
di siapkan untuk menghasilkan pahatan untuk menempel.
batu ?

8. Apakah jenis bebatuan mempengaruhi Ya jelas akan berpengaruh.


hasil dari pahatan batu ? apa saja jenis - Batu Merapi
bebatuan yang sering digunakkan ? - Batu kali

9. Apa kelemahan dan kelebihan dari - Batu merapi


masing-masing jenis bebatuan yang Gampang dipahat
digunakan sebagai bahan dasar ? lebih lunak dari
batu kali. Hasil
tumbukan lebih
halus dari batu kali.
Hanya saya pori-
porinya itu lebih
besar jadi bisa
membuat bumbu-
bumbu
menyangkut.
- Batu kali
Gampang dipahat.
Pori-pori rapat.
Hasil pengerjaan
membutuhkan
waktu yang lebih
lama dar batu
Merapi.

10. Berapa lama rata-rata proses pemahatan 1 hari jadi.


batu ?
11. Apakah ada perubahan teknologi yang Ya ada . Dulu itu
digunakkan dari tahun ke tahun menggunakkan alat-alat
manual sekarang sudah
beralih ke alat yang
modern kayak mesin bubut.
12. Teknologi saja apa yang anda gunakan Mesin bubut, alat pahat.
untuk menghasilkan pahatan batu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

13. Menurut anda apakah teknologi penting Ya mbak . bisa mmebuat


untuk digunakkan dalam pembuatan pekerjaan cepat selesainya.
pahatan batu ?

14. Apakah ada teknik khusus dalam Hanya ketika memahat


membuat pahatan batu ? saja. Supaya sesuai ukuran
biasanya ukuran diameter
8-50 cm.
15. Apakah dalam membuat macam-macam Tidak . sama hanya perlu
ukuran membutuhkan teknik yang memperhatikan ukuran
berbeda ? saja.

16. Dari mana anda mendapatkan teknik Turun temurun dan


tersebut ? apakah belajar sendiri atau otodidak.
warisan dari leluhur ?

17. Apakah teknik dari tahun ke tahun Teknik berkembang juga


mengalami perubahan ? sesuai perkembangan
teknologi mbak. Teknologi
yang semakin canggih
membuat kami juga harus
tau Teknik menggunakanya
bagaiamana.
18. Apakah teknik dalam pembuatan pahatan Ya. Itu kan sebuah seni.
batu penting untuk dimiliki seorang Kalau tekniknya tidak baik
pengrajin mengapa ? ya hasilnya juga tidak baik

19. Berapa luas lahan yang di perlukan untuk 10x10 . karena selain untuk
membuat pahatan batu ? pengerjaan juga untuk
menyimpan stok.
Tapi jika untuk memahat
yang sedang-sedang saja
3x4 sudah cukup.
20. Sudah sampai kota mana sajakah anda Daerah jawa agennya
menjual hasil pahatan batu ? klaten, kudus, demak. Luar
Jawa itu Bali, Kalimantan.

21. Bagaimana cara anda memasarkan hasil Relasi dengan orang. Dari
pahatan batu ? mulut ke mulut. Terus
menggunakan facebook.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

22. Bagaimana cara anda menarik konsumen Komunikasi yang membuat


untuk membeli produk anda ? orang nyaman.
Menjelaskan dengan sopan.
23. Media apa saja yang anda gunakan untuk Facebook. Tapi karena
memasarkan produk anda ? saya kurang ahli dalam
memasarkan di online jadi
kurang nyantol
pembelinya.
24. Berapa banyak rata-rata produk yang 40 buah perhari. Atau 1200
terjual setiap bulannya ? buah setiap bulan.

25. Bagaimana cara transaksi yang Ada yang langsung cash


berlangsung dalam pembayaran produk ? ada yang kredit 1-3 hari.
26. Kendala apa yang sering anda temui - Karyawan yang
ketika membuat pahatan batu ? jarang masuk kerja.
- Bahan dasar yang
kualitasnya jelek.

27. Bagaimana cara anda menghadapi - Benar-benar


kendala-kendala tersebut ? memilih karyawan
dengan teliti.
- Kalua bahan dasar
jelek kita jual ke
penambang lagi
kemudian cari
bahan yang baik
lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

d. Hasil Wawancara narasumber 4

Nama karyawan : Mugiyono

No Pertanyaan Jawaban
1. Mulai dari tahun berapa anda memulai 1998 sampai sekarang
pekerjaan pahatan batu ?

2. Mengapa anda tertarik untuk menekuni Turun temurun dari leluhur


pekerjaan pahatan batu ?

3. Ada berapa proses yang anda lakukan Ada beberapa mbak.


dalam membuat pahatan batu - Merancang gambar
khususnya jenis patung ? pesanan biasanya di
tempat kerja saya ada
tenaga khusus untuk
merancang.
- Proses menseketsa dan
memahat di batu
- Proses
menyempurnakan
bentuk patung atau
pahatannya
- Mengemas produk
4. Apakah setiap karyawan memiliki Ya, setiap karyawan disini
tugasnya sendiri? memiliki keahlian sendiri.
Biasanya pemilik sanggar
sudah mengetahui
keahlian-keahlian tersebut
kemudian nanti di bagi
tugasnya.
5. Anda termasuk karyawan yang Saya biasa memahat.
memiliki keahlian apa ?
6. Apakah ada Teknik-teknik khusus Ya ada. Memahat itu perlu
dalam tugas yang anda kerjakan ? ketelitian dalam bentuk
proporsi. Karena proporsi
sangat mempengaruhi
hasil. Perlu diskusi juga
dengan pendesain dalam
penentuan skala juga.
Suasana hati juga
merupakan Teknik dalam
pembuatan mbak. Apabila
suasana hati sedang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

stabil sebaiknya
beristirahat dulu kemudian
menstabilkan suasana
supaya hasil yang di
kerjakan bagus.
7. Selama anda bekerja apakah ada Ya ada mbak banyak
perubahan teknologi ? apa manfaatnya sekali. Seperti alat pahat
? itu sudah di modifikasi di
tambah dengan baja,
menghaluskan patung
sudah pakai alat
penghalus, untuk mengukir
saja sekarang sudah ada
alat ukir. Ini sangat
bermanfaat dalam proses
pekerjaan karena
menghemat tenaga.
Sekarang mendesain pu
tidak hanya sekedar coret-
coret di kertas mbak.
Desain menggunakan
computer di tempat kerja
saya itu juga menambah
nilai tersendiri bagi
pemesan. Karena biasanya
ada warna-warna yang bisa
menarik pemesan.
8. Dalam proses pembuatan pahatan batu Mesin-mesin yang
alat-alat apa saja yang biasanya memiliki beberapa mata
digunakan di tempat kerja anda? pisau yang dapat
membantu pekerjaan
menghalurskan, memotong
dan mengukir. Gerobak
dorong untuk membantu
proses memindahkan.
e. Hasil wawancara narasumber 4

Nama : Hadi

No Pertanyaan Jawaban
1. Mulai dari tahun berapa anda memulai 2010 sampai sekarang
pekerjaan pahatan batu ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

2. Mengapa anda tertarik untuk menekuni Karena budaya pahatan


pekerjaan pahatan batu ? batu ini salah satu bentuk
budaya kita yang harus
tetp dijaga supaya tidak
punah.
3. Ada berapa proses yang anda lakukan
dalam membuat pahatan batu khususnya - Menentukan desain
jenis patung ? pesanan.
- Dengan bantuan skala
pada gambar desain
kita membuat
proporsi atau
biasanya dikenal
dengan mensket.
Kemudian setelah di
sket itu nanti dipahat
sama karyawan
khusus pahat.
- Pemilik sanggar
menilai hasil pahatan,
nanti dibenarkan yang
kurang bagus. Supaya
hasil lebih maksimal.
- Proses transaksi
- Pengiriman
4. Apakah setiap karyawan memiliki Ditempat saya bekerja ini
tugasnya sendiri? memiliki keahlian
berbeda-beda . ada yang
mengukir nisan, ada yang
memahat ada yang
mendesain ada yang
menghaluskan dan masih
banyak lagi.
5. Anda termasuk karyawan yang memiliki saya adalah karyawan
keahlian apa ? khusus mendesain.
6. Apakah ada Teknik-teknik khusus dalam ya ada. Desain saya saat
tugas yang anda kerjakan ? ini menggunakan
coreldraw. Dalam
membuat ini sebelumnya
saya akan berdiskusi
dengan pemesan kadang
ditemani pemilik kadang
tidak. Kemudian saya
mencoba merancang
desain yang pemesan
inginkan. Terkadang juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

sudah langsung diberi


foto. Tapi jaman Sekarang
ini biasanya mereka
memodifikasi agar terlihat
modern.
7. Selama anda bekerja apakah ada Ada. Dari menggunakan
perubahan teknologi ? apa manfaatnya ? kertas biasa hingga saat
ini ditempat kerja saya
menggunakan coreldraw.
Sangat bermanfaat karena
menambah nilai seni
desain. Sehingga pemesan
tertarik dan pemesan bisa
melihat desain hamper
mirip dengan realitanya.
8. Dalam proses pembuatan pahatan batu mesin pemotong batu,
alat-alat apa saja yang biasanya mesin penghalus patung,
digunakan di tempat kerja anda? engraver atua pengukir,
palu, kayu.
Kayu biasanya digunakna
untuk packing dan untuk
memindahkan barang ke
mobil jika melakukan
pengiriman.

f. Hasil wawancara narasumber 6.

No Pertanyaan Jawaban
1. Mulai dari tahun berapa anda memulai 2001 sampai saat ini
pekerjaan pahatan batu ?

2. Mengapa anda tertarik untuk menekuni Karena pahatan batu ini


pekerjaan pahatan batu ? warisan dari nenek dan
kakek saya. Semasa kecil
saya senang melihat
nenek dan kakek saya
memahat batu. Saya
sering diajak untuk
memahat batu.
3. Ada berapa proses yang anda lakukan
dalam membuat pahatan batu khususnya - Buat dulu rancangan
jenis patung ? desainya mau seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

apa. Jenis batunya


apa.
- Dari desain itu kita
pakai skala dulu.
Terus kita buat
gambar di batu
dengan kapur atau
spidol. Terus dipahat.
- Kalau sudah dipahat
dipercantik dengan
alat penghalus kalua
dulu pakainya batu
gosok tapi teknologi
sudah canggih jadi
pakai alat khusus.
- Nanti ada proses
transaksi. Itu
kesepakatan dari
pemilik sanggar sama
pembeli.

4. Apakah setiap karyawan memiliki Ya. Semua sudah


tugasnya sendiri? ditentukan pemilik
sanggar berdasar
kemampuannya.
5. Anda termasuk karyawan yang memiliki Saya memahat dan
keahlian apa ? memasang pahatan batu.
6. Apakah ada Teknik-teknik khusus dalam Ya mbak ada. Kalau
tugas yang anda kerjakan ? memahat itu harus
memperhatikan bentuk
skestanya terlebih dulu ini
dengan bantuan skala.
Kemudian nanti kalua
sudah oke dipahat. Alat
pahat di perhatikan. Ada
beberapa jenis nah itu
ditentukan jenis batu yang
lebih keras menggunakan
alat pahat yang dicampur
widia atau besi baja.
7. Selama anda bekerja apakah ada Banyak mbak. Alat
perubahan teknologi ? apa manfaatnya ? pengukir sekarang sudah
ada, alat pemotong batu,
alat menghaluskan .
manfaatnya ya dapat
mempercepat tugas kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

8. Dalam proses pembuatan pahatan batu Alat ukir, alat pahat,


alat-alat apa saja yang biasanya cetakan /mal, alat
digunakan di tempat kerja anda? penghalus permukaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Lampiran 4. Dokumentasi

Alat pahat yang digunakan alat mesin yang digunakan

Mesin bubut pembuatan patung buddha

Pemasangan pahatan batu proses pengiriman pahat batu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Alat ukur yang digunakan pahatan cobek

Hasil cetakan mal mal / cetakan

Proses pengemasan pemasangan pahat batu


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Proses pemahatan proses penghalusan

Proses transaksi Proses memindahkan barang

Hasil corel draw Hasil corel draw

Hasil relief Hasil relief


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

You might also like