You are on page 1of 13

PSA 16

LEMBAR KERJA MAHASISWA


PENGAMATAN BENDA BENDA LANGIT

Nama Kelompok:

1. SISCA FIRDAYANTI (16030654001)


2. LINA PUSPITA FEBRANI (16030654010)
3. MAILATURROBIATIS SA’DIYAH (16030654005)
4. DINA MILLANA MAJIDAH (16030654066)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN SAINS
2019
A. Judul Pengamatan
Pengamatan Benda-Benda Langit
B. Pertanyaan Pengamatan
1. Bagaimana hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan
teleskop “Celestron” tipe AstroMaster 130 EQ?
2. Bagaimana hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan
teleskop “Celestron” tipe NexStar 5 SE?
3. Bagaimana hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan
aplikasi SkyView?
4. Bagaimana hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan Lunar
map?
5. bagaimana hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan kamera
digital?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan
teleskop “Celestron” tipe AstroMaster 130 EQ.
2. Untuk mengetahui hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan
teleskop “Celestron” tipe NexStar 5 SE.
3. Untuk mengetahui hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan
aplikasi Sky View.
4. Untuk mengetahui hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan
Lunar map.
5. Untuk mengetahui hasil pengamatan benda langit dengan menggunakan
kamera digital.
D. Kajian Teori
1. Bintang
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya.
Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah
bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan
cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang
yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang
adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang
nyata).
Menurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah Semua benda masif
(bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan
pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi
nuklir. Oleh sebab itu bintang katai putih dan bintang neutron yang
sudah tidak memancarkan cahaya atau energi tetap disebut sebagai
bintang. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari pada jarak
sekitar 149,680,000 kilometer, diikuti oleh Proxima Centauri dalam
rasi bintang Centaurus berjarak sekitar empat tahun cahaya.
2. Planet
Planet-planet yang mempunyai lintasan lebih kecil daripada
lintasan bumi diklasifikasikan sebagai-sebagai interior. Planet-planet
yang mempunyai lintasan lebih besar daripada lintasan bumi
dikelompokkan sebagai planet-planet superior. Metode
mengelompokkan yang lain dilakukan dengan mengelompokkan
merkurius, venus, mars, bumi, maars sebagia planet-planet dalam atau
planet-planet terestrial (kebumian) karena mereka mirip bumi, jupiter,
saaturnus, uranus, neptunus dikelompokkan sebagai planet-planet
jovian karena mereka mirip jupiter.
a) Merkurius
Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan matahari
dan tidak memiliki satelit. Merkurius ini dapat terlihat di atas
horison barat tepat setelah matahari terbenam atau di atas horison
timur tepat sebelum matahri terbit. Merkurius mengelilingi
matahari dengan priode revolusi 88 hari dan berputar pada
porosnya dengan periode rotasi 59 hari.
Merkurius bervariasi dan adanya medan magnetic lemah di sekitar
planet ini. Pada siang hari temperature pernukaannya bisa
mencapai 700 K, tepat setelah matahari terbenam turun menjadi
150 K dan pada tengah malam turun lagi menjadi 100.000.
b) Venus
Venus merupakan planet terestrial tanpa satelit, yang tampak pada
waktu senja atau fajar, sehingga venus sering disebut sebagai
“bintang pagi” atau bintang “bintang sore”/ periode revolusi Venus
adalah 225 hari dan periode rotasinya adalah 243 hari.
c) Bumi
Bumi merupakan planet ketiga dalam tata surya. Bumi merupakan
tempat kita hidup menghirup udaranya, minum airnya, mengolah
tanahnya dan memanfatkan kekayaan alamnya.
d) Mars
Mars adalah planet yang tampak kemerah-merahan jika dilihat dari
bumi. Mars mengelilingi bumi dengan periode revollusi 687 hari.
Planet ini berputar pada sumbunya dengan priode 24 jam 37,4
menit. Mars memiliki dua satelit yaitu: phobos dan deimos.
e) Jupiter
Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya, dengan masa
kira-kira 318 kali bumi dan kerapatan rata-rata kira-kira 1.330
kg/m3. Percepataan gravitasi pada permukaan jupiter kira-kira 2,35
kali percepatan gravitasi bumi.
f) Saturnus
Saturnus mempunyai massa 95 kali massa bumi, tetapi
kerapatannya kira-kira hanya 700kg/m3. Percepatan gravitasi di
permukaan saturnus kira-kira hanya 0,07 kali percepatan gravitasi
bumi. Sebagian besar penyusunnya adalah hidrogen dan helium,
bagian pusatnya diduga terbentuk padat. Komposisi atmosfernya
mirip komposisi atmosfer jupiter dengan temperatur kira-kira -
180°C.
g) Uranus
Uranus ditemukan oleh William Herschel pada tanggal 13 maret
1781. Uranus mempunyai massa kira-kira 14,5 massa bumi,
kerapatan rata-ratanya kira-kira 1.300 kg/m3. Percepatan gravitasi
Uranus kira-kira sama dengan percepatan gravitasi bumi.
Komposisi kimia planet ini mirip dengan komposisi Jupiter dan
saturnus dengan temperature kira-kira -214oC.
Uranus mengelilinhi matahari dengan periode revolusi 84 tahun
dan periode rotasi 10-25 jam. Saat ini ditemukan bahwa uranus
juga memiliki 9 cinci yang mengelilingi bidang ekuatornya dan 5
satelit. Mana satelit penemu dan tahun penemunya adalah Miranda
( Kuiper, 1948 ), Ariel ( Lassel, 1851 ), Titani ( Herschel, 1787)
dan Oberon ( Herschel, 1787 ).
h) Neptunus
Neptunus ditemukan berdasarkan perhitungan matematis yang
dilakukan oleh Leveire (Perancis) dan Adams (Inggris). Massa
Neptunus kira-kira 17,2 kali massa bumi, kerapatan rata-ratanya
kira-kira 1.500 kg/m3. Bagian dalam neptunus diduga mirip dengan
uranus, kemungkinan terdapat teras batuan yang dikelilingi oleh
lapisan hydrogen dan helium cair. Atmosfernya mengandung
hydrogen dan metana dengan temperature kira-kira-217oC.
Neptunus mengelilingi matahari dengan periode revolusi 165 tahun
dan ini kira-kira 18 jam. Neptunus memiliki dua buah satelit.
Satelit pertama adalah Triton, yang ditemukan oleh Lassel dalam
tahun 1846. Satelit kedua adalah Nereid yang ditemukan oleh
Kuiper dalam tahun 1949.
3. Asteroid
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam
sistem tata surya kita.Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil
(atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah
planet. Asteroid berada dalam sebuah sabuk antara Mars dan Yupiter
yang disebut sabuk asteroid.
4. Komet
Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir
seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu
yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk
elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet.
5. Meteoroid
Meteoroid adalah batu-batu angkasa berukuran kecil-kecil yang
melayang-layang bebas di angkasa dan bergerak cepat. Lintasan
meteoroid tidak beraturan dan tidak mengorbit kepada Matahari.
6. Meteor
Meteor ialah meteoroid yang tertarik masuk ke dalam atmosfer Bumi
karena pengaruh gravitasi Bumi. Karena mereka mengalami gesekan
yang hebat oleh atmosfer dan gerakannya pun yang cepat dapat
menuju permukaan Bumi, meteoroid terbakar di atmosfer. Meteoroid
yang terbakar inilah yang disebut meteor. Penduduk Bumi melihat
meteor yang terbakar sebagai bintang jatuh.
7. Meteorit
Meteorit adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi,
mengalami gesekan di atmosfer, dan jatuh ke permukaan tanah. Dari
temuan-temuan meteorit inilah, para ahli mengetahui bahwa
meteoroid terdiri atas batuan, besi, dan nikel.
E. Alat dan Bahan
Alat:
a. Teleskop “Celestron” tipe AstroMaster 130 EQ
b. Teleskop “Celestron” tipe NexStar 5 SE
c. Aplikasi Sky View
d. Lunar map
e. Notebook
f. Alat tulis
g. Kamera digital
F. Rancangan

Alat-alat benda langit

Pengamatan

Menyajikan hasil pengamatan

G. Langkah
1. Menyiapkan semua alat yang dibutuhkan saat pengamatan.
2. Melakukan pengamatan dengan alat-alat yang telah disiapkan.
3. Menyajikan hasil gambar pengamatan dari alat yang berbeda-beda pada
tabel hasil pengamatan.
4. Memberikan keterangan setiap gambar yang diperoleh.
5. Mendeskripsikan hasil pengamatan berdasarkan foto yang telah
diperoleh dari setiap alat yang digunakanan.
6. Membandingkan hasil pengamatan yang dihasilkan dari setiap alat yang
digunakan dengan hasil pengamatan menggunakan mata telanjang.
H. Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Benda Langit
No Alat Gambar Waktu Keterangan

1. Teleskop 20.15 1. Terra (daerah


terang ditaburi
tipe Astro
kawah)
Master 130 2. Mare (daerah
gelap yang
EQ
dianggap
Newtonian rendah
3. Terlihat
berbentuk
1 bulat
sempurna

Perbesaran:
No Alat Gambar Waktu Keterangan

2. Teleskop 19.24 1. Mare (daerah


gelap yang
tipe Nex
dianggap
Star 5 SE rendah
2. Terra (daerah
1 terang ditaburi
kawah)
3. Tyco (daerah
2
kawah pucuk)
4. Tidak terlihat
bulat
sempurna
terdapat
benjolan
kawah

Perbesaran:
No Alat Gambar Waktu Keterangan

3. Lunar Map 19.24 - Mare Frigoris


- Montes Jura
- Montes
Caucasus
- Mare Imbrium
- Lacus
Somniorum
- Mare
Serenitatis
- Oceanus
Procellarum
- Mare
Insularum
- Rimae Sirsalis
- Mare Nubium
- Mare
Humorium
- Montes
Aperminus
- Montes
Haemus
- Mare
Tranquillitatis
- Mare Crisium
- Mare
Fecunditatis
- Rupes Altai
- Vallis Snellius
- Vallis Rheita
- Mare Australe
No Alat Gambar Waktu Keterangan

4. Sky View 19.29 - Terdapat


lintasan bulan
- Terdapat rasi
bintang

Setalah memakai teleskop tipe Nex Star 5 SE


No Alat Gambar Waktu Keterangan

20.20 -

Setalah memakai teleskop tipe Astro Master


130 EQ Newtonian
No Alat Gambar Waktu Keterangan

5. Kamera HP 19.15 - Terlihat


bulat
bercahaya

I. DAFTAR PUSTAKA
Kerrod, Robin. 2010. Bengkel Ilmu Astronomi, Jakarta: Erlangga.
Muthoharoh. 2013. Sistem Tata Surya. (Daring:
http://momentumsudutdanrotasibendategar.blogspot.com/2013/12/sist
em-tata-surya.html diakses tanggal 09/12/2019).
Rustilani, Syina. 2013. Makalah Tata Surya.
(http://www.academia.edu/6657820/Makalah_TATA_SURYA
diakses tanggal 09/12/2019).
Tjaksyono, Bayong, 2010. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

You might also like