Professional Documents
Culture Documents
Progres 1 Ars Sains - R
Progres 1 Ars Sains - R
NBI : 1442100080 / R
Matkul: Progres 1 Ars Sains
Cassava dan Durian Cottage merupakan sebuah penginapan di UTC (Ubaya Training
Center), lokasi ini berada di JL. Udayana, Trawas, Jawa Timur. Cassava dan Durian
Cottage ini merupakan bangunan 3 lantai yang memiliki luas kurang lebih 235m2.
Cassava dan Durian Cottage menggunakan perpaduan konsep industrial dan juga
classic, bisa dilihat dari segi material nya bangunan ini didominasi oleh kayu.
Untuk struktur nya sendiri Cassava dan Durian Cottage ini menggunakan kolom
dengan ukuran 30cm x30cm, sedangkan ring baloknya sendiri menggunakan ukuran
15cm x 30cm, pada bagian atap Cassava dan Durian Cottage ini memakai kombinasi
atap perisai atau limas dengan tap pelana pada bagian depan.
Kelebihan daripada Cassava dan Durian Cottage ini sendiri ialah pada system bukaan
yang diterapkan, bis akita lihat banyak sekali kusen jendela sehingga sirkulasi udara
maupun pencahayaan bisa masuk sehingga didalam ruangan menjadi lebih segarr dan
sejukk ditanmbah lagi vegetasi dikawasan tersebut juga sangat baik, semakin banyak
pepohonan disana maka semakin bagus untuk menguatkan lapisan tanah dikawasan
tersebut mrngingat juga kontur tanah yg tidak rata dilahan Cassava dan Durian
Cottage.
Untuk kekurangan nya sendiri Cassava dan Durian Cottage pada kamar sisi sebelah
timur bangunan terlalu banyak kusen jendela sehingga pda saat waktu menunjukkan
pukul 09.00 – 11.00 didalam kamar tersebut akan terasa panas akibat terpapar
langsung oleh sinar matahari.
B. Sistem Pencahyaan Alami Pada Ruang Durian 1 Cassava dan Durian
Cottage
Pencahayaaan pada umummnya merupakan hal yang sangat penting yang dibutuhkan
manusia untuk melihat, mengenal dan mempelajari apa yang ada di sekitar. Pada
bangunan, pencahayaan berfungsi menjamin keselamatan manusia; memfasilitasi
penampilan visual; dan membantu kreatifitas di dalarn pembentukan lingkungan
visual. Secara garis besar, sumber cahaya dibagi menjadi dua, yaitu cahaya alami yang
terutama bersumber dari matahari dan cahaya buatan yang bersumber dari alat
penerang (listrik). Untuk menjadikan bangunan hemat energi, maka bangunan harus
bisa mengoptimalkan penggunaan pencahayaan alami. Secara garis besar, sumber
cahaya dibagi menjadi dua, yaitu cahaya alami yang terutama bersumber dari matahari
dan cahaya buatan yang bersumber dari alat penerang (listrik).
Posisi jendela pada dinding dapat dibedakan menjadi 3: tinggi, sedang, rendah, yang
penerapannya berdasarkan kebutuhan distribusi cahaya dan sistem dinding. Strategi
desain pencahayaan samping yang umum digunakan antara lain:
1. Single side lighting, bukaan di satu sisi dengan intensitas cahaya searah yang kuat,
semakin jauh jarak dari jendela intensitasnya semakin melemah
2. Bilateral lighting, bukaan di dua sisi bangunan sehingga meningkatkan pemerataan
distribusi cahaya, bergantung pada lebar dan tinggi ruang, serta letak bukaan
pencahayaan.
3. Multilateral lighting, bukaan di beberapa lebih dari dua sisi bangunan, dapat
mengurangi silau dan kontras, meningkatkan pemerataan distribusi cahaya pada
permukaan horizontal dan vertikal, dan memberikan lebih dari satu zona utama
pencahayaan alami.
4. Clerestories, jendela atas dengan ketinggian 210 cm di atas lantai, merupakan
strategi yang baik untuk pencahayaan setempat pada permukaan horizontal atau
vertikal. Perletakan bukaan cahaya tinggi di dinding dapat memberikan penetrasi
cahaya yang lebih dalam ke dalam bangunan.
5. Light shelves, memberikan pembayangan untuk posisi jendela sedang memisahkan
kaca untuk pandangan dan kaca untuk pencahayaan. Bisa berupa elemen eksternal,
internal, atau kombinasi keduanya.
6. Borrowed light, konsep pencahayaan bersama antar dua ruangan yang
bersebelahan, misalnya pencahayaan koridor yang di dapatkan dari partisi transparan
ruang di sebelahnya.
- Sistem Pencahyaan Alami Dalam Ruang Durian 1