You are on page 1of 19

PENGEMBANGAN KARAKTER BAHASA INDONESIA

DOSEN: Dr. Marwah Densi, M. Pd.

DISUSUN OLEH:

1. FAISAL ABDULLAH NUR


2. ANDI ANGGA SADEWA
3. YASYA YUSDHIL
4. MUH ARIEL ANANTA
5. MUH AHFAN ASHARI MUTTI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengembangan Karakter Bahasa

Indonesia”. Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai hal-hal

yang berkaitan mengenai pengembangan karakter bahasa indonesia. Dalam penyusunan makalah ini,

tidak sedikit bantuan dan masukan yang kami peroleh dari berbagai pihak. Kami juga mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada rekan-rekan yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan

tugas ini. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, oleh

karena itu, kami memohon kritik dan saran yang membangun agar menjadi pelajaran bagi kami

kedepannya. Besar harapan kami, semoga makalah yang kami buat dapat memberi pengetahuan dan

manfaat kepada pembaca.

Makassar, 09 September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3

C. Tujuan....................................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5

A. Pengertian Pengembangan Karakter Bahasa Indonesia........................................................6

B. Tujuan Pengembangan Karakter Bahasa Indonesia .............................................................7

C. Peran dan Upaya Bahasa Indonesia Dalam Membentuk Karakter dan Kepribadian.............8

D. Pengembangan Karakter Bangsa Sebagai Akselarasi Pembangunan Nasional Indonesia….9

E. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia ............................................................................10

BAB III PENUTUP....................................................................................................................11

A. Kesimpulan ............................................................................................................................12

B. Saran .......................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia sangat berperan penting dalam kehidupan di masyarakat kerena, Bahasa
Indonesia merupakan alat komunikasi nasional, alat persatuan, dan pembangunan, serta sebagai
bahasa pengantar pendidikan anak bangsa. Bahasa memiliki peran penting dalam interaksi sosial.
Bahasa Indonesia diakui sebagai pemersatu bangsa dari Sabang sampai Merauke. Bahkan mengenali
seseorang kita menggunakan bahasa yang digunakan.

Bahasa Indonesia dikenal melalui lingkungan keluarga, kemudian berlanjut ke lingkungan


sekolah, dan lingkungan masyarakat. Proses pengenalan bahasa dapat dikatakan sebagai lingkungan
pendidikan bahasa. Lingkungan pendidikan bahasa memiliki pengaruh besar dalam pendidikan
seorang anak. Proses pendidikan bahasa indonesia pasti selalu berlangsung dalam lingkungan yang
berhubungan dengan ruang dan waktu. Maka dari itu, lingkungan pendidikan bahasa indonesia harus
di kembangkan seefektif mungkin dan menarik, oleh sebab itu pendidikan harus mampu memberikan
kontribusi lebih kepada peserta didik. Dalam bahasa Indonesia diajarkan berbicara masalah
pendidikan karakter, tentu sangat kental dalam suatu akhlak, moral, budi pekerti dan etika.

Pada pendidikan karakter memiliki arti yang lebih tinggi dari pendidikan moral, sebab
pendidikan karakter tidak hanya membicarakan benar atau salah, tapi membicarakan juga bagaimana
menambahkan kebiasaan tentang suatu hal yang baik dalam kehidupan, sehingga peserta didik
memiliki kesadaran dan pemahaman yang tinggi serta kepedulian terhadap komitmen untuk
menerapkan kebijakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pengembangan karakter bahasa Indonesia?


2. Apa tujuan pengembangan karakter Bahasa Indonesia?
3. Apa peran dan Upaya Bahasa Indonesia dalam membentuk karakter dan kepribadian?
4. Apa itu pengembangan karakter bangsa sebagai akselerasi Pembangunan nasional
Indonesia.
5. Apa arti dari kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia.

C. Tujuan

1. Mampu menjelaskan karakter Bahasa Indonesia.

2. Mampu menjelaskan tujuan karakter Bahasa Indonesia.

3. Mampu menjelaskan peran dan upaya Bahasa Indonesia dalam membentuk karakter
dan kepribadian.

4. Mampu memaparkan pengembangan karakter bangsa sebagai akselerasi


pembangunan nasional Indonesia

5. Mampu menjabarkan kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Karakter Bahasa Indonesia

Pengembangan karakter bahasa Indonesia merupakan suatu upaya untuk membangun karakter
bangsa melalui penggunaan Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia dapat digunakaan sebagai media
untuk memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan dan membentuk karakter generasi muda bangsa.
Pembelajaraan yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa berbagai jurusan di setiap perguruan
tinggi. Pengembangan karakter bahasa Indonesia memiliki tujuan umum atau tujuan utama dan
tujuan khusus. Holimin (dalam Harjono, 1995) mengungkapkan bahwa tujuan utama pengajaran
bahasa Indonesia di perguruan tinggi ditumpukkan pada pemilikan kemampuan mengungkapkan
gagasan dengan menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik lisan maupun tulisan.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai dengan konteks.

Dalam konteks akademik, pengembangan karakter bahasa Indonesia dituntut dapat membekali
mahasiswa dengan keterampilan-keterampilan yang berguna untuk kelancaran pelaksanaan studinya.
Oleh karena itu, keterampilan membaca buku teks secara tepat, menyimpulkan gagasan,
mengemukakan gagasan secara lisan, menulis laporan, dan menyajikan karya tulis ilmiah mutlak.
Diperlukan pembekalan sejumlah keterampilan tersebut merupakan tujuan utama pengajaran mata
kuliah umum pengembangan karakter bahasa Indonesia di perguruan tinggi.

B. Tujuan Pengembangan Karakter Bahasa Indonesia

"Tujuan bahasa Indonesia dijadikan mata kuliah dasar umum (MKDU) di setiap perguruan
tinggi agar para mahasiswa memiliki sikap bahasa yang positif terhadap bahasa Indonesia. Lebih
lanjut, Arifin dan Tasai menjelaskan bahwa sikap bahasa yang positif terhadap Bahasa Indonesia
diwujudkan dengan:

1. kesetiaan bahasa, yakni mendorong mahasiswa untuk memelihara bahasa nasional dan apabila
perlu, mencegah pengaruh bahasa asing yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia;

2. kebanggaan bahasa, yakni mendorong mahasiswa untuk mengutamakan bahasa dan


menggunakannya sebagai lambang identitas bangsa; dan

3. kesadaran norma bahasa, yakni mendorong mahasiswa untuk menggunakan bahasanya sesuai
dengan kaidah dan aturan yang berlaku.
Tujuan khusus mata kuliah kepribadian bahasa Indonesia di perguruan tinggi, agar para
mahasiswa terampil menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan tulisan
dalam mengungkapkan gagasan-gagasan ilmiahnya.

Dengan demikian, tujuan khusus mata kuliah umum pengembangan karakter bahasa Indonesia
memfokuskan pada kompetensi penggunaan kaidah kebahasaan dalam tulisan akademik. Artinya,
mata kuliah umum ini dinilai berhasil jika mahasiswa mampu menerapkan kaidah kebahasaan
meliputi ejaan, pembentukan kata, kalimat, dan paragraf yang baku dalam penulisan wacana teknis
seperti makalah, proposal, laporan, skripsi, jurnal, dan sebagainya.

Tujuan khusus yang bersifat mendesak untuk keperluan penggunaan bahasa Indonesia laras
ilmiah para mahasiswa pada akhir mata kuliah umum pengembangan karakter bahasa Indonesia
adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu menyusun sebuah karya ilmiah sederhana dalam bentuk dan isi yang baik
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2. Mahasiswa dapat mengerjakan tugas-tugas (karangan ilmiah sederhana) seperti makalah atau
laporan dari dosen mata kuliah dengan menerapkan dasar-dasar yang diperoleh dari mata
perkuliahan bahasa Indonesia.

Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada
perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis
moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas,
penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU


Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan
pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang harus
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa character education harus
diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu ini merupakan cara paling baik untuk memastikan
para murid memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya. Pendidikan ini dapat
membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik. Sebagian anak tidak bisa membentuk
karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain.

Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup di
dalam masyarakat yang majemuk. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti
ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain. Merupakan cara terbaik
untuk membentuk perilaku individu sebelum masuk ke dunia kerja atau usaha. Sebagai cara untuk
mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja suatu peradaban.

Dari penjelasan tersebut kita menyadari bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi setiap
orang. Dengan begitu, maka para guru, dosen, dan orang tua, sudah seharusnya senantiasa
menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak didiknya.

C. Peran dan Upaya Bahasa Indonesia Dalam Membentuk Karakter dan Kepribadian

Pentingnya peranan bahasa Indonesia bersumber dari ikrar sumpah pemuda 1928 butir ketiga
yang berbunyi: "kami putra dan putri Indonesia mengjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
Menurut Rohmadi (2008, hlm, 21) bahwa dalam UUD 1945 pasal 36 Bahasa Indonesia adalah
bahasa negara, serta dalam pasal 36 C pun disebutkan "ketentuan lebih lanjut mengenai bendera,
bahasa dan lambang negara, serta lagu kebangsaan diatur dengan undang- undang". Artinya bahasa
Indonesia telah diakui keberadaannya sebagai bahasa negara dan telah dilindungi oleh aturan hukum.

Kembali pada isi ikrar sumpah pemuda yang ketiga membuktikan bahwa pengakuan
menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia, yang memiliki fungsi yang luar biasa dalam
mengembangkan kepribadian dan karakter bangsa. Fungsi tersebut menegaskan bahwa setiap warga
negara Indonesia senantiasa berkepribadian, berkarakter, berperilaku, dan berbudi bahasa khas
Indonesia. Bahasa Indonesia berfungsi efektif sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.

Dalam era globalisasi ketahanan bahasa Indonesia diuji karena mulai menurunnya kecintaan
dan kebanggaan masyarakat berbahasa persatuan di negeri ini. Bahasa Indonesia harus
dikembangkan dan diaktualisasikan dengan perkembangan global saat ini. Pemakaian Bahasa
Indonesia mulai mengalami kelunturan. Generasi muda seolah kehilangan kepercayaan diri apabila
tidak menggunakan istilah asing dalam setiap percakapan maupun tulisan.

Peran Bahasa Indonesia dapat berfungsi sebagai penunjang perkembangan bahasa dan sastra
Indonesia atau alat untuk menyampaikan gagasan yang mendukung pembangunan Indonesia atau
pengungkap pikiran, sikap, dan nilai-nilai yang berada dalam bingkai ke indonesiaan. Bahasa
Indonesia juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi politik, sosial, dan budaya yang selanjutnya
akan memberi sumbangan yang signifikan untuk membangun paradigma baru pembangunan yang
berjiwa Indonesia.

Penguasaan bahasa Indonesia berperan dalam mengembangkan berbagai kecerdasan, karakter


dan kepribadian. Generasi muda bangsa yang menguasai bahasa Indonesia secara aktif dan pasif
akan dapat mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya secara runtut, sistematis, logis dan
lugas. Hal ini dapat menandai kemampuan mengorganisasi karakter dirinya yang terkait dengan
potensi daya fikir, emosi, keinginan, dan harapannya yang kemudian diekspresikannya dalam
berbagai bentuk tindakan positif.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar secara sadar akan membentuk karakter-
karakter positif, Menteri Akbar Tanjung, telah menguraikannya secara rinci pada kongres bahasa
Indonesia V, 1988, yaitu sebagai berikut:

1. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar secara sadar berarti membiasakan diri untuk
berdisiplin.

2. Kecintaan terhadap bahasa Indonesia merupakan salah satu bentuk nasionalisme dan patriotisme
yang perlu ditumbuhkan dalam mengarungi arus modernisasi.

3. Pemakaian dan kemampuan berbahasa Indonesia akan memperkokoh kepribadian, yang pada
gilirannya menjadi pertahanan dalam menghadapi persaingan global.

4. Pembiasaan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan membawa ke dunia budaya
tulis yang sempurna yang merupakan bekal utama untuk menguasai dan teknologi.
Pembentukan Karakter Generasi Muda Bangsa melalui Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia salah satu upaya dalam membentuk karakter generasi muda sedini
mungkin adalah dengan pendidikan karakter dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dalam
pembelajaran bahasa Indonesia setidaknya harus menguasai dua hal, yaitu:

1. Penguasaan bahasa yang pasif, meliputi:

 Mendengarkan

Mendengarkan adalah mengarahkan perhatian dengan sengaja kepada suatu suara atau
menangkap pikiran orang yang berbicara dengan alat pendengaran kita, dengan tepat dan teratur.
Dengan membiasakan mendengarkan keterangan dari orang lain, maka akan terbentuk karakter setia,
sehingga ia menghargai pendapat orang lain.

 Membaca

Membaca adalah menangkap pikiran dan perasaan orang lain dengan perantara tulisan.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar
melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Sebagai proses visual, membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam kata-kata
lisan.

2. Penguasaan bahasa yang aktif, terdiri dari:

 Bercakap-cakap, Bercakap-cakap maksudnya melahirkan pikiran dan perasaan yang teratur,


dengan menggunakan bahasa lisan. Berkenaan dengan bercakap-cakap sering juga dikaitkan
dengan bercerita. Kedua pengertian itu memang berbeda, dan digunakan untuk pengajaran
yang berbeda maksud serta pelaksanaannya.

 Mengarang atau menulis Mengarang adalah melahirkan pikiran dan perasaan dengan cara
yang teratur, dan dituliskan dalam bahasa tulisan.
D. Pengembangan Karakter Bangsa Sebagai Akselerasi Pembangunan Nasional Indonesia
E. Dalam pembangunan nasional diperlukan modal dasar. Modal dasar pembangunan nasional
F. adalah sebagai berikut
G. 1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,
H. 2. Kedudukan Indonesia yang strategis yang terletak pada posisi silang antara dua benua
I. dan dua samudera dengan iklim tropis,
J. 3. Sumber-sumber kekayaan alam yang didapat dari laut dan di darat.
K. 4. Jumlah penduduk yang besar, apabla dibina dan dikerahkan menjadi tenaga yang
L. efektif, akan merupakan modal pebangunan yang besar.
M. 5. Modal rohaniah dan mental, yaitu ketakwaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
N. Maha Esa.
O. 6. Modal budaya, yaitu kekayaan budaya Bangsa Indonesia yang beraneka ragam yang
P. telah berkembang sepanjang sejarah bangsa.
Q. Dalam pembangunan nasional diperlukan modal dasar. Modal dasar pembangunan nasional
R. adalah sebagai berikut
S. 1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,
T. 2. Kedudukan Indonesia yang strategis yang terletak pada posisi silang antara dua benua
U. dan dua samudera dengan iklim tropis,
V. 3. Sumber-sumber kekayaan alam yang didapat dari laut dan di darat.
W. 4. Jumlah penduduk yang besar, apabla dibina dan dikerahkan menjadi tenaga yang
X. efektif, akan merupakan modal pebangunan yang besar.
Y. 5. Modal rohaniah dan mental, yaitu ketakwaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Z. Maha Esa.
AA. 6. Modal budaya, yaitu kekayaan budaya Bangsa Indonesia yang beraneka ragam
yang
BB. telah berkembang sepanjang sejarah bangsa.
CC. Dalam pembangunan nasional diperlukan modal dasar. Modal dasar pembangunan
nasional
DD. adalah sebagai berikut
EE.1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,
FF. 2. Kedudukan Indonesia yang strategis yang terletak pada posisi silang antara dua benua
GG. dan dua samudera dengan iklim tropis,
HH. 3. Sumber-sumber kekayaan alam yang didapat dari laut dan di darat.
II. 4. Jumlah penduduk yang besar, apabla dibina dan dikerahkan menjadi tenaga yang
JJ. efektif, akan merupakan modal pebangunan yang besar.
KK. 5. Modal rohaniah dan mental, yaitu ketakwaan dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang
LL.Maha Esa.
MM. 6. Modal budaya, yaitu kekayaan budaya Bangsa Indonesia yang beraneka ragam
yang
NN. telah berkembang sepanjang sejarah bangsa.
OO. Dalam pembangunan nasional diperlukan modal dasar. Modal dasar pembangunan
nasional
PP. adalah sebagai berikut
QQ. 1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,
RR. 2. Kedudukan Indonesia yang strategis yang terletak pada posisi silang antara dua
benua
SS. dan dua samudera dengan iklim tropis,
TT.3. Sumber-sumber kekayaan alam yang didapat dari laut dan di darat.
UU. 4. Jumlah penduduk yang besar, apabla dibina dan dikerahkan menjadi tenaga
yang
VV. efektif, akan merupakan modal pebangunan yang besar.
WW. 5. Modal rohaniah dan mental, yaitu ketakwaan dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang
XX. Maha Esa.
YY. 6. Modal budaya, yaitu kekayaan budaya Bangsa Indonesia yang beraneka ragam
yang
ZZ.telah berkembang sepanjang sejarah bangsa.

Dalam pembangunan nasional diperlukan modal dasar. Modal dasar pembangunan nasional
adalah sebagai berikut:

1. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia,

2. Kedudukan Indonesia yang strategis yang terletak pada posisi silang antara dua benua dan
dua samudera dengan iklim tropis,

3. Sumber-sumber kekayaan alam yang didapat dari laut dan di darat.

4. Jumlah penduduk yang besar, apabla dibina dan dikerahkan menjadi tenaga yang efektif,
akan merupakan modal pebangunan yang besar.

5. Modal rohaniah dan mental, yaitu ketakwaan dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.

6. Modal budaya, yaitu kekayaan budaya Bangsa Indonesia yang beraneka ragam yang telah
berkembang sepanjang sejarah bangsa.

7. Potensi efektif bangsa.


8. ABRI sebagai kekuatan pertahanan keamanan dan kekuatan sosial yang tumbuh dari
rakyat, bersama rakyat menegakkan kemerdekaan bangsa dan Negara.

Dalam point ke empat, disebutkan "Jumlah penduduk yang besar, apabla dibina dan dikerahkan
menjadi tenaga yang efektif, akan merupakan modal pembangunan yang besar" Pembinaan yang
dimaksud adalah pengembangan karakter bangsa khususnya pada tingkat masyarakat produktif.
Dengan pengembangan karakter bangsa diharapkan pembangunan nasional Indonesia dapat
meningkat pesat dari waktu kewaktu. Hal ini tentu saja akan membawa bangasa Indonesia menjadi
bangsa yang lebih baik dikemudian hari. Beberapa point yang diperhatikan dalam hal ini dalah nilai
yang membangun bangsa Indonesia dan faktor dalam pembangunan karakter bangsa Indonesia.

1. Nilai Kejuangan

2. Nilai Semangat

3. Nilai Kebersamaan / Gotong royong

4. Nilai Kepedulian / Solidaritas

5. Nilai Sopan santun

6. Nilai Persatuan & Kesatuan

7. Nilai Kekeluargaan

8. Nilai Tanggung Jawab

Faktor-faktor dalam membangun karakter bangsa Indonesia sebagai berikut:

1. Ideologi

2. Politik

3. Ekonomi
4. Sosial Budaya.

5. Agama

6. Normatif (Hukum &Peraturan Perundangan)

7. Pendidikan

8. Lingkungan

E. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi Nasional yang digunakan di seluruh
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berkaitan dengan kedudukan dan fungsi bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa Negara dalam UU Nomor 24 tahun 2009 Bab 3,
Pasal 25, yang disahkan Presiden RI pada tanggal 9 Juli 2009, dinyatakan bahwa: (1) Bahasa
Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam
Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai
dengan dinamika peradaban bangsa. (2) Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa,
serta sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. (3) Bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan,
pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi
dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi.
seni, dan bahasa media massa.

Sejarah telah membuktikan bahwa perjuangan pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober
1928 telah meletakkan dasar yang kokoh bagi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Bahasa yang kemudian di dalam negara Republik Indonesia
menjadi bahasa negara seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Bab
XV pasal 36, yang sampai sekarang setelah UUD 1945 mengalami amandemen keempat tahun 2002.
Meskipun Bab XV mengalami penambahan tiga pasal menyangkut lambang negara, lagu
kebangsaan, dan ketentuannya. Pasal 36 tetap tidak mengalami perubahan yaitu Bahass Negara ialah
Bahasa Indonesia (Rahmawati, 2003:12) Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional,
berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan; (2) lambang identitas nasional; (3) alat penghubung
antarwarga, antardaerah dan antarbudaya; dan (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku
bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan
kebangsaan Indonesia.

Fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan mencerminkan nilai-nilai sosial budaya
yang mendasari rasa kebanggaan kita. Dengan demikian, penting untuk selalu memelihara,
mengembangkan, dan membina bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia merupakan lambang identitas nasional sehingga kita harus bangga berbahasa
Indonesia. Misalnya, saat seseorang berada di luar negeri kemudian ia menggunakan bahasa
Indonesia dalam berkomunikasi. Hal tersebut menggambarkan bahwa penutur tersebut berasal dari
Indonesia. Dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitas
sendiri sehingga ia serasi dengan masyarakat pemakainya dan mengembangkania sedemikan rupa
sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain.

Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga sebagai bahasa nasional adalah sebagai alat penghubung
antarwarga, antardaerah, dan antarsuku bangsa. Berkat adanya bahasa nasional kita dapat
berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman sebagai akibat
perbedaan latar belakang sosial budaya tidak perlu dikhawatirkan. Kita dapat berpergian ke pelosok
yang satu ke pelosok yang lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia
sebagai satu-satunya alat komunikasi.

Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional yaitu
sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai suku bangsa yang memiliki latar
belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda ke dalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.
Dalam hubungan ini, bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa ini mencapai
keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan
dan kesetiaan kepada nilai-nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu, kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh di atas
kepentingan daerah atau golongan Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai: (1) bahasa resmi negara, (2) bahasa pengantar di dunia pendidikan, (3) alat
penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan,
dan (4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai dalam beragam upacara. peristiwa,
dan kegiatan kenegaraan, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Termasuk ke dalam kegiatan-
kegiatan itu adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat yang dikeluarkan pemerintah
dan badan badan kenegaraan lainnya, serta pidato- pidato kenegaraan.

Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan tercantum dalam UU Nomor
24 tahun 2009, Pasal 26: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 27: Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi negara. Pasal 28: Bahasa
Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi Presiden. Wakil Presiden, dan pejabat negara yang
lain yang disampaikan di dalam atau di luar negeri.

Sebagai fungsi yang kedua, di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
menjadi bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai taman kanak- kanak sampai
perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Suku-suku daerah, seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura,
Bali, dan Makasar yang menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan
tahun ketiga pendidikan dasar.

Penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan tercantum dalam
UU Nomor 24 tahun 2009, Pasal 29 yang isinya sebagai berikut. (1) Bahasa Indonesia wajib
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan nasional. (2) Bahasa pengantar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan bahasa asing untuk tujuan yang mendukung kemampuan
berbahasa asing peserta didik. (3) Penggunaan bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tidak berlaku untuk satuan pendidikan asing atau satuan pendidikan khusus yang mendidik warga
negara asing.

Fungsi yang ketiga dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia adalah alat
penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional juga untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah. Bahasa Indonesia dipakai bukan saja
sebagai alat komunikasi timbal baik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai
alat penghubung antardaerah, antarsuku, melainkan juga sebagai alat penghubung di dalam
masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.

Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi menjadi alat pengembangan kebudayaan
nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Di dalam hubungan ini, Bahasa Indonesia adalah satu-
satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari
kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk
menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita (Moeliono, 1980:15:511).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peranan Bahasa Indonesia dalam pembangunan karakter yaitu Bahasa Indonesia harus
mampu mengembangkan peran sebagai media untuk membangun karakter bangsa demi
meningkatkan martabat di kancah global. Penguasaan Bahasa Indonesia berperan dalam
mengembangkan berbagai kecerdasan, karakter dan kepribadian. Seseorang yang menguasai bahasa
Indonesia secara aktif dan pasif akan dapat mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya
secara runtut, sistematis, logis dan lugas. Hal ini dapat menandai kemampuan mengorganisasi
karakter dirinya yang terkait dengan potensi daya fikir, emosi, keinginan, dan harapannya yang
kemudian diekspresikannya dalam berbagai bentuk tindakan positif.

Sehingga peranan Bahasa Indonesia dapat membangun karakter yang baik dimulai dari setiap
individu. Salah satu upaya dalam membentuk karakter generasi muda sedini mungkin adalah dengan
pendidikan karakter dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Nilai-nilai pendidikan karakter yang
terkandung dalam membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia diantaranya adalah bisa
menghargai karya orang lain, kreatif, tanggung jawab, rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang positif,
kejujuran, keberanian, rasional, kreatifitas, kerja keras, sopan santun dan sebagainya.

B. Saran

Kami dari kelompok 1 menyadari bahwa dalam makalah yang kami buat ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karenanya, kami berharap akan adanya kritik dan saran
yang membangun sehingga kami dapat mengembangkan kemampuan kami dalam membuat makalah
di kesempatan berikutnya. Dan kami memohon maaf serta berterima kasih sebesar-besarnya kepada
setiap pihak yang berperan dalam pembuatan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Murdiyanti, Siti. 2020, Peranan bahasa indonesia dalam membangun karakter muda generasi
bangsa, https://pub.mykreatif.com/index.php/educatif/article/download/21/15 (diakses 9 september
2023)

Ismaliah, Lili. 2022, Pengembangan karakter https://www.studocu.com/id/document/universitas-


asahan/asahan-sumatra-utara/pengembangan-karakter/39621102
Amalia, Dita. 2023, Bahasa indonesia dalam pengembangan karakter di masyarakat,
https://kepripedia.com/bahasa-indonesia-dalam-pengembangan-karakter-di-masyarakat/

Hoerudin, 2017, Mata kuliah umum pengembangan karakter: Bahasa indonesia


https://etheses.uinsgd.ac.id/27888/

You might also like