You are on page 1of 46

KULIAH

KIMIA ORGANIK II

KARBOHIDRAT

Wimzy Rizqy Prabhata, MSc, Apt.


MONOSAKARIDA
KARBOHIDRAT
• Karbohidrat merupakan senyawa natural yang
tersusun dari karbon, hidrogen, dan oksigen.
• Memiliki rumus formula empiris Cn(H2O)n
• Digolongkan menjadi 4:
• Monosakarida atau gula sederhana, tidak dapat dihidrolisis
menjadi gula yang lebih sederhana
• polihidroksialdehid atau aldosa
• polihidroksiketon atau ketosa
• Disakarida dapat dihidrolisis menjadi dua monosakarida.
• Oligosakarida, terdiri dari 2-8 unit monosakarida
• Polisakarida terhidrolisis menjadi banyak unit
monosakarida (>8 unit). contoh pati dan selulosa
mempunyai > 1000 unit glukosa.
MONOSAKARIDA
• Beberapa contoh monosakarida yang paling umum
• Glukosa, monosakarida yang paling penting dan ditemukan di darah
(glukosa darah).
• Glukosa merupakan hasil pemecahan akhir dari sukrosa, laktosa, maltosa, dan pati.
• Glukosa sumber energy utama manusia dan dapat dikonversi menjadi lemak, protein,
kolesterol
• Fruktosa, banyak ditemukan pada buah dan madu
• Galaktosa, diikatkan dengan glukosa pada disakarida laktosa
• Ribosa, gula penyusun RNA
• Deoksiribosa, gula penyusun DNA
• Digolongkan berdasarkan:
• Aldosa (gugus aldehid) atau ketosa (gugus keton)
• Jumlah rantai karbon
• Konfigurasi atom karbon kiral yang paling jauh dari gugus karbonil
PENGGOLONGAN MONOSAKARIDA
6 atom C

6 atom C
GULA D DAN L
• Penentu: posisi –OH pada C-kiral paling jauh dari gugus karbonil
• Gula seri D diturunkan dari bentuk putar-kanan (+) gliseraldehid.
• Gula seri L diturunkan dari bentuk putar-kiri (-) gliseraldehid.
KELUARGA D-ALDOSA
KELUARGA
D-KETOSA
SOAL LATIHAN
• Golongkan senyawa gula berikut (e.g. glukosa adalah aldoheksosa)
a CH2OH b CH2OH c CHO

H OH HO H
O
HO H
CH2OH O
HO H
H OH
H OH
CH2OH
H OH

• Apakah senyawa gula berikut yermasuk seri D/L ? CH2OH

a b c CHO d CH2OH
CH2OH CHO
HO H O
O H OH
H OH HO H
H OH HO H
H OH H OH
HO H H OH
HO H H OH
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH

• Gambar struktur rantai terbuka dari :


1. D-ketotetrosa 2. L-ketoaldosa
3. 2-deoksi-D-aldoheksosa 4. D-2-glukosamin
ISTILAH PENTING KARBOHIDRAT
• Atom C kiral: atom karbon yang memiliki 4 substituent
yang berbeda
• Enansiomer:sepasang isomer optik yang saling
merupakan bayangan cermin
• Epimer: Senyawa gula yang hanya berbeda pada
stereokimia dari satu atom karbon kiral.
• Bentuk meso: mempunyai atom C-kiral dan bidang
simetrik, bersifat akiral
• Eritro dan treo: diastereomer mengandung dua atom C
kiral berurutan, tanpa ujung simetrik
• Anomer: Senyawa gula yang berbeda pada stereokimia
dari satu atom karbon kiral yang terbentuk oleh
hemiasetal siklik
ATOM C KIRAL

Atom C kiral 1

Atom C kiral 2
ENANSIOMER
• Merupakan bayangan cermin satu sama lain
• Berbeda pada stereokimia dari > 1 atom karbon kiral
EPIMER
• Jika jumlah atom C kiral > 1, bukan merupakan bayangan
cermin
• Hanya berbeda pada stereokimia dari satu atom karbon kiral.
MESO
• Bukan merupakan enansiomer, walaupun sekilas nampak
memiliki bayangan cermin
• Secara optic tidak aktif
• Memiliki garis simetri yang dapat membagi senyawa menjadi
dua, Contoh : pada asam tartrat

BUKAN BAYANGAN CERMIN


ERITRO DAN TREO
• Istilah untuk diastereomer mengandung dua atom C kiral
berurutan, tanpa ujung simetrik.
• Eritro → jika atom/gugus yang sama terletak pada satu bidang
yg sama
• Treo → jika atom/gugus yang sama terletak pada bidang yang
berseberangan

Eritro Treo
SIFAT KHUSUS GUGUS KARBONIL
• Hemiasetal, adalah senyawa turunan yang terbentuk karena
adanya reaksi gugus aldehid dan alkohol
• Asetal, senyawa yang berasal dari reaksi hemiasetal dan
alkohol
MACAM PENULISAN STRUKTUR

Rumus proyeksi Fischer

Rumus Haworth

Konfigurasi ruang/
kursi
PEMBENTUKAN HEMIASETAL SIKLIS
• Reaksi dari gugus aldehid (-CHO) dengan –OH pada
C5

Proyeksi Fischer Proyeksi Haworth


ANOMER
• Berbeda pada posisi gugus –OH anomerik.
• Terbentuk oleh hemiasetal siklik
• -OH anomerik ke bawah (trans terhadap CH2OH) → anomer-a
• -OH anomerik ke atas (cis terhadap CH2OH) → anomer-b
ANOMER
• Pada anomer-b glukosa semua substituen pada posisi ekuatorial
sehingga anomer-b lebih stabil daripada anomer-a
• Bila konfigurasi OH anomerik belum diketahui, dinyatakan dengan
garis gelombang
STRUKTUR SIKLIS PADA GLUKOSA
• Hemiasetal siklik dari glukosa terbentuk oleh reaksi
dari gugus aldehid (-CHO) dengan -OH pada C5.
STRUKTUR SIKLIS PADA FRUKTOSA
• Hemiasetal siklik terbentuk oleh reaksi antara
gugus keton (C=O) pada C2 dengan -OH pada C5.
CINCIN FURANOSA DAN PYRANOSA
• Monosakarida dalam bentuk cincin hemiasetal dari 5 atom
disebut dengan furanosa
• Glukosa cincin-5 disebut glukofuranosa
• Monosakarida dalam bentuk cincin hemiasetal dari 6 atom
disebut dengan piranosa
• Glukosa cincin-6 disebut glukopiranosa
• Hemiasetal siklis dengan cincin 6 lebih sering dijumpai
• Sudut ikatan lebih memungkinkan
SOAL LATIHAN
• Gambarkan rumus Haworth dan konfigurasi ruang
dari gula-gula berikut ini:

a b c CHO d CH2OH
CH2OH CHO
HO H O
O H OH
H OH HO H
H OH HO H
H OH H OH
HO H H OH
HO H H OH
CH2OH CH2OH
CH2OH CH2OH
MUTAROTASI
• Glukosa yang murni memiliki dua bentuk Kristal : α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
• Mutarotasi terjadi karena pada larutan, kedua bentuk kristal mengalami
kesetimbangan lambat dengan bentuk rantai terbukanya.

Glukosa juga disebut


dekstrosa; putar-kanan.
EPIMERISASI
• Dalam larutan alkalis (basa), H pada C2 akan terlepas
(deprotonasi) membentuk ion enolat.
• Reprotonasi akan mengubah stereokimia dari C2.
TATA ULANG ENADIOL
• Dalam larutan alkalis (basa), posisi gugus C=O dapat bergeser
• Terjadi reaksi reversible dari aldose ke ketosa
• Untuk mencegah pergeseran → menggunakan larutan gula
yang asam atau netral
REDUKSI GULA
• C=O dari aldosa atau ketosa dapat direduksi menjadi C-OH oleh NaBH4 atau
H2/Ni.
• Nama gula alkohol: ditambah akhiran -itol pada nama pokok gula.
• Reduksi D-glukosa menghasilkan D-glusitol, umum disebut D-sorbitol.
• D-glusitol terdapat pada buah-buahan
• Sebagai pemanis atau pengganti gula dalam makanan
• Reduksi D-fruktosa menghasilkan campuran D-glusitol dan D-mannitol.
PEMBENTUKAN ASAM ALDONAT
• Asam aldonat dibentuk dengan oksidasi aldehid oleh Aqua
bromate
• Reaksi tidak terjadi pada gugus keton dan alkohol
PEMBENTUKAN ASAM ALDARAT
• Asam aldarat dibentuk dari oksidasi aldehid dan alcohol
terminal oleh asam nitrat membentuk asam aldarat
• Tidak terjadi pada gugus keton
PEMBENTUKAN ASAM URONAT
• Asam uronat dibentuk dari gula melalui bantuan reaksi
enzimatis
• Pada reaksi enzimatis, hanya gugus –CH2OH saja pada bentuk
hemiasetal siklis yang akan teroksidasi tanpa memecah cincin
• Gugus –OH lain tidak ikut teroksidasi
• Contoh: pembentukan asam glukoronat
OKSIDASI GULA PEREDUKSI
• Gugus aldehid (CHO) pada aldose sangat mudah teroksidasi oleh pereaksi
tollens membentuk gugus karboksil (COO-)
• Gula yang dapat dioksidasi dengan bantuan pereaksi tollens disebut dengan
gula pereduksi → membentuk cermin perak
• Gula dengan gugus keton, juga disebut gula pereduksi → gugus keton dapat
mengalami kesetimbangan dengan bentuk aldehidnya pada tautomerisasi
enadiol dalam suasana basa
OKSIDASI PADA GULA PEREDUKSI
• Fruktosa (suatu ketosa) juga termasuk gula pereduksi
• Karena dapat mereduksi pereaksi Tollens.
• Dikarenakan terjadinya tautomeri keto-enadiol menjadi aldosa
GULA NON-PEREDUKSI
• Glikosida adalah asetal yang stabil dalam basa dan
tidak bereaksi dengan pereaksi tollens → gula non
pereduksi
• Asetal didapatkan dari reaksi hemiasetal dengan alkohol
• Disakarida dan polisakarida tertentu juga berupa asetal
→ termasuk gula non pereduksi
PEMBENTUKAN GLIKOSIDA
• Glikosida terbentuk dari reaksi gula dan alcohol dalam suasana asam
• Karena rantai terbuka gula dalam kesetimbangan dengan a- and b-
hemiasetal, maka kedua anomer dari asetal akan terbentuk.
• Aglikon adalah sebutan untuk gugus yang terikat pada C-anomerik.

• Monosakarida (bentuk hemiasetal) bila bereaksi dengan alkohol, katalis


asam akan menghasilkan asetal (disebut glikosida)
• Penamaan glikosida tergantung sakarida awal :
glukosa → glukosida
galaktosa → galaktosida
fruktosa → fruktosida
PEMBENTUKAN GLIKOSIDA
Contoh :
D-glukosa dan metanol menghasilkan campuran metil-a-D-
glukopiranosida dan metil-b-D-glukopiranosida

H OH H OH H OH

H O H O H O
CH3OH, HCl
HO HO HO
HO OH HO H HO OCH3
H H OH H OH
OH
H H H OCH3 H H

b-D-glukopiranosa metil a-D-glukopiranosida metil b-D-glukopiranosida


SIFAT GLIKOSIDA
• Stabil dalam larutan netral dan alkalis
• Tidak bereaksi kesetimbangan dengan bentuk rantai terbuka
• Tidak dapat mengalami mutarotasi
• Terhidrolisis oleh enzim atau dalam larutan asam menjadi sakarida dan
alkohol semula
• Hidrolisis oleh enzim terjadi secara spesifik → 1 enzim untuk 1 ikatan glikosida
tertentu
Hidrolisis dalam larutan asam
HIDROLISIS ENZIMATIK GLIKOSIDA
• Terjadi secara spesifik → 1 enzim untuk 1 jenis
ikatan glikosida tertentu
ikat an b -glikosidik
OH
( hanya dihidr olisis oleh
H enzim b -glikosidase)
H OH H O
H HO
O
HO OCH 3
HO H OH
HO H
H OH H H

H OCH3
metil b-D-glukopiranosida

metil a−D-glukopiranosida
ikatan a-glikosidik
(hanya dihidrolisis oleh
enzim a-glikosidase)
PEMBENTUKAN ETER
• Reaksi aldose, seperti glukosa dengan methanol menghasilkan metil-
glikosida.
• Gugus –OH lain pada metil-glikosida dapat dikonversi menjadi gugus
metoksi dengan mereaksikannya dengan DMSO dan NaOH, atau biasa
disebut dengan sintesis eter Williamson
PEMBENTUKAN ETER
• Pembentukan eter juga dapat dilakukan dengan sintesis Williamson yang
dimodifikasi → menggunakan pereaksi CH3I, dan Ag2O
PEMBENTUKAN ESTER
• Reaksi aldose seperti glukosa dengan anhidrida asetat
dengan katalis piridin atau NaAcetat mengubah semua
gugus oksigen menjadi ester asetat
• Reaksi semakin cepat jika dilakukan pada suhu dibawah 00C
PEMBENTUKAN OSAZON
• Reaksi gula ketosa dan aldose dengan fenilhidrazin
menghasilkan osazone
• Reaksi terjadi pada atom C1 dan C2
DEGRADASI RUFF
• Rantai aldosa diperpendek oleh oksidasi aldehid
menjadi –COOH Oleh bromida, kemudian
dekarboksilasi oleh H2O2 dan Fe2(SO4)3
PEMBENTUKAN SIKLIK ASETAL DAN KETAL
• Karena karbohidrat memiliki gugus OH yang banyak, gugus proteksi
diperlukan untuk mengasilkan reaksi selektif gugus OH yang tidak
dihalangi
• Asetal dan ketal merupakan grup penghalang/proteksi yang sering
digunakan
• Contoh: aldehid seperti benzaldehida bereaksi dengan gugus 1,3 diol
pada molekul gula → menghasilkan cincin asetal
• Cincin asetal dapat dihilangkan kembali melalui reaksi hidrolisis pada suasana asam
PEMBENTUKAN SIKLIK ASETAL DAN KETAL
• Pada konversi L-sorbitol menjadi vitamin C, aseton digunakan untuk
menghalangi 4 gugus –OH sehingga satu gugus CH2OH dapat dioksidasi
secara selektif
Pustaka :
Fessenden, Ralph J.; Fessenden, Joan S. Organic
Chemistry, Fifth Edition.
John McMurry, Fundamentals of Organic Chemistry,
Third Edition
Richard O. C. Norman and James M. Coxon, Principles
of Organic Synthesis, Third Edition

You might also like