Professional Documents
Culture Documents
01 Pemeriksaan Fisik Neonatus & Penilaian Masa Gestasi
01 Pemeriksaan Fisik Neonatus & Penilaian Masa Gestasi
&
PENILAIAN MASA GESTASI
Jaringan Nasional Pelatihan Klinik – Kesehatan Reproduksi
Asuhan Neonatal
1
TUJUAN
• Umum
– Mampu melakukan pemeriksaan dan penilaian fisik
– Mampu menilai masa gestasi
• Khusus
– Mampu melakukan persiapan diri sebelum pemeriksaan
– Mampu melakukan pemeriksaan dan pengawasan tanda vital
– Mampu melakukan pemeriksaan ukuran pertumbuhan secara
berkala
– Mampu mengidentifikasi temuan yang abnormal
– Mampu melakukan penilaian usia kehamilan
2
PERSIAPAN DIRI PEMERIKSA
3
PEMERIKSAAN FISIK
• Prinsip:
3. Pemeriksaan tidak harus berurutan, dahulukan menilai pernapasan dan tarikan dinding
dada kedalam, denyut jantung serta kondisi perut
• Pemeriksaan:
3. Diulang diusia 6-8 minggu untuk mengidentifikasi kelainan yang baru terlihat belakangan
4
PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR
5
SUHU
• Pengukuran suhu rektum satu kali saja saat masuk ruangan untuk menyingkirkan
imperforasi anus
• Bayi Hipotermi:
o Faktor lingkungan : suhu ruangan/AC, alas tempat tidur, bayi basah, oksigen tanpa
humidifikasi, suhu humidifikasi terlalu rendah
o Bayi sakit : sepsis
o BBLR, bayi prematur gunakan topi, plastik, metode kanguru
• Bayi Hipertermi:
o Faktor lingkungan : udara panas, dibungkus terlalu tebal, lampu sorot
o Demam pada ibu saat persalinan
o Kadang ibu dengan anestesi epidural
o Periksa tanda dehidrasi terutama bayi dengan ASI ekslusif
o Bayi sakit : sepsis identifikasi tanda-tanda infeksi
6
DENYUT JANTUNG
• Dinilai dengan auskultasi di dada kiri setinggi apeks kordis
• Dihitung selama satu menit penuh normal: 120-160x/m
• Bayi bradikardia:
o Pada bayi cukup bulan yang sedang tidur
o Periksa EKG untuk melihat konduksi jantung
o Nilai juga pernapasan, tekanan darah dan warna bayi
• Bayi takikardia:
o Menangis atau bergerak kuat
o Singkirkan syok/hipovolemi
o Singkirkan hipertermi
o Singkirkan anemia
o Singkirkan gagal jantung
o Obat-obatan
7
FREKUENSI NAPAS
TEKANAN DARAH
• Dilakukan pada keempat ekstremitas dengan alat khusus untuk bayi
• Meningkat saat bayi menangis, menurun saat bayi tertidur
• Tekanan darah normal bervariasi sesuai masa kehamilan dan usia bayi
• Bila tidak ada manset khusus neonatus lakukan pemeriksaan CRT (Capillary Refill
Time)
8
UKURAN PERTUMBUHAN
• Terdapat tiga komponen:
1. Berat badan harus diukur setiap hari
2. Panjang badan diukur saat masuk dan setiap minggu
3. Lingkar kepala saat masuk dan setiap minggu
9
• Berat : 20-30 gram/hari
• Panjang : 0,5-1cm/minggu
10
PARAMETER PENILAIAN NEUROLOGIS NEONATUS
Parameter Komentar
Aktivitas Diam, bangun, gelisah, tidur
Tingkat Kesadaran Letargi, waspada, atau tersedasi
Pergerakan Spontan, terhadap nyeri atau tidak ada
Tonus Hipertonik, hipotonik, normal atau lemah
Pupil Ukuran: kanan, kiri
Reaksi: lambat, cepat atau tidak ada
Membuka mata Jika terdapat nyeri, jika terdapat suara, tidak ada, atau spontan
Menangis Diintubasi, lemah, keras atau bernada tinggi
Fontanela Cekung, menonjol atau datar
Sutura Menonjol (bertumpuk) atau terpisah
Kejang Jika ada, tuliskan gambaran lengkapnya
11
PARAMETER PENILAIAN PERNAPASAN NEONATUS
Parameter Komentar
Warna Kulit Merah muda, sianotik, pucat, berkabut, kutis mamorata atau jaundice
Pernapasan Tidak terlihat, usaha keras, merintih, napas cuping hidung, atau retraksi
Suara napas Jauh, dangkal, stridor, wheezing, menghilang, sama atau tidak sama
Dinding dada Pergerakan simetris atau asimetris
Apnea/bradikardi Denyut jantung terendah yang diamati, warna, pembacaan saturasi, dan
durasi episode
Sekresi Jumlah: sedikit, sedang, atau banyak
Warna: kuning, putih, bening, hijau atau ada noda darah
Konsistensi: kental, encer, atau mukoid
ETT Cek kedalaman ETT (cm)
12
PARAMETER PENILAIAN KARDIOVASKULER NEONATUS
Parameter Komentar
Prekordium Diam atau aktif
Bunyi jantung Samar atau dapat didengar dengan mudah
Ritme/Irama Normal atau gambarkan jika ada aritmia
Murmur Gambarkan jika ada
Pengisian ulang kapiler Berapa detik?
(CRT)
Denyut nadi perifer, Normal, lemah atau tidak ada
femoral, dan brakial
13
PARAMETER PENILAIAN GASTROINTESTINAL NEONATUS
Parameter Komentar
Bising Usus Ada, tidak ada, hiperaktif atau hipoaktif
Lingkar abdomen Catat ukuran dalam cm setiap hari
Emesis (atau residual) Volume dan gambaran
Dinding perut Merah atau tidak berwarna
Teregang atau terlihat adanya lingkaran-lingkaran usus
Palpasi Lunak, tegang, atau kaku
14
No. Pemeriksaan Fisik yang Dilakukan Keadaan Normal
1. Lihat postur, tonus, dan aktivitas • Posisi tungkai dan lengan fleksi
• Bayi sehat akan bergerak aktif
2. Lihat kulit • Wajah, bibir dan selaput lendir, dada harus
berwarna merah muda, tanpa adanya kemerahan
atau bisul
3. Hitung pernapasan dan lihat tarikan dinding • Frekuensi napas normal 40-<60 kali per menit
dada kedalam ketika bayi sedang tidak menangis • Tidak ada tarikan dinding dada kedalam yang kuat
4. Hitung denyut jantung dengan meletakkan • Frekuensi denyut jantung normal 120-160 kali per
stetoskop di dada kiri setinggi apeks kordis menit
5. Lakukan pengukuran suhu ketiak dengan • Suhu normal adalah 36,5-37,5oC
termometer
6. Lihat dan raba bagian kepala • Bentuk kepala terkadang asimetris karena
penyesuaian pada saat proses persalinan, umumnya
hilang dalam 48 jam
• Ubun-ubun besar rata atau tidak membonjol, dapat
sedikit membonjol pada saat bayi menangis
15
No. Pemeriksaan Fisik yang Dilakukan Keadaan Normal
7. Lihat mata • Tidak ada kotoran/sekret
8. Lihat bagian dalam mulut. Masukkan satu jari • Bibir, gusi, langit-langit utuh dan tidak ada bagian
yang menggunakan sarung tangan ke mulut, raba yang terbelah
langit-langit • Nilai kekuatan isap bayi
• Bayi akan mengisap kuat jari pemeriksa
9. Lihat dan raba perut. Lihat tali pusat. • Perut bayi datar, teraba lemas
• Tidak ada perdarahan, pembengkakan, nanah, bau
yang tidak enak pada tali pusat atau kemerahan
sekitar tali pusat
10. Lihat punggung dan raba tulang belakang • Kulit terlihat utuh tidak terdapat lubang dan
benjolan pada tulang belakang
11. Lihat ekstremitas • Hitung jumlah jari tangan dan kaki
• Lihat apakah kaki posisinya baik atau bengkok ke
dalam atau keluar
• Lihat gerakan ekstremitas simetris atau tidak
12. Lihat lubang anus. Hindari memasukkan alat • Terlihat lubang anus dan periksa apakah meconium
atau jari dalam memeriksa anus. sudah keluar
Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah BAB • Biasanya meconium keluar dalam 24 jam setelah
lahir
16
No. Pemeriksaan Fisik yang Dilakukan Keadaan Normal
13. Lihat dan raba alat kelamin luar. • Bayi perempuan kadang terlihat cairan vagina berwarna
Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah kencing putih atau kemerahan
• Bayi laki-laki terdapat lubang uretra pada ujung penis
• Pastikan bayi sudah kencing dalam 24 jam setelah lahir
17
FORMULIR BAYI BARU LAHIR
18
19
BEBERAPA KELAINAN YANG PERLU DICERMATI
1. RED EYE REFLEX
2. ATRESIA KOANA
3. TONGUE TIE
4. TORTIKOLIS
6. TES SATURASI
7. HIPS DYSPLASIA
20
RED EYE REFLEX
• Skrining kelainan mata pada bayi baru lahir
• Menyingkirkan kelainan intraokuler mata :
– terutama segmen anterior mata (katarak kongenital,
retinoblastoma, glaukoma dll): sensitifitas 99,6% ( CI 97,1- 100%)
21
RED EYE REFLEX
• Cara:
– Alat : direk oftalmoskop, cahaya terbesar, lens
power 0
– Berdiri di depan bayi 40-50 cm (18 inch)
– Ruangan gelap/remang
– Sinari ke 2 mata
• Nilai : pantulan cahaya balik (warna cahaya,intensitas-
kejernihan, terdapatnya bercak putih/kekeruhan) dan simetris
22
Mata normal :
pantulan cahaya simetris
Leukoria :
Tidak ada refleks disalah satu
mata
Strabismus
23
ATRESIA KOANA
24
ATRESIA KOANA
A : Unilateral
B : Bilateral
25
SKRINING ATRESIA KOANA
• Kelainan kongenital berupa tertutupnya satu atau dua lubang hidung posterior
oleh septum tulang (90%) dan membran jaringan lunak (10%)
• Normal bayi belum bisa bernapas dengan mulut hingga usia 4 bulan.
26
SKRINING ATRESIA KOANA
27
TONGUE TIE/ANKILOGLOSSIAL
• Definisi
• Angka kejadian
– Dunia 0,5-10 %
• Kesulitan minum bervariasi antara 25-80%
28
TONGUE TIE/ANKILOGLOSSIAL
29
ANTERIOR TONGUE TIE
30
POSTERIOR TONGUE TIE:
FRENEKTOMI
31
TORTIKOLIS (Congenital Muscular Torticolis)
• Lelaki:perempuan = 3:2
• sebelah kanan lebih sering 75 %
• Penyebab belum diketahui pasti diduga intrauterine crowding,
perdarahan/fibrosis m. strenokleidomastoideus peripartum,
compartment syndrome, miopati primer
32
TORTIKOLIS (Congenital Muscular Torticolis)
• Palpasi Klavikula
mencari fraktur dan kelainan lain
seperti kelainan sendi panggul
33
Sacral Dimple
• Patologis bila :
– Tidak terlihat dasar
– Warna kehitaman/berambut
– Posisi menjauhi anus kearah anterior
34
Kelainan Bawaan pada Sendi Panggul/Congenital Hips
Dysplasia: Ortolani-Barlow
35
Kelainan Bawaan pada Sendi Panggul/Congenital Hips Dysplasia:
Ortolani-Barlow
36
Perabaan Nadi Humerus dan Femoral
37
Tes Saturasi untuk Skrining Penyakit Jantung Bawaan
Kritis
38
Tes Saturasi untuk Skrining Penyakit Jantung Bawaan
Kritis
39
Tes Saturasi untuk Skrining Penyakit Jantung Bawaan Kritis
40
Kelainan Kulit: Erythema Toxicum Neonatorum
41
Kelainan Kulit
Mongolion spot
Salmon patch
Hemangioma infantil
Café au late
42
Beberapa kelainan bawaan yang juga sering ditemui
• Celah bibir dan celah langit-langit (labiopalatochizis) terdapat celah pada bibir atas dan
dapat disertai juga celah pada langit-langit sehingga terdapat hubungan langsung antara rongga
hidung dan rongga mulut
• Fistula trakeo esophagus adanya hubungan antara trakea dan esophagus, sering terkait
dengan Sindrom VATER (Vertebral defect, Anal atresia, Tracheoesophageal fistula with
Esophageal atresia, radial/Renal anomaly).
• Hernia diafragmatika herniasi isi perut ke dalam rongga thoraks melalui defek pada
diafragma
• Omfalokel defek yg menyebabkan usus atau visera lain menonjol keluar melalui
umbilicus (masih terbungkus selaput)
• Gastroskisis herniasi usus besar dan usus kecil melalui defek dinding abdomen
43
43
Beberapa kelainan bawaan yang juga sering ditemui
• Anus imperforate kelainan kongenital tidak adanya anus, sering juga disebut atresia ani
• Hipospadia kelainan urologis yang paling sering ditemui dapat bersifat glandular, koronal,
anterior, mid/post penis atau perineal
• Meningomielokel dilatasi kistik dari meningen yg terkait dengan spina bifida, dengan atau
tanpa defek kulit di atasnya atau abnormalitas akar saraf
• Spina bifida okulta celah pada tulang belakang akibat gagal terbentuk secara utuh
44
44
PENILAIAN MASA GESTASI
45
TEKNIK MENILAI USIA KEHAMILAN
2.Melalui USG mengukur diameter biparietal janin informasi usia kehamilan dan
pertumbuhan serta perkembangan janin
46
PENILAIAN SKOR NEW BALLARD
• Jika penilaian neurologis tidak dapat dilakukan, perkiraan usia kehamilan dapat berdasarkan
skor ganda penilaian fisik
• Dianjurkan untuk diperiksa oleh dua orang berbeda, dengan kemampuan yang sama dan saat
yang berbeda
47
PENILAIAN SKOR NEW BALLARD
48
• Bayi telentang dan tenang.
• Amati fleksi tangan dan kaki
• Bandingkan dengan angka
• Skor :
0 : lengan dan tungkai ekstensi penuh
1 : sedikit fleksi hanya pada tungkai
49
• Lakukan fleksi pergelangan tangan bayi dan amati sudut antara ibu jari dan bagian
lengan bawah
(menekan) lengan
50
Dievaluasi saat bayi terlentang
Pegang kedua tangan bayi dan lakukan fleksi lengan bagian bawah sejauh mungkin selama 5
detik, lanjutkan dengan merentangkan kedua lengan lalu lepaskan
Amati reaksi bayi saat lengan dilepaskan
0 : tak ada reaksi balik, tangan tetap terlentang
1: fleksi parsial 140-180 derajat
2 : fleksi 110-140 derajat
3 : fleksi 90-100 derajat
4 : kembali ke fleksi penuh dengan cepat
51
• Bayi terlentang, kepala, punggung, dan panggul menempel pada permukaan.
• Pegang paha bayi pada posisi fleksi dengan ibu jari dan telunjuk kiri
• Dengan telunjuk tangan kanan, luruskan kaki di belakang mata kaki dengan sedikit
tekanan lembut, bandingkan sudut di belakang lutut atau sudut popliteal
52
Bayi terlentang
Pegang tangan bayi dan tempelkan lengannya melewati bahu yang berlawanan sejauh mungkin
Kedua bahu harus tetap menempel pada permukaan meja pemeriksa dan kepala harus tetap lurus
Amati posisi siku pada dada bayi dan bandingkan dengan angka
0 : lengan dapat melingkari leher dgn ketat
1 : siku bisa mencapai sisi dada kontra lateral, ttp tdk dapat melingkari leher dgn ketat
2 : siku mencapai dada kontra lateral, ttp tidak dapat ditarik menjauhi dada
3 : siku hanya dapat mencapai tengah dada
4 : siku tidak dpt ditarik sampai tengah dada
53
• Bayi telentang
• Pegang kaki bayi dengan ibu jari dan telunjuk, tarik sedekat mungkin dengan kepala tanpa
memaksa dan pertahankan panggul pada permukaan meja periksa.
• Amati jarak kaki dan kepala serta tingkat ekstensi lutut, bandingkan dengan angka
54
55
56
KLASIFIKASI USIA GESTASI
57
KLASIFIKASI SESUAI UKURAN MASA
KEHAMILAN
58
KEBIJAKAN PEMERINTAH
59
KEBIJAKAN PEMERINTAH
60
Tujuan Program Skrining
Bayi yg sehat harus di skrining karena gejala tidak muncul di awal kelahiran, begitu muncul maka sdh
terlambat. Sehingga dengan skrining, akan mencegah terjadinya kematian.
61
Dampak Jika Tidak dillakukan Skrining
62
Dampak Jika Tidak dillakukan Skrining
63
Skrining Bayi Baru Lahir KAMAS-Prodia
Hipotiroid Kongenital
Prevalensi 1:3000
DKI 2019 diskrining : 5,8%
Defisiensi G6PD
Indonesia frekwensi: 13,9% -18,4%
64
Aspek preanalitik spesimen
Dried Blood Spot (DBS)
1. Waktu pengambilan spesimen
5. Pengiriman/transportasi spesimen
65
• Waktu pengambilan ideal adalah 48- 72 jam setelah
kelahiran
• Jika bayi sudah dipulangkan sebelum 24 jam, harap
orang tua diingatkan untuk membawa bayi
dikunjungan berikutnya
66
2. Pengisian identitas bayi
• Nama fasilitas kesehatan
• Nomor rekam medis bayi,
tanggal/waktu lahir, jenis kelamin,
waktu spesimen
• Nama ibu, ayah dan bayi bila
sudah ada
• Alamat, nomor telepon
Kertas saring tidak boleh tersentuh • Nama dokter beserta nomor
atau terkontaminasi apapun!!! telepon
• Kembar/prematur/usia
kehamilan/berat badan
lahir(gram)/transfusi/kela inan
bawaan/ riwayat obat/ perawatan
NICU
• Ibu minum obat tiroid
67
3. Persiapan
9.Handuk
68
3. Persiapan
69
3. Persiapan
• Hangatkan lokasi penusukan
dengan menggunnakan handuk
hangat 3-5 menit, dengan suhu
tidak lebih dari 420 C
70
4. Cara pengambilan spesimen
71
4. Cara pengambilan spesimen (2)
72
4. Cara pengambilan spesimen (3)
73
• Setelah kering, masukkan kertas saring ke dalam
plastik zip-lock
74
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrining HipotiroidKongenital
75
Sampling
76
Kesimpulan
• Penilaian masa gestasi penting dilakukan untuk memprediksi kemampuan adaptasi bayi
• Skrining BBL secara fisis pada bayi baru lahir harus dilakukan rutin
• Skrining bayi baru dengan kertas saring (Dried Blood Spot) lahir dapat memperkuat
pemeriksaan fisis dalam penapisan kelainan bawaan
77
TERIMA
KASIH
78