You are on page 1of 22

Eka Mahyusiana _PD3I 

Depan  Kursus Yang Saya Ikuti  kalselPD3I  Ujian Komprehensif  Ujian Komprehensif (Angkatan 2)

Dimulai pada Selasa, 29 Agustus 2023, 09:17


Keadaan Selesai
Selesai pada Selasa, 29 Agustus 2023, 10:17
Waktu yang
1 jam
digunakan
Tanda 30,00/50,00
Nilai 60,00 dari 100,00

Soal 1 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Dalam upaya pencarian kasus tambahan TN, petugas puskesmas melakukan mewawancara minimal
7 atau lebih ibu yang melahirkan dalam 2 tahun terakhir untuk mendapatkan informasi status
imunisasi, tempat dan orang yang membantu dalam persalinan, penggunaan alatalat yang tidak
higienis dalam memotong tali pusat, penggunaan ramuan/bahan yang tidak higienis pada perawatan
tali pusat, dan status imunisasi anak. Kegiatan yang di lakukan petugas puskesmas tersebut adalah?

a. Rapid Convention Assessment


b. Rapid Hospital Assessment
c. Rapid Community Assessment
d. Rapid Communication Assessment
e. Rapid Clinical Assessment
Soal 2 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Setiap penemuan kasus difteri yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan akan
dilakukan skrining oleh klinisi untuk menetapkan diagnosisnya. Apabila di temukan seseorang
dengan gejala adanya infeksi saluran pernafasan atas dan pseudomembran, Apa definisi operasional
yang tepat untuk kasus tersebut?

a. Kasus Observasi ISPA


b. Suspek Difteri
c. Suspek ISPA
d. Kasus Difteri
e. Kasus Observasi Difteri

Soal 3 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Mendiagnosis kasus CRS perlu diketahui kumpulan manifestasi klinis yang dibagi dalam dua
kelompok besar yaitu kelompok A (gangguan pendengaran, kelainan jantung bawaan*, katarak atau
glaucoma kongenital**, pigmentary retinopathy) dan kelompok B (purpura, splenomegaly,
mikrosefali, retardasimental, mengoensefalitis, kelainan radiolucent bone, ikterik yg muncul 24 jam
setelah lahir). Definisi operasional untuk Bayi berusia <12 bulan dan memiliki minimal satu
manifestasi klinis dari kelompok A saja adalah?

a. CRS asli
b. Suspek CRS
c. CRI (Congenital Rubella Infection/ Infeksi rubela kongenital)
d. CRS klinis
e. Bukan CRS
Soal 4 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Setiap suspek TN harus diinvestigasi sesegera mungkin dalam waktu 24 jam setelah ada alert di
SKDR. Cara melakukan investigasi dengan menggunakan format investigasi dan wawancara terhadap
orang tua kasus, penolong persalinan dan tenaga kesehatan pemberi pelayanan antenatal untuk
mendapatkan informasi faktor risiko kasus. Nama format investigasi kasus tersebut adalah?

a. Form W2 laporan mingguan SKDR


b. Form SARS-PD3I
c. Form TN-02
d. Form W1 laporan 1 x 24 jam
e. Form TN-01

Soal 5 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Spesimen yang diperlukan dari penderita AFP adalah spesimen tinja, namun tidak semua kasus AFP
yang dilacak harus dikumpulkan spesimen tinjanya, karena harus memenuhi kriteria tertentu.
Apabila specimen tinja tidak bisa dikumpulkan atau tidak adekuat maka?

a. Diagnosa Polio tak dapat ditegakkan.


b. Cukup melihat catatan kapan mulai ada gejala klinis
c. Cukup ditegakkan dengan gejala klinis dan kunjungan ulang 60 hari.
d. Dilakukan kunjungan lagi 60 hari untuk melihat masih adanya kelumpuhan.
e. Spesimen bisa diambil ulang untuk kedua kalinya

Soal 6 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Seseorang bisa menjadi sakit karena adanya kuman penyebab penyakit (agent), daya tahan tubuh
yang rendah dan lingkungan yang kurang baik. Masuk dan berkembangnya atau bermultifikasinya
sebuah agent yang infeksius di dalam host disebut sebagai?

a. Infeksivitas
b. Infeksi
c. Dosis infektif agent
d. Relaps
e. Patogenitas agent
Soal 7 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Prinsip keberhasilan pemeriksaan bakteriologi sangat ditentukan dari teknik Pengambilan,


penggunaan media transport, penyimpanan dan pengiriman spesimen. Idealnya pengambilan
specimen difteri dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Sampel yang diambil harus segera
dikirimkan dan disimpan dalam transport media harus berada pada suhu berapakah?

a. Suhu -2- 8°C.


b. Suhu 2-8°C.
c. Suhu &lt; 2°C.
d. Suhu &lt; 0°C.
e. Suhu 0- 8°C.

Soal 8 Tidak dijawab Ditandai dari 1,00

Pertusis memiliki tingkat penularan yang tinggi dan menular melalui droplet kecil (aerosolized
droplet) terutama yang keluar pada saat batuk atau bersin. Penularan terutama terjadi pada stadium
catarrhal. Yang dimaksud dengan stadium catarrhal adalah?

a. Stadium lanjut gejala dimana angka serangan sekunder mencapai 90% pada kontak erat yang
memiliki kekebalan.
b. Stadium awal gejala dimana angka serangan sekunder mencapai 90% pada kontak erat yang
tidak memiliki kekebalan.
c. Stadium awal gejala dimana angka serangan primer mencapai 90% pada kontak erat yang tidak
memiliki kekebalan.
d. Stadium lanjut gejala dimana angka serangan sekunder mencapai 90% pada kontak erat yang
tidak memiliki kekebalan
e. Stadium awal gejala dimana angka serangan sekunder mencapai 90% pada kontak erat yang
memiliki kekebalan.
Soal 9 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Surveilans difteri di puskesmas, setiap minggu dilakukan analisa data untuk mengetahui adanya
peningkatan kasus berdasarkan wilayah kejadian. Adapun umpan balik dapat dilakukan melalui
kegiatan yaitu lokakarya mini dan rapat lintas sektor tingkat kecamatan. Setiap minggu kasus
direkapitulasi kedalam sebuah form yang terintegrasi dengan penyakit potensial KLB lainnya serta
dilaporkan Ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai alat SKD KLB. Yang dimaksud dengan form
tersebut adalah?

a. Form DF1
b. Form B2
c. Form B1
d. Form W1
e. Form W2

Soal 10 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Pengolahan dan analisis data surveilans TN dilakukan untuk memantau upaya mempertahankan
status eliminasi dan untuk memberikan rekomendasi upaya kesehatan masyarakat. Yang BUKAN
termasuk kegiatan pengolahan dan analisis data surveilans TN adalah?

a. Jumlah kasus dan incidence rate per bulan, tahun dan berdasarkan wilayah
b. Diolah berdasarkan laporan rutin tahunan
c. Capaian mempertahankan kasus TN
d. Diolah berdasarkan laporan rutin mingguan
e. Kelengkapan dan ketepatan laporan nihil mingguan
Soal 11 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Untuk membawa vaksin dari puskesmas ke posyandu atau ke tempat pelayanan imunisasi lainnya
yang dapat mempertahankan suhu 2°C s.d 8°C diperlukan alat pembawa vaksin yang aman. Apakah
nama alat yang dimaksud?

a. VVM
b. Cool Box
c. Cold Room
d. Vaccine carrier
e. Cold Chain

Soal 12 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Kasus AFP yang tidak cukup bukti untuk diklasifikasikan sebagai kasus non polio secara laboratoris
(virologis) yang dikarenakan antara lain: Spesimen tidak adekuat dan terdapat paralisis residual pada
kunjungan ulang 60 hari setelah terjadinya kelumpuhan. Kasus polio kompatibel hanya dapat
ditetapkan oleh Kelompok Kerja Ahli Surveilans AFP Nasional berdasarkan hal sbb?

a. Kajian epidemiologi , hasil Laboratorium dan kunjungan lapangan


b. kajian data/dokumen secara klinis ,kunjungan lapangan dan pemeriksaan laboratorium
c. hasil kunjungan lapangan dan pemeriksaan Laboratorium
d. Kajian epidemiologi dan hasil Laboratorium
e. Kajian data/dokumen secara klinis, epidemiologi maupun kunjungan lapangan

Soal 13 Tidak dijawab Ditandai dari 1,00

Kasus polio pasti (confirmed polio case) adalah kasus AFP yang pada hasil pemeriksaan tinjanya di
laboratorium ditemukan virus polio liar (VPL), cVDPV (circulating Vaccine Derived Polio Virus), atau
hot case dengan salah satu spesimen kontak positif VPL. Penegakan diagnosa Polio dengan cara?

a. Gejala klinis kelumpuhan yang menetap setelah 60 hari


b. Gejala klinis dan hasil laboratorium tinja positip
c. Gejala klinis kelumpuhan tanpa status imunisasi
d. Gejala klinis kelumpuhan pada semua umur
e. Gejala klinis kelumpuhan layuh akut
Soal 14 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Semua kasus suspek pertusis tetap ditatalaksana sesuai dengan penanganan KLB (dilakukan PE dan
penanggulangan sesuai SOP). Penetapan KLB pertusis ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan provinsi atau menteri kesehatan. Dimana peraturan yang
mencantumkan ketetapan kejadian KLB tersebut?

a. Permenkes 1511/2010
b. Permenkes 1105/2010
c. Permenkes 1105/2020
d. Permenkes 1501/2020
e. Permenkes 1501/2010

Soal 15 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Manajemen spesimen di mulai dari persiapan, pengambilan, penyimpanan, pengepakan dan


pengiriman spesimen. Spesimen.diambil oleh Puskesmas setempat setiap Senin dan Kamis, Dinkes
Kab/Kota mengambil spesimen dari RS dan Puskesmas setiap hari Senin dan Kamis untuk kemudian
dikirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes Provinsi) atau ke Laboratorium Campak-Rubela
rujukan. Form yang dilampirkan pada pengiriman specimen adalah?

a. Form MR 01 dan Form MR-02.


b. Form MR 01 dan Form MR-04.
c. Form MR 02 dan Form MR-04.
d. Form MR 02 dan Form MR-03.
e. Form MR 05 dan Form MR-06.
Soal 16 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Salah satu upaya untuk mencapai dan mempertahankan status Eliminasi Campak-Rubela adalah
melaksanakan CBMS serta surveilans CRS yang sensitif, tepat waktu dan memenuhi indikator kinerja
surveilans yang direkomendasikan. Kepanjangan CBMS adalah?

a. Computer-Based Message System


b. Computer-Based Medical Systems
c. Chemical Biological Mass Spectrometer
d. Case Based Measles Surveilans
e. Community-Based Monitoring System

Soal 17 Tidak dijawab Ditandai dari 1,00

Dalam pengelolaan Rantai Dingin Vaksin, suhu penyimpanan vaksin harus senantiasa dipantau
secara rutin dan terus menerus. Ada alat pemantau paparan suhu panas yang digunakan dalam
program Imunisasi yang memiliki beberapa manfaat antara lain memberikan peringatan kepada
petugas kapan harus menolak atau tidak menggunakan vaksin, memungkinkan vaksin
disimpan/dipakai di luar rantai dingin, dan memberikan petunjuk vaksin mana yang harus lebih
dahulu didistribusikan/digunakan. Alat tersebut adalah?

a. Freeze sensitive
b. Freeze tag
c. Termostat
d. Vaccine carrier
e. VVM (Vaccine Vial Monitor)
Soal 18 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Salah satu tujuan surveilans AFP adalah menemukan semua kasus AFP yang ada di suatu
wilayah.Pada kasus AFP yang pada hasil pemeriksaan tinjanya dilaboratorium ditemukan virus polio
liar (VPL), VDPV (Vaccine Derived Polio Virus), atau hot case dengan salah satu spesimen kontak
positif VPL/VDPV, maka di katagorikan sebagai?

a. Discarded
b. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
c. confirmed polio case
d. Kasus suspect
e. Kasus Polio Kompatibel

Soal 19 Tidak dijawab Ditandai dari 1,00

Deteksi dini suspek difteri dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui penemuan kasus di fasilitas
kesehatan. Setiap kasus observasi difteri yang ditemukan tersebut akan dilakukan skrining oleh
klinisi untuk menetapkan diagnosis suspek difteri atau bukan. Yang dimaksud sebagai Klinisi
tersebut adalah?

a. Komite Ahli Difteri, terdiri dari spesialis Anak, Penyakit Dalam dan THT
b. Komite Ahli Difteri , terdiri dari spesialis Anak, spesialis THT dan Laboratorium
c. Komite Ahli Difteri ,terdiri dari spesialis Anak, Penyakit Dalam dan THT
d. Komite Ahli Difteri terdiri dari spesialis Anak, spesialis THT dan petugas surveilans
e. Komite Ahli Difteri, terdiri dari spesialis Anak,Penyakit Dalam dan petugas surveilans
Soal 20 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Untuk menjaga kualitas vaksin tetap tinggi sejak diterima, didistribusikan ke tingkat pelayanan
sampai digunakan. Vaksin dan pelarut vaksin harus selalu disimpan pada suhu yang
direkomendasikan. Pelarut vaksin harus disimpan pada suhu?

a. -15oC sd -25oC
b. 15oC sd 25oC
c. &lt;0oC.
d. 2°C s.d. 8°C
e. -2°C s.d. -8°C

Soal 21 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

45. Pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari) adalah penyakit menular pada saluran pernapasan, kasus
pertusis di negara berkembang umumnya tidak terlaporkan dengan baik. Pada kegiatan surveilans
pertusis, upaya penemuan kasus dilakukan dengan kriteria yaitu?

a. Setiap penderita dengan batuk kurang dari 2 minggu yang datang ke puskesmas harus dicari
gejala tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis.
b. Setiap penderita dengan batuk lebih dari 100 hari yang datang ke puskesmas harus dicari gejala
tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis
c. Setiap penderita dengan batuk kurang dari 1 minggu yang datang ke puskesmas harus dicari
gejala tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis
d. Setiap penderita dengan batuk kurang dari 100 hari yang datang ke puskesmas harus dicari
gejala tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis
e. Setiap penderita dengan batuk lebih dari 2 minggu yang datang ke puskesmas harus dicari
gejala tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis
Soal 22 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Kamar dingin (cold room) adalah sebuah tempat penyimpanan vaksin yang mempunyai kapasitas
(volume) minimal 5.000 liter (5 m3). Suhu bagian dalam cold room berkisar antara 2oC s.d 8oC yang
digunakan untuk menyimpan vaksin freeze sensitive (vaksin sensitif beku). Yang dimaksud vaksin
sensitif beku adalah golongan vaksin yang?

a. rusak terhadap suhu dingin &lt;0oC.


b. cocok terhadap terhadap suhu(&gt;34oC)
c. harus disimpan pada suhu &lt;0oC.
d. akan rusak terhadap suhu &gt;34oC
e. cocok terhadap suhu dingin &lt;0oC.

Soal 23 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Salah satu upaya untuk mencapai dan mempertahankan status Eliminasi Campak-Rubela adalah
melaksanakan CBMS serta surveilans CRS yang sensitif, tepat waktu dan memenuhi indikator kinerja
surveilans yang direkomendasikan. Apakah yang dimaksud dengan CBMS?

a. Chemical Biological Mass Spectrometer


b. Computer -Based Message System
c. Community-Based Monitoring System
d. Computer-Based Medical Systems
e. Case Based Measles Surveilans

Soal 24 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

AFP harus dapat menemukan semua kasus AFP dalam satu wilayah pada penduduk usia <15 tahun
per tahun yang diperkirakan minimal?

a. 2/100.000 per Bulan


b. 2/100.000 per tahun
c. 2/100.000 per Triwulan
d. 2/100.000 per minggu
e. 2/100.000 per semester
Soal 25 Tidak dijawab Ditandai dari 1,00

Salah satu komponen utama yang berperan dalam mencapai eliminasi campak-rubela/CRS adalah
memastikan kesiapsiagaan dan respon cepat KLB campak-rubela. Salah satu strategi untuk
mengetahui dampak jangka panjang pelaksanaan program imunisasi campak-rubela adalah dengan
melakukan?

a. surveilans CRI secara sentinel di rumah sakit (RS)


b. surveilans CRI secara sentinel di Puskesmas
c. surveilans Campak -Rubela secara sentinel di Puskesmas.
d. surveilans CRS secara sentinel di rumah sakit (RS)
e. surveilans Campak -Rubela secara sentinel di RS

Soal 26 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Penyelidikan Epidemiologi dilakukan untuk mengetahui gambaran kelompok rentan dan penyebaran
kasus agar dapat dilakukan upaya penanggulangan. Identifikasi kemungkinan adanya kasus lain,
terutama pada kelompok rentan. Tujuan umum dari penyelidikan epidemiologi pertusis adalah?

a. Mencegah penyebaran yang lebih luas membatasi mobilitas masyarakat


b. Mengetahui penyebab terjadinya KLB dan menghitung besaran masalahnya
c. Mengetahui luas wilayah terjangkit dan mencegah penyebaran yang lebih luas.
d. Mengetahui penyebab terjadinya KLB dan mencegah penularan lebih luas.
e. Mengetahui penyebab terjadinya KLB, luas wilayah terjangkit dan mencegah penyebaran yang
lebih luas.
Soal 27 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Pengambilan spesimen NPS (Nasopharyngeal swabs) atau (Nasopharyngeal aspirates) NPA harus
diupayakan semaksimal mungkin untuk menghindari kontaminasi sampel dan penularan. Risiko
aspirasi paru dapat terjadi selama pengambilan NPA. Petugas di berikan kewenangan untuk
pengambilan specimen tersebut adalah:

a. Tenaga kesehatan di RS sebagai penanggung jawab program


b. Tenaga kesehatan di RS yang terlatih
c. Kader posyandu yang berpengalaman lebih 5 tahun
d. Kader posyandu sebagai penanggung jawab pemeriksaan pasien
e. Tenaga kesehatan di Puskesmas sebagai penanggung jawab program

Soal 28 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system syaraf, kasus lebih banyak
ditemukan pada anak balita. Penularan melalui fekal-oral. Apa gejala-gejala polio tersebut?

a. Demam, mual, muntah, kaki layuh, tangan kesemutan, kaku leher


b. Batuk, pilek, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, kaku kuduk, sakit di tungkai
c. Mual, meriang, batuk, sakit ulu hati, kaku kuduk, kebas-kebas di sekujur kaki
d. Demam, mual, lelah, sakit kepala, kaku di leher, sakit di tungkai dan lengan
e. Meriang, batuk, letih, lemah, lelah, keringat dingin, layuh, lengan dan kaki kesemutan

Soal 29 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Surveilans AFP harus dapat menemukan semua kasus AFP dalam satu wilayah. Strategi penemuan
kasus AFP dapat dilakukan melalui Surveilans Rumah sakit dan surveilans di masyarakat. Surveilans
Aktif RS bertujuan untuk?

a. Mempermudah dalam tatalaksana perawatan


b. Memenuhi kriteria Surveilans AFP di RS
c. Memenuhi kriteria surveilans AFP
d. Menemukan kasus AFP yang berobat ke rumah sakit.
e. Meningkatkan SKD-KLB penyakit Polio
Soal 30 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Indonesia telah berhasil menerima sertifikasi bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di
South East Asia Region (SEAR) pada bulan Maret 2014. Untuk mempertahankan status Indonesia
Bebas Polio menuju eradikasi polio global diperlukan peningkatan kinerja surveilans lumpuh layuh
akut (Acute Flaccid Paralysis-AFP). Maka strategi eradikasi adalah?

a. Semua anak sudah di imunisasi


b. Menghentikan sirkulasi virus polio liar
c. Virus Polio sudah tidak ada lagi
d. Cakupan Imunisasi di semua level memadai
e. Kasus Polio sudah tidak ditemukan lagi.

Soal 31 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Penyakit Tetanus neonatorum bertanggung jawab terhadap 50% kematian neonates yang
disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), oleh karena itu perlu
dilakukan investigasi jika ditemukan kasus TN. Yang BUKAN tujuan nvestigasi kasus TN adalah?

a. Mengetahui faktor risiko TN


b. Mengetahui gambaran epidemiologi TN.
c. Mengetahui administrasi keuangan program eliminasi TN
d. Mencari kasus tambahan TN di wilayah kasus untuk mengetahui apakah ada kluster TN
e. Menetapkan diagnosis TN

Soal 32 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Segera setelah dinyatakan sebagai kasus AFP, dilakukan pengumpulan 2 spesimen tinja dengan
tenggang waktu pengumpulan antara spesimen pertama dan kedua minimal 24 jam. Spesimen tinja
dikatakan adekuat bila?

a. Volume sebanyak 8 gram minimal.


b. Pengambilan spesimen dengan menggunakan pot-tinja.
c. Dikemas dan dikirm dalam suhu 2 -8 derajad.
d. Sampai dilaboratorium dalam waktu 7 hari
e. Pengiriman menggunakan gel pack atau es batu.
Soal 33 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Masa Inkubasi TN adalah 3 – 10 hari. Tanda dan gejala biasanya muncul pada hari ke-3 sampai 28
setelah kelahiran (rata – rata 7 hari setelah kelahiran). Apabila masa inkubasi kurang dari 7 hari,
biasanya memiliki prognosis penyakit lebih buruk dan mempunyai angka kematian yang tinggi.
Gejala Klinis Gejala awal adalah terjadinya trismus atau lock jaw (spasme otot pengunyah). Akibat
dari trismus ini adalah?

a. Bayi kesulitan untuk minum dengan baik.


b. Ibu mudah untuk minum dengan baik.
c. Ibu kesulitan untuk minum dengan baik
d. Ibu kesulitan memberikan ASI dengan baik.
e. Bayi mudah untuk minum dengan baik

Soal 34 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Dalam Pemetaan Risiko Wilayah ada kriteria pembagian daerah dengan tingkat risiko kejadian TN
yaitu daerah risiko tinggi, daerah risiko rendah dan daerah dengan kinerja surveilans tidak baik
(silent area). Kriteria daerah risiko tinggi yang terjadi di kabupaten/kota adalah?

a. Ditemukan kasus TN selama satu tahun terakhir &gt; 1/1000 kelahiran hidup
b. Jika insidensi TN &lt; 87%, dan cakupan imunisasi Td 2+ pada ibu hamil &lt; 50% pada tahun
yang sama
c. Insidensi TN &lt;1/1000 kelahiran hidup dan cakupan imunisasi Td 2+ pada ibu hamil ≥ 80%
d. Ditemukan kasus TN selama satu tahun terakhir &gt; 5/1000 kelahiran hidup
e. Jika Insidensi TN &lt;1/1000 kelahiran hidup dan cakupan persalinan di fasilitas pelayanan
Kesehatan ≥ 87%
Soal 35 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

System pencatatan dan pelaporan surveilans difteri, setiap suspek difteri dilaporkan sebagai KLB
dalam waktu 1 x 24 jam, dan dicatat pada format daftar kasus individu untuk dilaporkan ke dinas
kesehatan provinsi. Apa nama format yang digunakan untuk mencatat kasus individu tersebut ?

a. Form W2
b. Form DIF-3
c. Form W1
d. Form DIF-1
e. Form DIF-2

Soal 36 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Dalam pengelolaan Rantai Dingin Vaksin, terdapat alat untuk mempertahankan suhu , dibuat dari
karbondioksida yang sudah dipadatkan, untuk digunakan dalam pengiriman vaksin tertentu (misal
polio tetes) dari pusat ke provinsi. Alat tersebut adalah?

a. Cool Pack (Kotak Dingin Cair)


b. Cold Box disposable
c. Dry ice (Es Kering)
d. Vaccine Carrier
e. Cold/Ice Pack (Kotak Dingin Beku)

Soal 37 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Cara mengukur frekuensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam epidemiologi sangat
beraneka ragam, tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti. Apa saja
ukuran yang digunakan dalam epidemiologi untuk tipe kuantitas matematis?

a. Attack Rate, Case Fality Rate, Positivity Rate


b. Morbidity Rate, Mortality Rate, Disability Rate
c. Attact Rate, Morbidity Rate, Mortality Rate
d. Proporsi, Rate dan Ratio
e. Prevalens, Insidens, Insidens Kumulatif
Soal 38 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Tidak ditemukan wilayah endemis campak-rubela selama >36 bulan dan tidak ada transmisi virus
campak dan rubela (zero transmission), dengan pelaksanaan surveilans campak-rubela yang
adekuat. (WHO SEARO, 2019). Apa sebutan yang paling tepat kondisi tersebut diatas?

a. Surveilans aktif Campak -Rubela


b. Endemis Campak -Rubela
c. Eradikasi Campak-Rubela
d. Eliminasi Campak-Rubela
e. Surveilans Individu Campak-Rubela

Soal 39 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) adalah penyakit menular pada saluran pernapasan.
Penyakit ini merupakan penyakit endemik di hampir seluruh negara di dunia dengan puncak
epidemik biasanya terjadi setiap 2-5 tahun (rata-rata 3-4 tahun). Apa penyebab dari pertusis?

a. Bakteri Bordetella pertusis


b. Bakteri Bordertown pertusis
c. Bakteri Boringtella pertussis
d. Bakteri Boristella pertusis
e. Bakteri Borstella pertusis

Soal 40 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Penyelidikan Epidemiologi dilakukan dalam waktu 2 x 24 jam setelah ditemukan kasus suspek difteri
di suatu wilayah. Ada beberapa strategi Penanggulangan KLB Difteri salah satunya adalah
dilaksanakannya Outbreak Response Immunization (ORI) di daerah KLB difteri. Untuk dapat
memberikan kekebalan komunitas yang optimal maka cakupan ORI mencapai minimal?

a. 90 %
b. 75 %
c. 70 %
d. 80 %
e. 50 %
Soal 41 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Istilah epidemiologi sekarang banyak digunakan untuk menguraikan deskripsi dan penyebab
berbagai kondisi kesehatan, tidak hanya penyakit epidemi, tetapi penyakit secara umum, dan
bahkan banyak kondisi non penyakit terkait kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, depresi,
dan kegemukan dll. Jadi yang dipelajari dalam epidemiologi deskriptif adalah?

a. Konsep Penyebab Penyakit mencakup Host – Agent – Environment


b. Penyebaran penyakit menurut orang, tempat, dan waktu
c. "Unit pengamatan dan/atau unit analisis yaitu populasi; dan individu"
d. Distribusi penyakit, penyebaran penyakit dan magnitude penyakit
e. Dugaan faktor “determinant” atau faktor risiko timbulnya penyakit

Soal 42 Tidak dijawab Ditandai dari 1,00

Kategori Hot Case dibuat berdasarkan kondisi spesimen yang tidak adekuat pada kasus yang sangat
menyerupai polio. Terdapat 3 Kategori Hot Case yaitu A, B, dan C, masing-masing katagori
mempunyai katagori dengan kriteria tertentu. Untuk kriteria Spesimen tidak adekuat,Usia < 5
tahun,Demam,Kelumpuhan tidak simetris , termasuk dalam kriteria?

a. Kriteria B
b. Kriteria A dan B
c. Kriteria A
d. Kriteria B dan C
e. Kriteria C
Soal 43 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Gejala klinis campak sering menyerupai penyakit infeksi virus lainnya sehingga untuk menegakkan
diagnosa pasti dari kasus tersangka campak perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Specimen
yang harus diambil pada suspek campak untuk mendeteksi adanya virus adalah?

a. Spesimen Darah pada setiap suspek campak


b. Spesimen Urine/usap tenggorok pada kasus suspek campak dengan gejala tambahan ba-pil
atau conjunctivitis
c. Spesimen Darah dan urine/ usap tenggorok pada kasus suspek campak dengan gejala
tambahan ba-pil atau conjunctivitis
d. Spesimen Urine/usap tenggorok pada setiap suspek campak
e. Spesimen Darah dan Urine/usap tenggorok setiap suspek campak

Soal 44 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Dalam pelaksanaan surveilans, kasus Difteri dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium. Berdasarkan klasifikasi kasus difteri kasus suspek difteri dengan hasil kultur positif
strain toksigenik disebut sebagai?

a. Kasus Discarded
b. Kasus Klinis
c. Kasus konfirmasi hubungan epidemiologi
d. Kasus kompatibel klinis
e. K.asus konfirmasi laboratorium
Soal 45 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan negara-negara anggota dan mitra
pembangunan telah menetapkan beberapa Target Global Pengendalian PD3I, salah satunya adalah
Eliminasi Campak dan Rubela/CRS di regional SEARO pada tahun 2023. Untuk meningkatkan
sensitivitas penemuan kasus suspek campak dalam rangka mencapai eliminasi campak-rubela/CRS
maka penemuan kasus suspek campak ditujukan untuk?

a. semua kelompok usia dengan tidak ada riwayat status imunisasi


b. khusus untuk usia 0-11 bulan dengan gejala demam muntah dan mata merah
c. khusus untuk usia 0-11 bulan dengan gejala demam dan ruam maculopapular.
d. setiap kasus pada semua usia dengan gejala demam dan ruam maculopapular.
e. setiap kasus pada semua usia dengan gejala demam , muntah dan mata merah

Soal 46 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Untuk mendapatkan spesimen yang adekuat maka pengambilan spesimen harus dilakukan dengan
cara, waktu dan menggunakan peralatan yang tepat. Pengambilan sampel untuk Pemeriksaan
Laboratorium Spesimen Campak-Rubela yang tepat yaitu?

a. Serum diambil pada 3 – 28 hari setelah timbul rash/ruam


b. Urine (Air Kemih) diambil pada 0-15 hari setelah timbul rash/ruam.
c. Usap Tenggorok, diambil pada 0-15 hari setelah timbul rash/ruam.
d. E. Usap Tenggorok, diambil pada &gt;15 hari setelah timbul rash/ruam
e. Serum diambil pada &gt; 28 hari setelah timbul rash/ruam
Soal 47 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Untuk Pencegahan penyebaran kasus yang lebih luas ,dilakukan perawatan dan pengobatan kasus
suspek difteri secara adekuat. Penyakit difteri mudah menular melalui percikan ludah, bisa
menimbulkan komplikasi yang berat dan bisa berakibat fatal. Penanganan oada setiap suspek difteri
adalah?

a. dilakukan isolasi dirumah untuk mencegah penularan


b. dirujuk ke RS untuk perawatan dan pengobatan
c. dilakukan pengambilan specimen secepatnya
d. dilakukan imunisasi melalui kegiatan ORI
e. diberikan pengobatan dan pemeriksaan laboratorium

Soal 48 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Surveilans Campak dan Rubela dilaksanakan disetiap tingkatan pelayanan kesehatan sesuai dengan
peran dan kewenangan masing-masing. Untuk penemuan kasus perlu di tetapkan definisi
operasionalnya (DO). Suspek campak yang tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tidak
mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus pasti secara laboratorium, namun disertai gejala
salah satu “C” (Cough/Batuk, Coryza/Pilek, Conjunctivitis/Mata Merah) adalah definisi operasional
dari?

a. Discarded
b. Kasus Rubela Pasti secara laboratorium
c. Kasus Campak Klinis
d. Suspek Campak
e. Kasus Campak Pasti secara laboratorium
Soal 49 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Imunisasi rutin adalah Imunisasi Program yang dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan sesuai jadwal. Imunisasi rutin terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Jadwal pemberian Imunisasi BCG dan OPV1 diberikan pada usia?

a. &lt; 24 Jam
b. 11 bulan
c. &lt; 1tahun
d. 9 bulan
e. 1 bulan

Soal 50 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) adalah penyakit menular pada saluran pernapasan yang
disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Kasus yang memenuhi kriteria suspek tetapi tidak
memenuhi kriteria konfirmasi laboratorium maupun epidemiologis termasuk klasifikasi kasus?

a. Terhubung secara epidemiologis.


b. Kompatibel klinis
c. Suspek campak
d. Konfirmasi laboratorium.
e. Discarded

You might also like