You are on page 1of 13

MATERI IBADAH TEORI

WAJIBNYA SHOLAT
Dalil wajibnya sholat diterangkan dalam surah An-nisa: 103 :

Artinya :

Sesungguhnya sholat itu merupakan kewajiban yang telah ditentukan waktunya bagi setiap
mukmin (QS. An-nisa: 103)

Arti Wajib

Wajib adalah suatu perbuatan yang jika dikerjakan mendatangkan pahala dan apabila
ditinggalkan mendatangkan dosa dan siksa.

Dalil wajibnya sholat mengikuti cara Rasulullah :

ُ ‫( َر َوا ْه ْلبُ َخا ِر‬


)‫ي‬ َ ‫صلُّوا َك َم َر َأ ْيتُ ُمو نِ ْي ُأ‬
‫صلِّي‬ َ
Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat (HR: Bukhori)

Hukum Meninggalkan Sholat

Sebab sebab orang meninggalkan sholat :

Ada tiga kemungkinan yang menyebabkan seseorang meninggalkan sholat, yakni sebagai
berikut:

1. Menganggap sholat itu tidak wajib.


2. Malas tetapi tetap meyakini tentang wajibnya sholat.
3. Dilalaikan oleh pekerjaan lain tetapi tetap meyakini tentang wajibnya sholat.

Hukum orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan menolak tentang wajibnya
sholat,maka seseorang telah kufur/telah keluar dari agama islam.

Dalil kafirnya meninggalkan sholat:

1
)‫سلِ ْم‬ َّ ‫ين ال َّر ُج ِل َوبَ ْي َن الش ِّْر ِك َوال ُك ْف ِرتَ ْر ُكال‬
ْ ‫صالَةَ( َر ُوهُ ُم‬ َ َ‫ِإنَّ ب‬
Artinya:

Sesungguhnya batas antara seseorang dan kesyirikan dan kekafaran adalah meninggalkan sholat.

Hukum seseorang yang sengaja meninggalkan sholat dengan menolak wajibnya sholat, maka
dihukum/diperlakukan ia sebagaimana perlakuan islam terhadap orang kafir seperti:

1. Jika mati tidak di sholatkan


2. Batalnya akad pernikahan
3. Tidak boleh menikahi wanita muslimah
4. Tidak ada waris mewarisi
5. Tidak boleh memasuki makkah dan madinah, dll.

Hukum orang yang malas/lalai sholat tetapi masih meyakini wajibnya sholat. Adapun jika orang
tersebut meninggalkan sholat karena malas atau disibukkan pekerjaan yang lain tetapi tetap
meyakini tentang wajibnya sholat maka orang tersebut tidaklah kafir. Tetapi ia telah melakukan
dosa besar/maksiat.

SYARAT SAH SHOLAT


Pengertian syarat:

Arti syarat adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum mengerjakan hal yang di tuju. Yang jika
perbuatan tersebut belum dipenuhi maka perbuatan yang hendak dituju menjadi tidak sah.

Syarat sahnya sholat ada 5 yaitu sebagai berikut.

1. Masuknya waktu sholat


2. Suci dari hadats besar dan kecil
3. Suci dari najis dan pakaian, badan, dan tempat
4. Menutup aurat
5. Menghadap kiblat

2
BERWUDHU
Arti wudhu adalah perbuatan tertentu berdasarkan syar’i untuk menghilangkan hadats kecil
dengan menggunakan air.

Dalil wudhu dari Al-qur’an:

Artinya : Hai orang-orang yang beriman apabila kamu hendak mengerjakan sholat maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu
sampai dengan kedua mata kakimu. (QS. Al-maidah: 6)

Hikmah Berwudhu

Diantara hikmah berwudhu adalah :

1. Mensucikan badan
2. Menghapus dosa-dosa
3. Mengajarkan bahwa islam mementingkan soal kebersihan

Anggota dan Rukun Wudhu

Anggota wudhu ada 4 yaitu:

1. Tangan
2. Muka
3. Kepala
4. Kaki

Rukun wudhu adalah sesuatu yang harus ada yang tidak bisa diganti dengan perbuatan lain.
Rukun wudhu ada 5 yaitu:

1. Niat
2. Membasuh tangan dan muka
3. Mengusap kepala

3
4. Membasuh kaki
5. Muwallat/ tertib berurutan

Sunnah Wudhu

Arti sunnah adalah perbuatan yang jika dilakukan berpahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.
Hikmah melaksanakan sunnah berwudhu adalah:

1. Memperbaiku ibadah kita kepada Allah


2. Membuat kita bertambah dekat kepada Allah dan mencintai-Nya
3. Mendatangkan pahala

Sunnah berwudhu ada 12 yaitu:

1. Membaca basmalah
2. Bersiwak/ menggosok gigi
3. Menyelai jari-jari
4. Berkumur-kumur
5. Menyilangi jenggot
6. Menghirup air ke hidung
7. Dilakukan sebanyak 3x
8. Tertib – teratur
9. Hemat dengan air
10. Doa sesudah wudhu
11. Mendahulukan yang kanan
12. Sholat sunnah wudhu

Pembatal Wudhu

Pembatal wudhu ada 4 yaitu sebagai berikut:

1. Keluar angin/ keluar air/ kotoran dari dua lubang


2. Tidur nyenyak
3. Hilang akal/ mabuk/ gila
4. Menyentuh kemaluan

4
SHOLAT
Arti sholat

Sholat adalah ibadah tertentu dengan lafadz dan gerak yang telah ditentukan, dimulai
dengan takbir dan diakhir dengan salam.
Sholat adalah ibadah yang tidak bisa diganti atau ditandingi oleh ibadah-ibadah lainnya.

Rukun Shalat

Rukun adalah sendi-sendi perbuatan penting yang harus ada, dimana jika tidak dikerjakan
maka seluruh perbuatan tersebut menjadi tidak sah. Rukun shalat ada 10 yaitu sebagai
berikut.
a. Niat
b. Berdiri
c. Takbir ratul ikhrom
d. Membaca al-fatihah
e. Ruku’
f. I’tidal
g. Sujud
h. Duduk diantara dua sujud
i. Tasyahud akhir
j. Salam

Pembatal sholat ada 6 yaitu:

a. Tidak terpenuhinya syarat sahnya sholat


b. Tidak terpenuhinya rukun sholat
c. Makan dan minum
d. Keluar angina, air, kotoran dari 2 lubang
e. Tertawa atau berbicara
f. Melakukan gerak-gerak tanpa alasan

Sunnah dan Makruh dalam Sholat

Sunnah dalam sholat adalah perbuatan-perbuatan yang dianjurkan untuk menyempurnakan sholat
dan menambah pahalanya.

Sunnah dalam sholat ada 4 yaitu:

1. Sholat di awal waktu

5
2. Berjamaah terutama di masjid bagi laki-laki
3. Berpakaian yang baik
4. Tu’maninah

Makruh dalam sholat adalah perbuatan yang sebaiknya tidak dilakukan dalam sholat, karena
dapat mengurangi pahala sholat.

Makruh dalam sholat ada 12 yaitu:

1. Mendongak atau menghadap ke atas


2. Memejamkan mata
3. Mengatupkan bibir
4. Sholat dalam keadaan mengantuk
5. Tergesa-gesa
6. Menoleh/ melirik-lirik
7. Dihadapan makanan
8. Menunda makanan yang telah tersedia
9. Berlari-lari menghampiri sholat
10. Mentakhirkan waktu
11. Makan-makanan yang berbau
12. Menahan buang angina dan buang air kecil atau besar

6
SHOLAT JAMA’AH
Sholat jama’ah adalah sholat yang dilakukan bersama orang banyak yang dipimpin oleh imam
dan diikuti oleh ma’mum.

Dalil keutamaan sholat jama’ah

Artinya:

Diriwayatkan dari Ibnuu Umar Rasulullah SAW bersabda: Keutamaan sholat jamaah itu
melebihi sholat sendirian sebanyak 27 derajat. (HR Bukhori Muslim).

Keutamaan sholat berjamaah yaitu:

1. Sholat jama’ah mempunyai kedudukan dan pahala 27 kali lipat daripada shalat sendiri.
2. Sholat jamaah lebih utama karena melalui sholat berjamaah dibina rasa persamaan dan
rasa persaudaraan.
3. Sholat jamaah membina /membangun sifat disiplin waktu.

Tata cara sholat berjamaah yaitu:

Pekerjaan imam yaitu:


o Meluruskan shaff dan tidak memulai sholat kecuali setelah jamaah rapi
o Memimpin sholat dan gerakan sholatnya
o Menjaharkan 2 rakaat pertama, sholat jahar

Pekerjaan makmum yaitu:


o Mengikuti imam dengan tidak mendahului gerakannya
o Mendengarkan bacaan jaharnya imam
o Mengingatkan kekeliruan/lupanya imam
o Membaca Aamiin setelah surat Al-fatihah
o Menyambut lafadz sami’allahu liman hamidah dengan ucapan Rabbana wa lakal
hamdu

7
SHOLAT SUNNAH ROWATIB

Sholat sunnah rowatib adalah sholat-sholat yang menyertai sholat wajib yang lima waktu, baik
sebelum maupun sesudahnya yang hukum mengerjakannya adalah mustahab. Jika
diawal/sebelumnya dinamakan Qobliah dan jika sesudahnya dinamakan Ba’diyah.

Keutamaan sholat sunnah rowatib:

1. Sebagai saran untuk mendekatkan diri (lebih mendekatkan) kepada Allah.


2. Sebagai pelengkap kekurang sempurnaan sholat-sholat wajib
3. Allah janjikan rumahnya di surga.

Dalil-dalilnya :

o Allah Ta’ala berfirman: senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan


ibadah-ibadah nawafil/sunnah samapi Aku mencintainya (Hadits Kudsi Bukhori)

o Tidaklah seorang hamba muslim yang setiap malamnya sholat 12 rakaat selain yang
wajib Allah bangunkan baginya rumah di surga (HR: Muslim)

8
THAHARAH
Pembagian dan Jenis Air

 Air Mutlak

o Hukum air mutlak adalah thahurun (suci menyucikan). Air mutlak itu suci pada
zatnya dan dapat menyucikan benda lain. Macam-macam air mutlak

 Air hujan, salju dan embun


 Firman Allah dalam surat Al-Anfal ayat 11 yang artinya " … dan Allah
menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan
hujan itu."
 Firman Allah dalam surat Al-Furqan ayat 48 yang artinya " Dan kami
turunkan dari langit air yang amat bersih. "

 Air Laut
 Air laut itu suci, dan bangkai (yang terdapat didalammnya) halal
(dimakan) HR Bukhari.

 Air Zamzam
 Sesungguhnya Rasulullah saw. Pernah meminta seember air zamzam, lalu
beliau meminumnya kemudian berwudhu dengannya… HR Ahmad

 Air yang berubah disebabkan lama tergenang


 Air ini tidak mengalir atau bercampur dengan sesuatu yang sulit
dipisahkan, seperti lumut dan dedaunan pohon. Menurut kesepakatan
ulama (Ijma') air seperti ini termasuk air mutlak.

 Air Musta'mal (air yang pernah digunakan)

o Merupakan air yang pernah dipergunakan untuk mandi besar atau berwudhu. Hukum
air semacam ini adalah suci dan dapat dipergunakan untu bersuci sebagaimana dalil
Menyatakan hadist Rubayyi' binti Mu'awwidz ketika menjelaskan tata cara wudhu
Rasulullah saw… "Beliau mengusap kepalanya dengan sisa air wudhu yang terdapat
pada kedua telapak tangannya". HR Ahmad

 Air yang bercampur dengan benda suci

o Seperti sabun, minyak za'faran, tepung dan sebagainya, yang pada umumnya terpisah
dari air, maka hukum air tersebut tetap suci dan menyucikan selama masih masuk
dalam kategori air mutlak.

9
 Air yang bercampur najis

o Jika najis yang ada dalam air itu merubah salah satu dari rasa, warna atau bau
tersebut, menurut kesepakatan ulama (ijma'), air tersebut tidak dapat digunakan untuk
bersuci sama sekali. Dikemukakan oleh ibnu Mundzir dan Ibnu Mulqin

o Air tetap dalam status kemutlakannya jika ketiga sifat yang meliputi rasa, bau atau
warna tidak mengalami perubahan. Hukum air semacam ini adalah suci dan
menyucikan, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak.

o Abdullah bin Umar ra, meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda… "jika air
mencapai dua qulah, maka statusnya tidak mengandung najis" HR Bukhari, Muslim,
Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasai.

 Air Sisa Minuman

o Air sisa minuman manusia tetap suci, baik yang meminumnya orang muslim, kafir,
sedang junub maupun sedang haid.

o Air sisa minuman hewan yang halal dagingnya statusnya adalah suci. Sebab air
liurnya keluar dari daging yang suci. Sehingga dapat dipergunakan untuk berwudhu.

o Air sisa minuman kedelai, burung dan binatang buas statusnya adalah suci. HR
Syafi'I, Baihaki, Daruquthni.

o Air sisa minuman kucing

o Air sisa minuman anjing dan babi adalah najis dan harus dijauhi.

10
An- Najasah (Najis)
Najis adalah kotoran yang diwajibkan bagi setiap Muslim untuk membersihkan dan mensucikan
darinya jika mengenai sesuatu.

 Allah berfirman dalam surah Al-Madatstir ayat 4 yang artinya "Dan pakaianmu
bersihkanlah". Surah Al-Baqarah ayat 222 yang artinya "Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri"

 Rasulullah saw. Bersabda "Bersuci adalah sebagian dari iman"

Jenis-Jenis Najis

1. Bangkai

 Binatang yang mati tanpa proses penyembelihan yang telah ditentukan syariat islam.

 Anggota tubuh binatang yang dipotong ketika masih hidup juga termasuk dalam
kategori bangkai. Disebutkan dalam hadits Abu Waqib al-Laitsi, Rasulullah saw
bersabda "Apa saja anggota tubuh hewan ternak yang dipotong sedangkan
hewan itu masih hidup, maka ia termasuk bangkai". Ada beberapa pengecualian
bangkai dari kondisi ini, antara lain:

 Bangkai Ikan dan Belalang


 Kedua bangkai hewan ini tetap suci. Hal ini berlandaskan pada hadist Ibnu
Umar ra. Rasulullah saw. Bersabda "Di halalkan bagi kita dua jenis
bangkai atau darah. Adapun dua jenis bangkai yang dimaksud
adalah bangkai ikan dan belalang. Sedangkan dua jenis darah adalah
hati dan empedu". HR Ahmad, Syafi'I, Ibnu Majah, Baihaki dan
Daruquthni. (Hadits ini dianggap dha'if)

 Bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir


 Semut, lebah, dan lainnya. Bangkai binatang ini suci dan apabila ia jatuh
mengenai sesuatu maka hal ini tidak menjadikan benda yang terkena
bangkai tersebut menjadi najis.

 Tulang, tanduk, bulu, rambut, kuku dan kulit bangkai binatang serta benda yang
sejenis dengannya, juga suci
 Yang diharamkan hanya bagian-bagian yang dapat dimakan, yaitu daging
 Kulit bangkai setelah disamak statusnya berubah menjadi suci.
Berdasarkan hadits Ibnu Abbas ra, dalam riwayat Muslim, Rasulullah saw
bersabda: "Jika kulit sudah disamak, maka ia suci"

11
2. Darah

 Semua jenis darah hukumnya haram, baik darah yang mengalir (seperti darah dari
hewan yang disembelih dan darah haid) maupun tidak.

 Darah dalam jumlah yang sedikit masih bisa dimaafkan. Seperti darah yang berada
dalam urat dan rongga tulang daging hewan yang dapat dimakan dagingnya (HR
Abdul Hamid dan Abu Asy-Syeikh). Darah yang terdapat pada anggota tubuh
terluka yang mengalirkan darah se-tetes atau dua tetes, kaum muslimin tetap bisa
mengerjakan shalat (HR Bukhari).

3. Daging Babi

 Allah swt. Berfirman dalam surat Al-An'am ayat 145 yang artinya : "Katakanlah:
Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang
diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu
bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi - karena sesungguhnya
semua itu kotor-"

4. Muntah, Air kencing, Kotoran Manusia

 Muntah dalam jumlah yang sedikit masih dimaafkan. Begitupun dengan kencing bayi
laki-laki yang hanya meminum asi. Cara membersihkannya cukup dengan
memercikkan air. Rasulullah saw. Bersabda: "Kencing bayi laki-laki cukup
dipercikkan air padanya, sedangkan kecing bayi perempuan hendaknya dicuci"

5. Wadi, Madzi, Sperma

 Wadi adalah air berwarna putih kental yang keluar mengiringi air kencing.

 Madzi adalah air berwarna putih berlendir yang keluar akibat mengkhayal bersetubuh
atau efek dari cumbu rayu. Jika mengenai anggota badan, maka wajib dicuci. Jika
mengenai pakaian cara menyucikannya dengan memercikkan air padanya.

 Mengenai sperma, wadi, dan madzi, Ibnu Abbas ra. Mengatakan, "Keluarnya
sperma memajibkan (mandi besar). Sementara keluarnya madzi dan wadi tidak
mewajibkan mandi dan orang yang bersangkutan tetap dalam keadaan suci dari
hadas besar". HR Astram dan Baihaki

6. Kencing dan kotoran binatang yang tidak dimakan dagingnya

7. Binatang Jallalah

8. Minuman Keras

9. Anjing

12
TAYAMUM
Tayamum adalah menjadikan debu tanah sebagai pengganti air untuk berwudhu dengan syarat
dan cara yang telah ditentukan oleh syariat.

Syarat Tayamum

1. Karena alasan yang dibolehkan


2. Hanya ketika betul-betul hendak shalat
3. Debu yang bersih
4. Memenuhi rukun-rukunya

Anggota Tayamum

1. Muka
2. Tangan

Rukun Tayamum

1. Niat
2. Mengusap muka
3. Mengusap kedua tangan, mulai dari pergelangan
4. Tertib

Cara-cara Tayamum

1. Tepukkan kedua telapak tangan ke tanah kering yang berdebu


2. Tiup sekali kedua telapak tangan tersebut
3. Usapkan ke muka sekali usapan
4. Usapkan ke tangan mulai dari pergelangan sampai ujung jari, mulai dari tangan kanan

13

You might also like