You are on page 1of 2

Ep: Kejadian 50: 15-21 ev : 1 Korintus 4:1-5

1. St Silitonga: Dalam kehiduan kita sehari hari, dengan saudara kita sendiri aggak sulit untuk
memaafkan, terlalu berat perbuatan mereka. Yusuf ini dengan gampangnya memaafkan
saudaranya padahal sangat sakit perbuat tan mereka, bagaimana kira kira kata kunci Trik
untuk melupakan kesalahan kesalahan orng lain, agak kitab isa Tulus ?
2. St simatupang : Kalau kita bersaudara ada banyak konflik, miungkn krn omongan terlalu
keras, warisan, sampai akhirnya pertikaiaan, terjadi. Bagaimana sikap kita sebenarnya, kalua
persoalan itu terjadi dibawa ke hukum, tetapi kita sudah mengampuni, padahala hukum
tetap jalan? Agak dilemma, kalua kita tidak menjalankanan proses hukum, bisa memberi
kesan kita tidak memberikan pengajarana, padahal ajaran kita tentang kasih apakah proses
hukum tetap berjalan.

3. Jawaban. Memaafkan dengan Tulus: kalua kita susah berdamai dengan diri sendiri, kita
susah utk memaafkan kesalahan orng lain. Kita harus sadar, bahwa kita juga orng yg sudah
di tebus dan di ampuni.

4. Pengadilan itu apakah tidak mengampuni, pengadilan bukan tidak mengasihi. Kalau kasus
itu sudah pelik? Tetapi mengampuni.

5. St simatupang. Kalau seandianya keputusan pengadilan kita tidak merasa adil kita akan naik
banding, kalua kita tidak dendam kita akan terima keputusan itu. Dia menabrang orang
meningga dia ditahan, tetapi luar biasa keluarga anak itu mengampuni, dan mereka
dilepaskan. Apakah itu sudah mengampuni? Tetapi ada orn yg mengatakan hukum tetap
harus jalan.

6. C.st Sadangan. Hukuman yg di jatuhkan kepada narkotika, bagaimana tanggapan Gereja


tentang hukuman gereja tentang hukuman mati.

7. St Hutasoit: Ada dibilang st Liberti, apa kata kunci????? Yusuf itu sangat mengerti apa yg
terjadi, dan sagat sadar, na dengan do Nabinahen ni Debata. Ini menjadi perenungan,
bagaiman membuat, memahami suatu kondisi, krn di dalam kesulitan ada rencana yg baik.
Sehingga menjadi modal utk melakukan yg baik. Cenderung kita mempersiakan diri.

8. St Sakti: Tema minggu kita jangan menghakimi, sama sebuah lagu, Mazmur 133,
memaafkan…..

Nas ini Yusuf. Bagaiman kita membawakan ini secara elegan di tengan tengah jemaat, meaaf
kan itu tidak popular, yg terjadi solusi bagi kita, kita hrs menjadi solusi. Seperti di katakana
oleh ing Fely kita hrs mampu memaaf kan diri sendiri. Bagaimana solusi itu di dapatkan?

Pembalasan itu adalah hak Tuhan, dan gereja itu tidak menerima hukuman mati. Roma
12:19
Sesungguhnya mengampuni itu berasal dari hati kita. Berjalan pun proses hukum itu berjalan biarlah
proses itu membuat efek jera kepada yg bersalah.

Amang welly par agenda.

You might also like