You are on page 1of 4

HIDUP DALAM PENGAWASAN TUHAN

“Karena segala jalan orang terbuka di depan mata Tuhan dan segala langkah orang diawasinya.”
(Amsal 5:21)

Ada seorang kesatria yang bernama Jengis Khan. Suatu kali ia berhenti untuk minum dan
mengistirahatkan pasukannya sebab matahari begitu terik. Ia bersama dengan burung elangnya yang
selalu setia dan mampu mendeteksi segala bahaya. Ketika Jengis Khan akan minum dari air pancuran
yang sudah ia isi di buli-bulinya, tiba-tiba burung elang kesayangannya itu menukik dan menerjang
tangannya sehingga air dalam buli-buli itu tertumpah. Jengis Khan merasa gusar sebab rasa hausnya
yang memuncak. Diambilnya buli-buli yang lain, kemudian ia isi dengan air dari pancuran. Namun
lagi-lagi ketika ia akan meneguknya, burung elangnya yang setia menukik dan menerjang tangannya.
Kekesalan Khan bertambah besar. Kemudian ia berkata kepada burung elangnya, “Sekali lagi kau
lakukan hal itu, akan kutebas lehermu.” Untuk ketiga kalinya Khan mengisi buli-bulinya dan akan
meminumnya. Dan untuk ketiga kalinya pula burung elang yang setia itu menukik dan menerjang
tangan Khan sehingga buli-bulinya pecah. Dan tepat pada saat itu juga tertebas- lah leher burung elang
yang setia itu. Khan tidak lagi memiliki buli-buli untuk menampung air sehingga ia memutuskan
memanjat bukit kecil asal pancuran itu. Ia ingin minum sepuasnya dan melepaskan rasa jengkelnya.
Betapa terkejutnya Jengis Khan ketika ia melihat bangkai seekor ular raksasa terbaring busuk di kolam
itu. Ia mengingat burung elangnya yang telah mengawasi hal itu sehingga terus menerjang tangannya.
Khan menyesali perbuatannya terhadap burung elangnya. Burung elang yang setia itu tidak takut
dengan ancaman Khan sebab dia tahu apa yang dia perbuat. Dia mengawasi majikannya dan berusaha
menghindarkan tuannya dari bahaya.

Tuhan maha mengetahui, Tidak seorangpun luput dari tatapan Tuhan; Ia mengawasi kehidupan setiap
umat ciptaan-Nya. Sering sekali kita mengira suatu peristiwa yang kita jalani adalah baik; hal yang kita
rencanakan tepat, padahal tidak. Betapa sering Allah menyelamatkan kita dari segala ancaman buruk
yang akan menimpa, yang tadinya tidak kita ketahui, namun kita terluput karena Allah menjauhkan-
Nya. Secara iman kita berkata bahwa Tuhan tentunya merencanakan yang terbaik bagi hidup kita dan
memelihara kita sebab Ia mengawasi kita senantiasa.

Betapa indahnya cara TUHAN memelihara dan mengawasi kehidupan kita. Allah begitu mengasihi kita
sehingga selalu merencanakan hal yang terbaik dan menjauhkan kita dari hal-hal yang buruk.
Sayangnya terkadang kita tidak menyadari hal itu dan lari dari pemeliharaan Allah. Kita
mengingkariNya dan tidak mau hidup di dalam pemeliharaan dan pengawasanNya. Namun dapatkah
kita lari dari hadapan Allah? Tentu hal itu mustahil, sebab Allah adalah Mahatahu. Apapun yang kita
lakukan, itu terbuka di mata TUHAN dan setiap langkah kita diawasiNya. Olehnya, mari kita
melakukan yang terbaik di mata TUHAN dan berjalan di jalanNya.Amin.

Renungan Article Picture Video Quote COMMUNITY

Hidup yang Terbuka

“Karena segala jalan orang terbuka di depan mata Tuhan, dan segala langkah orang diawasi-Nya.”
(Amsal 5:21)

Amsal 5 : 18-23

Closed-Circuit Television (CCTV) sekarang semakin dibutuhkan di mana-mana. Ketika kejuaraan


sepak bola Eropah (UEFA) berlangsung di Polandia waktu yang lalu, CCTV dipasang di berbagai sudut
stadion megah itu. Tidak seorangpun tahu kecuali pekerjanya, di mana CCTV itu ditaruh.
Kejuaraanpun berlangsung relatif aman, karena mungkin setiap orang sadar dan extra hati-hati. Orang
lain tidak bisa mengetahui tetapi sorotan alat canggih itu tidak bisa dihindari. Kalau ada orang
berperilaku aneh dan mencurigakan, pasti langsung ketahuan.

Betapa luar biasanya alat ini. Mungkin saja pencipta alat ini dinspirasi oleh firman Tuhan dalam amsal
ini. Ayat ini paralel dengan Amsal 15:3, bahwa mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang
jahat dan orang baik. Dalam diri seseorang yang baik dan benar jalan pikiran dan tingkah lakunya,
tidak ada ketakutan dan tekanan meskipun disorot di mana-mana. Orang percaya, yang berjalan dalam
terang Kristus, bergerak bebas dan dinamis kemanapun ia pergi. Mengapa? Ia sedang berjalan dengan
Tuhan. Tidak ada masalah. Tetapi bagaimana dengan mereka yang berjalan dalam dosa dan kegelapan?
Pasti selalu gelisah dan tidak ada ketenangan. Seperti yang digambarkan dalam Amsal 5 ini, orang yang
hidup dalam perzinahan, ia diseret oleh godaan yang luar biasa. Ketika ia jatuh dan terjerat, mungkin
sadar suatu saat, kemudian menyesal, tetapi tidak ada gunanya. Dia bicara pada dirinya sendiri, “…
mengapa…dan mengapa jadi begini? Seandainya…saya mendengarkan pengajaran dan teguran firman
Tuhan, tidak jadi begini.”

Ketika raja Daud jatuh dalam perzinahan dengan Batsheba, ia berusaha menyembunyikan itu, tetapi
percuma saja. Mata Tuhan melihatnya secara terang benderang. Bahkan Salomo sendiri, penulis Amsal
ini, pasti sangat bergumul dengan soal zinah ini, sehingga ia demikian serius membicarakannya. Tuhan
Yesus menegaskan bahwa tidak sesuatupun yang tersembunyi dari mata-Nya (cf. Matius 10:26).

Sebagai anak Tuhan, kita tentu telah berusaha hidup benar dan memuliakan Tuhan di manapun kita
pergi bukan? Ingatlah, tatkala kita berada di jalan yang benar, Tuhan terus melihat kita. Jangan sampai
ketika Tuhan bertanya kepada kita seperti kepada Adam, “Dimanakah engkau?” Apa jawaban kita?
Inspirasi: Orang yang berjalan dalam kebenaran dan kekudusan, penuh kebebasan dan ketenangan di
manapun ia berada.

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

SH: Ams 5:1-23 - Seks, uang, dan kuasa potensi dosa. (Minggu, 23 November 2003)
Seks, uang, dan kuasa potensi dosa.
Seks, uang, dan kuasa itu bukanlah dosa tetapi ketiganya memiliki kesanggupan atau potensi yang luar
biasa untuk mengobarkan nafsu dalam diri manusia. Inilah yang menjerumuskan kita ke dalam
perangkap dosa. Bak singa jantan, nafsu adalah kekuatan yang bersemayam dalam diri kita; seks, uang,
dan kekuasaan adalah tongkat-tongkat yang mampu membangunkan dan membuatnya mengamuk
tanpa batas.Amsal 5 adalah peringatan bagi kita yang tengah tergoda untuk berzinah atau telah jatuh ke
dalam dosa zinah. Perhatikan julukan yang Alkitab kenakan pada perzinahan: kematian (ayat 5),
kekejaman (ayat 9), penyesalan (ayat 11-14), perangkap (ayat 22), dan kebodohan (ayat 23). Betapa
berbedanya realitas dengan fantasi! Selingkuh bukan sembarang selingan; selingkuh adalah selingan
yang membelokkan hidup kita ke jurang maut!Firman Tuhan memberikan dua antidot untuk melawan
ajakan berzinah: pertama, nikmatilah pasangan sendiri (ayat 15-19). Jangan biarkan pikiran kita
menerawang jauh ke rumah orang lain. Fokuskan pandangan kita hanya pada pasangan sendiri.
Kembangkanlah relasi nikah kita sehingga kita terpuaskan olehnya. Kedua, sadarlah bahwa Tuhan
mengawasi perbuatan kita. Tidak ada satu perbuatan pun yang luput dari tatapan-Nya (ayat 21). Jangan
mengelabui diri dan berkata bahwa Tuhan tidak melihat. Ia melihat dan akan membuat perhitungan.
Renungkan: Ibarat obat bius, perzinahan mematikan indera, membuat kita kehilangan kesadaran akan
Tuhan dan orang yang mengasihi kita.

SH: Ams 5:1-23 - Jangan terjebak godaan seks. (Rabu, 28 Juli 1999)
Jangan terjebak godaan seks.
Amsal ini mengingatkan kita, khususnya orang muda dan pasangan suami-isteri agar tidak terjebak
oleh pemuas-pemuas seks bayaran atau pemberi pengalaman seks murahan. Biasanya keterlibatan
seseorang pada godaan seks berawal dari keinginan dalam hati yang diselubungi hawa nafsu tak
terkendali, kemudian terungkap dalam tindakan lahiriah. Akibatnya kehidupan menjadi pahit, masa
depan pribadi dan keluarga berantakan, kehormatan diri tercabik-cabik. Jika ingin semua ini tak terjadi
dalam hidup kita, arahkan dan isi semangat gairah hidup itu secara bijak dan selaras firman hikmat-
Nya.
Kesetiaan dalam pernikahan. Pernikahan adalah suatu lembaga persekutuan yang disucikan oleh Allah.
Itulah sebabnya pernikahan merupakan perwujudan janji setia di hadapan Allah. Melalui pernikahan
kudus ini dimaksudkan agar persekutuan pernikahan itu tetap langgeng, harmonis dan menciptakan
kehidupan yang sejahtera. Maka, selain harus dijaga kemurniannya, suasana persekutuan pernikahan
harus pula diisi dengan cinta murni, saling berbagi, saling menguatkan lahir dan batin, dan kesatuan
hati.
Doa: Ya, Tuhan, anugerahkanlah hikmat-Mu, sehingga kami mampu membina keluarga yang kudus
dan bahagia.

Topik Teologia: Ams 5:21


Allah yang Berpribadi
Allah Membuat Penilaian Etis
Ams 5:21 Yer 20:12 Kis 10:42 Kis 17:31 Rom 2:16 1Ko 3:17 1Ko 4:5 2Ko 11:31
1Te 2:11-12 1Pe 4:5
Allah itu Mahatahu
Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ayu
28:12-28 Ayu 37:16 Maz 7:10 Maz 33:13-15 Maz 94:11 Maz 104:24 Maz
139:1-10 Maz 147:4-5 Ams 3:19-20 Ams 5:21 Ams 15:3,11 Yes 31:2 Yes
40:28 Yes 44:7-10,24-28 Yes 46:9-11 Yer 10:7,12 Yer 17:10 Yeh 11:5
Dan 2:20-22 Mat 6:8,32 Mat 10:29-30 Kis 1:24 Kis 2:23 Kis 15:8 Kis
15:17 Rom 11:33 Rom 16:25-27 1Ko 1:18,21,24-25 1Ko 2:7 Efe 1:7-8
Efe 3:10 Ibr 4:13 Yak 1:5 Yak 3:17 1Yo 3:19-20 Wah 7:12
Dosa
Dosa-dosa Kedagingan
Dosa-dosa Seksual yang Dihukum
Kej 12:15,17-19 Kej 20:2-3,6-7,9 Kej 49:4 Ima 18:24-29 Ima 20:10-22
Bil 5:12-13,15,19,27 Ula 22:22-29 Ula 23:2 Ula 23:18 2Sa 12:4-10 Ayu
24:15,17,19 Ayu 31:9-12 Ams 5:3-6,8-11,20-23 Ams 6:24-29 Ams 6:32-
35 Ams 7:6-27 Ams 22:14 Ams 31:3 Pengk 7:26 Yer 5:7-9 Yer 7:9-11,15
Yer 8:16-17,21 Yer 9:2 Yer 13:26-27 Yer 23:10 Yer 29:21-23 Yeh
22:11,15 Yeh 23:11,14-21,27-30 Hos 4:2-3,13-14 Hos 7:4-7 Mal 3:5 Mat
5:17-18,27-29 Rom 1:21,24,26-28 1Ko 5:1,9-11 1Ko 6:9-10 Efe 5:5 Kol
3:5 1Ti 1:9-10 Ibr 13:4 2Pe 2:13-14 Yud 1:7-8 Wah 21:8 Wah 22:14-15

You might also like