Professional Documents
Culture Documents
Lima
Lima
1) Antipsikotik konvensional
a) Haldol (haloperidol)
b) Stelazine (trifluoperazine)
mg/hari.
c) Mellaril (thioridazine)
mg/hari.
d) Thorazine (chlorpromazine)
e) Trilafon (perphenazine)
1
sediaan perfenazin tablet 2, 4, 8 m, dosis 12-24 mg/hari.
f) Prolixin (fluphenazine)
a) Rispeldal (risperidone)
b) Seroquel (quetiapin)
c) Zyprexa (olanzopine)
3) Clozaril (clozapine)
2
c) Pembedahan bagian otak.
Proses operasi primitive dengan cara membuang stone of madness
d) Psikoterapi.
1) Terapi psikoanalisa.
3) Terapi humanistik.
3
B. Konsep Dasar Gangguan Perubahan Persepsi Sensori Halusinasi
1. Pengertian
memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa ada objek atau
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami
4
mengenai karakteristik dari setap jenis halusinasi adalah sebagai berikut :
Paling sering dijumpai dapat berupa bunyi mendenging atau suara bising
yang tidak mempunyai arti, tetapi lebih sering terdengar sebagai sebuah
kata atau kalimat yang bermakna. Biasanya suara tersebut ditujukan pada
kobinasi moral .
5
e. Halusinasi perabaan (Taktil)
Merasa di raba, disentuh, ditiup atau seperti ada ulat yang bergerak
g. Halusinasi Kinistetik
h. Halusinasi Viseral
sudah tidak seperti biasanya lagi serta tidak sesuai dengan kenyataan
6
3. Rentang Respon Neurobialogi Halusinasi
emosi, perilaku tidak terorganisasi, dan isolasi social : menarik diri berikut
Adaftif Maladaptif
7
4. Faktor Penyebab
a. Faktor Predisposisi
1) Faktor perkembangan
kecemasan.
2) Faktor Sosiokultural
3) Faktor Biolokimia
4) Faktor Psikologis
5) Faktor genetik
8
Gen ini berpengaruh dalam skizofrenia belum diketahui, tetapi hasil
penyakit ini
b. Faktor Persipitasi
1) Perilaku
5. Manifestasi Klinis
Menurut Keliat dkk (2022) adapun tanda dan gejala klien halusinasi
adalah:
a. Data Subjektif
3) Menghidu bau -bauan yang tidak sedap, seperti bau badan padahal
tidak
9
b. Data Objektif
1) Bicara sendiri
2) Tertawa sendiri
a. Faktor Predisposisi
dkk, 2014 ):
1) Biologis
10
daerah frontal, temporal dan limbic berhubungan dengan perilaku
psikotik.
mortem)
2) Psikologis
overprotektif.
3) Sosial Budaya
11
b. Faktor Presipitasi
1) Biologis
diinterprestasikan.
2) Stres Lingkungan
3) Sumber Koping
stressor
7. Mekanisme koping
halusinasi meliputi :
a) Regresi
hari.
12
b) Proteksi
c) Menarik diri
Klien sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus internal.
8. Penatalaksanaan
a. Terapi Farmakologi
1) Haloperidol
c) Mekanisme kerja
d) Kontra Indikasi
13
e) Efek Samping
anoreksia
2) Clorpromazin
b) Indikasi
Penanganan gangguan psikotik seperti skizofrenia, fase mania
berlebih.
c) Mekanisme Kerja
d) Kontra Indikasi
laktasi.
e) Efek Samping
14
3) Trihexypenidil (THP)
b) Indikasi
c) Mekanisme Kerja
kolinergik berlebihan.
d) Kontra Indikasi
e) Efek Samping
dan muntah
orang lain.
15
3) Pengekangan atau pengikatan
9. Tindakan keperawatan
halusinasi
merasakan.
c. Tindakan Keperawatan
16
4) Latih klien mengalihkan halusinasi dengan bercakap – cakap dan
7) Latih klien minum obat dengan prinsip 8 benar yaitu benar nama
klien, benar nama obat, benar manfaat obat, benar dosis obat, benar
dokumentasi.
mengontrol halusinasi
17
C. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Kasus Halusinasi Pendengaran
1. Pengkajian
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
c. Faktor predisposisi
e. Aspek psikososial
f. Status mental
g. Mekanisme koping
i. Pengetahuan
j. Aspek medic
oleh perawat.
18
2) Data subjektif ialah data yang disampaikan secara lisan oleh klien
data
primer, dan data yang diambil dari hasil catatan tim kesehatan lain
c. Isolasi Sosial
19
3. Pohon Masalah
Pohon masalah
Lingkungan
Kronis
20
4. Diagnosa Keperawatan
b. Isolasi Sosial
dan verball)
5. Rencana Keperawatan
(Dalami,dkk 2014)
21
Tabel : 2.1
Rencana Keperawatan
Gangguan Persepsi Sensori Halusinasi Menurut Keliat, dkk (2014)
22
4) Jelaskan cara menggunakan obat
dengan prinsip 5 benar (benar obat,
benar pasien, benar cara, benar waktu,
benar dosis)
c. Bercakap - cakap dengan orang lain
d. Melakukan aktifitas yang terjadwal
1) Jelaskan pentingnya aktifitas yang
teratur untuk mengatasi halusinasi
2) Diskusikan aktifittas yang biasa
dilakukan oleh pasien
3) Susun jadwal aktivitas sehari – hari
sesuai dengan aktifitas yang telah
dilatih
4) Pantau pelaksanaan jadwal kegiatan,
dan memberikan penguatan terhadap
perilaku pasien yang positif.
Keluarga
1. Keluarga dapat Mengenal masalah merawat 1. Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga
pasien dirumah dalam merawat pasien
23
3. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
memperagakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung di hadapan pasien
24
6. Implementasi
situasi nayata sering pelaksana jauh berada rencana, hal ini terjadi karena
masih sesuai dan dibutuhkan klien sesuai dengan kondisinya (here and
now).
7. Evaluasi
diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang ditentukan pada tahap
perencanaan.
25
Evaluasi terbagi atas 2 jenis yaitu :
a. Evaluasi Formatif
ditentukan tercapai.
b. Evaluasi Sumatif
26
D. Konsep mengontrol halusinasi dengan teratur minum obat
dilatih untuk minum obat secara teratur sesuai dengan program terapi
dokter. Agar klien dengan gangguan jiwa yang dirawat di rumah tidak
(Keliat, 2012).
27
3. Indikasi teratur minum obat
(2013)
28
5. Faktor yang mempengaruhi ketidak teraturan minum obat
a. faktor insight
dipengaruhi oleh sifat yang malas dan tidak terbiasa dengan hal-hal
rutin. Mereka sering merasa ada sesuatu yang salah tetapi mereka
menganggap itu sebagai masalah kecil, masalah kecil itu dapat berupa
juga efek samping dari obat antipsikotik. Efek samping umum dari
kabur.
29
2) Biaya pengobatan
3) Lama pengobatan
bertahun-tahun.
30
dukungan keluarga diberikan secara terus menerus kepada pasien agar
kehidupannya.
2) Pena
b. Tahap Orientasi
3) Kontrak waktu
suara - suaranya masih muncul ? apakah sudah dipakai tiga cara yang
Apakah pagi ini sudah minum obat? Baik. hari ini kita akan
bapak?"
c. Tahap Kerja
diajarkan sebelumnya
31
Ex : “Bapak adakah bedanya setelah minum obat secara
mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
orange (CPZ) 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam
sehari jam nya sama gunanya u ntuk rileks dan tidak kaku. Sedangkan
yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk
keadaan semula. Kalau obat habis bapak bisa minta ke dokter untuk
mendapatkan obat lagi. bapak juga harus teliti saat menggunakan obat-
bahwa itu obat yang benar-benar punya bapak jangan keliru dengan
obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat diminum
makan dan tepat jamnya bapak juga harus perhatikan berapa jumlah
obat sekali minum dan harus cukup minum 10 gelas per hari"
32
d. Tahap Terminasi
obat? Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara?
jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan bapak Jangan lupa pada
ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah
kita bicarakan. Mau jam berapa ? Bagaimana kalu jam 10.00 sampai
jumpa.
33
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Desain Penelitian
jumlah subjek cenderung sedikit namun jumlah variable yang diteliti sangat
luas (Nursalam,2008).
1. Waktu
Waktu pelaksanaan penulisan proposal skripsi ini telah dimulai pada bulan
Agustus 2023.
2. Tempat
34
C. Populasi dan Sampel
tertentu yang akan diteliti ( Hidayat, 2012). Bukan hanya subjek atau objek
yang di pelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek tersebut. Pada penelitian ini populasi yang digunakan
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
1. Kriteria insklusi
2. Kriteria ekslusi
a) Pasien yang sudah pernah berobat di rumah sakit jiwa (kontrol ulang)
35
D. Instrumen Pengumpulan Data
dan evaluasi) alat pelindung diri (Handscoon dan masker), alat pemeriksaan
penlight).
2. Format analisa data terdiri: nama pasien, nomor rekam medik, data,
36
7. SOP Strategi Pelaksanaan.
1. Teknik wawancara
menggunakan cara tanya jawab bisa sambil bertatap muka atau tanpa tatap
muka.
pasien serta kegiatan sehari - hari pasien seperti pola makan, pola aktifitas,
pengukuran tersebut.
37
3.Dokumentasi
F. Jenis-Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkanl angsung dari pasien seperti
b. Data Sekunder
rekam medis di Ruangan Poli Jiwa Puskesmas Kumun Kota Sungai Penuh.
38
G. Analisis
melalui pengkajian keperawatan, data akan dikelompok kan dalam bentuk data
keperwatan yang sesuai dengan data. Setelah itu disusun rencana keperawatan
pada pasien skizofrenia antara kasus 1 dan kasus 2. Penyampaian hasil analisis
1. Hak untuk self datermination, klien memiliki otonomi dan hak untuk
membuat keputusan secara sadar dan dipahami dengan baik, bebas dari
paksaan untuk berpartisipasi atau tidak dalam penelitian ini atau untuk
2. Hak terhadap privacy dan dignity, berarti bahwa klien memiliki hak untuk
dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan apa yang dilakukan terhadap
individual tertentu tidak bisa langsung dikaitkan dengan klien, dan klien
khusus yang hanya bisa diakses oleh peneliti. Dalam menyusun laporan
(anonymous).
4. Hak terhadap penanganan yang adil memberikan individu hak yang sama
untuk dipilih atau terlibat dalam penelitian tanpa deskriminasi dan diberikan
penelitian.
40
DAFTAR PUSTAKA.
Dalami, E., dkk, 2014, Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa. CV.
Trans Info Media, Jakarta
Ditjen P2P, Kemenkes, 2020, Rencana Aksi Kegiatan 2020 – 2024, Jakarta,
Direktorat P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan Nafza, Jakarta, p. 4-5.
https://e-renggar.kemkes.go.id. 5/11/2022
Eko P, 2014, Konsep & Aplikasi Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika,
Yogyakarta
Fahmawati, F. R., Hastuti, and W.,Wijayanti., 2019 Upaya Minum Obat Untuk
Mengontrol Halusinasi Pada Pasien dengan gangguan persepsi sensori
halusinasi Pendengaran, ITS PKU Muhamadiyah Surakarta,
http://repository.ac.id, 03/11/2022
Keliat, B.A., dkk., 2012 Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Buku Kedokteran
EGC. EGC Jakarta
Kusumawati., dkk., 2012, Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Salemba Medika, Jakarta
Nurarif, A.H. , Kusuma, H., 2 b 016. Asuhan Keperawatan Praktis, ed., Mediaction
jogja, Jogjakarta, p. 245 – 247.
Nyumirah, S., 2013. Peningkatan Kemampuan Interaksi Social (Kognitif, Afektif
dan Perilaku) Melalui Penerapan Terapi Perilaku Kognitif di RSJ dr
Amino Gondohutomo Semarang. Jurnal keperawatan jiwa, 1(2),
https://scholar.google.com 1/11/2022
Stuart, G.W, 2014, Buku Saku Keperawatan Jiwa. ed.5, Jakarta EGC.