You are on page 1of 17

Laporan

Pengamatan jaringan penyusun tubuh hewan dan tumbuhan

NAMA : ALVINO MORALES BANUNAEK


NIM : 2323805001
KELAS : A.4
PRODI : MSDH

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG

FAKULTAS KEHUTANAN

PRODI MANAJEMEN SUMBER DAYA HUTAN

2023
Bab I

Pendahuluan
LATAR BELAKANG

Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu selsel yang
Menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalani berbagai fungsi hidup. Biologi
merupakan suatu ilmu yang mempelajari segala makhluk hidup, dari makhluk hidup yang paling
kecil sampai makhluk hidup yang paling besar salah satu ilmu biologi membahas mengenai
tumbuhan, pada tumbuhan tersusun atas beberapa jaringan. jaringan adalah sekelompok sel
dengan asal usul, strukur dan fungsi yang sama, jaringan pada tumbuhan dikelompokan
berdasarkan tempatnya dalam tumbuhan, tipe, sel, asal usul, dan perkembangannya (Mulyani
2006:83).

1.1 tujuan
tujuan praktikum ini agar mahasiswa dapat:
1. menjelaskan jaringan penyusun tubuh tumbuhan dan hewan
2. membedakan jaringan daun ,jaringan batang dan jaringan akar dari tanaman monokotil
dan dikotil
3. membedakan jaringan epitel,jaringan pengikat (penyokong),jaringan otot dan jaringan
syaraf dari hewan
BAB II

1.2 DASAR TEORI:

JARINGAN HEWAN

Jaringan merupakan kumpulan massa sel sejenis yang saling bekerja sama dalam
menyelenggarakan suatu fungsi tertentu baik secara struktural maupun fungsional. Pada
hewan juga ditemukan jaringan meristematis dan jaringan permanen. Jaringan meristematis
misalnya pada sum- sum tulang dan jaringan embrional. Sedangkan sebagian besar jaringan
hewan adalah jaringan permanen. Secara struktural, jaringan hewan dibedakan menjadi 4
macam yaitu jaringan epitel, jaringan ikat (penyambung), jaringan otot, dan saraf.

A. EPITEL

badan, kulit dan membran mukosa. Sel-sel itu mungkin tersusun selapis atau dalam beberapa
gambaran berlapis yang keliru, karena inti-inti terlihat terletak pada lebih dari satu baris.
Epitel (epi = di atas, thelia = putting, pentil) merupakan lapisan sel yang membatasi
permukaan lapisan; mereka terletak di atas suatu membran basal yang terdiri atas substansi
amorf non-seluler, terutama mukopolisakarida. Sel-sel epitel juga membentuk kelenjar,
dengan cara invaginasi (eksokrin) atau setelah terbentuk kelenjar lalu hubungan dengan
permukaan terputus (endokrin).

A. Berdasarkan susunan lapisan sel, yaitu: Selapis: setebal satu lapisan sel, Berlapis: lebih dari
satu lapisan sel dan Bertingkat: setebal satu lapisan sel tetapi tinggi sel-sel berbeda sehingga
member

B. Berdasarkan bentuk sel

1. Pipih/gepeng-tinggi sel tidak seberapa bila dibandingkan dengan lebarnya (epitel pipih)

2. Kuboid-tinggi dan lebar sel sama

3. Silindris-tinggi sel jauh melebihi lebar sel

B. JARINGAN IKAT (PENYAMBUNG)

Jaringan ikat berfungsi mengikat dan menyokong jaringan (fungsional aktif) lain. Jaringan ini
berguna sebagai penyokong mekanik dan mekanisme pertahanan (fagositik dan fungsi
imunologik). Ia berasal dari mesoderm embrional atau mesenkim, yang menyediakan berbagai
sel jaringan ikat. Sel-sel ini mengeluarkan secret ke sekelilingnya berupa matriks dan
karenanya terpendam didalamnya.

Matriks terdiri atas dua unsur utama yaitu:


1. Substansi dasar-homogen dan amorf, terdiri atas mukopolisakarida dan glikoprotein, dan

2. Serat dan serabut Berdasarkan kebutuhan fungsionalnya, jaringan penyambung mempunyai


gambaran, konsitensi dan komposisi yang berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada banyak
tidaknya satu atau lebih jenis serat atau sifat matriks. Berdasarkan hal-hal itu maka kita
mengenal macam-macam jaringan penyambung.

1. Jaringan ikat embrional

a. Mesenkim

b. Jaringan ikat mukoid (gelatinosa), seperti pada tali pusat

2. Jaringan ikat sejati atau biasa

a. Jaringan ikat longgar atau aerolar

b. Jaringan ikat padat

i. Teratur, seperti tendo, ligament, dan aponeurosis

ii. Tidak teratur, seperti pada dermis, fasia, periosteum, perikondrium, dan simpai pelbagai
organ

c. Jaringan reticular

d. Jaringan lemak

e. Jaringan pigmen

3. Jaringan ikat khusus

a. Tulang

b. Tulang rawan

c. Darah-dengan matriks cair

C. JARINGAN OTOT

Jaringan otot terdiri atas serat-serat yang memiliki sifat kontraktil. Penggolongan jaringan otot

terdiri atas 3 macam yaitu:

1. Otot rangka, bergurat melintang (bercorak) atau volunter

2. Otot polos, tidak bergurat melintang (bercorak) atau involunter


3. Otot jantung Semua otot berkembang dari mesoderm kecuali otot siliar, sfingter pupil dan
dilatator pupil, yang berkembang dari ektoderm. Otot arektor pili berkembang dari sel-sel
mesenkim setempat

D. JARINGAN SARAF (NEURON)

Jaringan saraf terdiri atas sel-sel spesifik (komponen neuron) yang berperan dalam
menyelenggarakan fungsi koordinasi, Pada sususnan saraf terdapat jenis sel berikut ini:

1. neuron

2. neurologia

3.ependim (da dalam SPP)

4. sel schwann (diluar SPP)

Neuron merupakan sel fungsional utama pada susunan saraf. Sel ini dikhususkan untuk
resepsi, integrasi dan transformasi keterangan yang tiba padanya sebagaimana rangsangan.
Mereka juga bereaksi terhadap rangsangan ini dan meneruskan informasi berupa impuls
elektrokimia.

Neuron terdiri atas:

1. soma atau badan sel (perikarion) dengan daerah permukaan luas

2. neurit; cabang-cabang. Terdapat dua macam cabang

a. dendrit: cabang yang menerima rangsang

b. akson: cabang eferen. Biasanya terdapat satu akson dan banyak dendrit.

Terdapat tiga macam neuron yaitu:

1. neuron sensory (sensory neuron), neuron ini mengalirkan impuls dari reseptor ke sistem saraf
pusat

2. neuron antara (internuron), interneuron selalu ditemukan pada sumsum tulang belakang dan

otak. Neuron ini membentuk hubungan antara pada jalur sistem saraf.

3. neuron penggerak (motor neuron), neuron ini mengalirkan impuls dari sistem saraf pusat
menuju ke efektor yang berupa otot dan kelenjar. Dapat dikatakan bahwa neuron ini
mengantarkan respon dari suatu stimulus.

JARINGAN TUMBUHAN
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai
membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam macam jaringan dan organ
yang membentuk tubuh tumbuhan. Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

1. Jaringan meristem

2. Jaringan dewasa

A. JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus membelah. Jaringan meristem dapat
dibagi 2 macam :

a. Jaringan Meristem Primer


Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar
disebut meristem apikal. Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan
akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan
primer.
b. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa
yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut
pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar
tubuh tumbuhan. Contoh jaringan meristem skunder yaitu kambium. Kambium adalah
lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder, sehingga batang tumbuhan
menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji
terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan
kearah dalam akan membentuk kayu.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang
Meristem apikal selalu menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang. Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. Jaringan yang
terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer.
b. Meristem interkalar atau meristem antara adalah meristem yang terletak diantara jaringan
meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki meristem
interkalar adalah batang rumput-rumputan (Graminae).

c. Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan
skunder. Pertumbuhan skunder adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan
bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral disebut juga sebagai
kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan meristem yang telah ada pada akar
dan batang dan membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan
batang.

JARINGAN DEWASA

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan dewasa dapat
dibagi menjadi beberapa macam :

1. Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk
jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami
pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis.
Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit
akar, daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung rongga-
rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh
tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim
dibedakan menjadi beberapa macam yaitu: -Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel
parenkim yang mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
-Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang
berbeda sebagai larutan di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam
sitoplasma.
- Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada
tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen -
Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara
karena mempunyai ruang antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang
dan daun tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.

a. Kolenkim: Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa
Merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang
lunak.
b. Sklerenkim: Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung
senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua
macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik
dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2
macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluhlapis/pembuluh
kulit kayu. Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke
seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid. Floem bertugas
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan

5. Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak
air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk
oleh cambium gabus atau felogen,pembentukan jaringan gabus kearah dalam berupa sel-sel
hidup yang disebut feloderm, kearah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem
BAB III

3.1. ALAT DAN BAHAN:

Bahan yang digunakan dalam acara ini adalah preparat awetan penampang melintang daun,
batang dan akar dari jagung (zea mays) dan kacang tanah (Arachis hypogea), preparat
awetan jaringan epitel squamosum, epitel silindris, epitel kuboid, otot polos, otot jantung,
otot serat lintang dan sel syaraf, darah, tualang keras dan tulang rawan dari hewan. Alat yang
digunakan adalah mikroskop binokuler elektron, alat tulis menulis.

3.2 LOKASI DAN WAKTU:


Lokasi praktikum untuk acara pengamatan jaringan penyusun tubuh hewan dan
tumbuhan

3.3. PROSEDUR KERJA:

Pengamatan jaringan tumbuhan

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Dengan perbesaran kuat, amati preparat awetan tersebut dan gambarlah pada lembar
isian/kerja satu sektor dari penampang melintang daun jagung dan daun kacang tanah
serta berilah keterangan bagian bagiannya.

3. Perhatikan struktur daun dari kedua spesimen tersebut, khususnya jaringan epidermis
(permukaan) yaitu sel kipas dan stomata (sel penutup, sel tetangga), mesofil yang terdiri
dari jaringan tiang dan bunga karang, berkas pegangkut yang terdiri dari xilem dan floem,
epidermis bawah (sisi bagian bawah), trikomata, sklerenkim atau kolenkim.

4.Dengan perbesaran kuat, amati preparat awetan tersebut dan gambarlah pada lembar

isian/kerja satu sektor dari penampang melintang batang jagung dan batang kacang tanah
serta berilah keterangan bagian bagiannya

5. Perhatikan struktur batang dari kedua spesimen tersebut, khususnya jaringan epidermis,
hipodermis, korteks, floem primer, kambium, xylem primer, empulur, lapisan serat,
seludang ikatan pembuluh, jaringan dasar/parenkim, skelerenkim.

6. Dengan perbesaran kuat, amati preparat awtan tersebut dan gambarlah pada lembar
islan/kerja satu sektor dari penampang melintang akar jagung dan akar kacang tanah serta
berilah keterangan bagian bagiannya

7. Perhatikan struktur akar dari kedua spesimen tersebut, khususnya jaringan epidermis,
eksodermis, korteks, endodermis, floem, xylem, empulur, peri kambium dan kambium.
Pengamatan jaringan hewan

1. Siapkan alat dan bahan.

2. Dengan perbesaran kuat, amati preparat awetan tersebut dan gambarlah pada lembar
isian/kerja dari epitel berlapis tunggal pipih, kuboid dan silindris, tulang rawan, tulang keras,
otot polos, otot serat lintang, otot jantung, jaringan syaraf dan darah serta berilah keterangan
bagian bagiannya.

3. Perhatikan struktur lapisan tipis yang merupakan epitel berlapis tunggal pipih. (lihat juga epitel
kuboid dan silindris)

4. Perhatikan struktur capsula, lacunae, matrix teritorial, dan matrixinteritorial untuk tulang
rawan dan keras.

5. Perhatikan struktur lapisan sel berbentuk persegi panjang yang membatasi lumen dari epitel
berlapis tunggal silindris

6. Perhatikan sel sel otot polos, tampak berupa kumparan dengan inti yang berbentuk lonjong
letaknya di bagian yang tebal dari sel tersebut.

7. Perhatikan serabut otot yang berbentuk silindris sebagai pita pita yang panjang dan tersusun
sejajar satu sama lain dari otot serat melintang. inti yang berbentuk lonjong dan berjumlah
banyak pada tiap serabut, letaknya di tepi serabut tepatnya di bawah sarkolemma, miofibrilnya
mengandung keping gelap dan terang yang tersusun secara berurutan.

8. Perhatikan sel darah, khususnya struktur eritrosit, limfosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil.

9. Perhatikan sel syaraf, khususnya struktur dendrit, akson, inti, dan badan sel.
BAB IV

Hasil pengamatan

• Jaringan hewan

 Jaringan pada tumbuhan


BAB V
5.1 PEMBAHASAN
Dalam melaksanakan praktikum kali ini, kami mengamati mengenai jaringan-jaringan
penyusun pada hewan dan tumbuhan yaitu jaringan epitel,jaringan ikat dan jaringan otot
pada hewan, serta jaringan yang ada pada akar, batang dan daun pada tumbuhan. Pertama
kita akan membahas jaringan pada hewan, jaringan pada hewan diantara adalah
A. JARINGAN HEWAN
• Jaringan ikat Jaringan ikat yang kata amati terdiri dari jaringan ikat kendur dan
jaringan ikat padat. Bagian – bagian dari jaringan ikat antara lain a. Serabut kolagen
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi,
berwarna putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas beragam. Serabut kolagen
terdapat pada tendon (penghubung otot dengan tulang) dan jaringan ikat longgar.
Dalamn penampang jaringan, serabut ini tampak berwarna putih

b. Serabut elastin Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi, berwarna kuning, lebih
tipis dari serabut kolagen, dan bentuknya seperti bangunan bercabang-cabang dan
tebal. Serabut elastin tersusun oleh protein dan mukopolisakarida. Serabut elastin
antara lain terdapat pada pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut elastin
akan semakin menurun dengan semakin bertambahnya usia seseorang. Jaringan ikat
padat teratur menghubungkan antara otot dan tulang (tendon).

c. Fibroblas Fibroblast berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.


Antara jaringan ikat padat dan jaringan ikat kendur memiliki beberapa perbedaan,
perbedaan itu diantaranya adalah pada jaringan ikat padat serabut kolagen lebih
banyak daripada serabut elastin,hal ini ditandai dengan lebih banyak warna biru
(kolagen) yang terlihat lebih dominan daripada warna ungu (elastin) saat diamati
dibawah mikroskop. Serta fibroblas pada tendo yang terpotong memanjang terdapat
berderet di antara serat-serat kolagen.

• Jaringan epitel Jaringan epitel mempunyai susunan sel rapat sehingga tidak ada ruang
antar sel. Susunan selnya rapat karena sesuai dengan fungsi universal jaringan epitel
yaitu melindungi organ yang ada dibawahnya. Sehingga susunan sel-selnya sangat
rapat dengan tujuan tersebut.
a. Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel
ovarium, buah zakar, testis, kelenjar minyak, kelenjar keringat pada kulit, dan kelenjar
ludah. Jaringan ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan
ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan. Bagian – bagian dari epitel kubus
berlapis banyak diantaranya adalah :
1. Intisel Merupakan pusat informasi, dibatasi oleh sepasang membran. Nukleus
mengandung pori-pori yang hal ini boleh jadi memungkinkan bahan-bahan berlalu
lalang dari nukleus, umumnya merupakan organel yang paling menonjol karena terkait
fungsinya yaitu untuk mengatur segala aktivitas yang ada dalam sel. Terdapat inti
nukleus yaitu nukleolus yang di dalamnya sejenis RNA ribosom disintesis berdasarkan
intruksi di dalam DNA.
2. Sel epitelkubusberlapisbanyak Lumen (Ronggasel) Suatucelahataurongga pada sel
yang berfungsi sebagai pembatas antara sel satu dengan yang lain. Epitel kubus
berlapis banyak terdapat pada beberapa bagian tubuh, yakni folikel ovarium, buah
zakar, testis, kelenjar minyak, kelenjar keringat pada kulit, dan kelenjar ludah. Jaringan
ini adalah sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan ini juga
berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.
b. Jaringan epitel selapis kubus Terdiri atas kartilago, epitel selapis kubus, dan basemen
membran. Bentuk dan susunan selnya berupa kubus selapis (kuboidal), inti di tengah.
Jaringan yang terdapat pada aslinya sama seperti yang dilihat pada mikroskop.
Susunan jaringan ini rapat karena memiliki fungsi yang dominan di dalam permukaan
tubuh. Terletak pada permukaan ovari, lensa

• Jaringan otot
a. Otot lurik (otot rangka) Otot lurik memiliki inti banyak yang berada di tepi,
banyaknya inti pada otot rangka ini dikarenakan otot rangka merupakan otot sadar
yang kerjanya kita sadari, otot ini mudah lelah sehingga diperlukan banyak inti untuk
respirasi sel-selnya agar bertenaga kembali. Aktivitas berat yang terus menerus
mengakibatkan semakin tebalnya otot.Miofibril otot kerangka mempunyai pita-pita
melintang gelap berseling terang yang disebut lurik.Lurik ini mempunyai peran
fundamental dalam kontraksi.Selama kontraksi pita gelap tetap tetapi pita yang terang
memendek.Kontraksi otot kerangka biasanya terkendali.Otot lurik dapat berkontraksi
dengan cepat tetapi tidak dapat tetap dalam keadaan kontraksi.Otot lurik harus
beristirahat dahulu sebelum dapat berkontraksi lagi.
b. Otot polos Struktur otot polos memanjang. Terletak pada saluran pencernaan, saluran
pernapasan, pembuluh darah, dan pembuluh limfe. Karakteristik otot polos adalah
bentuk sel memanjang dengan ujung meruncing, berinti satu di tengah, merupakan otot
tak sadar, dipengaruhi saraf otonom, reaksi terhadap rangsang lambat, dan tidak mudah
lelah sehingga dapat berfungsi untuk melangsungkan gerakan di luar kehendak,
contohnya gerakan zat/makanan pada saluran pencernaan dan mengontrol diameter
pembuluh darah serta biji mata

B. JARINGAN TUMBUHAN
❖ Daun
• Penampang melintang daun beringin Daun beringi merupakan daun dikotil yang
terdiri dari epidermis atas, stoma, jaringan palisade, korteks, jaringan spons, jaringan
pengangkut dan epidermis bawah. Tumbuhan dikotil memiliki urat daun yang
membentuk jaringan. Urat daun tersebut bercabangcabang hingga menjadi
percabangan kecil dan membentuk susunan seperti jaring atau jala.

• Penampang daun jagung Daun jagung (Zea mays) merupakan daun monokotil yang
terdiri dari epidermis atas, stoma, jaringan palisade, jaringan spons, dan epidermis
bawah. Jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi tubuh tumbuhan dan gangguan
hewan atau manusia. Selselnya berbentuk balok, tersusun sangat rapat, tidak terdapat
rongga antar sel, serta mempunyai struktur sel yang sangat bervariasi dengan dinding
sel tipis dan bersifat hidup. Tumbuhan monokotil memiliki urat daun yang memanjang
dari pangkal ke ujung daun secara sejajar.
a. Epidermis atas, yang terdiri atas satu lapisan sel pipih dengan dinding tebal yang
berlapiskan kutikula atau lilin. Lapisan kutikula itu sendiri berfungsi untuk mencegah
penguapan air yang berlebihan. Epidermis daun juga termodifikasi menjadi trikom
yang berupa rambut-rambut atau duri.
b. Jaringan palisade, yang mengandung banyak kloroplas sehingga berfungsi untuk proses
fotosintesis.
c. Jaringan spons Jaringan yang juga disebut sebagai jaringan bunga karang ini
mempunyai struktur yang mempunyai benyak rongga antar sel. Rongga tersebut
berfungsi untuk memisahkan sel satu dengan sel yang lainnya.
d. Jaringan epidermis bawah. Pada jaringan epidermis bawah ini juga mempunyai stomata
yang berfungsi untuk pertukaran gas.

❖ Batang
• Penampang melintang batang jagung Batang jagung merupakan batang monokotil
terdiri dari epidermis, korteks, jaringan pengangkut, dan jaringan penguat.
a. Epidermis Merupakan jaringan yang tersusun atas satu lapis sel yang terletak pada
lapisan paling luar dan menutupi seluruh permukaan tubuh. Bentuk sel seperti balok
dan tersusun rapat dan berfungsi sebagai jaringan pelindung.
b. Korteks Pada beberapa tumbuhan, korteks mengalami penebalan membentuk kolenkim
dan sklerenkim yang berfungsi untuk memperkuat batang. Fungsinya sebagai tenpat
cadangan makanan.
c. Jaringan pengangkut Terdiri atas xilem dan floem. Gabungan antar keduanya
membentuk jaringan pengangkut. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral
dari akar ke daun dan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun
ke seluruh tubuh tumbuhan.
d. Jaringan penguat Merupakan jaringan penunjang yang berfungsi untuk menyokong
tumbuhan agar dapat berdiri kokoh di atas tanah. Jaringan penguat terdiri dari
parenkim dan kolenkim.

❖ Akar
• Penampang melintang akar dikotil akar dikotil terdiri dari epidermis, korteks,
endodermis, jaringan pengangkut (xilem dan floem) serta jaringan penguat. Struktur
jaringan penyusun akar dikotil dan monokotil berbeda. Perbedaannya terletak pada
jumlah lapisan perisekel, letak xilem, floem, kambium, seta ada tidaknya empulur.
Akar dikotil tidak mempunyai empulur. Kambium dan lapisan perisikelya satu lapis.
Letak xilem dan floem berselang-seling, dipisahkan oleh kambium yang membentuk
bangunan sperti bintang. Perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Akar
monokotil mempunyai empulur, kambium, dan xilem ada di tengah dikeliligi oleh
floem serta perisikelnya dua selapis.
a. Epidermis Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah
dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas
menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan
akar. 15
b. Korteks Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat
sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan
parenkim. Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.
c. Endodermis Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel
endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk
seperti titiktitik, dinamakan titik kaspari. Fungsi dari jaringan ini adalah mengatur
jalannya air dan zat hara yang akan masuk ke silinder pusat.
d. Floem Terdiri atas elemen buluh tapis, sel pengiring dan serabut floem. Floem
berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke selurus bagian tubuh
tumbuhan,
e. Xilem Penyusun xilem pada akar adalah trakeid dan trakea, elemen pembuluh dan
parenkim xilem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dari akar ke daun

5.2 KESIMPULAN
• Jaringan Penyusun pada Hewan
1. Jaringan Epitel : Jaringan epitel mempunyai susunan sel rapat sehingga tidak ada
ruang antar sel. Fungsi yaitu melindungi organ yang ada dibawahnya. Berdasarkan
bentuk dan susunannya, jaringan epitel terdiri atas :
✓ Epitel pipih selapis (epitel squamosa biasa)
✓ Epitel kubus selapis
✓ Epitel kolumner
2. Jaringan Ikat : letak selnya berjauhan yang terdiri dari selaut elastis, selaput kolagen
dan fibroblas. Berdasarkan strukturnya, jaringan ikat dibedakan menjadi :
✓ Jaringan ikat longgar
✓ Jaringan ikat padat
✓ Jaringan lemak
✓ Jaringan rawan
✓ Tulang
✓ Darah
3. Jaringan Otot : selnya memanjang berbentuk serabut. Ada tiga macam jaringan otot,
antara lain :
✓ Otot Polos
✓ Otot lurik
✓ Otot Jantung
• Jaringan Penyusun pada Tumbuhan : Pada tumbuhan terdapat berbagai jenis
jaringan, seperti jaringan epidermis, jaringan penguat, jaringan pengangkut dll.
Tumbuhan menurut jumlah kotiledonnya terbagi atas tumbuhan dikotil dan
monokotil. Pada penampang melintang akar, batang dan daun yang diamati, terdapat
berbagai perbedaan walaupun sesama daun tapi dalam tumbuhan yang berbeda. Hal
ini disebabkan oleh struktur tumbuhan itu sendiri yaitu tumbuhan monokotil dan
tumbuhan dikotil.

You might also like