You are on page 1of 11

JURNAL AKADEMI FARMASI PRAYOGA,5(1), 2020

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga


ISSN-Online : 2548-141X
Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang
http:// jurnal.akfarprayoga.ac.id

ANALISIS CEMARAN MIKROBA PADA JAMU GENDONG KUNIR ASEM


YANG BEREDAR DI WILAYAH SEMARANG UTARA

Margareta Retno Priamsari1*) Maria Mita Susanti2

Politeknik Katolik Mangunwijaya Semarang


1,2

Program Studi Diploma Tiga Farmasi


marga_rhee@yahoo.co.id

ABSTRAK
Jamu merupakan obat tradisional yang bahan bakunya mudah diperoleh dan memiliki khasiat
yang beragam. Salah satunya adalah jamu gendong yang dapat dibuat dengan cara tradisional dan
dijual dengan harga yang terjangkau. Pada proses pembuatan jamu gendong, sanitasi higiene
menjadi salah satu faktor yang berperan dalam kualitas jamu. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis kelayakan cemaran mikroba pada jamu gendong jenis kunir asem yang beredar di
wilayah Semarang Utara berdasarkan Peraturan KBPOM Nomor 12 Tahun 2014 tentang tentang
persyaratan mutu obat tradisional yaitu jumlah total bakteri <104 CFU/mL. Sampel diambil secara
acak dengan terlebih dahulu melakukan survey dan wawancara dari penjual jamu gendong di
wilayah Semarang Utara pada bulan Juli - Oktober tahun 2019. Pengujian terhadap sampel jamu
gendong jenis kunir asem menggunakan metode angka lempeng total (ALT) dengan metode tuang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 2 sampel yang tidak memenuhi persyaratan jumlah
total bakteri.
Kata kunci : Jamu gendong kunir asem, Cemaran mikroba, Angka Lempeng Total,
Semarang Utara
Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

PENDAHULUAN menggunakan peralatan sederhana dengan


Jamu gendong merupakan jamu tradisional tingkat sanitasi higiene yang kurang memadai
yang diracik secara sederhana dan seringkali sehingga dapat menyebabkan penurunan
dijual berkeliling di pasar dan rumah kualitas jamu yang dihasilkan. Dampak
penduduk yang dikemas dalam botol dan penurunan kualitas jamu terlihat dari mutu
digendong dipunggung. Dewasa mikrobiologis jamu yang dihasilkan

Artikel History
Diterima : 10 Mei 2020 Disetujui : 28 Mei 2020 Diterbitkan
: Juni 2020
ini peran jamu tradisional banyak (Ardiansyah, 2006). Beberapa Parameter
membantu dalam pertolongan pertama bagi keamanan obat meliputi uji cemaran
masyarakat yang kurang mampu membeli mikroorganisme antara lain uji
obat modern maupun yang tidak berhasil mikroorganisme patogen, uji angka lempeng
dengan pengobatan modern. Penggunaan jamu total, uji angka kapang/khamir, uji aflatoksin
gendong biasanya untuk pencegahan penyakit serta uji cemaran logam berat (Saefudin,
dan penanggulangan penyakit ringan. Rahayu & Teruna, 2011).
Pengembangan jamu gendong sebagai Berdasarkan permasalahan tersebut, maka
warisan budaya bangsa Indonesia perlu dilakukan pengujian cemaran mikroba pada
ditingkatkan, baik dari segi kualitas maupun jamu gendong jenis kunir asem yang beredar
kuantitasnya. di wilayah Semarang Utara. Pengujian
Namun permasalahan yang seringkali cemaran mikroba ini dilakukan untuk
timbul adalah adanya kontaminasi mikroba mengetahui ada tidaknya kontaminasi pada
pada jamu gendong yang memberikan isyarat jamu gendong jenis kunir asem yang dijual di
bahwa produk tidak aman dan atau pasar hingga ke tangan konsumen berdasarkan
membahayakan kesehatan akibat proses persyaratan yang ditetapkan oleh Peraturan
pembuatan yang kurang higienis. Walaupun KaBPOM Nomor 12 Tahun 2014.
jamu gendong termasuk obat tradisional yang METODE PENELITIAN Jenis dan
tidak memerlukan wajib daftar, namun tetap Rancangan Penelitian

harus memenuhi standar yang dibutuhkan Jenis rancangan penelitian merupakan

berupa jenis tanaman yang digunakan, deskriptif kuantitatif untuk menganalisis

kebersihan bahan baku, kebersihan peralatan cemaran mikroba dengan metode angka

yang digunakan, serta personalia yang terlibat lempeng total bakteri pada jamu gendong.

dalam pembuatan. Dalam proses Populasi dan sampel adalah pedagang jamu

penyiapannya, jamu gendong masih gendong jenis kunir asem yang berjualan di

22 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020


Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

pasar di wilayah Semarang Utara pada bulan dimasukkan dalam botol kaca yang
Juli – Oktober 2019. sebelumnya sudah disterilkan, lalu disimpan
Alat dan Bahan dalam ice box yang diisi es batu. d.
Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu Pembuatan Media Nutrient Agar Ditimbang
autoklaf (Gea), botol steril kaca, cawan petri 28 gram media nutrien agar (NA) dan
(Pyrex), hot plate (Cimarec), ice box (Spirit), dimasukkan dalam erlenmeyer dan
inkubator (Memert), lampu spiritus, oven ditambahkan 1L akuades. Media NA
(Memert), pipet volume (Pyrex), pipet filler, selanjutnya dipanaskan di atas hot plate
rak tabung reaksi, timbangan analistik (Mettler hingga mendidih sambil diaduk sampai
toledo) dan tabung reaksi (Pyrex). homogen dan kemudian disterilisasi dalam
Bahan yang digunakan meliputi alkohol autoklaf. e. Jumlah Total Bakteri Sampel
70%, akuades, es batu, jamu gendong jenis jamu kunir asem digojok agar homogen
kunir asem, media NA (Nutrient Agar), kapas, kemudian diencerkan secara bertingkat mulai
tissue, aluminium foil, dan NaCl fisiologis konsentrasi 10-1, 10-2, 10-3, dan 10-4 dengan 9
0,85%. mL NaCl fisiologis 0,85%.
Tatacara Penelitian Pada pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4 diambil 1
a. Survey dan Wawancara Survey dan mL larutan (dilakukan secara duplo) kemudian
wawancara dilakukan dengan tujuan untuk dimasukkan ke dalam cawan petri dan
mengetahui sanitasi dan higiene pada proses tambahkan media NA ± 15mL. Pada
pengolahan jamu gendong. Survey dan pembuatan kontrol diambil 1mL NaCl
wawancara dilakukan pada penjual jamu fisiologis dan dimasukkan cawan petri serta
gendong yang diambil sampelnya. b. ditambahkan media NA ± 15mL. Jika media
Sterilisasi Alat dan Media Alat yang NA dalam cawan petri sudah memadat
digunakan dalam penelitian dicuci bersih, kemudian diinkubasi dengan posisi terbalik
setelah kering alat gelas disumbat dengan dalam inkubator, selama 37ºC selama 24 jam.
kapas dan cawan petri dibungkus kertas, Perhitungan jumlah total bakteri pada media
kemudian disterilisasi dalam oven selama 2-3 NA dengan syarat dalam cawan petri
jam pada suhu 160º-180ºC. Media disterilisasi mengandung 30-300 koloni (Fardiaz, 1993).
menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC Analisis Data
tekanan 1 atm selama 15 menit. c. Data yang diperoleh berupa hasil survey
Pengambilan Sampel Sampel jamu gendong dan wawancara dianalisis secara narasi
jenis kunir asem diambil secara acak sebanyak deskriptif dan data jumlah total bakteri pada
± 200mL dari penjual jamu gendong dan pemeriksaan ALT dianalisis secara deskriptif

23 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020


Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

kuantitatif dengan membandingkan jumlah 1.135,275 Ha yang mencakup 9 kelurahan,


total bakteri sesuai persyaratan Peraturan yaitu Kelurahan Bandarharjo, Kelurahan Bulu
KaBPOM RI Peraturan KBPOM Nomor 12 Lor, Kelurahan Plombokan, Kelurahan
Tahun 2014. Purwosari, Kelurahan Panggung Lor,
HASIL dan PEMBAHASAN A. Survey Kelurahan Panggung Kidul, Kelurahan
dan Wawancara
Kuningan, Kelurahan Tanjung Mas, dan
Kota Semarang merupakan ibukota
Kelurahan Dadapsari (PemKot, 2019).
Provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas
Berdasarkan survei yang dilakukan pada
373,7 km2. Kota Semarang terdiri atas 16
bulan Juli tahun 2019 diperoleh data
kecamatan dan 177 kelurahan, salah satunya
pedagang jamu gendong yang berjualan di
adalah kecamatan Semarang Utara.
wilayah Semarang Utara sebanyak 30 orang
Kecamatan Semarang Utara mempunyai luas
yang dapat
Berdasarkan Tabel II terlihat bahwa air Daerah Air Minum (PDAM) dengan alasan
yang digunakan dalam pembuatan jamu karena air sumur yang dimiliki oleh pedagang
gendong seluruhnya berasal dari Perusahaan jamu gendong tidak jernih.
dilihat pada Tabel I.

Tabel I. Jumlah Pedagang Jamu Gendong di Wilayah Semarang Utara


Kelurahan Jumlah Persentase (%)

A. Bandarharjo 3 10
B. Bulu Lor 3 10
C. Dadapsari 3 10
D. Kuningan 3 10
E. Panggung Kidul 3 10
F. Panggung Lor 4 13,33
G. Plombokan 2 6,67
H. Purwosari 5 16,67
I. Tanjung Mas 4 13,33
Total 30 100
Wawancara sumber air yang digunakan untuk pembuatan jamu kunir asem yang dilakukan pada 9
pedagang jamu gendong di wilayah Semarang Utara ditunjukkan pada Tabel II.
Tabel II. Sumber Air yang Digunakan untuk Pembuatan Jamu Gendong
Sumber air Jumlah Persentase (%)
PDAM 9 100
24Air sumur Jurnal
0 Akademi Farmasi Prayoga,
0 Vol 5 No 1, 2020
Total 9 100
Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

Dalam Permenkes RI No. 007 tahun 2012 dibuat oleh usaha jamu gendong tidak
tentang registrasi obat tradisional, pada pasal 4 memerlukan ijin edar, karena umumnya dibuat
menyebutkan bahwa obat tradisional yang dalam skala kecil dan secara tradisional. Oleh
karena itu untuk mengetahui apakah jamu gendong dibuat sendiri atau tidak dapat dilihat pada Tabel
III.

Tabel III. Produksi Jamu Gendong


Jamu dibuat sendiri atau tidak Jumlah Persentase (%)
Ya 9 100
Tidak 0 0
Total 9 100

Berdasarkan tabel produksi jamu gendong baku, Tabel IV. Cara Pembuatan Jamu
di atas, menunjukkan bahwa seluruh sampel Gendong kualitas air, peralatan yang
pedagang jamu gendong yang diwawancara digunakan, pengolahan atau pembuatan jamu
membuat jamu gendong secara mandiri dan serta higiene dari pembuatnya (Suharmiati,
tradisional. Hal itu menunjukkan bahwa 2003).
pedagang jamu gendong bertanggung jawab Cara pembuatan merupakan salah satu
atas sanitasi dan higiene sediaan jamu faktor yang dapat mempengaruhi layak atau
gendong yang diproduksinya. Salah satu tidaknya jamu gendong untuk dikonsumsi.
faktor yang dapat mempengaruhi sanitasi dan Oleh karena itu untuk mengetahui cara
higiene jamu gendong adalah pemilihan bahan pembuatan jamu kunir asem tertera pada

Cara pembuatan Jumlah Persentase (%)

Kunir dicuci kemudian diparut ditambah 4 44,44


air, asam, gula, dan garam direbus sampai
mendidih lalu disaring

Kunir dicuci kemudian ditumbuk ditambah 5 55,56


air, asam, gula, dan garam direbus sampai
mendidih lalu disaring
Tabel IV.
Total 9 100

Berdasarkan cara pembuatan jamu gendong


pada Tabel IV, diperoleh hasil bahwa pada

25 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020


Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

pembuatan jamu kunir asem pedagang lebih Sistem pembersihan wadah berkaitan erat
menyukai membuat jamu dengan ditumbuk terhadap keamanan suatu produk. Apabila
dengan alasan jamu yang dihasilkan akan pembersihan wadah tidak maksimal maka
lebih kental daripada dibuat dengan cara akan menurunkan mutu/kualitas dari produk
diparut/blender. Pada hasil wawancara juga jamu yang dihasilkan. Pencucian peralatan
menyebutkan bahwa semua pedagang telah harus dengan menggunakan sabun dan air
merebus sediaan jamu gendong hingga yang bersih. Jamu gendong merupakan salah
mendidih. Perebusan air hingga mendidih satu jenis obat tradisional yang digemari
merupakan salah satu cara sederhana untuk masyarakat karena harga yang relatif lebih
mematikan bakteri patogen yang ada dalam air ekonomis dengan manfaat yang cukup
seperti bakteri dan fungi. banyak. Oleh sebab itu untuk mengetahui
proses penyiapan wadah selengkapnya dapat
dilihat pada tabel V.
kaitan juga dengan jenis wadah atau tempat
Berdasarkan tabel yang disajikan terlihat yang digunakan pada saat menyimpan jamu
Tabel V. Proses Penyiapan Wadah Jamu Gendong

Proses Penyiapan Wadah Jumlah Persentase (%)

Dibilas air 4 44,45


Dibilas air panas 2 22,22
Dicuci sabun lalu dibilas air 3 33,33
panas

Total 9 100
bahwa 44,45% pedagang jamu gendong yang dapat mempengaruhi keamanan produk.
membersihkan wadah dengan cara dibilas air. Pencucian peralatan yang
Pencucian wadah hanya dengan dibilas air tidak baik akan menyebabkan
akan meninggalkan bekas warna/noda yang cemaran/kotoran masih tertinggal dan bisa
tidak mudah hilang. Oleh karena itu, menjadi medium yang baik untuk
sebaiknya pembersihan wadah yang pertumbuhan mikroba. Penyimpanan
digunakan untuk jamu gendong dicuci peralatan yang tidak baik juga akan
menggunakan sabun lalu dibilas dengan air menyebabkan kontaminasi baik dari
panas atau dilakukan sterilisasi sederhana. serangga, mikroba, debu sekitar tempat
Proses pembersihan wadah yang dilakukan peyimpanan maupun dari pencemar yang lain

26 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020


Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

(Fardiaz, 1993). Pada Tabel VI disajikan mengeluarkan zat karsinogenik / pencetus


pengamatan terhadap jenis wadah yang kanker (BPOM RI, 2008). Oleh sebab itu
digunakan oleh pedagang jamu gendong. penggunaan botol plastik secara berkelanjutan
Tabel VI. Jenis Wadah Jamu Gendong

Jenis Wadah Jumlah Persentase (%)

Botol plastik 4 44,44


Botol kaca 5 55,56
Total 9 100

dapat mempengaruhi kesehatan dari


Botol plastik yang digunakan oleh
penggunanya.
pedagang jamu gendong memiliki kode
Jamu gendong memiliki bermacam-macam
1PETE (Polyethylene Terephthalate) yang
varian seperti beras kencur, kunir asam,
berarti hanya boleh digunakan dalam sekali
brotowali, gula asam dan sebagainya, untuk
pakai dan tidak diperbolehkan untuk air
mengetahui jenis jamu gendong yang sering
hangat atau air panas. Botol plastik yang
dibeli masyarakat dilakukan wawancara yang
digunakan berulang-ulang akan
hasilnya terdapat pada Tabel VII.
mengakibatkan lapisan polimer meleleh dan
Berdasarkan Tabel VII dapat disimpulkan kuman. Oleh sebab itu perlu untuk mengetahui
bahwa jenis jamu gendong yang sering dibeli apakah pedagang jamu gendong mencuci
masyarakat adalah jenis jamu kunir asam, tangan sebelum dan sesudah menyajikan jamu
beras kencur, dan brotowali, hal inilah gendong kepada konsumen. Hasil wawancara
menjadi dasar pemilihan kunir asem sebagai higiene perorangan pedagang jamu gendong
sampel dalam penelitian ini. dapat dilihat pada Tabel VIII.
Higiene perorangan pedagang jamu
gendong salah satunya adalah menjaga
kebersihan tangan. Hal tersebut dapat
mempengaruhi mutu pada jamu gendong
karena telapak tangan mengandung banyak
Tabel VII. Varian Jamu Gendong yang Sering dibeli

Varian Jamu yang Sering Dibeli Jumlah Persentase (%)

Kunir asam dan beras kencur 4 44,45

Kunir asam dan brotowali 4 44,44


27 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020
Kunir asam dan gula asam 1 11,11

Total 9 100
Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

Tabel VIII. Higiene Perorangan Pedagang Jamu Gendong


Mencuci tangan sebelum dan
Jumlah Persentase (%)
sesudah menyajikan:
Cuci tangan 4 44,44
Tidak cuci tangan 5 55,56
Total 9 100

Berdasarkan Tabel VIII diperoleh hasil jamu menggunakan tangan yang ditutupkan
sebesar 44,44% pedagang mencuci tangan pada mulut botol.
terlebih dahulu sebelum atau sesudah Gelas saji yang digunakan pedagang jamu
menyajikan. Sebesar 55,55% pedagang tidak gendong sebagai tempat untuk menyeduh
melakukan mencuci tangan dengan air namun jamu berupa gelas yang terbuat dari kaca.
hanya membersihkan tangan dengan kain Peralatan yang terbuat dari kaca sebaiknya
sebelum dan sesudah menyajikan. Hal ini dicuci dengan sabun kemudian dikeringkan
akan mempengaruhi kebersihan jamu gendong dengan lap kering yang bersih. Oleh karena itu
karena ada beberapa pedagang jamu gendong untuk mengetahui cara pedagang
melakukan penggojokan botol yang berisi membersihkan gelas saji dapat dilihat pada
Tabel IX.
Berdasarkan Tabel IX menunjukkan bahwa
pedagang hanya membilasnya dengan air dan
B. Analisis Jumlah Total Bakteri
tidak ada yang mencuci gelas menggunakan
Kualitas jamu gendong dapat dilihat dari
sabun. Gelas yang hanya dibilas dengan air
pemeriksaan mikrobiologi pada sampel jamu
tanpa dicuci dengan sabun tentunya tidak
gendong. Hasil analisis sampel jamu gendong
bersih dan akan mempengaruhi keamanan
terhadap jumlah total bakteri yang dilakukan
pada saat mengkonsumsi jamu gendong
secara duplo dapat dilihat pada Tabel X
tersebut.
berikut.

Tabel IX. Cara Pedagang Membersihkan Gelas Saji


Cara Membersihkan Gelas Saji Jumlah Persentase (%)

Dibilas air 9 100

Dicuci sabun 0 0

Total 9 100

28 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020


Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

menyatakan bahwa Angka Lempeng Total


Tabel X. Hasil Jumlah Total Bakteri

Pengenceran (koloni)
Sampel CFU/mL
10-2 10-3 10-4
73 37 10
A 8,2 x 103
91 30 7
120 91 14 2,0 x 104
B
270 85 41
49 40 21
C 5,6 x 103
63 33 10
286 102 29 2,7 x 104
D
252 63 24
83 43 28
E 7,8 x 103
72 30 14
96 31 5 8,6 x 103
F
76 30 2
72 11 2
G 6,0 x 103
48 4 1
35 7 0 3,4 x 103
H
32 3 0
80 25 4
I 8,7 x 103
93 27 7
(ALT) <104 CFU/mL. Oleh karena itu dari 9
Berdasarkan data yang tersaji dalam Tabel sampel jamu gendong jenis kunir asem yang
X di atas dapat dilihat bahwa nilai jumlah diambil secara acak di wilayah Semarang
total bakteri pada jamu gendong jenis kunir Utara, ada 2 sampel yang tidak memenuhi
asem yang beredar di wilayah Semarang persyaratan layak dikonsumsi. Dua sampel
Utara berkisar antara 3,4 x 10 CFU/mL 3
tersebut adalah sampel B dan D yaitu yang
sampai 2,7 x 10 4
CFU/mL. Menurut berasal dari Kelurahan Bulu Lor dan
Peraturan KBPOM Nomor 12 Tahun 2014 Kuningan.
tentang persyaratan mutu obat tradisional
Gambar 1. Hasil
pemeriksaan
ALT (CFU x 103/
mL)

29 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020


Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

Berdasarkan hasil survey dan wawancara air tidak matang, namun jika air tersebut sudah
yang dilakukan pada pedagang jamu gendong, keruh atau kotor maka sebaiknya diganti
diketahui bahwa banyak faktor yang dengan air bersih yang baru.
mempengaruhi terjadinya pencemaran antara 4. Cara pembuatan
lain: Proses pembuatan merupakan salah satu faktor
1. Higiene perorangan Kebersihan diri penting yang dapat mempengaruhi kebersihan
pada pedagang dengan mencuci tangan dari jamu gendong. Pemilihan bahan baku
sebelum dan sesudah saat proses pembuatan yang tepat, penggunaan peralatan yang bersih,
serta penyajian sangat berpengaruh pada serta kesadaran pedagang akan higiene
kulaitas produk karena dapat mengurangi merupakan tahapan yang ada di dalam
kontaminasi mikroba pada jamu gendong pembuatan jamu gendong. 5. Peralatan yang
dihasilkan. Selain itu dibutuhkan kesadaran digunakan
pedagang mengenai pentingnya melakukan Peralatan yang digunakan pada saat
proses pengolahan dengan benar dan bersih. pembuatan dan penyajian jamu gendong
2. Pemilihan bahan baku Bahan baku berperan terhadap kualitas produk yang
yang digunakan berupa kunir dan buah asam dihasilkan. Semua peralatan seharusnya
jawa sebaiknya dipilih yang segar, tidak rusak sebelum atau sesudah penggunaan dicuci
serta tidak berjamur. Sebelum digunakan menggunakan sabun, tidak hanya dibilas air.
kunir dan buah asam jawa harus dicuci dengan Pada sampel D yang berasal dari kelurahan
bersih dan dipastikan tidak ada tanah yang Kuningan wadah yang digunakan adalah botol
masih menempel. Jika segera tidak langsung plastik yang dicuci dengan dibilas air dan
diproses, maka sebaiknya bahan baku setelah membersihkan gelas saji hanya dibilas dengan
dibersihkan dilakukan pengeringan terlebih air. Hal tersebut tentu saja menyebabkan hasil
dahulu dan disimpan dalam wadah bersih dan jumlah total bakteri dari kelurahan Kuningan
kering. tidak layak untuk dikonsumsi karena
3. Kualitas air menghasilkan nilai jumlah total bakteri
Kualitas air yang digunakan oleh pedagang tertinggi daripada sampel lain yaitu 2,7 x 104
harus sesuai dengan parameter fisik air yaitu CFU/mL. Pada sampel B yang berasal dari
tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. kelurahan Bulu Lor menggunakan wadah yang
Air merupakan bahan utama dalam pembuatan sama dengan sampel D, yaitu botol plastik
jamu gendong serta digunakan dalam tetapi mencuci wadah tersebut dengan sabun
pencucian gelas saji. Walaupun air yang lalu dibilas dengan air panas serta mencuci
digunakan untuk membilas gelas saji adalah gelas saji untuk konsumen dengan hanya

30 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020


Analisis Cemaran Mikroba Pada Jamu Gendong Kunir Asem
Yang Beredar Di Wilayah Semarang Utara Priamsari MR

dibilas air. Hasil jumlah total bakteri pada Directorate General of Drug and
Food Control, Ministry of Health,
sampel B yang berasal dari kelurahan Bulu
Jakarta.
Lor juga tidak layak konsumsi yaitu sebesar
2,0 x 104 CFU/mL. Saefudin A., Rahayu V., & Teruna, H.Y.,
2011, Standardisasi Bahan Obat Alam,
KESIMPULAN Graha Ilmu, Yogyakarta.
Jamu gendong jenis kunir asem yang beredar
Suharmiati, 2003, Menguak Tabir dan Potensi
di wilayah Semarang Utara tidak semua Jamu Gendong, Agromedia Pustaka,
Jakarta.
memenuhi persyaratan jumlah total bakteri
sesuai dengan Peraturan KBPOM Nomor 12 Kementerian Kesehatan RI, 2012, Peraturan
Tahun 2014 tentang tentang persyaratan mutu Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 007 tahun 2012 Tentang
obat tradisional. Registrasi Obat Tradisional,
Kemenkes RI, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, M., 2006, Keamanan Pangan PemKot, 2019, Peta Kecamatan Semarang
Fungsional Berbasis Utara, Pemerintah Kota Semarang
Keamanan Tradisional. Kecamatan Semarang Utara,
http://www.beritaiptek.com/zberita- Semarang,
beritaiptek diakses Juli 2019. http://smgutara.blogspot.com/p/profilk
ecamatan.html, diakses tanggal 18
Badan POM RI. 2008, The Society of Plastic Desember 2019.
Industry. Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

BPOM RI., 2009, Penetapan Batas


Maksimum Cemaran Mikroba dan
Kimia dalam Makanan, Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia, Jakarta.

BPOM RI, 2014, Peraturan Ka BPOM Nomor


12 tentang Persyaratan Mutu Obat
Tradisional, Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

Bermawi, N., Pribadi, E.R., Wahyuno, D., &


Rahardjo, M., 2008, Jamu: Brand
Indonesia, Depkes, Jakarta.

Fardiaz, 1993, Analisis Mikrobiologi Pangan,


Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Fardiaz, 1996, Food Control Strategy,


WHO National Consultant Report.

31 Jurnal Akademi Farmasi Prayoga, Vol 5 No 1, 2020

You might also like