Professional Documents
Culture Documents
Buku Masta 2023
Buku Masta 2023
(MASTA 2023)
Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Pasal 1
Nama, Waktu dan Tempat
kegiatan ini diberi nama Masa Ta;aruf 2020 pimpinan Komisariat Ikatan mahasiswa
Muhammadiyah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
atau disingkat menjadi MASTA 2020 PK IMM FISIP UMSU, dilaksanakannya pada tanggal 29
September 2023, bertempat di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Jalan Kapt. Muchtar Basri No. 3 Medan.
Pasal 2
Peserta Masta
Peserta Mas Taaruf (MASTA) PK IMM FISIP UMSU terdiri dari :
a. Mahasiswa/i baru fisip UMSU T/A 2023-2024.
b. Mahasiswa/i lama fisip UMSU yang belum mengikuti masta dan telah mendaftarkan diri pada
panitia pelaksana
Pasal 3
Hak dan Kewajiban Peserta
Hak Peserta :
a. Peserta berhak mendapatkan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku selama kegiatan.
b. Peserta berhak mengeluarkan pendapat, saran dan pertanyaan pada saat penyampaian materi
kegiatan.
Kewajiban Peserta :
a. Peserta berkewajiban mengikuti rangkaian acara yang sudah ditentukan oleh panitia.
b. Peserta berkewajiban menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran jalannya acara.
c. Peserta berkewajiban mengikuti kewajiban dan tata tertib acara dan memakai atribut.
Pasal 4
Pakaian / Busana Peserta
Peserta putra
Memakai celana keper hitam panjang, kemeja batik dan memakai sepatu serta memakai peci
hitam.
Peserta Putri
Memakai rok panjang hitam yang sopan, batik lengan panjang dan memakai jilbab biru serta
sepatu berwarna hitam.
Seluruh peserta wajib membawa perlengkapan dan kebutuhan selama masta yang telah diberikan oleh
Master Of Training (MOT) dan Secretary Of Training (SOT).
Pasal 5
Panggilan Selama Acara
a. Panggilan kepada Penceramah/Pemateri adalah Bapak/Ibu.
b. Panggilan kepada instruktur putra adalah IMMawan dan Instruktur putri adalah IMMawati.
c. Panggilan kepada peserta putra yaitu Mastawan/ dan peserta putri yaitu Mastawati.
c. Peserta tidak dibenarkan memakai pakaian/atribut yang tidak sesuai dengan ketentuan tata
tertib acara
Sanksi :
Pasal 7
Penutup
Hal-hal yang belum diatur dalam acara ini akan diatur selanjutnya oleh tata tertib yang
dipimpin oleh MoT dan SoT
Nama Peserta :
Program Studi :
NPM :
Motivasi Pribadi :
Catatan : Barang siapa yang menemukan buku panduan ini mohon dikembalikan Kepada pemiliknya pada
alamat diatas
Puji syukur kepada Allah SWT yang sampai saat ini begitu banyak nikmat, serta karunia yang
dilimpahkannya kepada kita, sehingga kita dapat terbangun dari tidur kita yang lelap untuk
melaksanakan kewajiban kita sebagai hamba Allah SWT yang beriman, serta kita mempunyai kekuatan
untuk mengikuti Masa Ta'aruf (MASTA) 2020 yang dirahmati oleh Allah SWT.
Salawat dan Salam tidak lupa kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
Ushwatun Hasanah bagi seluruh umat manusia dan Nabi Akhir Zaman. Yang saya hormati:
Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik beserta Jajarannya
PC IMM Kota Medan
Jajaran Kepengurusan PA. 2020/2021
Senior dan Alumni PK IMM FISIP UMSU
Para Tamu Undangan
Yang saya sayangi Mastawan/ / Mastawati
Syukur Alhamdulillah atas kebesaran Allah SWT, dimana Mastawan/ / Mastawati dapat
dipertemukan dengan kami dalam kegiatan Masa Ta'aruf (MASTA) 2023. Selamat datang kami
ucapkan kepada para peserta Masa Ta'aruf 2023, Mastawan/Mastawati PK IMM FISIP UMSU.
Besar harapan kami melalui kegiatan ini, para mahasiswa lebih mengenal Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah, Organisasi yang dikenal dengan sebutan ikatan merah yang maknanya adalah
semangat dalam menjalankan tanggung jawab demi menciptakan kader yang berilmu amaliah dan
beramal ilmiah.
Adik-adik para peserta Masa Ta'aruf (MASTA) 2023 berbanggalah karena mulai hari ini kalian
akan memulai hidup yang baru sebagai seorang Mahasiswa dan akan membuka lembaran baru, maka
ukirlah sejarah yang indah dalam lembaran baru tersebut dan gunakan lah pena sebagai symbol
kesungguhan kalian dalam menuntut ilmu, mari buang semua hal yang buruk dalam diri kita, tingkatkan
ketaqwaan kita kepada yang Maha Kuasa sehingga perjuangan kita dalam menuntut ilmu akan selalu
dalam lindungan Allah SWT.
Mastawan/ Mastawati kami PK IMM FISIP UMSU P.A 2022/2023 mengucapkan selamat
bergabung dikeluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan selamat menjadi bagian dari
kami.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan lebih dan kurangnya saya meminta maaf kepada Allah saya
mohon Ampun. Tetap semangatlah wahai penerus bangsa dalam menuntut ilmu, karena dengan ilmu
menjadi modal utama kita dalam kehidupan maka dari itu bersungguh-sungguhlah dalam menuntut
ilmu.
KETUA UMUM
PK IMM FISIP UMSU
Rizali Rusydan
3. PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH
Dengan iman dan amal sholih Muhammadiyah terus maju dan berkembang keman-mana. Tak
sedikit halangan dan tantangan semua dihadapi dengan sabar dan tawakal yang akhirnya membuahkan
hasil kebesaran dan keluasan gerakan Muhammadiyah. Sejak dari ujung barat sampai tapal batas paling
timur, dari wilayah paling utara maupun selatan Indonesia, telah dimasuki Muhammadiyah hal tersebut
membuktikan bahwa Muhammadiyah bisa diterima oleh masyarakat Indonesia, disamping karena
keuletan dan kekuatan mubaliq-mubaliqnya dalam menyiarkan Islam sesuai dengan pihak yang
diyakini Muhammadiyah. Secara garis besar perkembangan Muhammadiyah dapat dibedakan menjadi:
1. Perkembangan secara vertikal, yaitu perkembangan dan perluasan gerakan Muhammadiyah ke
seluruh penjuru tanah air, berupa berdirinya wilayah-wilayah ditiap-tiap provinsi, daerah-daerah
ditiap-tiap kabupaten/kotamadya, cabang-cabang dan ranting-ranting serta jumlah anggota yang
bertebaran dimana-mana.
2. Perkembangan secara horizontal, yaitu perkembangan dan perluasan amal usaha Muhammadiyah
yang meliputi berbagai bidang kehidupan. Hal ini dengan pertimbangan karena bertambah luasnya
serta banyaknya hal-hal yang diusahakan oleh Muhammadiyah sesuai maksud dan tujuannya.
Maka terbentuklah kesatuan kerja yang berkedudukan sebagai badan pembantu pimpinan
persyarikatan. Kesatuan-kesatuan kerja tersebut berupa majelis-majelis dan badan-badan lainnya,
antara lain :
a. Majelis Tarjih, yang bertugas:
Mempergiat dan memperdalam penyelidikan ilmu agama Islam untuk mendapatkan kemurnian
dan kebenarannya yang selanjutnya untuk dijadikan pedoman dan tuntunan bagi pimpinan dan
anggota-anggota Muhammadiyah.
b. Majelis Tabligh, yang bertugas:
Mempergiat dan menggembirakan dakwah islamiah, amar ma'aruf nahi mungkar.
c. Majelis Pendidikan dan kebudayaan, yang bertugas:
Memajukan dan memperbaharui pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan serta memperluas
ilmu pengetahuan menurut tuntunan Islam.
d. Majelis Pembinaan Kesejahteraan Umat (PKU), yang bertugas
Menggerakkan dan menghidup suburkan amal, tolong menolong dalam kebijakan dan taqwa.
e. Majelis Pembina Ekonomi, yang bertugas:
Membimbing ke arah perbaikan kehidupan dan penghidupan yang sesuai dengan ajaran-ajaran
Islam.
Dalam perkembangan lebih lanjut, muktamar ke-42 di Yogyakarta yang berlangsung 1993,
memandang untuk menyempurnakan kelembagaan ditengah-tengah persyarikatan Muhammadiyah.
Penyempurnaan tersebut sebagai pemecahan tugas majelis dan dipandang sudah terlalu luas cakupan
kerja ataupun penambahan lembaga yang bersifat baru.
a. Lembaga yang bersifat
1. Kalau semula dikenal bernama majelis bernama Majelis Pendidikan dan Kebudayaan,
berdasarkan keputusan Muktamar ke-42 dipecah menjadi 2 bagian:
- Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
- Majelis kebudayaan
2. Kalau semula dikenal dengan nama Majelis Pembinaan Kesejahteraan Umat, berdasarkan
keputusan Muktamar ke-42 dipecah menjadi 2 bagian:
- Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
- Majelis Pembina Kesehatan
3. Kalau semula dikenal dengan nama Majelis Pendidikan Tinggi dan Pengembangan
(DIKTILITBANG) lewat keputusan Muktamar ke-42 dipecah menjadi 2 bagian:
- Majelis Pendidikan Tinggi
- Lembaga pengkajian dan pengembangan (LPP)
b. Lembaga yang bersifat penyempurnaan baik dengan nama badan, antara lain:
1. Badan Pendidikan Kader (BPK)
Lembaga ini sudah ada sebelum Muktamar ke-42
2. Badan Hubungan dan Kerjasama Luar Negeri (BHKLN)
3. Badan Perencanaan dan Evaluasi (BPE)
4. Lembaga Dakwah Khusus (LDK)
Lembaga ini sudah Muktamar ke-42
5. Lembaga Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LITTEK)
6. Lembaga Pengembangan Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (LPMSDM),
merupakan penyempurnaan pengembangan masyarakat hasil Muktamar ke-42
7. Lembaga Hikmah dan Studi Kemasyarakatan (HSK),
Lemabaga ini merupakan penyempurnaan yang telah ada sebelumnya yang bernama Biro Hikmah
Disamping majelis dan lembaga terdapat organisasi otonom, yaitu organisasi yang bernaung di
bawah organisasi induk, dengan masih tetap memiliki kewenangan untuk mengatur rumah tangganya
sendiri dalam persyarikatan Muhammadiyah, Organisasi (ORTOM) ini ada beberapa buah yaitu:
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warramatullahi Wabarakatuh
Peserta Masa Ta'aruf yang berbahagia, terlebih dahulu perlu kami sampaikan bahwa materi ke-
IMM-an untuk kaderisasi tingkat Masta adalah merupakan sebatas memperkenalkan saja, artinya materi
ini belum membahas keseluruhan tentang Ikatan Mahaiswa Muhammadiyah akan tetapi bila saudara/i
sekalian berkeinginan mengetahui lebih jauh, materi ini merupakan pengantar sekaligus merupakan
bahan dasar saudara/i.
A. Sejarah Singkat Kelahiran IMM
Pada awalnya kelahiran IMM tercetus dari kelompok aktivitas Mahasiwa Universitas Gadjah
Mada (UGM) menurut catatan sejarah IMM resmi berdiri pada tanggal 29 Syawal 1384 H bertepatan
dengan tanggal 14 Maret 1964 M.
Kronologi Kelahiran IMM
Dilihat dari segi kronologi sejarah kelahiran IMM. Tidak terlepa dari tuntutan kebutuhan
persyarikatan Muhammadiyah, umat dan bangsa. Berdasarkan faktual sejarah obyektif, terdapat
petunjuk serta bukti yang membenarkan bahwa IMM dilahirkan merupakan tuntutan umat dan bangsa
bukan berdasarkan atas desakan kebutuhan seketika ataupun bedasarkan reaksi atas tatanan politik yang
bersifat temporer, akan tetapi IMM ini dilahirkan berdasarkan dua faktor esensial.
Pertama: Dipengaruhi oleh faktor intern yang merupakan menyangkut nasib dan masa depan
Persyarikatan Muhammadiyah baik dalam pemeliharaan aqidah serta orientasi cara fikir umat Islam.
Sebenarnya hasrat PP Muhammadiyah untuk mendirikan IMM ataupun menghimpun Mahasiswa se-
ideologi dengan persyarikatan sejalan dengan cita-cita PP Muhammadiyah jauh sebelum berdirinya
organisasi serta kampus tersebut, akan tetapi keinginan membentuk organisasi tersebut terdiamkan
dikarenakan belum adanya PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah). Sementara itu beberapa
mahasiswa UGM dibawah koordinator Kakanda Drs. Djaman Al- Kindi bersama rekan-rekannya
membentuk kelompok diskusi dan pengajian Mahasiswa, yang mereka gelar digedung PP
Muhammadiyah Yogyakarta. Dari kelompok diskusi inilah menjadi cikal bakal munculnya ide untuk
mendirikan IMM, yang pada akhirnya kelompok diskusi ini merebak ke berbagai wilayah Indonesia,
maka pada Mukhtamar Muhammadiyah ke-33 tahun 1956 di palembang memutuskan dan
mengamankan kepada PP Muhammadiyah yang ketika itu sedang melangsungkan Mukhtamar ke-1
Palembang diinstruksikan untuk menampung kelompok diskusi terebut agar segera membentuk “study
group“ yang khusus untuk mahasiswa. Maka sejak bulan juli 1958 digedung PPM Yogyakarta
dilaksanakan pengajian yang dikoordinasikan oleh BPK PPM sebagai merealisasikan keputusan
Mukhtamar ke-33 Muhammadiyah tersebut. perkembangan selanjutnya pada tahun 1962 menjelang
Mukhtamar setengah abad di Jakarta para mahasiswa dari berbagai kota seperti Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, Malang, Medan, Ujung Pandang dan Jakarta mereka mengadakan KONGRES
MAHASISWA MUHAMMADIYAH yang dimotori serta diinspiratori oleh Djasman Al-Kindi, Ir.
Margono, Drs. Sudibyo Markus, Drs. Rosyad Shaleh dan M. Amien Rais, menghasilkan pembentukan
Lembaga Dakwah Muhammadiyah, ketua Drs.Djasman Al- Kindi. Maka selanjutnya LDM
mengadakan penjajakan lebih lanjut guna mencapai hasil akhir yang merupakan harapan para
mahasiswa yang akhirnya disahuti serta didukung oleh para mahasiswa Muhammadiyah yang berada
di jakarta seperti Nurwijoyo Sardjono, M.Z. Suherman, M. Yasin, Sutrino Mahdan dan juga para
Pimpinan Pemuda Muhammadiyah, dengan semakin banyaknya desakan tersebut, maka PP Pemuda
Muhammadiyah memohon restu PP Muhammadiyah yang ketika itu diketuai oleh Bapak H.Ahmad
Krisis ini dimulai timbul sebagai akibat cara berfikir yang telah terlalu rasional dan mekanis
sebagai bagian dari suatu program hidup yang pragmatis, materialistis, dimana manusia menjadi
semakin kehilangan cakrawala hidup dan idealisnya. Oleh karena itu Ikatan menyadari bahwa
disamping tugas dan kewajiban kita untuk memberikan sumbangan dan wujud sarana-sarana baikfisik
didalam pengembangan bangsa, maka kaum muslimin Indonesia mempunyai kewajiban pula untuk
memberikan sumbangan dalam bentuk pembinaan manusia-manusia Indonesia baru yang tidak ber-
ilmu dan berkemampuan keterampilan tetapi juga memiliki sikap/sistem nilai budaya insaniyah yang
akan mampu memberikan struktur dan percepatan yang profesional dalam pembangunan.
Dalam usaha mewujudkan masyarakat adil dan makmur material dan spiritual berdasarkan
Undang-Undang Dasar 1945 dan pancasila, ikatan beranggapan bahwa azas kekeluargaan dalam
Demokrasi pancasila seyogyanya tidak diartikan sebagai suatu status hirarki administrasi pemerintah,
melainkan salah satu bentuk persaudaraan yang universal yang bernilai positif.
Muslimin Indonesia mempunyai tanggung jawab moral untuk memberikan sumbangan yang
berwujud suatu perangkat sistem nilai yang tangguh yang kita gali dari ghazanah sistem Iman dan
Islam bagi dasar filsafat persaudaraan universal tersebut diatas.
HYME IMM
MARS MUHAMMADIYAH
Sang surya tetap bersinar
Syahadat dua melingkar
Warna yang hijau berseri
Membuatku rela hati
Ya Allah tuhan Robbiku
Muhammad junjunganku
Al- islam agamaku
Muhammadiyah gerakanku
Ditimur fajar cerah gemerlapan
Mengusik kabut hitam
Menggugah kaum muslimin
Tinggalkan peraduan
Lihatlah matahari telah tinggi
Diufuk timur sana
Seruan Ilahi Rabbi
Samina Wa Atona
Ya Allah tuhan rabbiku
Muhammad Junjunganku
Al- islam agamaku
Muhammadiyah gerakanku