You are on page 1of 12

INSTRUKSI INSTRUKSI

2 DASAR PADA PLC

2.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu menggunakan software CX - Programmer.
2. Mahasiswa mengerti fungsi dari instruksi instruksi dasar PLC.
3. Mahasiswa dapat membuat diagram ladder dengan instruksi
instruksi dasar PLC.
4. Mahasiswa mampu menerapkan ladder diagram yang telah dibuat
pada trainer kit PLC.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 PLC (Programable Logic Control)


PLC (Programable Logic Control) merupakan suatu perangkat
atau perkakas elektronika yang dapat mengontrol serta dapat memproses
sinyal input dan output (digital/analog) yang mana berupa mesin. PLC
ini memiliki kontrol program yang dapat menganalisis sinyal input lalu
akan diatur kondisi output sesuai dengan pemrogram atau user. Menurut
(Capiel, 1982) PLC adalah sistem elektronik digital yang didesain untuk
pemakaian pada industri. Memakai memori yang bisa diprogram untuk
penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logic, urutan,
perwaktuan, pencacahan dan aritmatik untuk mengontrol mesin atau
proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog. PLC terdiri dari
beberapa jenis seperti OMRON, Schneider Automation, Siemens, Allen
Bradley, dan masih banyak lagi. Sesuai dengan namanya PLC ini terdiri
dari tiga gabungan kata, yang mana kata tersebut menjadi konsep utama
dari PLC ini. Berikut ini penjelasannya:

11 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
• Programmable: fungsi atau kemampuan dalam menyimpan
program yang telah dibuat. Dapat diubah sesuai dengan
kebutuhan dengan fungsi kerja yang berbeda.
• Logic: proses dalam membuat program sesuai dengan
logika user dengan melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengurangi, mengalikan, dan membagi,
serta fungsi gerbang logika yang kemudian membentuk
suatu sistem yang diinginkan.
• Control: kemampuan mengontrol dan memproses hasil
output agar sesuai pada hasil yang diinginkan.

Gambar 2.1 Trainer PLC


Dalam penggunaannya PLC ini memiliki beberapa fungsi yang
dibedakan menjadi 2 yaitu fungsi umum dan fungsi khusus yang
masing – masing memiliki perbedaan yaitu:
1. Fungsi Umum:
• Monitoring Plant: Memantau sistem serta melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mengontrol proses.
• Kontrol Sekuensial: Untuk menjaga serta memperbaiki
suatu sistem apabila suatu proses agar tetap sesuai
dengan urutan.
2. Fungsi Khusus:
Fungsi khusus dari PLC adalah untuk memberi input pada
CNC (Computerized Numerical Control) dalam memproses
suatu input agar output yang dihasilkan sesuai dengan

12 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
keinginan. CNC ini berfungsi dalam proses finishing,
moulding, dan masih banyak lagi.
2.2.2 Macam Macam Instruksi Dasar PLC
1. KEEP
Instruksi KEEP adalah sebuah perintah plc yang berfungsi sebagai
coil untuk menjaga atau mengunci alamat pada coil tersebut, coil
tersebut dapat mengunakan alamat internal relay yang mana internal
relay merupakan alamat coil tanpa menggunakan alamat pada PLC
agar tidak menghabiskan penggunaan alamat output pada PLC. Bisa
diartikan menyederhanakan sebuah rangkaian pengunci atau relay
tanpa perlu kontak bantu, jadi hanya tombol on dan off.

Gambar 2.2 Instruksi KEEP

2. TIMER
Pada sebagian besar aplikasi kontrol terdapat peralatan untuk
beberapa aspek kontrol pewaktuan ( timing ). PLC mempunyai
fasilitas pewaktuan untuk program yang dapat digunakan. Metode
umum dari pemrograman sebuah rangkaian timer adalah untuk
menentukan interval yang dihitung dari suatu kondisi atau keadaan.
Cara kerja dari instruksi Timer adalah, ketika Timer (TIM 0000)
mendapatkan input selama set value akan mengaktifkan contact-
contactnya (T0000). Lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 3.
Catatan: dalam satu program alamat nomer Counter dan Timer
tidak boleh sama. Misal, jika alamat nomer counter 0000 maka
alamat Timer tidak boleh menggunakan alamat 0000. Set value timer

13 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
adalah set x 10. Sehingga misal set value yang diinginkan 10 detik
maka penulisan set valuenya adalah 10 detik x 10 = #100.

Gambar 2.3 Intruksi Timer


3. COUNTER

Instruksi Counter digunakan untuk menghitung input yang


masuk ke dalam counter tersebut. Cara kerja instruksi counter adalah,
Ketika counter (CNT 0000) Mendapat input sebanyak dari set value
maka akan mengaktifkan contact C0000 sehingga output (100.00)
akan aktif. Sedangkan untuk mereset counter bisa menggunakan input
0.01.

Gambar 2.4 Instruksi Counter


4. DIFU/DIFD

Ketika kondisi input berubah dari ON ke OFF, DIFD mengubah


Output ON. Ketika DIFD mencapai pada siklus berikutnya, Output
dimatikan.

Gambar 2.5 Instruksi DIFD

14 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
Ketika kondisi input berubah dari OFF ke ON, DIFU mengaktifkan
Output. Ketika DIFU mencapai pada siklus berikutnya, Output
dimatikan.

Gambar 2.6 Instruksi DIFU


5. IL/ILC

IL adalah singkatan dari Inter Lock sedangkan ILC adalah


singkatan dari Interlock Clear berfungsi untuk mengunci
program.Biasanya IL dan ILC digunakan untuk tombol Emergency.
Cara kerja dari instruksi IL dan ILC adalah, apabila tombol
emergency (input 0.02) ditekan maka semua diantara instruksi IL dan
ILC tidak akan aktif.

Gambar 2.7 Instruksi IL/ILC


2.3 Prosedur Kerja

a. Buka aplikasi CX – Programer yang sudah di install.


b. Kemudian tekan tombol new.

15 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
c. Kemudian pilih tipe PLC yang digunakan, karena tipe PLC yang digunakan
adalah CP1E maka pilih CP1E kemudian sesuaikan CPU typenya sesuai
dengan PLC yang digunakan.

d. Kemudian tekan tombol ”OK”.


e. Membuat ladder diagram.
f. Kemudian untuk mensimulasikan secara Online dengan menekan.
Ctrl + Shift + W.
g. Untuk mengontrol PLC menggunakan PC/Laptop.
Ctrl + W.
h. Untuk mentransfer program PC/Laptop ke PLC dengan menekan.
Ctrl + T.
i. Selesai.
2.4 Alat Alat dan Komponen

16 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
1. PLC Omron 1 unit
2. Software CX – Programmer 1 unit
3. Saklar 1 unit
4. Pengaman 1 Fasa 1 unit
5. Power Supply DC 1 unit
6. Lampu 3 unit
7. Kabel Secukupnya
8. Push Button 2 unit

17 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
2.5 Project
1. Buatlah ladder diagram dengan sistem menyalakan lampu dengan menekan
tombol 1. Ketika dilepas maka lampu hijau akan tetap menyala, namun
untuk mematikan lampu hijau harus menekan tombol merah!
2. Buatlah sistem lampu merah pada jalan dengan sistem penyalaannya
(Merah, Kuning, Hijau, kembali ke Merah, Kuning, Hijau, dst) setelah 3 kali
penyalaan lampu maka akan mengulang sistem tersebut!
3. Suatu showroom mobil memiliki sistem penyucian mobil dengan
menggunakan Programmable Logic Control. Ketika terdapat mobil masuk
sensor 1 mendeteksi mobil sehingga menyalakan motor untuk menggerakan
mobil menuju penyiram air. Ketika mobil sampai pada penyiram air sensor
2 menyala sehingga motor berhenti selama 10 detik. Kemudian motor akan
menyala kembali dan masuk ke pengering. Ketika mobil telah masuk ke
pengering akan membuka gerbang dan mematikan motor. Buatlah ladder
diagram project diatas menggunakan software CX-Programmer dan sebagai
proteksi buatlah satu emergency stop pada ladder diagram!

18 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
2.6 Data Hasil Percobaan

19 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
2.7 Analisis Data

20 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi
21 Buku Petunjuk Praktikum
Elektronika Industri dan Otomatisasi
2.8 Kesimpulan

2.9 Lembar Evaluasi


No Kegiatan Keterangan Nilai TTD/tanggal

1 Pre-Test

Pengambilan
2
Data

3 Asistensi

4 Post-Test

22 Buku Petunjuk Praktikum


Elektronika Industri dan Otomatisasi

You might also like