You are on page 1of 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

AUTOPSI VERBAL KEMATIAN IBU DAN BAYI


UPTD PUSKESMAS RAWANG

A. PENDAHULUAN
Program KIA merupakan salah satu dari 5 upaya kesehatan masyarakat
esensial yang memberiperhatian khusus kematian ibu, neonatal, bayi, dan balita /
autopsi verbal maternal, perinatal dan baita.
Angka kematian merupakan indikator yang penting dalam mengukur
keberhasilan pembangunan Khususnya dibidang kesehatan. Mengingat kematian
merupakan data statistik yang dapat digunakan untuk menentukan masalah-
masalah kesehatan, menentukan prioritas masalah, sehingga dapat juga digunakan
untuk menentukan seberapa jauh dan bagaimana intervensi dalam bidang
kesehatan masyarakat sebagai penyelesaiannya (Depkes,2010) Syistem registrasi
kematian Indonesia merupakan projek system pencatatan dan pelaporan data
kematian terpadu yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk mendapatkan data
kematian dan sebab kematian di Indonesia, dikembangkan syistem pencatatan
kematian melalui Autopsi Verbal (AV), Autopsi Verbal adalah Suatu penelusuran
rangkaian peristiwa , keadaan, gejala, dan tanda penyakit yang mengarah pada
kematian ibu melalui wawancara dengan keluarga.
Menurut peraturan bersama Mentri Dalam Negri dan Mentri Kesehatan nomor
15 tahun 2010 dan nomor 162/MENKES/PB/I/2010 tentang pelaporan dan penyeab
kematian, Autopsi Verbal adalah suatu penelusuran rangkaian peristiwa, keadaan,
gejala, dan tanda penyakit yang mengarah pada kematian melalui wawancara
dengan keluarga atau pihak lain yang mengetahui kondisi sakit almarhum/ah.
Autopsi Verabal telah digunakan dalam survei kematian yang berbasis masyarakat
dan dalam penelitian. Pengguanan autopsi verbal ini diyakini dapat memperkirakan
penyebab kematian secara valid di beberapa tempat, bahkan metode ini telah
diintegrasikan menjadi fungsi rutin di pelayanan kesehatan dasar di Indonesia.
B. LATAR BELAKANG
Beberapa program penurunan AKI dan AKN di Indonesia telah dilakukan
melalui kebijakan Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satunya adalah dengan
meningkatkan mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta
neonatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan mengembangkan konsep Audit Maternal Perinatal/Neonatal
(AMP) tingkat Kabupaten/Kota. Ruang lingkup AMP yang dikembangkan dalam
pedoman ini mencakup audit untuk ibu, bayi pada masa perinatal, hingga neonatal.
AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas
kejadian morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien/ keluarga, petugas
kesehatan, manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan. Melalui kegiatan ini
diharapkan para pengelola program KIA di Kabupaten/Kota dan para pemberi
pelayanan di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan di tingkat
pelayanan rujukan (RS Kabupaten/Kota) dapat menetapkan prioritas untuk
mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh tersebut.
Data dari AMP di tingkat Kabupaten/Kota diharapkan akan dapat digunakan
untuk proses audit di tingkat provinsi untuk menghasilkan kebijakan tingkat tinggi
melalui mekanisme Confidential Enquiries into Maternal (&Neonatal) Deaths
(CEMD). Pada tingkat ini, dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam bidang
(misalnya terkait transportasi, dan lain-lain) untuk menghasilkan intervensi yang
berbasis bukti dan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan maternal dan
Perinatal/Neonatal. Dalam kaitannya dengan kegiatan CEMD di tingkat provinsi,
Dinas Kesehatan Provinsi berkepentingan untuk mengumpulkan data AMP dari
seluruh Kabupaten/Kota di wilayahnya. Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi
diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan AMP di Kabupaten/Kota dalam hal bila
terjadi kematian lintas batas dan menyediakan pengkaji eksternal bagi
Kabupaten/Kota yang memerlukannya.

C. Tujuan
A. Tujuan Umum
Mendapatkan data kematian ibu dan bayi untuk meningkatkan mutu
pelayanan KIA diseluruh wilayah kerja UPTD Puskesmas Rawang dalam
rangka mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi
D.Tujuan Khusus
a. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal
secara teratur dan berkesinambungan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Rawang.
b. Menentukan intervensi dan pembinaan untuk masing-masing pihak yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam
pembahasan kasus.
c. Mengembangkan mekanisme koordinasi antara dinas kesehatan kota,
rumah sakit pemerintah/swasta, puskesmas, rumah sakit bersalin dan BPS
dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap
intervensi yang disepakati.

E.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelacakan Kasus 1. Pembentukan TIM AMP
2. Penyebar luasan informasi dan
Petunjuk teknis pelaksanaan AMP
3. Penyusunan Rencana (POA)AMP
4. Oriantasi Program KIA dalam
Pelaksanaan AMP
2 Kematian Ibu dan Bayi 1. Pelaksanaan Kegiatan AMP
2. Penyusunan rencana tindak lanjut
terhadap temuan dari kegiatan
3. Pemantauan dan Evaluasi

F.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Menyampaikan informasi kepada Staf UPTD Puskesmas Rawang mengenai
upaya peningkata kualitas pelayanan KIA melalui kegiatan AMP
b. Melakukan Koordinasi dengan kader setempat untuk lapor ke Puskesmas jika
ada kasus kematian ibu/bayi.
c. Melakukan pencatatan atas kasus Kesakitan dan kematian Ibu serta perinatal
dan penanganan atau rujukannya, untuk kemudian dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota
d. Melakukan pelacakkan sebab kematian Ibu / Perinatal (otopsi Verbal)
selambat-lambatnya 7 hari setelah menerima lapora. Informasi ini harus
dilaporkan Ke Dinas Kesehatan Kota selambat-lambatnya dalam waktu satu
bulan. Temuan Otopsi Verbal dibicarakan dalam pertemuan Audit di Kota
e. Mengikuti / melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KIA,
sebagai tindak lanjut dari kegiatan Audit.
f. Membahas hasil tindak lanjut AMP non medis dengan lintas sektor terkait.
Biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini dapat diperoleh dari dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK)
.
G. SASARAN
Keluarga,Kader, Tokoh Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan /
atau sasaran masyarakat yang berada diwilayah kerja UPTD Puskesmas Rawang

H. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan autopsi verbal kematian ibu/ anak dilaksanakan jika ada kasus
kematian pada ibu dan anak.
2023
N
Kegiatan Ja Fe Ma Ju Se De
o Apr Mei Jul Agt Okt Nov
n b r n p s
1 Pembent
. ukan tim V
AMP
2 Penyebarl
. uasan
informasi
dan
V
petunjuk
teknis
pelaksan
aan AMP
3 Menyusu V
. s rencana
(POA)
AMP
4 Orientasi
. pengelola
program
KIA V
dalam
pelaksan
aan AMP
5 Pelaksan
. aan
V V V V V V V V V V V
kegiatan
AMP
6 Penyusun
. an
rencana
tindak
lanjut V V V V V V V V V V V
terhadap
temuan
dari
kegiatan
7 Pemanta
. uan dan V
evaluasi

I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Pengelola Program dan pelaksana program pelacakan kasus kematian
Ibu/Bayi memahami pelaksanaan kegiatan program dan dapat melaksanakan
kegiatan sesuai dengan acuan yang ada.
J. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. Dilakukan pencatatan dan pelaporan Program pelacakkan kasus kamatian
Ibu/Bayi dari tiap anggota Tim dan pembina wilayah
b. Mengevaluasi hasil kegiatan pelacakan kasus kematian ibu/bayi setiap
bulannya

Dibuat di Padang
Mengetahui pada tanggal 6 Januari 2023
Penanggung Jawab UKM Koordinator Pelayanan

Nelly Yusnita,S.ST Nelly Yusnita,S.ST


Nip.197511032002122008 Nip.197511032002122008

Menyetujui

dr. Viona Putria


Nip. 197802082010012006

You might also like