Professional Documents
Culture Documents
Tugas Kelompok 4 Hasil Diskusi Tugas 3
Tugas Kelompok 4 Hasil Diskusi Tugas 3
Kasus 1
1. Tentukan teknologi proses yang diterapkan pada kasus yang diberikan diatas. Lengkapi
dengan penjelasan dan alasannya!
Jawaban : Teknologi proses yang digunakan pada pembuatan keripik wortel adalah Tunnel
dryer. Teknologi proses tunnel dryer adalah salah satu metode pengeringan yang digunakan
dalam pembuatan keripik wortel. Metode ini melibatkan penggunaan sebuah terowongan
panjang yang dilengkapi dengan sistem pengeringan yang mengalirkan udara panas secara
berkelanjutan melalui produk yang sedang dikeringkan. Keunggulan dari teknologi proses
tunnel dryer dalam pembuatan keripik wortel termasuk efisiensi dalam pengeringan dan
kemampuan untuk menghasilkan produk akhir dengan kandungan kelembaban yang rendah.
Hal ini membantu dalam mempertahankan tekstur dan kelezatan keripik wortel. Selain itu,
penggunaan udara panas dalam proses ini juga membantu dalam mematikan enzim-enzim
yang dapat menyebabkan perubahan warna dan rasa pada produk, sehingga menghasilkan
keripik wortel yang lebih alami.
2. Tentukan jenis alat yang cocok digunakan sesuai teknologi proses pada kasus diatas.
Kemukakan dengan alasan yang tepat dan penjelasan yang spesifik mengapa alat tersebut
cocok untuk digunakan!
Jawaban :Untuk melaksanakan teknologi proses tunnel dryer pada pembuatan keripik
wortel,memerlukan alat yang disebut tunnel dryer atau conveyor dryer. Tunnel dryer adalah
perangkat khusus yang dirancang untuk mengeringkan produk secara seragam dengan
mengalirkan udara panas melalui produk yang sedang dikeringkan saat bergerak melalui
terowongan panjang.
Alat tunnel dryer cocok digunakan dalam proses pembuatan keripik wortel karena beberapa
alasan berikut:
1. Kontrol Suhu yang Akurat
Kelemahan Alat tunnel dryer : pada Pengeringan Lebih Lambat. Dalam beberapa kasus,
pengeringan dengan tunnel dryer mungkin memakan waktu lebih lama dibandingkan dengan
metode pengeringan konvensional. Ini bisa menjadi kendala jika Anda memiliki target
produksi yang sangat tinggi.
Keunggulan Alat tunnel dryer :
1. Pengendalian Suhu yang Akurat
2. Kapasitas Produksi yang Fleksibel
3. Penghematan Energi.
4. Kontrol Kelembaban yang Efisien.
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi proses pembuatan keripik dengan teknologi
proses yang sesuai tersebut!
Jawaban : Berikut adalah beberapa faktor utama yang mempengaruhi proses pembuatan
keripik dengan tunnel dryer:
1. Ukuran dan Ketebalan Potongan Wortel: Ukuran dan ketebalan potongan wortel dapat
memengaruhi waktu pengeringan. Potongan yang lebih tebal mungkin memerlukan waktu
lebih lama untuk mengeringkan secara menyeluruh.
2. Komposisi dan Kandungan Kelembaban Awal: Kandungan kelembaban awal dalam
potongan wortel dapat memengaruhi waktu pengeringan. Potongan wortel dengan kandungan
kelembaban yang tinggi akan memerlukan waktu lebih lama untuk mengeringkan.
3. Suhu Udara: Suhu udara yang digunakan dalam tunnel dryer merupakan faktor kunci
dalam proses pengeringan. Suhu yang tepat harus dipilih untuk menghasilkan keripik dengan
tekstur dan warna yang sesuai.
4. Kecepatan Konveyor: Kecepatan konveyor yang menggerakkan potongan wortel melalui
terowongan dapat memengaruhi waktu pengeringan. Mengurangi atau meningkatkan
kecepatan konveyor dapat memengaruhi hasil akhir.
5. Kontrol Kelembaban Udara: Pengaturan yang tepat terkait dengan pengendalian
kelembaban udara dalam terowongan dapat memengaruhi efisiensi pengeringan. Udara yang
terlalu kering atau terlalu lembab dapat berdampak pada kualitas produk.
5. Jenis-jenis produk apa saja yang dapat digunakan dengan alat tersebut!
Jawaban : Berikut adalah beberapa jenis produk yang dapat diolah dengan alat tunnel dryer:
1. Keripik dan Makanan Ringan: Alat tunnel dryer sering digunakan dalam produksi keripik
kentang, keripik sayuran (termasuk keripik wortel), keripik buah, dan berbagai makanan
ringan lainnya. Proses ini menghilangkan kelembaban dan menciptakan tekstur yang renyah.
2. Makanan Kering: Produk seperti sereal, granola, kacang-kacangan, dan bahan-bahan
makanan kering lainnya dapat dieringkan menggunakan tunnel dryer. Ini membantu
meningkatkan daya tahan dan menghindari pertumbuhan mikroorganisme yang merusak.
3. Makanan Hewan Peliharaan: Makanan hewan peliharaan, seperti makanan anjing atau
makanan kucing kering, juga sering dihasilkan dengan menggunakan tunnel dryer untuk
mengurangi kelembaban dan mempertahankan kualitas nutrisi.
4. Makanan Beku: Beberapa produk makanan beku seperti kentang goreng beku, nugget
ayam beku, atau sayuran beku dapat mengalami proses pengeringan dengan tunnel dryer
sebelum dibekukan. Ini dapat membantu mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan
pembekuan yang buruk.
5. Produk Susu: Beberapa produk susu seperti yogurt atau sereal susu yang dieringkan juga
dapat dihasilkan dengan alat tunnel dryer untuk menghilangkan kelembaban dan menciptakan
produk tahan lama.
6. Makanan Organik: Makanan organik, seperti sayuran organik kering atau buah-buahan
kering, sering kali dihasilkan dengan menggunakan tunnel dryer untuk menjaga kualitas dan
umur simpan produk.
7. Bahan-Bahan Farmasi dan Kimia: Alat tunnel dryer digunakan dalam industri farmasi dan
kimia untuk mengeringkan berbagai bahan, termasuk bahan obat, bahan kimia, atau produk-
produk dalam bentuk serbuk.
8. Produk Tekstil: Selain makanan, alat tunnel dryer juga digunakan dalam industri tekstil
untuk mengeringkan berbagai jenis kain, benang, atau produk tekstil lainnya setelah proses
pewarnaan atau pencucian.
9. Bahan-Bahan Industri: Beberapa bahan industri, seperti tanah liat atau bubuk logam, dapat
mengalami proses pengeringan menggunakan tunnel dryer sebelum digunakan dalam proses
produksi lainnya.
10. Produk Kimia dan Bahan-Bahan Laboratorium: Alat tunnel dryer digunakan dalam
laboratorium dan industri kimia untuk mengeringkan atau mengurangi kelembaban dari
berbagai jenis produk kimia dan bahan laboratorium.
Ayu Purwaningtyas, Hani Arina Silmi and Melandia Yuliantari (2023) ‘Processing of Etawa
Goat Milk into High Calcium Powder in Lerek Gombengsari Banyuwangi Educational
Tourism Village’, Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), pp. 549–554.
Available at: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v7i2.12742.
Huda, S. (2020) ‘Efek Evaporasi Dan Suhu Pengeringan Spraydrying Terhadap Karakteristik
Fisik Dan Kimia Whey Bubuk’, Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 13(2), p. 84. Available at:
https://doi.org/10.20961/jthp.v13i2.42716.
Kasus 2
1. Tentukan teknologi proses yang diterapkan pada kasus yang diberikan diatas. Lengkapi
dengan penjelasan dan alasannya!
Persiapan daging segar Daging dipisahkan kulit dan tulangnya, dicuci kemudian
dipotong melintang dengan arah serat.
Penggilingan Potongan daging kemudian digiling dengan meat grinder kemudian
ditambahkan dengan bahan pengikat dan sumber protein lainnya.
Pencetakan Daging yang telah digiling kemudian dipadatkan dan dicetak. Digital
Repository Universitas Jember 14
Penyimpanan Daging yang telah dibentuk kemudian disimpan sampai mencapai suhu
internal daging -20°C selama 24 jam.
Pencetakan II Daging dalam keadaan beku dikeluarkan dari freezer dan dipotong
setebal 2 cm, dikemas ulang (satuan) dalam kantung plastik dan disimpan kembali
pada suhu -20°C selama 24 jam.
Pemanggangan Daging yang telah berbumbu dimasukkan ke dalam microwave,
kemudian dinyalakan dengan mengatur lama pemanggangan dengan suhu 150°C
selama 10 menit.
Pengamatan dan analisa
2. Tentukan jenis alat yang cocok digunakan sesuai teknologi proses pada kasus diatas.
Kemukakan dengan alasan yang tepat dan penjelasan yang spesifik mengapa alat tersebut
cocok untuk digunakan!
Jawaban : Alat yang cocok digunakan sesuai dengan teknologi pada kasus diatas ialah alat
pemanggang daging sistem tuas menggunakan metode quality function deployment dan
pendekatan antrophometri. Hasil penelitian ini memperoleh alat pemanggangan dengan
sistem tuas yang memiliki fitur dapat dibolak-balik, tempat yang arang dapat diatur
ketinggiannya, dan mempunyai kapasitas membakar 27 potong ayam tanpa menghilangkan
rasa juice pada daging ayam.
3. Jelaskan keunggulan maupun kelemahan dari peralatan tersebut!
Jawaban : Kelebihan :
Kekurangan :
4. Jenis-jenis produk apa saja yang dapat digunakan dengan alat tersebut!
Jawaban : Pada alat tersebut dapat digunakan pada proses pembuatan produk berbahan
hewani dan nabati
Magnetron, merupakan inti dari Microwave. Komponen ini bertanggung jawab untuk
mengubah energi listrik menjadi radiasi gelombang mikro
Waveguide, adalah komponen yang didesain untuk mengarahkan gelombang mikro.
Waveguide gelombang mikro dibuat dari bahan konduktor
Microwave Stirrer, komponen berbentuk baling-baling ini berfungsi menyebarkan
gelombang mikro di dalam Microwave.
B. Prinsip kerja :
Arus litrik yang bolak-balik dengan beda potensial rendah serta arus searah dengan
beda potensial tinggi diubah dalam bentu arus searah
Magnetron menggunakan arus ini untuk menghasilkan gelombang mikro dengan
frekuensi 2.45-2.5 GHz
Kemudian, gelombang mikro akan diarahkan oleh antena pada bagian atas Magnetron
ke dalam Waveguide
Waveguide lalu meneruskan gelombang mikro ke sebuah alat yang menyerupai kipas,
disebut dengan Stirrer.
Stirrer kemudian menyebarkan gelombang mikro di dalam ruang oven
Gelombang mikro ini lalu dipantulkan oleh dinding dalam oven dan diserap oleh
molekul-molekul makanan
Karena setiap gelombang mempunyai sebuah komponen positif dan negatif, molekul-
molekul makanan didesak ke depan dan ke belakang selama 2 kali kecepatan
frekuensi gelombang mikro, yaitu 4.9 juta kali dalam setiap detik.
Fungsi : makanan yang dihangatkan atau dimasak dengan Microwave bisa terbilang higienis.
Untuk menggunakannya, Anda tidak perlu api dan minyak goreng seperti halnya kompor gas.
A. Fadly, N.I.D., Andi, S, Jamaluddin P,. 2019. Rancang Bangun Alat Pemanggang Dange
Design of Dange Grill. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. Volume 5 Nomor 2 (2019):
76-82
Raharjo, S. N dan Hadiwiyato. 1996. Pembuatan Steak dari Daging Sapi dan Ayam.
Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi UGM.
Kasus 3
1. Tentukan teknologi proses yang diterapkan pada kasus yang diberikandiatas. Lengkapi
dengan penjelasan dan alasan mengapa teknologi proses tersebut yangpaling sesuai untuk
kasus tersebut!
Jawaban : Teknologi proses yang digunakan dalam kasus ini adalah pengeringan semprot.
Metode pengeringan semprot dipilih karena sangat efisien dalam mengurangi kadar air susu
dari 87% (susu segar) menjadi sekitar 3% (susu bubuk) dalam waktu yang relatif singkat.
Proses ini juga memungkinkan pengendalian suhu yang baik, yang penting untuk menjaga
nutrisi dan karakteristik khas susu kambing PE. Selain itu, produk bubuk susu yang
dihasilkan memiliki aktivitas air yang rendah, menghambat pertumbuhan mikrobia perusak
dan patogen, sehingga menjaga keamanan pangan.
2. Tentukan jenis alat yang sesuai untuk menghasilkan produk susu bubuk tersebut.
Kemukakan dengan alasan yang tepat dan penjelasan yang spesifik!
Jawaban : alat yang digunakan dalam kasus ini adalah Spray Drying. Spray drying yaitu
proses pengeringan semprot melibatkan pembuatan susu bubuk dengan cara menyemprotkan
susu cair kedalam ruang panas sehingga airnya menguap, meninggalkan partikel-partikel
bubuk susu. alasan dipilihnya alat ini karena efisiensi pengeringannya tinggi, waktu yang
digunakan singkat, kualitas produk lebih baik, serta menghambat pertumbuhan mikroba.
kelemahan
spray drying mempunya kelemahan pada biaya, biaya yang dibutuhkan untuk alat ini sangat
tinggi serta konsumsi energi yang dibutuhkan juga tinggi. perawatan dan perbaikan alat ini
juga mahal dan membutuhkan perawatan rutin.
4. Jenis-jenis produk apa saja yang dapat digunakan dengan alat tersebut!
Jawaban : jenis produk yang dapat diperoleh dari menggunakan spray srying adalah
- susu bubuk
- minuman instan
- bubuk makanan bayi
- bumbu bubuk
- obat-obatan bubuk
- bahan pangan fungsional
- pupuk dan pestisida
- bahan kimia industri
- Pompa: Pompa digunakan untuk mengalirkan cairan dari tangki penyimpanan ke nozzle
penyemprot.
- Nozzle Penyemprot (Spray Nozzle): Nozzle ini bertugas menyemprotkan cairan ke dalam
ruang pengering dalam bentuk butiran-butiran kecil.
- Ruangan Pengering (Drying Chamber): Ini adalah bagian utama dari alat spray drying di
mana cairan yang disemprotkan mengalami pengeringan. Ruangan ini dilengkapi dengan
pemanas dan udara panas untuk menguapkan air dari butiran-butiran cairan.
- Pemanas (Heater): Pemanas digunakan untuk memberikan panas yang diperlukan untuk
menguapkan air dari cairan yang disemprotkan.
- Fan atau Blower: Alat ini digunakan untuk mengarahkan aliran udara panas ke dalam
ruangan pengering dan juga untuk mengumpulkan dan mengangkut butiran bubuk yang telah
terbentuk keluar dari mesin.
- Cyclone Separator: Cyclone separator digunakan untuk memisahkan butiran bubuk dari
udara panas yang masih mengandung uap air. Ini membantu mengumpulkan bubuk yang
telah dihasilkan.
- filter Udara (Air Filter): Filter udara digunakan untuk membersihkan udara sebelum
dilepaskan ke lingkungan, memastikan bahwa partikel-partikel kecil dari produk tidak keluar
bersama aliran udara.
- Kontrol Suhu dan Kelembaban: Alat ini digunakan untuk mengendalikan suhu dan
kelembaban di dalam ruang pengering agar sesuai dengan persyaratan pengeringan.
- Sistem Kontrol: Sistem kontrol otomatis mengatur parameter-parameter seperti suhu, laju
aliran cairan, dan kecepatan pompa untuk menjaga proses pengeringan berjalan dengan tepat
b. prinsip kerja
Penyemprotan (Spraying): Cairan yang akan diubah menjadi bubuk (seperti susu cair)
disemprotkan melalui nozzle penyemprot ke dalam ruang pengering. Cairan ini disemprotkan
dalam bentuk butiran-butiran kecil atau kabut (spray) ke dalam ruangan yang panas.
Pemisahan Udara Panas dan Uap Air: Udara panas yang masih mengandung uap air dialirkan
ke cyclone separator, di mana uap air dipisahkan dari udara panas. Udara panas kembali ke
ruangan pengering untuk digunakan kembali dalam proses pengeringan, sementara uap air
dapat dihilangkan atau diolah lebih lanjut
Ayu Purwaningtyas, Hani Arina Silmi and Melandia Yuliantari (2023) ‘Processing of Etawa
Goat Milk into High Calcium Powder in Lerek Gombengsari Banyuwangi Educational
Tourism Village’, Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(2), pp. 549–554.
Available at: https://doi.org/10.31849/dinamisia.v7i2.12742.
Huda, S. (2020) ‘Efek Evaporasi Dan Suhu Pengeringan Spraydrying Terhadap Karakteristik
Fisik Dan Kimia Whey Bubuk’, Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 13(2), p. 84. Available at:
https://doi.org/10.20961/jthp.v13i2.42716.