Professional Documents
Culture Documents
Risk Management 2022 Website Translate1
Risk Management 2022 Website Translate1
Risk Management
manajemen risiko terintegrasi dengan Perusahaan integrated risk management with the Parent
Induk dan Perusahaan Anak. Company and Subsidiaries.
Perusahaan menjaga risk appetite dan The Company maintains its risk appetite and controls
mengendalikan pertumbuhan kredit dengan credit growth by improving credit standards and
meningkatkan standar dan dan kualitas kredit. quality. Despite facing increasingly challenging
Walaupun menghadapi kondisi perekonomian dan economic conditions and business competition, the
persaingan bisnis yang semakin menantang, Company was still able to show excellent
Perusahaan tetap dapat menunjukan kinerja yang performance with the efforts made to increase
sangat baik dengan upaya-upaya yang dilakukan customer growth, outstanding loans (OSL), as well
untuk meningkatkan pertumbuhan nasabah, as the development of new products and segments.
outstanding loan (OSL), serta pengembangan In lending, it is carried out carefully by prioritizing
produk dan segmen baru. Di dalam penyaluran customers who already have a good relationship, so
kredit dilakukan secara berhati-hati dengan that the Company can ensure its track record. The
mengutamakan nasabah yang telah memiliki Company conducts intensive supervision of the loan
hubungan baik, sehingga Perusahaan dapat portfolio and takes proactive steps to deal with
memastikan rekam jejaknya. Perusahaan problems that may arise if there are indications of a
melakukan pengawasan secara intensif terhadap decline in credit quality. The Company always
portofolio kredit dan mengambil langkah-langkah implements an early warning system in evaluating
proaktif untuk menangani masalah yang mungkin credit quality, so that it can take preventive steps
timbul apabila terdapat indikasi penurunan kualitas against problems that may arise.
kredit. Perusahaan senantiasa menerapkan sistem
deteksi dini (early warning system) dalam
mengevaluasi kualitas kredit, sehingga dapat
mengambil langkah preventif terhadap
permasalahan yang mungkin timbul.
Manajemen risiko operasional yang efektif dan Effective operational risk management and reliable
teknologi informasi yang dapat diandalkan information technology are the main keys to
merupakan kunci utama dalam mempertahankan maintaining the Company's position as a market
posisi Perusahaan sebagai market leader dalam leader in the pawnshop industry in Indonesia. The
industri gadai di Indonesia. Perusahaan secara
Company periodically reviews and updates its risk
berkala mengkaji dan melakukan pengkinian
terhadap kebijakan dan pedoman manajemen risiko, management policies and guidelines, thus enabling
sehingga memungkinkan deteksi dini terhadap risiko early detection of operational risks. In order to ensure
operasional. Guna menjamin keberlangsungan business continuity, the Company has policies and
bisnis, Perusahaan telah memiliki kebijakan dan guidelines for Business Continuity Management
pedoman Business Continuity Management System System (BCMS) which is equipped with Business
(BCMS) yang dilengkapi dengan Petunjuk
Continuity Plan Implementation Guidelines, Disaster
Pelaksanaan Business Continuity Plan, Disaster
Recovery Plan, dan Emergency Response Plan Recovery Plans, and Emergency Response Plans to
untuk memaksimalkan perlindungan kelangsungan maximize the protection of the Company's business
usaha Perusahaan. Perusahaan meningkatkan continuity. The company improves the effectiveness
efektivitas implementasi BCMS agar selalu siap of BCMS implementation so that it is always ready to
dalam menghadapi ketidakpastian, sehingga dapat face uncertainty, so as to increase stakeholder trust.
meningkatkan kepercayaan (trust) stakeholder. In order to anticipate operational disruptions and
Guna mengantisipasi gangguan operasional dan
system failures, as well as to ensure that services to
kegagalan sistem, serta untuk memastikan
pelayanan kepada nasabah tetap berjalan, customers continue to run, the Company has
Perusahaan telah mempunyai Disaster Recovery established a Disaster Recovery Center (DRC) and
Center (DRC) dan menetapkan Lokasi Alternatif has established an Alternative Head Office Location.
Kantor Pusat. Perusahaan juga melakukan langkah- The company also takes steps to increase
langkah untuk meningkatkan awareness dan awareness and provide understanding to employees
memberikan pemahaman kepada karyawan agar so that they can participate in minimizing disaster
dapat berpartisipasi dalam meminimalisir risiko
risks.
akibat bencana (disaster).
Manajemen Risiko
Risk Management
Dalam melaksanakan fungsi manajemen risiko, In carrying out the risk management function, the
Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab yang Board of Directors has clear duties and
jelas, diantaranya: responsibilities, including:
1. Mengevaluasi dan menyetujui kebijakan- 1. Evaluate and approve the policies, guidelines,
kebijakan, pedoman, serta metodologi yang and methodologies used in managing the
digunakan dalam mengelola risiko Company's risks.
Perusahaan. 2. Measure the Company's risk profile and submit
2. Melakukan pengukuran profil risiko reports on the implementation of risk
Perusahaan dan menyampaikan laporan management to the Board of Commissioners
penerapan manajemen risiko kepada Dewan on a regular basis to obtain input and/or
Komisaris secara berkala untuk mendapatkan recommendations for improvement.
masukan dan/atau rekomendasi 3. Establish a clear risk management
penyempurnaan. organizational structure regarding the authority,
3. Menetapkan struktur organisasi pengelola duties, and responsibilities.
risiko yang jelas menyangkut wewenang, 4. Ensure that the Risk Management Unit has
tugas dan tanggung jawab. carried out its functions independently.
4. Memastikan bahwa Satuan Kerja Manajemen 5. Evaluate and decide on transactions and risk
Risiko telah melaksanakan fungsinya secara limits that require the approval of the Board of
independen. Directors.
5. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi dan 6. Conducting regular risk management training
limit risiko yang memerlukan persetujuan programs which are attended by all
Direksi.
6. Mengadakan program pelatihan manajemen
risiko secara reguler yang diikuti oleh seluruh
Manajemen Risiko
Risk Management
pejabat dan/ atau karyawan Perusahaan officers and/or employees of the Company in
dalam rangka peningkatan kompetensi order to increase the competence of human
sumber daya manusia dan kesadaran di resources and awareness in the field of risk
bidang manajemen risiko. management.
7. Mengikutsertakan pejabat dan/atau karyawan 7. Involve officials and/or employees to obtain
untuk mendapatkan Sertifikasi Manajemen Risk Management Certification.
Risiko. 8. Conduct periodic reviews to ensure the
8. Melakukan kaji ulang secara berkala untuk following:
memastikan hal-hal berikut: a. The accuracy of the risk assessment
a. Keakuratan metodologi penilaian risiko; methodology;
b. Kecukupan implementasi sistem b. Adequacy of risk management information
informasi manajemen risiko; system implementation;
c. Ketepatan kebijakan, strategi dan c. The accuracy of risk management policies,
prosedur manajemen risiko, serta strategies and procedures, as well as the
penetapan limit risiko. determination of risk limits.
Dalam Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Inactive supervision, the Board of Commissioners
Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung and the Board of Directors in carrying out their duties
jawab pengelolaan risiko dibantu oleh komite- and responsibilities of risk management are assisted
komite, yaitu: by committees, namely:
1. Komite Pemantau Risiko (Dewan Komisaris) 1. Risk Monitoring Committee (Board of
a. Tugas dan tanggung jawab Komite Commissioners)
Pemantau Risiko; a. Duties and responsibilities of the Risk
b. Melakukan kajian sebagai masukan Monitoring Committee;
kepada Dewan Komisaris atas Laporan b. Conduct a study as input to the Board of
Profil Risiko Perusahaan yang Commissioners on the Company's Risk
disampaikan kepada Direksi; Profile Report submitted to the Board of
c. Memberikan masukan kepada Dewan Directors;
Komisaris sehubungan dengan kebijakan c. Provide input to the Board of
dan/atau keputusan bisnis yang Commissioners regarding policies and/or
menyimpang dari prosedur normal, business decisions that deviate from normal
seperti pelampauan ekspansi usaha yang procedures, such as exceeding a significant
signifikan dibandingkan dengan rencana business expansion compared to the
bisnis Perusahaan yang telah ditetapkan Company's previously determined business
sebelumnya atau pengambilan plan or taking positions/risk exposures that
posisi/eksposur risiko yang melampaui exceed the predetermined limits;
limit yang telah ditetapkan; d. Identifying matters that require the attention
d. Mengidentifikasi hal-hal yang of the Board of Commissioners;
memerlukan perhatian Dewan Komisaris; e. Carry out other tasks assigned by the Board
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan of Commissioners as long as it is within the
oleh Dewan Komisaris sepanjang masih scope of duties and obligations of the Board
dalam lingkup tugas dan kewajiban of Commissioners based on the provisions
Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan of the legislation.
peraturan perundang-undangan.
STRUCTURE OF RISK
STRUKTUR PENGELOLA RISIKO MANAGEMENT
Sebagai Pemilik Risiko, pimpinan unit kerja As the Risk Owner, the Head of the Work Unit
menunjuk secara tertulis karyawan/pejabat yang appoints an employee/officer in writing, who shall
berfungsi sebagai Pelaksana Risiko dan Penyelia function as a Risk Implementer and Risk Supervisor
Risiko untuk membantu Pemilik Risiko dalam to assist Risk Owners in managing the risks in their
mengelola risiko di unit kerjanya. work units.
Struktur Pengelola Risiko di setiap unit kerja The structure of Risk Management in each work unit
sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini, is illustrated in the figure below, with the following
dengan uraian sebagai berikut: description:
Manajemen Risiko
Risk Management
Manajemen Risiko
Risk Management
Pada Tahun 2021, Perusahaan melakukan In 2021, the Company will measure the risk maturity
pengukuran risk maturity level/index. Pengukuran level/index. Measurement of Risk Maturity Level is
Risk Maturity Level dilakukan melalui survei kepada carried out through surveys to Risk Owners and Risk
Risk Owner dan Risk Officer di Divisi Kantor Pusat
Officers in the Head Office Division as well as
serta perwakilan dari Kantor Wilayah, Kantor Area,
dan Kantor Cabang yang ditentukan, interview representatives from designated Regional Offices,
dengan fungsi manajemen risiko dan top Area Offices, and Branch Offices, interviews with risk
management, Fungsi Internal Audit, Fungsi ESG management functions and top management,
(Environment, Social, and Good Governance) dan Internal Audit Functions, ESG (Environment, Social,
Kepatuhan, serta review terhadap dokumen terkait and Good Governance) and Compliance, as well as
manajemen risiko. Interview dan survei dilakukan a review of documents related to risk management.
secara online, karena kondisi Pembatasan Sosial
Interviews and surveys were conducted online, due
Berskala Besar (PSBB) akibat Pandemi Covid-19.
to the conditions of Large-Scale Social Restrictions
Hasil pengukuran tingkat maturitas memperoleh (PSBB) due to the Covid-19 Pandemic.
angka 3.60 dari skala 5.00 yang menunjukkan
Manajemen Risiko Perusahaan berada pada Level The result of the maturity level measurement is 3.60
Top Down. Artinya bahwa penerapan manajemen out of a scale of 5.00 which indicates that the
risiko telah terdefinisikan dan terstandarisasi secara
Company's Risk Management is at the Top Down
top down serta menjadi bagian dari kegiatan
Perusahaan. Seluruh Unit Kerja telah melakukan Level. This means that the implementation of risk
identifikasi, penilaian, pengawasan, dan pelaporan management has been defined and standardized on
profil risiko & Top Corporate Risk yang berfokus a top-down basis and has become part of the
pada 8 (delapan) jenis risiko. Laporan Profil Risiko Company's activities. All Work Units have identified,
telah dilakukan di tingkat Kantor Wilayah dan assessed, monitored, and reported risk profiles &
Korporat. Dari Aspek people, Perusahaan telah
Top Corporate Risk focusing on 8 (eight) types of
mengembangkan program peningkatan kapabilitas
SDM Manajemen Risiko melalui program pelatihan risk. The Risk Profile Report has been carried out at
rutin dan sertifikasi manajemen risiko, serta the Regional and Corporate Office levels. From the
menyusun dan menetapkan KPI Manajemen Risiko people aspect, the Company has developed a risk
di tingkat Kantor Pusat dan Wilayah. Dari aspek management HR capability improvement program
proses, Perusahaan telah menerapkan manajemen through routine training programs and risk
risiko mengacu ketentuan regulator dan best practice management certification, as well as developing and
yang terdokumentasikan dalam kebijakan dan
establishing Risk Management KPIs at the Head
pedoman serta penetapan risk appetite, tolerance,
dan limit yang dijadikan acuan dalam penilaian profil Office and Regional levels. From the process aspect,
risiko dan pengambilan keputusan. Dari aspek the Company has implemented risk management
teknologi, Perusahaan telah mengembangkan referring to regulatory provisions and best practices
beberapa sistem informasi berbasis komputer yang documented in policies and guidelines as well as the
digunakan untuk mendukung efektifitas dan efisiensi determination of risk appetite, tolerance, and limits
manajemen risiko Perusahaan. which are used as references in risk profile
assessment and decision making. From the
technology aspect, the Company has developed
several computer-based information systems that
are used to support the effectiveness and efficiency
of the Company's risk management
Dalam melakukan penilaian risiko Perusahaan In conducting a risk assessment, the Company
membagi risiko ke dalam 8 (delapan) jenis risiko, divides risk into 8 (eight) types of risk, namely:
yaitu:
1. Credit Risk
1. Risiko Kredit Credit risk is the risk that arises due to the failure of
Risiko kredit yaitu risiko yang muncul akibat the debtor and/or other parties to fulfill their
kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam obligations to the Company. Credit risk indicators are
memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan. related to the financing distribution strategy, the
Indikator risiko kredit terkait dengan strategi
composition of the financing receivable portfolio and
penyaluran pembiayaan, komposisi portofolio
piutang pembiayaan dan tingkat konsentrasi serta the level of concentration as well as the quality of the
kualitas piutang pembiayaan dan kecukupan financing receivables, and the adequacy of the
pencadangan pembiayaan. financing reserves.
Manajemen Risiko
Risk Management
barang jaminan bermasalah melalui optimalisasi sales of non-performing collateral through optimizing
pendampingan proses penarikan Barang Jaminan assistance in the process of withdrawing Collateral in
bekerjasama dengan Pihak Ketiga (Retainer collaboration with Third Parties (Retainer Lawyer,
Lawyer, Kejaksaan, Kepolisian) dan meningkatkan Prosecutor's Office, Police) and increasing the
efektivitas penjualan barang jaminan bermasalah effectiveness of the sale of problematic collateralized
hasil penarikan bekerjasama dengan Pihak Ketiga goods resulting from withdrawals in collaboration
(Balai Lelang JBA, IBID), akselerasi Penyelesaian with Third Parties (JBA Auction Center, IBID),
Kredit Bermasalah yang terkendala Sistem pada accelerating the Settlement of Troubled Loans that
Produk Non Gadai, penguatan Front End Proses are constrained System for Non-Pledged Products,
Kredit melalui peningkatan kompetensi Analis strengthening the Front End of the Credit Process
Kredit (workshop, program pemagangan & through improving the competence of Credit Analysts
benchmarking pada Mantri BRI), penguatan (workshops, apprenticeship programs &
scoring kredit dengan review secara berkala benchmarking at Mantri BRI), strengthening credit
(minimal 6 bulan), dan integrasi data kredit pada scoring with periodic reviews (minimum 6 months),
PBK & SLIK OJK, serta program layanan purna and integration of credit data on PBK & SLIK OJK ,
pencairan kredit. as well as a credit disbursement service program.
dan Bank. Selain itu juga dengan melakukan In addition, by increasing the effectiveness of
peningkatan efektifitas penyelesaian kasus fraud resolving certain fraud cases through legal channels,
tertentu melalui saluran hukum, percepatan rotasi accelerating employee rotation, the obligation to
Karyawan, kewajiban menjalankan Cuti bagi carry out Leave for Operational Employees,
Karyawan Operasional, sosialisasi peningkatan socializing on increasing awareness of natural
kewaspadaan bencana alam (melalui Surat dan disasters (through letters and RRF), Socialization of
RRF), Sosialisasi Business Continuity Plan (BCP) the Business Continuity Plan (BCP) related to Team
yang terkait dengan Koordinasi Tim Manajemen Coordination. Regional Crisis Management, use of
Krisis Wilayah, penggunaan lokasi dan prosedur alternative locations and procedures, and
alternatif, dan persiapan karyawan pengganti, preparation of replacement employees, Provision of
Pengadaan sarana penanganan banjir (perahu flood handling facilities (inflatable boats, water
karet, mesin penyedot air, tenda, dll) pada wilayah suction machines, tents, etc.) in work unit areas that
unit kerja yang memiliki potensi terjadinya banjir, have the potential for flooding, Providing assistance
Pemberian bantuan kepada Karyawan/ to employees/communities affected by disasters,
Masyarakat terdampak bencana, serta and improve coordination with the insurance
meningkatkan koordinasi dengan pihak asuransi company for the company's losses from disasters
atas kerugian perusahan yang dialami dari that occur;
bencana yang terjadi;
3. Strategic Risk
3. Risiko Strategis
Risiko Strategis adalah risiko akibat ketidaktepatan Strategic risk is the risk due to inaccuracy in making
dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu and/or implementing a strategic decision and failure
keputusan strategis serta kegagalan dalam to anticipate changes in the business environment.
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. The measurement of strategic risk is carried out
Pengukuran risiko strategi dilakukan berdasarkan based on the risk factors inherent in each level of
faktor-faktor risiko yang melekat pada setiap level business strategy, corporate level, business level,
strategi bisnis, level korporat, level bisnis, dan level and functional level based on the company's
fungsional berdasarkan kinerja perusahaan yaitu performance, namely by comparing the actual results
dengan membandingkan hasil aktual dengan with the targets that have been set. 2021 include:
target yang telah ditetapkan.Beberapa hal yang Economic conditions that have not recovered/stable
menjadi pertimbangan perusahaan dalam as a result of the Covid-19 Pandemic, increasingly
menjalankan usaha tahun 2021 diantaranya: aggressive Pawn business competition, high rates of
Kondisi perekonomian yang masih belum settlement and sales of auction items in bulk as a
pulih/stabil sebagai dampak dari Pandemi Covid- measure to reduce NPL levels, marketing, and sales
19, persaingan bisnis Gadai semakin agresif, programs are still not effective, and there is a
tingginya angka pelunasan dan penjualan barang downward trend in the number of credit customers.
lelang secara borongan sebagai langkah untuk
menurunkan tingkat NPL, masih belum efektifnya
program - program pemasaran dan penjualan, dan
terdapat tren penurunan jumlah nasabah kredit.
In facing an increasingly challenging business
Dalam menghadapi situasi bisnis yang semakin situation this year, the Company has prepared
menantang pada tahun ini, Perusahaan several steps such as:
mempersiapkan beberapa langkah seperti: a. Optimization of marketing strategies through the
a. Optimalisasi strategi pemasaran melalui 2021 Employee Get Customer, Pawn Premium,
program Employee Get Customer 2021, Gadai Gold Salary, and Digital Days programs;
Premium, Gajian Emas, dan Digital Days; b. Optimization of sales program with Welcome
b. Optimalisasi program penjualan dengan colocation phase 2, and optimization of non
Welcome colocation fase 2, dan optimalisasi KCA/Rahn products;
produk non KCA/Rahn; c. Business synergy with institutions, both
c. Sinergi bisnis dengan Lembaga baik government and private, with active programs to
Pemerintah maupun swasta dengan program pick up Arrum haj, Amanah, Grebeg Kendang
giat jemput arum haji, Amanah, grebeg 2021, and attack agents;
kendang 2021, dan serbu agen; d. Strengthening of pawn-based products with
d. Penguatan produk berbasis gadai dengan Take Customer Take Over, Daily Pawn, BJDPL to
Over Nasabah, Gadai Harian, BJDPL to Krasida, expansion of share collateral, and
Krasida, Perluasan agunan saham, dan development of services and features of pawn
pengembangan layanan dan fitur produk products;
Manajemen Risiko
Risk Management
Risiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat Legal Risk is the risk that arises as a result of
tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek lawsuits and/or weaknesses in legal aspects. The
hukum. Risiko yang teridentifikasi seperti adanya identified risks include unresolved civil lawsuits and
gugatan perdata yang belum terselesaikan dan court decisions that are detrimental to the company.
adanya putusan pengadilan yang merugikan In controlling Legal Risk, the Company conducts
perusahaan. Dalam mengendalikan Risiko Hukum, standardization of every important process that can
Perusahaaan melakukan melakukan pembakuan result in legal consequences, identifies key cases
setiap proses penting yang dapat berakibat hukum, and focuses on handling legal cases that have high
melakukan identifikasi kasus kunci dan fokus exposure, centralizes legal case management and
terhadap penanganan kasus hukum yang reviews regulatory obligations, conducts regular
mempunyai eksposur tinggi, sentralisasi monitoring of issues legal risks, as well as improving
manajemen kasus hukum dan review atas the handling of legal cases. In addition, the Company
Manajemen Risiko
Risk Management
kewajiban regulasi, melakukan monitoring secara also conducts socialization and guidance to all
rutin atas isu-isu risiko hukum, serta peningkatan Branch Offices to avoid the recurrence of similar
penanganan kasus hukum. Selain itu Perusahaan cases, Alternative Dispute Resolution (arbitration,
juga melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada mediation, deliberation, etc.), as well as submitting
seluruh Kantor Cabang untuk menghindari appeals to a higher judicial level;
terulangnya kasus yang serupa, Alternative Dispute
Resolution (arbitrase, mediasi, musyawarah dll),
serta pengajuan banding ke tingkat peradilan yang
lebih tinggi;
8. Risiko Reputasi 8. Reputational Risk
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya Reputational risk is the risk due to a decrease in the
tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang level of stakeholder trust originating from negative
bersumber dari persepsi negatif terhadap perceptions of the company. The main parameters
perusahaan. Parameter utama terkait risiko related to reputation risk include publications that are
reputasi meliputi publikasi yang merugikan detrimental to the Company, implementation of CSR
Perusahaan, pelaksanaan program CSR, programs, management of public relations
management public relation (respon atas (responses to negative news), and failure of
pemberitaan negatif) dan kegagalan hubungan relationships with customers.
dengan nasabah.
Mitigasi yang dilakukan dalam mengendalikan
eksposur Risiko Reputasi, adalah meningkatkan Mitigation carried out in controlling Reputation Risk
komunikasi terhadap pihak eksternal, exposure is to increase communication with external
pengendalian risiko reputasi dilakukan oleh bagian parties, control reputation risk by the public relations
hubungan masyarakat pada sekretariat department at the company secretariat, as well as
perusahaan, serta melakukan verifikasi dan verify and issue a confirmation of negative news that
menerbitkan konfirmasi atas berita negatif yang appears.
muncul.
Selain itu Perusahaan juga melaksanakan In addition, the Company also implements Corporate
program-program berbasis Corporate Social Social Responsibility (CSR)-based programs in
Responsibility (CSR) di berbagai segmen various segments of society, and actively assists the
masyarakat, aktif membantu pemerintah dalam hal government in handling Covid-19, such as providing
penanganan Covid-19, seperti memberikan medical equipment assistance and social assistance
bantuan alat kesehatan dan bantuan sosial kepada to the community, adding personnel at the call
masyarakat, menambahkan personel di call center center, especially in the service section. digital.
khususnya di bagian layanan digital.
Meningkatkan penanganan komplain dari Improve the handling of complaints from customers,
nasabah, dengan penambahan jumlah personil di by increasing the number of personnel in the call
call center khususnya di bagian layanan digital. center, especially in the digital service section.