Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
Praktikum Kimia Dasar
“Penetapan Kadar Karbonat dan Bikarbonat ”
Angelina Qomara Putri Purnomo, 22030121140081
1 PENDAHULUAN
1.1. Dasar Teori
1.1.1 Teori Asam Basa
Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan teriosnisasi menjadi ion
hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif. Kata asam atau
acid berasal dari kata acetum dari bahasa Latin yang artinya cuka. Oleh
karena itu, cuka berasa asam karena mengandung asam asetat. Asam
juga berkaitan dengan penyakit serta masalah pencemaran lingkungan
contohnya kelebihan asam lambung dan hujan asam. Asam secara
umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7.1,2
Larutan basa memiliki rasa pahit dan bersifat kaustik. Contoh
basa dalam kehidupan sehari-hari yaitu air kapur, air soda, air sabun,
dan lain-lain. Pada laboratorium kimia larutan basa yang sering
ditemukan antara lain natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan
kalisum hidroksida. Basa adalah zat yang dalam air dapat
menghasilkan ion hidroksida (OH-). Ion hidroksida terbentuk karena
senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat
dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralisasi asam (H +) sehingga
menghasilkan air (H2O).2
Ada beberapa teori asam basa, tiga diantaranya adalah konsep
asam dan basa menurut Arrhenius, menurut Bronsted-Lowry, dan
menurut Lewis.3
1) Teori asam basa menurut Arrhenius
Penetapan Kadar Karbonat dan Bikarbonat
3) Indikator Alami
Selain menggunakan indikator dari buatan yang harganya
relatif mahal, ternyata kita dapat memanfaatkan bahan-bahan di
sekitar kita seperti sayuran, buah-buahan bahkan bumbu dapur.
Namun agar dapat dimanfaatkan, bahan-bahan tersebut harus
terlebih dahulu diekstrak dalam bentuk larutan. Kemudian untuk
penggunaannya, cukup dilakukan pencampuran indikator alami
tersebut dengan larutan asam-basa. Perubahan warna pada setiap
indikator akan berbeda, hal ini dipengaruhi oleh jenis larutan dan
nilai pH larutan yang diuji.3
Gambar 6. Kol Merah sebagai Indikator pH Alami
2) Reaksi Pengendapan
Reaksi pengendapan (menghasilkan endapan) dimungkinkan
terjadi apabila dua ion yang menghasilkan senyawa sukar larut
bertemu, dan senyawa tersebut akan mengendap. Sebagaimana
dicontohkan pada persamaan reaksi berikut:3
BaCl2 (aq) + Na2SO4 (aq) BaSO4 (s) + 2NaCl (aq)
3) Reaksi Pembentukan Gas
Reaksi pembentukan gas dapat disebabkan oleh reaksi yang
memang menghasilkan gas atau dapat pula terbentuknya gas
tersebut karena terurainya suatu zat lain menjadi gas. Misalnya:3
H2CO3 (aq) H2O (l) + CO2 (g)
NH4OH (aq) H2O (l) + NH3 (g)
1.2. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat melakukan
penetapan kadar karbonat dan bikarbonat dalam air secara asidimetri dengan
indikator ganda fenolftalein dan metil jingga.
Penetapan Kadar Karbonat dan Bikarbonat
(Sebelum)
Terbentuk warna orange.
(Sesudah)
Terjadi perubahan warna dari orange menjadi merah.
3.1.2 Penentuan Kadar Karbonat Bikarbonat
Tabel 2. Penentuan Kadar Karbonat Bikarbonat
NO. PERLAKUAN HASIL
1. 25 mL larutan sampel
karbonat bikarbonat + 2 tetes
indikator PP lalu dititrasi
dengan HCl 0,1 N
(Sebelum)
Penetapan Kadar Karbonat dan Bikarbonat
(Sesudah)
Terjadi perubahan warna dari merah menjadi bening.
2. Larutan pada perlakuan
pertama + 2 tetes indikator
metil jingga lalu dititrasi
dengan HCL 0,1 N
(Sebelum)
Terbentuk warna orange.
(Sesudah)
Terjadi perubahan warna dari orange menjadi orange
kemerahan.
3.2. Perhitungan
3.2.1 Pembakuan HCl 0,1 N
volume HCl N HCl mg Natrium Karbonat Anhidrat
x =
1 0,1 5,299
Penetapan Kadar Karbonat dan Bikarbonat
35 N HCl 200
x =
1 0,1 5,299
200 x 0,1
N HCl =
5,299 x 35
20
N HCl =
185,465
Volume HCl 1 > Volume HCl 2, karena volume HCl 1 lebih besar
maka dalam sampel mengandung campuran karbonat dan hidroksida.
Jadi penentuan kadar dihitung dengan rumus ketiga, yaitu:
15,06 x 0,1078 x 60
Kadar karbonat =
25
97,40808
Kadar karbonat =
25
( 15,06−4,5 ) x 0 , 1078 x 17
Kadar hidroksida =
25
19,352256
Kadar hidroksida =
25
4 PEMBAHASAN
Percobaan praktikum penetapan kadar karbonat dan bikarbonat ini
bertujuan untuk menentukan kadar sampel atau konsentrasi sampel karbonat dan
bikarbonat yang belum diketahui dan dilakukan dengan indikator ganda
fenolftalein (indikator PP) dan metil jingga (orange). Natrium karbonat anhidrat
sebagai sampel yang besifat basa dan HCl sebagai sampel bersifat asam.
Percobaaan ini menggunakan metode titrasi asidimetri yakni penentuan
konsentrasi suatu larutan basa dengan menggunakan asam sebagai standarnya.7
Percobaan yang pertama adalah pembakuan larutan HCl yaitu dengan
menyiapkan natrium karbonat anhidrat (Na2CO3) sebanyak 0,2 gram atau setara
dengan 200 mg yang telah dipanasakan dengan di masukkan ke dalam oven
dengan suhu 260-270°C kemudian dilarutkan dalam 75 mL akuades. Selanjutnya,
ditambahkan metil orange atau metil jingga lalu dititrasi menggunakan HCl
hingga terjadi perubahan warna pada larutan yang mula-mula berwarna oranye
lalu berubah menjadi warna merah. Hal ini terjadi karena adanya penurunan pH
disebabkan adanya penambahan [H+] sehingga [OH-] berkurang dan
kesetimbangan bergeser kesebelah kanan, berikut persamaan reaksinya:7
Na2CO3 + 2HCl 2NaCl + H2CO3
Untuk pembakuan ini, dibutuhkan volume HCl sebanyak 35 mL agar
terjadi perubahan warna pada larutan. Pada perhitungan sebelumnya diperoleh
hasil konsentrasi HCl sebesar 0,1078 grek/mL, sedangkan konsentrasi HCl yang
sudah diketahui sebelumnya adalah 0,1000 N. Terjadinya perbedaan konsentrasi
HCl ini akibat adanya kesalahan pada saat proses praktikum berlangsung atau
karena faktor kebersihan alat-alat yang digunakan, serta kelebihan titran yang
digunakan.
Percobaan yang kedua yaitu, penentuan kadar karbonat dan
bikarbonat. Percobaan dilakukan dengan cara menitrasi larutan sampel dengan
larutan baku HCl 0,1000 N. Larutan sampel sebanyak 25 mL ditambahkan
indikator fenolftalein (PP) yang mengubah warna sampel dari yang awalnya
tidak berwarna menjadi warna merah keunguan. Hal ini disebabkan karena
Penetapan Kadar Karbonat dan Bikarbonat
sampel mengandung kadar karbonat dan bikarbonat, dan apabila volume HCl 1 =
volume HCl 2, maka sampel hanya mengandung kadar karbonat.
Penetapan Kadar Karbonat dan Bikarbonat
5 KESIMPULAN
Penentuan kadar karbonat dan bikarbonat dapat dilakukan dengan metode
asidimetri dengan menggunakan indikator ganda fenolftalein dan metil jingga
(orange). Kemudian percobaanya menggunakan 3 tahapan yaitu pembuatan
larutan baku HCl 0,1 N, pembakuan HCl 0,1 N, dan penetapan kadar karbonat
bikarbonat. Pada pembakuan HCl 0,1 N diperlukan volume HCl sebesar 35 mL
untuk menitrasi natrium karbonat anhidrat. Lalu pada penetapan kadar karbonat
dan bikarbonat dengan menggunakan 2 indikator yaitu indikator PP dan metil
jingga (orange) yang menghasilkan volume HCl pertama sebesar 15,06 mL dan
volume HCl kedua sebesar 4,5 mL. Selanjutnya melalui perhitungan yang sesuai
dengan rumus yang sudah disediakan, yaitu menggunakan rumus yang ketiga
karena volume HCl 1 lebih besar daripada volume HCl 2 maka dalam sampel
tersebut mengandung campuran karbonat dan hidroksida, sehingga diperoleh
hasil kadar karbonat sebesar 3,8963 mg/mL dan kadar hidaroksida sebesar
0,77049 mg/mL.
Penetapan Kadar Karbonat dan Bikarbonat
DAFTAR PUSTAKA
1. Yusnita M. Asam, Basa, dan Garam di Lingkungan Kita. Semarang. ALPRIN.
2019;1-8p.
2. Dienna, A. N., Rudibyani, R. B., dan Efkar, T. Penerapan Problem Solving Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Lancar Pada Materi Asam Basa. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Kimia. 2015;4(3):1111-1124.
3. Rainah. Pengembangan Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing Melalui Model
Desain Sistem Pembelajaran Addie (Analysis, Design, Development,
Implementation, and Evaluation) Materi Pokok Asam Dan Basa Siswa Kelas XI
IPA SMA NU 01 Al- Hidayah Kendal. Skripsi Jurusan Tadris Kimia Fakultas
Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. 2011;22-36p.
4. Prof. Drs. Manihar Situmorang, M.Sc., Ph. D. Yoga Kristina Ginting. Innovative
Chemistry Learning Material ACID-BASE EQUILIBRIUM For Senior High
School Grade XI. Universitas Negeri Medan. April (2017);17-20p.
5. Lidya Nur Rahim. Desain Buku Saku Pada Pokok Bahasan Asam Basa Dengan
Pendekatan Kontekstual Di Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi Ikasari
Pekanbaru Dan Sekolah Menengah Kejuruan Telkom Pekanbaru. Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru. 2017;30-32p.
6. Wardiyah. Praktikum Kimia Dasar. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
2016:2-15p.
7. Nyamiati RD, Ramadhani A, Nurkhamidah S, Rahmawati Y. Pra-Desain Pabrik
Pembuatan Natrium Karbonat (Soda Abu) Dengan Menggunakan Proses Solvay.
Jurnal Teknik. 2019;8(1).