Professional Documents
Culture Documents
Farmasi Praktis Aqilla Fadia Haya
Farmasi Praktis Aqilla Fadia Haya
2248201139
JAMBI
Standar Prosedur Operasional Nomor : 01/Apotek Kayla/19
Penerimaan Resep di Apotek Tgl berlaku : 10 Januari 2023
Kayla Revisi no : 01/Apt.Aqilla
S.Farm./01/14
Halaman : 1
I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk melaksanakan pelayanan kefarmasian terhadap permintaan
tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan maupun dokter spesialis ke Apoteker.
II. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker penanggungjawab Apotek
III. PROSEDUR
1. Mengucapkan salam sapa kepada pasien dengan ramah dan menanyakan apa yang di
cari pasien.
2. Menerima resep dan menanyakan kebenaran resep kepada pasien.
3. Saat resep sudah di terima, terlebih dahulu lakukan skrining resep meliputi kajian
administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. Jika terjadi keraguan
dalam resep segera hubungi dokter sesuai yang tertera diresep.
4. Memastikan obat pada resep pasien sesuai dengan tujuan terapi pasien.
5. mencek ketersediaan obat di apotek sesuai dengan yang diminta resep.
6. Jika ada obat yang ingin diganti dengan merek lain maka segera mengkonfirmasikan ke
pasien.
7. Apabila tersedia semua obat di apotek sesuai resep tanyakan ke pasien ingin menebus
semua obat atau tidak, jika obat ingin ditebus maka lakukan administrasi terlebih
dahulu sebelum obat diambil.
8. Setelah semuanya selesai, siapkan obat sesuai yang tertera diresep dan siapkan plastik
obat untuk memasukan obat serta tulis nomor resep, tanggal resep, nama pasien dan
aturan pakai obat sesuai dengan resep.
9. Beri etiket sesuai dengan perintah resep, untuk pemakaian obat luar beri etiket biru
dan obat dalam beri etiket putih.
10. Kemudian obat diberikan kepada pasien dan memberikan informasi mengenai obat
yang diberikan agar pasien memahami aturan pakai obat yang diterimanya.
11. Mengucapkan terimakasih dan semoga cepat sembuh kepada pasien.
I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelakasanaan dan pengawasan kegiatan pengadaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
II. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker yang bertanggung jawab atas pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di
Apotek
III. PROSEDUR
1. Memeriksa sediaan farmasi dan alat kesehatan yang habis atau hampir habis (dapat
dilihat dilihat dari pengamatan atau kartu stok) dan dicatat dibuku order obat (defacta).
2. Pemesanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang habis dipesan melalui Pedagang
Besar Farmasi (PBF) yang dilakukan ketika persediaan stok hampir habis atau habis.
3. Menentukan pesanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yaitu jenis, bentuk sediaan
dan kekuatan, jumalah serta PBF yang dipilih untuk melakukan pemesanan.
4. Menulis di blanko surat pesanan :
- Surat pesanan obat dan alat kesehatan :
a. Dibuat rangkap dua (untuk PBF dan arsip apotek).
b. Tulis nomor urut lembar surat pesanan, nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat
yang dipesan. Surat Pesanan diberi tandatangan Apoteker dan diberi stempel Apoteker
dan stempel apotek.
- Surat Pesanan Narkotika :
a. Ditujukan pada PBF dan Kimia Farma dibuat empat rangkap (tiga untuk PBF Kimia Farma
dan satu untuk arsip apotek ).
b. Tulis nomor urut lembar surat pesanan, nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat
yang dipesan.
c. Satu lembar Surat Pesanan hanya dapat digunakan untuk memesan satu jenis
Narkotika. Surat Pesanan ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel Apoteker
dan stempel apotek.
- Surat Pesanan Psikotropika
a. Surat pesanan dibuat dua rangkap (untuk PBF dan arsip apotek).
b. Tulis nomor urut lembar surat pesanan, nama dan alamat PBF, jenis dan jumlah obat
yang dipesan.
c. Satu lembar surat pesanan dapat digunakan untuk memesan lebih dari satu jenis
psikotropika. Surat Pesanan ditandatangani oleh Apoteker dan diberi stempel apotek
dan stempel Apoteker.
Dilaksanakan oleh Disetujui
I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelakasanaan dan pengawasan kegiatan perencanaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan sehingga mendapatkan jumlah dan jenis sesuai kebutuhan dan
menjamin ketersediaan sediaan farmasi dan alat kesehatan disarana pelayanan.
II. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker yang bertanggung jawab atas perencanaan sediaan farmasi dan alat kesehatan di
Apotek.
III. PROSEDUR
1. Melakukan pengamatan terhadap pola penyakit, kemampuan daya beli atau ekonomi
masyarakat dan kebiasaan masyarakat setempat terhadap sediaan farmasi dan alat
kesehatan yang sering dibeli.
2. Melakukan analisa untuk menetapkan jumlah sediaan yang akan distok atau diadakan
diapotek sesuai kebutuhan.
3. Melakukan analisa terhadap sediaan farmasi dan alat kesehatan yang tidak diadakan
diapotek atau menambah jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan dengan alasan sering
ditanyakan konsumen diapotek.
4. Memilih distributor sediaan farmasi dan alat kesehatan yang telah memenuhi persyaratan
mutu dan kualitas.
5. Menyusun perkiraan perencanaan kebutuhan sediaan sedian farmasi dan alat kesehatan
dengan melihat penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan pada priode sebelumnya.
I. TUJUAN
Prosedur ini dibuat untuk pelakasanaan dan pengawasan kegiatan pemusnahan sediaan
farmasi dan alat kesehatan.
II. PENANGGUNG JAWAB
Apoteker yang bertanggung jawab atas pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan di
Apotek
III. PROSEDUR
1. Melakukan inventarisasi sediaan farmasi dan alat kesehatan yang akan dimusnahkan.
2. Menyiapkan administrasi berupa laporan dan berita acara pemusnahan sediaan farmasi
dan alat kesehatan.
3. Menentukan jadwal, metode dan tempat pemusnahan.
4. Melakukan pemusnahan sesuai dengan jenis dan sediaan farmasi.
5. Membuat laporan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan sekurang-kurangnya
memuat :
a. Waktu dan tempat pelaksanaan pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
b. Nama dan jumlah sediaan farmasi dan alat kesehatan yang akan dimusnahkan.
c. Nama Apoteker pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
d. Nama saksi dalam pelaksana pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan.
6. Berita acara pemusnahan sediaan farmasi dan alat kesehatan dibuat dalam rangkap 4 dan
dikirim kepada Badan POM, Dinas Kesehatan kota, Dinas Kesehatan Provinsi dan arsip.