Professional Documents
Culture Documents
PENGANGGARAN KESEHATAN
OLEH :
WINDY RAHMADHANI
NIM: 2213201072
DOSEN PENGAMPU :
YULIA RAHMADONA, SKM.MKM
Puji Syukur kami Panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
pertolongan- Nya sehingga penyusunan makalah mengenai “PEMBIAYAAN DAN
PENGANGGARAN KESEHATAN” ini dapat terselesaikan. Makalah ini di susun
sebagai bahan referensi khususnya bagi mahasiswa yang ingin mendalami tentang
mata kuliah Pembiayaan dan Penganggaran Kesehatan.
Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak sekali kekurangan baik dari
segi isi maupun penulisan, jadi besar harapan kami atas kritik dan saran yang
bersifat membangun dari para pembaca sehingga dapat menjadi suatu masukan
untuk kesempurnaan tugas-tugas berikutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.
PENULIS
WINDY RAHMADHANI
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................................4
A. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................................4
B. TUJUAN..................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................6
A. Pengertian Sistem Penganggaran..................................................................................................6
B. Jenis - Jenis Sistem Penganggaran...............................................................................................6
1. Line Item Budgeting................................................................................................................6
2. Incremental Budgeting.............................................................................................................7
3. Planning Programming Budgeting System.................................................................................8
4. Zero Based Budgeting (ZBB)..................................................................................................9
5. Performance Budgeting..........................................................................................................11
6. Medium Term Budgeting Framework (MTBF)........................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................13
1. Kesimpulan.................................................................................................................................13
2. Saran...........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
A. RUMUSAN MASALAH
4
B. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Penganggaran adalah tatanan logis, sistematis dan baku yang terdiri
dari tata kerja, pedoman kerja dan prosedur kerja penyusunan anggaran yang saling
berkaitan. Terdapat Enam jenis system penganggaran yang diterima umum yaitu :
(Abdul Halim 2007).
Line item budget atau anggaran item baris adalah metode yang digunakan
saat membuat dan memantau pengeluaran keuangan. Item dikelompokkan
berdasarkan departemen atau biaya untuk menunjukkan area mana yang
menggunakan sebagian besar dana perusahaan.
Item baris menunjukkan data keuangan tertentu untuk tujuan akuntansi, tetapi
biasanya hanya digunakan untuk pelaporan pengeluaran. Ini dapat menunjukkan
perbandingan informasi keuangan selama periode ekonomi masa lalu, sekarang
dan masa depan.
Sistem line budgeting akan membantu bisnis memahami apakah dana masuk
mereka mampu menutupi pengeluaran. Perusahaan dapat dengan mudah melihat
apakah satu item akan melebihi atau berada di bawah anggaran.
6
b. Kelemahan Line-Item Budgeting
2. Incremental Budgeting
Logika system anggaran ini adalah bahwa seluruh kegiatan yang dilaksanakan
merupakan kelanjutan kegiatan dari tahun sebelumnya.System penganggaran
Incremental Budgeting
7
a. Keunggulan
b. Kelemahan
1. P e r h a t i a n t e r h a d a p l a p o r a n pelaksanaan anggaran penerimaan dan
pengeluaran sangat sedikit.
2. Diabaikanya pencapaian prestasi realisasi penerimaan dan pengeluaran yang
di anggarkan.
3. Para penyusun anggaran tidak m e m i l i k i alasan rasional
d a l a m mnerapkan target penerimaan dan pengeluaran. Penerapan prinsip
“anggaran berimbang dan dinamis” merupakan salah satu bentuk
contoh penerapan sistem “incremental budget system”.
P l a n i n g P r o g r a m m i n g B u d g e t i n g System a d a l a h s u a t u p r o s e s
perencanan, pembuatan program, dan penganggaran yang terkait dalam suatu
sistem sebagai kesatuan yang bulat dan tidak terpisah-pisah, dan didalamnya
terkandung identifikasi tujuan organisasi atas permasalahan yang mungkin timbul.
Proses pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengawasan terhadap semua
kegiatan sangat diperlukan selain pertimbangan atas implikasi keputusan
terhadap berbagai kegiatan di masa yang akan datang. P a d a h a k i k a t n y a ,
b e r b a g a i j e n i s a n g g a r a n y a n g m u n c u l b e l a k a n g a n berkarakter lebih
rasional di bandingkan dengan ‘line-item budgeting’. PPBS b e r u s a h a
merasionalkan proses pembuatan anggaran dengan cara
menjabarkan rencana jangka panjang ke dalam program-program, sub-
subprogram, serta berbagai proyek. Oleh karena itu, PPBS dikenal
sebagai ‘program budgeting’. Adapun pemelihan berbagai alternatif proyek yang
ada dilakukan melalui ‘cost and benefit analysis’. PPBS dianggap terlalu rasional
dan tentu saja terlalu mahal, sehingga sulit dilaksanakan.
8
a. Kelemahan
Adapun kelemahan dari Planning Programming and Budgeting
System (PPBS) antara lain:
1. PPBS membutuhkan sistem informasi yang canggih, ketersediaan data,
adanya sistem pengukuran dan staf yang memiliki kapabilitas tinggi.
2. Implementasi PPBS membutuhkan biaya yang besar, karena PPBS
membutuhkan teknologi yang canggih.
3. PPBS hanya bagus secara teori, namun peng implementasian nya cukup sulit.
4. PPBS mengabaikan realitas politik dan realitas organisasi sebagai kumpulan
manusia yang kompleks.
5. Memerlukan pengelola yang ahli dan memiliki kualitas tinggi.
6. Pengaplikasian PPBS menghadapi masalah teknis. Hal ini terkait dengan
sifat program atau kegiatan yang lintas departemen, sehingga menyulitkan
didalam mengalokasikan biaya. Sementara itu, sistem akuntansi dibuat
berdasarkan departemen, bukan program.
b. Keunggulan
Adapun keunggulan dari Planning Programming and Budgeting
System (PPBS) antara lain:
1. Menggambarkan tujuan organisasi yang lebih nyata dan membantu pimpinan
didalam membuat keputusan yang menyangkut usaha pencapaian tujuan.
2. Menghindarkan adanya pertentangan dan overlaping program dan
mewujudkan sinkronisasi dan integrasi antar aparat organisasi dalam proses
perencanaan.
3. Alokasi sumberdaya yang lebih efisien dan efektif berdasarkan analisis
manfaat dan biaya untuk mencapai tujuan, karena PPBS menggunakan
teori marginal utility.
4. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja.
5. Lintas departemen, sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi
dan tentunya adalah kerja sama yang baik antara departemen.
c. Contoh Planning Programming and Budgeting System (PPBS)
Membuat anggaran untuk suatu program yang akan dilakukan. Misalnya
membuat anggaran untuk program penyuluhan ke desa terpencil yang
menyebabkan anak terkena stunting.
9
mengawasi program atau kegiatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi.
Biasanya perusahaan menggunakan metode ZBB guna memangkas biaya-biaya
tertentu yang terjadi pada periode sebelumnya. Metode ZBB sebenarnya pertama
dilakukan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat pada tahun 1962, namun
gagal diterapkan karena proses yang lama karena dalam metode ini memerlukan
keputusan-keputusan manajemen pada tingkat sub-departemen. Namun, metode
ZBB benar-benar dipublikasikan dan diterapkan pertama kali oleh perusahaan
Texas Instruments pada tahun 1969. Saat itu Peter A. Phyrr selaku manajer
keuangan Texas Instruments menerapkan Zero-Based Budgeting pada program
anggaran di tahun tersebut.
Salah satu contoh kasus sederhana dalam penerapan anggaran tak bersisa
atau zero based budgeting misalnya; Anda produsen makanan ringan dan
biasanya Anda menyewa tenaga desain grafis untuk keperluan promosi.
Namun, Anda merasa dengan menyewa tenaga desain grafis dari luar dirasa
lebih memakan biaya lebih. Lalu Anda memutuskan untuk merekrut tenaga
desain grafis internal.
10
Pada contoh kasus ini, Anda harus menyusun anggaran tak bersisa atau zero-
based budgeting karena periode sebelumnya Anda belum pernah menyewa
tenaga desainer grafis secara internal.
5. Performance Budgeting
11
perkiraan anggaran biaya, disesuaikan menurut sumber daya yang ada. Tingkat
kesiapan membangun MTBF tergantung pada kondisi keuangan Negara.
Ketidakstabilan kebijakan fiscal akan menyebabkan tidak tepat nya alokasi sumber
daya untuk berbagai program atau proyek. Selain itu ketidak terpaduan kebijakan
perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaannya akan mengakibatkan kesulitan
pengalokasian dana, seperti yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia, pengalokasian
dana masih merupakan hal yangdidominasi aspek politik. Apabila ada pengeluaran
tertentu yang bersifat unsustainable (seperti gaji dan upah, uang pension, dan
pembayaranbunga), maka diperlukan waktu lebih lama untuk menghasilkan MTBF
yang lebih terpercaya. Kondisi semacam ini harus dihadapi, sehingga perubahan
struktur pengeluaran anggaran perlu dilakukan.
a. Kelebihan
b. Kelemahan
c. Contoh
12
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
Penulis berharap ada kritikan dan masukan dari pembaca untuk makalah ini.
Karena makalah ini jauh dari sempurna.
13
DAFTAR PUSTAKA
p2k.stekom.ac.id (2022). Line item budgeting. Diakses pada 06 Mei 2023. Dari,
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Line-Item-Budgeting
diction.id (Januari 2017). Apa yang dimaksud dengan sistem penganggaran
(Budgeting Systems)?. Diakses pada 06 Mei 2023. Dari, https://dictio.id/t/apa-yang-
dimaksud-dengan-sistem-penganggaran-budgeting-systems/3995
studocu.com (2022). Performance Budgeting. Diakses pada 06 Mei 2023. Dari,
https://studocu.com/id/document/universitas-airlangga/akuntansi-manajemen/
performance-budgeting/28732325
14