Professional Documents
Culture Documents
Faringitis
Faringitis
870/SOP/UKP/04/II/2022
Tanggal Pembuatan : 01/03/2022
Tanggal Pengesahan : 10/03/2022
Tanggal Revisi : 01
Disahkan Oleh : Kepala UPTD Puskesmas Oesapa
1. Tensi Meter
2. Timbangan
PERINGATAN PENCATATAN/PENDATAAN
3/5
Faringitis kronik atrofi, pada pemeriksaan tampak mukosa f
aring ditutupi oleh lendir yang kental dan bila diangkat tamp
ak mukosa kering.
Faringitis tuberkulosis, pada pemeriksaan tampak granulom
a perkejuan pada mukosa faring dan laring.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap
Terinfeksi jamur, slide dengan pewarnaan KOH
Pemeriksaan gram dengan pewarnaan gram
4. Diagnosis Klinis
Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan
anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila
diperlukan.
5. Penatalaksanaan
Istirahat cukup
Minum air putih yang cukup
Berkumur dengan air yang hangat dan berkumur dengan ob
at kumur antiseptik untuk menjaga kebersihan mulut. Pada f
aringitis fungal diberikan Nystatin 100.000-400.000 IU, 2 wh
ari. Untuk faringitis kronik hiperplastik terapi lokal dengan m
elakukan kaustik faring dengan memakai zat kimia larutan n
itras argentin 25%.
Untuk infeksi virus, dapat diberikan anti virus metisoprinol (i
soprenosine) dengan dosis 60-100mg/kgBB dibagi dalam 4-
6 ×/hari pada orang dewasa dan pada anak <5 tahun diberi
kan 50mg/kgBB dibagi dalam 4-6 x/hari.
Untuk faringitis akibat bakteri terutama bila diduga penseba
bnya streptococcus group A, diberikan antibiotik Penicillin G
Benzatin 50.000 U/kgBB/IM dosis tunggal bila pasien tidak
alergi penisilin, atau Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3
x/hari selama 10 hari dan pada dewasa 3x500mg selama 6-
10 hari, atau Eritromisin 4×500mg hari.
Pada faringitis gonorea, dapat diberikan sefalosporin gener
asi ke-3, seperti Ceftriakson 2 gr IV/IM single dose.
Pada faringitis kronik hiperplastik, penyakit hidung dan sinus
paranasal harus diobati. Pada faringitis kronik atrofi pengobat
an ditujukan pada rhinitis atrofi. Sedangkan, pada faringitis kr
onik hiperplastik dilakukan kaustik 1 /hari selama 3-5 hari.
Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau eks
pektoran.
Selain antibiotik, kortikosteroid juga diberikan untuk meneka
4/5
n reaksi inflamasi sehingga mempercepat perbaikan klinis.
Steroid yang diberikan dapat berupa deksametason 3 x 0,5
mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 m
g/kgBB/hari dibagi dalam 3 x/hari selama 3 hari.
6. Konseling & Edukasi
Memberitahu pasien dan keluarga untuk:
Menjaga daya than tubuh dengan mengkonsumsi makan be
rgizi dan olahraga teratur.
Berhenti merokok bagi anggota keluarga yang merokok.
Menghindari makan-makanan yang dapat mengiritasi tengg
orok.
Selalu menjaga kebersihan mulut
Mencuci tangan secara teratur
7. Kriteria rujukan
Faringitis Leutika
Timbul komplikasi : epiglotitis, abses peritonsiler, abses
retrofaringeal, septikemia, meningitis, demam rematik akut.
1. Poli umum
6. Unit Terkait
2. Poli anak
3. Poli lansia
4. Poli KIA dan KB
5. Ruang tindakan
6. Poli gigi
5/5