You are on page 1of 4
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA Jl. Jend. S. Parman No. 13 Telp. (0334) 881066 Fax. 885184 LUMAJANG ~ 67316 LAPORAN PERJALANAN DINAS 1. Dasar Telaahan staf nomor: 900/4760/427.52/2023 tanggal 4 Juli 2023, tentang Konsultasi Penerapan SIMPUS, 2. Hari /Tanggal Senin’ 17 Juli 2023, 3. Tempat Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo 4. Tujuan Kegiatan Konsultasi Penerapan SIMPUS di Kabupaten Probolinggo 5. Pejabat yang Tim Data dan Informasi Dinas Kesehatan Kabupaten ditemui Probolinggo 6. Hasil Kegiatan : ‘TIM Dinas Kesehatan : 1) SIMPUS Kabupaten Probolinggo bernama SIMPUSEVO dan sudah diterapkan disemua puskesmas dengan jumlah 33 Puskesmas dan 86 Puskesmas Pembantu. 2) Dalam pembuatan SIMPUSEVO dibentuk tim IT antara Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk mendiskusikan design sistem dan kebutuhan data. 3) Server yang digunakan di Kabupaten Probolinggo untuk menerapkan SIMPUSEVO menggunakan CPU 48 Core. 4) Server dikelola secara mandiri di Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo 5) SIMPUSEVO sudah menerapkan general consent secara online, dimana pasien dapat langsung menandatangi general consent langsung pada aplikasi. 6) Penomoran rekam medis dapat dilakukan secara otomatis, karena menggunakan personal folder. 7) Antrian SIMPUS Kabupaten Probolinggo langsung menuju ke bagian poli pelayanan sehingga pasien yang memilih sendiri ke poli mana tujuan pasien tersebut. 8) Sistem antrian tidak realtime dimana pasien tidak dapat melihat antrian saat ini di poli dari rumah, 9) Sudan menerapkan paperless dimana rekam medis dan riwayat kunjungan pasien tidak perlu dicetak 10) Pembuatan table sendiri untuk nomor batch obat, untuk menghindari nomor batch yang sama tapi memiliki detail obat yang berbeda seperti sumber anggara dan harga yang berbeda. 11) Apabila terjadi kesalahan data saat IFK melakukan pembelian obat, data tersebut masih bisa diperbarui apabila obat tersebut belum didistribusikan ke puskesmas. 12) Pada saat IFK mengirim obat ke puskesmas, pada sisi puskesmas tidak disediakan opsi menolak, apabila terjadi ketidakcocokan data disarankan pihak IFK yang melakukan edit data pada sistem 13) Kode obat dan kode diagnosa penyakit harus, menyesuaikan dengan SATU SEHAT. 14) Download laporan menggunakan metode view terlebih dahulu, sehingga sistem tidak menggenerate dalam bentuk excel langsung dari database melainkan data akan ditampilkan kemudian sistem akan mengenerate laporan dalam bentuk EXCEL, ‘Tim Puskesmas : 15) Alur pendaftaran pasien: Pasien mendaftar sendiri dengan memasukkan nomer identitas (No Indek/ NIK/No. BPJS), Pasien diarahkan ke Loket Pendaftaran, terdapat menu gabung pasien untuk pasien yang mendaftar dengan nama nama berbeda 16) Rekamedis sudah menggunakan RME, di Kab. Lumajang belum RME 17) Pendaftaran sudah bridging dengan penfaran online BPJS sama seperti Kabupaten Lumajang 18) Pemanggilan Pasien di Ruang Pelayanan dilakukan secara system pada masing masing Ruang Pelayanan, sedangkan di Kab. Lumajang masih dipanggil manual di ruang pelayanan 19) Pada ruang pelayanan KIA sudah terdapat field Kartu Ibu, Kartu Anak, Kantong Persalinan, sedangkan di Kab Lumajang belum ada 20) Layanan laborat sudah menggunakan SIMPUS sedangkan di Kab. Lumajang belum ada 21) Resep obat dibuat di Ruang Pelayanan dan di cetak di Apotik, sedangkan di Kab. Lumajang masih menggunakan resep manual yang dibawa oleh pasien ke apotek. 22) System distribusi dan penyimpanan obat di SIMPUL belum ada, sedangkan System distribusi dan penyimpanan obat di SIMPUSEVO sudah ada dengan catatan sebagai berikut - Terdapat 4 stock obat yaitu stock obat di Apotik, Stock obat di Pustu/Ponkesdes, Stock Obat di Gudang Obat Puskesmas dan Stock Obat di Gudang Farmasi - Pemberian resep pada Ruang Pelayanan, UGD, Rawat Inap, Ruang Bersalin mengurangi Stock obat di Apotik - Pemenuhan obat di Apotik dan di Pustu /Ponkesdes mengurangi obat di Gudang Obat Puskesmas. - Pemberian obat dari Kabupaten melalui system yang otomatis menngurangi stock obat di Gudang Farmasi - Untuk pembelian obat yang dilaksanakan oleh puskesmas sendiri di entrykan di stock Gudang Obat Puskesmas 23) Pelaporan dan permintaan obat sudah system, sedangkan di Kab, Lumajang belum 24) Pelayanan UGD dan Ranap sudah system, sedangkan di Kab Lumajang belum. 25) Inform consent by system, sedangkan di Kab Lumajang belum (masih manual) 26) Pembayaran masih dilakukan manual di ruang pelayanan masing-masing, sedangkan di Kab Lumajang dilakukan manual di kasir ‘Tim Kominfo : 27) SIMPUSEVO menggunakan Database PostgreSQL dan PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA = JL. Jend. S$. Parman No. 13 Telp. (0334) 881066 Fax. 885184 LUMAJANG - 67316 menggunakan framework Laravel 28) Database menggunakan metode indexing dan Pengoptimalan query untuk mempercepat proses pemanggilan data yang besar/banyak 29) PostgreSQL dipilin untuk memisahkan proses pengambilan data yang banyak pada proses pembuatan laporan, Pemisahan ini bertujuan agar sistem tidak sampai menampilkan proses request timeout. Sehingga proses pembuatan laporan tidak mengganggu kinerja sistem yang sedang berjalan. 30) Server yang digunakan sejumlah 4 server dengan komposisi 3 server aplikasi dan 1 server database. 31) Internet untuk kebutuhan server, mendapat layanan FO dari Diskominfo Probolinggo dengan 4 IP Public. 32) UPS menggunakan UPS rakitan dengan daya dari AKI Mobil. 33) Ada proses sinkronisasi data dari 6 puskesmas yang dilakukan secara berkala 3x dalam satu hari. Hal ini dilakukan karena 6 puskesmas tsb menggunakan server lokal untuk menjalankan aplikasi SIMPUSEVO. 7 Rencanatindak ©; 1. Menyusun SK Tim penyusunan SIMPUL dengan melibatkan Lanjut puskesmas (perwakilan) dan bidang di dinas kesehatan sebagai penyusun form pelaporan yang akan ditampilkan dalam SIMPUL (berkolaborasi dengan Tim Pengelolaan Data) 2. Pembuatan General Consent yang dapat ditandatangani langsung dari aplikasi 3. Penyesuaian design database dengan menambahken tabel baru untuk menyimpan nomor batch obat 4, Melakukan perubahan sistem dimana IFK dapat melakukan edit data obat pembelian apabila obat masih belum didsibusikan. 5. Melakukan perubahan sistem dimana puskesmas tidak dapat menolak obat yang dikirim dari IFK, apabila ada ketidakcocokan makan pihak IFK harus memperbarui data yang dikirim. 6. Beberapa fitur dan design system yang bisa diterapkan dari hasil kajian SIMPUSEVO antara lain ruang pelayanan KIA, Laboratorium, pengelolaan obat, pelayanan UGD dan Rawat Inap, serta rekamedis, 7. Manajemen Database perlu ditinjau ulang untuk proses indexing dan pengoptimalan query. 8. Mekanisme pembuatan laporan dapat mengadopsi konsep dari SIMPUSEVO yaitu dengan menambahkan service Message Queue, meskipun database dan framework yang digunakan berbeda dengan SIMPUL yang akan dikembangkan, Lumajang, 17 Juli 2023, Mengetahui Pelapor, _Kepala Dinas Kesehatan, ee igeridalian Penduduk, dan KB 1. Ritin Fitriana, S.KM, M.Kes fer” NN NIP. 198407052009032009 mh 7 dr. © NIP.19630724 198910 1 002

You might also like