You are on page 1of 8

MAKALAH

“Operasi-operasi pada Deret Pangkat”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah “Kalkulus Lanjut”

Dosen Pembimbing :

Rohmatul Umami, M. Si

Oleh:

Efi Nur Tiatin (165072)


Ziana Walida (165107)

KELAS : 2016-B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


STKIP PGRI JOMBANG
2016/2017
PEMBAHASAN

OPERASI – OPERASI PADA DERET PAGKAT


Dari pasal sebelumnya kita mengetahui bahwa himpunan kekonvergenan
deret pangkat ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 adalah sebuah selang. Selang ini adalah daera asal sebuah
fungsi baru S(x), yaitu jumlah deret pangkat itu. Peryataan yang wajar ialah, apakah
kita dapat menysun rumus sederhana untuk S(x) tersebut. Hal ini telah kita lakukan
untuk deret geometri, yaitu


𝑎
∑ 𝑎𝑥 𝑛 = , −1<𝑥 <1
1−𝑥
𝑛=0

Sesugguhnya, sedikit alasan untuk berharap bahwa jumlah suat deret


pangkat akan berupa salah satu fungsi elementer yang telah kita pelajari dala
permulaan buku ini. Walaupun demikian,pernyataan ini dapat kita jawab sebagian
dala pasal 11.8, apabila kita menjabarkan suatu fungsi elementer sebarang sebagai
deret pangkat.
Suatu pernyataan yang lebih baik diajukan sekarang ialah mengenai sifat –
sifat yang dimiliki oleh S(x). Misalkan, apaka S(x) dapat dideferensialkan, apakah
dapat diintegralkan ?

1. PENDIFERENSIALAN DAN PENGINTEGRALAN SUKU DEMI


SUKU
Anggaplah sebuah deret pangkat sebagai sebuah suku banyak dengan
suku-suku yang takterhingga banyaknya. Deret ini berperilaku sebagai sebuah
suku banyak terhadap pengintegralan maupun pendiferensialan; pengerjaan ini
dapat dilakuakn suku demi suku.
Teorema berikut ini mencakup beberapa sifat. Teorema ini mengataka
bahwa S dapat didiferensialkan dan diintegralkan, dan menunjukkan bagamana
caranya menghitung turunan dan integralnya. Juga mengatakan bahwa radius
kekonvergenan deret yang telah didiferensialkan dan deret yang telah
diintegralkan sama dengan radius kekonvergenan deret yang asli, walaupun
tidak dijelaskan tentang perilaku deret – deret itu di ujung – ujung selang.

2
Teorema A
Andaikan S(x) adalahjumlah sebuah deret pangkat pada seuah selang I; jadi ,

𝑆(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 𝑥𝑛 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + 𝑎2 𝑥2 + 𝑎3 𝑥3 + ⋯
𝑛=0

Maka apabila x ada di dalam I, berlakulah :


∞ ∞
(𝑖)𝑆 ′ (𝑥) = ∑ 𝐷𝑋 (𝑎𝑛 𝑥 ) = ∑ 𝑛𝑎𝑛 𝑥𝑛−1
𝑛

𝑛=0 𝑛=0

=a1 + 2a2 + 3a3x2 + ⋯

𝑥 ∞ 𝑥 ∞
𝑛
𝑎𝑛
(𝑖𝑖) ∫ 𝑆(𝑡)𝑑𝑡 = ∑ ∫ 𝑎𝑛 𝑡 𝑑𝑡 = ∑ 𝑥 𝑛+1
0 𝑛+1
𝑛=0 0 𝑛=0
1 1 1
= 𝑎0 x + 𝑎 𝑥2
2 1
+ 3
𝑎2 𝑥 3 + 4 𝑎3 𝑥 4 + ⋯

Contoh 1
Gunakan teorema A untuk deret geometri
1
= 1 + 𝑥 + 𝑥 2 + 𝑥 3 + ⋯, −1<𝑥 <1
1−𝑥
Untuk memperoleh rumus – rumus jumlah dua deret baru.
Penyelesaian:
Apabila didiferensialkan suku demi suku, kita peroleh
1
= 1 + 2𝑥 + 3𝑥 2 + 4𝑥 3 + ⋯, − 1 < 𝑥 < 1
1−𝑥
Sedangkan pengintegralan suku demi suku menghasilkan
𝑥 𝑥 𝑥 𝑥
1
∫ 𝑑𝑡 = ∫ 1 𝑑𝑡 + ∫ 𝑡 𝑑𝑡 + ∫ 𝑡 2 𝑑𝑡 + ⋯
0 1−𝑡 0 0 0

Jadi :
𝑥2 𝑥3 𝑥4
−𝐼𝑛 (1 − 𝑥) = 𝑥 + + + + ⋯, − 1 < 𝑥 < 1
2 3 4

Apabila x kita ganti dengan –x dan mengalikan ruas kiri dan kanan dengan
-1, kita peroleh

3
𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝐼𝑛 (1 + 𝑥) = 𝑥 − + + + ⋯, − 1 < 𝑥 < 1
2 3 4

Contoh 2.
Tentukan deret pangkat yang menggambarkan tan-1x.
Penyelesaian:
Ingat kembali bahwa
𝑥 1
𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 = ∫0 𝑑𝑡
1+𝑡 2
1
Apabila dalam deret geometri untuk 1−𝑥 , x kita gani dengan –t2

Kita peroleh :
1
= 1 − 𝑡 2 − 𝑡 4 − 𝑡 6 + ⋯, −1<𝑥 <1
1−𝑡 2

Sehigga ,
𝑥
𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 = ∫0 (1 − 𝑡 2 + 𝑡 4 − 𝑡 6 + ⋯ ) 𝑑𝑡

Yaitu,
𝑥3 𝑥7 𝑥7
𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 = 𝑥 − + + + . . . , −1 < 𝑥 < 1
3 5 7

(denngan menetapkannya dalam batas tertentu, ini juga memenuhi di x


= ± 1)

Contoh 3
Tentukan rumus untuk jumlah deret
𝑥2 𝑥3
S (x) = 1 + 𝑥 − + + . . .
2! 3!

Penyelesaian :
dalam pasal 11.6, contoh 3 kita lihat bahwa deet tersebut konvergen
untuk semua x . apabila ruas kiri dan ruas kanan kita deferensialkan
suku demi suku kita peroleh :
𝑥2 𝑥3
S’ (x) = 1 + 𝑥 − + + . . .
2! 3!

4
Jadi S’(x) = S(x) untuk semua x. Selanjutnya S (0) = 1. Persamaan
deferensial ini mempunyai jawaban tunggal, yaitu s(x) = 𝑒 𝑥 . (lihat
pada pasal 7.5).
𝑥2 𝑥3
Jadi 𝑒𝑥 = 1 + 𝑥 − + + . . .
2! 3!

Contoh 4
2
Tentukan contoh deret pangkat untuk 𝑒 −𝑥
Penyelesaian :
Apabila dalam deret pangkat 𝑒 𝑥 , x kita ganti dengan −𝑥 2 , kita peroleh:

2 𝑥2 𝑥3
𝑒 −𝑥 = 1 + 𝑥 − + + . . .
2! 3!

2. Operasi-operasi aljabar
Deret pangkat berperilaku seperti suku banyak terhadap penjumlahan dan
pengurangan, seperti dapat kita lihat pda teorema 11.2B. Hal ini berlaku pula
pada operasi perkalian dan pembagian seperti dalam contoh dibawah ini.

Contoh 5.
Lakukan perkalian dan pembagian pada deret pangkat untuk ln(1 + x) oleh
𝑒𝑥
Penyelesaian :
Deret pangkat ln(1 + x) dan 𝑒 𝑥 dapat kita lihat pada contoh 1 dan contoh 3.
Kunci untuk memperkalikan dua deret pangkat itu ialah pertama menentukan
suku konsanta, kemudian suku x, suku x2 dan seterusnya.
A. Perkalian
𝑥2 𝑥3
𝑒𝑥 = 1 + 𝑥 − + + . . .
2! 3!

𝑥2 𝑥3 𝑥4
𝐼𝑛 (1 + 𝑥) = 𝑥 − + + + ⋯,
2 3 4

5
𝑥2 𝑥3 𝑥4
0+𝑥− + − +⋯
2 3 4
𝑥2 𝑥3 𝑥4
1+𝑥+ + + +⋯
2! 3! 4!

1 1 1 1
0 + (0 + 1)𝑥 + (0 + 1 − ) 𝑥 2 + (0 + − + ) 𝑥 3
2 2! 2 3
1 1 1 1
+ (0 + − + − ) 𝑥4 + . . .
3! 2! 2 3 4
1 2 1 3
= 0+𝑥+ 𝑥 + 𝑥 + 0. 𝑥 4 + . . .
2 3!

B. Pembagian
3 4
𝑥− 𝑥2 + 𝑥3 − 𝑥4 + . . .
2 3

1+𝑥 )1 + 𝑥 − 𝑥2
2!
+
𝑥3
3!
+ . . .
1 1
𝑥 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 + . . .
2 6
3 1 5
− 2 𝑥2 + 𝑥 3 − 12 𝑥 4 + . . .
6
3 3 3
− 2 𝑥2 − 𝑥3 − 𝑥4 + . . .
2 4

4 3 1 4
𝑥 + 𝑥 +. . .
3 3
4 4
𝑥3 + 𝑥4 + . . .
3 3

−𝑥 4 + . . .

Yang terpenting dalam contoh 5, adalah apakah deret-deret yang kita


peroleh masing-masing konvergen

6
Perhatikan teorema dibawah ini.

Teorema B
Andaikan 𝑓(𝑥) = ∑ 𝑎𝑛 𝑥 𝑛 dan 𝑓(𝑥) = ∑ 𝑏𝑛 𝑥 𝑛 yang masing-masing
konvergen paling tidak untuk |x| < r. Apabila pengerjaan penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian dilakukan terhadap deret – deret
itu seakan-akan mereka suku banyak, maka deret yang diperoleh akan
kovergen untuk |x| < r dan masing – masing menggambarkan f(x) + g(x),
f(x) . g(x). Jika go ≠ 0 maka hasil yang memenuhi berkaitan dengan
pebagian, tetapi kia dapat menjamin keabsahannya, hanya untk |x| yang
cukup kecil.

Operas sbtitusi sebuah deret pangkat yang lain dapat juga kita lakuan
untuk |x| cukup kecil, asalkan suku konstanta deret yang disubtitusikan
adalah nol.
Contoh 6.
−1 𝑥
Tentukan deret pangkat untuk 𝑒 𝑡𝑎𝑛 hingga suku – suku yang
berpangkat 4.
Penyelesaian :
𝑢2 𝑢3 𝑢4
𝑒𝑢 = 1 + 𝑢 + + + +⋯
2! 3! 4!

−1 𝑥 (𝑡𝑎𝑛−1 𝑥)2 (𝑡𝑎𝑛−1 𝑥)3 (𝑡𝑎𝑛−1 𝑥)4


𝑒 𝑡𝑎𝑛 = 1 + 𝑡𝑎𝑛−1 + + + +⋯
2! 3! 4!
2 3 4
𝑥3 𝑥3 𝑥3
𝑥3 (𝑥− +⋯ ) (𝑥− +⋯ ) (𝑥− +⋯ )
𝑡𝑎𝑛−1 𝑥 3 3 3
𝑒 = 1 + (𝑥 − +⋯)+ + + +
3 2! 3! 4!

2
𝑥3 (𝑥 2 − 𝑥 4 +⋯ ) (𝑥 3 +⋯ ) (𝑥 4 +⋯ )
3
= 1 + (𝑥 − +⋯)+ + + +⋯
3 2 6 24

𝑥 2 𝑥 3 7𝑥 4
= 1+𝑥+ + + +⋯
2 6 24

7
Daftar Pustaka
Purcell, .kalkulus dan geometri analitis jilid 2. Jakarta : Erlangga

You might also like