Professional Documents
Culture Documents
1 - 5 New Banget Banget
1 - 5 New Banget Banget
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Ujian Oral Comprehensive
OLEH
JOSUA GINTING
1802111994
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan anugrahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
Sektor Informal di Kota Pekanbaru)”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu
syarat untuk mengikuti ujian sarjana pada jurusan Ilmu Ekonomi Program Studi
bantuan dari berbagai pihak berupa bimbingan, saran, pemikiran, doa, dan
sebesar-besarnya kepada:
Universitas Riau.
skripsi ini.
skripsi ini.
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dalam penyempurnaan skripsi
ini.
Peka
nbar
u, 7
Febr
uari
2023
Josua
G
i
n
t
i
n
g
NIM.1802111994
iv
Oleh : JOSUA
ABSTRAK
Tenag
a kerja
merupakan
faktor yang
potensial
untuk
pembangunan
ekonomi.
Ketidakmamp
uan sektor
formal
menyerap
tenaga kerja
menjadikan
sektor
informal
sebagai
penyelamat.
Persoalan
umum yang
dihadapi
kebanyakan
wanita dalam
kaitannya
dengan
lapangan
pekerjaan
adalah
sulitnya
mendapat
pekerjaan
dengan
tingkat
pendapatan
yang layak
karena
v
kualitas
sumber daya
manusia
masih
rendah.
Tenaga kerja
wanita yang
sudah
menikah di
Kota
Pekanbaru
banyak
bekerja pada
sektor
perdagangan
yaitu sebagai
pedagang
berdasarkan
hasil survey
yang telah
dilakukan,
mereka
bekerja
dengan
berbagai
alasan
tertentu,
walaupun
mencari
nafkah bukan
kewajiban
mereka,
namun tidak
jarang
pendapatan
wanita
menjadi
penunjang
utama
ekonomi
keluarga.
Selain faktor
ekonomi
terdapat
motivasi
bekerja yang
vi
berbeda
antara wanita
yang sudah
menikah baik
dari kalangan
ekonomi
rendah,
menengah,
ataupun
ekonomi
tinggi.
Peneli
tian ini di
lakukan
kepada
masyarakat di
Kota
Pekanbaru,
sampel dalam
penelitian ini
adalah 100
responden
yang
populasinya
adalah
tenaga kerja
wanita
menikah yang
bekerja di
sektor
informal di
Kota
Pekanbaru
yang tersebar
di 12
kecamatan.
Uji yang
digunakan
adalah uji
regresi
berganda
yaitu untuk
melihat
pengaruh
antara
vii
variabel
indenpenden
terhadap
variabel
dependen.
Hasil
penelitiannya
adalah
Tingkat
pendidikan
wanita
berpengaruh
secara
parsial
terhadap
partisipasi
tenaga kerja
wanita dalam
sektor
informal di
kota
Pekanbaru.
Tingkat
pendapatan
suami
berpengaruh
secara
parsial
terhadap
partisipasi
tenaga kerja
wanita dalam
sektor
informal di
kota
Pekanbaru.
Jumlah
tanggungan
berpengaruh
secara
parsial
terhadap
partisipasi
tenaga kerja
wanita dalam
viii
sektor
informal di
kota
Pekanbaru.
Tingkat
pendapatan
wanita
berpengaruh
secara
parsial
terhadap
partisipasi
tenaga kerja
wanita dalam
sektor
informal di
kota
Pekanbaru.
Tingkat
pendidikan,
tingkat
pendapatan
suami, jumlah
tanggungan,
dan tingkat
pendapatan
wanita
berpengaruh
secara
simultan atau
bersama-
sama
terhadap
partisipasi
tenaga kerja
wanita dalam
sektor
informal di
kota
Pekanbaru.
By: JOSUA
ABSTRACT
Labor
is a potential
factor for
economic
development.
The inability
of the formal
sector to
absorb labor
makes the
informal
sector a
savior. The
common
problem
faced by most
women in
relation to
employment
is the
difficulty of
getting a job
with a decent
income level
because the
quality of
human
resources is
still low.
Married
female
workers in
Pekanbaru
City work a
x
lot in the
trading
sector,
namely as
traders based
on the results
of a survey
that has been
conducted,
they work for
various
reasons, even
though
making a
living is not
their
obligation, it
is not
uncommon
for women's
income to be
the main
support for
the family
economy. In
addition to
economic
factors, there
are different
motivations
for work
between
married
women from
low, middle,
and high
economic
backgrounds.
This
research was
conducted on
the
xi
community in
Pekanbaru
City, the
sample in this
study was 100
respondents
whose
population is
married
women
workers who
work in the
informal
sector in
Pekanbaru
City which
are spread
across 12
sub-districts.
The test used
is the multiple
regression
test, namely
to see the
effect of the
independent
variables on
the dependent
variable.
The
result of the
research is
that the level
of education
of women has
a partial
effect on the
participation
of women
workers in
the informal
sector in the
xii
city of
Pekanbaru.
The
husband's
income level
has a partial
effect on the
participation
of women in
the informal
sector in the
city of
Pekanbaru.
The number
of dependents
has a partial
effect on the
participation
of women
workers in
the informal
sector in the
city of
Pekanbaru.
Women's
income level
has a partial
effect on
female labor
participation
in the
informal
sector in the
city of
Pekanbaru.
Education
level,
husband's
income level,
number of
dependents,
and women's
income level
xiii
simultaneousl
y or jointly
influence the
participation
of women
workers in
the informal
sector in
Pekanbaru
city.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................I
ABSTRAK………………………………………………………………………IV
DAFTAR ISI........................................................................................................VI
DAFTAR TABEL.............................................................................................VIII
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................IX
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................X
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah13
1.3 Tujuan Penelitian 14
1.4 Manfaat Penelitian 14
1.5 Sistematika Penulisan 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................16
2.1 Landasan Teori 16
2.2 Penelitian Terdahulu 24
2.3 Kerangka Pemikiran 32
xiv
2.4 Hipotesis 34
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................35
3.1 Lokasi Penelitian 35
3.2 Populasi dan Sampel 35
3.3 Jenis dan Sumber Data 37
3.4 Teknik Pengumpulan Data 37
3.5 Definisi Operasional Variabel dan
Pengukuran Variabel 37
3.6 Metode Analisis Data 39
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN..................................44
4.1 Keadaan Penduduk Kota Pekanbaru....................................................44
4.2 Penduduk dan Jenis Kelamin...............................................................45
4.3 Penduduk dan Tingkat Pendidikan.......................................................46
4.4 Perkembangan Perekonomian..............................................................48
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................51
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat dalam hal ini dikenal dengan tenaga kerja sangat penting.
diperhatikan.
(BPS, 2020).
dalam usia kerja. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk
tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja.
disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia para
tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang
119.847 jiwa bekerja pada sektor formal dan 41 persen atau sebanyak
kerja, baik yang sudah bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan,
seperti halnya anggota keluarga yang lain mempunyai tugas dan fungsi
saat ini bukan merupakan suatu hal yang baru. Hal tersebut telah diakui
yang telah tersirat dalam lima falsafah dasar bangsa Indonesia, yaitu
2016).
lagi. Wanita saat ini tidak hanya berkegiatan di dalam lingkup keluarga,
dalam keluarga sebagai seorang anak, sebagai seorang istri dan sebagai
juga terbatas baik itu dalam sisi pendidikan, waktu, ruang gerak dan
kerja.
sektor informal yang dibuka oleh para wanita, baik itu wanita yang masih
Berikut ini dapat dilihat jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis kelamin di
0
Pelalawan 147.195 71.991 219.18
6
Siak 142.720 63.348 206.06
8
Kampar 236.255 108.940 345.19
5
Rokan Hulu 203.177 101.435 304.61
2
Bengkalis 156.078 75.977 232.05
5
Rokan Hilir 201.912 78.399 280.31
1
Kepulauan 52.651 32.515 85.166
Meranti
Kota Pekanbaru 310.515 203.685 514.20
0
Kota Dumai 89.895 50.705 140.60
0
RIAU 1.991.191 1.004.888 2.996.0
76
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Riau (2022)
Kota Pekanbaru sebagai kota besar dan ibukota merupakan daerah
jiwa. Dengan jumlah tenaga kerja laki-laki sebanyak 310.515 jiwa dan
tenaga kerja wanita sebanyak 203.685 jiwa. Jumlah tenaga kerja wanita
kabupaten/kota lainnya.
ini tidak jarang ditemui wanita yang berperan sebagai pencari nafkah
memiliki karakteristik seperti jumlah unit usaha yang banyak dalam skala
dan padat tenaga kerja, tingkat pendidikan dan ketrampilan yang rendah,
rendah dan tingkat upah yang juga relatif lebih rendah dibandingkan
merupakan migran dari desa atau daerah lain. Motivasi pekerja adalah
hidup (survival).
formal, yaitu bidang usaha yang mendapat izin dari pejabat berwenang
nama dan bidang usahanya. Sementara usaha informal yaitu bidang usaha
yang tidak memiliki keresmian usaha dan usaha tersebut tidak memiliki
wanita masih sangat jauh dari angka tingkat partisipasi angkatan kerja
berbeda terlalu jauh. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 1.3
yang bekerja, hal tersebut dapat terjadi karena di Kota Pekanbaru yang
9
kualifikasi yang diperlukan untuk masuk ke dalam pasar kerja. Hal itu
terlihat dari jumlahnya yang setiap tahun semakin meningkat. Berikut ini
informal di Pekanbaru:
250.000
Tenaga Kerja Wanita(Jiwa)
200.000 203.685
194.793
150.000 165.581 175.116
153.946
119.847
100.000 110.791 110.317 83.838
96.798 104.393
84.476
50.000 64.325
57.148 62.205
0.000
2017 2018 2019 2020 2021
Tahun
153.946 jiwa dan meningkat hingga tahun 2021 menjadi 203.685 jiwa.
Tenaga kerja wanita itu sendiri bekeja di sektor formal dan informal, jika
pekerja, yaitu pekerja formal dan informal. Pekerja formal adalah mereka
taksi lepas (tidak mendapat gaji) dengan sistem setoran, tukang becak,
tukang bakso, tukang kayu, tukang batu, tukang listrik, tukang pijat,
tukang gali sumur, agen koran, tukang ojek, pedagang yang berusaha
persen.
maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas jasa dengan
menerima upah atau imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik
imbalan baik berupa uang maupun barang dan baik dengan sistem
tetap/buruh tak dibayar, adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri,
tetap.
pekerja di wilayah tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.4.
rumah, atau boleh bekerja setelah punya anak, bahkan ada juga
masyarakat.
memilih untuk bekerja dari pada hanya tinggal dirumah untuk mengurus
tenaga kerja wanita di Kota Pekanbaru, oleh karena itu peneliti tertarik
Pekanbaru?
Pekanbaru.
Pekanbaru.
3. Dapat memberikan informasi yang berguna bagi pihak yang terkait mapun
masing - masing bab terdiri dari sub-sub bab dengan kerangka penulis
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bagian ini merupakan pendahuluan yang menerangkan kenapa
penelitian ini menarik, apa yang dibahas, serta tujuan penelitian. Bagian
ini juga menjelaskan latar belakang persoalan, tujuan manfaat dan sifat
sistematis penulisan.
menjelaskan tentang jenis data dan sumber data, metode penelitian yang
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan atau akan melakukan
rumah tangga.
menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Tenaga kerja
sudah atau sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang
kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak
Dan angkatan kerja itu sendiri terdiri dari golongan bekerja dan
barang dan jasa disebut golongan yang bekerja atau employed persons.
pendapat baru dan tidak apatis terhadap persoalan sosial, ekonomi, dan
wanita bekerja adalah suatu kesadaran feminis yang baru bahwa wanita
melihat diri mereka sendiri sebagai mitra kaum laki-laki dan patut
faktor luar meliputi tingkat upah, tingkat ekonomi, tingkat teknologi dan
lain sebagainya. Menurut Endah (2018) bahwa secara umum ada tiga hal
rumah tangga, isteri juga merupakan salah satu unsur penting dan
karena itu wanita dalam keluarga memiliki dua pengertian yang saling
untuk melakukan banyak hal baik itu bersifat reproduksi yang tidak
didorong oleh beberapa hal. Pertama dan sangat terbesar didorong oleh
(2020).
tingkah lakunya, baik untuk kehidupan masa yang akan datang dimana
kehidupan sekarang dan untuk masa yang akan datang, dan pendidikan
saudara bukan kandung yang tinggal dalam satu rumah tapi belum
keluarga maka akan semakin lama waktu tenaga kerja wanita untuk
tangga.
25
diterima biasanya sebagai balas jasa, sumber utama gaji atau upah serta
balas jasa, misalnya dari atasan, pendaptan bersih dari Menurut Badan
2016).
pendidikan maka akan menjadikan waktu yang dimiliki menjadi mahal, dan
keinginan untuk bekerja semakin tinggi, terutama bagi wanita yang memiliki
pendidikan tinggi, mereka akan memilih untuk bekerja daripada hanya tinggal
dirumah untuk mengurus anak dan rumah tangga. Hal ini juga didukung oleh
tangga mengatur siapa yang bersekolah, bekerja dan mengurus rumah tangga
semakin banyak anggota keluarga yang akan masuk dalam pasar tenaga kerja.
Salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya upah adalah jumlah
yang terdapat dalam rumah tanggga itu sendiri, seperti keterbatasan upah,
besarnya beban yang mesti ditanggung (dependency ratio) dari suatu rumah
tangga. Menurut Laswell (2013) pendapatan ekonomi wanita atau upah dalam
kepemilikan barang mewah, dan standar hidup yang lebih tinggi dengan
The analytical method used is the logit regression model used to test the
objectives. The results showed that, a woman with a husband who does
the other hand, the presence of young children aged 0-5 years in the
understand women's decisions to supply labor in the labor market and the
didapat adalah tingkat pendidikan, usia, dan status sebagai kepala rumah
Medan Marelan.
years in the
household reduces
the likelihood of
women participating
From a policy
perspective, it is
makers to understand
women's decisions to
them to
participate or
32
market.
kerja di Kabupaten
Sekadau tahun
2019.
5. Daulay(2020) Variabel X1 Analisis Tingkat
Analisis Pendapatan Suami Regresi
Pendidikan,
Faktor-Faktor Variabel X2 Linier
Tingkat
Yang Tingkat Berganda
Mempengaruhi Pendidikan Data primer Pendapatan
Partisipasi Variabel X3
Suami, dan
Tenaga Kerja Jumlah
Jumlah
Wanita di Tanggungan
Kecamatan Variabel Y Tanggungan
Medan Tingkat
berpengaruh
Marelan Partisipasi Tenaga
terhadap
Kerja
Wanita Partisipasi Kerja
Wanita di
Kecamatan Medan
Marelan.
Kelurahan
35
Pematang
Kerasaan
Kecamatan
Bandar Kabupaten
Simalungun.
women should
force.
Nonetheless, there
exist strong
relationships
between the
decisions to work
unemployment
36
rate, women’s
schooling as well
as divorce rate.
Kota Pekanbaru merupakan ibu kota Provinsi Riau yang memiliki letak
satu pusat pertumbuhan di Riau dengan tingkat UMK paling tinggi diantara
diminati oleh penduduk daari daerah lain unuk bekerja atau mencari kerja.
Namun, tingkat partisipasi tenaga kerja wanita di Kota Pekanbaru masih relatif
rendah dibandingkan oleh laki-laki. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal,
diterima, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi tingkat
pendapatan yang diterima dan semakin tinggi pula wanita berstatus menikah
untuk masuk dalam pasar tenaga kerja. Selanjutnya, variabel tingkat pendapatan
suami, dimana bagi wanita berstatus menikah yang memiliki tingkat pendapatan
suami tinggi, maka wanita berstatus menikah cenderung untuk tidak bekerja,
besar jumlah tanggungan keluarga, maka akan semakin besar probabilitas wanita
37
Jumlah Tanggungan(X3)
setelah membuat anggaran dasar, maka membuat teori yang kebenarannya masih
Pekanbaru.
Kota Pekanbaru.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti yang
penelitian ini populasinya adalah tenaga kerja wanita menikah yang bekerja di
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
dapat digeneralisasikan.
40
N = Ukuran Populasi
bisa
N
n=
1 +N (e) 2
83.838
n=
1 +83.838 (0,1) 2
83.838
n=
1 + 838,1
83.838
n=
839,1
Jadi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 100
digunakan oleh para peneliti di lapangan yang mana wilayahnya luas sehingga
elemen-elemen dalam populasi dibagi ke dalam cluster atau kelompok, jika ada
Data Penelitian ini menggunakan data primer. Data primer adalah data
yang didapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perorangan seperti
hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner. Survei kuisioner merupakan alat
pengumpulan data yang efektif karena dapat diperolehnya data standar yang dapat
terjadi.
dependen yaitu Partisipasi Wanita Menikah yang bekerja pada Sektor Informal
predictor, antecedent. Tanpa variabel ini maka variabel terikat tidak akan ada atau
tidak muncul.
1. Tingkat Pendidikan
bekerja yang dihitung dari tahun sukses pendidikan dalam menempuh pendidikan
diterima setiap bulannya dari perkejaan yang dilakukan. pekerjaan suami diukur
3. Jumlah tanggungan
b) Variabel dependen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dari Partisipasi Tenaga Kerja
Dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel bebas yaitu variabel
Pendapatan Wanita/ Upah (X4). Maka analisi data yang dilakukan menggunakan
dependen dalam penetilian ini adalah Partisipasi Wanita Menikah yang Bekerja
pada Sektor Informal (Y). Koefisien determinasi, uji t (uji parsial) dan uji F (uji
simultan). Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilakukan dengan bantuan
Uji yang digunakan adalah uji regresi berganda yaitu untuk melihat
2017).
Dimana :
Bekerja)
a = Konstanta
44
b = Koefisien regresi
X1 = Pendidikan (Tahun)
e = Standar eror
dan uji heteroskedastisitas). Uji asumsi klasik dilakukan karena model regresi
karena pada hakekatnya jika asumsi klasik tidak dipenuhi maka variabel- variabel
yang menjelaskan akan menjadi tidak efisien. Pada penelitinan ini dilakukan
beberapa uji asumsi klasik terhadap model regresi yang diolah dengan
1. Uji Normalitas
variabel atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2016). Cara untuk
melihat normalitas residual adalah melalui analisis grafik (histogram dan normal
1) Analisis Grafik
a) Bila data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
45
b) Bila data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
2. Uji Heteroskedastisitas
residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Bila varians dari residual satu
a. Bila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu
gejela heteroskedastisitas.
b. Bila tidak terdapat pola tertentu seperti titik-titik menyebar di atas atau
dibawah angka nol pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak
3. Uji Multikolinieritas
pada model regresi tersebut. Pedoman suatu model regresi yang bebas
lemah dibawah 0,05 Jika korelasi kuat maka terjadi problem multikolineritas.
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel
atau dependen. Uji F ini dilakukan dengan mengunakan nilai signifikasi. Rumus
0,05.
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual
variabel dependen.
variabel dependen.
Ho diterima jika tingkat pengaruh signifikansi > 0,05 Ha diterima jika tingkat
BAB IV
mempengaruhi pertambahan dari jumlah penduduk. Hal tersebut juga dapat dilihat
Pekanbaru. Dibawah ini disediakan tabel 4.1 yang menyajikan luas wilayah setiap
Dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa Kecamatan Tampan merupakan wilayah
ada di Kota Pekanbaru. Hal tersebut diwujudkan dengan adanya dua universitas
negeri yang ada di Kecamatan Tampan. Dan dua universitas tersebut merupakan
dua universitas negeri yang ada di Kota Pekanbaru. Tidak hanya Universitas Riau
dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II, terdapat pula beberapa
sekolah tinggi yang didirikan oleh lembaga swasta. Tidak hanya perguruan tinggi
saja, terdapat juga sarana pendidikan lengkap dari tingkat Sekolah Dasar (SD),
hingga tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) baik negeri maupun swasta.
Dari tabel 4.1 juga dapat dijelaskan bahwa tingkat kepadatan penduduk
yang terjadi di Kecamatan Sukajadi sangat tinggi. Hal tersebut disebabkan oleh
merupakan salah satu faktor yang menyatakan bahwa kebutuhan lebuh mudah
didapatkan. Sarana dan prasarana umum yang ada di Kecamatan Sukajadi telah
Tidak hanya faktor lengkapnya sarana dan prasarana, letaknya yang berdekatan
dengan pusat kota membuat terbentuknya kesempatan kerja yang besar bagi
penduduk. bahkan, tidak jarang pasar kerja diadakan di pusat kota untuk
Tabel 4.2 : Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kota
Pekanbaru Tahun 2021
Kelompok Jenis Kelamin
Jumlah
Umur Laki-laki Wanita
0-4 50.006 47.223 97.229
5-9 45.342 43.277 88.619
10-14 41.675 38.537 80.212
15-19 40.171 38.241 78.412
20-24 41.925 42.129 84.054
25-29 42.783 43.627 86.410
30-34 41.759 42.541 84.300
35-39 38.932 40.137 79.069
40-44 36.402 37.090 73.492
45-49 33.234 33.444 66.678
50-54 27.279 27.174 54.453
55-59 22.247 21.456 43.703
60-64 15.264 14.606 29.870
65-69 10.192 10.285 20.477
70-74 4.248 4.302 8.550
75+ 3.658 4.170 7.828
Jumlah 495.117 488.239 983.356
Sumber : Pekanbaru Dalam Angka,2022
Pada tabel 4.2 penduduk laki-laki di Kota Pekanbaru pada tahun 2021
adalah sebanyak 495.117 dan penduduk wanita di Kota Pekanbaru pada tahun
2021 sebanyak 488.239. Jumlah penduduk laki-laki dan wanita di Pekanbaru pada
tingkat pendidikan pada suatu daerah, maka akan semakin cepat pula daerah
tersebut berkembang atau lebih maju dibandingkan dengan daerah lain yang
merupakan salah satu bentuk invertasi dalam sumber daya manusia. Secara tidak
51
suatu daerah melalui tingkat pendidikan dan keterampilan yang baik, sehingga
ekonomi dan juga merupakan tolak ukur mutu atau kualitas tenaga kerja. Salah
satu upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu melalui
manusia, jika tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang tinggi berarti dia
Tabel 4.3 : Angka Partisipasi Sekolah (APS) Penduduk Berumur 7-18 Tahun
di Kota Pekanbaru (%), 2018-2021
Tahun
Umur
2018 2019 2020 2021
7-12 99.17 99.55 99.54 99.99
13-15 97.05 97.5 97.81 97.95
16-18 81.96 82.53 84.01 84.68
Sumber : BPS Kota Pekanbaru,2022
data Susenas tahun 2018 – 2021, terjadi peningkatan APS pada semua kelompok
bersekolah yang lebih tinggi pada periode tersebut. APS pada kelompok umur
wajib belajar 9 (sembilan) tahun sudah mencapai hampir 100 persen, yaitu di atas
18 tahun, APS baru mencapai 84,68 persen. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah bahwa semakin tinggi kelompok umur, nilai APS semakin menurun.
Kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat tetap harus ditingkatkan
akan lebih mudah dan tepat dilihat dari kontribusi masing-masing sektor dalam
umum yang dapat menggambarkan kegiatan ekonomi suatu daerah dalam waktu
tertentu. PDRB mencakup seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu
wilayah tertentu. Nilai PDRB yang semakin tinggi dengan pertumbuhan ekonomi
Tabel 4.4 : PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha di
Kota Pekanbaru (Juta Rupiah) Tahun 2018-2020
Produk Domestik Regional Bruto Kota Pekanbaru
Lapangan Usaha Utama Atas dasar Harga Konstan 2010
2018 2019 2020
Pertanian, Kehutanan, dan
1.015,19 1.070,25 1.094.885,91
Perikanan
Pertembangan dan Penggalian 10,74 10,63 10.441,39
Industri Pengolahan 14.924,58 15.720,17 15.954.082
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur 133,50 169,73 185.545,28
Ulang
Konstruksi 19.398,47 20.736,42 20.074.511,19
Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda 19.431,65 20.835,47 17.956.633,14
Motor
Transportasi dan Pergudangan 1.657,78 1.602,11 1.289.030,96
Penyediaan Akomodasi dan
1.136,70 1.154,60 886.274,94
Makan Minum
Informasi dan Komunikasi 2.024,76 2.211,99 2.792.442,59
Jasa Keuangan dan Asuransi 2.419,50 2.421,80 2.545.452,23
Real Estate 1.846,06 1.951,44 1.985.559,15
Jasa Perusahaan 13,78 14,67 11.035,36
Administrasi Pemerintah,
Pertahanan dan Jaminan Sosial 2.298,76 2.361,74 2.335.924,39
Wajib
Jasa Pendidikan 645,65 687,35 709.103,57
Jasa Kesehatan dan Kegiatan
332,92 366,56 497.855,78
Sosial
Jasa Lainnya 806,97 873,46 675.705,83
Produk Domestik Regional
68.108,76 72.200,41 69.016.91973
Bruto
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Pekanbaru 2021
Dari tabel 4.4 di atas dapat dijelaskan bahwa di Kota Pekanbaru terdapat
tiga sektor yang memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan
ekonomi. Diantaranya adalah perdagangan besar dan eceran; reparasi Mobil dan
sepeda motor, Konstruksi dan industri pengolahan. Sesuai dengan misi Kota
perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, dapat dirasakan
yang sangat beragam memberikan peluang yang besar untuk berbagai jenis pasar,
seperti pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Dengan
Rute dari kendaraan umum yang terbatas menyebabkan penduduk lebih memilih
jangka waktu lama. Hal tersebut menuntut keberadaan dari repasari mobil dan
sepeda motor untuk dapat membantu merawat dan memperbaiki kerusakan yang
mungkin terjadi.
bangunannya berbagai pusat perbelanjaan. Tidak hanya itu saja, beberapa fasilitas
umum milik pemerintah yang sudah ada kembali dilakukan renovasi dan
pemugaran agar lebih aman dan nyaman bagi penduduk Kota Pekanbaru yang
berkunjung.
55
BAB V
menggunakan hasil jawaban dari kuisioner yang telah disebar kepada 100
responden yang merupakan wanita menikah yang bekerja di sektor informal Kota
informal. Karena dengan tinggi pendidikan maka akan menjadikan waktu yang
dimiliki semakin mahal dan memiliki keinginan akan bekerja semakin tinggi.
Dari 100 kuisioner yang dapat diolah, perempuan yang bekerja di sektor
kerja. Semakin tinggi pendidikan terakhir yang ditamatkan wanita itu, maka
semakin besar peluang wanita tersebut untuk bekerja dibanding wanita yang
maka semakin tinggi tingkat pendapatan yang diterima dan semakin tinggi pula
memiliki jumlah tanggungan yang berbeda-beda. Dari data primer yang diperoleh
jumlah responden berdasarkan jumlah tanggungan dapat dilihat dari Tabel 5.2.
Dari 100 kuisioner yang diolah, jumlah tanggungan terbesar yaitu antara 2-
3 anak. Jumlah tanggungan keluarga dapat menjadi salah satu alasan tenaga kerja
perempuan untuk bekerja. Dari sini dapat dikatakan bahwa jumlah tanggungan
memaparkan bahwa gaji 1,2 juta – 6 juta/ bulan masuk pada kalompok middle
kelompok middle classs. Dapat kita lihat pada tabel dibawah ini.
suami tinggi, maka wanita berstatus menikah cenderung untuk tidak bekerja,
wanita menikah yang bekerja semakin berkurang. Dan dari hasil responden ini
menunjukkan hal tersebut, dimana rata rata pendapatan suami lebih tinggi dari
oleh faktor budaya faktor internal yang terdapat dalam rumah tanggga itu sendiri,
ratio) dari suatu rumah tangga. Pendapatan ekonomi wanita atau upah dalam
(2013).
secara ekonomis, yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi yang telah
memerlukan teknologi atau keahlian khusus. Contoh: tukang becak, tukang bakso,
tukang kayu, tukang batu, tukang listrik, tukang pijat, tukang gali sumur, agen
koran, tukang ojek, pedagang yang berusaha sendiri, dokter/bidan yang buka
praktek sendiri, calo tiket, calo tanah/rumah, dan lain-lain (BPS, 2021).
59
pada tabel 5.5 dilihat dari jenis pekerjaan suami responden. Dimana pekerjaan
suami yang paling besar yaitu Berusaha Sendiri yaitu sebanyak 78 % dikuti
dengan Pekerja Keluarga tidak dibayar dengan persentase sebanyak 10%. Dimana
Unbiased Estimator) artinya pengambilan keputusan melalui uji f dan uji t tidak
boleh bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi
diantaranya empat asumsi dasar yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
penguji karena data yang digunakan yaitu data primer. Pengujian dilakukan untuk
memeriksa ada atau tidaknya pelanggaran terhadap asumsi klasik model regresi.
1) Uji Normalitas
variabel terikat dan variabel bebas mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
60
Uji normalitas dapat dilihat melalui grafik normal p-plot. Apabila pancaran titik
atau data residual berada disekitar garis lurus melintang atau diagonal, maka
dikatakan residual mengikuti distribusi normal (dapat dilihat pada lampiran 2).
Dari data hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa sebaran data berada disekitar
garis diagonal dan mengikuti garis diagonal. Artinya bahwa data atau residual
2) Uji Multikolinearitas
Nilai tolerance value untuk semua variabel independen lebih besar dari
0,10 sedangkan apabila nila VIF nya kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa
variabel independen yang digunakan dalam modal adalah dapat dipercaya dan
objektif.
dari 0,10 yaitu tingkat pendidikan sebesar 0,935, tingkat pendapatan suami 0,956,
Sedangkan untuk nilai VIF masing-masing variabel dari penelitian ini dibawah 10
tanggungan 1,109 dan tingkat pendapatan wanita 1,120 (dapat dilihat pada
tidak terdapat gangguan multikolinearitas. Oleh karena itu, data dalam penelitian
yang lain dilakukan dengan mengamati scatter plot. Apabila titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan jika tidak ada pola yang jelas
penelitian ini menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak diatas maupun
tingkat pendapatan suami terhadap partisipasi wanita menikah yang bekerja pada
sektor informal adalah sebesar 78%. Sedangkan sisanya 22% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini (dapat dilihat pada
lampiran 5).
Dalam pengujian ini dilakukan pada signifikan 10% atau 0,1. Dimana Ftabel
Diketahui bahwa Fhitung (89,017) > Ftabel (2,00) dengan signifikansi (0,000) <
62
0,05. Artinya adalah bahwa variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dan
partisipasi wanita nikah bekerja pada sektor informal (dapat dilihat pada lampiran
6).
parsial berpengaruh terhadap variable dependen atau tidak. Hasil uji t yang
kecil dari α 0.05 dengan nilai t-statistic sebesar 18,582. Artinya variabel
lebih kecil dari α 0.05 dengan nilai t-statistic sebesar 0,472. Artinya
lama bekerja.
kecil dari α 0.05 dengan nilai t-statistic sebesar 1,336. Artinya variabel
lebih kecil dari α 0.05 dengan nilai t-statistic sebesar 0,522. Artinya
lama bekerja.
63
dianggap tidak ada atau memiliki nilai sama dengan nol (0), maka variabel
dan bernilai positif yang berarti apabila variabel tingkat pendapatan suami
naik sebesar satu rupiah, maka variabel dependen yaitu partisipasi wanita
sebesar satu jiwa, maka variabel dependen yaitu partisipasi wanita bekerja
dan bernilai positif yang berarti apabila variabel tingkat pendapatan wanita
64
naik sebesar satu rupiah , maka variabel dependen yaitu partisipasi wanita
5.3 Pembahasan
wanita menikah yang bekerja pada sektor informal. Pengaruh tersebut dibuktikan
dengan nilai koefisien 0,694 dan nilai signifikansi yaitu 0,000 < 0,05. Hal ini tidak
akan memiliki wawasan yang lebih luas tentang berdagang dan memikirkan
pendidikan yang terbanyak adalah SMA sebesar 46 persen, terlihat juga saat
meningkatkan penjualan.
Hal ini sejalan dengan penelitian Majid & Handayani (2016) memperoleh
wanita menikah yang bekerja pada sektor informal. Pengaruh tersebut dibuktikan
dengan nilai koefisien 1,412 dan nilai signifikansi yaitu 0,018 < 0,05. Hal ini tidak
sesuai dengan hipotesis yang menyatkan bahwa bahwa tingkat pendapatan suami
artinya semakin tinggi pendapatan suami maka semakin tinggi pula tingkat
partisipasi kerja wanita nikah di Kota Pekanbaru. Hal ini dapat terjadi karena
bekerja. Selain itu, karena istri memiliki tingkat pendidikan yang tinggi suami
memberi wewenang bagi istri untuk masuk pasar kerja. Hasil penelitian ini sejalan
pendapatan suami, maka semakin tinggi pula tingkat partisipasi kerja wanita
sejahtera suatu keluarga sehingga dapat menggaji tenaga kerja untuk melakukan
pekerjaan rumah tangga. Hal ini mengakibatkan waktu senggang wanita nikah
semakin besar dengan demikian semakin besar keinginan wanita nikah untuk
66
wanita menikah yang bekerja pada sektor informal. Pengaruh tersebut dibuktikan
dengan nilai koefisien 0,112 dan nilai signifikansi yaitu 0,038 < 0,05. Hal ini tidak
Hal ini disebabkan jumlah tanggungan keluarga rata-rata (4 orang), artinya beban
tanggungan mereka tidak terlalu besar, sehingga tidak teralu membebani rumah
tangga mereka, tapi karena wanita menikah yang bekerja sebagai pedagang kaki
lima masih tinggal dirumah orang tua menyebabkan mereka banyak sedikitnya
membantu kehidupan orang diluar tanggung jawab mereka, seperti adik atau
kakak mereka yang belum menikah yang samasama tinggal bersama mereka di
rumah orang tua mereka, mengharuskan mereka untuk ikut membantu ekonomi
rumah tangga mereka karena pendapatan suami mereka tidak memadai. Hal ini
Tambang Kabupaten Kampar Provinsi Riau dimana hasil penelitan ini jumlah
pedagang kaki lima. Begitu juga dengan penelitian Sulistriyanti (2015) yang
yang bekerja pada sektor informal di Kota Pekanbaru. Hasil pengujian dalam
pengaruh positif dan signifikan terhadap partisipasi wanita menikah yang bekerja
pada sektor informal. Pengaruh tersebut dibuktikan dengan nilai koefisien 4,292
bekerja daripada hanya diam dirumah. Hal ini juga dikarenakan adanya motivasi
dalam diri wanita untuk mengaktualisasikan dirinya dalam pasar tenaga kerja.
Selain itu, ketika tenaga kerja wanita memiliki peluang memperoleh penghasilan
yang tinggi maka akan mendorong wanita akan tetap bekerja untuk memenuhi
kebutuhan dalam rumah tanngga. Hal ini juga didukung jika penawaran pasar
bisa terpenuhi. Hal ini sejalan dengan penelitian Sholeha (2018) yang berjudul
Berdasarkan hasil regresi, variabel upah istri berpengaruh positif dan berhubungan
di Kecamatan Ujung Bulu Kabupaten Bulukumba. Upah istri ini merupakan salah
perempuan atau istri ikut serta dalam bekerja akan mendapatkan upah atau gaji
BAB VI
6.1 Kesimpulan
akan menurun.
71
berikut :
Pusat Statistik yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu data
primer yang terkumpul tidak terlepas dari kemungkinan data yang bias
6.3 Saran
Dari kesimpulan diatas yang diteliti dengan judul analisis determinan
partipasi tenega kerja wanita menikah di Kota Pekanbaru dapat kita berikan
1. Pekerja Wanita
b. Pekerja wanita yang ada di Kota Pekanbaru agar dapat juga meluangkan
2. Peneliti
lebih bervariasi dan lebih baik dalam menjelaskan peran aktif wanita
seperti curahan jam kerja agar bisa diketahui jam kerja wanita supaya
beri informasi yang detail supaya peneliti selanjutnya bisa lebih mudah
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau 2021.Kota Pekanbaru Dalam Angka. 2021
Badan Pusat Statistik. (2021). Keadaan Angkatan Kerja Provinsi Riau. Pekanbaru:
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau.
Ehrenberg, R. G., & Smith, R. S. (2012). Modern Labor Economics: Theory and
Public Policy (11th ed.). Boston: Pearson Education, Inc.
Lasswell, M. E., & Lasswell T. E., (2012). Marriage and the Family. California:
Wadsworth Pub.
Purwanto, Agung dan Budi Taftazani. (2018) Pengaruh Jumlah Tanggungan Setiap
Keluarga Terhadap Kesejahteraan Keluarga Pekerja K3L. Jurnal Universitas
Padjadjaran. Vol. 1 No. 2 (2018)
Ismayilov (2020) Labor Force Participation of women and marital status: The
Case Of Azerbaizan PMCID: PMC9319943
LAMPIRAN
Perkenalkan, saya Josua Ginting mahasiswa semester akhir Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Riau. Saat ini saya sedang melaksanakan penelitian untuk tugas
Petunjuk pengisian :
2. Untuk pertanyaan tertutup mohon memeberi tanda centang (√) pada kotak
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama Lengkap :
Alamat :
Umur :
II. PEKERJAAN
1. Apa pekerjaan ibu saat ini :
77
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Tingkat Pendidikan .935 1.070
Tingkat Pendapatan .956 1.046
Suami
Jumlah Tanggungan .901 1.109
Tingkat Pendapatan .893 1.120
Wanita
a. Dependent Variable: Lama Bekerja
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .889a .790 .781 .98389
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendapatan Wanita, Tingkat
Pendidikan, Tingkat Pendapatan Suami, Jumlah Tanggungan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 344.892 4 86.223 89.017 .000b
Residual 92.018 95 .969
Total 436.910 99
a. Dependent Variable: Lama Bekerja
b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendapatan Wanita, Tingkat Pendapatan Suami, Tingkat
Pendidikan, Jumlah Tanggungan
Model t Sig.
1 (Constant) 8.436 .000
Tingkat Pendidikan 18.582 .000
Tingkat Pendapatan Suami .472 .038
Jumlah Tanggungan 1.336 .018
Tingakt Pendapatan Wanita .522 .040
a. Dependent Variable: Lama Bekerja
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) -3.888 .461 8.436 .000
Tingkat Pendidikan .694 .037 .905 18.582 .000
Tingkat Pendapatan 1.412 .000 -.022 .472 .038
Suami
Jumlah Tanggungan -.112 .084 -.066 1.336 .018
Tingkat Pendapatan 4.292 .000 -.026 .522 .040
Wanita
a. Dependent Variable: Lama Bekerja
40 4 12 4,800,000 2 800,000
41 5 16 6,700,000 3 5,200,000
42 8 16 4,500,000 1 4,200,000
43 7 16 3,600,000 5 4,700,000
44 6 16 7,000,000 2 3,000,000
45 8 16 5,000,000 6 4,500,000
46 7 16 5,200,000 3 2,000,000
47 2 9 6,000,000 3 3,600,000
48 2 6 5,200,000 4 4,800,000
49 3 12 3,000,000 4 2,900,000
50 3 12 5,600,000 3 1,000,000
51 3 12 3,500,000 3 2,500,000
52 2 11 3,800,000 2 2,000,000
53 2 11 2,500,000 3 1,800,000
54 3 12 2,500,000 1 3,000,000
55 1 9 3,500,000 1 2,000,000
56 2 10 4,000,000 3 1,800,000
57 5 16 3,300,000 4 3,000,000
58 1 9 4,000,000 1 2,000,000
59 3 10 2,500,000 2 1,500,000
60 3 10 4,000,000 2 800,000
61 1 9 3,500,000 4 1,000,000
62 1 6 2,000,000 3 3,000,000
63 1 6 3,800,000 3 1,800,000
64 3 10 4,000,000 3 2,300,000
65 3 10 3,200,000 2 900,000
66 10 16 2,000,000 2 1,300,000
67 3 9 3,000,000 1 1,500,000
68 3 9 3,200,000 3 2,000,000
69 4 11 3,000,000 2 3,500,000
70 2 9 3,500,000 4 2,800,000
71 4 10 3,300,000 1 2,000,000
72 3 6 3,500,000 2 1,900,000
73 4 11 3,000,000 3 2,500,000
74 3 9 5,000,000 2 2,000,000
75 4 11 3,000,000 4 2,200,000
76 3 6 2,800,000 2 800,000
77 1 8 2,500,000 2 1,000,000
78 10 16 3,000,000 2 2,400,000
79 5 16 2,500,000 5 1,300,000
80 3 16 3,800,000 3 900,000
81 7 16 3,000,000 2 2,500,000
83
82 3 8 2,800,000 2 1,700,000
83 1 6 3,000,000 2 1,500,000
84 2 8 3,500,000 0 2,000,000
85 1 7 3,000,000 3 2,300,000
86 11 16 4,000,000 3 1,300,000
87 2 6 4,800,000 1 800,000
88 1 8 3,900,000 2 1,200,000
89 3 11 2,500,000 2 1,000,000
90 3 11 1,500,000 4 3,200,000
91 3 11 3,200,000 1 2,000,000
92 3 11 1,500,000 2 2,500,000
93 1 9 1,800,000 4 2,800,000
94 5 13 3,000,000 3 1,500,000
95 3 12 2,000,000 5 3,000,000
96 3 12 2,500,000 4 3,200,000
97 3 12 3,000,000 1 2,200,000
98 3 12 3,000,000 2 2,500,000
99 2 12 1,300,000 2 3,000,000
10 2 2,000,000 3 2,500,000
0 12
Lampiran 10 :Dokumentasi
84