Professional Documents
Culture Documents
Hukum Islam Dan Konstribusi Umat Islam Indonesia
Hukum Islam Dan Konstribusi Umat Islam Indonesia
Indonesia
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
2. Deriansyah Mi’raj
3. M.Huanza
4. Nanda Ayudiani
5.Nidya Tasha
PENDAHULUAN
Islam adalah syari’at Allah terakhir yang diturunkan-Nya kepada penutup para nabi dan
rasul-Nya, Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Islam merupakan satu-
satunya agama yang diridhoi Allah. Islam adalah agama yang dasarnya tauhid, syi’arnya
kejujuran, porosnya keadilan, tiangnya kebenaran, ruhnya kasih sayang. Ia merupakan agama
agung yang mengarahkan manusia kepada seluruh hal yang bermanfa’at, serta melarang dari
segala hal yang membahayakan bagi agama dan kehidupan mereka di dunia.
Dengannya Allah meluruskan ’aqidah dan akhlak, serta memperbaiki kehidupan dunia
dan akhirat. Islam adalah agama yang lurus, yang sangat bijaksana dan sempurna dalam
segala berita dan hukum-hukumnya. Ia tidak memberitakan kecuali dengan jujur dan benar,
dan tidak menghukum kecuali dengan yang baik dan adil, yaitu: ’aqidah yang benar, amalan
yang tepat, akhlak yang utama dan etika yang mulia.
Menurut Christian Snouck Hurgronje, Islam adalah agama hukum dalam arti kata yang
sesungguh-sungguhnya. Hal ini berarti bahwa selain dari agama islam mengandung norma-
norma hukum baik kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah,
yang sepenuhnya dapat dilaksanakan oleh pemeluknya secara pribadi maupun kaidah-kaidah
yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan benda dalam masyarakat yang
memerlukan bantuan penyelenggara negara untuk dapat dilaksanakan oleh pemeluk agama
Islam dengan sempurna, juga bermakna bahwa agama Islam dan hukum Islam tidak dapat
dicerai pisahkan.
I.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Hukum Islam dan sumber-sumber hukum dalam Islam ?
2. Bagaimana Perkembangan Hukum Islam ?
3. Bagaimana Penerapan Hukum Islam dalam kehidupan Masyarakat ?
4. Bagaimana Kontribusi Hukum Islam dalam Perundang-undangan di Indonesia ?
I.3 TUJUAN
Diharapkan pembaca dapat mengetahui lebih dalam mengenai Hukum Islam baik
perkembangannya maupun penerapannya dalam kehidupan masyarakat serta pembaca juga
dapat mengetahui bagaimana Kontribusi Hukum Islam dalam Perundang-undangan di
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber adalah asal sesuatu. Sumber hukum Islam adalah asal (tempat pengambilan)
hukum Islam. Dalam kepustakaan hukum Islam, sumber hukum Islam sering pula disebut
dengan dasar hukum atau dalil hokum. Dalam Al Quran Surat An Nisa : 59 disebutkan bahwa
setiap muslim wajib mengikuti kehendak Allah, kehendak Rosul dan kehendak ulil ‘amri
yakni orang yg mempunyai “kekuasaan” berupa ilmu pengetahuan utk mengalirkan ajaran
hukum Islam dari dua sumber utamanya yakni Al Quran dan Sunnah Nabi Muhammad.
AL QURAN
Al Quran adl sumber hukum pertama dan utama. Ia memuat kaidah-kaidah hukum
fundamental (asasi) yg perlu dikaji dengan teliti dan dikembangkan lbh lanjut. Al Quran
berasal dr kata qara-a (membaca) berubah menjadi kata benda qur’an berarti bacaan atau
sesuatu yg hrs dibaca dan dipelajari.
Al Quran adl wahyu Allah yg berfungsi sbg mukjizat bagi Muhammad, sebagai pedoman
hidup bg setiap muslim dan sebagai korektor dan penyempurna kitab-kitab Allah
sebelumnya.
Sayid Husein Nasr berkata bhw al quran mempunyai tiga petunjuk bg manusia :
Pertama, adl ajaran yg memberi pengetahuan ttg berbagai hal baik jagat raya maupun
makhluk yg mendiaminya, termasuk ajaran ttg keyakinan atau iman, hukum atau syariat, dan
moral atau akhlak.
Kedua, Al Quran berisi sejarah atau kisah-kisah manusia zaman dl termasuk kejadian para
Nabi, dan berisi pula ttg petunjuk di hari kemudian atau akhirat.
Ketiga, Al Quran berisi pula sesuatu yg sulit dijelaskan dgn bahasa biasa karena mengandung
sst yg berbeda dgn yg kita pelajari secara rasional.
Al Quran ditulis sejak Nabi msh hidup. Begitu wahyu turun kpd Nabi, Nabi langsung
memerintahkan para sahabat penulis wahyu utk menuliskannya scr hati-hati. Wahyu
ditulis sekaligus dihafalkan dan diamalkan.
Pd ms pemerintahan Abu Bakar ash Shiddiq Al Quran telah dikumpulkan dlm mushaf
(kumpulan lembaran-lembaran yg tertulis). Zaid ibn Tsabit sbg sekretaris Nabi,
mendptkan tugas tersebut dan scr hati-hati ia mengumpulkan ayat-ayat Al Quran yg
telah ditulis di depan Nabi dan yg disimpan di rumah Nabi serta disesuaikan dgn ayat-
ayat Quran yg dihafal para sahabat.
Pd masa pemerintahan khalifah ke-3 yi Usman bin Affan, lembaran-lembaran Al
Quran yg disimpan oleh Hafsah (Abu Bakar-Umar-Hafsah) disalin oleh Zaid ibn
Tsabit menjadi beberapa naskah. Hal ini mengingat penganut Islam semakin byk,
meluas hingga di luar semenanjung Arab.
Al Quran memuat kata-kata yg padat dan tidak mudah difahami. Oleh karenanya
diperlukan penjelasan dan penafsiran. Dalam perkembangan selanjutnya muncul
disiplin ilmu Ulumul Quran sbg ilmu yg khusus mempelajari ttg Al Quran. Tafsir Al
Quran jg berkembang terus mengikuti perkembangan pemikiran dan pengetahuan
manusia.
Al quran terdiri dari 114 surat; 91 surat turun di Makkah dan 23 surat turun di
Madinah. Surat yang turun di Makkah dinamakan makiyyah, pada umumnya suratnya
pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlak, ditujukan kepada
manusia. Sedangkan yang turun di Madinah disebut surat Madaniyyah.
pada umumnya surat madaniyyah panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan dan seseorang dengan sesamanya.
Menurut para ahli, secara garis besar Al quran memuat soal-soal yang berkenaan
dengan :
1. Aqidah
2. Syariah, terdiri ibadah dan muamalah
3. Akhlak
4. Kisah-kisah umat terdahulu
5. Berita-berita ttg jaman yg akan datang
6. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan
1. Hukum I’tiqadiyah yi: hukum yang berkaitan dengan kewajiban para subyek hukum untuk
mempercayai Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, Rosul-rosulNya, hari
pembalasan, dan takdir Allah.
2. Hukum-hukum akhlak yaitu hukum yang berhubungan dengan kewajiban subyek hukum
untuk menghiasi dirinya dengan sifat-sifat keutamaan dan menjauhkan diri dari sifat tercela.
3. hukum amaliyah dibagi kedalam dua jenis yaitu hukum ibadah (hukum yang mengatur
hubungan antara manusia dengan tuhannya) dan hukum muamalah (hukum yang mengatur
hubungan manusia dengan sesamanya)
Ayat Al quran mengenai hukum amaliyah berjumlah 368 ayat, hanya 3% saja dari
seluruh ayat-ayat Al quran.
Ayat-ayat Al quran ada yang muhkamat dan ada pula yang mutasyabihat. ayat
muhkam adalah ayat yang memuat ketentuan-ketentuan yang sudah jelas maknanya.
ayat mutasyabih adalah ayat perumpamaan sehingga hanya dapat dipahami oleh orang
yang mempunyai pengetahuan yang luas dan mendalam tentang Al quran. Teks Al
quran mengenai hukum tercantum dalam ayat-ayat muhkam.
Ayat-ayat Al Quran diturunkan scr berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun.
Ayat yg pertama turun adalah yg terdapat dlm surat Al Alaq ayat 1-5. Sedangkan ayat
terakhir adl yg terdapat dlm surat Al Maidah, yi ayat 1-3.
AS SUNNAH/AL HADITS
Scr etimologis, hadits bisa berarti baru, dekat dan khabar. Dalam tradisi hukum Islam
hadits berarti segala perbuatan, perkataan dan keizinan Nabi Muhammad.
Pengertian hadits identik dengan sunnah yg scr etimologis berarti jalan atau tradisi.
Ada yg berpendapat antara hadits dan sunnah berbeda, akan tetapi dlm kebiasaan
hukum Islam, hadits dan sunnah hy berbeda dr sisi penggunaan, tidak dlm isi dan
tujuannya.
Bayan tafsir yi menerangkan ayat-ayat yg sgt umum. Misal hadits “shalatlah kamu
sebagaimana kamu melihatku shalat” adl mrpk tafsiran dr ayat quran yg umum yi
“kerjakan shalat”
Bayan taqrir yi as sunnah berfungsi utk memperkokoh dan memperkuat pernyataan Al
Quran. Misal Hadits “Berpuasalah ketika melihat bulan dan berbukalah krn
melihatnya” adl memperkokoh QS 2 : 185
Bayan Taudhih, yi menerangkan maksud dan tujuan ayat Al Quran, seperti pernyataan
Nabi “Allah tdk mewajibkan zakat melainkan spy mjd baik harta-hartamu yg sdh
dizakati” adl penjelasan thd ayat Al Quran “Dan orang-orang yg menyimpan emas
dan perak kmd tidak membelanjakannya di jalan Allah, maka gembirakanlah mrk dgn
azab yg pedih”
Jenis/Macam Hadits
1. sahih adl hadits yg diriwayatkan oleh perawi yg adil yi orang yg senantiasa berkata
benar dan menjauhi perbuatan terlarang, mempunyai ketelitian yg sempurna, sanad
(mata rantai yg menghubungkan)bersambung samapi kepada Nabi Muhammad, tdk
mempunyai cacat dan tdk pula berbeda dgn periwayatan orang-orang yg terpercaya.
2. hasan yi hadits yg diriwayatkanoleh perawi yg adil namun krg teliti, sanadnya
bersambung sampai kepada Nabi, dan tidak pula cacat.
3. da’if atau lemah yi hadits yg tidak memenuhi persyaratan sepertihalnya hadits sahih
dan hasan.
IJTIHAD
1. Penggunaan pikiran utk menentukan hukum yg tdk ditentukan scr eksplisit oleh
Quran dan Sunnah
2. Penggunaan fikiran dlm mengartikan, menafsirkan dan mengambil kesimpulan dr
suatu ayat atau hadits.
Kedudukan Ijtihad
Pd dsrnya yg ditetapkan oleh ijtihad tdk dpt melahirkan keputusan yg mutlak absolut.
Keputusan yg ditetapkan oleh ijtihad mgk berlaku bg satu orang tp tidak berlaku bg
orang lain. (menyangkut tempat dan waktu)
Ijtihad tdk berlaku dlm urusan ibadah mahdhah
Keputusan ijtihad tdk boleh bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah
Dalam proses berijtihad hendaknya dipertimbangkan faktor-faktor motivasi, akibat,
kemaslahatan umum dan kemanfaatan bersama.
Metode Berijtihad
Qiyas = reasoning by analogy yi menetapkan sst hukum thd sesuatu hal yg tdk
diterangkan oleh Quran dan Sunnah, dgn dianalogikan kpd hukum sesuatu yg sdh
diterangkan hukumnya oleh Quran dan Sunnah, krn ada sebab yg sama.
Cth : Surat Al Isra: 23, ssorg tdk blh berkata uf/cis kpd orang tuanya, krn menyakiti orang
tua. Oleh karenanya memuluk, menyakiti dll thd orang tua jg tdk boleh.
1. Menguasai bhs Arab utk dpt memahami Al Quran dan kitab-kitab berbahasa Arab
2. Mengetahui isi dan sistem hukum Al Quran dan ilmu utk memahami al quran
3. Mengetahui hadis-hadis hukum dan ilmu-ilmu hadits
4. Menguasai kaidah-kaidah fikih
5. Mengetahui tujuan hukum Islam
6. Jujur dan ikhlas
AL Ahkam Al Khamsah
Disebut jg Hukum Taklifi adl lima macam kaidah atau lima kategori penilaian
mengenai benda dan tingkah laku manusia dlm Islam.
Penilain tsb :