You are on page 1of 5

Nama : Rizqiana Ramadhani

NPM : 2320305091

Kelas : 02

RESUME BIOLOGI UMUM

PERTEMUAN KE 06

A. Sistem Gerak Manusia

Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang
merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang),
persendian, dan otot. Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat
bergerak bila dibantu oleh otot. Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pipa,
tulang pipih, tulang pendek, sedangkan berdasarkan pada zat penyusun dan sturkturnya tulang
dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras. Fungsi persendian adalah menghubungkan antara
tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat
menggerakkan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan.

1. Rangka (Tulang)

Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan
bergerak bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah unsur
kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen.

➢ Fungsi Rangka Pada Manusia :


• Sebagai penegak tubuh
• Sebagai pembentuk tubuh
• Sebagai tempat melekatnya otot (otot rangka)
• Sebagai pelindung bagian tubuh yang penting
• Sebagai tempat pembentukkan sel darah merah
• Sebagai alat gerak pasif
➢ Kerangka manusia dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu:
o Bagian Tengkorak (Kepala)

Tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat pembuatan sel-sel darah merah dan
sel-sel darah putih. Terdiri dari 1 tulang dahi, 2 tulang tapis, 2 tulang hidung, 2 tulang ubun-ubun, 2
tulang pipi, 2 tulang langit-langit, 2 tulang baji, 2 tulang pelipis, 2 tulang air mata, 2 tulang rahang
atas, 1 tulang lidah, 1 tulang tengkorak, 2 tulang rahang bawah.

o Bagian Badan

Bagian badan terbagi menjadi 5 kelompok, yaitu:

1. Ruas-ruas tulang belakang (33 ruas) terdiri 7 ruas tulang belakang, 12 ruas tulang punggung, 5
ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang, 4 ruas tulang ekor

2. Tulang rusuk (12 pasang) terdiri dari 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, 2
pasang tulang rusuk Melayang
3. Tulang dada, terdiri dari tulang hulu, tulang badan, tulang pedang-pedangan

4. Gelang bahu terdiri dari 2 tulang selangka (kiri dan kanan), 2 tulang belikat (kiri dan kanan)

5. Gelang panggul terdiri dari 2 tulang duduk (kiri dan kanan), 2 tulang usus (kiri dan kanan), 2 tulang
kemaluan (kiri dan kanan)

o Bagian Anggota Gerak

Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1.Anggota gerak atas terdiri dari: 2 tulang pengumpil, 2 tulang lengan atas, 2 tulang hasta, 16 tulang
pergelangan tangan, 10 tulang telapak tangan, 28 ruas tulang jari tangan (tiap jari 3, kecuali ibu jari 2)

2.Anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari : 2 tulang paha, 2 tulang tempurung lutut, 2
tulang kering, 2 tulang betis, 14 tulang pergelangan kaki, 10 tulang telapak kaki, 28 ruas tulang jari
kaki (tiap jari 3, kecuali ibu jari 2)

➢ Jenis dan Fungsi Tulang pada Manusia

Menurut jenisnya tulang pada manusia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:

a. Tulang Rawan (kartilago) → Hialin, fibrosa, dan Elastis


b. Tulang Keras (osteon) → tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang selangka. Tulang
keras tersusun atas Osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), Osteosit (sel-sel tulang
dewasa), Osteoklas (sel-sel penghancur tulang)
➢ Bentuk Tulang
1. Tulang pipa

Bentuknya bulat, panjang dan tengahnya berongga. Contohnya tulang paha, tulang lengan atas,
tulang jari tangan. Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah.

2. Tulang pipih

Bentuknya pipih ( gepeng ). Contohnya tulang belikat, tulang dada, tulang rusuk. Berfungsi sebagai
tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih

3. Tulang pendek

Bentuknya pendek dan bulat. Contohnya Ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan,
tulang pergelangan kaki. Berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih.

➢ Persendian

Menurut sifat gerakannya persendian (sendi) dapat dibedakan menjadi tiga ( 3 macam) yaitu:

1. Sendi Mati (Sinartrosis)

Yaitu persendian yang tidak memiliki celah sendi sehingga tidak memungkinkan terjadinya
pergerakan, misalnya persendian antar tulang tengkorak.

2. Sendi Kaku (Amfiartrosis)

Yaitu persendian yang terdiri dari ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih memungkinkan
terjadinya gerak yang sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas tulang.
3. Sendi Gerak (Diartrosis)

Yaitu persendian yang terjadi pada tulang satu dengan tulang yang lain tidak dihubungkan dengan
jaringan sehingga terjadi gerakan yang bebas. Sedangkan sendi gerak dapat dibedakan menjadi
beberapa macam sendi, diantaranya:

A.Sendi Engsel, yaitu persendian yang dapat digerakan kesatu arah. Contohnya persendian antara
tulang paha dengan tulang betis persendian antara tulang lengan dengan tulang hasta

B. Sendi Putar, yaitu persendian yang dapat digerakan secara berputar. Contohnya persendian antara
tulang leher dengan tulang atlas dan persendian antara hasta dengan tulang pengumpil

C. Sendi Peluru, yaitu persendian yang dapat digerakan kesegala arah. Contohnya persendian antara
gelang bahu dengan tulang lengan atas dan persendian antara gelang panggul dengan tulang paha

D. Sendi Pelana, yaitu persendian yang dapat digerakan kedua arah. Contohnya persendian pada ibu
jari tangan dan persendian antara tulang pergelangan tangan dengan tulang tapak tangan

E. Sendi geser, yaitu persendian yang memunkinkan terjadinya gerakan pada satu bidang saja atau
gferak bergeser. Contohnya persendian pada pergelangan kaki dan persendian pada tulang belakang

B. Sistem Gerak Hewan

Hewan dikelompokan menjadi dua yaitu hewan vertebrata dan hewan avertebrata. Hewan
vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Contoh hewan vertebrata adalah beruang,
kelinci, kucing, sapi, kuda, harimau, kanguru, badak, bebek, elang, burung hantu, penguin, hiu, ikan
pari, katak, buaya, iguana, dan ular. Sedangkan hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki
tulang belakang. Contoh hewan invertebrata adalah cacing, lintah, belalang, lebah, laba-laba,
capung, ubur-ubur, terumbu karang, timun laut, bintang laut, kerang, cumi-cumi, siput, dan gurita.
Organ antara sistem gerak yang terdapat pada hewan vertebrata dan avertebrata berhubungan
langsung dengan bentuk rangka dan tubuh hewan, akan tetapi cara hewan berpindah tempat
berbeda antara hewan satu dengan hewan yang lainnya.

C. Sistem Pencernaan Manusia

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi ukuran
yang lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-organ pencernaan. Sistem pencernaann (digestive
system) merupakan sistem organ dalam yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan
nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Pada dasarnya sistem pencernaan
makanan dalam tubuh manusia terjadi di sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi 3
bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung. Selanjutnya
adalah proses penyerapan sari – sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses
pengeluaran sisa – sisa makanan melalui anus. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu :

1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang terjadi di lambung.Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai di
dalam mulut. Secara fisik oleh gigi dan lidah dan secara kimia oleh kelenjar ludah.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul
yang berukuran kecil. Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan,
air, dan elektrolit bagi tubuh dan nutrien yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
• Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses-proses berikut :

a.Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

b.Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan).

c.Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan
melalui saluran pencernaan.

d.Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi
dapat berlangsung.

e.Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.

f.Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk
feses dan saluran pencernaan.

• Organ-organ Pencernaan

a. Saluran Pencernaan → rongga mulut, lidah (Lingua), tekak (Faring), kerongkongan (Esofagus),
lambung (Ventrikel), usus halus (Intestinum Tenue), usus besar (Intestinum), dan anus

b. Kelenjar Pencernaan → kelenjar ludah (parotis,submandibulavis,sublingualis), kelenjar di lambung,


kelenjar di usus (sukrase,maltase,laktase,dan enzim peptidase), hati, pankreas.

D. Sistem Pencernaan Hewan

Organ atau sistem pencernaan hewan melaksanakan empat macam fungsi yaitu memasukkan
makanan kedalam tubuh, mengubah makanan yang kompleks menjadi sederhana, menyerap hasil
pencernaan serta membawa hasil penyerapan ke dalam darah dan mengeluarkan sisa makanan yang
tidak tercerna atau yang tidak dapat diserap oleh tubuh. Bagian makanan yang tercerna dan terserap
digunakan oleh tubuh hewan sebagai sumber energi dan bahan pembangun tubuh. Setelah
mendapatkan makanan hewan harus mencernanya dengan baik agar sari-sarinya dapat diserap oleh
sel-sel tubuh. Pada hewan baik ruminansia maupun non ruminansia makanan dicerna dalam saluran
khusus yang sudah berkembang dengan baik, pencernaan berlangsung di dalam organ khusus yang
disebut organ gastrointestinal. Sistem pencernaan hewan ruminansia berbeda dengan hewan non
ruminansia atau yang dikenal dengan monogastrik dan juga berbeda dengan sistem pencernaan
unggas. Sapi, kerbau , kambing dan domba termasuk hewan ruminansia. Pencernaan adalah suatu
proses menguraikan makanan yang mempunyai struktur yang komplek dan rumit menjadi bentuk
yang lebih sederhana untuk diserap tubuh hingga dapat digunakan tubuh sebagai energi dan segala
fungsi metabolik lainnya.
RQA

Pertanyaan :

1. Apa perbedaan hewan ruminansia dan non ruminansia?

2. Apa perbedaan sistem gerak hewan vertebrata dan avertebrata?

3. Apa saja fungsi sistem pencernaan hewan?

Jawaban :

1. Hewan ruminansia adalah herbivor yang hanya mengonsumsi tumbuhan. Sedangkan hewan
nonruminansia, yaitu omnivor atau karnivor, memakan tumbuhan dan daging.

2. Hewan vertebrata adalah hewan yang memiliki tulang belakang. Sedangkan hewan invertebrata
adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang.

3. Fungsi sistem pencernaan hewan adalah memasukkan makanan kedalam tubuh, mengubah
makanan yang kompleks menjadi sederhana, menyerap hasil pencernaan serta membawa hasil
penyerapan ke dalam darah dan mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna atau yang tidak
dapat diserap oleh tubuh.

You might also like