You are on page 1of 14

JURNAL PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN


MEDIA GOOGLE CLASSROOM DAN ZOOM CLOUD MEETINGS
PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF
KELAS X TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR DI SMK
NEGERI 2 MEDAN

PENELITI :

DIMAS PRASETYO
5163122003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Jurnal ini diajukan oleh :

DIMAS PRASETYO –NIM. 5163122003


Program Studi S-1 Pendidikan Teknik Otomotif
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Fakultas Teknik - Universitas Negeri Medan
2022

Telah diperiksa dan disetujui


Medan, Juli 2022

Disetujui oleh :
Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Sahala Siallagan, M.Sc, Ph.D


NIP. 196011101986011002
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA
MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE CLASSROOM DAN ZOOM
CLOUD MEETINGS PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI
DASAR OTOMOTIF KELAS X TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA
MOTOR DI SMK NEGERI 2 MEDAN

Dimas Prasetyo1, Sahala Siallagan2


1
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik UNIMED
2
Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik UNIMED
Email : dimasprst218@gmail.com1 , 2

ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang perbandingan hasil belajar siswa yang diajar
menggunakan media Google Classroom dan Zoom Cloud Meetings pada mata pelajaran
Teknologi Dasar Otomotif Kelas X TBSM SMK di Negeri 2 Medan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media Google
Classroom pada mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif, untuk mengetahui hasil belajar
siswa yang diajar menggunakan media Zoom Cloud Meetings pada mata pelajaran
Teknologi Dasar Otomotif Kelas X TBSM di SMK Negeri 2 Medan dan untuk mengetahui
perbandingan hasil belajar siswa menggunakan media Google Classroom dan Zoom Cloud
Meetings pada mata pelajaran Teknologi Dasar Otomotif kelas X Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor di SMK Negeri 2 Medan.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen. Penelitian dilaksanakan
pada semester genap tahun ajaran 2020/2021. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X
TBSM 1 dan X TBSM 2 di SMK Negeri 2 Medan yang masing-masing berjumlah 25 siswa.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan instrumen tes hasil
belajar berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 butir soal. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, untuk siswa yang diajar
menggunakan media Google Classroom didapatkan hasil yaitu nilai rata-rata sebesar 78
dari skor maksimal 100, dari 25 siswa. Sementara untuk siswa yang diajar menggunakan
media Zoom Cloud Meetings didapatkan hasil yaitu nilai rata-rata sebesar 66,4 dari skor
maksimal 100, dari 25 siswa. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji t tabel
diperoleh nilai 22,41. Jika dibandingkan dengan nilai t tabel yang besarnya 2,4 maka dapat
dinyatakan bahwa t0 > tα = 22,41 > 2,4. Hal ini menunjukkan bahwa H0 pada penelitian ini
ditolak. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar Teknologi Dasar Otomotif antara media Google Classroom dan Zoom Cloud
Meetings siswa kelas X TBSM di SMK Negeri 2 Medan.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Google Classroom dan Zoom Cloud Meetings
ABSTRACT
This study discusses the comparison of student learning outcomes who are taught using
Google Classroom and Zoom Cloud Meetings media on Basic Automotive Technology
subjects for Class X TBSM in SMK Negeri 2 Medan. The purpose of this study is to
determine the learning outcomesof students who are taught using Google Classroom media
in Basic Automotive Technology subjects, to determine student learning outcomes using
Zoom Cloud Meetings media in Automotive Basic Technology subjects, and to compare
student learning outcomes using Google Classroom and Zoom Cloud Meetings on the
subject of Basic Automotive Technology in class X TBSM at SMK Negeri 2 Medan.
This research is an experimental research type. The research was carried out in
the even semester of the 2020/2021 academic year. The population of this study were
students of class X TBSM 1 and X TBSM 2 at SMK Negeri 2 Medan, each of which
amounted to 25 students. The data collection technique used was the use of a multiple-
choice test instrument in th form 20 questions. The data analysis technique in this study
used descriptives analysis techniques.
Based on results of research and data analysis, for students who are taught using
Google Classroom media, the results obtained are the average value of 78 out of a
maximum score of 100, out of 25 students. Meanwhile, for students who are taught using
Zoom Cloud Meetings media, the results are an average score of 66.4 out of a maximum
score of 100, out of 25 students. Based on the results of hypothesis testing with the t-table
test, the value 22.41. When compared with the t table value of 2.4, it can be stated that t0 >
tα = 22.41 > 2.4. This shows that H0 this study is rejected. Based on these results, it can be
concluded that there are differences in learning outcomes of Basic Automotive Technology
between Google Classroom media and Zoom Cloud Meetings for class X TBSM students
at SMK Negeri 2 Medan.

Keywords: Learning Outcomes, Google Classroom, and Zoom Cloud Meetings

1
I.PENDAHULUAN belajar tradisional (offline) dan online
adalah suatu keputusan yang
Sejak Pandemi Covid-19 bijaksana sebagai jembatan atas
melanda Indonesia, dunia pendidikan derasnya arus penyebaran sumber
mengalami perubahan yang belajar elektronik (e-learning) dan
signifikan. Salah satu perubahan pada kesulitan melepaskan diri dari
aspek pendidikan adalah kebijakan pemanfaatan sumber-sumber belajar
belajar dalam jaringan (e-learning) yang digunakan dalam ruang kelas.
untuk seluruh peserta didik semua Artinya, bagaimanapun teknologi
jenjang pendidikan dikarenakan yang digunakan pada e-learning
adanya pembatasan sosial. Menteri belum mampu menggantikan
Pendidikan dan Kebudayaan pelaksanaan pembelajaran tatap muka
Republik Indonesia mengeluarkan karena metode interaksi tatap muka
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 konvensional masih jauh lebih efektif
Tentang Pelaksanaan Kebijakan dibandingkan dengan pembelajaran
Pendidikan Dalam Masa Darurat online atau e-learning. Selain itu,
Penyebaran Coronavirus Disease keterbatasan dalam akses internet,
(Covid-19) poin ke 2 yaitu proses perangkat keras (hardware) dan
belajar dari rumah dilaksanakan perangkat lunak (software), serta
dengan ketentuan sebagai berikut: a. pembiayaan sering menjadi hambatan
Belajar dari rumah melalui dalam memaksimalkan belajar online.
pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan Berdasarkan hasil observasi
untuk menuntaskan seluruh capaian dan wawancara yang peneliti lakukan
kurikulum untuk kenaikan kelas di SMK Negeri 2 Medan dapat
maupun kelulusan; b. Belajar dari diketahui bahwa selama masa
rumah dapat difokuskan pada pandemi Covid-19, pembelajaran
pendidikan kecakapan hidup antara jarak jauh dilakukan melalu perantara
lain mengenai Pandemi Covid-19; c. media Zoom Cloud Meetings dan
Akrivitas dan tugas pembelajaran dari luring (luar jaringan). Artinya, siswa
rumah dapat bervariasi antar siswa, tetap harus datang ke sekolah untuk
sesuai minat dan kondisi masing- mengambil materi yang diberi oleh
masing, termasuk guru, kemudian guru melakukan
mempertimbangkan kesenjangan pembelajaran jarak jauh melalui
akses/fasilitas belajar dirumah; d. aplikasi Zoom Cloud Meetings. Oleh
Bukti atau produk aktivitas belajar karena itu, penelitian ini
dari rumah diberi umpan balik yang menggunakan media Google
bersfiat kualitatif dan berguna dari Classroom sebagai alternatif solusi
guru, tanpa harus memberi skor/nilai untuk membantu disetiap proses
kuantitatif. pembelajaran. Hal ini disebabkan
hampir seluruh siswa memiliki
Menurut Yaumi (2018), smartphone berbasis android yang
pemaduan penggunaan sumber
3
bisa digunakan untuk mengakses Penelitian eksperimen bertujuan
aplikasi Google Classroom. untuk mengetahui ada dan tidaknya
perbandingan dari suatu masalah
Pemanfaatan teknologi yang diselidiki atau subjek penelitian.
informasi seperti e-learning akan Penelitian eksperimen yang
membawa perubahan dalam sistem digunakan adalah quasi experimental
pendidikan yang dikembangkan, atau eksperimen semu. Eksperimental
materi yang akan disampaikan, semu adalah eksperimen untuk
bagaimana proses instruksional dan memperoleh informasi yang
pembelajaran yang dilakukan, serta merupakan perkiraan bagi informasi
hambatan-hambatan yang akan yang dapat diperoleh dengan
dihadapi baik oleh siswa, guru, dan eksperimen yang sebenarnya dalam
penyelanggara pendidikan. keadaan yang tidak memungkinkan
Penggunaan media seperti Google untuk mengontrol atau
Classroom dan Zoom Cloud Meetings memanipulasikan semua variabel
dalam proses pembelajaran menjadi yang relevan (Suryabrata Sumadi,
alternatif solusi yang dapat digunakan 2009).
dalam masa pandemi Covid-19
seperti saat ini. Selain itu dengan Uji coba tes dilakukan untuk
pembelajaran e-learning juga mengetahui kelayakan perangkat tes
diharapkan kognitif siswa terhadap hasil belajar dalam pengambilan data.
prestasi belajar dapat mudah tercapai. Instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini berupa soal tes
tertulis pilihan berganda yang terdiri
dari 20 butir soal untuk kompetensi
II.METODE PENELITIAN
dasar mata pelajaran Teknologi Dasar
Penelitian ini dilakukan di Otomotif kelas X TBSM. Uji coba tes
SMK Negeri 2 Medan. Penelitian ini ini akan dilakukan di kelas X TBSM
dilaksanakan pada bulan Mei 2021. 3 di SMK N 2 Medan. Uji instrumen
yang dilakukan adalah uji validitas
Jenis penelitian yang dan realibilitas. Instrumen yang
digunakan pada penelitian ini adalah reliabel berarti instrumen yang
penelitian eksperimen. Penelitian digunakan beberapa kali mengukur
eksperimen adalah salah satu objek yang sama, akan menghasilkan
penelitian yang paling cocok untuk data yang sama (Sugiyono, 2010).
peneliti gunakan. Dari sekian banyak
penelitian yang mungkin digunakan, 1. Validitas tes
eksperimen adalah cara yang paling Validitas adalah suatu ukuran
baik untuk menunjukkan yang menunjukkan tingkat-tingkat
perbandingan dan hubungan antar kevalidan atau kesahihan suatu
variabel. instrumen (Suharsimi Arikunto,
2010). Suatu instrumen dikatakan
valid apabila mampu mengukur apa
4
yang diinginkan. Dalam menguji 2. Reliabilitas Tes
validitas butir menggunakan teknik Menurut Suharsimi Arikunto
korelasi product moment person. (2007), reliabilitas menunjukkan pada
Untuk menghitung dengan tingkat keterandalan sesuatu.
mengkorelasikan skor tiap butir Instrumen yang reliabel akan
dengan skor total, skor butir dilihat memberi hasil yang teatp walau
sebagai nilai x dan skor total sebagai dilakukan oleh siapa saja. Salah satu
nilai y. Rumus yang digunakan metode pengujian reliabilitas dengan
adalah sebagai berikut: menggunakan metode Alpha-
𝚺𝒙𝒚 Cronbach.
𝒓𝒙𝒚 = Rumus Alpha-Cronbach
√(𝚺𝒙𝟐 )(𝚺𝒚𝟐
adalah sebagai berikut:
Dimana: 𝒌 ∑𝒔𝒊 𝟐
𝒓𝒊 = {𝟏 𝟐 }
(𝐤 − 𝟏) 𝒔𝒕
x=X- X
y=Y- Y Dimana :
X = nilai rata-rata dari X
Y = nilai rata-rata dari Y ri = reliabilitas instrumen
(Suharsimi Arikunto, 2007:70)
k = mean kuadrat antara subyek
Dari hasil perhitungan
∑si2 = mean kuadrat kesalahan
korelasi akan didapat suatu koefisien
korelasi yang digunakan untuk St2 = varians total
mengukur tingkat validiras suatu item
dan menentukan apakah suatu item Rumus untuk varian total dan varian
item:
valid digunakan atau tidak. Dalam
menentukan valid atau tidaknya suatu ∑𝑿𝒕 𝟐 (∑𝑿𝒕 )𝟐
St2 = −
item yang digunakan, biasanya 𝒏 𝒏

dilakukan dengan membandingkan 𝑱𝑲𝒊 𝑱𝑲𝒔


Si2 = −
koefisien korelasi dari setiap item 𝒏 𝒏𝟐
dengan r tabel.
dimana:
Apabila rxy ≥ rtabel = valid
JKi = jumlah kuadrat seluruh skor
item
Apabila rxy ≤ rtabel = tidak valid
JKs = jumlah kuadrat subyek

Sugiyono (2010:365)
reliabilitas instrumen menggunakan
Alpha-Cronbach, maka instrumen
5
dapat dikatakan reliabel apabila Keterangan:
koefisien alpha≥ rtabel dengan taraf
signifikansi 5%. Untuk mengetahui E1 : Kelas Eksperimen I
bahwa koefisien data itu E2 : Kelas Eksperimen II
reliabilitasnya kuat menggunakan T1 : Perlakuan menggunakan media
rumus tersebut dan diinterpetasikan Google Classroom
dengan koefisien korelasi sebagai T2 : Perlakuan menggunakan media
berikut: Zoom Cloud Meetings
Tabel 3.3 Kategori Reliabilitas Soal O1 dan O3 : Nilai Pre-test
Interval Kategori O2 dan O4 : Nilai Post-test
Koefisien Reliabilitas
Pada tahap awal kelas
0,00-0,199 Sangat Rendah eksperimen diberikan pretest yang
nantinya akan dijadikan dasar
0,20-0,399 Rendah penilaian karakteristik sampel untuk
kemudian dilanjutkan ke tahap
0,40-0,599 Sedang berikutnya. Adapun tujuan dari
0,60-0,799 Kuat pemberian pretest adalah untuk
mengetahui kecerdasan awal peserta
0,80-1,000 Sangat Kuat didik pada mata pelajaran Teknologi
Dasar Otomotif. Pemberian soal
pretest dilakukan secara daring
dengan menggunakan aplikasi
Google Classroom sebagai medianya.
Desain penelitian yang digunakan
Selanjutnya perlakuan yang diberikan
adalah “Pretest-Posttest Control
kepada kelas eksperimen I adalah
Group Design” (Sugiyono, 2015).
memberikan pembelajaran dengan
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
menggunakan media Google
pada tabel.
Classroom, kemudian mengadakan
Desain Penelitian “Pre-Post Test posttest untuk melihat hasil
Control Group Design” pembelajarannya. Pada tahap awal
Kel Prete Treatm Postte kelas eksperimen II juga diberikan
pretest sebagai dasar penilaian
as st ent st karakteristik sampel untuk kemudian
dilanjutkan ke tahap berikutnya.
Pemberian soal pretest dilakukan
E1 O1 T1 O2 secara daring dengan menggunakan
Google Classroom sebagai medianya.
Selanjutnya perlakuan yang diberikan
E2 O3 T2 O4 adalah memberikan pembelajaran
dengan media Zoom Cloud Meetings,
kemudian mengadakan posttest untuk
(Sugiyono, 2015)
melihat hasil pembelajarannya.
6
Pemberian soal posttest untuk kelas J = Xmaks – Xmin
eksperimen I dan eksperimen II
dilakukan secara daring dengan 2) Tentukan banyak kelas interval
menggunakan Google Classroom yang diperlukan. Dapat
sebagai medianya. Dimana soal digunakan aturan sturger, yaitu:
pretest dan posttest yang diberikan K = 1 + 3,3 log n
kepada kelompok eksperimen I sama Dimana n = menyatakan banyaknya
dengan yang diberikan kepada data dan hasil akhir dijadikan
kelompok eksperimen II. bilangan bulat.
3) Tentukan banyaknya kelas
Teknik analisis data dalam interval (P), yaitu hasil bagi
penelitian ini akan didapatkan dua rentang dengan banyaknya kelas.
jenis yaitu kemampuan awal dan data
hasil belajar siswa. Kedua data 𝐽
digunakan untuk menguji hipotesis 𝑃= 48
𝐾
yang diajukan pada penlitian ini.
Teknik analisis data yang digunakan 4) Pilih ujung bawah kelas interval
ada dua yaitu analisis deskriptif data pertama. Untuk ini bisa diambil
dan analisis pengujian hipotesis sama dengan data terkceil, tetapi
penelitian. Peneliti menggunakan selisihnya harus kurang dari
teknik analisis data dengan panjang kelas yang ditentukan,
pendekatan metode kuantitatif selanjutnya tabel diselesaikan
deskriptif. Dimana dalam pengolahan dengan menggunakan nilai-nilai
data secara kuantitatif ini mengolah yang telah dihitung.
data hasil pretest dan posttest. 5) Dengan panjang kelas interval (P)
yang telah ditentukan, maka
1. Analisis Deskriptif banyaknya data mulai dihitung
Analisis deskriptif digunakan dengan data yang lebih kecil dari
untuk mendeskripsikan hasil belajar data terkecil sampai pada panjang
Teknologi Dasar Otomotif yang kelas interval (P) yang telah
diperoleh siswa. Langkah-langkah ditentukan tersebut, dan begitu
yang digunakan adalah sebagai seterusnya (Sudjana, 2005).
berikut:
2. Pengujian Hipotesis
Membuat tabel distribusi frekuensi
Pengujian hipotesis
Untuk memuat tabel distribusi digunakan untuk mengetahui dugaan
frekuensi dengan panjang kelas yang sementaera dirumuskan dalam
sama, maka dilakukan sebagai hipotesis penelitian dengan
berikut: menggunakan uji dua pihak.
1) Tentukan nilai rentang, yaitu
H0 : µ1 = µ2 lawan H1 : µ1 ≠ µ2
data besar dikurangi data
terkecil.

7
Keterangan: 𝑆12 = Varian sampel kelas
H0 : Tidak terdapat perbedaan eksperimen 1
signifikansi terhadap hasil belajar
Teknologi Dasar Otomotif antar 𝑆22 = Varian sampel kelas
kelompok siswa yang menggunakan eksperimen 2
media Google Classroom dengan
Zoom Cloud Meetings. 𝑛1 = Jumlah anggota sampel
H1 : Terdapat perbedaan kelas eksperimen 1
signifikansi terhadap hasil belajar
Teknologi Dasar Otomotif antar 𝑛2 = Jumlah anggota sampel
kelompok siswa yang menggunakan kelas eksperimen 2
media Google Classroom dengan
Zoom Cloud Meetings. Hipotesis penelitian akan di uji
µ1 : rata-rata hasil belajar siswa dengan kriteria pengujian adalah:
yang diajar dengan media Google
Classroom. a. Jika thitung > ttabel maka H0
µ2 : rata-rata hasil belajar siswa ditolak dan H1 diterima, berarti
yang diajar dengan media Zoom terdapat perbedaan signifikansi
Cloud Meetings. terhadap hasil belajar siswa melalui
media Google Classroom dengan
Kriteria data diperoleh dari n1 Zoom Cloud Meetings pada mata
= n2 dengan varian homogen maka pelajaran Teknologi Dasar Otomotif
pengujian hipotesis digunakan uji t siswa kelas X TBSM SMK Negeri 2
sebagai berikut: Medan.
𝑥1 − 𝑥2 b. Jika thitung < ttabel maka H0
𝑡= diterima dan H1 ditolak, berarti tidak
terdapat perbedaan signifikansi
𝑆2 𝑆2
√ 1+ 2 terhadap hasil belajar siswa melalui
𝑛1 𝑛2 media Google Classroom dengan
Zoom Cloud Meetings pada mata
pelajaran Teknologi Dasar Otomotif
(Sugiyono, 2010) siswa kelas X TBSM SMK Negeri 2
Medan.

Keterangan :
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
𝑥1 = Rata-rata skor kelas Pengumpulan data pada
eksperimen 1 penelitian dilakukan dengan
menganalisa permasalahan dan
𝑥2 = Rata-rata skor kelas materi yaitu melalui survei lapangan,
eksperimen 2 kemudian dilanjutkan dengan
pengumpulan materi dan
8
pendukungnya. Survei lapangan kognitif siswa maka dapat
dilakukan melalui obeservasi terbatas ditunjukkan bahwa terdapat 0% siswa
di SMK N 2 Medan. Adapun tahap- yang berkemampuan sangat rendah
tahap dalam pelaksanaan penelitian dan rendah, 8% siswa berkemampuan
yaitu sebagai berikut: sedang, 72% siswa berkemampuan
1. Memberikan tes awal (pretest) tinggi dan 20% siswa berkemampuan
kepada kedua kelas eksperimen sangat tinggi. Dari hasil ini maka
untuk mengukur kemampuan awal dinyatakan bahwa hasil belajar siswa
siswa terhadap materi yang tergolong tinggi. Hal ini dapat
diajarkan. diperhatikan dari persentase siswa
2. Melaksanakan pembelajaran berkemampuan tinggi yaitu sebesar
dengan materi yang sama pada dua 72% dari 25 siswa.
kelas sampel yaitu kelas Berdasarkan penelitian dan
eksperimen I diberikan hasil analisis data, untuk siswa yang
pembelajaran dengan diberikan perlakuan menggunakan
menggunakan Google Classroom media Zoom Cloud Meetings
dan kelas eksperimen II diberikan didapatkan hasil yaitu nilai rata-rata
pembelajaran dengan sebesar 66,4 dari skor maksimal 100.
menggunakan Zoom Cloud Jika dikategorikan dalam kategori
Meetings. tentang hasil kognitif siswa maka
3. Memberikan tes akhir (posttest) ditunjukkan bahwa terdapat 0% siswa
kepada kedua kelas untuk berkemampuan sangat rendah dan
mengukur tingkat penguasaan renda, 32% siswa berkemampuan
terhadap materi yang diajarkan. sedang, 68% siswa berkemampuan
Soal yang diberikan kepada kedua tinggi dan 0% siswa berkemampuan
kelas, waktu dan lama sangat tinggi. Maka dapat
pelaksaannya sama. disimpulkan bahwa hasil belajar
4. Menghitung perbedaan tes awal siswa tergolong tinggi, hal ini dapat
(pretest) dan tes akhir (posttest) diperhatikan pada persentase siswa
masing-masing kelas. yang berkemampuan tinggi yaitu
5. Melihat perbandingan hasil belajar sebesar 68% dari 25 siswa.
siswa yang menggunakan Google Berdasarkan persentase
Classroom dan Zoom Cloud pedoman tentang kategori hasil
Meetings. kognitif siswa menurut Depdikbud,
tidak ada perbedaan pada hasil belajar
Berdasarkan hasil penelitian menggunakan kedua media tersebut.
dan analisis data, untuk siswa yang Namun jika dilihat secara spesifik,
diberikan perlakuan dengan dapat dilihat bahwa hasil belajar
menggunakan media Google menggunakan media Google
Classroom didapatkan hasil nilai rata- Classroom lebih tinggi daripada
rata sebesar 78 dari skor maksimal menggunakan media Zoom Cloud
100. Jika dikategorikan menggunakan Meetings. Dengan demikian dapat
pedoman tentang kategori hasil disimpulkan bahwa terdapat
9
perbedaan hasil belajar Teknologi pembelajaran. Kendala yang sering
Dasar Otomotif menggunakan media ditemui adalah siswa yang berada di
Google Classroom dan Zoom Cloud lokasi berbeda dengan kekuatan
Meetings. sinyal yang berbeda pula, sehingga
Dari penelitian yang penulis tidak sedikit yang mengeluhkan
lakukan terhadap Siswa Kelas X kesulitan sinyal untuk dapat
TBSM 2 dan X TBSM 1 di SMK N 2 bergabung/join selama proses
Medan, mereka cenderung tertarik pembelajaran berlangsung. Beberapa
dan menyukai pembelajaran siswa juga mengeluhkan penggunaan
menggunakan media Google aplikasi Zoom Cloud Meetings sedikit
Classroom, karena memberikan lebih sulit dibandingkan Google
kemudahan bagi mereka dalam Classroom, dan yang sering
memahami materi dan mendapatkan dikeluhkan adalah materi yang sudah
pengalaman baru yang dijelaskan pada saat pembelajaran
menyenangkan dan semakin menggunakan Zoom Cloud Meetings
mempermudah siswa dalam belajar. tidak bisa diulangi lagi.
Kemudahan yang didapatkan oleh Berdasarkan hasil pengujian
siswa antara lain adalah membaca hipotesis dengan uji t diperoleh 22,41.
materi pelajaran, melihat materi Jika dibandingkan dengan t tabel
pembelajaran di Power point, melihat yang besarnya 2,4 maka dapat
video terkait pembelajaran Teknologi dinyatakan bahwa hasil uji hipotesis
Dasar Otomotif sehingga siswa dapat adalah t0 > tα = 22,41 > 2,4. Hal ini
belajar dimana saja, tidak hanya pada menunjukkan bahwa H0 pada
saat jam pelajaran daring. penelitian ini ditolak. Dari hasil ini
Hal ini dibuktikan pada hasil maka dapat disimpulkan bahwa
belajar Teknologi Dasar Otomotif di terdapat perbedaan hasil belajar
kelas eksperimen 1 (X TBSM 2) yang Teknologi Dasar Otomotif
menggunakan media Google menggunakan media Google
Classroom dengan nilai rata-rata 78 Classroom dan Zoom Cloud Meetings
dari maksimal 100. Hasil ini lebih pada siswa kelas X TBSM di SMK
tinggi jika dibandingkan dengan hasil Negeri 2 Medan. Dari hipotesis yang
belajar siswa dengan menggunakan dibahas pada bab sebelumnya,
media Zoom Cloud Meetings di kelas sebagai dasar landasan dalam
eksperimen 2 (X TBSM 1) yaitu melakukan penelitian ini
dengan nilai rata-rata hanya 66,4 dari membuktikan bahwa terdapat
maksimal 100. Menurut penulis, perbedaan hasil belajar karena terlihat
penyebab hasil belajar siswa yang dari angka, nilai atau skor yang
menggunakan media Zoom Cloud didapatkan menunjukkan perbedaan.
Meetings lebih rendah adalah karena Meskipun pada dasarnya sama-sama
pembelajaran jarak jauh menunjukkan angka yang tinggi pada
menggunakan media ini cenderung taraf keberhasilan tingkat hasil belajar
menemui banyak kendala terutama siswa.
pada saat akan dimulainya proses
10
IV. KESIMPULAN DAN SARAN diajar dengan menggunakan
media Zoom Cloud Meetings.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian B. Saran
dan pembahasan pada penelitian ini, Berdasarkan hasil penelitian
maka dapat diperoleh beberapa yang telah dilakukan, terdapat
kesimpulan sebagai berikut: beberapa saran yang diajukan
oleh peneliti yaitu sebagai
1. Hasil belajar Teknologi Dasar
berikut:
Otomotif siswa kelas X TBSM di
SMK Negeri 2 Medan yang diajar 1. Bagi siswa, diharapkan dapat
dengan menggunakan media menjadikan media Google
Google Classroom tergolong Classroom dan Zoom Cloud
tinggi dengan persentase sebesar Meetings sebagai alternatif
72% dari 25 siswa dan nilai rata- untuk membantu proses
rata sebesar 78. pembelajaran.
2. Hasil belajar Teknologi Dasar 2. Bagi guru mata pelajaran,
Otomotif siswa kelas X TBSM di diharapkan media Google
SMK Negeri 2 Medan yang diajar Classroom dan Zoom Cloud
dengan menggunakan media Meetings dapat menjadi
Zoom Cloud Meetings tergolong alternatif dalam membantu
tinggi dengan persentase sebesar penyampaian materi
68% dari 25 siswa dan nilai rata- pembelajaran KD 3 mata
rata sebesar 66,4. pelajaran Teknologi Dasar
3. Hasil perhitungan menggunakan Otomotif.
uji t yaitu thitung 22,41> ttabel 2,4 , 3. Bagi peneliti lain, diharapkan
hal ini menunjukkan bahwa H0 penelitian ini dapat menjadi
ditolak dan H1 diterima, sehingga acuan untuk mengetahui
dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh penggunaan media
ada perbedaan hasil belajar Google Classroom dan Zoom
Teknolog Dasar Otomotif dengan Cloud Meetings bagi proses
menggunakan media Google pembelajaran siswa
Classroom dan media Zoom khususnya mata pelajaran
Cloud Meetings pada siswa kelas Teknologi Dasar Otomotif
X TBSM di SMK Negeri 2 pada KD 3.11 tentang
Medan. Pencapaian hasil belajar menganalisis berbagai
siswa kelompok eksperimen 1 (X bearing, seal, gasket dan hoses
TBSM 2) yang diajar di kelas X TBSM.
menggunakan media Google
Classroom lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok
eksperimen 2 (X TBSM 1) yang

11
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2007). Manajemen


Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.

Sudjana, Nana. (2005). Metode


Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. (2010). Metodologi


Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi. (2010).


Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Rajawali Pers.

Yaumi, Muhammad. (2018). Media


Dan Teknologi Pembelajaran.
Jakarta: Prenadamedia Group.

12

You might also like