You are on page 1of 6

Tips Membuat Suasana Kelas Menyenangkan

Ada beberapa tips yang bisa kamu coba agar suasana kelas menyenangkan ketika proses belajar mengajar,
seperti berikut.
1. Ciptakan Suasana Berbeda
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menciptakan suasana yang berbeda. Kebanyakan posisi
duduk siswa di sekolah hampir semuanya sama, guru berada di depan dan kursi siswa disusun belajar
membentuk persegi. Metode tersebut sebenarnya kurang efektif sebab proses belajar terjadi hanya pada
satu arah yaitu guru.
Agar membuat suasana di kelas menyenangkan, cobalah susun ulang ruangan kelas seperti posisi meja dan
kursi yang melingkar. Jadi posisi guru berada di tengah-tengah dan siswa dapat melihat guru dengan baik.
Guru juga bisa mencoba untuk menggunakan metode mobile teaching, jadi guru bisa membantu murid
untuk menjelaskan tentang materi dan lain sebagainya.
Metode tersebut dapat membantu murid untuk lebih rileks dan menciptakan suasana belajar menyenangkan
bersama dengan guru. Jadi mereka akan merasa sedang belajar bersama guru bukan diajari oleh guru.
2. Lakukan Interaksi Untuk Mengeluarkan Ide
Sebagai seorang pengajar kamu juga bisa mencoba untuk memberikan perhatian penuh ketika sedang di
kelas. Jadi guru bisa memancing pendapat atau melakukan diskusi dengan murid. Tidak semua anak bisa
leluasa untuk mengeluarkan ide mereka. Sebagai seorang pengajar, kamu harus percaya pada kemampuan
masing-masing anak sehingga mereka berani mengeluarkan pendapat dan mampu menghargai apapun
yang mereka ucapkan.
Cara tersebut bisa melatih anak untuk belajar mendengarkan orang lain, melatih anak lebih berani untuk
mengeluarkan pendapat dan berbicara tentang perbedaan. Cara ini sangat penting karena mereka bisa
berinteraksi dengan orang lain tanpa malu dan rasa takut, baik kepada guru maupun teman.
3. Manfaatkan Teknologi
Membuat suasana kelas menyenangkan, cobalah memanfaatkan teknologi yang ada. Jika hanya
menjelaskan dengan menulis di papan tulis maka metode tersebut kurang menarik untuk era saat ini.
Penggunaan teknologi bisa membantu guru menciptakan suasana aktif di dalam kelas.
Kamu bisa menggunakan bantuan laptop, internet, dan proyektor, sehingga bisa merubah materi menjadi
audio visual. Kamu bisa mencari berbagai macam video yang selaras dengan materi yang akan
disampaikan. Cara tersebut akan membuat anak lebih fokus dan menangkap materi yang disampaikan.
4. Menjadi Humoris
Memiliki sifat humoris di dalam kelas juga bisa membantu kamu untuk mendapatkan kesempatan
menciptakan suasana yang menyenangkan. Hampir semua siswa pasti suka dengan guru yang humoris.
Tidak hanya itu, tetapi sifat humoris yang dimiliki oleh buruh bisa memberikan Efek kedekatan antar siswa
loh.
Makin murid dekat dengan gurunya mata apa yang disampaikan juga akan mudah diserap.
5. Berikan Banyak Perhatian
Pastikan kamu memberikan banyak perhatian pada semua siswa tanpa kecuali. Menjadi seorang pengajar,
terkadang kamu lebih cenderung untuk memperhatikan murid yang pintar dan aktif di dalam kelas aja.
Sedangkan anak yang diam kesulitan mendapatkan kesempatan untuk menuangkan ide maupun
mengaktualisasikan dirinya di dalam kelas.
Metode Kurikulum Merdeka
1. Pembelajaran Active Learning
Metode ini akan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam belajar dan dipercaya akan
menjadikan peserta didik lebih energik dan tangkas.

Beberapa proses yang mewadahi metode ini diawali dari proses memikirkan sesuatu
(thinking), kemudian mendiskusikan (discussion), lalu menginvestigasi (investigation) dan
pada akhirnya akan menciptakan sesuatu (creating).
Keseluruhan proses ini akan berjalan pada saat penerapannya di dalam kelas. Guru juga akan
terbantu dalam hal penguatan materi.

2. Diferensiasi Pembelajaran
Setiap guru juga perlu memetakan dan menggunakan potensi tersebut untuk meningkatkan
potensi dan capaian pembelajaran peserta didik. Guru pastinya melakukan asesmen terlebih
dahulu untuk memetakan kompetensi, minat dan bakat peserta didik.

Asesmen ini untuk mengukur aspek kognitif dan non kognitif setiap siswa. Kemudian, hasil
asesmen tersebut digunakan oleh guru untuk menerapkan pola dan proses pembelajaran yang
terdiferensiasi bagi setiap peserta didik.

3. Lebih Sederhana dan Mendalam


Pengukuran terhadap standar kompetensi Lulusan dengan kurikulum Merdeka menggunakan
pendekatan capaian pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.

Capaian pembelajaran akan menjadi lebih sederhana namun mendalam karena hanya berisi
materi-materi yang esensial dan fokus terhadap pembentukan profil pelajar Pancasila dan
penumbuhan kompetensi literasi dan numerasi.

4. Capaian Pembelajaran Lebih Fleksibel


Poin dari Kurikulum Merdeka Belajar adalah mengubah proses pembelajaran bukan hanya
sebagai pemenuhan kewajiban tetapi menjadi sebuah proses pembelajaran yang bermakna
dan menyenangkan.

Setiap guru tidak hanya diminta untuk mampu memberikan pengajaran yang terbaik dengan
pola mengajar diferensiasi, namun juga lebih mendalam dan bermakna. Pemenuhan Capaian
Pembelajaran tidak hanya dibatasi dalam 1 tahun ajaran namun memiliki durasi yang lebih
fleksibel yaitu pada fase-fase.

Fase terbagi menjadi enam etape yaitu Fase A (kelas 1 dan 2 SD), Fase B (Kelas 3 dan 4
SD), Fase C (kelas 5 dan 6 SD), Fase D (kelas 7,8 dan 9 SMP), Fase E (kelas 10 SMA), Fase
F (kelas 11 dan 12 SMA).
5. Berbasis Project
Persentase projek tersebut tidak untuk per mata pelajaran akan tetapi merupakan perpaduan
lintas disiplin ilmu. Projek difokuskan untuk mengangkat isu-isu yang ada di lingkungan
sekitar untuk lebih meningkatkan kepekaan peserta didik terhadap lingkungan dan
kemampuan berpikir kritis, analitis dan problem solving.

1. Intrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai


dengan jam pelajaran yang sudah terjadwal, sesuai alokasi waktu yang
sudah ditentukan. Mata pelajaran yang diberikan pada saat proses belajar
mengajar kegiatan intrakurikuler sifatnya wajib diikuti semua siswa.

Sebagian besar kegiatan intrakurikuler dilaksanakan di kelas dan menjadi


kegiatan inti dari aktivitas di sekolah sebagai sebuah lembaga pendidikan
formal. Ada beberapa ahli yang memberikan pendapat mereka tentang kegiatan
belajar intrakurikuler di Kurikulum Merdeka ini.

2. Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler Wajib yang
dimaksud berbentuk pendidikan kepramukaan, yang diatur khusus dalam Peraturan
Permendikbud RI Nomor 63 tahun 2014. Ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan ekstrakurikuler
yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh
peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing-masing. Pilihan bidang yang dikembangkan tiap
sekolah akan berbeda-beda seperti eksktrakurikuler seni, olahragam sains, mapun keagamaan, dan
lain-lain.
3. proyek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kurikulum Merdeka. Proyek penguatan profil pelajar Pancasila menjadi penting
dilaksanakan dengan alokasi waktu khusus guna memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus
kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya. Tapi apa sih sebenarnya proyek
penguatan profil Pancasila?
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk
mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis
proyek (project-based learning) yang berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek dalam
program intrakurikuler di dalam kelas.
Dalam kegiatan proyek ini, peserta didik memiliki kesempatan untuk mempelajari tema-tema
atau isu penting sehingga peserta didik bisa melakukan aksi nyata dalam menjawab isu-isu
tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya. Projek penguatan ini juga dapat
menginspirasi peserta didik untuk memberikan kontribusi dan dampak bagi lingkungan
sekitarnya.
Terdapat prinsip-prinsip utama dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila yaitu bersifat
holistik, kontekstual, berpusat pada peserta didik, dan eksploratif . Proyek penguatan profil
pelajar Pancasila sangat bermanfaat bagi peserta antara lain untuk memperkuat karakter
dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif, melatih kemampuan
pemecahan masalah dalam berbagai kondisi, serta memperlihatkan tanggung jawab dan
kepedulian terhadap isu di sekitar

penyederhanaan RPP ini guru akan kembali kepada pokok dan fungsi utamanya karena
tidak perlu lagi menyusun RPP yang berlembar-lembar. Perlu digaris bawahi, selain RPP
masih banyak administrasi lain yang harus dipersiapkan oleh seorang guru sebelum masuk
kelas, misalnya: bahan tayang, lembar kerja, daftar nilai, alat peraga dan perlengkapan
lainnya yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan adanya surat edaran
tentang penyederhanaan RPP, instrumen akreditasi sekolah juga perlu menjadi perhatian.
Pada instrumen akreditasi sekolah 13 kompenen RPP masih menjadi penentu perolehan
nilai akreditasi.
melaksanakan inovasi pembelajaran untuk menjawab kebutuhan peserta
didik dan menciptakan iklim pembelajaran yang memerdekakan
Kemerdekaan guru mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik dan,
Pembelajaran melalui kegiatan proyek untuk pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar
Pancasila melalui eksplorasi isu-isu aktual
guru memiliki kewenangan dalam mendesain sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan
tujuan dan isi pelajaran yang disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus
dikembangkan serta bagaimana mengukur keberhasilannya.
Guru penggerak merdeka belajar dituntut tidak hanya mampu mengajar dan mengelola
kegiatan kelas secara efektif, tetapi juga membangun hubungan efektif kepada peserta didik
dan komunitas sekolah.
Selain itu mampu menggunakan teknologi untuk mendukung peningkatan mutu dan
melakukan refleksi, serta perbaikan praktik pembelajaran secara terus-menerus.
Guru penggerak merdeka belajar merupakan guru yang kreatif, inovatif, dan terampil dalam
pembelajaran dan energik dalam melayani peserta didik.

Minat belajar adalah suatu rasa lebih suka dana rasa ketertarikan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar pada
dasarnya adalah penerima akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu diluar diri.
media audio visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur
gambar yang dapat dilihat, seperti misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan
lain sebagainya.

merdeka belajar adalah pemberian kepercayaan kepada guru sehingga guru merasa
merdeka dalam melaksanakan pembelajaran. Merdeka belajar adalah kemerdekaan
berpikir dimana esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru terlebih dahulu.
Penerapan kebijakan merdeka belajar menguatkan berbagai peran guru dalam
proses pembelajaran. Guru tidak dapat memainkan hanya satu peran melainkan
berbagai peran dijalankan oleh guru baik dalam mendesain pembelajaran maupun
dalam melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran untuk membantu peserta
didik mencapai kompetensi yang diharapkan dan merujuk dari berbagai sumber
maka dapat dikemukakan peran-peran guru yang relevan dalam implementasi
kebijakan merdeka belajar. Dengan kata lain, konsep merdeka belajar mengurangi
beban guru yang berkutat dengan pembuatan administrasi pendidikan, dari tekanan
politisasi pendidikan untuk lebih leluasa dan bebas melaksanakan dan menilai hasil
belajar siswa.

Salah satu peran guru adalah melaksanakan inovasi pembelajaran untuk menjawab
kebutuhan peserta didik dan menciptakan iklim pembelajaran yang memerdekakan.
Inovasi pembelajaran diharapkan mampu membantu peserta didik untuk merdeka
berpikir, merdeka berinovasi, belajar mandiri dan kreatif, merdeka belajar untuk
kebahagiaan. Peran guru dalam inovasi pembelajaran melahirkan guru inovatif.
Guru inovatif maka guru bertanggungjawab membantu peserta didik untuk belajar
dan berperilaku dengan cara baru yang berbeda. Hal ini berarti bahwa guru harus
memiliki pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai yang diandalkan. Guru
menguasai berbagai metode, strategi, dan media pembelajaran terbaru. Bahkan guru
juga harus menguasai teknologi pembelajaran untuk menunjang kegiatan
pendidikan. Guru inovatif adalah guru yang berdaya saing selain karena inovatif,
kreatif dan kritis melainkan juga menguasai teknologi inovatif yang didesain dan
diterapkan dalam pembelajaran.

Pembelajaran inovatif menegaskan bahwa inovasi dalam pembelajaran membantu


guru dan siswa bertransformasi. Transformasi tersebut dapat dilakukan melalui visi
dan misi sekolah, transformasi strategi dan metode pembelajaran, kegiatan belajar
dan pembelajaran, teknologi pembelajaran. Belajar dan pembelajaran inovatif dalam
pendidikan abad 21. Melalui sekolah, pengajaran dan pembelajaran, pembelajaran
inovasi mendukung pengembangan pendidikan abad 21 dengan pendekatan
mendasar belajar berpikir sebagai guru, belajar mengetahui sebagai guru, belajar
merasa sebagai guru, dan belajar bertindak sebagai guru.

Implikasi inovasi pembelajaran meliputi inovasi metode pembelajaran dan inovasi


desain pembelajaran. Inovasi metode pembelajaran berarti guru menggunakan
metode baru dan bermakna, misalnya penerapan teknologi cloud, menyelenggarakan
pendidikan online, atau penggunaan papan tulis elektronik untuk memecahkan
masalah pengajaran dan menjadi papan tulis untuk memecahkan masalah dan
keberadaan mengajar; inovasi desain pembelajaran, berarti sarana untuk
menerapkan desain pembelajaran inovatif yang menginspirasi peserta didik untuk
mengintegrasikan pengetahuan dengan kemampuan inovatif yang praktis dan
fleksibel, memungkinkan peserta didik memberikan kontribusi yang lebih besar
pada bidang-bidang yang relevan di masa depan.

Secara spesifik, kebijakan merdeka belajar memiliki implikasi terhadap peran guru
baik dalam pengembangan kurikulum maupun dalam proses pembelajaran yaitu,
guru yang berkarya dalam tulus, guru yang genuine, guru yang memiliki prinsip.
Guru yang berkerja dengan tulus dalam pembelajaran adalah guru yang diliputi dan
didorong oleh nilai-nilai kebaikan serta keyakinan akan manfaat yang diperoleh
peserta didik. Nilai kebaikan dan keyakinan akan mendorongnya untuk kreatif dan
inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. Guru yang genuine akan melahirkan
ide-ide kreatif, asli, berfilosofi dan berorientasi masa depan. Dia menghidupi dan
hidup dari profesi guru tanpa mencari keuntungan pribadi menjadi seorang guru.
Guru yang terbuka untuk belajar terus-menerus. Guru yang adalah seorang
pembelajar. Peran guru dalam implementasi merdeka belajar tampak dalam
mendesain program pembelajaran khususnya pemanfaatan strategi pembelajaran
yang diterapkan. menunjukan bahwa penerapan pembelajaran kontekstual dapat
mewujudkan merdeka belajar di sekolah dasar. Hal ini terjadi karena dalam
pembelajaran kontekstual siswa aktif, kolaboratif, komunikatif bahan berinteraksi
secara terbuka dan langsung dengan berbagai sumber belajar. Peserta didik tidak
hanya memahami materi tetapi memahami pula tujuan pembelajaran serta
memahami karakter teman-temannya. Penerapan model REDECE (reading, answer,
discuss, create and evaluation) dalam pembelajaran merdeka belajar membantu
siswa mengingat dan memahami materi pembelajaran. selain itu dikembangkan
karakter seperti tanggung jawab, kejujuran, kerja keras, teliti dan berani.
inovasi pembelajaran merupakan sebuah upaya pembaharuan terhadap
berbagai komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran
berupa ilmu pengetahuan dari tenaga pendidik kepada para peserta didik
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung.
Kesulitan Belajar siswa ditunjukan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai
hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat
menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar adalah faktor intern meliputi : kondisi kesehatan, minat, bakat,
motivasi, kebiasaan belajar. faktor ekstern meliputi : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan masyarakat.

You might also like