You are on page 1of 8

mengimplementasikan kurikulum merdeka ditekankan bahwa banyak kegiatan yang mengandung

nilai kemanusiaan dapat lebih dibantu dan dikembangkan dan juga lebih dirasakan oleh siswa bila
dilakukan di kegiatan luar sekolah, yakni dalam kegiatan ekstra kurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler dalam kurikulum merdeka dapat membuat pendidikan lebih utuh, lebih lengkap,
karena menambahkan sisi-sisi yang tidak atau kurang ditekankan dalam pendidikan kurikuler di
kelas dan di sekolah.

Dalam mengimplemntasikan kurikulum merdeka, ada banyak kegiatan ekstrakurikuler yang dapat
dilakukan oleh sekolah. Sekolah terlebih dahulu memilih mana yang sesuai dengan visi misi dan
nilai yang mau ditekankan pada siswa mereka. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler dapat
disebutkan sebagai berikut:
1. Live in ditempat lain yang dapat memberikan nilai penting pada siswa. Kegiatan live in
bermanfaat untukmelatih penghargaan pada kelompok dan budaya lain, pengembangan semangat
multibudaya.
2. Studi wisata di luar sekolah: dapat ke pantai, ke perusahaan, pusat ilmu, museum sains, dan lain-
lain.
3. Praktik dan proyek lapangan: melakukan penelitian lapangan sesuai tema yang ditentukan;
4. Kerjabakti, melakukan pengabdian kepada masyarakat tertentu di luar sekolah;
5. Outbound, kepramukaan, naik gunung, menelusuri jejak pahlawan, dan lain-lain, yang lebih
berbau melatih daya juang siswa dalam menghadapi tantangan berat.
6. Pelatihan musik, tari, beladiri, lukis, drama, dan lain-lain. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat
dilakukan di lingkup sekolah bila fasilitasnya ada. Bila tidak ada fasilitasnya dapat dilakukan di
sanggar atau pusat seni milik lembaga lain.

Pendidikan memiliki peranan penting untuk mengembangkan potensi jasmani dan


rohani manusia. Melalui proses pendidikan nasional warga negara Indonesia
ditempa menjadi manusia yang utuh, yakni manusia yang mampu berkembang
menjadi pribadi yang unggul, warga negara yang berkualitas, berbudaya, dan sadar
sebagai bagian dari bangsa Indonesia (Umar, 2005). Untuk mewujudkan hal itu
semua maka diperlukan adanya pendidikan yang bermutu.

Mutu pendidikan adalah derajat keunggulan dalam pengelolaan pendidikan secara


efektif dan efisien untuk melahirkan keunggulan akademik dan non akademik pada
peserta didik yang dimana peserta didik dinyatakan lulus untuk satu jenis jenjang
pendidikan atau telah menyelesaikan program pembelajaran tertententu (Arbangi,
2016). Lebih lanjut Hasnani (2019) mengemukakan bahwa dalam mewujudkan mutu
pendidikan yang berkualitas tidak terlepas dengan apa yang menjadi sebuah
harapan serta pandangan dari masyarakat. Sehingga dalam hal ini mutu pendidikan
tidak hanya ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan yakni sekolah itu sendiri,
akan tetapi juga ditentukan oleh tingkat keberhasilan partisipasi dari seluruh faktor
guru di sekolah terbaik tentunya memiliki caranya masing-masing dalam
meningkatkan motivasi belajar, selanjutnya berdoa dan berusaha adalah cara
terbaik untuk mewujudkan prestasi para siswanya. Semoga artikel ini bisa menjadi
motivasi diri untuk Bapak/Ibu guru dan orang tua.yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan bermutu. Dalam penyelenggaraan pendidikan
bermutu membutuhkan sebuah proses yang didalamnya terdapat komitmen serta
kerjasama yang baik dan kuat dari seluruh stakeholder atau pemangku kepentingan
pendidikan (Rugaiyah dalam Sumarsono, 2019).

1.Meningkatkan kualitas guru


Sudah pasti guru adalah sosok yang menjadi pioner dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus secara sadar diri terus melakukan peningkatan
kualitasnya. Tak hanya bicara soal kualitas mengajar pada mata pelajaran yang diampu, lebih
dari itu, guru juga dituntut berkualitas dalam aspek psikologi anak. Hal ini sangat penting
demi terwujudnya motivasi belajar siswa yang tinggi. Tentu saja Bapak/Ibu guru bisa
melakukan peningkatan kualitas dengan mengikuti berbagai macam seminar atau pelatihan.

2.Memaksimalkan fasilitas pembelajaran


Untuk membangun motivasi belajar siswa, Bapak/Ibu guru harus bisa memaksimalkan
fasilitas belajar yang tersedia. Di saat masa PJJ (pembelajaran jarak jauh) seperti ni,
pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyalurkan bantuan kuota
internet. Selain itu, Bapak/Ibu guru juga sangat dianjurkan menggunakan sarana dan
prasarana penunjang kegiatan belajar yang bisa memotivasi siswa.

3.Pilih metode pembelajaran yang tepat


Sebagai seorang guru memang harus pandai dalam memilih metode belajar yang tepat.
Pemilihan metode belajar ini bisa menjadi tolak ukur apakah siswa merasa jenuh dalam
kegiatan belajarnya atau bahkan merasa antusias dengan metode yang Bapak/Ibu guru
terapkan. Anda bisa menerapkan metode belajar diskusi secara langsung melalui aplikasi
belajar atau membagi siswa dalam beberapa kelompok guna memudahkan siswa dalam
memahami materi.

4.Memanfaatkan media belajar


Tentunya media belajar yang menarik dan kreatif bisa menjadi daya tarik siswa untuk belajar.
Dengan media yang demikian, fokus siswa dalam belajar bisa ditingkatkan. Ada pun media
belajar yang bisa menjadi alternatif untuk menunjang kegiatan belajar siswa berupa video
belajar beranimasi dan masih banyak lagi yang tersedia di internet.

5.Lakukan evaluasi pembelajaran


Evaluasi pada setiap kegiatan pembelajaran mutlak sangat perlu untuk dilakukan. Hal ini
bertujuan melihat efektivitas kegiatan belajar tersebut sudah efektif atau belum. Evaluasi ini
bisa dilakukan dengan menganalisis nilai yang diperoleh siswa dari soal atau tugas yang
Bapak/Ibu guru berikan.

Setiap guru di sekolah terbaik tentunya memiliki caranya masing-masing dalam meningkatkan
motivasi belajar, selanjutnya berdoa dan berusaha adalah cara terbaik untuk mewujudkan prestasi para
siswanya. Semoga artikel ini bisa menjadi motivasi diri untuk Bapak/Ibu guru dan orang tua.

Suhito mengatakan bahwa kesulitan merupakan suatu kondisi tertentu yang


ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai suatu
tujuan, sehingga memerlukan usaha yang lebih keras untuk dapat mengatasinya.
Kesulitan dalam belajar yang siswa hadapi dapat menyebabkan ketidakmampuan
siswa dalam memecahkan masalah yang ditandai adanya kesalahan. Secara
otomatis, kesulitan belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diraih
siswa. Oleh karena itu, untuk memperoleh prestasi yang baik siswa perlu
memperoleh perlakuan belajar yang tepat baik di sekolah maupun diluar sekolah
dan tentu saja atas ketentuan serta usaha siswa dalam belajar.
Menurut Munirah (2018:113), kesulitan belajar merupakan bentuk gangguan faktor
fisik dan psikis yang mendasar yang meliputi pemahaman atau gangguan bahasa,
lisan maupun tulisan yang dengan sendirinya muncul berbagai kemampuan tidak
sempurna untuk mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis atau
membuat perhitungan matematika. Termasuk juga kelemahan motorik ringan,
gangguan emosional akibat gangguan ekonomi, budaya atau lingkungan yang tidak
menguntungkan.
1. Siswa menunjukkan hasil belajar yang rendah (di bawah rata-rata nilai yang
dicapai oleh kelompok kelas).
2. Hasil belajar yang dicapai siswa tidak seimbang dengan usaha yang telah
dilakukan. Misalnya ada seorang siswa yang selalu berusaha untuk belajar dengan
giat tetapi nilai yang dicapai selalu rendah.
3. Siswa lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar.
4. Siswa menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh,
menentang, berpura-pura, berbohong dan sebagainya.
5. Siswa menunjukkan tingkah laku yang tidak wajar, seperti membolos, datang
terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau di luar
kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar,
mengasingkan diri, tersisihkan tidak mau bekerja sama, dan sebagainya.
6. Siswa menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung,
mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi
tertentu, misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan adanya
perasaan sedih atau menyesal.

Menurut Mendikbudristek Nadiem Makarim, kehadiran Kurikulum Merdeka

diharapkan bisa mengatasi krisis pendidikan di Indonesia dengan membentuk

generasi yang adaptif terhadap perubahan zaman. Adapun dampak positif dari

dilaksanakannya Kurikulum Merdeka ini adalah sebagai berikut.

Menciptakan Ruang Pembelajaran yang Positif


Implementasi Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran yang esensial

dan sesuai dengan minat atau bakat peserta didik. Ternyata, konsep

pembelajaran esensial ini menghasilkan interaksi yang membangun, sehingga

terbentuk ruang belajar yang lebih positif, di mana guru teach at the right

level dan peserta didik get knowledge at the right level.

Mengubah Sistem Pendidikan Menjadi Lebih Baik


Salah satu keunikan Kurikulum Merdeka ini adalah memuat beberapa episode

dengan fokus program yang berbeda-beda namun tetap sinergis. Sinergitas ini

mampu mengubah sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan

berkualitas.
Menghasilkan Guru yang Lebih Kompeten
Program Guru Penggerak merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk

membentuk guru-guru yang berkompeten dan bisa terus berkembang seiring

tuntutan zaman. Itu artinya, Kurikulum Merdeka tidak hanya fokus pada

peningkatan kompetensi peserta didik, namun juga fokus pada pengembangan

kompetensi guru.

Ketika suatu kurikulum memiliki kelebihan, pasti dia juga memiliki


kekurangan. Kekurangan Kurikulum Merdeka antara lain:

1. Kurang matang dalam persiapannya


Mengingat Kurikulum Merdeka baru diresmikan serta diluncurkan oleh
Mendikbudristek beberapa bulan yang lalu. Tentu pengkajian dan evaluasi
yang lebih mendalam diperlukan agar penerapannya efektif dan tepat.

2. Sistem pengajaran yang belum terencana dengan rinci


Jika melihat prosedur pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum
Merdeka, sistem pengajarannya masih belum membahas dengan rinci
mengenai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

3. Kurangnya kapasitas SDM


Persiapan pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka

membutuhkan waktu serta kemampuan guru yang mumpuni.

Keunggulan Kurikulum Merdeka bagi Siswa


Bagi siswa, Kurikulum Merdeka memiliki sejumlah keunggulan seperti berikut.
1. Peserta didik tidak dipaksa untuk mempelajari mata pelajaran yang tidak
disukainya. Mereka bisa memilih mata pelajaran apa yang ingin dipelajari dan
sesuai dengan minat serta bakatnya.
2. Pembelajaran terasa lebih menyenangkan karena disesuaikan dengan tingkat
kompetensi peserta didik di setiap fase.
3. Peserta didik tidak dipaksa atau diburu-buru untuk menguasai suatu mata
pelajaran.
4. Peserta didik akan terbiasa untuk menerapkan pola pikir kritis melalui
pembelajaran berbasis proyek dengan melibatkan Profil Pelajar Pancasila.
Keunggulan Kurikulum Merdeka bagi Guru
Adapun keunggulan Kurikulum Merdeka bagi guru adalah sebagai berikut.

1. Guru bisa menentukan sendiri perangkat ajar yang sesuai dengan kondisi
peserta didiknya.
2. Guru bisa mengajar pada kondisi yang tepat atau teach at the right level karena
pembelajaran mengacu pada fase CP.
3. Guru lebih dekat dengan peserta didiknya melalui asesmen diagnostik
nonkognitif.
4. Guru menjadi lebih kreatif dan inovatif karena harus bisa mengembangkan
perangkat ajar yang menarik bagi peserta didiknya.
Keunggulan Kurikulum Merdeka bagi Sekolah
Berikut ini adalah keunggulan Kurikulum Merdeka jika ditinjau dari sisi sekolah.

1. Sekolah diberi kebebasan untuk menentukan sistem pembelajaran yang sesuai


dengan kondisi sekolah tersebut.
2. Sekolah merupakan tempat untuk membentuk SDM Pendidik yang unggul
melalui kegiatan pengembangan perangkat ajar.
3. Sekolah bisa memetakan sendiri tingkat kesiapan dalam menerapkan Kurikulum
Merdeka.
4. Sekolah mendapatkan pendampingan dari pemerintah sebagai bagian dari
implementasi Kurikulum Merdeka.

SARAN
1. Usaha kepala sekolah dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka perlu

ditingkatkan, utamanya pada minsed guru dan peserta didik.

2. Kompetensi guru di SMA perlu ditingkatkan. Hal itu bisa dilakukan dengan

cara meningkatkan intensitas pengiriman guru-guru mengikuti seminar,

workshop, pelatihanjelas, sehingga persiapan

mengajar, konsep pembelajaran dan konsep pengembangan penilaian sesuai

dengan rambu-rambu implementasi Kurikulum Merdeka.

3. Guru diharapkan selalu berusaha untuk melaksanakan program sesuai

dengan perencanaan yang

dibuat sebelumnya, misalnya pelaksanaan ulangan harian, media yang

digunakan, dan jenis tagihan.

4. Proses pembelajaran perlu dikembangkan terutama strategi mengajar, variasi

metode mengajar, dan


guru dapat melaksanakan penilaian otentik.

5. Penambahan sarana prasarana perlu ditingkatkan, sumber pembelajaran

perlu ditambah, peralatan

laboratorium perlu dilengkapi.

You might also like