You are on page 1of 181

BAHAN AJAR

GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)


TM162303

Oleh :
Dicky Seprianto, S.T., M.T
NIDN. 0016097704
Yogi Eka Fernandes, S.Pd.T, M.T.
NIDN. 0028069301

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2019
Scanned by CamScanner
KATA PENGANTAR

Gambar mesin merupakan dasar dari suatu perencanaan pemesinan dan sebagai sarana
informasi dari perancang kepada bagian pembuatan/produksi. Dengan adanya informasi
yang baik, maka pembuatan/produksi suatu komponen dapat berhasil dengan baik dan sesuai
dengan perencanaan.
Buku ajar Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer) dibuat sebagai salah satu sarana
pembelajaran yang diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah
ini. Penulis menyadari bahwa buku ajar ini masih jauh dari sempurna, maka dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para
pembaca demi kesempurnaan dikemudian hari. Untuk itu para pembaca dapat
mengalamatkannya ke e-mail: dickyseprianto@gmail.com
Kepada semua pihak yang telah membantu penulis ucapkan terima kasih dan semoga
buku ajar ini bermanfaat bagi majunya dunia pendidikan khususnya di Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Sriwijaya.

Palembang, Oktober 2019

Penulis,

iii
PROFIL DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap dan Gelar Dicky Seprianto, S.T., M.T.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197709162001121001
5 NIDN 0016097704
6 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 16-09-1977
7 Email dickyseprianto@gmail.com
8 Nomor Telepon / HP 081994949696
9 Alamat Kantor Jl Srijaya Negara, Bukit Besar
Palembang
10 Nomor Telepon/Faks 0711-353414 / Fax.0711-355918
11 Lulusan yang telah dihasilkan D3 = >1000 orang; D4 = > 25 orang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. CAD/CAM
2. CAD//CAE
3. Praktek CAD/CAM - CNC
4. Pemrograman Komputer

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Sriwijaya Universitas Pancasila
Bidang Ilmu Teknik Mesin Teknik Mesin
Tahun Masuk - Lulus 1998-2000 2008 -2010
Judul Skripsi/Thesis Analisa Geometri Optimasi Multi
Benda Respon
Kerja Yang Dibuat Pada Proses
Secara Pemrograman Pembuatan
Manual Dan Sistem Paduan
CAD/CAM Pada Mesin Alumunium/Fly
Freis CNC ASH Menggunakan
Metallurgi
Serbuk Dengan
Bantuan
Perangkat Lunak
Design-Expert
Nama Pembimbing Dr. Hasan Basri Prof. Dr. Ir.
Chandrasa
Soekardi

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
PROFIL DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jumlah
Sumber
(Juta Rp)
1 2015 Desain Dan Rancang Bangun Produk Terapan 50
Alat Bantu Press Tool Untuk DIKTI
Meningkatkan Produktivitas
UKM Metal Furniture
Di Kota Palembang
2 2015 Desain Dan Pembuatan Benda PNBP Polsri 2015 4
Kerja 2D Dan 3D Menggunakan (Penelitian
Mesin CNC Berbasis Perangkat Kerjasama Dosen
Lunak CAD/CAM dan Mahasiswa)
3 2016 Desain Dan Rancang Bangun Produk Terapan 50
Alat Bantu Press Tool Untuk DIKTI
Meningkatkan Produktivitas
UKM Metal Furniture
Di Kota Palembang (Tahun ke-
2)
4 2017 Desain Dan Rancang Bangun DRPM 53
Suvenir Khas Kota Palembang Kemenristekdikti
Menggunakan Teknologi CAD (Penelitian
Dan Additive Manufacturing Produk Terapan)
5 2018 Desain Dan Rancang Bangun DRPM 55
Suvenir Khas Kota Palembang Kemenristekdikti
Menggunakan Teknologi CAD (Penelitian
Dan Additive Manufacturing Stranas-Institusi)
(Tahun ke-2)
6 2018 Analisis Pemanfaatan Limbah PNBP Polsri 2019 4,4
Kertas dan Kardus untuk (Penelitian
Penyerapan Sisa Fluida pada Kerjasama Dosen
Industri (Studi Kasus di PT. dan Mahasiswa)
XYZ)
7 2019 Rancang Bangun Cetakan Untuk PNBP Polsri 2019 20
Produk Dari Aluminium Paduan (Penelitian
Dan Pewter Memanfaatkan Terapan
Teknologi Stereolithography 3D Unggulan/
Printing Penelitian
Penugasan)

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
PROFIL DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
No Tahun Jumlah
Masyarakat Sumber (Juta Rp)
Penyuluhan Terhadap
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada
1 2012 DIPA Polsri 2012 2,4
Bengkel Otomotif di
Kecamatan Alang-Alang
Lebar Palembang
Nara Sumber Pada Pelatihan
Pemesinan Lanjut CNC
2 2018 Turning dan Milling FKIP PNBP Polsri 2018 22,7
Teknik Mesin Universitas
Sriwijaya

E. Publikasi Artikel ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir


Volume/
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
Nomor/Tahun
Scopus Indexed
1 Design of Automatic Rice Seeder Journal of Physics: Vol. 1167, 22
in Laboratory Scale Conference Series March 2019
2 Influence of Internal Fill Pattern, International
Volume-7, Issue-
Polishing Time and Z-Axis Journal of Recent
6S, March 2019
Orientation on the Tensile Technology and
ISSN: 2277-3878,
Strength of the 3D Printed Part Engineering
pp. 170-174
(IJRTE)
3 Optimization of parameters in International
Volume-7, Issue-
three-dimensional printing objects Journal of Recent
6S, March 2019
with fused deposition modeling Technology and
ISSN: 2277-3878,
technology against geometry Engineering
pp. 175-179
accuracy (IJRTE)
Google Scholar Indexed
1 Pengaruh Spindle Speed, Feeding
Vol. 6, No. 1, 2014
Dan Depth Of Cut Pada Turning
Austenit e-ISSN:2622-7649
CNC Dengan Material Plastik
p-ISSN: 2085-1286
Terhadap Kekasaran Permukaan
2 Desain Inovasi Alat Bantu Vol. 6, No. 1, 2014
Pembuka Kulit Buah Durian Austenit e-ISSN:2622-7649
Untuk Industri Kecil p-ISSN: 2085-1286
3 Pengaruh Dept Of Cut Dan Vol. 7, No. 1, 2015
Feedrate Dengan Cutter Diameter Austenit e-ISSN:2622-7649
60 mm Terhadap Kerataan p-ISSN: 2085-1286

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
PROFIL DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Permukaan Material ASTM A36


Pada Mesin Mitsubishi CNC-
MILL 3A
4 Optimasi Kopling Sentrifugal Vol. 8, No. 1, 2016
Dengan Variasi Massa Kampas Austenit e-ISSN:2622-7649
Kopling p-ISSN: 2085-1286
5 Analisis Kekasaran Permukaan
Terhadap Spindle Speed Dan Vol. 8, No. 1, 2016
Feeding Pada Proses Surface Austenit e-ISSN:2622-7649
Milling Menggunakan Mesin p-ISSN: 2085-1286
CNC Dengan Teknologi CAM
6 Desain Dan Rancang Bangun Alat
Vol. 9, No. 1, 2017
Bantu Press Tool Untuk
Austenit e-ISSN:2622-7649
Meningkatkan Produktivitas
p-ISSN: 2085-1286
UKM Metal Furniture
7 Alat Bantu Penggulung Benang
Vol. 9, No. 1, 2017
Songket Palembang Pada Lungsen
Austenit e-ISSN:2622-7649
Dengan Sistem Otomatisasi
p-ISSN: 2085-1286
Transverse Roll
8 Pengaruh Proses Pengecoran Vol. 10, No. 1,
Terhadap Sifat-Sifat Mekanis 2018
Austenit
Pada Baling-Baling Perahu Motor e-ISSN:2622-7649
p-ISSN: 2085-1286
9 Analisis Pemanfaatan Limbah
Vol. 10, No. 2,
Kertas Dan Kardus Untuk
2018
Penyerapan Sisa Fluida Cair Pada Austenit
e-ISSN:2622-7649
Industri (Studi Kasus Di PT.
p-ISSN: 2085-1286
XYZ)
10 Pengaruh Pemakanan Secara
Vol. 17, No. 3,
Normal Dengan Berulang
2018
Terhadap Kekasaran Permukaan Poli-Teknologi
e-ISSN:2407-9103
Alumunium Alloy Menggunakan
p-ISSN: 1412-2782
CAD-CAM-CNC 3A
11 Analisa Pengujian Koefisien Vol. 11, No. 1,
Gesek Material Baja S45C 2019
Austenit
Terhadap Bronze e-ISSN:2622-7649
p-ISSN: 2085-1286

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
PROFIL DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

F. Pemakalah Seminar ilmiah (Oral Presentation) dalam 8 Tahun Terakhir


Nama Temu Ilmiah/ Waktu
No Judul Artikel Ilmiah
Seminar Dan Tempat
1 International Conference Effect of Holding Time, Grain 3 July 2012,
On Advances In Size and Compacting Pressure Kuala Lumpur,
Manufacturing And Parameters Against Malaysia
Materials Engineering Compressive Strength of
(ICAMME 2012) Aluminum - 5%Fly Ash
2 Seminar Nasional Keefektifan Penggunaan 5-6 September
Material Dan Metalurgi Karburiser Arang Tulang Sapi 2012, ITS,
V (SENAM V) Pada Baja Kadar Karbon Surabaya
Rendah Untuk Pembuatan Alat
Pemanen Buah Kelapa Sawit
(Dodos Dan Egrek)
3 Seminar Nasional Teknik Optimasi Parameter Pada Proses 08 November
Industri 2017 Pembuatan Objek 3D Printing 2017, UGM,
Universitas Gadjah Mada Dengan Teknologi FDM Yogyakarta
Terhadap Akurasi Geometri
4 International Conference Influence of Internal Fill 19th – 20th
On Mechanical Pattern, Polishing Time and Z- September
Automotive & Aerospace Axis Orientation on the Tensile 2018
Engineering Strength of the 3D Printed Part Kuala Lumpur,
(ICMAAE’18) Malaysia

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


Jumlah
No Judul Buku Tahun Penerbit
Halaman
1 Dasar-Dasar Solid Modeling 2010 xii + 89 Tunas
Menggunakan Autodesk® Inventor® hlm Gemilang
Professional 2010 (ISBN : 978-602- Press
8816-35-9)

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Miniatur Parametrik Jembatan 2018 Hak Cipta 000112051
AMPERA Palembang

I. Sertifikat Kompetensi
No Tahun Sertifikasi Kompetensi
1 2013 Inventor 2013 Certified Professional
2 2016 Assesor Kompetensi BNSP
3 2017 Menggambar CAD 2D (BNSP)

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
PROFIL DOSEN PENGAMPU
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi)


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Satyalancana karya satya x tahun Presiden RI 2015

2 Penyaji Terbaik pada Seminar Hasil Kementerian 2018


Program Penelitian yang telah selesai Riset, Teknologi,
tahun 2018 dan Pendidikan
Tinggi

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikianlah biodata ini
saya buat dengan sebenarnya.

Palembang, 30 September 2019

Dicky Seprianto, S.T., M.T.


NIP. 197709162001121001

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Website: www.polsri.ac.id Pos El: info@polsri.ac.id
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman Tanggal Terbit
…………………….. 00 1 of 7 22 Agustus 2017

NAMA JURUSAN : TEKNIK MESIN


NAMA PROGRAM STUDI : TEKNIK MESIN
Bobot
MATA KULIAH Kode MK Rumpun MK Semester Tgl. Penyusunan
(sks)
Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer) TM162303 KETRAMPILAN UMUM 2 3 20 Agustus 2017
Dosen Pengembang RPS Koordinator RMK Ka. Prodi

OTORISASI

DICKY SEPRIANTO, S.T., M.T. Drs. SOEGENG WITJAHJO, S.T., M.T. IR. SAIRUL EFFENDI, M.T.
Capaian CPL-Prodi
Pembelajaran 1i Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri.
2a Menguasai konsep teoritis secara umum sains alam, prinsip-prinsip rekayasa (engineering principles), sains rekayasa dan
perancangan rekayasa yang diperlukan untuk analisis dan perancangan sistem, proses, produk dan komponen.
2c Menguasai konsep teoritis secara umum tentang penggunaan metode penyelesaian masalah rekayasa, sumberdaya, perangkat IT,
dan teknologi terkini yang sesuai untuk menyelesaikan masalah produksi, perawatan dan perancangan.
2d Menguasai pengetahuan tentang codes dan standard yang berlaku untuk melakukan pekerjaan Produksi, perawatan dan
perancangan.
2g Menguasai pengetahuan tentang perkembangan teknologi terbaru dan terkini.
3b Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur.
3c Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada
pemikiran logis, inovatif, dan bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri.
3e Mampu bekerjasama, berkomunikasi, dan berinovatif dalam pekerjaannya.
3h Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.
4a Mampu menerapkan matematika, sains alam, dan prinsip rekayasa ke dalam prosedur dan praktek teknikal (pemesinan
konvensional dan non konvensional, fabrikasi, dan CNC, perancangan, perawatan dan perbaikan) untuk menyelesaikan masalah di
lingkup teknik mesin yang terdefinisi dengan jelas (well defined) pada bidang spesialisasi dan perawatan.

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Website: www.polsri.ac.id Pos El: info@polsri.ac.id
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman Tanggal Terbit
…………………….. 00 2 of 7 22 Agustus 2017

4c
Mampu merancang dan merealisasikan komponen mesin, dan bagian-bagian rancangan sistem yang terdefinisi dengan jelas (well
defined), untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik dengan mempertimbangkan masalah keselamatan, kesehatan kerja dan
lingkungan.
CP-MK
M1 Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis dan perbedaan perangkat lunak engineering di industri manufaktur (2a, 2c, 2d, 2g)
M2 Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyebutkan fungsi-fungsi dari interface perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor®
Professional (2d, 2g, 3b)
M3 Mahasiswa mampu membuat sketsa 2D dan 3D sesuai dengan standarisasi yang berlaku menggunakan perangkat lunak CAD
Autodesk® Inventor® Professional (2c, 2g, 4a)
M4 Mahasiswa mampu membuat komponen (part) menggunakan perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional (3h, 4a, 4c)
M5 Mahasiswa mampu mendesain proses perakitan (assembly) dari berbagai komponen (part), baik yang dibuat ataupun komponen
standar dan mensimulasikannya (3b, 3e, 4a, 4c)
M6 Mahasiswa mampu membuat gambar teknik dari komponen dan perakitan dilengkapi dengan dimensi, toleransi dan simbol
pemesinan dengan standarisasi ISO (3c, 3h, 4c)
Deskripsi Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang menggambar komponen pemesinan berbantukan perangkat lunak Computer Aided Design
Singkat MK (CAD). Perangkat lunak yang digunakan adalah Autodesk Inventor Professional (AIP) dengan lisensi Educational Version. Perkuliahan
diawali dengan perkenalan terhadap tools dan IDE yang dimiliki oleh AIP. Metode pekuliahan dengan teori tatap muka dan praktik di
Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Mesin Polsri. Capaian Luaran yang diharapkan, mahasiswa mampu menggambar/mendesain
komponen pemesinan berbantukan perangkat lunak CAD dan membuat gambar teknik dilengkapi dimensi serta simbol pengerjaan
pemesinan yang akan dilakukan pada proses manufaktur termasuk pemberian toleransi pada gambar teknik sebagai sarana informasi
engineering.
Materi 1 Pengenalan perangkat lunak engineering
Pembelajaran/ 2 Pengenalan perangkat lunak CAD menggunakan Autodesk® Inventor® Professional.
Pokok 3 Creating sketches
bahasan 4 Designing parts
5 Model perakitan & Simulasi proses perakitan
6 Documenting parts

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Website: www.polsri.ac.id Pos El: info@polsri.ac.id
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman Tanggal Terbit
…………………….. 00 3 of 7 22 Agustus 2017

Pustaka Utama:
1 Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor LT™”, copyright by Wiley Publishing, Inc,
Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-118-54486-0
2 Dicky, S dan Fatahul, A, 2010, “Dasar-Dasar Solid Modeling Menggunakan Autodesk Inventor Professional 2010”, Edisi Pertama, Tunas
Gemilang Press, ISBN: 978-602-8816-35-9
3 Kenji Shimada, 2015, “Introduction to CAD/CAE Tools”, Carnegie Mellon University, Pittsburgh, Pennsylvania.
4 H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing, ISBN. 978-1-40864-648-9
5 Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-Wesley Longman Publishing Co.’ Inc. Boston, MA, USA,
ISBN: 0201380366
6 Sato, G. Takeshi dan Sugiarto, “Menggambar Mesin Menurut Standar ISO”, Pradnya Paramita, Jakarta, 1989
7 https://knowledge.autodesk.com/support/inventor-products
Pendukung:
1 Curtis, W and Loren, J, 2009, “Mastering Autodesk® Inventor® 2010”, copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN:
978-0-470-47830-1
2 Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat Blending/Mixing Menggunakan Perangkat Lunak CAD Autodesk Inventor Professional
2010”, Jurnal Austenit, Vol. 3 No. 1, pp: (52-60), ISSN: 2085-1286
3 Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-Wesley Longman Publishing Co.’ Inc. Boston, MA, USA,
ISBN: 0201380366
4 http://www.cadlearning.com
Media Perangkat Lunak: Perangkat Keras:
Pembelajaran Autodesk® Inventor® Professional (CAD) Dekstop Computer
LCD dan Proyektor; Sound system
Tim Teaching 1. Yogi Eka Fernandes, S.Pd.T, M.T.

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Website: www.polsri.ac.id Pos El: info@polsri.ac.id
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman Tanggal Terbit
…………………….. 00 4 of 7 22 Agustus 2017

Sub-CP-MK Bobot
Mg Kriteria & Bentuk
(sbg kemampuan akhir yg Indikator Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran Penilaian
ke- Penilaian
diharapkan) (%)
1 - Mahasiswa dapat • Ketepatan Kriteria : ▪ Kuliah & Diskusi, ▪ Perangkat lunak 2
menyebutkan keuntungan dan menjelaskan Kelengkapan dan [TM: 1x(2x50”)] engineering
kesulitan dalam menggunakan tentang kebenaran penjelasan ▪ Siklus proses desain
perangkat lunak CAD. [C2,A2] keuntungan dan serta uraian. ▪ Learning Management System
- Mahasiswa dapat kesulitan dalam (LMS); Topic 1
menyebutkan dan menggunakan [Bahan Ajar Gambar
menjelaskan jenis-jenis perangkat lunak Bentuk Penilaian : ▪ Website Elearning: Mesin 2 (TM162303)]
perangkat lunak engineering CAD Test lisan http://lms.polsri.ac.id/login/ind
CAD, CAE, CAM, CNC dan CMM. • Ketepatan ex.php
[C2, A2] menjelaskan jenis-
jenis perangkat
lunak engineering
2 - Mahasiswa mampu • Ketepatan Kriteria : ▪ Kuliah & Diskusi, ▪ Tampilan utama, 3
menjelaskan interface dan menjelaskan Ketepatan dan [TM: 1x(2x50”)] ribbon, menus dan
menu-menu utama yang tentang interface kesesuaian tahapan toolbars Perangkat
digunakan pada perangkat dan menu-menu membuat new project ▪ Learning Management System lunak CAD Autodesk®
lunak Autodesk® Inventor® utama yang dan menentukan folder (LMS); Topic 2 Inventor® Professional
Professional [C2, A2] digunakan pada kerja ▪ Menentukan folder
- Mahasiswa mampu membuat perangkat lunak ▪ Website Elearning: kerja
folder kerja (new project) [C2, Autodesk® Bentuk Penilaian : http://lms.polsri.ac.id/login/ind
A2] Inventor® Test tertulis ex.php [Bahan Ajar Gambar
- Mahasiswa mampu membuat, Professional Mesin 2 (TM162303)]
membuka dan menyimpan file • Dapat membuat file
menggunakan Autodesk® baru, membuka dan
Inventor® Professional menyimpan file
serta membuat new
project

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Website: www.polsri.ac.id Pos El: info@polsri.ac.id
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman Tanggal Terbit
…………………….. 00 5 of 7 22 Agustus 2017

3-5 - Mahasiswa mampu • Ketepatan Kriteria : ▪ Kuliah & Diskusi, ▪ Fungsi dari sketsa 10
menjelaskan fungsi dari sketsa menjelaskan fungsi Ketepatan dan [TM: 3x(2x50”)] ▪ Bidang gambar
[C2, A2] dari sketsa kesesuaian penggunaan ▪ Membuat sketsa 2D
- Mahasiswa dapat • Dapat membuat panel sketsa. (PSA 1) ▪ Problem Set Assignment (PSA) 1: dan 3D menggunakan
menyebutkan perbedaan sketsa 2D dan 3D Created 2D Sketch Autodesk® Inventor®
istilah-istilah yang digunakan Bentuk Penilaian : [BT+BM: (3+3)x(2x60”)] Professional
dalam sketsa. [C2, A2] Test lisan
- Mahasiswa mampu ▪ Learning Management System
menjelaskan dan Praktik ketepatan (LMS); Topic 3 [Bahan Ajar Gambar
menggunakan jenis-jenis penggunaan line, Mesin 2 (TM162303)]
constraint. [C2, A4] constraint dan ▪ Website Elearning:
- Mahasiswa mampu membuat dimension pada http://lms.polsri.ac.id/login/ind
sketsa 2D dan 3D dengan pembuatan sketsa. ex.php
bantuan perangkat lunak
Autodesk® Inventor®
Professional. [C6, A4]

6-10 - Mahasiswa dapat • Ketepatan Kriteria : ▪ Kuliah & Diskusi, ▪ Basic shape design 15
menyebutkan jenis-jenis, menjelaskan Ketepatan dan [TM: 5x(2x50”)] ▪ Detail shape design
perbedaan dan menggunakan tentang jenis-jenis, kesesuaian penggunaan
fitur-fitur untuk membuat perbedaan dan perintah pada ▪ Cluster Project (CP) 1, CP 2 & CP
model solid pada perangkat menggunakan fitur- lingkungan part. (CP1, 3: [Bahan Ajar Gambar
lunak CAD Autodesk® fitur untuk CP 2 & CP 3) [BT+BM: (5+5)x(2x60”)] Mesin 2 (TM162303)]
Inventor® Professional. [C2, membuat model
A2] solid pada Bentuk Penilaian : ▪ Learning Management System
- Mahasiswa mampu perangkat lunak Praktik ketepatan (LMS); Topic 4
merencanakan pembuatan CAD Autodesk® penggunaan dan
komponen dari segi Inventor® pemilihan fitur extrude, ▪ Website Elearning:
manufaktur (BOMs). [C2, A5] Professional revolved, loft, emboss, http://lms.polsri.ac.id/login/ind
- Mahasiswa terampil dalam • Dapat membuat coil, thread, sheel, hole, ex.php
membuat komponen solid solid model clevis radius, champer serta
menggunakan perangkat mount part dan penentuan bidang kerja
lunak CAD Autodesk® Flange Manifold (work plane)
Inventor® Professional. [C6, Part
A4]

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Website: www.polsri.ac.id Pos El: info@polsri.ac.id
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman Tanggal Terbit
…………………….. 00 6 of 7 22 Agustus 2017

11-13 - Mahasiswa dapat • Dapat Kriteria : ▪ Kuliah & Diskusi, ▪ Assembly constraints 5
menggunakan fitur-fitur untuk menggunakan fitur- Ketepatan dan [TM: 3x(2x50”)] ▪ Grounded components
membuat model perakitan fitur untuk kesesuaian penggunaan ▪ Placing dan constraint
pada perangkat lunak CAD membuat model perintah pada ▪ Cluster Project (CP) 4: component
Autodesk® Inventor® perakitan pada lingkungan assembly. Fokus pada perakitan Plummer ▪ Membuat rangka
Professional. [C6, A4] perangkat lunak (CP4) block. Hasil yang diharapkan dengan 3D sketching
- Mahasiswa mampu CAD Autodesk® 100% ketepatan model dan frame design
menyebutkan standarisasi Inventor® Bentuk Penilaian : perakitan.
yang digunakan dalam • Ketepatan Praktik ketepatan [BT+BM: (3+3)x(2x60”)]
[Bahan Ajar Gambar
industri manufaktur. [C2, A4] menjelaskan penggunaan fitur pada
Mesin 2 (TM162303)]
- Mahasiswa mengetahui tentang perakitan plummer ▪ Learning Management System
perintah yang digunakan standarisasi yang block (CP4) dan (LMS); Topic 4
dalam membuat benda digunakan dalam pemilihan constraint
perakitan (assembly) dengan industri ▪ Website Elearning:
bantuan perangkat lunak CAD manufaktur http://lms.polsri.ac.id/login/ind
Autodesk® Inventor® ex.php
Professional. [C6, A4]
- Mahasiswa mampu
memodifikasi komponen dari
hasil perakitan [C6, A4]
14-16 - Mahasiswa mampu • Ketepatan Kriteria : ▪ Kuliah & Diskusi, ▪ Drawing 25
mengidentifikasi tahapan- menjelaskan Ketepatan dan [TM: 3x(2x50”)] ▪ Dokumentasi assembly
tahapan pembuatan gambar tentang tahapan- kesesuaian penggunaan ▪ Dimensions and
produksi (drawing tahapan perintah pada ▪ Cluster Project (CP) 5 dan Final annotations
production). [A4, C2] pembuatan gambar lingkungan assembly Project : ▪ Print/plot a drawing
- Mahasiswa mampu membuat produksi (drawing drawing dan part Membuat gambar produksi
gambar proyeksi orthografik production) drawing. (CP 5 & Final (drawing) secara detil dan [[Bahan Ajar Gambar
dari model desain yang dibuat. • Dapat membuat Project) lengkap dari THE GRIP OF A Mesin 2 (TM162303)]
[A4, C6] gambar produksi ROUND OBJECT (FIXTURE) Dan
- Mahasiswa mampu membuat berdasarkan Bentuk Penilaian : Flange Part
format gambar berdasarkan standarisasi. Praktik ketepatan [BT+BM: (3+3)x(2x60”)]
standarisasi. [A4, C6] • Dapat penggunaan perintah
- Mahasiswa mampu memprestasikan untuk membuat
memberikan ukuran dan rancangan engineering drawing
simbol-simbol pengerjaan menggunakan
mesin. [A4, C6] inventor studio
- Mahasiswa mampu membuat
gambar general assembly dari
Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Website: www.polsri.ac.id Pos El: info@polsri.ac.id
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
No. Dokumen No. Revisi Halaman Tanggal Terbit
…………………….. 00 7 of 7 22 Agustus 2017

desain yang dibuat dilengkapi


dengan daftar komponen (part
list) dan bill of material
(BOM). [A4, C6]
- Mahasiswa mampu membuat
dan memodifikasi file
presentasi. [A4, C6]
- Mahasiswa mampu mencetak
hasil desain (print/plot
drawing) [A4, C4]
17 Evaluasi Akhir Semester : Melakukan validasi penilaian akhir 40
Catatan :
(1) TM: Tatap Muka, BT: Belajar Terstruktur, BM: Belajar Mandiri;
(2) [TM: 2x(2x50'')] dibaca: kuliah tatap muka 2 kali (minggu) x 2 sks x 50 menit = 200 menit (3,33 jam);
(3) [BT + BM: (2+2)x(2x60'')] dibaca: belajar terstruktur 2 kali (minggu) dan belajar mandiri 2 kali (minggu) x 2 sks x 60 menit = 480 menit (8 jam);
(4) Mahasiswa mampu merancang penelitian dalam bentuk proposal penelitian & mempresentasikannya [C6, A2, P2]: menunjukkan bahwa Sub-CPMK ini mengandung
kemampuan dalam ranah taksonomi kognitif level 2 (kemampuan merancang), afeksi level 2 (kemampuan merespon dalam diskusi), dan psikomotorik level 2
(memanipulasi gerakan tubuh dalam keterampilan presentasi).
(5) Penulisan daftar Pustaka disarankan menggunakan salah satu standar/ style penulisan pustaka internasional, dalam contoh ini menggunakan style APA;
(6) RPS: Rencana Pembelajaran Semester, RMK: Rumpun mata Kuliah, PRODI: Program Studi.

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
SILABUS
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

1 Mata Kuliah : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer )


2 Kode : TM162303
SKS &
3 : 2&3
Jam/minggu
: Matematika Terapan, Fisika Terapan, Mekanika Teknik, Praktek Bengkel
4 Prasyarat
Mekanik 1, Gambar Teknik, Gambar Mesin 1.
: Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa akan mampu membuat 3D Digital
Prototype dari komponen maupun product engineering memanfaatkan perangkat
5 TIU lunak CAD dan membuat gambar teknik dilengkapi dimensi serta simbol
pengerjaan pemesinan yang akan dilakukan pada proses manufaktur termasuk
pemberian toleransi pada gambar teknik sebagai sarana informasi engineering.
Tingkat penguasaan
No. TIK yang diharapkan
1 2 3 4 5 6
Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis dan
1 perbedaan perangkat lunak engineering di industri 
manufaktur
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyebutkan
2 fungsi-fungsi dari interface perangkat lunak CAD 
Autodesk® Inventor® Professional
Mahasiswa mampu membuat sketsa 2D dan 3D
sesuai dengan standarisasi yang berlaku
TIK 3 
menggunakan perangkat lunak CAD Autodesk®
6 (Learning
Inventor® Professional
Outcomes)
Mahasiswa mampu membuat komponen (part)
4 menggunakan perangkat lunak CAD Autodesk® 
Inventor® Professional
Mahasiswa mampu mendesain proses perakitan
(assembly) dari berbagai komponen (part), baik
5 
yang dibuat ataupun komponen standar dan
mensimulasikannya
Mahasiswa mampu membuat gambar teknik dari
komponen dan perakitan dilengkapi dengan
6 
dimensi, toleransi dan simbol pemesinan dengan
standarisasi ISO
1 Pengenalan perangkat lunak engineering 
Pengenalan perangkat lunak CAD
2 menggunakan Autodesk® Inventor® 
Topik (Bahan Professional.
7 Creating sketches
Kajian) 3 
4 Designing parts 
5 Model perakitan & Simulasi proses perakitan 
6 Documenting parts 
Mampu mendiskripsikan jenis-jenis dan perbedaan
1 perangkat lunak engineering di industri 
manufaktur
Mampu mendesain produk secara digital
2 
menggunakan perangkat lunak CAD
Mampu membuat pemodelan solid dari komponen
Kompetensi 3 
8 pemesinan
diharapkan
Mampu menentukan material dan titik berat
4 
komponen
Mampu merancang produk rakitan (assembly of
5 
component) dengan hubungan kinematik
Menganimasi penampilan dan fungsi dari produk
6
desain 

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
SILABUS
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Mampu membuat gambar teknik dari komponen


7 dan perakitan dilengkapi dengan dimensi, toleransi 
dan simbol pemesinan dengan standarisasi ISO
Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk®
Inventor® 2014 and Inventor LT™”, copyright by
1
Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana,
ISBN: 978-1-118-54486-0
Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat
Blending/Mixing Menggunakan Perangkat Lunak
2 CAD Autodesk Inventor Professional 2010”,
Jurnal Austenit, Vol. 3 No. 1, pp: (52-60), ISSN:
2085-1286
Dicky, S dan Fatahul, A, 2010, “Dasar-Dasar Solid
Modeling Menggunakan Autodesk Inventor
3
Professional 2010”, Edisi Pertama, Tunas
Gemilang Press, ISBN: 978-602-8816-35-9.
Kenji Shimada, 2015, “Introduction to CAD/CAE
9 Referensi 4 Tools”, Carnegie Mellon University, Pittsburgh,
Pennsylvania
H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of
5 Mechanical And Engineering Drawing, ISBN.
978-1-40864-648-9
Sato, G. Takeshi dan Sugiarto, “Menggambar
6 Mesin Menurut Standar ISO”, Pradnya Paramita,
Jakarta, 1989
Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of
CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-
7
Wesley Longman Publishing Co.’ Inc. Boston,
MA, USA, ISBN: 0201380366
https://knowledge.autodesk.com/support/inventor-
8
products
9 http://www.cadlearning.com

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
(GBPP)
PRODI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

1. Jurusan/Program Studi : Teknik Mesin/D3 Teknik Mesin


2. Mata Kuliah : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)
3. Kode Mata Kuliah : TM162303
4. Satuan Kredit Semester : 2 SKS
5. Jam/Minggu : 3 Jam

6. Deskripsi Mata Kuliah


Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang menggambar komponen pemesinan
berbantukan perangkat lunak Computer Aided Design (CAD). Perangkat lunak yang
digunakan adalah Autodesk Inventor Professional (AIP) dengan lisensi Educational
Version. Perkuliahan diawali dengan perkenalan terhadap tools dan IDE yang dimiliki
oleh AIP. Metode pekuliahan dengan teori tatap muka dan praktik di Laboratorium
Komputer Jurusan Teknik Mesin Polsri. Capaian Luaran yang diharapkan, mahasiswa
mampu menggambar/mendesain komponen pemesinan berbantukan perangkat lunak
CAD dan membuat gambar teknik dilengkapi dimensi serta simbol pengerjaan
pemesinan yang akan dilakukan pada proses manufaktur termasuk pemberian toleransi
pada gambar teknik sebagai sarana informasi engineering.

7. Standar Kompetensi
Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa diharap mampu:
▪ menjelaskan jenis-jenis dan perbedaan perangkat lunak engineering di industri
manufaktur
▪ menjelaskan dan menyebutkan fungsi-fungsi dari interface perangkat lunak CAD
Autodesk® Inventor® Professional
▪ membuat sketsa 2D dan 3D sesuai dengan standarisasi yang berlaku menggunakan
perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional
▪ membuat komponen (part) menggunakan perangkat lunak CAD Autodesk®
Inventor® Professional
▪ mampu mendesain proses perakitan (assembly) dari berbagai komponen (part),
baik yang dibuat ataupun komponen standar dan mensimulasikannya
▪ mampu membuat gambar teknik dari komponen dan perakitan dilengkapi dengan
dimensi, toleransi dan simbol pemesinan dengan standarisasi ISO

8. Sistem Penilaian
1. Cluster Project : 25%
2. Problem Set Assignment (PSA) : 10%
3. UTS : 25%
4. UAS : 40%

9. Referensi
1. Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor
LT™”, copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-
118-54486-0
2. Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat Blending/Mixing Menggunakan
Perangkat Lunak CAD Autodesk Inventor Professional 2010”, Jurnal Austenit, Vol.
3 No. 1, pp: (52-60), ISSN: 2085-1286
3. Dicky, S dan Fatahul, A, 2010, “Dasar-Dasar Solid Modeling Menggunakan
Autodesk Inventor Professional 2010”, Edisi Pertama, Tunas Gemilang Press,
ISBN: 978-602-8816-35-9.

Mata Kuliah Gambar Mesin 2 Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN
(GBPP)
PRODI TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

4. Kenji Shimada, 2015, “Introduction to CAD/CAE Tools”, Carnegie Mellon


University, Pittsburgh, Pennsylvania
5. H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing,
ISBN. 978-1-40864-648-9
6. Sato, G. Takeshi dan Sugiarto, “Menggambar Mesin Menurut Standar ISO”,
Pradnya Paramita, Jakarta, 1989
7. Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-
Wesley Longman Publishing Co.’ Inc. Boston, MA, USA, ISBN: 0201380366
8. https://knowledge.autodesk.com/support/inventor-products
9. http://www.cadlearning.com

Mata Kuliah Gambar Mesin 2 Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KONTRAK PERKULIAHAN
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Nama Mata Kuliah : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)


Kode Mata Kuliah : TM162303
SKS/Jam : 2/3 jam
Semester : 3 (Tiga)
Tahun Akademik : 2019/2020
Program Studi : D3 Teknik Mesin
Dosen Pengampu : Dicky Seprianto, S.T., M.T

1. Manfaat Mata Kuliah


Mahasiswa dapat membuat komponen pemesinan, produk engineering dan
mendokumentasikannya menjadi gambar teknik sesuai dengan standarisasi
memanfaatkan perangkat lunak CAD. Selain itu manfaat mata kuliah Gambar Mesin 2
(Berbasis Komputer) sesuai dengan capaian pembelajaran D3 Teknik Mesin point 1i,
2a, 2c, 2d, 2g, 3b, 3e, 3e, 3h, 4a dan 4c.

2. Deskripsi Mata Kuliah


Pada mata kuliah ini mahasiswa belajar tentang menggambar komponen pemesinan
berbantukan perangkat lunak Computer Aided Design (CAD). Perangkat lunak yang
digunakan adalah Autodesk Inventor Professional (AIP) dengan lisensi Educational
Version. Perkuliahan diawali dengan perkenalan terhadap tools dan IDE yang dimiliki
oleh AIP. Metode pekuliahan dengan teori tatap muka dan praktik di Laboratorium
Komputer Jurusan Teknik Mesin Polsri. Capaian Luaran yang diharapkan, mahasiswa
mampu menggambar/mendesain komponen pemesinan berbantukan perangkat lunak
CAD dan membuat gambar teknik dilengkapi dimensi serta simbol pengerjaan
pemesinan yang akan dilakukan pada proses manufaktur termasuk pemberian toleransi
pada gambar teknik sebagai sarana informasi engineering.

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KONTRAK PERKULIAHAN
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

3. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


Tingkat penguasaan yang
No. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah diharapkan
1 2 3 4 5 6
Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis dan perbedaan
1 
perangkat lunak engineering di industri manufaktur
Mahasiswa mampu menjelaskan dan menyebutkan fungsi-fungsi
2 dari interface perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® 
Professional
Mahasiswa mampu membuat sketsa 2D dan 3D sesuai dengan
3 standarisasi yang berlaku menggunakan perangkat lunak CAD 
Autodesk® Inventor® Professional
Mahasiswa mampu membuat komponen (part) menggunakan
4 
perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional
Mahasiswa mampu mendesain proses perakitan (assembly) dari
5 berbagai komponen (part), baik yang dibuat ataupun komponen 
standar dan mensimulasikannya
Mahasiswa mampu membuat gambar teknik dari komponen dan
6 perakitan dilengkapi dengan dimensi, toleransi dan simbol 
pemesinan dengan standarisasi ISO

4. Organisasi Materi
Mata kuliah Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer) diberikan pada mahasiswa semester
III Program Studi Teknik Mesin, merupakan mata kuliah keterampilan umum sesuai
dengan capaian pembelajaran prodi dengan bobot 2 SKS. Penyampaian mata kuliah ini
melalui tatap muka dikelas dan praktikum dilaboratorium komputer Jurusan Teknik
Mesin dengan jumlah total 3 jam per minggu. Sebelum mengikuti mata kuliah Gambar
Mesin 2 (Berbasis Komputer), mahasiswa diwajibkan telah menyelesaikan mata kuliah
Matematika Terapan, Fisika Terapan, Mekanika Teknik, Praktek Bengkel Mekanik 1,
Gambar Teknik, Gambar Mesin 1. Pembahasan dimulai dengan penjelasan tentang
penerapan perangkat lunak engineering dibidang manufaktur. Perangkat lunak CAD
yang dimanfaatkan pada mata kuliah ini adalah Autodesk® Inventor® Professional. Mata
kuliah Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer) dilengkapi dengan bahan ajar terstruktur
dimana setiap pokok bahasan dalam mata kuliah ini dilengkapi dengan latihan (hand on
exercise), Cluster Project dan Problem Set Assignment (PSA), sehingga diharapkan
mahasiswa dapat dengan mudah memahami materi yang terdapat pada mata kuliah ini.

5. Strategi Pembelajaran
Perkuliahan menggunakan strategi tatap muka, diskusi, praktikum (cluster project dan
Problem Set Assignment), dan final project berupa tugas mandiri.

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KONTRAK PERKULIAHAN
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

6. Bahan Bacaan/Referensi Pembelajaran


1. Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor
LT™”, copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-
118-54486-0
2. Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat Blending/Mixing Menggunakan
Perangkat Lunak CAD Autodesk Inventor Professional 2010”, Jurnal Austenit, Vol.
3 No. 1, pp: (52-60), ISSN: 2085-1286
3. Dicky, S dan Fatahul, A, 2010, “Dasar-Dasar Solid Modeling Menggunakan
Autodesk Inventor Professional 2010”, Edisi Pertama, Tunas Gemilang Press,
ISBN: 978-602-8816-35-9.
4. Kenji Shimada, 2015, “Introduction to CAD/CAE Tools”, Carnegie Mellon
University, Pittsburgh, Pennsylvania
5. H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing,
ISBN. 978-1-40864-648-9
6. Sato, G. Takeshi dan Sugiarto, “Menggambar Mesin Menurut Standar ISO”,
Pradnya Paramita, Jakarta, 1989
7. Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-
Wesley Longman Publishing Co.’ Inc. Boston, MA, USA, ISBN: 0201380366
8. https://knowledge.autodesk.com/support/inventor-products
9. http://www.cadlearning.com

7. Tugas dan Kegiatan Terstruktur


Tugas disusun dalam bentuk cluster project dan Problem Set Assignment, dikerjakan
dengan mandiri, serta harus diselesaikan setiap akhir pokok bahasan. Evaluasi tengah
semester dilakukan pada minggu ke-10. Untuk final project yang dibuat dalam bentuk
laporan dan dipresentasikan (lebih rinci diatur dalam lembar Rencana Tugas
Mahasiswa)

8. Kriteria Penilaian
a. Komponen Penilaian
• Problem Set Assignment (PSA)
• Cluster Project
• UTS / Final Project

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KONTRAK PERKULIAHAN
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

• UAS

b. Formula Penilaian

NILAI AKHIR = Cluster Project (25%) + PSA (10%) + UTS (25%) + UAS (40%)

c. Kriteria Penilaian.
Nilai Bobot Range
A 4 80 – 100
B 3 66 - 79
C 2 54 – 65
D 1 40 – 53
E 0 < 40

9. Jadwal Perkuliahan
Pertemuan Referensi/
Materi yang Dibahas
ke - Pustaka
Kontrak
perkuliahan
1 Pengenalan perangkat lunak engineering
[4] ; [6]; [8];
[9]
Pengenalan perangkat lunak CAD
2 menggunakan Autodesk® Inventor® [1] ; [4]
Professional.
[1] ; [2]; [5];
3-5 Creating sketches
[9]
6 - 10 Designing parts [1] ; [5]; [7]
Model perakitan & Simulasi proses [1] ; [2]; [3];
11 - 13
perakitan [9]
[1] ; [2]; [5];
14 - 16 Documenting parts
[6]; [9]

10. Tata Tertib Pembelajaran


a. Berpakaian rapi, sopan dan pantas (tidak menggunakan kaus oblong) pada waktu
mengikuti perkuliahan di kelas.
b. Tidak diperkenankan memakai sandal, baik waktu mengikuti perkuliahan atau
menghadap dosen untuk bimbingan maupun konsultasi akademik.
c. Pada waktu perkuliahan semua handphone harus dalam keadaan mati atau silent.
d. Mahasiswa harus masuk tepat waktu, jika terlambat akan diberi kompensasi.

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
KONTRAK PERKULIAHAN
MATA KULIAH GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)
PRODI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

e. Tidak diperkenankan melakukan keributan di kelas dalam bentuk apa pun selama
perkuliahan berlangsung.
f. Tidak ada ujian susulan untuk UTS dan UAS, kecuali jika ada keterangan sakit atau
izin
g. Jika melakukan kecurangan dalam ujian maka nilai ujiannya dikurangi.
h. Hasil evaluasi ujian dapat dikembalikan kepada Mahasiswa.
i. Aturan lainnya mengacu pada Peraturan Akademik Polsri.

11. Lain-lain
Apabila ada hal-hal di luar kesepakatan ini untuk perlu disepakati, dapat dibicarakan
pada waktu kuliah. Apabila ada perubahan isi kontrak perkuliahan, akan ada
pemberitahuan terlebih dahulu. Kontrak perkuliahan ini dapat dilaksanakan, mulai dari
disampaikannya kesepakatan ini.

Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak.

Palembang, ……………. 2019


Menyetujui,
Pihak I, Pihak II,
Dosen Pengampu Perwakilan Mahasiswa
Kelas …………

Dicky Seprianto, S.T., M.T. .....................................


NIP.197709162001121001 NIM............................

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin

Ir. Sairul Effendi, M.T.


NIP 196309121989031005

Mata Kuliah GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER) Prodi D3 Teknik Mesin Dicky Seprianto, S.T., M.T.
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ii


KATA PENGANTAR ...................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1


1.1 Perangkat lunak engineering .......................................... 2
1.2 Siklus proses desain ...................................................... 4

BAB II USER INTERFACE ........................................................... 6


2.1 Tampilan utama, ribbon, menus dan toolbars Perangkat
lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional ........... 6
2.2 Menentukan folder kerja ................................................ 13

BAB III CREATING SKETCHES ..................................................... 15


3.1 Fungsi dari sketsa .......................................................... 15
3.2 Bidang gambar .............................................................. 17
3.3 Membuat sketsa 2D dan 3D menggunakan Autodesk®
Inventor® Professional .................................................... 18

BAB IV DESIGNING PARTS ............................................................ 27


4.1 Basic shape design ........................................................ 28
4.2 Detail shape design ................................................... 47

BAB V MODEL PERAKITAN .......................................................... 66


5.1 Assembly constraints ....................................................... 67
5.2 Grounded components ....................................................... 70
5.3 Placing dan constraint component .................................. 70
5.4 Membuat rangka dengan 3D sketching dan frame design ... 72

BAB VI DOKUMENTASI PARTS DAN ASSEMBLY ..................... 76


6.1 Drawing .................................................................. 77
6.2 Dokumentasi assembly ................................................... 84
6.3 Dimensions and annotations .......................................... 88
6.4 Print/plot a drawing ......................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 94

LAMPIRAN
1. Silabus
2. Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
3. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)
4. Kontrak Perkuliahan
5. Rencana Tugas Mahasiswa

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1.1 Product Life Cycle .................................................................................. 4
2.1 Skematis pemodelan solid menggunakan Autodesk®
Inventor® Professional .......................................................................... 7
2.2 Screen shot part files ............................................................................... 8
2.3 Screen shot assembly files ........................................................................ 8
2.4 Screen shot presentation files ................................................................ 9
2.5 Screen shot drawing files ......................................................................... 10
2.6 Screen shot menu, toolbar dan ribbon ................................................... 10
2.7 Screen shot quick access toolbars ........................................................ 11
2.8 Screen shot view manipulation tools ....................................................... 11
2.9 Function key shortcut keys & mouse viewing tools ................................. 12
2.10 Screen shot new project ......................................................................... 13
3.1 Menentukan bidang gambar (sketch plane) ............................................. 18
3.2 Screen shot sketch mode ........................................................................ 19
4.1 Solid modeling menggunakan extrude feature ......................................... 29
4.2 Solid modeling menggunakan revolved feature ........................................ 31
4.3 Screen shot dialog box extrude dan revolve ............................................ 32
4.4 Tipe garis yang digunakan pada suatu part .......................................... 34
4.5 Normal linetype ....................................................................................... 34
4.6 Construction linetype ............................................................................ 35
4.7 Reference linetype .................................................................................... 35
4.8 Centerline linetype ................................................................................ 35
4.9 Solid modeling menggunakan work plane ................................................ 37
4.10 Screen shot sweep dialog box .................................................................. 39
4.11 Solid modeling menggunakan sweep feature ........................................... 41
4.12 Screen shot dialog box loft feature ........................................................ 43
4.13 Solid modeling menggunakan loft features .............................................. 43
4.14 2D sketch untuk menggunakan coil feature ............................................. 43
4.15 Screen shot dialog box coil feature .......................................................... 44
4.16 Solid modeling menggunakan coil features ............................................. 44
4.17 Screen shot work plane antara 2 bidang .................................................. 45
4.18 Solid modeling menggunakan rib feature ................................................. 45
4.19 Solid modeling menggunakan emboss feature ........................................ 46
4.20 Solid modeling menggunakan decal feature ............................................ 47
4.21 Pembuatan champer ................................................................................. 48
4.22 Pembuatan fillets ..................................................................................... 48
4.23 Screen shot hole dialog box .................................................................... 49
4.24 Screen shot liniear placement .................................................................. 50
4.25 Screen shot hole type (jenis lubang) ........................................................ 51
4.26 Screen shot hole parameter ................................................................... 51
4.27 Solid modeling menggunakan hole feature .............................................. 53
4.28 Screen shot thread dialog box ................................................................. 54
4.29 Solid modeling menggunakan thread feature .......................................... 56
4.30 Solid modeling menggunakan mirror feature .......................................... 57

vi
4.31 Screen shot rectangular pattern dialog box ............................................. 58
4.32 Solid modeling menggunakan rectangular pattern .................................. 59
4.33 Solid modeling menggunakan circular pattern ........................................ 60
4.34 Unique face thickness pada shell features ................................................ 62
4.35 Solid modeling menggunakan shell features ........................................... 62
4.36 iproperties dialog box (mengubah material) ............................................. 63
5.1 Mate dan flush constraint ........................................................................ 67
5.2 Angle constraint ....................................................................................... 68
5.3 Tangent constraint ..................................................................................... 68
5.4 Insert constraint ....................................................................................... 68
5.5 Screen shot placed constraint dialog box ................................................ 69
5.6 Meletakkan komponen untuk membuat assembly
modeling (perakitan) ................................................................................ 71
5.7 Screen shot placed from content center .................................................. 71
5.8 Screen shot 3D sketching ......................................................................... 72
5.9 Solid modeling rangka menggunakan frame design ................................. 73
6.1 Screen shot place views dan annotate ribbon ........................................... 77
6.2 Tampilan mode drawing dan prosedur memasukkan
objek komponen ke lembar kerja .............................................................. 79
6.3 Gambar proyeksi dari objek komponen .................................................. 80
6.4 Gambar hasil potongan dari drawing view ............................................... 81
6.5 Screen shot detail view ............................................................................. 82
6.6 Screen shot break view ............................................................................. 83
6.7 Screen shot break out view ....................................................................... 84
6.8 Hasil proyeksi dari objek asemmbly .......................................................... 85
6.9 Penunjukkan komponen menggunakan fitur auto balloon ........................ 86
6.10 Part list dan BOM ...................................................................................... 86
6.11 Menjalankan animasi proses perakitan ....................................................... 88
6.12 Penunjukan ukuran (dimensi) dan garis sumbu (center line) .................... 90
6.13 Pembuatan keterangan ukuran ulir (thread) dan lubang (hole) .................. 91
6.14 Screen shot annotate symbol ...................................................................... 91

vii
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

BAB I
PENDAHULUAN

1. Capaian Pembelajaran Umum


Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan jenis-jenis perangkat
lunak engineering, menentukan desain proses serta keutamaan pemanfaatan
perangkat lunak CAD.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


- Mahasiswa dapat menyebutkan keuntungan dan kesulitan dalam
menggunakan perangkat lunak CAD.
- Mahasiswa dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis perangkat lunak
engineering CAD, CAE, CAM, CNC dan CMM.

A. DESKRIPSI SINGKAT
Tuntutan konsumen yang menginginkan produk murah dan terbarukan merupakan
sifat dasar dari manusia yang tidak pernah puas. Hal ini menyebabkan produsen
harus menekan biaya produksi (low cost) dan selalu melakukan pengembangan
produk. Kemajuan teknologi komputerisasi berdampak positif terhadap
perkembangan industri dan dapat menjadi solusi terhadap keinginan konsumen.
Kemajuan teknologi komputerisasi diiringi dengan berkembangnya perangkat
lunak dibidang engineering. Pada bab ini akan dibahas secara umum tentang
perangkat lunak engineering tentang ruang lingkup dan kemampuannya.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
1
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

B. PENDAHULUAN
1.1 Perangkat lunak engineering
Saat ini di era kompetisi global, industri tidak akan dapat bertahan, kecuali
mereka memperkenalkan produk baru atau mempertahankannya dengan membuat
kualitas yang lebih baik, harga lebih murah dan waktu produksi yang lebih singkat.
Perkembangan perangkat lunak di bidang engineering pun ikut berkembang untuk
membantu industri mencapai tujuan-tujuan tersebut. Peranan komputerisasi dan
perangkat lunak memungkinkan proses produksi secara otomasi serta membantu
pengintegrasian desain, perencanaan, manufaktur dan perakitan. Computer aided
design (CAD) digunakan secara luas pada perangkat berbasis komputer untuk
membantu para engineering yang banyak bekerja dengan aktivitas rancangan.
Computer aided design (CAD) adalah pembuatan desain produk dengan
menggunakan bantuan komputer. Dengan bantuan komputer dapat dibuat gambar
desain dengan mudah serta perhitungan penggunaan bahan, daya tahan produk dan
informasi lain yang berhubungan dengan desain produk yang dibuat. Computer aided
engineering (CAE) merupakan pelengkap dari aplikasi CAD, dimana desain suatu
produk tidak hanya menggambarkan suatu ide kedalam bentuk gambar akan tetapi juga
dihitung ketahanannya secara mekanika statis, dinamis ataupun thermal juga
karakteristik lainnya seperti akustis. Aplikasi CAD/CAE digunakan oleh beberapa
perusahaan besar diantaranya IDEAS (Ford), Pro/Engineer (Siemens), CATIA
(Daimler-Chryler), Autodesk Inventor (Aston Martin, Tesla Motors, Mitsubishi
Motors).
Computer aided manufaktur (CAM) adalah programming tool menggunakan
komputer untuk merencanakan, mengatur dan mengontrol kerja mesin, alat-alat dan
arus produk sehingga memungkinkan untuk membuat pemodelan yang dibuat
menggunakan CAD. Computer integrated manufacturing (CIM) dalam rekayasa
adalah metode produksi dimana keseluruhan proses produksi dikendalikan oleh
komputer.
Penggunaan teknologi komputer pada akhirnya difungsikan sebagai desain dan
produksi. CAD diartikan sebagai aktifitas desain yang melibatkan penggunaan

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
2
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

komputer secara efektif untuk menciptakan dan melakukan pembahasan engineering


design. Sedangkan CAM dapat didefenisikan sebagai penggunaan teknologi komputer
yang efektif dalam manajemen, kontrol dan operasi dari fasilitas manufakturing.
Ruang lingkup penggunaan CAD/CAM meliputi[11] :
- Arsitektur, teknik dan konstruksi
- Mechanical (automotif, penerbangan, consumer goods, engine dan perkapalan)
- Elektronika dan kelistrikan
- Perencanaan proses manufaktur
- Rancangan rangkaian digital
Kemampuan sistem CAD meliputi :
- Fitur parametrik 3D berdasarkan pemodelan
- Perancangan perakitan otomatis, yang mengumpukan bagian-bagian komponen
dan atau perakitan lain
- Membuat gambar teknik dari model-model yang solid
- Pemakaian ulang hasil rancangan komponen
- Memudahkan modifikasi perancangan model dan produksi bermacam versi
- Menghasilkan komponen standard perancangan otomatis
- Validasi/verifikasi perancangan terhadap aturan spesifikasi dan perancangan
- Simulasi perancangan tanpa membangun prototipe fisik
- Keluaran dokumentasi fisik, seperti gambar manufaktur, bill of material (BOM)
yang menggambarkan kebutuhan untuk membangun produk
- Impor/ekspor data (pertukaran data) dengan perangkat lunak lain
- Keluaran rancangan data secara langsung untuk fasilitas manufaktur
- Keluaran berupa digital prototyping atau secara langsung menggunakan mesin
manufaktur untuk prototipe (rapid prototyping)
- Mengelola dan memelihara pustaka dari bagian-bagain komponen dan perakitan
- Menghitung bagain-bagian properti secara masal dan perakitan
- Membantu menvisualisasi dengan bayangan, rotasi dan penyembunyian garis
- Kinematika, interferensi dan pengecekan perakitan

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
3
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

- Pencantuman kode pemrograman dalam satu model untuk pengendalian dan


menghubungkan atribut-atribut mmodel yang berhubungan
- Programable studi perancangan dan optimasi

1.2 Siklus proses desain


Perangkat otoritas utama geometri dalam proses siklus hidup manajemen
produksi yang meliputi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
Paket yang ada dari vektor 2 dimensi berdasarkan gambaran sistem kepermukaan
parametrik 3 dimensi dan pemodelan perancangan solid.

Gambar 1.1 Life-cycle (siklus hidup) [1]

Proses desain secara tradisional dimulai dari perencanaan proses dan berakhir
dengan produk. Perencanaan proses meliputi fungsi-fungsi yang akan digunakan
dalam proses, paramater dan peralatan (tools) yang akan digunakan untuk mengubah
raw material menjadi final part. Penggunaan jigs and fixtures termasuk dari bagian
fungsi ini. Perencanaan proses juga melibatkan kemampuan engineering dari manusia
itu sendiri. Setelah perencanaan proses selesai, dilakukan proses manufaktur atau

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
4
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

pembuatan komponen dilanjutkan dengan perakitan dan pengujian terhadap produk


tersebut.

D. RANGKUMAN
Proses manufaktur dimulai dari perencanaan proses dan berakhir dengan produk.
Perencanaan proses meliputi fungsi-fungsi yang akan digunakan dalam proses,
paramater dan peralatan (tools) yang akan digunakan untuk mengubah raw material
menjadi final part. Autodesk® Inventor® Professional merupakan salah satu perangkat
lunak CAD yang dapat dimanfaatkan untuk mendesain suatu produk dan
menghasilkan prototype dalam bentuk digital.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
5
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

BAB II
USER INTERFACE

1. Capaian Pembelajaran Umum


Mahasiswa diharapkan mampu menentukan penggunaan toolbar pada perangkat
lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional sesuai dengan fungsinya.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


- Mahasiswa mampu menjelaskan interface dan menu-menu utama yang
digunakan pada perangkat lunak Autodesk® Inventor® Professional.
- Mahasiswa mampu membuat folder kerja (new project).
- Mahasiswa mampu membuat, membuka dan menyimpan file menggunakan
Autodesk® Inventor® Professional

A. DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab ini akan dibahas tentang tampilan utama, ribbon, menus dan toolbars
Perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional.

B. POKOK-POKOK ISI
2.1 Tampilan utama, ribbon, menus dan toolbars Perangkat lunak CAD
Autodesk® Inventor® Professional
Autodesk® Inventor® merupakan salah satu perangkat lunak CAD untuk membuat
3D mechanical yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas (tools) untuk memproduksi,
memvalidasi dan dokumentasi secara lengkap suatu komponen yang dibuat sehingga
dapat berfungsi sebagai prototypes dari komponen yang akan diproduksi. Dengan
menggunakan perangkat lunak ini maka biaya yang diperlukan dalam manufaktur
suatu produk dapat ditekan seminimal mungkin (low cost production).
Autodesk® Inventor® adalah program pemodelan solid yang berbasis fitur
parametrik, artinya semua objek dan hubungan antar geometri dapat dimodifikasi

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
6
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

kembali meskipun geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang dari awal. Selain itu
pada assembling dapat dibuat/dimasukkan berbagai bentuk part/komponen sesuai
standard-standard yang berlaku.
Hal ini sangat memudahkan ketika sedang dalam proses desain suatu produk
atau rancangan, tetapi perlu diperhatikan dalam pemodelan solid, harus dibuat
sketchnya terlebih dahulu. Selain itu desain dapat diimport dari perangkat lunak
lainnya seperti Alias, CATIA V5, JT, Pro/ENGINEER®, Parasolid®, SolidWorksTM dan
UGS NX.
Selain pemodelan solid, dapat pula dibuat gambar kerja menggunakan fasilitas
drawing yang terdapat dalam autodesk inventor. Secara konseptual penggunaan
program Autodesk Inventor ditunjukan pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Skematis pemodelan solid menggunakan Autodesk® Inventor®

Pada Autodesk Inventor® Professional® memiliki beberapa bentuk file dalam


penggunaannya, yaitu :
1. Part files (.ipt)
Digunakan pada saat membuat komponen atau part, yang terlebih dahulu dibuat
skecth kemudian dengan memanfaatkan part tools dapat memanipulasi skectches,
features dan bodies sehingga menghasilkan bentuk solid dari komponen yang akan
dibuat, seperti ditunjukkan pada gambar 2.2.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
7
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 2.2 Screen shot part files


2. Assembly files (.iam)
Setelah komponen/part selesai dibuat, maka untuk menggabungkan beberapa
komponen menjadi suatu unit, dibuat dalam bentuk assembly files (.iam). Dalam
bentuk files ini dapat pula dibuat komponen baru atau mengambil/memasukkan
komponen sesuai dengan standarisasi oleh beberapa asosiasi (ISO, JIS, DIN, ANSI
dan GOST) pada library yang telah disediakan oleh Inventor.

Gambar 2.3 Screen shot assembly files

3. Presentation files (.ipn)


Digunakan untuk mempresentasikan assembly files yang telah dibuat sehingga
bentuk, hubungan dan perakitan antar komponen yang dibuat lebih jelas, dengan
cara :

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
8
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

- Membuat explode view untuk digunakan dalam drawing file.


- Membuat animasi yang dapat menunjukkan step by step suatu assembly dibuat.
Kemudian animasi yang telah dibuat dapat disimpan dalam bentuk format video
(.wmv dan .avi)

Gambar 2.4 Screen shot presentation files

4. Drawing files (.idw, .dwg)


Setelah komponen/part ataupun assembly dari suatu produk selesai dibuat, maka
dapat dibuat gambar produksi dengan menggunakan drawing files (.idw, .dwg).
Adapun gambar yang dihasilkan dapat berupa proyeksi dari model solid yang telah
dibuat pada part files ataupun assembly files. Pada drawing mode dapat
ditambahkan dimensi, penunjukkan komponen (ballon) dan simbol pengerjaan
bahkan Bill Of Material (BOM) dari produk yang dibuat.

Sama seperti dengan kebanyakan perangkat lunak lainnya, pada Inventor


mempunyai MENU dan TOOLBARS yang berfungsi sebagai alat bantu dalam proses
desain. Dalam modul ini akan kita bahas mengenai menu dan toolbar yang paling
sering digunakan.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
9
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 2.5 Screen shot drawing files

Gambar 2.6 Screen shot menu, toolbar dan ribbon

• Quick Access Toolbars


Quick Access toolbars, merupakan toolbar yang paling sering digunakan dan
banyak digunakan pada aplikasi lain selain inventor, seperti untuk membuat file
baru, membuka file tersimpan serta menyimpan file yang telah dibuat.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
10
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

1 2 3 4

Keterangan :
1. Standard File Management tools 3. Project
2. Undo dan redo 4. Customize quick access toolbars
Gambar 2.7 Screen shot quick access toolbars

• View Manipulation Tools


View manipulation tools adalah salah satu kelebihan dari 3D modeling, anda bebas
untuk melihat part yang dibuat dari berbagai sudut pandang sesuai dengan yang
diinginkan, dengan menggunakan berbagai macam toolbar yang disediakan. Gambar
berikut menunjukan View manipulation tools yang dapat digunakan pada Inventor.

Full navigation wheel

Pan

Zoom

Free orbit

View face

Gambar 2.8 Screen shot view manipulation tools

Selain menggunakan toolbar tersebut dapat dimanfaatkan fasilitas dari mouse yaitu :
- Rool digunakan untuk melakukan zoom sesuai dengan posisi kursor/poniter.
- Clik dan drag dengan left mouse pada waktu penggunaan pan.
- Klik ganda dengan rool mouse untuk zoom all.
- Klik dan tahan rool mouse untuk menggeser gambar.
Kemahiran dalam menggunakan mouse sangat dibutuhkan untuk memanfaatkan
fasilitas ini, sehingga dapat mempermudah dalam mendesain part dalam waktu yang
singkat.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
11
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

• 3D Indiator
Pada saat pemodelan assembly, part dan presentasi, 3D indicator akan
ditampilkan pada layar sebelah kiri bawah sesuai dengan tampilan gambar. Warna
pada 3D indicator melambangkan posisi axis:
- Red : sumbu X
- Green : sumbu Y
- Biru : sumbu Z

• Browser
Browser pada merupakan salah satu interface yang menunjukkan rekam jejak
pembuatan suatu komponen/part, dimana pada browser dapat dilihat history
penggunaan dari berbagai tools yang membuat komponen. Browser terdiri dari 2 jenis,
yaitu model browser dan assembly browser. Model browser akan tampil pada saat
pembuatan komponen atau model sedangkan assembly browser hanya tampil pada
jenis file *.IAM yang menunjukkan hubungan antar komponen.

• Function Key Shortcut Keys & Mouse Viewing Tools


Dalam penggunaan perangkat lunak AIP dapat digunakan function key shortcut
keys & mouse viewing tools untuk mempercepat proses pembuatan model. Seperti
ditunjukkan pada gambar 2.9.

Gambar 2.9 Function key shortcut keys & mouse viewing tools

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
12
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

2.2 Menentukan folder kerja


Pada saat anda menjalankan AIP pertama kali akan muncul panel New File,
secara default folder kerja anda berada di “My Documents” yang ditunjukkan dengan
Project File-nya berisi default.ipj. Artinya ketika pekerjaan anda disimpan atau ketika
akan membuka suatu file, anda akan langsung dirujuk ke folder “My Documents”. Hal
tersebut akan sangat menyita waktu apabila anda bekerja dengan banyak part, oleh
karena itu untuk memudahkan, perlu dilakukan manajemen data yang baik.
Untuk mengganti default setting ini, klik File → Projects…, maka akan
muncul panel project. Klik new, akan tampil panel Inventor Project Wizzard, pilih
New Single Project kemudian tentukan nama project, folder kerja dan folder tempat
menyimpan file, setelah selesai klik finish.
Setelah selesai (masih dalam panel project, double klik pada project name yang
baru anda buat), sehingga selanjutnya pada saat anda menyimpan atau membuka file
akan dirujuk kefolder tersebut. Jika sudah klik done. Gunakan satu project atau folder
kerja untuk membuat desain assembly, sehingga dapat memudahkan dalam
pencarian/pengeditan part.

Gambar 2.10 Screen shot new project

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
13
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

C. RANGKUMAN
Proses manufaktur dimulai dari perencanaan proses dan berakhir dengan
produk. Perencanaan proses meliputi fungsi-fungsi yang akan digunakan dalam
proses, paramater dan peralatan (tools) yang akan digunakan untuk mengubah
raw material menjadi final part. Autodesk® Inventor® Professional merupakan
salah satu perangkat lunak CAD yang dapat dimanfaatkan untuk mendesain
suatu produk dan menghasilkan prototype dalam bentuk digital.

D. SOAL LATIHAN (Test Tertulis On-Line)


1. Sebutkan perangkat lunak engineering yang anda ketahui ?
2. Sebutkan perbedaan dari CAD, CAE, CAM, CNC, CIM?
3. Sebutkan keuntungan dari pemanfaatan perangkat lunak CAD ?
4. Sebutkan jenis-jenis file yang dapat dibuat menggunakan Autodesk®
Inventor® ?
5. Sebutkan langkah-langkah membuat project dan file baru menggunakan
perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® ?

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
14
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

BAB III
CREATING SKETCHES

1. Capaian Pembelajaran Umum


Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan konsep dasar dari sketsa,
menentukan dan membuat bidang gambar serta membuat sketsa berbantukan
perangkat lunak CAD.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


- Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dari sketsa
- Mahasiswa dapat menyebutkan perbedaan istilah-istilah yang digunakan
dalam sketsa.
- Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggunakan jenis-jenis constraint
- Mahasiswa mampu membuat sketsa 2D dan 3D dengan bantuan perangkat
lunak Autodesk® Inventor® Professional.

A. DESKRIPSI SINGKAT
Desain suatu rancangan diawali dengan ide yang dituangkan kedalam bentuk
sketsa dan didokumentasikan, pada bab ini akan dibahas fungsi dari sketsa, bidang
gambar dan cara membuat line, circle, geometri constraint dan dimensioning
sketches menggunakan perangkat lunak perangkat lunak Autodesk® Inventor®
Professional.

B. BASIC SKETCHING
3.1 Fungsi dari sketsa
Sebuah desain dimulai dengan ide konseptual yang dinyatakan sebagai sketsa.
Sketsa sangat penting dalam desain proses. Jika anda tidak dapat membayangkan
produk atau ide sebelum membuatnya, maka akan berdampak negatif terhadap desain
serta proses manufaktur yang akan dilakukan.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
15
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Penunjukan ukuran dan simbol-simbol (annotating) sketsa juga penting dalam


proses desain. Sketsa memiliki sedikit makna bagi produsen dan tidak dapat dibaca
atau ditafsirkan dengan benar tanpa penjelasan atau komunikasi tertulis. Kunci untuk
mengembangkan produk apapun adalah dimulai dengan sebuah ide yang diikuti oleh
fase siklus proses desain.
Sketsa adalah cara kita secara visual mengkomunikasikan ide-ide kepada orang
lain . Hal ini memungkinkan tim desain untuk memiliki kesadaran akan produk pada
titik konseps tanpa harus menghabiskan waktu pada penelitian dan pengembangan.
Sketsa adalah fase konseps di mana ide-ide yang dikembangkan untuk penelitian dan
desain . Tanpa ide-ide di atas kertas , banyak produk tidak akan dikembangkan.
Beberapa istilah yang sering dijumpai dalam mode sketsa yaitu :
- Sketch : Sebuah sketsa terdiri dari bidang kerja (sketch plane), sistem koordinat,
kurva 2D, dan dimensi serta constraints diterapkan pada kurva. Sketsa
digunakan untuk mendefinisikan profil fitur dan path .
- Sketch Geometry : Kurva yang terjadi pada sketsa, mungkin termasuk garis, titik,
persegi panjang, splines, fillet, busur, lingkaran dan elips.
- Sketch Plane : Bidang kerja di mana sketsa dibuat
- Active Sketch : Sketsa yang sedang aktif dan dapat di edit
- Curves : Objek geometri di sketsa , termasuk garis, busur, lingkaran, splines, dan
elips.
- Loop : Sebuah bentuk sketsa tertutup.
- Constraints : Aturan yang mengatur posisi, kemiringan, tangensial, dimensi, dan
hubungan antara geometri sketsa atau posisi relatif antara bagian
dalam perakitan. Geometric constraints mengontrol bentuk dan
hubungan antara unsur-unsur sketsa atau komponen perakitan.
Dimensional constraints mengontrol ukuran.
- Geometric Constraints : Aturan yang mendefinisikan hubungan geometris
elemen sketsa dan mengendalikan bagaimana sketsa
dapat mengubah bentuk atau ukuran. Beberapa
constraints yang disimpulkan sesuai dengan bentuk

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
16
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

sketsa dan lain-lain dapat diterapkan secara manual


untuk menghapus derajat kebebasan. Yang termasuk
geometric constraints adalah coincident, colinear,
concentric, equal, fix, horizontal, parallel,
perpendicular, tangent, dan vertical.
- Dimensional constraints : Dimensi parametrik yang mengontrol ukuran sketsa.
Ketika dimensi berubah, sketsa mengubah ukuran.
Dimensional constraints dapat dinyatakan sebagai
konstanta numerik, variabel dalam persamaan atau
dalam file parameter.
- Aligned Dimension : Dimensi linear yang pararel terhadap suatu garis. Jarak
minimum antara dua titik.
- Angle Dimension : Dimensi yang menunjukkan sudut yang dibentuk oleh dua garis.

3.2 Bidang gambar


Berdasarkan sistem koordinat bidang gambar terdiri dari 3 bidang yaitu : XY,
XZ dan YZ Plane. Selain ketiga bidang tersebut dapat pula dibuat plane lainnya dan
atau dapat memanfaatkan permukaan datar dari suatu komponen sebagai bidang kerja
yang baru.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
17
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

a) Ilustrasi membuat Sketch Plane b) Ilustrasi penambahan material pada sketch


dipermukaan komponen plane yang dibuat

Gambar 3.1 Menentukan bidang gambar (sketch plane)

3.3 Membuat sketsa 2D dan 3D menggunakan Autodesk ® Inventor®


Professional
Membuat file baru dilakukan dengan cara memilih icon Autodesk® Inventor®
Professional pada dekstop, dilanjutkan dengan memilih icon new. Untuk file baru, AIP
memberikan pilihan berupa template berdasarkan standar english atau metric sesuai
kebutuhan, pilihlah standar(mm).ipt setelah itu pilih created 2D sketch atau 3D sketch
untuk membuat sketsa 3D kemudian tentukan bidang sketch yang akan digunakan
(XY, YZ atau XZ), selanjutnya mode sketsa akan ditampilkan dan dilanjutkan dengan
pembuatan sketsa.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
18
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 3.2 Screen shot sketch mode

Perbandingan antara :
2D sketch 3D sketch
- Geometri sketsa dibuat pada permukaan - Geometri sketsa dibuat dalam
datar atau bidang kerja (work plane) ruang 3D (no sketch plane)
- Click anywhere on sketch plane to place - Click anywhere in 3D space
sketch points to place a point or connect
point-to-point in space
3.3.1 Line (garis)
Step berikut adalah bagaimana membuat lines pada mode sketch :
✓ Pada panel bar klik line tool (L). Tentukan start point.
✓ Tentukan end point dari line yang dibuat, perhatikan disebelah kanan kursor akan
tampak constraint yang akan berlaku pada line tersebut.

✓ Lanjutkan menggambar menggunakan line, setelah selesai klik kanan mouse pilih
Done. Simpan dengan nama PELAT CELAH.IPT

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
19
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

3.3.2 Circles (Lingkaran)


Langkah berikut adalah bagaimana membuat circles pada sketch :
✓ Pada panel bar klik centre point circle (C). Tentukan
titik pusat lingkaran.
✓ Tentukan/drag pada lokasi luar dari titik pusat. Pilih
point tersebut untuk membuat lingkaran.
✓ Klik kanan pada graphics window, pilih done.
✓ Untuk membuat lingkaran berdasarkan tiga buah titik,
klik three tangent circle pada panel bar, seperti
ditunjukkan pada gambar 1.13.
✓ Kemudian klik garis 1, 2 dan garis 3, sehingga
2

membentuk lingkaran yang bersinggungan dengan 1 3

ketiga garis tersebut.


✓ Klik kanan pada graphics window, pilih done (finish
sketch)

3.3.3 Geometric constraint


Yang dimaksud dengan constraint adalah hubungan antar garis atau lingkaran.
Untuk membuat constraint pilih pada panel bar atau klik kanan > created constraint,
pada graphics windows.
Pada gambar disamping terdapat
beberapa constraint, yaitu tangent,
perpendicular, parallel dan fix. Sebagai
contoh garis 1 parallel dengan garis 3 dan
perpendicular dengan garis 2.
Selain dapat dibuat, Inventor akan
memberikan constraint yang sesuai pada
saat pembuatan garis.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
20
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Tabel 3.1 Tahapan-tahapan pemberian constraint


Sebelum Constraint Sesudah Constraint

Kedua lingkaran dihubungkan menggunakan concentric constraint :


• Klik kanan mouse > created constraint > concentric
• Arahkan kursor pada lingkaran 1 > klik
• Arahkan kursor pada lingkaran 2> klik
• Klik kanan mouse > done

Lingkaran dihubungkan dengan garis vertikal menggunakan horizontal constraint:


• Klik kanan mouse > created constraint > horizontal
• Arahkan kursor pada titik pusat lingkaran > klik
• Arahkan kursor pada garis vertical, pilih titik tengah garis > klik
• Klik kanan mouse > done

1
2

1 2
=

Kedua lingkaran dihubungkan menggunakan equal constraint:


• Klik kanan mouse > created constraint > equal
• Arahkan kursor pada lingkaran 1 > klik
• Arahkan kursor pada lingkaran 2 > klik
• Klik kanan mouse > done

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
21
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Tabel 3.2 Jenis-jenis constraint


Constraint Deskripsi Sebelum Consraint Sesudah Consraint

Tangent

Perpendicular

Parallel

Coincident

Concentric

Collinear

Horizontal

Vertical

Equal

Fix

Symmetric

Smooth

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
22
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

3.3.4 Dimensioning sketches


Pembuatan part diawali dengan sketch. Dari sketch awal, anda dapat membuat
part feature seperti extrude, revolve, dan loft. Memberikan dimensi linear, aligned,
angular, radial dan diameter pada sketch menggunakan general dimension tool pada
panel bar, langkah berikut adalah bagaimana cara memberikan dimensi pada sketch:

Tabel 3.3 Memberikan dimensi pada sketch

Linear Dimension
▪ Klik general dimension pada panel bar.
▪ Pilih sketch elemen (garis, usahakan dalam
menentukan dimensi merupakan antar 2 bidang garis)
kemudian tempatkan dimensi.
▪ Pilih dimensi untuk memasukan nilai baru.

▪ Tekan enter, atau klik centang warna hijau pada kotak


dialog untuk mendapatkan nilai baru.
▪ Klik kanan pada graphic windows ➢ done atau
lanjutkan untuk memberikan dimensi yang lain.

Radial/Diameter Dimension
▪ Klik general dimension pada panel bar.
▪ Pilih sketch elemen untuk radial/diameter kemudian
tempatkan dimensi. (klik kanan mouse, untuk
memberikan dimensi dalam radius)
▪ Untuk memberikan nilai baru, prosedur yang
dilakukan sama dengan linear dimensi.
Angular Dimension
▪ Klik general dimension pada panel bar.
▪ Pilih dua buah garis yang akan ditentukan sudutnya
(jangan mengklik melebihi end point)
▪ Posisikan letak nilai sudut.
▪ Untuk memberikan nilai baru, prosedur yang
dilakukan sama dengan linear dimensi.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
23
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

C. RANGKUMAN
Bab ini secara khusus membahas tentang bagaimana membuat sketsa
menggunakan perangkat lunak Autodesk Inventor. Membuat sketsa freehand
untuk menggambarkan konsep adalah tugas konstan selama proses desain.
Menggunakan Autodesk Inventor, desainer dapat membuat sketsa dan
merumuskan part/komponen menggunakan sketch tools. Didalam membuat
profil sketsa, penjelasan harus ditambahkan untuk menyelesaikan proses.
Penjelasan tersebut dapat berupa dimensi, simbol dan teks.

D. SOAL LATIHAN
1. What constraint causes two lines or ellipse axes to lie along the same line?
a . Coincident b . Equal
c . Colinear d . Symmetric

2. What is the purpose of "symbols" in the sketch environment?


a . To allow you to switch tools while sketching
b . To indicate inferred geometric constraints
c . To create markers for placed features
d . To allow you to precisely locate points

3. To dynamically check how applied constraints are affecting the sketch, you can
click and drag a curve. What is this process called?
a . Constrained drag b . Curve drag
c . Constraint display d . Drive constraint

4. Autodesk Inventor denotes whether or not a sketch is fully constrained by


displaying the sketch in a different color. For this to happen, what constraint
must be applied to at least one curve in the sketch?
a . Coincident b . Equal
c . Fix d . Colinear

5. Only numeric values can be entered in the Edit Dimension edit box.
o True
o False

The answers to the questions are as follows: 1. c 2. b 3. a 4. c 5. False

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
24
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

PROBLEM SET ASSIGMENT 1

1. Create a new part file, and then create a simple profile using basic construction
techniques. The profile consists of lines and tangential arcs. Completed sketch
and sketched feature ! (Save with file name as format: NIM_PSA1_1)

Completed sketch and sketched feature


(The students complete Create Profiles with Tangencies)

2. Create and constrain the profiles as shown. (Save with file name as format:
NIM_PSA1_2)
1. Start a new part file for each profile using the Standard (mm).ipt template.
2. Place lines and arcs using the techniques discussed in this lesson.
3. Add geometric and/or dimensional constraints.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
25
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Note: Assume symmetry for the V-block clamp and approximate missing
dimensions

3. Create 2D sketch the profiles as shown below: (Save with file name as format:
NIM_PSA1_3)

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
26
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

BAB IV
DESIGNING PARTS

1. Capaian Pembelajaran Umum


Mahasiswa diharapkan mampu membuat komponen-komponen dalam bentuk
pemodelan solid menggunakan fitur-fitur yang terdapat pada perangkat lunak
CAD.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


- Mahasiswa dapat menyebutkan jenis-jenis, perbedaan dan menggunakan
fitur-fitur untuk membuat model solid pada perangkat lunak CAD Autodesk®
Inventor® Professional.
- Mahasiswa mampu merencanakan pembuatan komponen dari segi
manufaktur.
- Mahasiswa terampil dalam membuat komponen solid menggunakan
perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional .

A. DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab ini, mahasiswa belajar bagaimana membuat model dari komponen
tunggal. Selain itu mahasiswa perlu memperhatikan manufaktur untuk membuat
komponen tersebut. Sebagian besar komponen tunggal (part) yang dibuat
digunakan untuk perakitan (assembly of parts). Dalam manufaktur saat ini, proses
desain berfokus pada kemudahan manufaktur dan perakitan di lingkungan
otomatis. Metodologi seperti Design for Manufacture and Assembly (DFMA)
menggunakan perangkat lunak untuk mengurangi biaya , meningkatkan kualitas
komponen (part), dan mengurangi panjang siklus desain.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
27
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

B. MEMBUAT KOMPONEN (PART)


4.1 Basic shape design
Sketching merupakan hal penting dalam aplikasi autodesk inventor dikarenakan
untuk pembuatan part diawali dengan sketch. Dari sketch awal kemudian dilanjutkan
dengan pemberian feature seperti extrude, revolve, dan loft. Meskipun part dapat
dilengkapi dengan feature yang tidak membutuhkan sketch (dikenal sebagai placed
feature), sketch hampir selalu mendominasi part, yang termasuk dengan placed
features adalah chamfer, fillet, dan shell. Pada bab sebelumnya telah dipelajari cara
membuat sketch 2D, langkah selanjutnya adalah memberikan bentuk solid sesuai
dengan sketch yang telah dibuat.

4.1.1 Extrude
Extrude digunakan untuk memberikan kedalaman/ketebalan sehingga sketch
yang telah dibuat berbentuk solid. extrude features dapat digunakan jika sketch
merupakan single closed profile (sketch tunggal dengan loop tertutup). Selanjutnya
kita akan membuat features Extrude. Buatlah file baru, kemudian pada mode sketch
gambar seperti berikut, ketika membuat sketch perhatikan constraint yang digunakan.

Pilih fitur Extrude, extrude dialog box akan tampil > klik profile > pilih profile yang
baru dibuat > operation=join > distance=20 > Simpan File dengan nama LATIH
EXTRUDE > Ok

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
28
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Profile yang
dipilih

Gambar 4.1 Solid modeling menggunakan extrude feature

Tabel 4.1 Extrude feature option

Dialog Box Pilihan


Keterangan
Access (Option)
Klik tombol ini untuk memilih geometri yang akan di extrude,
Profile panah merah menandakan belum ada profile yang dipilih
untuk di extrude.

Out Put Menentukan apakah output dalam bentuk solid atau surface

Klik direction untuk menentukan arah dari extrude yang


Direction
dilakukan, kedepan, kebelakang atau dimulai dari tengah.

Mengidentifikasikan operasi yang dilakukan:


Join : penambahan volume pada model
Operation
Cut : membuang volume dari model
Intersect : membuat features baru dari suatu model

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
29
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

4.1.2 Revolved
Untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik saat membuat feature revolved gunakan
isometric view dengan cara menekan tombol F6 pada keyboard. Revolved berarti merevolusi
suatu sketch berdasarkan garis sumbu, revolved yang dilakukan dapat penuh (360o) atau sesuai
dengan nilai yang ditentukan. Feature revolved membutuhkan suatu sketch atau profile dan
sumbu simetris, bentuk yang dihasilkan dapat berupa solid bodies atau surface bodies sesuai
dengan pilihan yang ditentukan. Langkah berikut akan menunjukan bagaimana membuat
feature revolved :

❖ Klik New pada quick access


toolbar ➢pilih standar.ipt ➢OK
(mode sketch dengan panel bar sketch
akan aktif)
❖ Buat sketch seperti gambar disamping.
❖ Klik finish sketch (panel bar berubah
otomatis pada tab model)
❖ Ubah pandangan menjadi isometric
(F6).
❖ Klik Revolved (R) pada panel bar,
dialog box akan tampil, profil akan
otomatis mendeteksi profil yang ada.
❖ Klik garis paling bawah sebagai sumbu
putar.
❖ Pada Extend, pilih full (360o), apabila
setting sudah benar maka preview akan Jadikan sb. simetri (axis)
tampil.
❖ Klik output dalam bentuk solid
❖ Klik Ok
❖ Simpan dengan nama
“Revolved1.IPT”

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
30
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 4.2 Solid modeling menggunakan revolved feature

Tabel 4.2 Revolve feature option

Pilihan
Dialog Box Access Keterangan
(Option)
Klik tombol ini untuk memilih geometri/profil
Profile
yang akan direvolved.
Klik icon ini untuk memilih garis yang akan
Axis
dijadikan sebagai sumbu putar.
Menentukan apakah output dalam bentuk solid
Output
atau surface

Angle Menentukan besar sudut dan arah putaran.

Pilihan ini akan melakukan revolusi sebesar


Full
360o

4.1.3 Spesifikasi operation dan extents


Pada dialog box extrude dan revolved features terdapat petunjuk operation dan
extents yang aktif apabila digunakan untuk menghubungkan (dua) buah features.
Contoh berikut akan menggunakan fasilitas operation dan extent serta pengaruhnya
terhadap feature tambahan :

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
31
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 4.3 Screen shot dialog box extrude dan revolve

A. Spesifikasi operation
Hubungan antara 2 fitur dapat diatur lebih lanjut dengan menggunakan pilihan
yang tersedia pada menu specifying operation, table berikut adalah contoh ilustrasi
pada extrude dialog box.

Tabel 4.3 Revolve spesification option


Dialog Box Pilihan
Keterangan
Access (Option)
Klik icon ini untuk menggabungkan 2 (dua) buah features
menjadi satu bagian (penambahan volume pada model).

Joint

Klik icon ini untuk memotong features 1 dengan features 2


(remove material), arah remove material kedalam.

Cut

Klik icon ini untuk memotong features 1 dengan features 2


(remove material), arah remove material keluar (membuat
features baru dari suatu model)
Intersect

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
32
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

B. Extents
Pada saat membuat fitur extruded dan revolved, dapat ditentukan secara spesifik
sampai dimana proses tersebut akan dibuat berdasarkan pilihan yang ditentukan. Anda
dapat menentukan dimana fitur tersebut dimulai dan diakhiri melalui dialog box
extents. Table berikut adalah contoh ilustrasi pada extrude dialog box.

Tabel 4.4 Dialog box extents

Pilihan (Option) Keterangan


Pilihan ini akan melakukan extruded (penambahan material) pada
profil menurut jarak yang telah ditentukan yaitu 15 mm.

Pilihan ini akan melakukan extruded pada profil sampai dengan


permukaan atau bidang yang memungkinkan, gunakan terminator
untuk memilih permukaan solid atau bidang sebagai akhir dari proses
extruded.

Pilihan ini akan melakukan extruded pada profil sampai dengan


permukaan yang ditentukan.
Pemukaan yang ditentukan

Pilihan ini akan melakukan extruded pada profil dimulai dari


permukaan yang ditentukan dan diakhiri pada permukaan atau bidang
yang telah ditentukan pula.
Bidang awal

Bidang akhir

Pilihan ini akan melakukan extruded pada profil sepanjang profil


tersebut, apabila ukuran profil bertambah maka extruded pada profil
ini akan mengikuti.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
33
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

4.1.4 Intermediate sketching


Berdasarkan pengetahuan gambar teknik diketahui bahwa tipe garis dibagi
menjadi 3 (tiga), yaitu garis lurus, garis putus-putus dan garis sumbu. Pada gambar 3.4
menunjukkan beberapa tipe garis yang digunakan pada part.

Gambar 4.4 Tipe garis yang digunakan pada suatu part


Keterangan :
1. Normal sketch geometry
Tipe garis ini adalah garis utama (default) dalam sketch. Normal line dapat didefenisikan
sebagai profil yang dapat digunakan untuk membuat feature dari sketch yang dibuat.
2. Construction geometry
Garis construction digunakan untuk mendapatkan constraint pada profil/konstuksi yang
dibuat dengan mengabaikan geometri yang tersedia.
3. Reference geometry
Merupakan garis referensi terhadap profile yang dibuat.
4. Centerline geometry
Centerline merupakan tipe lain dari construction line, digunakan sebagai garis sumbu pada
feature revolved.

Untuk lebih jelas mengenai tipe garis diatas, perhatikan ilustrasi berikut :
▪ Normal Linetype
Garis ini dibuat pada sketch yang digunakan sebagai solid lines.

Gambar 4.5 Normal linetype

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
34
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

▪ Construction Linetype
Pada ilustrasi dibawah ini, garis diagonal dibuat menggunakan construction line,
garis awal constraint pada tengah garis dan garis akhir constaint pada sudut part
sedangkan pada bagian tengah garis construction dijadikan titik sumbu lingkaran.

Gambar 4.6 Construction linetype

▪ Reference Linetype
Lubang dibuat berdasarkan referensi dari garis tepi (edge).

Gambar 4.7 Reference linetype

▪ Centerline Linetype
centerline dijadikan sebagai garis sumbu putar lingkaran.

Gambar 4.8 Centerline linetype

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
35
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Tabel 4.5 Construction dan centerline geometry


Icon Option Keterangan
Pada saat icon ini dipilih, seluruh 2D geometri yang
Construction akan digambar adalah construction geometry. Untuk
Geometry mengubah geometri yang ada menjadi construction
geometry, pilih geometry dan klik icon ini.
Pada saat icon ini dipilih, seluruh 2D geometri yang
Centerline akan digambar adalah Centerline geometry. Untuk
geometry mengubah geometri yang ada menjadi centerline
geometri, pilih geometri dan klik icon ini.

4.1.5 Membuat work planes


Dalam solid modeling, untuk membuat suatu part berdasarkan pada bidang
kerja, tetapi dalam kondisi tertentu apabila tidak terdapat lagi work plane bidang datar
yang bisa dijadikan sebagai work plane, maka dapat ditambahkan baru, contoh yang
paling sederhana adalah membuat lubang pada bidang silindris, atau dalam pembuatan
pada part yang kompleks. Dengan menggunakan work plane dapat menentukan
parametric yang dibutuhkan dalam desain suatu part, ilustrasi berikut akan
menunjukan pengggunaan dari work plane.

• Klik New ➢ Standart.ipt ➢ Ok


• Pada sketch panel, klik center point circle ➢ buat lingkaran
dengan diameter 20 mm ➢ finish
• Pada part features klik (Extrude) ➢ operation joint
dengan distance 50mm ➢ Ok

• Klik plane pada panel bar work features➢ klik XZ


plane pada origin➢ klik Bidang terluar dari silinder
(sehingga membentuk tangent work plane)
• Sekarang sudah ada bidang/plane baru yang menempel pada
bidang terluar silinder

• Klik pilih garis tepi dari work plane yang baru dibuat

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
36
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

• Ubah pandangan untuk memudahkan menentukan


parametrik lubang yang akan dibuat
• Klik icon pada 2d sketch panel ➢ klik garis tepi
(edge) sebagai parametric lubang yang akan dibuat ➢
buat lingkaran dengan  7 ➢ tentukan y = ditengah
dan x = 20 ➢ klik mouse kanan ➢ pilih Finish sketch
• Klik extrude pada panel bar ➢ klik profile = sketch
lubang yang dibuat ➢ operation cut ➢ extent = all ➢
Ok
• Klik kanan mouse work plane1 pada browser ➢ klik
visibility (off)
• Lubang pada bidang silinder dengan parametric

Gambar 4.9 Solid modeling menggunakan work plane

Berdasarkan jenis work plane dapat dibagi menjadi 6 yaitu :


1. Aligned to origin plane/tangent to cylindrical surface (Ilustrasi diatas)
2. Aligned to face/midpoint between two face
3. Offset from planar or surface
4. Angle from face/along an edge
5. Work plane on three points
6. Parallel to face/midpoint of edge

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
37
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Aligned To Face/Midpoint Between Two Face


Selection 1 Selection 2
Hasil
Part face Part face

Offset From Planar Or Surface


Selection 1 Selection 2
Hasil
Part face Part face

Angle From Face/Along An Edge


Selection 1 Selection 2
Hasil
Part face Part face

Work Plane On Three Points


Selection 1 Selection 2
Vertex On Geometry Vertex On Geometry

Selection 3 Hasil
Vertex On Geometry

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
38
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Parallel To Face/Midpoint Of Edge


Selection 1 Selection 2
Hasil
Plane / face Midpoint Of Edge

4.1.6 Sweep
Penggunaan Sweep features hampir sama dengan Extrude Features, tetapi
penambahan material ditentukan oleh garis dan jarak yang dibuat. Pada extrude selalu
membuat features yang perpendicular (tegak lurus) terhadap sketch plane, dengan
sweep anda dapat mendefenisikan extrusion path yang tidak tegak lurus terhadap
sketch plane dan path dapat dibuat 2D ataupun 3D.
Pembuatan feature dengan sweep dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Sweep a long path
2. Sweep a long path and guide rail
3. Sweep a long path and guide surface

A. Dialog box sweep features


Untuk mempermudah pembuatan sweep features maka terlebih dahulu harus
dapat mendefenisikan sweep dialog box :

Gambar 4.10 Screen shot sweep dialog box

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
39
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Tabel 4.6 Sweep dialog box option

Dialog Box Access Pilihan (Option) Keterangan


Klik tombol ini untuk memilih profil yang akan di
Profile
sweep
Klik tombol ini untuk memilih jalur yang akan
Path
dilewati profil.

Menentukan apakah output dalam bentuk solid


Output
atau surface

Pilih untuk menentukan operasi yang dilakukan


Operation
(Joint, Cut atau Intersection)

Membuat sweep features dengan cara di sweep


Sweep Type : Path
sepanjang jalur (path).

Membuat sweep features dengan cara di sweep


Sweep Type : Path
sepanjang jalur. Dipandu dan diskala oleh rail
& Guide Rail
(jalur lain yang di sketch)

Membuat sweep features dengan cara di sweep


Sweep Type : Path
sepanjang jalur. Dan arah putaran ditentukan
& Guide Surface
berdasarkan permukaan yang ditentukan.

Bentuk profil akan dipertahankan sepanjang Path,


Orientation parallel hanya mempertahankan profil sejajar
dengan original profil.
Membentuk memperbesar atau mengecilkan
Taper profil sepanjang path (sesuai dengan sudut yang
ditentukan)
Hapus tanda centang untuk membuat pilihan yang
Optimize
banyak
Preview Tombol untuk mengaktifkan preview on atau off

B. Prosedur membuat part menggunakan sweep features


1. Gambarlah 2d sketch berikut :

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
40
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

2. Ubah pandangan menjadi isometric dan buat work plane pada titik awal.

3. Buat sketch baru pada work plane yang baru dibuat,


klik mouse kanan pada work plane ➢ new sketch.
4. Buat lingkaran tepat pada titik awal profil ➢ tentukan
diameter lingkaran ➢ finish sketch

5. Klik sweep features ➢ profile = lingkaran ➢ path


= garis (lajur) ➢ type = path ➢ orientation = path ➢
taper = 0 ➢ optimize = centang ➢ preview = centang
➢ ok

Gambar 4.11 Solid modeling menggunakan sweep feature

4.1.7 Loft
Untuk menggunakan fitur loft diperlukan dua atau lebih profil (dibuat dengan
sketch) yang memiliki beberapa work plane (bidang kerja). Fitur loft akan
menghubungkan profil-profil tersebut sehingga membentuk suatu solid model.
Langkah berikut akan dijelaskan bagaimana menggunakan fitur loft untuk membuat
pahat tangan (chisel). CLUSTER PROJECT 1

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
41
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

✓ Klik new file (standard.ipt)


✓ Buat lingkaran dengan Ø 30
✓ Buat work plane 1 ➢ klik plane pada panel bar ➢ klik origin pada browser ➢
klik xy plane tentukan offset = -15
✓ Buat work plane 2 ➢ klik and drag garis tepi work plane1 ➢ tentukan offset =-
10
✓ Tambahkan lagi work plane 3 & 4 dengan offsett = -10 & -100

✓ Klik tepi garis (edge) work plane 1 ➢ new sketch


✓ Buat lingkaran dengan titik pusat tepat ditengah bidang
➢ Ø 40
✓ Dengan langkah yang sama buat sketch pada work
plane 2,3, dan 4. Gunakan constraint vertikal dan
horizontal untuk mendapatkan hasil tepat ditengah-
tengah.

Sketch 2 Sketch 3 Sketch 4

✓ Setelah ke 4 profile selesai dibuat, klik loft pada panel bar.


✓ Pada dialog box loft klik add pada pilihan sections ➢ klik sketch 1-4 pada browser
➢ preview akan tampil seperti ditunjukkan gambar 4.12 ➢ Ok

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
42
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 4.12 Screen shot dialog box loft feature

✓ Klik kembali loft pada panel bar ➢ klik add ➢ pilih sketch 4 dan 5 ➢ Ok
✓ SIMPAN FILE DENGAN FORMAT: NIM_CP1.IPT dan KIRIM KE LMS

Gambar 4.13 Solid modeling menggunakan loft features


4.1.8 Coil
Sesuai dengan namanya fitur coil sering digunakan untuk membuat pegas/ulir.
Fitur ini mempunyai kesamaan dengan fitur revolved yaitu membutuhkan profil dan
sumbu putar (axis). Langkah berikut akan menjelaskan pengunaan fitur coil untuk
membuat pegas.
- Klik new file (standard.ipt)
- Buat 2d sketch seperti ditunjukkan pada gambar 4.14

Gambar 4.14 2D sketch untuk menggunakan coil feature

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
43
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

- Klik coil pada panel bar ➢ dialog box coil akan tampil ➢ pilih lingkaran
sebagai profile dan garis sumbu sebagai axis.
- Klik tab coil size ➢ type : pitch & height (7 & 30).
- Klik tab coil end ➢ tentukan awal dan akhir dari pegas seperti ditunjukkan gambar
4.15 ➢ ok

Gambar 4.15 Screen shot dialog box coil feature

Gambar 4.16 Solid modeling menggunakan coil features

4.1.9 Rib
Fitur rib hampir sama dengan extruded, akan tetapi penambahan material yang
dihasilkan dapat berbentuk non perpendicular. Pada umumnya digunakan untuk
membuat/menghubungkan dua buah bidang datar yang saling tegak lurus sehingga
dapat berfungsi sebagai penopang. Bentuk ini sering dijumpai pada bentuk rangka
suatu produk. Langkah berikut akan menjelaskan pengunaan fitur rib.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
44
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

- Buat part menggunakan fitur extrude, seperti ditunjukkan pada gambar 4.17,
abaikan dimensi ➢ Buat work plane baru tepat pada bagian tengah ➢ sketch pada
work plane ➢ Klik F6, sehingga tampilan part terpotong pada work plane

Gambar 4.17 Screen shot work plane antara 2 bidang


Klik garis tepi untuk
project geometry
- Ubah pandangan pada work plane.

- Klik project geometry pada panel


bar.
- Buat line untuk seperti ilustrasi
disamping.
- Finish sketch - Klik Rib pada panel bar ➢pada dialog
box; profile=garis, thickness=2,
direction=kedalam ➢ Ok

Gambar 4.18 Solid modeling menggunakan rib feature

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
45
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

4.1.10 EMBOSS
Fitur emboss sangat sering dijumpai, salah satu contoh yaitu nomor rangka
pada kendaraan bermotor dan penandaan part yang dibuat menggunakan proses
pemesinan engraving ataupun stamping. Pemberian fitur emboss dapat dilakukan pada
bidang datar maupun silindris.
- Untuk menggunakan fitur
emboss dibutuhkan profile yang
dibuat dengan sketch
- Pada sketching dapat dibuat text
(klik pada panel bar) ➢
finish sketch
- Klik emboss ➢ profile=text;
depth=2 ➢ Ok

Hasil fitur emboss

Gambar 4.19 Solid modeling menggunakan emboss feature

4.1.11 DECAL
Decal digunakan untuk memberikan/menempatkan image kedalam
part/komponen yang telah dibuat ataupun meletakkan label dan logo produsen,
sehingga desain part yang dibuat dapat menyerupai produk yang diproduksi. Seperti
gambar pada permukaan baterai dan spedometer.
- Buat work plane pada bidang terluar silinder

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
46
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

- Klik new skecth pada work plane ➢ klik


project geometry ➢ klik image ➢ Pilih
image pada (politeknik.bmp) ➢
letakkan tepat pada garis hasil project
geometry ➢
atur posisi gambar➢ finish sketch

- Klik decal pada panel bar ➢ pilih


image=logo; face=dinding luar silinder ➢ Ok

Gambar 4.20 Solid modeling menggunakan decal feature

4.2 Detail shape design


Detail shape design merupakan placed feature dikarenakan tidak membutuhkan
sketsa untuk menggunakan fitur ini.
4.2.1 Membuat champers dan fillets
Champer digunakan untuk memberikan bidang miring (Champer) pada bagian
tepi komponen. Terdapat 3 metode pada pemberian champer, yaitu :

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
47
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

1. Berdimensi sama dan bersudut 45o


2. Dimensi dan sudut ditentukan berdasarkan salah satu bidang.

3. Dimensi ditentukan berdasarkan kedua bidang yang dichamper

Gambar 4.21 Pembuatan champer

Fillets digunakan untuk membuat radius pada bagian tepi dari komponen.

Gambar 4.22 Pembuatan fillets

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
48
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Tabel 4.7 Fillet dialog box


Dialog Box Pilihan
Keterangan
Access (Option)
Edge Menambahkan fillet pada bagian tepi part.
Menambahkan fillet berdasarkan dua permukaan
Face
part.
Menambahkan fillet berdasarkan tiga permukaan
Full
part, permukaan bagian tengah akan menjadi
Round
permukaan fillet.
• Edge : Satu bagian tepi part
Select
• Loop : Permukaan/Face Part
Mode
• Features : Seluruh bagian base shape di fillet
Centang all fillets atau all arounds untuk
mempercepat proses fillet. Centang keduanya
Option
untuk memberikan fillet pada seluruh bagian
part.

3.2.2 Membuat lubang dan ulir


Pada sub bab ini akan dipelajari hole features, menggunakan hole tools untuk
membuat lubang pada part dan memberikan ulir dengan thread features.

A. Lubang (Hole)
Pada pengerjaan pemesinan terdapat berbagai macam jenis lubang diantaranya
counterbore dan countersink, sebelum menggunakan hole features perlu dipahami
terlebih dahulu statement-statement pada hole dialog box. Hole dialog box akan tampil
ketika hole features pada panel bar diklik.

Gambar 4.23 Screen shot hole dialog box

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
49
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

▪ Placement
Untuk menentukan bagian dan posisi yang akan dibuat lubang, dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu :
1. From sketch
Klik pilihan untuk membuat lubang berdasarkan sketch yang telah
dibuat ( point, center point; center object; end point from line and curves), digunakan
apabila membuat lubang yang sama pada satu features.
2. Linear
Klik pilihan untuk membuat lubang pada satu bidang dengan parametrik
referensi dari garis tepi bidang tersebut, seperti ditunjukkan pada gambar 4.21.
3. Concentric
Klik pilihan untuk membuat lubang tepat ditengah lubang lain (satu titik
pusat) atau bidang radius (circular edge) pada suatu part.

Face : Bidang yang akan dilubang


Reference 1 : Menentukan jarak antara tengah
lubang terhadap garis referensi
pertama
Reference 1 : Menentukan jarak antara tengah
lubang terhadap garis referensi
kedua
Flip side : Pembalik arah terhadap referensi

Gambar 4.24 Screen shot liniear placement

4. On point
Klik pilihan untuk membuat lubang pada work point yang telah dibuat.

▪ Hole type
Digunakan untuk menentukan jenis lubang :

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
50
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

1 1. Drilled
2 2. Counterbore
3
3. Spot face
4
4. Countersink
Gambar 4.25 Screen shot hole type (jenis lubang)

▪ Hole Parameters
Parameter yang diperlukan untuk pembuatan lubang. Parameter yang dibutuhkan
tergantung dari jenis lubang yang dibuat.

Gambar 4.26 Screen shot hole parameter

▪ Drill point
Untuk menentukan akhir dari lubang yang dibuat terdapat dua option button;
berbentuk datar atau bersudut.Secara default sudut yang diberikan 118o (sudut mata
bor), dapat pula ditentukan besar sudut akhir yang diinginkan.

▪ Termination
Menentukan kedalaman lubang yang dibuat, terdapat tiga pilihan :
1. Distance : Kedalaman sesuai dengan input yang ditentukan.
2. Through all : Menembus seluruh part.
3. To : Kedalaman lubang sampai dengan permukaan atau bidang yang
ditentukan.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
51
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

▪ Additional hole type option


Digunakan untuk mendefenisikan lebih spesifik lubang yang dibuat sesuai dengan
standarisasi yang tersedia pada AIP.

Tabel 4.8 Additional hole type option

Option Keterangan

Membuat lubang sederhana tanpa ulir (drill)

Membuat lubang sesuai dengan clearance pada jenis fastener ex: Baut.
Terdapat pilihan clearance ; close, normal atau loose

Membuat lubang berulir (ulir dalam) sesuai dengan standar yang dipilih

Membuat ulir taper sesuai dengan standar yang dipilih

B. Contoh membuat lubang (hole)


- Buatlah part dengan ukuran 100x45x15
dengan menggunakan fitur extrude.
- Setelah selesai klik hole features pada
panel bar, maka akan tampil dialog box
hole.
- Pada option button placement pilih linear
➢ klik permukaan yang akan dilubang ➢

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
52
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

tentukan dimensi referensi yang Referensi 1

diperlukan.
- Pilih jenis lubang (hole type)=drilled ➢
masukan  20
- Pada option button additional hole pilih
simple hole dan termination=through all Referensi 2

(seluruh part) ➢ Ok Face

- Simpan dengan nama “pelat dudukan.ipt”


- Lanjutkan dengan melihat lampiran
(latihan3)

Gambar 4.27 Solid modeling menggunakan hole feature

C. Threads (Ulir)
Sesuai dengan namanya, maka part features threads digunakan untuk
membuat ulir dalam, maupun ulir luar pada permukaan silinder atau lubang. Threads
tool akan mendefenisikan secara otomatis diameter dari silinder.

▪ Thread Options
Pada saat thread tool digunakan, maka akan tampil thread dialog box. Secara umum
perangkat lunak solid modeling selain autodesk inventor tidak menampilkan ilustrasi
dari ulir, sedangkan pada autodesk inventor bentuk ulir akan diberikan dalam bentuk
pictures, sehingga kita dapat dengan mudah membedakan antara lubang /poros berulir
ataupun yang tidak berulir.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
53
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 4.28 Screen shot thread dialog box

Tabel 4.9 Location tab in thread dialog box

Dialog Box Pilihan


Keterangan
Access (Option)
Klik icon ini untuk menentukan bagian yang
Face
akan diberikan ulir.
Centang pilihan ini untuk memperlihatkan ulir
Display in
pada part, jika tidak ulir tetap ada akan tetapi
mode
tampilannya (preview) tidak tampak.
Centang pilihan ini untuk membuat ulir
sepanjang permukaan silinder. Jika tidak maka
Full length
tiga pilihan berikut dibawah ini harus
ditentukan/diisi.

Flip Untuk mengubah arah ulir yang dibuat

Offset Menentukan start awal untuk pembuatan ulir

Menentukan panjang ulir pada permukaan


Length
silinder yang dipilih.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
54
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Tabel 4.10 Specification tab in thread dialog box

Dialog Box Pilihan


Keterangan
Access (Option)
Right or left Menentukan arah putaran ulir; right hand atau
hand left hand
Class Menentukan suaian yang akan digunakan
Menentukan pitch dari ulir, dapat diubah
Designation
sesuai dengan list drop.
Size Diameter poros

Offset Menentukan start untuk pembuatan ulir


Menentukan panjang ulir pada permukaan
Length
silinder yang dipilih.

D. Contoh membuat ulir (thread)

õ Buka file “revolved1.ipt”


õ Klik pada panel bar ➢ pada menu thread
(ulir) pilih permukaan yang akan diberi ulir,
centang pada display in model dan full length ➢
Permukaan/Face
Klik tab specification, thread type=iso metric
yang dipilih
profile; class=6g; designation=M4x0,5; option
button=right hand ➢ Ok
Ubah pandangan pada diameter
terbesar➢klik hole; placement=concentric;
hole type=counterbore➢pada option
button additional hole pilih tapped hole;
thread type = ISO; size=10;
designation=M10x1.5; direction=right
hand; termination=distance (8&10) ➢ Ok

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
55
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 4.29 Solid modeling menggunakan thread feature

4.2.3 Patterning & mirroring features


Pattern dan mirror digunakan untuk menggandakan/memperbanyak suatu
fitur ataupun part. Penggunaan fitur ini dapat mempersingkat waktu desain yang
dibutuhkan dalam memberikan geometri. Demikian pula pada saat editing part,
ketika kita membuat suatu part dengan menggunakan mirror atau pattern, maka
tidak diperlukan lagi menggambar dan mengedit secara manual pada fitur yang sama.
A. Mirrored features
Untuk melakukan proses mirror diperlukan profil/fitur yang akan digandakan dan
bidang (plane) yang bertugas sebagai batas. Ilutrasi berikut akan menjelaskan
penggunaan mirror features :
 Desain part seperti gambar berikut :

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
56
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

 Klik mirror pada panel pattern


➢ klik icon mirror individual

features (anda akan


melakukan mirror berdasarkan
features yang dipilih) ➢klik fitur
pada part atau di browser
 Klik YZ plane pada browser sebagai
mirror plane ➢ Ok
 Lakukan proses mirror lagi dengan penampang silinder sebagai mirror plane.
 Klik mirror features pada part features ➢ klik icon mirror the entire solid

features (anda akan melakukan mirror berdasarkan profil solid yang dipilih)
 Klik penampang silinder sebagai mirror plane ➢ Ok

Gambar 4.30 Solid modeling menggunakan mirror feature

B. Rectangular pattern
Rectangular pattern digunakan untuk memperbanyak satu atau lebih features
membentuk persegi panjang dengan satu atau dua arah/path. Jarak atau spasi antar
pattern (duplikat) ditentukan pada dialog box rectangular pattern.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
57
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 4.31 Screen shot rectangular pattern dialog box

Tabel 4.11 Pattern type options

Dialog Box Pilihan


Keterangan
Access (Option)
Individual Klik icon ini untuk membuat pattern berdasarkan
Features feature tunggal
Klik icon ini untuk membuat pattern berdasarkan
Entire Solid
seluruh features solid telah dibuat.

Tabel 4.12 Direction pattern options


Dialog
Pilihan
Box Keterangan
(Option)
Access
Klik tanda panah untuk menetukan arah pattern
(duplikat). Arah yang diberikan dapat berupa garis tepi
Path
suatu part atau 2D sketch yang dibuat. Tombol flip
digunakan untuk membalik arah.
Membuat pattern yang didistribusikan berdasarkan
Mid Plane
kedua sisi dari original features.
menentukan banyaknya duplikat yang akan dibuat, nilai
Count
yang dimasukan termasuk original feature.
menentukan jarak antar pattern, nilai yang dimasukan
Length
merupakan jarak antar pattern (duplikat).
Spesifik jarak total berdasarkan spasi antar duplikat (dari titik
Method pusat), distance (jarak total) dan curve length untuk jarak yang
sama dengan panjang suatu garis/kurva yang dipilih.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
58
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Contoh menggunakan rectangular pattern


Desain part seperti gambar dibawah ini dengan menggunakan fitur extrude dan
hole.

 Klik pada panel pattern ➢ pilih lubang yang akan diduplikat


(pattern)➢ klik tanda panah dibawah direction 1 ➢ pilih garis tepi (part edge) ➢
masukan jumlah pattern=5, tentukan jarak=5 ➢ klik tanda panah dibawah direction
2 untuk menentukan arah 2 ➢ masukan jumlah pattern=12, tentukan jarak=4, kedua
direction menggunakan metode spacing ➢ Ok

Gambar 4.32 Solid modeling menggunakan rectangular pattern

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
59
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

C. Circular pattern
Konsep penggunaan circular pattern tidak beda dengan rectangular pattern,
tetapi penggandaan atau penduplikatan suatu features berdasarkan arah putaran atau
rotasi. Pada circular pattern diperlukan rotation axis sebagai sumbu putar.

Sumbu putar

Gambar 4.33 Solid modeling menggunakan circular pattern

Tabel 4.13 Circular pattern dialog box


Dialog Box Pilihan
Keterangan
Access (Option)
Klik tanda panah untuk menetukan arah rotation axis
Rotation Axis (garis sumbu). Tombol flip digunakan untuk
membalik arah.
menentukan banyaknya duplikat yang akan dibuat,
Count
nilai yang dimasukan termasuk original features.
Menentukan sudut yang dibentuk untuk
Angle
menggandakan features

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
60
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

4.2.4 Shelled features


Digunakan untuk membuang material pada solid geometri atau memberikan
ketebalan permukaan/dinding. Dengan shelled features permukaan yang dipilih dapat
lebih dari satu. Untuk menggunakan fitur ini perlu dipahami fungsi dari dialog box
shelled features, seperti ditunjukkan pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 Shelled features dialog box


Dialog Box Pilihan
Keterangan
Access (Option)
Klik icon ini untuk menentukan permukaan (faces)
Remove yang akan dibuang. Apabila tidak diaktifkan maka
Faces permukaan benda tidak akan dibuang tetapi seluruh
bagian dalam akan tetap dibuang.
Thickness
Untuk menentukan ketebalan dinding permukaan.
(ketebalan)
Nilai Ketebalan akan ditentukan dari bagian
Inside geometri terluar benda ke bagian dalam benda
(part)
Nilai Ketebalan akan ditentukan dengan
Outside penambahan material dari geometri terluar benda
(part)
Nilai Ketebalan akan dibagi 2 yaitu kearah dalam
Both side
dan keluar benda.
Klik panah untuk memberikan ketebalan yang
Unique face beragam pada benda (part), tentukan nilai
thickness ketebalan, untuk menambahkan permukaan yang
lain “click to add”

Contoh menggunakan dan membuat Shell Features :

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
61
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

✓ Desain part seperti gambar 4.33 dengan menggunakan fitur loft dengan
menggunakan 4 buah work plane dengan 4 sketching.
✓ Klik shell tool pada panel modify ➢ klik bidang A seperti ditunjukan gambar
4.15; shell=inside; thickness=1 ➢ ubah pandangan di bagian bawah ➢ pada
unique face thickness, klik bidang B dan tentukan thickness=3 ➢ Ok

Gambar 4.34 Unique face thickness pada shell features

Gambar 4.35 Solid modeling menggunakan shell features

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
62
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

4.2.5 Memberikan warna pada part


Pemberian warna pada part dapat disesuaikan dengan material yang akan
digunakan, inventor library menyediakan beberapa material standard. Untuk
memberikan variasi warna pada part yang dibuat dengan cara mengubah “as material”
pada quick access tools bar , tetapi cara ini tidak akan mengubah jenis
material melainkan hanya untuk variasi pewarnaan.
Untuk mengubah jenis material standard berserta sifat fisis dan mekanisnya
adalah dengan cara : klik icon pada menu bar ➢ iproperties ➢ physical ➢ drop
down material (sesuai material yang akan digunakan).

Gambar 4.36 iproperties dialog box (mengubah material)

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
63
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

C. RANGKUMAN
Pada bab ini difokuskan tentang bagaimana mendesain berbagai bentuk
komponen. Prinsip-prinsip desain manufaktur dan perakitan dirujuk sebagai metode
untuk merancang komponen secara efektif dalam jangka waktu relative singkat.
Pemodelan solid (part modeling) dari Autodesk Inventor merupakan bagian integral
dari proses desain ini.

D. SOAL LATIHAN
1. When you create an extruded or revolved feature, the sketch geometry is
consumed. What is the name of the process to expose sketches and change their
geometric or dimensional constraints?
a . Feature rollback
b . Edit Sketch
c . Reattach sketch
d . Profile edit
2. Which of the following is NOT an extruded feature operation?
a . Join
b . Cut
c . Combine
d . Intersect
3. Hole features can only be placed on a part if a hole center point is created using
the Point, Center Point tool (True / False)
4. Which Autodesk Inventor tool would you use to create a feature by blending the
shapes of two or more profiles on work planes or planar faces?
a . Loft
b . Sweep
c . Face draft
d . Shell
The answers to the questions are : 1. b 2. c 3. False 4. a

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
64
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

5. Buatlah komponen dari sketsa dibawah ini dengan menggunakan fitur revolve :

6. Buatlah komponen seperti dibawah ini, asumsikan dimensi yang dibutuhkan :

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
65
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

BAB V
MODEL PERAKITAN

1. Capaian Pembelajaran Umum


Mahasiswa diharapkan mampu menggabungkan beberapa komponen yang dibuat
ataupun komponen-komponen standar kedalam bentuk perakitan (assembly)
menggunakan perangkat lunak CAD.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


- Mahasiswa dapat menggunakan fitur-fitur untuk membuat model perakitan
pada perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional.
- Mahasiswa mampu menyebutkan standarisasi yang digunakan dalam industri
manufaktur.
- Mahasiswa mengetahui perintah yang digunakan dalam membuat benda
perakitan (assembly) dengan bantuan perangkat lunak CAD Autodesk®
Inventor® Professional.
- Mahasiswa mampu memodifikasi komponen dari hasil perakitan

A. DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab ini, mahasiswa belajar bagaimana merakit komponen-komponen tunggal
menjadi suatu bentuk komponen perakitan, dengan memperhatikan hubungan
antar komponen, sekaligus menggunakan komponen-komponen standar sebagai
bagian dari perakitan itu sendiri. Proses perakitan komponen yang dimaksud
adalah dengan menghilangkan sebagian atau seluruh dari derajat kebebasan gerak
komponen (degrees of freedom). Dengan Autodesk Inventor, Anda dapat
menempatkan komponen yang ada, dan membuat komponen di tempat dalam file
perakitan. Perubahan yang dibuat untuk komponen eksternal secara otomatis
tercermin dalam model perakitan dan gambar-gambar yang digunakan untuk
mendokumentasikannya.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
66
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

B. ASSEMBLY MODELING
5.1 Assembly constraints
Assembly constraints merupakan hubungan antar bidang dari dua komponen
atau lebih dalam mode perakitan untuk mengontrol geometri. Ada 4 (empat) jenis
constraint pada assembly yaitu :
1. Mate/Flush Constraint
Mate/Flush Constraint digunakan untuk mempertemukan atau mensejajarkan
bidang/permukaan, garis tepi (edge) atau garis sumbu (axis).

Sebelum Mate Constraint Sesudah Mate Constraint

Sebelum Flush Constraint Sesudah Flush Constraint


Gambar 5.1 Mate dan flush constraint

2. Angle Constraint
Angle constraint digunakan untuk memberikan hubungan sudut antar
bidang/permukaan, garis tepi (edge) atau garis sumbu (axis).

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
67
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Sebelum Angle Constraint Sesudah Angle Constraint


Gambar 5.2 Angle constraint

3. Tangent Constraint
Tangent constraint digunakan untuk memberikan hubungan antara bidang planar
(datar) dengan bidang silindris.

Sebelum Tangent Constraint Sesudah Tangent Constraint


Gambar 5.3 Tangent constraint

4. Insert Constraint
Insert constraint berfungsi untuk menggabungkan menjadi satu sumbu (axis)
sekaligus membuat mate constraint pada plane (bidang datar)

Sebelum Insert Constraint Sesudah Insert Constraint


Gambar 5.4 Insert constraint

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
68
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Untuk lebih memahami tentang assembly constraint maka perlu diketahui


kegunaan dari masing-masing icon pada dialog box constraint pada assembly, seperti
ditunjukkan pada tabel 5.1.

Gambar 5.5 Screen shot placed constraint dialog box

Tabel 5.1 Place constraint dialog box


Pilihan Dialog Box
Keterangan
(Option) Access
Pilih tipe constraint yang akan digunakan
Type
(Mate/Flush, Angle, Tangent atau Insert)
Selection 1 digunakan untuk memilih features
pertama, setelah terpilih maka permukaan akan
Selection ditandai dengan warna biru dan secara otomatis
selection 2 akan aktif, ketika dipilih maka bidang
akan berwarna hijau.
Pilihan ini dicentang untuk menentukan
komponen/part terlebih dahulu yang akan
Pick Part First
diconstraint, biasanya digunakan pada assembly yang
terdiri dari banyak komponen (kompleks)
Nilai yang tertera pada label ini tergantung dari
constraint yang digunakan, pada angle constraint
Offset/Angle akan menentukan sudut yang terbentuk sedangkan
pada mate/flush constraint digunakan untuk
menentukan jarak antar features/bidang.
Preview Apabila pilihan dicentang, maka akan menampilkan
Constraint preview dari constraint sebelum divalidasi.
Pilihan ini hanya berlaku pada mate/flush dan angle
Predict offset constraint, apabila dicentang maka inventor akan
& Orientation memberikan solusi berdasarkan jarak dan orientasi
kedua features.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
69
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Pilihan
Dialog Box Access Keterangan
(Option)
MATE CONSTRAINT
Mate Geometri yang dipilih akan menjadi satu.

Flush Permukaan yang dipilih akan sejajar.


ANGLE CONSTRAINT
Directed Jika menggunakan pilihan ini, maka sudut yang
Angle dibentuk searah jarum jam (right hand rule).
Undirected
Pilihan ini merupakan default dari angle constraint.
Angle
Pilihan ini untuk mendefenisikan arah dari sumbu
Explicit
Z sebagai vector (cross Product) dengan
Reference
menambahkan pilihan ketiga untuk memprosesnya
Vektor
sebagai alternative.
TANGENT CONSTRAINT
Posisi pilihan pertama berada didalam pilihan
Inside
kedua pada tangent point.
Posisi pilihan pertama berada diluar pilihan kedua
Outside
pada tangent point.
INSERT CONSTRAINT
Mengubah arah pertemuan berdasarkan pilihan
Opposed
pertama.
Mengubah arah pertemuan berdasarkan pilihan
Aligned
kedua.

5.2 Grounded components


Secara otomatis part/komponen pertama yang dimasukkan pada mode assembly
akan di grounded, sehingga semua sudut kebebasan (degrees of freedom) dari
komponen tersebut akan dihilangkan dan komponen tersebut. Hal ini bertujuan agar
komponen yang pertama kali diletakkan berfungsi sebagai komponen dasar dan
referensi bagi komponen lainnya dalam perakitan.

5.3 Placing dan constraint component


Menempatkan part pada assembly dapat dilakukan berdasarkan komponen yang
telah dibuat terlebih dahulu (*.ipt) ataupun komponen yang diambil dari content center
(komponen standar yang terdapat didalam data base Autodesk Inventor Professional).
Prosedur untuk meletakkan komponen pada mode assembly adalah sebagai berikut :
• Jalankan perangkat lunak Autodesk Inventor Professional

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
70
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

• Buat file baru, pilih metric pada template, klik icon


• Mode assembly akan terbuka, selanjutnya pada panel bar pilih place untuk
meletakkan komponen, seperti ditunjukka pada gambar 5.6.
• Lanjutkan meletakkan komponen-komponen yang dibuat, kemudian dilanjutkan
dengan proses perakitan komponen menggunakan assembly constraints

Gambar 5.6 Meletakkan komponen untuk membuat assembly modeling (perakitan)

Gambar 5.7 Screen shot placed from content center

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
71
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

5.4 Membuat rangka dengan 3D sketching dan frame design


Salah satu keunggulan autodesk inventor pada mode assembly dapat mendesain
pembuatan rangka secara otomatis menggunakan standarisasi dengan terlebih dahulu
membuat 3D sketching. Tahapan berikut akan memberikan contoh desain dari frame
(rangka) dan 3D sketching.
❖ Buat file baru dengan nama “3D
sketching.IPT”
❖ Lakukan sketching pada pandangan depan
(front) seperti ditunjukkan pada ilustrasi
disamping.
❖ Ubah pandangan menjadi isometrik ➢ Klik
3D sketching pada panel sketch
❖ Klik line ➢ pilih point “A” sebagai start
line ➢ sumbu koordinat akan pindah ke
point “A”
❖ Pada dialog box inventor precise input, masukan X=0; Y=0; dan Z=-1000 ➢ tekan
enter pada keyboard ➢ klik kanan mouse ➢ restart
❖ klik point “B” ➢ masukan X=0; Y=0; dan Z=-1000 tekan enter pada keyboard ➢
finish sketch

Gambar 5.8 Screen shot 3D sketching

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
72
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

❖ klik plane pada panel work features ➢


klik garis “C” dan point “D” (klik and
drag disudut work plane baru untuk
memperbesar tampilan
❖ klik kanan mouse pada garis tepi work
plane ➢ new sketch

❖ klik project geometry ➢ klik garis


“E”, “F”, “G” dan “H” (untuk
diproyeksikan pada work plane)
❖ non aktifkan visibility work plane ➢ finish
sketch ➢ simpan file

❖ Buat file baru dengan nama “rangka.iam”

❖ Klik place ➢ masukan “3D sketching.ipt” pada lembar kerja


❖ Pindahkan menu pada tab design ➢ klik insert frame
❖ Pada insert dialog box, tentukan standard=ANSI; family=ANSI L; size=L
2.5x2x3/16.
❖ Klik garis-garis dari “3D sketching.IPT” ➢ atur orientation dan angle pada dialog
box insert seperti ditunjukkan pada gambar 5.9 ➢ Apply ➢ save file

Gambar 5.9 Solid modeling rangka menggunakan frame design

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
73
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

C. RANGKUMAN
Pada bab ini menitikberatkan tentang bagaimana membuat suatu bentuk
perakitan dari beberapa komponen dengan menggunakan fitur-fitur yang
terdapat pada mode assembly Autodesk Inventor. Prinsip dasar dari mode
perakitan adalah menghilangkan satu ataupun enam dari derajad kebebasan
komponen (degrees of freedom on a part)

D. SOAL LATIHAN
1. Which assembly constraint has the most options for positioning parts in your
assembly?
a . Insert
b . Angle
c . Mate
d . Tangent
2. What is the name of the first component placed in an assembly?
a . First-level part
b . Driving component
c . Base component
d . Reference component
3. How many degrees of freedom does a body floating free in space have?
a . Six
b . Three
c . Four
d . Five
The answers to the questions are : 1. C 2. C 3. A
4. Desainlah plummer block berikut, kemudian lakukan perakitan menggunakan
assembly constraints, pergunakan 4 buah komponen standard nut ISO 7414
sebagai pengikat (rencanakan dimensi dengan mengacu kebentuk desain
dibawah ini), simpan part dengan nama seperti yang tercantum pada gambar dan
assembly dengan nama plummer block.iam (CP 4)

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
74
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

(Gambar Potongan)

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
75
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

BAB VI
DOKUMENTASI PARTS DAN ASSEMBLY

1. Capaian Pembelajaran Umum


Mahasiswa diharapkan mampu mempresentasikan serta mendokumentasikan
hasil desain dari komponen-komponen ataupun perakitan.

2. Capaian Pembelajaran Khusus


- Mahasiswa mampu mengidentifikasi tahapan-tahapan pembuatan gambar
produksi (drawing production).
- Mahasiswa mampu membuat gambar proyeksi orthografik dari model desain
yang dibuat.
- Mahasiswa mampu membuat format gambar berdasarkan standarisasi.
- Mahasiswa mampu memberikan ukuran dan simbol-simbol pengerjaan
mesin.
- Mahasiswa mampu membuat gambar general assembly dari desain yang
dibuat dilengkapi dengan daftar komponen (part list) dan bill of material
(BOM).
- Mahasiswa mampu membuat dan memodifikasi file presentasi.
- Mahasiswa mampu mencetak hasil desain (print/plot drawing)

A. DESKRIPSI SINGKAT
Pada bab ini akan membahas bagaimana membuat gambar produksi dari
komponen ataupun perakitan. Gambar produksi yang dihasilkan merujuk kepada
standarisasi yang digunakan pada industri (ISO, ANSI, DIN, JIS, GHOST).
Metode gambar menggunakan proyeksi orthografik dilengkapi dengan daftar
bagian dan format gambar. Dengan menggunakan perangkat lunak CAD
Autodesk Inventor Professional, gambar produksi yang dihasilkan berhubungan
langsung dengan file-file lain yang dihasilkan yaitu desain komponen (part

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
76
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

modeling) ataupun perakitan (assembly modeling), sehingga jika terjadi


perubahan ataupun modifikasi dari komponen secara otomatis gambar produksi
yang dibuat akan ikut berubah.

B. DOKUMENTASI PARTS DAN ASSEMBLY


6.1 Drawing
Drawing digunakan untuk membuat gambar 2D yang merupakan representative
dari solid models dan assemblies yang telah didesain terlebih dahulu selain itu drawing
berfungsi menyampaikan informasi yang diperlukan untuk memproduksi komponen
atau assembly. Pada drawing environment terdapat 2 (dua) panel utama yaitu :
• Place view digunakan untuk membuat gambar utama (base view) dan proyeksi
yang diperlukan untuk gambar tersebut.
• Annotate digunakan untuk memberikan dimensi, note, dan simbol-simbol
pengerjaan.
Secara umum untuk membuat drawing dibutuhkan beberapa tahapan :
a) Membuat drawing file
b) Menentukan ukuran kertas gambar (sheet format)
c) Menentukan ukuran gambar (skala)
d) Membuat base view (pandangan utama)
e) Membuat proyeksi
f) Mengaktifkan drawing annotation panel (dimensioning etc)

Gambar 6.1 Screen shot place views dan annotate ribbon

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
77
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Untuk dapat membuat drawing menggunakan perangkat lunak Autodesk


Inventor Professional, maka perlu diketahui beberapa istilah yang terdapat dalam
perangkat lunak CAD tersebut yaitu :
- Part drawing : Merupakan gambar dari komponen, gambar tersebut dapat
memiliki satu atau beberapa pandangan, lengkap dengan petunjuk dan informasi
geometri dari komponen tersebut
- Drafting Standards : Pedoman khusus yang digunakan untuk menggambar teknik,
sehingga terjadi keseragaman cara menyampaikan informasi melalui media
gambar teknik. Dengan standarisasi tersebut dapat memfasilitasi pertukaran
informasi antara pengguna, vendor dan produsen
- Annotation : Teks dan dimensi yang dapat mendeskripsikan komponen sehingga
dapat dibuat (manufaktur).
- Orthographic View : Gambar yang dibuat berdasarkan dari mana komponen
tersebut dilihat, sebagai contoh pandangan depan menampilkan panjang dan
tinggi komponen
- Section View : Gambar potongan dari komponen yang bertujuan untuk melihat
bagian dalam dari komponen tersebut.
- Auxiliary View : Gambar proyeksi yang dibuat dengan arah pandangan tegak
lurus.
- Detail View : Tampilan dengan skala yang dipebesar untuk melihat detail dari
bagian.
- Broken View
- Template
- Drawing Resources : Format gambar, Ukuran kertas gambar, bentuk dan ukuran
garis tepi kertas gambar berdasarkan standarisasi.
- Independent View : Gambar pandangan yang pertama kali diletakkan pada mode
drawing atau sering disebut sebagai base view
- Balloons : Penunjukkan bagian-bagian (komponen) pada gambar general
assembly
- Sheet : Kertas gambar

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
78
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

- Parts List : Daftar komponen-komponen yang dibuat

6.1.1 Creating base dan project views


Untuk mempermudah memahami pembuatan drawing menggunakan perangkat
lunak CAD AIP, maka akan digunakan file yang disimpan dari latihan pada bab IV
sebagai objek. Adapun prosedur yang digunakan adalah sebagai berikut :
▪ Jalankan perangkat lunak CAD AIP

▪ Buat file drawing baru dengan cara klik new  pada templates pilih

metric  klik ISO.IDW  create (mode drawing akan tampil)

▪ Klik icon base pada panel bar  pada dialog box drawing view klik icon

browse untuk memasukkan objek drawing (komponen)  temukan


alamat objek komponen dengan nama “Brasses.IPT” lalu klik open.
▪ Pilih front pada orientation di dialog box drawing view  klik ok
Sekarang gambar pandangan depan dari objek komponen telah diletakkan pada lembar
kerja.

Gambar 6.2 Tampilan mode drawing dan prosedur memasukkan objek komponen
ke lembar kerja

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
79
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

▪ Selanjutnya untuk membuat gambar proyeksi dari objek komponen klik icon

pada panel bar  klik pandangan utama  arahkan kekanan, kemudian


klik kiri  create  simpan gambar dengan nama “brasses.idw”

Gambar 6.3 Gambar proyeksi dari objek komponen


Tabel 6.1 Dialog box drawing view

Pilihan (Option) Keterangan


Menentukan komponen (part) atau assembly file yang akan dijadikan base
File view, apabila terdapat part, assembly atau presentation file yang sedang
terbuka, maka secara otomatis akan ditampilkan.

Orientation Menentukan orientasi (pandangan) yang diinginkan untuk base view.

Change view Membuka 3D modeling dari komponen, sehingga proyeksi disesuaikan


Orientation dengan pandangan yang diubah.

Scale Skala gambar

off : akan menampilkan nama view yang ditentukan


Label
on :nama view tidak ditampilkan

Menentukan style pandangan yang diinginkan :


• Hidden Line : Garis yang tidak tampak dari pandangan akan
Style ditampilkan
• Shaded : Tampilan dalam bentuk solid

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
80
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

6.1.2 Section views


Pada pembuatan drawing untuk komponen/part dan assembly, sering ditemui
bagian dalam dari suatu part yang penting untuk ditunjukkan, sehingga dapat
ditentukan dimensinya. Untuk melihat bagian dalam dari komponen/assembly tersebut
digunakan tools section pada panel create. Pada dialog box section view terdapat
beberapa parameter yang harus ditetapkan, yaitu :
• View identifier : Nama label untuk section view
• Visible : Menampilkan label view pada lembar kerja
• Scale : Skala untuk section view
• Style : Bentuk rendering dari view
• Section depth : Kedalaman permotongan (seluruh atau berdasarkan jarak
yang diberikan)
• Slice all part : Seluruh bagian komponen dipotong

Gambar 6.4 Gambar hasil potongan dari drawing view

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
81
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

6.1.3 Detail views


Untuk melihat bagian yang sangat kecil sehingga tidak memungkinkan untuk
diberikan dimensi digunakan detail views. Prosedur dan informasi yang dibutuhkan
untuk membuat detail views hampir sama dengan section view. Perbedaannya terletak
pada :
a) Fence shape : Bentuk detail yang diinginkan (lingkaran atau segiempat)
b) Cutout shape: Bentuk potongan
Ilustrasi berikut akan menunjukan penggunaan detail views dari file “brasses.idw” :
▪ Buka file “brasses.idw”

▪ Klik icon detail pada panel bar ➢ klik pandangan yang akan diberi detail ➢
dialog box tampil ➢ isi parameter pada dialog box; view identifier=A; scale=3:1;
fence shape=circular; cutout shape=jagged
▪ Pilih bagian yang akan didetail
▪ Klik pada lembar kerja untuk meletakkan detail view yang dihasilkan. (jangan
disimpan)

Gambar 6.5 Screen shot detail view

6.1.4 Break dan break out


Selain membuat pandangan dengan penggunaan tools base, projected, auxiliary,
section dan detail. Dapat pula memodifikasi gambar kerja dengan menggunakan tools

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
82
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

break dan break out. Salah satu aplikasi yaitu pada pembuatan gambar poros yang
panjang apabila tidak memungkinkan untuk diletakkan pada lembar kerja, maka
digunakan break tool sehingga dapat diletakkan di lembar kerja dengan skala yang
proporsional untuk memberikan dimensi yang diinginkan seperti ditunjukka pada
gambar dibawah ini :

Gambar 6.6 Screen shot break view

Break out sering disebut memberikan “coakan” pada drawing


komponen/part untuk memberikan dimensi yang tidak boleh diberikan oleh
pandangan/view yang telah dibuat (sesuai standarisasi yang digunakan). Untuk
menggunakan break out tool, terlebih dahulu dibutuhkan sebuah profile/sketch dengan
loop tertutup. Tahapan berikut akan memberikan break out menggunakan file
“brasses.idw”
▪ Buka file “brasses.idw”
▪ Klik pandangan yang akan “dicoak”

▪ Klik created sketch pada panel bar ➢ buat sketch dengan menggunakan spline,
perhatikan loop harus tertutup ➢ klik kanan mouse ➢ finish sketch
▪ Klik break out pada panel bar ➢ klik pandangan yang akan di break out ➢ dialog
box akan tampil dan secara otomatis profile akan memilih sketch yang baru dibuat
▪ Setting break out dialog box; depth (kedalaman coak) = to hole pilih circular arc
(bagian dari lubang yang akan dilihat) ➢ Ok
▪ Edit arsiran dengan jarak 0.2

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
83
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 6.7 Screen shot break out view

6.2 Dokumentasi assembly


Gambar produksi secara lengkap mencakup gambar komponen tunggal dan
gambar perakitan komponen, sehingga informasi yang dibutuhkan untuk membuat
suatu unit dapat disampaikan secara detil oleh designer dan unit tersebut dapat dibuat.
Gambar hasil perakitan dari komponen disebut juga dengan general assembly, dimana
pada gambar tersebut menunjukkan jumlah komponen-komponen pendukung serta
posisinya dalam perakitan. Jika gambar komponen objeknya adalah komponen tunggal
hasil desain dalam bentuk file *.ipt, maka untuk dokumentasi assembly objeknya
adalah model solid hasil perakitan dari komponen dalam bentuk file *.IAM. tahapan
berikut akan mengilustrasikan pembuatan dokumentasi assembly dari model yang
telah dibuat pada latihan BAB IV yaitu “plummer block.iam”

6.2.1 Membuat assembly drawing


Untuk membuat assembly drawing terlebih dahulu jalankan perangkat lunak
CAD AIP, kemudian buat file baru menggunakan templates metric dan standarisasi
ISO (ISO.idw).

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
84
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

▪ Lakukan tahapan yang sama dengan membuat gambar dari komponen tunggal
pada sub bab 6.1.1, akan tetapi untuk objek yang dipilih adalah komponen yang
telah dirakit dengan nama “plummer block.iam”
▪ Lakukan proyeksi tiga pandangan ditambah dengan satu pandangan isometric
untuk keperluan penunjukkan komponen.

▪ Penunjukkan komponen dengan cara mengklik icon , dengan terlebih


dahulu mengaktifkan annotate ribbon
▪ Klik auto balloon, pada dialog box klik pandangan isometric dari gambar
assembly, kemudian isi parameter seperti ditunjukkan pada gambar 6.9.
▪ Klik apply, selanjutnya akan muncul message box untuk mengaktifkan fitur BOM
(bill of material), klik OK

Gambar 6.8 Hasil proyeksi dari objek asemmbly

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
85
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 6.9 Penunjukkan komponen menggunakan fitur auto balloon

▪ Dengan diaktifkannya BOM, maka semua informasi tentang komponen yang


dibuat mencakup nama, quantity, jenis material yang ditentukan pada saat desain

komponen dapat dimunculkan ke dalam bentuk tabel dengan mengklik icon


pada panel bar. Selain itu daftar BOM dapat di eksport menjadi file Microsoft
excel, sehingga daftar komponen yang dibuat untuk perakitan akan dengan mudah
diketahui.

Gambar 6.10 Part list dan BOM

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
86
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

6.2.2 Membuat presentation file


Dokumentasi yang dihasilkan dengan menggunakan perangkat lunak CAD AIP
selain gambar produksi dari komponen rakitan dapat pula dibuat dalam bentuk video
presentasi dari proses perakitan komponen dengan membuat file presentation (*.ipn).
tahapan ilustrasi berikut akan menunjukkan bagaimana membuat file presentation dari
file plummer block.iam.

▪ Buat file baru klik icon ➢


Create

▪ Klik pada presentation


panel ➢ dialog box select assembly
akan tampil ➢ Klik explore ➢
pilih plummer block.iam ➢ Open
▪ Pada explosion method > pilih
option button manual
(manual=explode view akan
ditentukan secara manual;
automatic=explode view akan
dilakukan secara otomatis oleh
inventor dengan jarak yang
ditentukan) ➢ Ok
▪ Assembly akan tampil dan presentation panel aktif.
▪ Pull down menu browser sehingga seluruh komponen terlihat

▪ Klik tweak components ➢ dialog box akan tampil seperti ditunjukkan pada
gambar dibawah ini ➢ klik tepat pada bidang datar untuk direction (1)➢ klik nut
untuk components (2)➢ pada transformation (untuk gerak linier) klik Z dan input
80 (3)➢ klik centang  ➢ clear (4)

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
87
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

▪ Lanjutkan memberikan tweak components sehingga tampilan components seperti


ditunjukkan pada gambar disamping ➢ klik close ➢ save file dengan nama
plummer block.ipn

▪ Untuk melihat animasi proses perakitan komponen tersebut klik


kemudian pilih play untuk menjalankan animasi.

Gambar 6.11 Menjalankan animasi proses perakitan

6.3 Dimensions and annotations


Gambar produksi tanpa informasi tentang ukuran (dimensions) dan annotations
tidak akan memiliki arti serta dapat mengakibatkan proses manufaktur tidak dapat
dilakukan. Setelah gambar proyeksi dibuat, maka langkah selanjutnya yang diperlukan

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
88
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

adalah memberikan dimensi, garis sumbu, keterangan lubang dan ulir serta simbol-
simbol lain yang diperlukan untuk proses produksi. Pemberian dimensi dapat
dilakukan secara otomatis atau manual.Untuk menggunakan dimensions tool, terlebih
dahulu ubah ribbon dari place views ke annotate

6.3.1 Dimensions dan centre line

Dimensions tool digunakan untuk memberikan berbagai macam bentuk


dimensi pada geometri yang dipilih. Sedangkan centre line (garis sumbu) digunakan
untuk menunjukkan kesimetrisan geometri benda. Beberapa jenis dimensi yang dapat
diberikan :

Tabel 6.2 Jenis-jenis dimensi

Dimension type Keterangan

Linear dimension from one element

Linear dimension between two elements

Aligned dimension between two element

Angular dimension between three points

Angular dimension of an interior angle

Angular dimension of an exterior angle

Angular dimension from a reference line

Radial dimension

Diameter dimension

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
89
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Pemberian dimensi terhadap suatu komponen pada mode drawing dapat


dilakukan dengan cara satu persatu menggunakan general dimension atau secara
bersamaan menggunakan baseline set. Tahapan berikut akan menjelaskan penggunaan
dari baseline set pada mode drawing :
▪ Buat file drawing (iso.idw) dilanjutkan dengan memasukkan objek brasses.ipt,
buatlah pandangan proyeksi seprti gambar dibawah ini.

▪ Selanjutnya klik icon centerline bisector  klik dua buah garis terluar (garis
1 dan 2)  centerline terbentuk

▪ Untuk memberikan dimensi klik icon dimension  klik dua buah garis
yang akan diukur (garis 3 dan 4)  dimension terbentuk

(penunjukan dimensi menggunakan (penunjukan dimensi menggunakan


general dimension) base line dimension)

Gambar 6.12 Penunjukan ukuran (dimensi) dan garis sumbu (center line)

6.3.2. Annotating holes dan thread


Pada pembuatan gambar untuk produksi dalam suatu manufaktur, ukuran serta
parametric lubang dan ulir harus dibuat secara detil. Untuk memberikan keterangan

pada lubang dan ulir dengan cara menekan tombol pada panel feature notes
Kemudian pilih pandangan lubang ataupun ulir yang akan diberikan keterangan.

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
90
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

Gambar 6.13 Pembuatan keterangan ukuran ulir (thread) dan lubang (hole)

6.3.3 Symbol
Symbol dalam gambar produksi digunakan untuk memberikan keterangan yang
diperlukan untuk proses produksi, misalnya symbol kekasaran untuk menunjukkan
nilai kekasaran suatu material sehingga diketahui mesin produksi yang harus
digunakan untuk pembuatan komponen tersebut, demikian juga symbol proses
pemesinan (turning, milling, grinding dan pengelasan), tahapan pemberian keterangan
symbol adalah sebagai berikut :
Aktifkan icon surface texture symbol pada panel symbol di ribbon annotate
Klik pada garis tepi yang akan diberikan symbol ➢ klik kanan mouse ➢ continue ➢
dialog box surface texture akan tampil ➢ tentukan setting, jenis dan nilai symbol

Gambar 6.14 Screen shot annotate symbol

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
91
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

6.4 Print/plot a drawing


Melakukan proses pencetakan hasil drawing maupun solid modeling
menggunakan perangkat lunak CAD AIP, hampir sama dengan mayoritas perangkat
lunak yang ada sekarang, terutama Microsoft office, dikarenakan perangkat lunak ini
diproduksi oleh satu grup perusahaan. Yang perlu disesuaikan adalah ukuran kertas
gambar dengan lembar kerja serta orientasi yang digunakan. Sedangkan untuk hasil
maksimal adalah dengan menggunakan plotter dikarenakan perbedaan ketebalan
antara garis tepi dan garis bantu tidak dapat terlihat dengan jelas menggunakan printer
jenis ink jet.

C. RANGKUMAN
Pada bab ini menitikberatkan tentang bagaimana membuat gambar produksi
dengan menggunakan stadarisasi yang telah diakui. Gambar produksi (drawing)
tidak lengkap apabila belum disertai penunjukan ukuran, teks ataupun symbol-
simbol pengerjaan mesin. Dengan menggunakan perangkat lunak CAD
Autodesk Inventor Professional, desain kompenen perakitan dapat
dipresentasikan berdasarkan proses pembuatannya, selain itu metode yang
digunakan dapat mendokumentasikan komponen secara efektif dalam waktu
yang relative singkat.

D. SOAL LATIHAN
1. How do you create an A3 sheet in a new drawing?
a . Use the Standard (A3) template to create a new drawing.
b . Sketch a 297 x 412 mm rectangle, and then select Create Sheet.
c . Insert the A3 border from the browser Drawing Resources.
d . Edit the sheet and select A3.
2. To modify the size of a part while in a drawing, you can edit:
a . Drawing dimensions
b . Model dimensions
c . Browser features

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
92
GAMBAR MESIN 2 (BERBASIS KOMPUTER)

d . Ordinate dimensions
3. The item number in the Parts List is controlled by:
a . The alphabetical order of the item name.
b . The creation date of the item relative to the other items.
c . The Bill of Materials.
d . The file size of the component relative to the other components.
The answers to the questions are : 1. D 2. B 3. C

dq’19
Prodi Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya
93
DAFTAR PUSTAKA

1. Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor


LT™”, copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-
118-54486-0
2. Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat Blending/Mixing Menggunakan
Perangkat Lunak CAD Autodesk Inventor Professional 2010”, Jurnal Austenit,
Vol. 3 No. 1, pp: (52-60), ISSN: 2085-1286
3. Dicky, S dan Fatahul, A, 2010, “Dasar-Dasar Solid Modeling Menggunakan
Autodesk Inventor Professional 2010”, Edisi Pertama, Tunas Gemilang Press,
ISBN: 978-602-8816-35-9.
4. Kenji Shimada, 2015, “Introduction to CAD/CAE Tools”, Carnegie Mellon
University, Pittsburgh, Pennsylvania
5. H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing,
ISBN. 978-1-40864-648-9
6. Sato, G. Takeshi dan Sugiarto, “Menggambar Mesin Menurut Standar ISO”,
Pradnya Paramita, Jakarta, 1989
7. Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-
Wesley Longman Publishing Co.’ Inc. Boston, MA, USA, ISBN: 0201380366
8. https://knowledge.autodesk.com/support/inventor-products
9. http://www.cadlearning.com

94
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)
KODE : TM162303 SKS 2 SEMESTER 3
DOSEN PENGAMPU : DICKY SEPRIANTO, S.T., M.T.
BENTUK TUGAS
Cluster Project (CP) 1
JUDUL TUGAS
CP 1 : Chisel
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu membuat komponen (part) menggunakan perangkat lunak CAD
Autodesk® Inventor® Professional [3h, 4a, 4c]
DISKRIPSI TUGAS
✓ Klik new file (standard.ipt) mm
✓ Buat lingkaran dengan Ø 30
✓ Buat work plane 1 ➢ klik plane pada panel bar ➢ klik origin pada browser ➢
klik xy plane tentukan offset = -15
✓ Buat work plane 2 ➢ klik and drag garis tepi work plane1 ➢ tentukan offset = -
10
✓ Tambahkan lagi work plane 3 & 4 dengan offsett = -10 & -100

✓ Klik tepi garis (edge) work plane 1 ➢ new sketch


✓ Buat lingkaran dengan titik pusat tepat ditengah bidang
➢ Ø 40
✓ Dengan langkah yang sama buat sketch pada work
plane 2,3, dan 4. Gunakan constraint vertikal dan
horizontal untuk mendapatkan hasil tepat ditengah-
tengah.

Page 1 of 3
Sketch 2 Sketch 3 Sketch 4

✓ Setelah ke 4 profile selesai dibuat, klik loft pada panel bar.


✓ Pada dialog box loft klik add pada pilihan sections ➢ klik sketch 1-4 pada browser ➢ preview
akan tampil seperti ditunjukkan gambar 3.12 ➢ Ok

Gambar 3.12 Screen shot dialog box loft feature

✓ Klik kembali loft pada panel bar ➢ klik add ➢ pilih sketch 4 dan 5 ➢ Ok
✓ Simpan File dengan format nama file: NIM_CP1

METODE PENGERJAAN TUGAS


Tugas dapat dikerjakan di Laboratorium Komputer pada jam kuliah
Tugas CP1 dikumpulkan dengan cara di upload pada jam terakhir perkuliahan melalui LMS
Mata Kuliah Gambar Mesin 2.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Bentuk format yang dikumpulkan : NIM_CP1.IPT
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
25% = Ketepatan sketch
25% = Ketepatan penggunaan fitur
25% = Ketepatan menentukan material dan i properties
25% = Ketepatan model
JADWAL PELAKSANAAN
Upload Files 8-15 Oktober 2019
Pengumuman hasil penilaian November 2019
LAIN-LAIN
Tugas dikerjakan dan dipresentasikan secara mandiri;
Tugas yang tidak di upload pada tanggal yang telah ditentukan akan mendapatkan nilai 0
DAFTAR RUJUKAN
Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor LT™”,
copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-118-54486-0

Page 2 of 3
H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing, ISBN.
978-1-40864-648-9

Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-Wesley


Longman Publishing Co.’ Inc. Boston, MA, USA, ISBN: 0201380366

Page 3 of 3
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)
KODE : TM162303 SKS 2 SEMESTER 3
DOSEN PENGAMPU : DICKY SEPRIANTO, S.T., M.T.
BENTUK TUGAS
Cluster Project (CP) 2
JUDUL TUGAS
CP 2 : Clevis Mount Part
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu membuat komponen (part) menggunakan perangkat lunak CAD
Autodesk® Inventor® Professional [3h, 4a, 4c]
DISKRIPSI TUGAS
Berikut akan dideskripsikan tahapan (step by step) pembuatan model dari Clevis Mount Part
menggunakan perangkat lunak CAD Autodesk Inventor Professional :
1. Create a new part using the Standard (mm).ipt template.
■ On the Quick Access toolbar, click New.

■ In the New File dialog box, click the Metric tab.


■ Select Standard (mm).ipt.

■ Click OK.
2. Create a basic shape.
■ Start the Line tool.
Sketch Tab | Draw Panel | Line

Page 1 of 15
■ Select a start point near the origin.
You will contain the sketch to the origin later.
■ Drag the cursor to the right, making certain the horizontal constraint glyph appears
near the cursor. In the direct input field enter 150 mm for the line length. Press TAB
to lock in the value. Press ENTER to accept this line segment.

A dimensional contain of 150 is added to the line segment.

■ With the Line tool still active, drag the cursor up, making certain the perpendicular
constraint glyph appears near the cursor. In the direct input field enter 15 mm for
the line length. Press TAB to lock in the value. Press ENTER to accept this line
segment.

A dimensional contain of 15 is added to the line segment.


■ Drag the cursor back to the left, perpendicular to the last line segment,
approximately 40 mm. Left-Click to accept line segment.

■ Drag the cursor up, perpendicular to the last line segment, approximately 50 mm.
Left-Click to accept the line segment.

■ With the Line tool still active create an inline arc segment. Click-Hold the start
point and Drag the endpoint of the line segment up and to the left to define the

Page 2 of 15
direction of tangency for the arc. Release the left mouse button when the endpoint
of the arc is directly to the left of the start point.

■ Complete the sketch as shown

3. Investigate sketch.
■ Press the F9 key to display the geometric contains that where automatically applied
while sketching the line segments

■ Click and drag the line segment, notice how they move.
■ Press F9 to hide the geometric contain icons

4. Add geometric constraints to the sketch.


■ Add a Vertical geometric constraint.
Sketch Tab | Constrain Panel | Vertical Constraint

Page 3 of 15
■ Click the center point of the arc line segment, and then click the mid-point of the
bottom line segment to place the Vertical constraint
Note: As you move the cursor along a line segment, the cursor will snap to the mid-
point and will indicate the mid-point with a green circle.

■ Add a Collinear geometric Constraint.


Sketch Tab | Constrain Panel | Collinear Constraint

■ Click the two horizontal line segments shown to make them in line with each other.

■ Add a Coincident geometric Constraint.


Sketch Tab | Constrain Panel | Coincident Constraint

■ First Click the Mid-Point of the bottom line segment and then click the projected
Origin Center Point.
The sketch will now be centered to the part Origin. By centering the sketch the part
Origin planes can be used for features applied later.

Page 4 of 15
5. Add dimensional constraints to the sketch.
■ Add a linear Dimensional constraint.
Sketch Tab | Constrain Panel | Dimension

■ Click bottom line segment and the arc segment center point. Enter 65 mm. Click OK

■ Add radial Dimensional constraint.


Sketch Tab | Constrain Panel | Dimension
■ Click the arc segment. Enter 30 mm. Click OK

■ Notice the line colors have changed to indicate that the sketch is fully constrained.
■ Right-Click the Graphics Windows. Click Finish 2D Sketch from the Marking Menu
to exit the sketch.

Page 5 of 15
6,. Reorient the Graphic Window using the Viewing Tools so the sketch looks like the image
below.
■ You can use the View Cube or Orbit Tool (F4) as optional Viewing Tools

7: Extrude the Base Feature.


■ Start the Extrude Tool
Model Tab | Create Panel | Extrude

Because there is only one closed loop exists in the sketch, the sketch profile is
automatically selected
■ Select the Symmetric direction from the Mini-Toolbar

■ Drag the direct manipulation arrow, or enter 75 mm into the Mini-Toolbar for the
extrusion length. Click OK

Page 6 of 15
8: Change Part Color
■ On the Quick Access Toolbar pick Metal-Steel (Polished) from the part color drop
down list.

9: Create Secondary Feature


■ Right Click Graphics Windows, Click New Sketch on the Marking Menu

■ In the Brower expand the Origin folder. Click the YZ Plane to start the new sketch
on this plane

■ Project reference part edges into the sketch at the point where the sketch cuts
through the part.
Sketch Tab | Draw Panel | Project Cut Edges

Page 7 of 15
■ Click F7 (Slice Graphics) to show sketch.
■ Draw a Two Point Rectangle
Sketch Tab | Draw Panel | Rectangle

■ Pick top reference edge for the rectangle starting point. End 35 mm and 65 mm in
the direct entry fields as shown. Click ENTER to except

■ Place a Horizontal Constraint


Sketch Tab | Constrain Panel | Horizontal Constraint

Between the mid-point of the rectangle to the projected Origin point as shown.

The sketch will now be fully constrained.


■ Exit the Sketch.
10: Extrude cut through the part
■ Start the Extrude Tool, set the following options:
▪ Select the Symmetric direction

Page 8 of 15
▪ Select the Cut option from the Mini-Toolbar

▪ Select the Through All option from the Mini-Toolbar

■ Click OK
11: Create a Hole Feature
■ Start the Hole Tool
Model Tab | Modify Panel | Hole

■ In the Hole Dialog Box change the Placement option to Concentric.


Plane: Pick Front Face
Concentric Reference: Pick Top Arc

Page 9 of 15
■ Set the following options in the Hole Dialog Box:
Termination: Through All Hole
Diameter: 35 mm

■ Click OK
12: Create Slot
■ Click the right hand top surface and select Create Sketch from the Mini-Toolbar

■ Sketch a slot as shown


Make sure that the Tangent glyph shows next to the cursor when you finish the
second arc segment

Page 10 of 15
■ Place a Horizontal Constraint between the mid-point of the slot and mid-point of
the side reference edge.

■ Place a Linear Dimensional Constraint for the overall length of the slot. Pick the
first arc segment, and the mid-point of the second arc segment. Make sure the
Dimension To Arc Edge glyph is shown next to the cursor Enter 45 mm for the slot
overall length

■ Place a Dimensional Constraint from the right reference edge to the center of the
slot. Enter 20 mm

■ Place a Dimensional Constraint for the slot width. Enter 18 mm

Page 11 of 15
■ Exit the sketch
13: Extrude to cut out the slot
■ Start the Extrude Tool, pick inside the slot profile

■ Set the following options on the Mini-Toolbar:


▪ Cut option
▪ Through All option
Click OK

14: Turn on the XZ Origin Plane Visibility


In the browser Right-Click the XZ Plane, Select Visibility to turn it on

Page 12 of 15
15: Mirror Feature
■ Start the Mirror Tool
Model Tab | Pattern Panel | Mirror

■ Select the slot feature.

■ Select the visiable XY Origin plane

■ Click OK
16: View Part

Page 13 of 15
■ Click Home View on the View Cube
Notice that the default Home View setting displays the part lying on its back side.

■ Using the View Cube or other View Tools, rotate the part until it is in the position
shown.

■ Right-Click the View Cube, Set the current view as Home


Set Current View as Home | Fixed Distance

■ Click-Hold the View Cube and Drag the cursor to rotate the part to another position.
■ Click Home View on the View Cube once more, notice that the part returns to the
up right position.
17: Save Part
■ On the Quick Access toolbar, click Save.

Page 14 of 15
■ In the Save As dialog box, enter file name ClevisMount.ipt
■ Click Save with file name: NIM_CP2
METODE PENGERJAAN TUGAS
Material yang digunakan = mild steel
Tugas dapat dikerjakan di Laboratorium Komputer pada jam kuliah
Tugas CP2 dikumpulkan dengan cara di upload pada waktu dan jam yang telah ditentukan
melalui LMS Mata Kuliah Gambar Mesin 2.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Bentuk format yang dikumpulkan (2 file):
1. NIM_CP2.IPT
2. NIM_CP2.TXT yang berisi informasi:
Mass = ………………………
Area = ……………………….
Volume = …………………
Center of Gravity, X=………………………….; Y=………………………..; Z=…………………………..

INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN


25% = Ketepatan sketch
25% = Ketepatan penggunaan fitur
50% = Ketepatan menentukan mass, area, volume dan center of gravity
JADWAL PELAKSANAAN
Upload Files 22 Oktober 2019
Pengumuman hasil penilaian November 2019
LAIN-LAIN
Tugas dikerjakan dan dipresentasikan secara mandiri;
Tugas yang tidak di upload pada tanggal yang telah ditentukan akan mendapatkan nilai 0
DAFTAR RUJUKAN
Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor LT™”,
copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-118-54486-0

H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing, ISBN.


978-1-40864-648-9

Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-Wesley


Longman Publishing Co.’ Inc. Boston, MA, USA, ISBN: 0201380366

Page 15 of 15
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)
KODE : TM162303 SKS 2 SEMESTER 3
DOSEN PENGAMPU : DICKY SEPRIANTO, S.T., M.T.
BENTUK TUGAS
Cluster Project (CP) 3
JUDUL TUGAS
CP 3 : Flange Manifold Part
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu membuat komponen (part) menggunakan perangkat lunak CAD
Autodesk® Inventor® Professional [3h, 4a, 4c]
METODE PENGERJAAN TUGAS
Material yang digunakan = mild steel
Tugas dapat dikerjakan di Laboratorium Komputer pada jam kuliah
Tugas CP3 dikumpulkan dengan cara di upload pada waktu dan jam yang telah ditentukan
melalui LMS Mata Kuliah Gambar Mesin 2.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Bentuk format yang dikumpulkan (2 file):
1. NIM_CP3.IPT
2. NIM_CP3.TXT yang berisi informasi:
Mass = ………………………
Area = ……………………….
Volume = …………………
Center of Gravity, X=………………………….; Y=………………………..; Z=…………………………..
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
25% = Ketepatan sketch
25% = Ketepatan penggunaan fitur
25% = Ketepatan menentukan mass, area, volume dan center of gravity
25% = Ketepatan model
JADWAL PELAKSANAAN
Upload Files ………………… 2019
Pengumuman hasil penilaian ………………… 2019
LAIN-LAIN
Tugas dikerjakan dan dipresentasikan secara mandiri;
Tugas yang tidak di upload pada tanggal yang telah ditentukan akan mendapatkan nilai 0
DAFTAR RUJUKAN
Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor LT™”,
copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-118-54486-0

H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing, ISBN.


978-1-40864-648-9

Kunwoo Lee, 1999, “Principles Of CAD/CAM/CAE systems”, 1999, Addison-Wesley


Longman Publishing Co.’ Inc. Boston, MA, USA, ISBN: 0201380366
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

Flange Manifold Part


Instructions
This project focuses on additional sketching methods and sketching commands. Revolve and Work features
are also introduced. The part being modeled is from machine tooling used in the manufacture of an automobile
engine. This flange detail would have several probes attached to it that measure the fluid flow through the
flange. The challenge is that the probes need to allow for maximum clearance away from the engine.

1: Create a new part using the Standard (mm).ipt template.


■ On the Quick Access toolbar, click New.

■ In the New File dialog box, click the Metric tab.

■ Select Standard (mm).ipt.

■ Click OK.

2: Create sketch centerline


■ Start the Project Geometry Tool
Sketch Tab | Draw Panel | Project Geometry

■ In the browser select the Y Axis to project a reference line into sketch.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 1
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Click Done on the Marking Menu

■ Select the projected reference line in the graphics window and then change it to a centerline
by selecting the Centerline format from the ribbon.
Sketch Tab | Format Panel | Centerline

3: Sketch basic shape


■ Start the Line tool.
In this project you will sketch the approximant profile of the part completely without dimensions, and
then add the required geometric and dimensional constraints to complete the sketch.

■ Scrub over the projected origin point and drag to the right approximately
7 mm. This will line up you cursor with the origin point.

Note: The term “Scrub” refers to passing the cursor over geometry in the graphics window without
clicking on it in order to use that geometry in reference to another sketch element being created.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 2
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

Autodesk Inventor will try to infer what areas to reference, but sometimes you may have to Scrub
over a point or other sketch element before it will be referenced.

A dotted line will show that you are lined up with the point.

■ Left-Click to create the starting point of the first line segment. Drag to the right
approximately 17 mm. Click to except this line segment.

■ Drag up approximately 5 mm. Click to except this line segment.

■ Drag to the right approximately 15 mm. Click to except this line segment.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 3
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Drag up approximately 10 mm. Click to except this line segment.

■ Drag to the left approximately 10 mm. Click to except this line segment.

■ Drag up approximately 15 mm. Click to except this line segment.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 4
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Drag up and to the right to create an angled line segment similar to the one shown.

■ Drag up approximately 5 mm. Make sure the Parallel Constraint glyph is shown next to
the cursor to insure this line segment is parallel to the other vertical line segments. Click to
except this line segment.

■ Drag to the left approximately 15 mm. Click to except this line segment.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 5
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Drag up approximately 31 mm. Click to except this line segment.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 6
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Scrub the first starting point to line up this line segment with that point. When the dotted
line is shown, and the line is parallel to the other horizontal lines (Or Perpendicular to the previous
line segment) click to except.

■ Close the loop by picking the last line segment back to the first start point.

4: Constrain Sketch
■ Place a Coincident Constraint between the bottom line segment and the projected Origin
point.

■ Place linear dimensional constraint for the overall part length. Enter 88 mm in the edit
dimension field.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 7
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Place an inner diameter dimensional constraint.


Using the General Dimension tool from the Sketch tab on the ribbon, select the
projected reference centerline and the inside edge of the part profile.

Notice that the dimension placed is a diameter.


Enter 14.02 mm in the edit dimension field.

■ Place the following diameter dimensional constraints.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 8
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Place the following linear dimensional constraints.

■ Place an angular dimensional constraint.


Using the General Dimension tool from the Sketch tab on the ribbon, select the
angled line segment and a vertical line segment. Enter 30 in the edit dimension field.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 9
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ The sketch profile is now fully constrained.

■ Exit the sketch.

5: Revolve Base Feature.


■ Start the Revolve Tool
Model Tab | Create Panel | Revolve

Because there is only one closed loop exists in the sketch, the sketch profile is
automatically selected
Click OK

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 10
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

6: Using the Viewing tools reposition the view as shown.

7: Change Part Color


■ On the Quick Access Toolbar pick Zinc from the part color drop down list.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 11
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

8: Add Cavity Hole and End Tapped Hole


■ Start the Hole Tool.
Place a Concentric Hole on the top face with the following
options: Termination: Distance
Diameter:
20 mm
Depth: 44
mm

Click OK

■ Start Hole Tool


Place a Concentric Hole on the top face with the following
options: Type: Tapped Hole
Thread Type: ANSI Metric M Profile

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 12
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

Size: 30
Designation:
M30x2
Termination:
Distance Depth:
21 mm
Full Depth

Click OK

9: Add Extrusion Cut


■ Start a new sketch on the top surface

■ Start the Center Point Circle Tool


Sketch Tab | Draw Panel | Circle

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 13
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

Pick the projected center point for the Center Point Circle starting point.
Drag away from the center. Enter 38 mm in the direct entry field. Press Tab to lock in the
value. Press ENTER to except the circle.

■ Exit Sketch

■ Start the Extrude Tool


Pick both profiles inside the sketched circle.

Select the Cut option


Enter 2.3 mm in the
entry field Click OK

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 14
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

10: Add bolt pattern


■ Create Sketch on bottom face shown.

■ Start the Line Tool


Draw vertical line starting from the center point 31.5 mm long

■ Exit the Sketch

■ Start Hole Tool


Place a From Sketch Hole picking the line endpoint in the sketch with following
options: Type: Tapped Hole
Thread Type: ANSI Metric M Profile
Size: 6
Designation:
M6x1

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 15
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

Termination: To
Pick the top surface of the bottom flange area for the “To” termination surface
Full Depth

Click OK

■ Start the Circular Pattern tool


Model Tab | Pattern Panel | Circular

■ Select the M6 tapped hole feature


Select the outside diameter surface of the flange for the Rotation Axis

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 16
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Enter Pattern Placement: 6


Angle: 360 deg

Click OK

11: Create rotational location holes


Create a new sketch on the bottom surface

■ Change the sketch line format to construction by selecting the Construction format from
the ribbon.
Sketch Tab | Format Panel | Construction

■ Start the Center Point


Circle Tool Draw a circle 30 mm in
diameter

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 17
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Sketch two lines as shown.


Starting from the center point and picking the construction circle for the second point Note:
Make sure these line are NOT perpendicular to each other.

■ Place a dimensional constraint between the line endpoints. Enter 19 mm into the edit
dimension field

■ Place a dimensional constraint between the upper line endpoint and the projected XY
Plane.
▪ With the Edit Dimension field active, click on the 19 mm dimension.
The dimension reference will be displayed in the Edit Dimension field (For this example it is
shown as d55, it will be different for you)
▪ Create an equation by adding a forward slash “/” (for divide) and a “2
▪ Click OK
▪ The value of this dimensional constraint will now be half the distance between the two line
endpoints.

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 18
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Exit the Sketch

■ Start Hole Tool


Place a From Sketch hole picking both line endpoints in the sketch with following
options: Style: Counterbore
Type: Tapped Hole
Termination: Distance
Thread Type: ANSI Metric M Profile
Size: 4
Designation:
M4x0.7
Counterbore Diameter:
8.02 mm Counterbore
Depth: 4 mm Overall
Depth: 18 mm

Click OK

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 19
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

12: Reposition the view as shown

13: Create a Work Plane


■ Start the Work Plane tool
Model Tab | Work Features Panel | Plane

■ In the browser click the Z Axis for the first


reference Pick the YZ Plane for the second reference

■ Drag the direct manipulation arrow back until the work plane is shown at -30.00
deg Click OK

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 20
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

14: Create an Offset Work Plane


■ First you need to get a measurement for the offset.
Click the model and click Edit Sketch to activate the first profile sketch you created.

■ Draw a construction line parallel to the angled line in the sketch

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 21
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Start the Measure Distance tool


Tools Tab | Measure Panel | Distance

Click on the original angled line and the new construction line to get the measurement
between them. A distance of 5.61 mm is shown in the Measure Distance dialog box.
Copy this dimension for use in the next

step. Exit the sketch.

■ Start the Work Plane tool


Click-Hold on the previous Work Plane and Drag away
from it. Enter 5.61 mm into the direct entry field

Click OK

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 22
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Right click on Work Plane1 and click Visibility on the Marking


Menu This will turn the visibility of this work plane OFF

■ Notice in the browser that all work features required to create Work Plane2 are located
as children under Work Plane2. They are shown as gray icons because their visibility
has been turned OFF

15: Create Manifold Hole Pattern On Round Angled Surface


■ Create a new sketch on Work Plane2

■ Start the Point tool


Sketch Tab | Draw Panel | Point

Place a Point approximately -51 mm directly above the project Origin point

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 23
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Place a Vertical constraint between the drawn point and the projected Origin point

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 24
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Place a dimensional constraint of 51 mm between the two points

■ Exit Sketch

■ Start Hole Tool


Place a From Sketch hole picking both line endpoints in the sketch with following
options: Style: Countersink
Type: Taper Tapped Hole
Termination
: To Thread
Type: NPT
Size: 1/4
Countersink Diameter:
23 mm Countersink
Depth: 2 mm

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 25
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

For “To” Termination hover cursor over the model until the Select Other drop down list
appears Select the inside diameter face

■ Click OK

■ Start the Circular Pattern tool


Select the 1/4 NPT tapped hole feature
Select the outside diameter surface of the flange for the
Rotation Axis Enter Pattern Placement: 6
Angle: 360 deg

Click OK

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 26
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

16: Apply Chamfers


■ Start the Chamfer tool
Model Tab | Modify Panel | Chamfer

■ Select the top edge


Enter Distance: 1.5 mm into the Mini-

Tool Bar Click Apply

■ Change Chamfer style to Distance and Angle


Select top surface adjacent to the tapped hole and top edge of the tapped
hole Enter Distance: 1.5 mm and Angle: 60 deg
Click Apply

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 27
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Change Chamfer style to Distance Select top surface of bottom flange Enter Distance: 2 mm
Click Apply

■ Select the two bottom edges shown Enter Distance: 0.5 mm


Click OK to accept and exit the Chamfer tool

17: Apply Fillets


■ Start the Fillet tool
Model Tab | Modify Panel | Fillet

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 28
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

■ Select edge as shown


Enter Radius: 4 mm into the Mini-Tool Bar
Click Apply

■ Add Fillet Set


▪ Select edge as shown
Enter Radius: 8 mm into the Mini-Tool Bar

▪ Click Add Constant Fillet Radius Set

▪ Select edge as shown


Enter Radius: 3 mm into the Mini-Tool Bar

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 29
GAMBAR MESIN 2
CLUSTER PROJECT 3

▪ Notice that both the 8mm and 3mm radiuses are created as one Fillet feature in the browser.

18: Save Part

■ On the Quick Access toolbar, click Save.

■ In the Save As dialog box, enter file name NIM_CP3.ipt

Click Save

Dicky Seprianto’ 2019 Page :


Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya 30
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)
KODE : TM162303 SKS 2 SEMESTER 3
DOSEN PENGAMPU : DICKY SEPRIANTO, S.T., M.T.
BENTUK TUGAS
Cluster Project (CP) 4
JUDUL TUGAS
CP 4 : Plummer Block
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu mendesain proses perakitan (assembly) dari berbagai komponen (part),
baik yang dibuat ataupun komponen standar dan mensimulasikannya [3b, 3e, 4a, 4c]
DISKRIPSI TUGAS
Tugas perakitan dilaksanakan dengan terlebih dahulu men download komponen yang telah
disediakan pada LMS. Jumlah part yang disediakan sebanyak 5 (lima) komponen dengan total
komponen yang dibutuhkan untuk perakitan plummer block sebanyak 9 (sembilan)
komponen/part
METODE PENGERJAAN TUGAS
Tugas dapat dikerjakan di Laboratorium Komputer pada jam kuliah
Tugas CP4 dikumpulkan dengan cara di upload pada waktu dan jam yang telah ditentukan
melalui LMS Mata Kuliah Gambar Mesin 2.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Bentuk format yang dikumpulkan adalah pdf dengan isometrik view dengan format
penamaan:
NIM_CP4.PDF
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
100% = Ketepatan model
JADWAL PELAKSANAAN
Upload Files ………………… 2019
Pengumuman hasil penilaian ………………… 2019
LAIN-LAIN
Tugas dikerjakan dan dipresentasikan secara mandiri;
Tugas yang tidak di upload pada tanggal yang telah ditentukan akan mendapatkan nilai 0
DAFTAR RUJUKAN
Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor LT™”,
copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-118-54486-0

Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat Blending/Mixing Menggunakan Perangkat


Lunak CAD Autodesk Inventor Professional 2010”, Jurnal Austenit, Vol. 3 No. 1, pp: (52-
60), ISSN: 2085-1286

Dicky, S dan Fatahul, A, 2010, “Dasar-Dasar Solid Modeling Menggunakan Autodesk


Inventor Professional 2010”, Edisi Pertama, Tunas Gemilang Press, ISBN: 978-602-8816-
35-9

http://www.cadlearning.com
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)
KODE : TM162303 SKS 2 SEMESTER 3
DOSEN PENGAMPU : DICKY SEPRIANTO, S.T., M.T.
BENTUK TUGAS
Cluster Project (CP) 5
JUDUL TUGAS
CP 5 : Flange Part
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu membuat gambar teknik dari komponen dan perakitan dilengkapi
dengan dimensi, toleransi dan simbol pemesinan dengan standarisasi ISO [3c, 3h, 4c]
DISKRIPSI TUGAS
Desain solid model dari Flange Part berikut dilengkapi pembuatan gambar teknik (drawing)
Lengkap dengan penunjukan dimensi dan format kepala gambar.

METODE PENGERJAAN TUGAS


Tugas dapat dikerjakan di Laboratorium Komputer pada jam kuliah
Tugas CP5 dikumpulkan dengan cara di upload pada waktu dan jam yang telah ditentukan
melalui LMS Mata Kuliah Gambar Mesin 2.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Bentuk format yang dikumpulkan adalah pdf dengan isometrik view dengan format
penamaan:
NIM_CP5.PDF
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
85% - Accuracy of the model
10% - Best Practices
5% - iProperty population
JADWAL PELAKSANAAN
Upload Files ………………… 2019
Pengumuman hasil penilaian ………………… 2019
LAIN-LAIN
Tugas dikerjakan dan dipresentasikan secara mandiri;
Tugas yang tidak di upload pada tanggal yang telah ditentukan akan mendapatkan nilai 0
DAFTAR RUJUKAN
Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor LT™”,
copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-118-54486-0

Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat Blending/Mixing Menggunakan Perangkat


Lunak CAD Autodesk Inventor Professional 2010”, Jurnal Austenit, Vol. 3 No. 1, pp: (52-
60), ISSN: 2085-1286

Dicky, S dan Fatahul, A, 2010, “Dasar-Dasar Solid Modeling Menggunakan Autodesk


Inventor Professional 2010”, Edisi Pertama, Tunas Gemilang Press, ISBN: 978-602-8816-
35-9

http://www.cadlearning.com
60

M6x1 - 6H R6.50 A 111.00


108.00
(3) PLACES
100.00

3.00

6.00
95.00
58.50

1.00

49.30
WALL

55.00
R12.00

70.50
70

8.50
10.50 HRU

4.70
(2) PLACES

81.00
86.00
90.40
102.20

60
SECTION A-A
60.00
SCALE 1 : 1
A

54.00
4.00

46.00 R4.00 66.80


8.00

R4.50
37.00
45.00
12.50

R2.00

1.50
30.00 HRU TO CENTER M6x1 - 6H TAPPED HOLEX 10.00 DEEP 1.00
OUNTER BORE 36.00 2.00 DEEP COUNTER SINK 6.00 X 90.0

All units on this drawing are in mm


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)
KODE : TM162303 SKS 2 SEMESTER 3
DOSEN PENGAMPU : DICKY SEPRIANTO, S.T., M.T.
BENTUK TUGAS
Problem Set Assignment (PSA) 1
JUDUL TUGAS
PSA 1 : Create 2D sketch
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu membuat sketsa 2D dan 3D sesuai dengan standarisasi yang berlaku
menggunakan perangkat lunak CAD Autodesk® Inventor® Professional [2c, 2g, 4a]
DISKRIPSI TUGAS
Buatlah 2D sketch dari gambar berikut:
1.

Completed sketch and sketched feature


(The students complete Create Profiles with Tangencies)
Save with file name as format: NIM_PSA1a

2.

Note: Assume symmetry for the V-block clamp and approximate missing dimensions
(Save with file name as format: NIM_PSA1b)

Page 1 of 3
3.

(Save with file name as format: NIM_PSA1c)

METODE PENGERJAAN TUGAS


Tugas dapat dikerjakan di Laboratorium Komputer pada jam kuliah atau dirumah
Tugas PSA1 dikumpulkan dengan cara di upload pada tanggal dan waktu yang telah
ditentukan melalui LMS Mata Kuliah Gambar Mesin 2.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
Bentuk format yang dikumpulkan 3 files (*.IPT):
1. NIM_PSA1a.IPT
2. NIM_PSA1b.IPT
3. NIM_PSA1c.IPT
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
Soal no. 1 dan no. 3 memiliki bobot 30% sedangkan soal no. 2 memiliki bobot 40%
JADWAL PELAKSANAAN
Upload Files 8 Oktober 2019
Pengumuman hasil penilaian November 2019
LAIN-LAIN
Tugas dikerjakan dan dipresentasikan secara mandiri;
Tugas yang tidak di upload pada tanggal dan waktu yang telah ditentukan akan
mendapatkan nilai 0
DAFTAR RUJUKAN
Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor LT™”,
copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-118-54486-0

Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat Blending/Mixing Menggunakan Perangkat


Lunak CAD Autodesk Inventor Professional 2010”, Jurnal Austenit, Vol. 3 No. 1, pp: (52-
60), ISSN: 2085-1286

Page 2 of 3
H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing, ISBN.
978-1-40864-648-9

http://www.cadlearning.com

Page 3 of 3
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
JURUSAN TEKNIK MESIN
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN

RENCANA TUGAS MAHASISWA


MATA KULIAH : Gambar Mesin 2 (Berbasis Komputer)
KODE : TM162303 SKS 2 SEMESTER 3
DOSEN PENGAMPU : DICKY SEPRIANTO, S.T., M.T.
BENTUK TUGAS
Final Project
JUDUL TUGAS
THE GRIP OF A ROUND OBJECT (FIXTURE)
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH
Mahasiswa mampu membuat gambar teknik dari komponen dan perakitan dilengkapi
dengan dimensi, toleransi dan simbol pemesinan dengan standarisasi ISO (3c, 3h, 4c)
DISKRIPSI TUGAS
Build this assembly in. It contains 3 components: Base, Yoke, Adjusting Pin. Apply metric
(mm) unit system. Material: 1060 Alloy for all components. Density = 0.0027g/mm3
1. Create production drawings of all components and assembly ?
2. Created component assembly presentations using Inventor Presentation File (IPN)

Page 1 of 2
METODE PENGERJAAN TUGAS
Tugas dapat dikerjakan di Laboratorium Komputer pada jam kuliah atau dirumah
Tugas Final Project dikumpulkan dengan cara di upload pada tanggal dan waktu yang telah
ditentukan melalui LMS Mata Kuliah Gambar Mesin 2.
BENTUK DAN FORMAT LUARAN
1. Bentuk format yang dikumpulkan *.PDF untuk masing-masing komponen dan perakitan
2. Proses perakitan dipresentasikan dalam bentuk Video (*.AVI)
INDIKATOR, KRITERIA DAN BOBOT PENILAIAN
50 % = Gambar produksi dibuat secara lengkap
10 % = Best Practice
30 % = Presentation Quality
10 % = BOM/Part list Fully Populated
JADWAL PELAKSANAAN
Upload Files ………………… 2019
Pengumuman hasil penilaian ………………… 2019
LAIN-LAIN
Tugas dikerjakan dan dipresentasikan secara mandiri;
Tugas yang tidak di upload pada tanggal yang telah ditentukan akan mendapatkan nilai 0
DAFTAR RUJUKAN
Curtis Waguespack, 2013, “Mastering Autodesk® Inventor® 2014 and Inventor LT™”,
copyright by Wiley Publishing, Inc, Indianapolis, Indiana, ISBN: 978-1-118-54486-0

Dicky Seprianto, 2011, “Perancangan Alat Blending/Mixing Menggunakan Perangkat


Lunak CAD Autodesk Inventor Professional 2010”, Jurnal Austenit, Vol. 3 No. 1, pp: (52-
60), ISSN: 2085-1286

H Holtbutterfill, 2008, First Principles Of Mechanical And Engineering Drawing, ISBN.


978-1-40864-648-9

http://www.cadlearning.com

Page 2 of 2

You might also like