Professional Documents
Culture Documents
26 Rohani Islam Dwi Kuswono
26 Rohani Islam Dwi Kuswono
NIM : 225070209111019
Program Studi : PSIK 2022
Agama : Islam
1. Arti sikap religius dalam Islam dan bagaimana cara menerapkan sikap tersebut
dalam kegiatan sehari-hari sebagai mahasiswa Kesehatan.
Nilai religius menjadi suatu sikap dan perilaku yang taat kepada ajaran agama
Islam untuk melaksanakan semua kewajiban dan menjauhi segala larangannya
serta senantiasa dengan melakukan ibadah, karena tugas manusia sebagai hamba
Allah adalah untuk mengabdi kepada-Nya, sebagaimana Firman Allāh dalam Q.S.
Adz-Dzariyat ayat 56 Artinya :“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS, Adz-Dzâriyat 51:56) Dengan
memahami begitu pentingnya nilai religius bagi seorang muslim dimana nilai
religius, “...yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak yang bersumber
kepada kepercayaan atau keyakinan manusia”, maka adalah mutlak juga
ditanamkan dalam diri setiap muslim terutama generasi muda dan peserta didik
muslim di sekolah maupun di lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun
non formal. Oleh karena itu nilai religius adalah sesuatu yang abstrak yang ada
dalam diri manusia yang bersumber pada keyakinan akan keberadaan Tuhan
sebagai Dzat yang harus disembah, yang kemudian memunculkan sikap dan
perilaku yang selalu mendasarkan pada keberadaan Tuhan dan ajaran-ajaran-Nya.
Sikap dan perilaku tersebut tercermin dalam bentuk ritual ibadah yang
dilakukan, perkataan-perkataan yang diucapkan, aktifitas yang dilakukannya dan
juga pada akhlak kepribadiannya. Dimana nantinya apabila seorang perawat
bekerja akan mengemban tugasnya dengan tulus ikhlas, merawat sesame tanpa
membedakan suku, agama, ras dan antar golongan. (Sumber)
Sumber :
baik dan benar serta menegur bahkan memberikan hukuman pada saat
anak melakukan kesalahan, tanpa disadari pada dasarnya merupakan
proses pembinaan nilai moral.
Sumber :
Tugas Mentoring
Pada suatu malam Khalifah Umar Bin Khattab berjalan-jalan berkeliling desa-desa
di seputar kota Madinah,yang memang sering dilakukan oleh Khalifah Rasyidin yang
kedua itu. Umar Bin Khattab sering mengunjungi sesuatu daerah tanpa di ketahui oleh
siapapun, karena Umar bin Khattab menyamar sedemikian rupa sehingga rakyat dan
para pejabat negara tidak mengetahuinya. Pada waktu sedang mengelilingi sebuah
pemukiman penduduk,maka terdengarlah tangisan bayi dari kejauhan yang menarik
perhatian Umar Bin Khattab .
Khalifah Umar Bin Khattab kemudian segera mendekati ibu tersebut dan
memberi salam lalu beliau masuk bertanya kepada perempuan tersebut. Umar bin
Khattab bertanya kepada ibu yang didepannya terdapat periuk seakan sedang
memasak sesuatu makanan untuk bayinya. Namun bayinya terus menangis ,tetapi ibu
tersebut membiarkannya meskipun bayi itu sudah lama menangis sehingga akhirnya ia
tertidur pulas karena lelah menangis. Umar bin Khattab bertanya kepada Ibu mengapa
anakmu menangis ,apakah ia lapar dan apa yang sedang engkau masak itu, Ibu itu
menjawab saya tidak masak apapun selain hanya seonggok batu yang terdapat didalam
periuk.
Umar Bin Khattab bertanya kembali apakah ibu tidak memiliki makanan untuk
dimakan, Ibu itu menjawab tidak, kami sudah lama tidak memiliki gandum untuk
dimasak. Kemudian Umar Bin Khattab dengan bergegas segera kembali ke kota
Madinah dan malam itu juga ia pergi menemui Abdurrahman bin Auf ,Kepala Baitalmal
dan minta diberikan dua karung gandum. Umar bin Khattab lalu menyerahkan dua
Nama : Dwi Kuswono
NIM : 225070209111019
Program Studi : PSIK 2022
Agama : Islam
karung gandum kepada ibu, dimana ibu tersebut bahwa orang yang dihaapannya
adalah Umar bin Khattab itu sendiri.
Sumber : Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kepedulian Umar
Bin Khattab Kepada Rakyatnya", Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/saladin/550dcc72813311e078b1eb96/kepedulian-umar-
bin-khattab-kepada-rakyatnya