Professional Documents
Culture Documents
Lapsus Peritonitis Ec Ileus Obstruktif
Lapsus Peritonitis Ec Ileus Obstruktif
Disusun oleh:
Revini Nabilla
Pembimbing:
dr. Rio Fauzi
Dokter Penanggung Jawab:
dr. Agus Wahyudi, Sp.B
Disusun oleh:
dr. Revini Nabilla
Komisi Pembimbing
Pembimbing I DPJP
NIP: 197911052014121001
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Peritonitis et causa ileus
obstruktif” dengan lancar dan baik.
Berkat bimbingan maupun pengawasan baik dalam perencanaan proses
pembuatan serta berbagai pihak yang telah membantu baik secara langsung
maupun tidak langsung, maka penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak
Kepada dr. Agus Wahyudi, Sp.B selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dalam pembuatan referat ini sehingga selesai dengan tepat waktu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam referat ini, oleh karena
itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun
dalam materi yang diangkat dalam referat ini. Semoga referat ini bermanfaat bagi
penulis sendiri dan bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi mengenai
materi ini.
Penulis
BAB I
Laporan Kasus
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. Moch. Nur Hidayat
Umur : 23 tahun
Alamat : Lingkungan Payaman RT/RW 001/002 Giri
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
Status : Menikah
No.RM : 253967
Tanggal masuk : 24/06/2022
Tanggal Pemeriksaan : 24/06/2022
B. Anamnesis
Keluhan utama: Nyeri seluruh lapang perut
Riwayat Penyakit Sekarang:
Seorang laki-laki 23 tahun datang dengan keluhan tiba-tiba nyeri
pada seluruh lapang perut sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan dirasa
mendadak dan memberat 1 jam sebelum masuk Rumah Sakit. Nyeri perut
dirasakan hebat terutama saat pasien merubah posisi badan. Pasien merasa
perut mengeras dan tidak dapat buang angin sejak 2 hari sebelum masuk
Rumah Sakit. Keluhan disertai mual dan muntah sejak 1 minggu yang lalu.
Muntah 3-4x perhari, muntah diawali keluarnya cairan berwarna bening
lama kelamaan berisi cairan berwarna kehijauan. BAB terakhir pasien 2
hari sebelum masuk Rumah Sakit, sebelumnya frekuensi BAB pasien 2-3x
perhari dan konsistensi lembek. BAK tidak ada kelainan. Sebelumnya
keluhan nyeri ulu hati yang berpindah ke perut sebelah kanan disangkal.
Riwayat batuk lama dalam waktu 1 bulan terakhir disangkal. Riwayat
penurunan berat badan secara drastis dalam waktu 3 bulan disangkal.
Riwayat BAB kecil-kecil seperti BAB kambing disangkal. Riwayat
1
2
meminum obat anti nyeri, obat-obatan seperti NSID dalam jangka panjang
disangkal. Riwayat dipijat perut dalam 1 minggu terakhir disangkal.
Keluhan saat ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. Dalam 1 minggu
terakhir pasien membeli obat sendiri berupa antibiotic tiga kali sehari,
paracetamol tiga kali sehari, dan obat anti diare tiga kali sehari secara rutin
dalam 1 minggu, namun keluhan semakin memburuk.
Riwayat Pribadi:
C. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit berat
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E : 4 M : 6 V: 5
Status gizi :
BB : 70 kg TB : 170 cm 🡪 BMI : 24,2 (Normoweight)
Vital sign
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 118x/menit (regular, isi dan tegangan cukup)
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,70 C
Status Generalis
4
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat di ICS VII 2 jari media
linea midclavicula sinistra
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS VII 2 jari media linea
midclavicula sinistra
Perkusi :
Batas atas = ICS III linea parasternal dextra
Batas kanan = ICS VII linea parasternal dextra
Batas kiri = ICS VII 2 jari media linea midclavicula
sinistra
Auskultasi : BJ I dan BJ II Murni Reguler, galllop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Tegang(+) dinding perut sejajar dinding dada, spider
nevi(-), sikatriks (-), striae (-)
5
a. Ekstremitas
Superior Inferior
Akral dingin -/- -/-
Oedem -/- -/-
Sianosis -/- -/-
Reflek fisiologis N N
Reflek patologis - -
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
IMUNOLOGI-SEROLOGI
HBsAg (Rapid Test) Negatif Negatif
COVID19
Rapid Antigen SARS CoV-2 Negatif Negatif
KIMIA KLINIK
SGOT 30.3 U/L < 50
SGPT 29.2 U/L < 50
kesan
- curiga efusi pleura kiri
- Cor prominent
Tampak gambaran step ledder patologis >5, tak tampak udara bebas di
cavum abdomen
Kesimpulan :
mengarah pada gambaran ileus obstruktif letak tinggi
KESAN
8
DIAGNOSIS KERJA
Peritonitis et causa ileus obstruktif letak tinggi
DIAGNOSIS BANDING
Peritonitis et causa ileus obstruktif letak rendah
Peritonitis et causa ileus paralitik
Peritonitis et causa appendisitis
TATALAKSANAAN
1. Operasi laparatomi
2. IVFD PZ 20 tpm
3. Inj ketorolac 3% 3x1 gr iv
4. Inj ondansentron 3x1 gr iv
5. Inj ceftriaxone 2x1 gr iv
6. Inj ranitidine 2x1 gr iv
oprasi tertutup
verban
rembesan
darah (-)
30/06/ Pasien nyeri luka TD : 100/70 Post laparatomi - Aff IVFD RL 20 tpm
bekas operasi mmHg dan Eksplorasi - Stop Inj santagesic 3x1
2022
membaik. Pasien dapat abdomen - Stop Inj furamin 1x1
HR : 80 x/mnt
07.00 duduk. - StopInj ciprofloxacin 2x1
POD 6
RR : 20 x/mnt - Stop Inj ranitidine 2x1
Pasien hari ini pulang.
- Stop Inj dexamethasone 2x1
S : 36,5ºC - Diet nasi
Luka bekas
oprasi tertutup Obat pulang
verban
rembesan - Cefixime 2x1
darah (-) - As. Mefenamat 3x1
- Tanalbumin 2x1
- Sucralfat syr 3xc1
- Metronidazole supp 3x1
Prognosis
Ad vitam : Ad bonam
Ad functionam : Ad bonam
Ad sanationam : Ad bonam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN 1,2,3
12
13
ANATOMI PERITONEUM 4
Peritoneum adalah lapisan serosa yang paling besar dan paling kompleks
yang terdapat dalam tubuh. Membran serosa tersebut membentuk suatu
kantung tertutup dengan batas-batas:
- peritoneum parietal
- peritoneum visceral
- peritoneum penghubung yaitu mesenterium (mesenterium ialah
bangunan peritoneal yang berlapis ganda, bentuknya seperti kipas,
pangkalnya melekat pada dinding belakang perut dan ujungnya yang
mengembang melekat pada usus halus), mesocolon (bagian mesenterium
di sekitar usus besar dinamakan mesokolon).
- peritoneum bebas yaitu omentum
a. Motilitas
b. Sekresi
Setiap hari sekitar 1,5 liter sukus enterikus disekresikan ke lumen usus
halus oleh sel-sel kelenjar eksokrin di mukosa usus halus. Sukus enterikus
merupakan campuran mukus dan larutan garam, serta H2O yang berperan
dalam pencernaan enzimatik makanan. Mukus berfungsi sebagai
pelindung dan pelumas. Enzim-enzim yang disintesis usus halus tidak
diskresikan langsung ke dalam lumen melainkan berfungsi di dalam
membran brush border sel epitel yang melapisi bagian dalam lumen.
c. Digesti
d. Absorpsi
DEFINISI 2,4
ETIOLOGI 2,5
EPIDEMIOLOGI 6
PATOFISIOLOGI
Sifat ini berlangsung selama 1-4 jam tergantung keadaan umum dan juga
keadaan usus itu sendiri. Misalkan penderita dengan keadaan umum jelek (KP,
kakeksia) maka sifat ini berlangsung 1 jam atau kurang bahkan tak ada sama
sekali. Juga pada usus yang sakit misalkan pada tifus abdominalis maka
mekanisme ini juga akan berkurang. 2,4
21
MANIFESTASI KLINIK 2
Gejala perforasi saluran cerna adalah nyeri tiba-tiba, mual muntah, defans
muskular, ileus paralitik dan syok. Tanda peritonitis biasanya cukup jelas untuk
kasus perforasi. Gejala pada pneomoperitoneum adalah mengecil atau
menghilangnya pekak hati serta terdapatnya udara bebas antara diafragma dan
hepar pada pemeriksaan radiologi.
DIAGNOSIS 2
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
- Appendicitis Perforata
- Strangulasi usus pada hernia inkarserta
- Cholesistitis Akut & colic bilier
22
- Gastritis akut
- Pankreatitis akut
- Ovarian torsion
- Pelvic inflamatory Disease
KOMPLIKASI 7
- Malnutrisi
- Sepsis
- Syok sepsis
- Abses
- Gangguan elektrolit
- Meninggal
PENANGANAN 3,7
1. Konservatif
● Penderita dipuasakan
2. Farmakologis
3. Operatif
PROGNOSIS 7
Prognosis baik jika diagnosis diketahui lebih awal dan segera diterapi. Faktor-
faktor berikut meningkatkan resiko kematian: usia lanjut, adanya penyakit lain
yang sudah ada sebelumnya, malnutrisi, penyebab utama perforasi usus dan
adanya komplikasi.
BAB III
DISKUSI KASUS
24
25
2014;26(4).
5. Wani RA, Parray FQ, Bhat NA, Wani MA, Bhat TH, Farzana F.
Sri Devaraj Urs Medical College, Kolar, Karnataka, India. Ijbar (2013) 04
(01).
treatment#d8.
26
27
WD, penyunting. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi-2. Jakarta: EGC; 2005.h.631,
632.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28846346
https://emedicine.medscape.com/article/774045-overview#a5
https://emedicine.medscape.com/article/774140-overview