You are on page 1of 13

AL-HIKMAH : Jurnal Pendidikan dan Pendidikan Agama Islam p-ISSN 2685-4139

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) e-ISSN 2656-4327

PENDIDIKAN PADA MASA RASULULLAH SAW


DI MAKKAH DAN DI MADINAH
Annisa Rasyidah
Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin
Email: annisarasyidah16@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan kembali gambaran
strategi, sumber gagasan, Rasulullah dalam mensukseskan pelaksanaan proses
pendidikan Islam. Penelitian deskriptif berdasarkan tinjauan literatur dengan
membaca dan mempelajari bahan teoritis dari sumber yang berhubungan dengan
penelitian. Dengan hadirnya Rasulullah maka terjadilah perubahan, perubahan yang
terjadi bukan hanya pada perilaku manusia melainkan pada cara pandang dan sistem
pendidikan yang dibawa oleh Rasulullahlm. Pelaksanaan pendidikan pada masa
Rasulullah berdasarkan petunjuk dan bimbingan langsung dari Allah SWT. Pendidikan
di Makkah menitikberatkan pada pembinaan akidah, akhlak serta tauhid kepada
masyarakat Arab, sedangkan pendidikan di Madinah lebih menitikberatkan pada
pembinaan Sosial dan politik. Dengan harapan pola pendidikan pada masa Rasulullah
sebagai solusi untuk menghadapi pendidikan Islam dimasa kini.

Abstract
The purpose of this research was to restate strategy overview by the source of the
prophet‟s ideas to successful the implementation of the Islamic education process.
Descriptive research based on literature review by reading and studying theoretical
material from sources related to the research. The presence of the Prophet there will be
changes, that is occur not only in human behavior but in the perspective and education
system brought by the Prophet. The implementation of education in the time of the
Prophet was based on direct guidance and guidance from Allah SWT. The education in
Makkah focuses on fostering the creed, morals and monotheism of the Arab community,
while education in Medina focuses more on social and political fostering. With the hope
the patterns of islamic education present by Prophet as a solution to facing today‟s
education.

Kata kunci: Pendidikan Masa Rasulullah, Makkah, Madinah

kini. Terutama sebagai umat Islam


hendaknya mengetahui sejarah guna
PENDAHULUAN menumbuhkembangkan wawasan
Sejarah pendidikan Islam
generasi sekarang dan yang akan
memiliki manfaat bagi umat Islam
datang tentang mutiara ibrah yang
dalam meneladani proses pendidikan
terkandung.
Islam semenjak masa Rasulullah yang
Pendidikan mempunyai peran
mana bermanfaat untuk mngetahui
yang sangat penting bagi
dan memahami pertumbuhan dan
perkembangan taraf hidup manusia
perkembangan dalam pendidikan
di dunia dan akhirat. Pendidikan
Islam sehingga dapat memecahkan
dipercayai sebagai kekuatan yang
problematika pendidikan Islam masa
dapat membantu serta mengarahkan

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 32


Annisa Rasyidah

masyarakat menemukan kemegahan HASIL DAN PEMBAHASAN


dan kemajuan peradaban daerah Kondisi Masyarakat Arab Sebelum
hingga mendunia. Proses pendidikan Islam
sebenarnya telah berlangsung Di dalam Al-Qur‟an banyak
sepanjang sejarah dan berkembang menggambarkan situasi kehidupan
sejalan dengan perkembangan sosial masyarakat arab sebelum Islam dalam
budaya manusia di bumi. Begitu pula berbagai bentuk ungkapan negatif,
dengan pendidikan Islam yang seperti fi dlalal-al mubin (dalam
pertama kali diajarkan oleh Rasulullah kesesatan yang nyata),1 al-jahiliah
dengan berbagai hambatan dan (dalam keadaan tidak cerdas),2 a’da’an
pertentangan dari orang-orang yang (bermusuhan),3 dzulumat (berbuat
tidak mempercayai dan menentang durhaka, mengabaikan perintah
ajaran Islam. Tuhan dan melanggar larangan-Nya),4
Pendidikan pada periode dan fasad (berbuat kerusakan di muka
Makkah lebih menitikberatkan pada bumi).5
pembinaan moral dan akhlak serta Melihat banyaknya perilaku
tauhid kepada masyarakat Arab yang yang menyimpang terhadap
tinggal di Makkah, sedangkan pada masyarakat Arab sebelum datangnya
periode Madinah melakukan Islam menggambarkan adanya
pembinaan dalam bidang sosial. kerusakan system kehidupan umat
Gambaran dan pola pendidikan Islam manusia, baik dalam bidang akidah,
diperiode Rasulullah di Makkah dan ibadah, dan akhlak yang selanjutnya
di Madinah adalah sejarah masa lalu berpengaruh terjadap rusaknya sistem
yang perlu diungkapkan kembali, ekonomi, Sosial, politik, budaya,
sebagai bahan perbandingan, sumber hukum, dan pendidikan.
gagasan, gambaran strategi Dalam bidang akidah, mereka
mensukseskan pelaksanaan proses sudah jatuh ke dalam kemusyrikan,
pendidikan Islam. Pola pendidikan yaitu menyekutukan Allah dengan
Pendidikan yang ada pada masa cara mempercayai benda-benda atau
Rasulullah tidak terlepas dari metode, segala sesuatu selain Allah, atau yang
evaluasi, materi, kurikulum, disebut berhala sebagai Tuhan mereka
pendidikan, peserta didik, lembaga, yang dapat memberikan
dasar, tujuan dan sebagainya yang perlindungan. Kepercayaan kepada
berhubungan dengan pelaksanaan segaala sesuatu selain Allah
pendidikan Islam baik secara teoritis merupakan kekeliruan yang sangat
maupun praktis. besar, karena telah menjatuhkan
METODELOGI martabat manusia sebagai makhluk
Metode dan pendekatan yang yang dianggap mulia, menjadi
digunakan dalam penelitian ini makhluk yang berada di bawah
adalah deskriptif kualitatif derajat makhluk lainnya.
berdasarkan tinjauan literatur, untuk Dalam bidang Ibadah,
memperoleh keterangan data yang masyarakat Arab memuja atau
lengkap dengan membaca dan
1
mempelajari bahan-bahan teoritis dari 2
. QS. Ali Imran: 164
QS. Al-Maidah: 50
buku-buku dan sumber yang 3
QS. Ali Imran: 103
berhubungan dengan penelitian. 4
QS. Al-Baqarah: 257
5
QS. Ar-Rum: 41

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 33


Annisa Rasyidah

menyembah berhala yang mereka buat (balasan) yang lebih banyak.


sendiri. Mereka telah keliru dan dan untuk (memenuhi
tersesat dalam menggunakan akal perintah) Tuhanmu,
sehatnya. Menyembah dan memuja bersabarlah.
segala sesuatu yang sesungguhnya Dengan turunnya wahyu itu
tidak mampu mendatangkan manfaat Rasulullah telah diberi tugas oleh
atau menolak mudarat. Atas dasar Allah, supaya bangun melemparkan
ketidakcerdasan atau kekeliruan inilah kain selimut dan menyingsingkan
maka mereka disebut sebagau kaum lengan baju untuk memberi peringatan
jahiliah. dan pengajaran kepada seluruh umat
Selanjutnya dalam bidang manusia, sebagai tugas suci, tugas
akhlak, mereka telah menerapkan pola mendidik dan mengajarkan
hidup bebas tanpa batas dalam Islam.kemudian kedua wahyu itu
menuruti hawa nafsu syahwat dan diikuti oleh wahyu-wahyu yang lain.
nafsu materi. Seperti berzina, berjudi, Semuanya itu disampaikan dan
mabuk-mabukan, berkelahi, diajarkan oleh Nabi kepada hambanya
membungakan uang (riba), yang mana mula-mula dilakukan
merampok, bahkan membunuh anak secara sembunyi-sembunyi.
perempuannya hidup-hidup Pelaksanaan pendidikan pada
merupakan bagian dari akhlak masa Rasulullah berdasarkan
mereka. petunjuk dan bimbingan langsung
Rasulullah menerima wahyu dari Allah SWT. Rasulullah menerima
yang pertama di gua hira‟ di Makkah petunjuk atau wahyu dari Allah dan
pada tahun 610 M. dalam wahyu itu menyampaikannya kepada ummatnya
termaktub ayat Al-Qur‟an surat al-Al- agar kumpulan dan wahyu-wahyu
Alaq ayat 1-5: tersebut diterima dan dijadikan
Artinya: “Bacalah (ya Muhammad) sebagai kehidupan yang tak
dengan nama tuhanmu yang telah terpisahkan dari ummatnya.
menjadikan (semesta alam). Dia Pendidikan yang terjadi pada masa
menjadikan manusia dari Rasulullah terbagi menjadi dua tahap,
segumpal darahlm. Bacalah, dan yaitu tahap yang pertama
tuhanmu maha pemurahlm. Yang dilaksanakan di Makkah, dan tahap
mengajarkan dengan pena. yang kedua dilaksanakan di Madinah.
Mengajarkan kepada manusia apa 1. Pendidikan di Makkah
yang belum diketahuinya. Makkah merupakan kota suci
Kemudian disusul oleh wahyu bagi umat Islam, tempat berdirinya
yang kedua termaktub dalam Al- Ka‟bah yang dibangun oleh Nabi
Qur‟an surat Al Muddatssir ayat 1-5: Ibrahim beserta anaknya Nabi Ismail.
Artinya: Hai orang yang berkemul Selain itu sebagai tempat umat Islam
(berselimut). Bangunlah, lalu untuk melaksanakan ibadah haji yang
berilah peringatan! dan merupakan rukun Islam kelima.
Tuhanmu agungkanlah! dan Melihat kondisi geografis Makkah
pakaianmu bersihkanlahlm. dan yang turut memberi konstribusi
perbuatan dosa terhadap karakter masyarakat yang
tinggalkanlahlm. dan ada, serta kawasan yang dikelilingi
janganlah kamu member padang pasir dalam kehidupan
(dengan maksud) memperoleh

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 34


Annisa Rasyidah

ekonomi bertumpu pada mengahalalkan segala cara.


perdagangan. Mengurangi timbangan dan takaran,
Kondisi sosial masyarakat Arab bersumpah palsu, berdusta, dan
sebelum Islam terbagi dalam sisitem praktik ekonomi secara illegal telah
kasta. Ada kelompok majikan, budak, membudaya dalam kegiatan ekonomi
dan buruhlm. Sistem sosial yang mereka.8
didasarkan pada garis keturunan,6 Sebelum Islam datang, bangsa
harta benda, dan jenis kelamin ini Arab telah memiliki keberagaman
pada gilirannya menampilkan cara- dalam Masyarakat, dapat dilihat
cara perlakuan yang diskriminatif, mereka menganut berbagai macam
tidak adil, dan saling merugikan. agama, adat istiadat, akhlak dan
Selanjutnya dalam system peraturan-peraturan hidup. Ketika
kebudayaan dan peradaban, agama Islam datang, agama baru ini
masyarakat Arab sebelum Islam pun membawa pembaruan di bidang
terkenal dengan peradaban “jahiliyah”, akhlak, hukum, dan peraturan-
namun peradaban jahiliyah yang peraturan tentang hidup.9 Dengan
dimaksudkan disini bukanlah demikian, bertemulah agama Islam
peradaban masyarakat yang jauh dari dengan agama-agama jahiliah atau
ilmu pengetahuan dan teknologi, akan peraturan-peraturan Islam dengan
tetapi sebuah peradaban yang peraturan-peraturan bangsa Arab
terkontaminasi dengan virus sebelum Islam. Kemudian, kedua
degradasi nilai, dekadensi moral, paham dan kepercayaan itu saling
pembangkangan, pendustaan, serta berbenturan dan bertarung dalam
pendurhakaan terhadap kebenaran.7 waktu yang lama.
Kondisi inilah yang kemudian Ketika Rasulullah menjadi
mendorong Rasulullah melakukan Rasul, Makkah merupakan pusat
rekonstruksi bahkan mungkin perdagangan yang penting di Arabia,
dekonstruksi terhadap tatanan sehingga banyaknya terjadi transaksi
peradaban masyarakat arab yang yang mana dilakukan secara lisan
sudah sekian lama berada dalam sehingga budaya tulis kurang
dekapan budaya jahiliyah. berkembang. Selain itu, penduduk
Dalam bidang ekonomi, Makkah yang dikenal sebagai
Perdagangan merupakan sarana yang bangsawan di kalangan Arab hanya
paling dominan untuk memenuhi memiliki 17 orang yang pandai tulis
kebutuhan hidup mereka. Selain itu, baca. Hal ini menyebabkan minimnya
mereka menerapkan pola ekonomi pendidikan yang ada di Makkah dan
liberal, monopoli, kapitalisme, dan karena mereka hanya mementingkan
hawa nafsu.10
6
Adanya pilar system kemasyarakatan
8
yang dipegang kokoh, yaitu fanatisme ras dan Al-Mubarakful Shafiyyurrahman, Ar-
Rahim (hubungan ikatan kekerabatan), dan mereka Rahib al-Makhtum, ter Hanif Yahya, Perjalanan
hidup diatas pepetah yang berbunyi “Tolonglah Hidup Rasul yang Agung. (Jakarta: Mulia Sarana
saudaramu, baik dia berbuat zhalim ataupun Press, 2001) hlm. 20
dizhalimi”. Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Ar- 9
Al-Mubarakful Shafiyyurrahman, Ar-
Rahib al-Makhtum, ter Hanif Yahya, Perjalanan Rahib al-Makhtum…...hlm. 21
10
Hidup Rasul yang Agung, (Jakarta: Mulia Sarana Hidup mereka mengikuti hawa nafsu,
Press, 2001) hlm. 48 berpecah belah, saling berperang satu dengan yang
7
Ali, Mufrodi, Islam di Kawasan lain karena sebab yang sepele, yang kuat
Kebudayaan Arab (Jakarta : Logos 1997), hlm. 23 menguasai yang lemah, wanita tidak ada harganya.

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 35


Annisa Rasyidah

Pendidikan yang terjadi di mengenal agama yang hakiki. Karena


Makkah tidak lepas dari latar belakang keberagaman agama yang ada di
masyarakat arab, yang mana tingkat masyarakat Arab, seperti menganut
keimanan dan ketauhidan mereka agama nenek moyangnya,
sangat lemahlm. Oleh karena itu menyembah banyak Tuhan yang
Rasulullah membuat visi, misi dan merupakan buatan tangan manusia
tujuan sebagai pegangan dalam sendiri. Selain itu mereka masih
melaksanakan pendidikan di berada dalam keesatan yang nyata (fi
Makkah. Visi dari pendidikan di
11 dlalal a-mubin), belum mengenal
Makkah adalah “unggul dalam bidang kebenaran (jahiliah), masih suka
akidah dan akhlak sesuai dengan nilai- berperang (a’daan), membuat
nilai Islam”. kerusakan di muka bumi (yufsiduna fi
Sejalan dengan visi tersebut, al-ardl), dan belum mengenal agama (fi
maka beliau merumuskan misi yang dzulumat).13
terbagi menjadi tiga, yaitu: Kurikulum pendidikan di
a) Memperkuat, memperkukuh status Makkah berisi materi pengajaran yang
dan kepribadian Muhammad berkaitan dengan kondisi dan situasi,
sebagai Nabi dan Rasulullah yang kejadian dan peristiwa yang dialami
memiliki akidah dan keyakinan umat Islam pada saat itu, yaitu berisi
yang kukuh terhadap pertolongan tentang pelajaran akidah dan akhlak,
Allah SWT, berbudi pekerti mulia, pokok-pokok agama, ibadah, dan baca
dan memiliki komitmen yang tinggi Al-Qur‟an.
untuk menegakkan kebenaran di Pertama Rasulullah
muka bumi. memberikan pendidikan akidah
b) Memberikan bimbingan kepada dengan cara mengajak umatnya untuk
Rasulullah dalam melaksanakan membaca, memperhatikan dan
tugasnya sebagai pendidik dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran
pengemban misi kebenaran. Allah SWT. Kemudian beliau
c) Memberikan peringatan dan mengajarkan cara bagaimana
bimbingan akhlak mulia kepada merealisir pengertian akidah tersebut
keluarga dan kerabat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Semua
Rasulullah . 12 kebiasaan hidup yang bertentangan
Selain itu tujuannya adalah atau tidak sesuai dengan pengertian
untuk membentuk manusia yang akidah Islam diubah dan diluruskan
beriman, bertakwa, dan berakhlak secara berangsur-angsur. Rasulullah
mulia, sebagai landasan bagi mereka membiasakan kepada masyarakat
dalam menjalani kehidupan. Lahirnya Arab untuk memulai segala pekerjaan
visi, misi dan tujuan pendidikan di dengan menyebut basmallah.14
Makkah ini tidak lepas dari keadaan
masyarakat yang pada saat itu belum 13
Abuddin Nata, Sejarah
Pendidikan…..hlm. 81
14
Bismillahirrahmannirrahim dengan
Lihat Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik mengucapkan lafadz tersebut berarti:
Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, (Jakarta: a).mengerjakan sesuatu perbuatan karena Allah,
Prenada Media, 2003), hlm. 13 bukan karena yang lainnya, b). mengerjakan
11
Abuddin Nata¸ Sejarah Pendidikan pekerjaan dengan harapan mendapatkan
Islam. Jakarta: Kencana, hlm. 79 pertolongan dan petunjuk dari Allah, c).
12
Abuddin Nata, Sejarah Pendidikan Mendapatkan daya dan kekuatan dari Allah, d).
Islam…...hlm. 80 tidak melanggar ketentuan Allah, dan e). dalam

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 36


Annisa Rasyidah

Kedua, Rasulullah mengajarkan pengikutnya adalah kuat dalam


akhlak mulia yang bukan hanya hafalan, sehingga potensi ini sangat
sekedar menunjukkan kesalehan cocok dalam pengajaran Al-Qur‟an.
individual dengan mengerjakan Dalam pengajaran Al-Qur‟an dapat
serangkaian ibadah dan bersikap dirinci kepada materi baca tulis Al-
ramah dan tawadhu, melainkan juga Qur‟an, untuk sekarang ini disebut
akhlak mulia dalam praktek dengan materi imla dan iqra. Dengan
kehidupan sosial, ekonomi, dan materi ini diharapkan agar kebiasaan
politik. Akhlak mulia dalam bidang orang Arab yang sering membaca
sosial misalnya menegakkan keadilan, syair-syair indah, diganti dengan
kesederajatan, dan kemanusiaan. membaca Al-Qur‟an sebagai bacaan
Akhlak mulia dalam bidang ekonomi yang lebih tinggi nilai sastranya.
misalnya melakukan praktik ekonomi Materi menghafal ayat-ayat Al-Qur‟an,
yang jujur, saling menguntungkan, yang kemudian hari disebut dengan
dan saling terbuka. Akhlak mulia menghafalkan ayat-ayat suci Al-
dalam bidang politik misalnya dengan Qur‟an. Materi pemahaman Al-
menggunakan kekuasaan untuk Qur‟an, saat ini disebut dengan materi
melindungi, mengayomi, memberikan fahmi Al-Qur‟an atau tafsir Al-Qur‟an,
keamanan dan kenyamanan serta yang mana tujuan materi ini adalah
kesejahteraan bagi masyarakat. meluruskan pola pikir umat Islam
Ketiga, pada masa pembinaan yang dipengaruhi pola pikir jahiliah.16
pendidikan agama Islam di Makkah, Melalui materi atau kurikulum
Rasulullah juga mengajarkan Al- yang diberikan oleh Rasulullah di
Qur‟an karena Al-Quran merupakan kota Makkah terlihat jelas bahwa
inti sari dan sumber pokok ajaran tujuan pendidikan Islam yang
Islam. Pada masa permulaan turunnya diberikan di Makkah lebih mendekati
Al-Qur‟an, sewaktu Rasulullah pada perbaikan aqidah, akhlak, dan
mengajarkan Islam secara sembunyi- ibadahlm. Rasulullah menginkan
sembunyi, para sahabat mepelajari Al- kehidupan masyarakat Makkah
Qur‟an dengan cara berkumpul mendapatkan perubahan yang jauh
membaca Al-Qur‟an, memahami lebih baik dari sebelumnya.
kandungan setiap ayat yang masyarakat yang mengenal Tuhan
diturunkan oleh Allahlm. Selain itu, yang patut untuk disembah,
Rasulullah menganjurkan kepada menghilangkan penindasan pada
para sahabatnya untuk menghafal kaum yang lemah, serta saling
ayat-ayat Al-Qur‟an, dan diwajibkan menghargai antar sesama.
membacanya beberapa ayat ketika Sasaran atau peserta didik di
melaksanakan sholat,15 yang mana Makkah bermula dari keluarga
tujuannya adalah untuk mengganti terdekat yang selanjutnya diikuti oleh
kebiasaan masyarakat Arab membaca keluarga agak jauh dan masyarakat
syair-syair indah sebelum Islam. Selain pada umumnya. Diantaranya adalah
itu, karena melihat bakat yang dimiliki Khadijah (istri Rasulullah SAW), Ali

16
segala perbuatan tercermin sifat kasih saying. Lihat Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan
Zuhairini, Sejarah Pendidikan…..hlm. 26 Islam Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era
15
Zuhairini, sejarah Pendidikan….. hlm. Rasulullah Sampai di Indonesia. (Jakarta: Kencana,
29 2011), hlm. 35

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 37


Annisa Rasyidah

bin Abi Thalib (saudara sepupu Pengajaran yang dilakukan oleh


Rasulullah SAW), Abu bakar (sahabat Rasulullah menggunakan berbagai
Rasulullah sejak masa kanak-kanak, metode yang sesuai dengan fitrah
Zaid (bekas budak yang telah menjadi manusia, yakni sebagai makhluk yang
angkat Rasulullah), dan Ummu Aiman memiliki berbagai kecenderungan,
(pengasuh Nabi sejak ibunya Aminah kekurangan, dan kelebihan. Untuk itu,
masih hidup). Setelah itu melalui Abu terkadang Rasulullah menggunakan
Bakar berhasil mengislamkan (1) metode ceramah (Menyampaikan
beberapa teman dekatnya, seperti wahyu yang baru diterimanya dan
Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, memberikan penjelasan-penjelasan
Abdurrahman bin „Auf, Sa‟ad bin Abi serta keterangan-keterangannya), (2)
Waqqash dan Thalhah bin diskusi atau Tanya jawab (Sahabat
Ubaidillahlm. Sehingga orang yang sering bertanya kepada Rasulullah
pertama masuk Islam disebut Islam tentang suatu hukum, kemudian rasul
atau disebut Al-sabiquna al awwaluuna17 menjawab), (3) dialog, (4) metode
(orang-orang yang mula/pertama perumpamaan, (5) metode kisah, (6)
masuk Islam) dan secara langsung metode, (7) metode hafalan.18
diajar serta dididik oleh Rasulullah Setelah banyaknya orang yang
untuk menjadi muslim dan siap memeluk Islam, Rasulullah
menerima, dan melaksanakan menyediakan rumah Al-Arqam bin
petunjuk dan perintah dari Allahlm. Abi al-Arqam al-Safa atau yang
Selain itu, yang menjadi sasaran atau dikenal dengan Dar al-Arqam,19
peserta didik adalah sejumlah disinilah tempat pendidikan Islam
penduduk yatsrib yang berhaji ke pertama dalam sejarah pendidikan
Makkah. Islam. Di tempat inilah Rasulullah
Ketika di Makkah yang menjadi mengajarkan dasar-dasar atau pokok-
pendidik pada saat itu adalah pokok agama Islam kepada
Rasulullah sendiri. Hal ini sesuai sahabatnya dan membacakan wahyu-
dengan perintah Allah SWT wahyu (ayat) Al-qur‟an kepada
sebagaimana terdapat dalam pengikutnya serta nabi menerima
firmannya, yang artinya: “Ya Tuhan tamu dan orang-orang yang hendak
kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul memeluk agama Islam atau
dari kalangan mereka yang akan menanyakan hal-hal yang
membacakan kepada mereka ayat-ayat berhubungan dengan agama Islam.
Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Selain menggunakan Dar al-Arqam,
al-Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah serta Rasulullah juga menggunakan tempat
menyucikan mereka. Sesungguhnya lain untuk melangsungkan
Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana” (QS. al-baqarah: 129).

17 18
Orang-orang yang lebih dahulu masuk Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam
Islam, mereka adalah Khadijah binti Khuwailid, Ali Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era
bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shidiq, Zaid bin Rasulullah Sampai di Indonesia…..hlm. 3
19
Haritsah, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Rumah yang dijadikan markas untuk
Sa‟ad bin Abi Waqqash, Abdur Rahman bin Auf, berdakwah dan melaksanakan pendidikan, rumah
Thalhah bin „Ubaidillah, Abu “Ubaidah bin tersebut milik Al-Arqam bin Abil Arqam sehingga
Jarrahlm. Lihat Ali Mufrodi, Islam di Kawasan disebut Dar al-Arqam. Samsul Munir, Sejarah
Kebudayaan Arab,….. hlm. 20 Peradaban Islam. (Jakarta: Amzah, 2016), hlm. 66

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 38


Annisa Rasyidah

pendidikan, diantaranya adalah M, maka nama kota itu berubah


Masjid dan Kuttab.
20 21 menjadi al- Madinah al-Munawwarah
Pendidikan di kuttab tidak Keadaan sosial masyarakat
sama dengan pendidikan yang Madinah atau Yatsrib sebelum
diadakan di rumah Arqam ibn kedatangan Rasulullah memiliki
Arqam, pendidikan yang ada beberapa kemiripan dengan keadaan
dikuttab pada awalnya lebih di Makkahlm. Suku-suku dan
terfokus pada materi baca tulis kelompok masyarakat yang tinggal di
sastra, syair arab, dan sana berperang satu sama lain. Yasrib
pembelajaran berhitung namun memiliki dua kebudayaan yaitu
setelah datang Islam materinya kebudayaan Arab dan Yahudi. Kedua
ditambah dengan materi baca kebudayaan tersebut jelas memiliki
tulis Al-Qur‟an dan memahami tradisi yang berbeda. Sekalipun
hukum-hukum Islam. terdapat orang-orang Arab yang
2. Pendidikan di Madinah memeluk Yahudi dan terjadi
Hijrahnya Rasulullah dari hubungan perkawinan diantara
Makkah ke Madinah bukan hanya mereka, tapi sikap dan pola hidup
sekedar berpindah, dan bangsa Yahudi dan Arab berbeda.
menghindarkan diri dari tekanan dan Pada awalnya, kedua bangsa tersebut
ancaman kaun Quraisy serta berasal dari satu rumpun bangsa,
penduduk Makkah yang tidak yaitu ras Semit yang berpangkal dari
menghendaki pembaharuan terhadap Nabi Ibrahim melalui dua putranya,
ajaran nenek moyang mereka, tetapi Ismail dan Ishaq. Bangsa Arab melaui
juga mengandung maksud dan tujuan Ismail dan Yahudi melaui Ishaq.
tertentu, yaitu untuk mengatur potensi Meraka berkembang dan menyebar
dan menyusun kekuatan dalam sehingga memiliki kebudayaan
menghadapi tantangan-tantangan tersendiri. Disamping itu, kedua
lebih lanjut. Sebelum hijrahnya bangsa berkembang menjadi beberapa
Rasulullah ke Madinah, nama kota itu suku atau kabilah.22
adalah Yatsrib. Setelah kedatangan Di Madinah terdapat tiga
Nabi pada tanggal 22 September 622 kabilah besar dari agama yahudi,
jumlah pemudanya mencapai 2000
orang lebihlm. Tiga kabilah yahudi itu
20
Sejarah pendidikan Islam amat erat adalah : Qainuqa‟, Nadlir, dan
oertaliannya dengan masjid. Karena itu bila
membicarakan masjid adalah berarti membicarakan Quraizhah.23 Dan ketiganya saling
suatu tempat yang dipandang sebagai tempat asasi bermusuhan. Qainuqa‟ tinggal di
untuk menyiarkan ilmu pengetahuan dan dalam kota Madinah setelah diusir
kebudayaan Islam. Lingkaran-lingkaran pelajaran
telah diadakan di masjid semenjak masjid
oleh bani Nadlir dan bani Quraizhah
didirikan, dan keadaan ini berjalan terus sepanjang yang tinggal di luar kota Madinahlm.
tahun dan masa, dengan tidak putusnya diseluruh Mereka memiliki tempat khusus untuk
negeri Islam. Lihat Ahmad Sjalabi, Tarichut
Tarbiyah Al-Islamiyah, ter Muchtar Yahya, Sejarah
22
Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang) hlm. 92 J. Suyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip
21
Kuttab terbagi menjadi dua. Pertama, Pemerintahan Dalam Piagam Madinah Ditinjau
berfungsi sebagai tempat pengajaran baca tulis dari Pandangan Al-Qur'an, (Jakarta: PT. Grafindo
dengan teks dasar, puisi-puisi Arab. Kedua, sebagai Persada, 1996), hlm. 26
23
pengajaran al-Qur‟an dan dasar-dasar agama Islam. Philip K Hitti. History Of Arabs, Terj
Lihat Ahmad Sjalabi, Tarichut Tarbiyah Al- Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi,
Islamiyah…..hlm. 33 (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta), hlm. 145

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 39


Annisa Rasyidah

belajar agama yahudi, untuk Madinah sangat antusias untuk


beribadah, dan membicarakan urusan menerima dan memahami
agama serta dunia. Mereka namakan pembelajaran pendidikan Islam yang
tempat itu dengan “madaris”. Mereka dibawa oleh Rasulullah, maka proses
juga memiliki syari‟at dan aturan pendidikan Islam relatif tidak
khusus, sebagiannya bersumber dari mengalami kendala yang signifikan.
kitab suci mereka dan sebagian lain Perbandingan masyarakat Makkah
dibuat oleh tokoh agama mereka. dengan masyarakat Madinah cukup
Orang yahudi di Madinah terkenal signifikan, masyarakat Makkah lebih
dengan sihir, meracik racun dalam dikenal dengan keberutalan,
makanan, dan memilih kata- kata yang sedangkan masyarakat Madinah lebih
memiliki banyak makna.24 memiliki karakter pencinta kedamaian
Penduduk Madinah mengikuti antar sesama. Latar belakang inipula
Quraisy dan Penduduk Makkah dalam yang membedakan visi, misi, tujuan
keyakinan dan agama. Mereka serta materi atau pendidikan Islam
memandang kaum Quraisy sebagai yang diberikan oleh Rasul di Makkah
penjaga Rumah Allah, sebagai dengan di Madinah.26
pemimpin-pemimpin Agama, serta Visi dari pendidikan di
sebagai panutan dalam berakidah dan Madinah adalah “unggul dalam
beribadahlm. Mereka tunduk pada bidang keagamaan, moral, sosial
paganisme yang meliputi seluruh ekonomi, dan kemasyarakatan, serta
jazirah Arab, menyembah beberapa penerapannya dalam kehidupan”.
berhala, yang disembah pula oleh Sejalan dengan visi tersebut, maka
kaum Quraisy dan penduduk Hijaz. pendidikan yang berlangsung di
Hanya saja hubungan antara mereka Madinah memiliki misi sebagai
dengan berhala lebih kuat daripada berikut:
hubungan antara masing-masing a) Memberikan bimbingan kepada
mereka. 25 kaum Muslimin menuju jalan
Kedatangan Rasulullah yang diridhai Tuhan.
bersama kaum muslimin Makkah b) Mendorong kaum muslimin
disambut oleh penduduk Madinah untuk berjihad di jalan Allah.
dengan gembira dan penuh rasa c) Memberikan didikan akhlak
persaudaraan. Maka Islam mendapat yang sesuai dengan keadaan
lingkungan baru yang bebas dari mereka dalam bermacam-
ancaman para penguasa Quraisy macam situasi (kalah, menang,
Makkah, yang mana ketika di bahagia, sengsara, aman dan
Madinah Rasulullah membuat takut).
perjanjian yang dikenal dengan d) Mengajak kelompok di luar
piagam Madinahlm. Dengan adanya Islam (Yahudi dan Nasrani) agar
piagam tersebut terwujudlah keadaan mematuhi dan menjalankan
masyarakat yang tenang, harmonis agamanya dengan saleh,
dan damai. Mengingat masyarakat sehingga mereka dapat hidup
tertib dan berdampingan dengan
24
J. Suyuthi Pulungan, Prinsip-prinsip umat Islam.
Pemerintahan….hlm. 29
25
Ira M Lapidus, Sejarah Sosial Umat
26
Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), Abuddin Nata, Sejarah
hlm. 37 Pendidikan…..hlm. 91

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 40


Annisa Rasyidah

e) Menyesuaikan didikan dan Kedua, Pendidikan


dakwah dengan keadaan Kesejahteraan sosial adalah
masyarakat saat itu. terjaminnya kesejahteraan sosial,
Melihat visi di Madinah maka terjadi pada terpenuhinya kebutuhan
dapat disimpulkan bahwa tujuan pokok daripada kehidupan sehari-
pendidikan yang diselenggarakan di hari. Untuk itu, setiap orang harus
Madinah adalah untuk membentuk bekerja mencari nafkah. Untuk
masyarakat yang memiliki kesadaran mengatasi masalah pekerjaan tersebut,
dan tanggung jawab yang besar dalam Rasulullah memerintahkan kepada
mewujudkan cita-cita Islami, yakni kaum Muhajirin yang telah
mewujudkan masyarakat yang dipersaudarakan dengan kaum Ansor,
diridhai Allah SWT dengan cara agar mereka bekerja bersama dengan
menjalankan syariat Islam seutuhnya. saudara-saudaranya tersebu, kaum
Atas dasar tujuan ini, maka Muhajirin yang biasa bertani
pendidikan Islam berperan dipersilahkan mengikuti pertanian,
mewujudkan sistem dan tatanan yang biasa berdagang dipersilahkan
kehidupan masyarakat yang mengikuti saudara yang berdagang.
bersendikan ajaran dan nilai-nilai Ketiga, Pendidikan
Islam sebagaimana yang terdapat di kesejahteraan keluarga kaum kerabat
dalam Al-Qur‟an dan Sunnah merupakan keluarga suami, istri dan
Rasulullah , yang dalam anak-anaknya. Rasulullah berusaha
pelaksanaanya disesuaikan dengan untuk memperbaiki keadaan itu
situasi kondisi. dengan memperkenalkan sekaligus
Kurikulum pendidikan di menerapkan sistem kekeluargaan
Madinah selain berisi materi kekerabatan baru, yang berdasarkan
pengajaran yang berkaitan dengan takwa kepada Allahlm.
akidah dan akhlak, juga pendidikan Diperkenalkannya sistem
ukhuwah (persaudaran) antar kaum kekeluargaan dan kekerabatan yang
Muslimin, pendidikan kesejahteraan berdasarkan pada pengakuan hak-hak
sosial dan kesejahteraan keluarga individu, hak-hak keluarga dan
kaum kerabat, pendidikan anak-anak, kemurnian keturunannya dalam
pendidikan tauhid, pendidikan sholat, kehidupan kekerabatan dan
pendidikan adab sopan santun, kemasyarakatan yang adil dan
pendidikan kepribadian, dan seimbang.27 Seperti yang terdapat
pendidikan pertahanan keamanan. dalam surah al-Hujurat ayat 13
Pertama, Pendidikan Ukhuwah Keempat, Pendidikan hankam
(persaudaraan) antara kaum (pertahanan dan keamanan) dakwah
Muslimin. Dalam melaksanakan Islam. Maksudnya adalah masyarakat
pendidikan ukhuwah ini, Rasulullah kaum muslimin merupakan satu state
bertitik tolak dari struktur (negara) di bawah bimbingan
kekeluargaan yang ada pada masa itu. Rasulullah yang mempunyai
Untuk mempersatukan keluarga itu kedaulatan. Ini merupakan dasar bagi
Nabi berusaha untuk mengikatnya usaha dakwahnya untuk
menjadi satu kesatuan yang terpadu.
Mereka dipersaudarakan karena Allah 27
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam
bukan karena yang lain. Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era
Rasulullah Sampai di Indonesia……hlm. 39

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 41


Annisa Rasyidah

menyampaikan ajaran Islam kepada manusia, yakni sebagai makhluk yang


seluruh umat manusia secara memiliki berbagai kecenderungan,
bertahap. Oleh karena itu, setelah kekurangan, dan kelebihan. Untuk itu,
masyarakat kaum muslimin di terkadang Rasulullah menggunakan
Madinah berdiri dan berdaulat, usaha metode ceramah, diskusi,
Rasulullah berikutnya adalah musyawarah, Tanya jawab,
memperluas pengakuan kedaulatan bimbingan, teladan, demonstrasi,
tersebut dengan jalan mengajak bercerita, hafalan, penugasan dan
kabilah-kabilah sekitar Madinah untuk bermain peran. Adapun pendekatan
mengakui konstitusi Madinahlm. yang digunakan adalah pendekatan
Peserta didik di Madinah fitrah, yakni memberikan ajaran sesuai
berbeda dengan yang ada di Makkah, dengan kemampuan intelektual dan
jumlahnya jauh lebih banyak kecerdasan peserta didik, latar
dibandingkan peserta didik yang ada belakang profesinya, serta situasi dan
di Makkahlm. Hal ini terjadi, karena kondisi yang menyertainya. Dengan
ketika di Madinah Rasulullah sudah pendekatan fitrah ini, maka
memiliki otoritas yang lebih luas, baik pendidikan berlangsung dalam
sebagai kepala agama, maupun suasana yang menggembirakan dan
sebagai kepala negara. menyenangkan. Dengan
Sedangkan, untuk pendidik menggunakan metode dan
pada saat itu masih Rasulullah sendiri pendekatan ini, Rasulullah memiliki
yang pada tahap selanjutnya dibantu komitmen yang kuat bagi perjuangan
oleh para sahabat terkemuka. Dari Islam dan kepribadian yang tangguh
para sahabat ini kemudian berguru dan mulia.
para tabi‟in dan selanjutnya menjadi Lembaga pendidikan yang ada
ulama. Mereka itu antara lain, Masruq di Madinah tidak jauh berbeda dengan
bin Al-Ajda, Saib bin al-Musayyab, di Makkah, yang mana masjid menjadi
Urwah bin Zubair, Said bin al-Jubair, tempat untuk menuntut ilmu, Masjid
Umar bin Abdul Azis, Amir bin Quba merupakan masjid pertama
Syarahil, Thawus bin Kaisan, al-Hasan yang dijadikan Nabi SAW sebagai
al-Bishri, Muhammad bin Sirin, Imam institusi pendidikan. Di dalam masjid,
al-Zuhri, Ayyub bin Sakhtiani, Rasulullah mengajar dan memberi
Sulaiman bin Mihran, Abu Hanifah khutbah dalam bentuk halaqah di mana
an-Nu‟man bin Tsabit, Abdurrahman para sahabat duduk mengelilingi
bin Amr al-Auza‟i, Sufyan al-Tsauri, beliau untuk mendengar dan
Muhammad bin Salamah, Al-Laits bin melakukan tanya jawab berkaitan
Sa‟ad, Muhammad bin Zaid, Malik bin urusan agama dan kehidupan sehari-
Anas, dan Waqi‟ bin al-Jarrah.28 hari. Semakin luas wilayah islam yang
Pada dasarnya metode ditaklukan semakin meningkat
pengajaran dan pendidikan yang bilangan masjid yang didirikan. Di
dilakukan di Madinah sama dengan antara masjid yang dijadikan pusat
yang dilakukan di Makkah, yakni penyebaran Ilmu dan pengetahuan
dengan menggunakan berbagai ialah Masjid Nabawi, Masjidil Haram,
metode yang sesuai dengan fitrah Masjid Kufah, Masjid Bashrah, dan
banyak lagi.
28
Abuddin Nata, Sejarah
Pendidikan……hlm. 96

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 42


Annisa Rasyidah

Selain itu juga ada Al-Suffah, terwujudlah keadaan masyarakat


merupakan ruang atau bangunan yang yang tenang, harmonis dan damai
bersambung dengan masjid. Suffah serta disinilah pendidikan Islam
dapat dilihat sebagai sebuah sekolah mulai berkembang pesat.
karena kegiatan pengajaran dan
pembelajaran dilakukan secara teratur
dan sistematik. Contohnya masjid
Nabawi yang mempunyai suffah
digunakan untuk majelis ilmu.
Lembaga ini juga menjadi semacam
asrama bagi para sahabat yang tidak
atau belum mempunyai tempat
tinggal permanen. Mereka yang
tinggal di Suffah ini disebut Ahl al-
Suffah.
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan
paparan diatas, maka dapat
dikemukakan catatan kesimpulan
sebagai berikut:
Pelaksanaan pendidikan pada
masa Rasulullah berdasarkan
petunjuk dan bimbingan langsung
dari Allah SWT. Pendidikan yang
terjadi pada masa Rasulullah terbagi
menjadi dua tahap, yaitu tahap yang
pertama dilaksanakan di Makkah,
dan tahap yang kedua dilaksanakan
di Madinah.
Pendidikan di Makkah
Rasulullah menitikberatkan pada
pembinaan akidah, akhlak serta
tauhid kepada masyarakat Arab,
yang mana banyak halangan dan
rintangan yang dihadapi ketika di
Makkahlm. Sedangkan pendidikan di
Madinah lebih menitikberatkan pada
pembinaan Sosial dan politik,
pendidikan Sosial politik dan
kewarnegaraan, pendidikan anak
dalam Islam serta pendidikan
Hankam (pertahanan dan keamanan,
yang mana ketika di Madinah
Rasulullah membuat perjanjian yang
dikenal dengan piagam Madinahlm.
Dengan adanya piagam tersebut

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 43


Annisa Rasyidah

DAFTAR PUSTAKA
Al-Mubarakfuri, Shafiyurrahman. Ar-Rahib al-Makhtum, ter Hanif Yahya, Perjalanan
Hidup Rasul yang Agung. Jakarta: Mulia Sarana Press. 2001.
Hitti, Philip K History Of Arabs. Terj Cecep Lukman Yasin dan Dedi Slamet Riyadi.
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. 2006.
Mufrodi, Ali. Islam di Kawasan Kebudayaan Arab.Jakarta: Logos. 1997.
Munir, Samsul. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Amzahlm. 2016.
Nata, Abuddin. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana. 2011.
. Pendidikan Islam Perspektif Hadits. Ciputat: UIN Jakarta Press. 2005.
Nizar, Samsul. Sejarah Pendidikan Islam Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era
Rasulullah Sampai di Indonesia. Jakarta: Kencana. 2011.
Sjalabi, Ahmad. Tarichut Tarbiyah Al-Islamiyah, ter Muchtar Yahya, Sejarah
Pendidikan Islam,. Jakarta: Bulan Bintang. 1989
Sunanto, Musyrifahlm. Sejarah Islam Klasik Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam.
Jakarta: Prenada Media. 2003
Zuhairini, dkk.. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Proyek pembinaan Prasarana dan
Sarana Perguruan Tinggi. 1986

Jurnal AL-HIKMAH Vol 2, No 1 (2020) Page 44

You might also like