You are on page 1of 6

JIMKI : JURNAL ILMIAH LAPORAN KASUS

MAHASISWA KEDOKTERAN
INDONESIA e-ISSN : 2721-1924
ISSN : 2302-6391

HEMIPARESIS ALTERNANS: LAPORAN KASUS


Mutia Diah Pratiwi1, Fidha Rahmayani2

1
Program Studi Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Bandar
Lampung
2
Bagian Ilmu Penyakit Saraf, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung, Bandar
Lampung

ABSTRAK

Korespondensi: Pendahuluan: Stroke merupakan salah satu kasus tersering dengan


morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Ada beberapa kasus tertentu di mana
Mutia Diah Pratiwi gejala saraf kranial ipsilateral terjadi bersamaan dengan hemiparesis
kontralateral.
Email author:
Ilustrasi Kasus: Pasien perempuan, berusia 23 tahun, datang dengan
mutiadiahp@gmail.com keluhan kelemahan anggota gerak kanan disertai kelopak mata kiri tidak bisa
membuka, penglihatan ganda, dan bicara pelo. Dari pemeriksaan fisik
Riwayat Artikel didapatkan tekanan darah 130/100mmHg. Dari pemeriksaan neurologis
didapatkan ptosis mata kiri, dilatasi pupil mata kiri, refleks cahaya langsung
Diterima: 15 Maret 2021
Selesai revisi: 10 Juni dan tidak langsung negatif pada mata kiri, refleks pupil akomodasi negatif pada
2021 mata kiri, parese nervus okulomotorius dan trokhlearis kiri, kelumpuhan otot
wajah bagian bawah sisi kanan, dan deviasi lidah ke kanan saat protrusi.
DOI : Kekuatan tonus otot ekstremitas superior adalah 3/5 dan inferior adalah 2/5,
refleks Babinski dan Chaddok positif pada bagian kanan. Dari pemeriksaan
10.53366/jimki.v9i1.329
rontgen thoraks didapatkan kardiomegali tanpa bendungan paru, dan dari CT
scan kepala tanpa kontras didapatkan lesi iskemik di kapsula interna. Pasien
didiagnosis hemiparesis alternans dan selama perawatan pasien diberikan
aspirin 80 mg satu kali perhari.
Diskusi: Hemiparesis kontralateral, parese nervus occulomotorius ipsilateral,
parese nervus facialis dan hipoglossus kontralateral menjadi manifestasi klinis
pasien ini. Hasil pencitraan menunjukkan lesi iskemik tetapi pemeriksaan
lanjutan diperlukan untuk mengetahui struktur batang otak yang terlibat.
Pemberian aspirin 80mg perhari memberikan manfaat, tetapi dapat diberikan
klopidogrel dosis awal 300mg yang dilanjutkan 75mg perhari.
Simpulan: Hemiparesis alternans superior atau Sindroma Weber dapat
menyebabkan kematian, sehingga diagnosis dan tata laksana segera
dibutuhkan untuk pasien hemiparesis alternans. Faktor risiko pada hemiparesis
alternans akibat stroke dapat berupa multifaktorial dan perlu diinvestigasi.

Kata kunci: Hemiparesis alternans superior, Pendekatan diagnosis, Sindroma


Weber, Stroke

ALTERNATING HEMIPARESIS: CASE REPORT


ABSTRACT

Background: Stroke is one of the most frequent cases with high morbidity and mortality.
There are particular cases in which ipsilateral cranial nerve signs coexist with
contralateral hemiparesis.
Case Illustration: A 23-year-old woman experienced right-sided weakness, could not
open her left eye, had double vision and slurred speech. Blood pressure measured was
130/100 mmHg on a physical examination. On neurological examination she had both
ptosis and dilated pupil on her left eye, negative direct and consensual light reflex on her
left eye, paralysis of the occulomotorius and trochlearis cranial nerve on the left, right

JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia | Volume 9.1 | Maret - Juli 2021 143
LAPORAN KASUS

facial weakness, and tongue deviation to the right on protrution. Tone muscle strength of
the upper extremities was rated on a scale of 3/5 and 2/5 on the lower extremities with
positive Babinski and Chaddok reflexes on the right side. On a chest x-ray cardiomegaly
without pulmonary edema was seen and an ischemic lesion in internal capsule was found
on a head CT scan without contrast. The patient was diagnosed with alternating
hemiparesis and given 80-mg aspirin once a day.
Discussion: Contralateral hemiparesis, ipsilateral occulomotorius nerve paresis,
contralateral facialis and hypoglossal nerve paresis were clinically seen on patient.
Imaging test result showed ischemic lesion, but further imaging test was needed to
investigate brain stem involvement. Eighty milligrams of aspirin once a day was
beneficial, yet clopidogrel with initial dose of 300mg and maintenance dose 75mg once a
day could as well be prescribed.
Conclusion: Superior alternating hemiparesis or Weber syndrome is likely to be the
cause of death so immediate diagnosis and treatment are needed for patient diagnosed
with alternating hemiparesis. The risk factors of alternating hemiparesis are multifactorial
and need to be investigated.

Keywords: Diagnostic approach, Stroke, Superior alternating hemiparesis, Weber


syndrome

1. PENDAHULUAN beberapa penyebab stroke yang tidak


Stroke merupakan penyebab kedua umum, terutama pada pasien stroke
kematian dan penyebab ketiga muda. Penyebab-penyebab stroke yang
disabilitas di dunia.[1] Terjadi tidak umum ini membutuhkan berbagai
peningkatan jumlah kematian akibat pendekatan diagnosis yang kompleks.
stroke pada dewasa muda sebesar Meskipun begitu, beberapa dari pasien
36.7% di negara-negara berkembang.[1] stroke tersebut memiliki gambaran khas
Terjadi peningkatan prevalensi stroke di pada neuroimaging atau neurosonologi
Indonesia dari 7‰ pada tahun 2013 sehingga penegakkan diagnosis menjadi
hingga menjadi 10,9‰ pada tahun lebih mudah.[8]
2018.[2] Teknik neuroimaging konvensional
Salah satu gejala klinis stroke telah lama dikenal, tetapi neurosonologi
adalah hemiparesis, yang didefinisikan merupakan teknik noninvasif, mudah,
sebagai kelemahan atau paralisis parsial dan juga bermanfaat dalam penegakkan
pada salah satu sisi tubuh akibat diagnosis. Beberapa neuroimaging
kelainan vaskular di hemisfer tertentu.[3] konvensional saat ini, termasuk
Infark akibat kelainan vaskular pada magnetic resonance imaging (MRI),
arteri vertebrobasilar yang computed tomography angiography
memperdarahi batang otak dapat (CTA), magnetic resonance angiography
menyebabkan hemiparesis atau (MRA), dan digital subtraction
hemiplegia alternans, yang ditandai angiography (DSA). CTA, MRA, dan
dengan adanya defisit motorik DSA mampu menunjukkan keadaan
kontralateral, dan tanda serta gejala lumen dan dinding pembuluh darah.
saraf kranial ipsilateral.[4] Pendekatan diagnosis juga dilakukan
Stroke pada sirkulasi posterior atau melalui neurosonologi, termasuk
sistem arteri vertebrobasilar berperan transcranial doppler (TCD). TCD
terhadap terjadinya 20% stroke merupakan suatu instrumen noninvasif
iskemik.[5] Tanpa adanya penting dalam mengevaluasi kecepatan
penatalaksanaan, mortalitas stroke dan arah aliran darah dari arteri-arteri
sistem arteri vertebrobasilar dapat besar intrakranial yang mengeliling
mencapai 80% hingga 95%.[6] Di sirkulus Willisi. TCD memiliki
Australia, angka kejadian infark sirkulasi sensitivitas yang mencapai 50%–80%,
posterior diperkirakan 18 orang per dan spesifitas 80%–96% untuk sirkulasi
100.000 orang setiap tahunnya.[7] posterior.[8,9]
Sebagian besar stroke iskemik
disebabkan oleh aterosklerosis pada
arteri besar, oklusi pembuluh kecil, atau
kardioemboli. Akan tetapi, terdapat

JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia | Volume 9.1 | Maret - Juli 2021 144
LAPORAN KASUS

2. ILUSTRASI KASUS adduksi ke arah nasal, elevasi, ataupun


2.1 Identitas Pasien depresi. Saat pasien diam, tertawa atau
Nama : Ny. E meringis, lipatan nasolabial dan mulut
Usia : 23 tahun tertarik ke kiri. Pasien juga hanya
Jenis Kelamin : Perempuan mampu menggembungkan pipi kiri,
Agama : Islam tetapi tidak mampu menggembungkan
Alamat : Tanggamus pipi kanan. Lidah juga mengalami
deviasi ke kanan saat pasien
2.2 Anamnesis menjulurkan lidahnya.
Pasien perempuan, berusia 23 Pada pemeriksaan motorik
tahun, datang ke RSAM dengan keluhan didapatkan gerakan pasif pada
kelemahan anggota gerak kanan. ekstremitas kanan dan gerakan aktif
Kelemahan anggota gerak sudah pada ekstremitas kiri. Kekuatan tonus
dirasakan selama satu minggu. Keluhan otot untuk ekstremitas superior adalah
juga disertai dengan kelopak mata kiri 3/5, dan ekstremitas inferior adalah 2/5.
tidak bisa membuka, penglihatan ganda, Selain itu juga ditemukan refleks
dan bicara pelo. Babinski dan Chaddok positif pada sisi
Satu minggu sebelumnya, pasien kanan.
mengaku nyeri kepala dengan intensitas
sedang hingga berat, mendadak, dan 2.4 Pemeriksaan Penunjang
berdenyut pada kepala bagian kiri. Pada pemeriksaan laboratorium
Keluhan nyeri kepala seperti ini baru didapatkan hemoglobin 12,4g/dL,
pertama kali dirasakan. Kemudian, hal hematokrit 39%, leukosit 7.200/μL,
ini diikuti dengan adanya kelemahan eritrosit 4,7 juta/μL, trombosit
anggota gerak kanan dan kelopak mata 303.000/μL, hitung jenis basofil 0%,
kiri tidak bisa membuka. Sejak saat itu, eosinofil 0%, neutrofil batang 5%,
pasien juga mulai merasakan adanya neutrofil segmen 86%, limfosit 12%, dan
penglihatan ganda dan bicara pelo. monosit 8%. Pada pemeriksaan
Penglihatan ganda dirasakan saat radiologi didapatkan kardiomegali tanpa
kedua mata membuka, dan penglihatan bendungan paru pada rontgen thorax
ganda menghilang saat mata kiri dan lesi iskemik di kapsula interna kiri
menutup. pada pemeriksaan CT scan kepala
Pasien tidak pernah mengalami tanpa kontras.
keluhan seperti ini sebelumnya. Tidak
diketahui ada riwayat trauma kepala, 2.5 Diagnosis dan Diagnosis
hipertensi, diabetes mellitus, penyakit Banding
jantung, atau stroke sebelumnya. Tidak Pasien didiagnosis dengan
ada anggota keluarga yang mengalami hemiparesis alternans superior.
hal seperti ini sebelumnya. Diagnosis banding pada pasien adalah
hemiparesis alternans media dan
2.3 Pemeriksaan Fisik inferior.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum tampak sakit sedang, 2.6 Tatalaksana
tingkat kesadaran compos mentis Pasien mendapatkan cairan isotonis
dengan GCS (Glasgow Coma Scale) sesuai kebutuhan cairan dan nutrisi oral.
E4V5M6, tekanan darah 130/100 mmHg, Selain itu, pasien juga mendapatkan
nadi 88x/menit, frekuensi napas terapi medikamentosa, berupa aspirin
20x/menit, suhu 36,5oC, dan saturasi 80 mg satu kali sehari.
oksigen 99%.
Pada pemeriksaan neurologis 3. DISKUSI
didapatkan ptosis dan dilatasi pupil mata Stroke ditandai dengan defisit
kiri. Selain itu, refleks cahaya langsung neurologis yang disebabkan jejas fokal
dan tidak langsung didapatkan pada akut pada sistem saraf pusat akibat
mata kanan tetapi tidak didapatkan pada kelainan vaskular, termasuk infark
mata kiri. Refleks pupil akomodasi juga serebri, hemoragik intraserebral, dan
tidak didapatkan pada mata kiri. Bola hemoragik subarakhnoid. Stroke iskemik
mata kiri pasien hanya mampu abduksi adalah suatu episode disfungsi
ke arah temporal, tetapi tidak mampu

JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia | Volume 9.1 | Maret - Juli 2021 145
LAPORAN KASUS

neurologis yang disebabkan oleh infark menyebabkan hemiparesis alternans


fokal serebri, medulla spinalis, atau superior atau Sindroma Weber.[15,16]
retina. Pada stroke akibat hemoragik Hasil pemeriksaan motorik
intraserebral terdapat kumpulan darah menunjukkan terdapat kelemahan pada
terfokus pada parenkim otak atau sistem ekstremitas kanan dengan kekuatan
ventrikular yang bukan diakibatkan tonus otot ekstremitas superior 3/5 dan
trauma, sedangkan pada stroke akibat inferior 2/5. Hasil pemeriksaan CT scan
hemoragik subarakhnoid terdapat kepala tanpa kontras menunjukkan lesi
perdarahan pada subarakhnoid yang iskemik di kapsula interna kiri.
bukan diakibatkan oleh trauma.[10] Kelemahan otot terjadi di daerah
Faktor risiko stroke dapat kontralateral lesi. Stroke ditandai
dikategorikan menjadi faktor yang dapat dengan adanya hemiparesis
dimodifikasi dan tidak dapat kontralateral. Hal ini dapat terjadi karena
dimodifikasi. Usia, jenis kelamin, dan adanya proyeksi kontralateral traktus
ras/etnis merupakan faktor risiko yang kortikospinal, yang berasal dari kortikal
tidak dapat dimodifikasi, baik untuk dan menyilang di medulla oblongata.
[16,17]
stroke iskemik maupun hemoragik,
sedangkan hipertensi, merokok, diet, Hasil pemeriksaan neurologis
gaya hidup pasif, diabetes mellitus, didapatkan parese nervus
hiperlipidemia, dan konsumsi alkohol occulomotorius sinistra, parese nervus
merupakan faktor risiko yang dapat facialis dextra, dan parese nervus
dimodifikasi.[11] Pada usia muda, hipoglossus dextra. Hemiparesis
perempuan berisiko lebih tinggi kontralateral dapat disertai dengan
mengalami stroke dibandingkan laki- gejala saraf kranial ipsilateral, dan
laki.[11] kondisi ini disebut hemiparesis
Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda alternans. Sindroma Weber merupakan
vital didapatkan tekanan darah suatu kumpulan beberapa defisit
130/100mmHg yang menunjukkan neurologis yang melibatkan beberapa
bahwa pasien mengalami hipertensi struktur di otak, seperti serabut
grade II. Hipertensi mendorong kortikospinal dan kortikonuklir di krus,
terjadinya vaskulopati intraserebral yang serabut nervus okulomotorius, dan
pada akhirnya menyebabkan substansia nigra. Defisit neurologis
percepatan aterosklerosis. Stroke tersebut antara lain (1) hemiparesis
iskemik dapat terjadi akibat trombosis in kontralateral pada anggota gerak
situ atau oklusi emboli suatu pembuluh dengan spastisitas; (2) kelumpuhan
darah serebri, di mana emboli tersebut nervus okulomotorius ipsilateral, pupil
dapat berasal dari jantung atau plak dilatasi, dan diplopia; (3) kelemahan
aterosklerosis pada arteri karotis dan kontralateral pada otot wajah bagian
arkus aorta. Hal ini akan menyebabkan bawah, deviasi lidah ke arah
perubahan struktur dan fungsi vaskular kontralateral saat protrusi, kelemahan
yang pada akhirnya mendorong ipsilateral otot trapezius dan
terjadinya hipoperfusi dan sternocleidomastoideus; (4) tremor
iskemik.[12,13,14] seperti Parkinson kontralateral, dan
Abnormalitas struktur dan fungsi akinesia.[16,17]
vaskular batang otak memiliki korelasi Pada pemeriksaan darah lengkap
klinis dengan stroke. Cabang media dan didapatkan peningkatan neutrofil
paramedian dari bifurkasio arteri segmen dengan nilai neutrofil segmen
basilaris menyuplai tegmentum bagian sebesar 86% dan penurunan limfosit
media, diensefalon posterior dan dengan nilai limfosit sebesar 12%. Pada
struktur batang otak ke bawah hingga pasien dengan stroke sikemik, jumlah
medulla oblongata; arteri sirkumferensial neutrofil yang bersirkulasi meningkat
brevis menyuplai 3/5 bagian lateral setelah kejadian stroke. Berbanding
pons; dan arteri sirkumferensial longus terbalik dengan neutrofil, limfosit
(arteri serebellar superior, anterior, menurun setelah stroke iskemik. Oleh
inferior) menyuplai serebellum dan karena itu, rasio neutrofil terhadap
tegmentum lateral. Gangguan sirkulasi limfosit meningkat. Peningkatan neutrofil
pada cabang paramedian dan arteri setelah stroke terjadi akibat peningkatan
komunikans posterior dapat produksi, peningkatan pelepasan dari

JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia | Volume 9.1 | Maret - Juli 2021 146
LAPORAN KASUS

sumsum tulang dan lien, dan penurunan


apoptosis neutrofil. Sejumlah faktor, 5. SIMPULAN
seperti sitokin dan kemokin, Penegakkan diagnosis melalui
mengaktivasi neutrofil. Faktor-faktor anamnesis, pemeriksaan fisik dan
tersebut juga mendorong migrasi pemeriksaan penunjang yang tepat dan
neutrofil dari sumsum tulang, lien, dan tata laksana segera dibutuhkan untuk
sirkulasi perifer ke lokasi lesi.[18] pasien hemiparesis alternans. Faktor
Pemeriksaan darah lengkap lainnya risiko pada hemiparesis alternans akibat
dalam batas normal. stroke dapat berupa multifaktorial. Oleh
Dilakukan pemeriksaan CT scan karena itu, penyebab pada hemiparesis
kepala tanpa kontras dan didapatkan alterenans perlu diinvestigasi.
hasil lesi iskemik kapsula interna kiri.
Kapsula interna bagian posterior DAFTAR PUSTAKA
merupakan salah satu bagian yang 1. Feigin VL, Norrving B, Mensah GA.
mendapat suplai darah dari Global burden of stroke.
percabangan segmen arteri serebri CIRCRESAHA. 2017; 120(3): 439–
posterior yang berakhir pada arteri 48.
komunikans posterior.[19] Gangguan 2. Badan Penelitian dan
pada arteri ini dapat menyebabkan Pengembangan Kesehatan. Hasil
terjadinya hemiparesis alternans utama Riskesdas 2018. Jakarta:
superior.[16] Badan Penelitian dan
Inovasi teknologi membantu Pengembangan Kesehatan
pemetaan fungsi dan struktur Kementerian Kesehatan; 2018.
neuroanatomi. Penggunaan stimulasi 3. Reed KL. Quick reference to
magnetik transkranial diperlukan untuk occupational therapy third edition.
mengetahui proyeksi kortikofasial pada Gaithersburg: Aspen Publishers;
batang otak pasien dengan atau tanpa 2014.
paresis fasial sentral akibat lesi iskemik 4. Felten DL, O’Banion MK, Maida
unifokal pada batang otak. Pedoman MS. Vasculature. Netter’s atlas of
internasional saat ini neuroscience third edition. New
merekomendasikan pemeriksaan MRI Jersey: Icon Learning Systems;
untuk menilai defek sirkulasi 2016: 93–124.
posterior.[19,20] Oleh karena itu, tidak 5. Nouh A, Remke J, Ruland S.
hanya pemeriksaan CT scan kepala, Ischemic posterior circulation
diperlukan juga pemeriksaan MRI agar stroke: a review of anatomy, clinical
struktur pada batang otak yang terlibat presentations, diagnosis, and
dapat diidentifikasi. current management. Front Neurol.
Selama perawatan, pasien 2014;5:30.
diberikan aspirin 80mg. Regimen dosis 6. Schoen JC, Boysen MM, Warren
klopidogrel dengan dosis awal 300mg CR, Chakravarthy B, Lotfipour S.
dilanjutkan dengan pemberian 75mg Vertebrobasilar artery occlusion.
perhari selama 90 hari ditambah dengan West J Emerg Med.
aspirin dengan dosis 75mg perhari 2011;12(2):233–239.
menunjukkan hasil yang lebih baik 7. Merwick A, Werring D. Posterior
daripada hanya pemberian aspirin.[21] circulation ischaemic stroke. BMJ.
Pasien juga tidak mendapat alteplase IV 2014;348:g3175.
karena alteplase IV hanya diberikan 8. Kim SM, Ha SH, Noh SM, Heo SH,
pada pasien dengan stroke akut yang Kim BJ. Neurosonology and
memenuhi kriteria dan dalam waktu 4,5 imaging in uncommon causes of
jam.[21] stroke. J Neurosonol Neuroimag.
2019;11(1):34-45.
4. TAKE HOME MESSAGE 9. Aghoram R, Narayan SK. Patterns
Meskipun hemiparesis alternans of Transcranial Doppler flow
hanya berperan 20% dari kejadian velocities in recent ischemic stroke
stroke iskemik, diagnosis awal dan patients. Ann Indian Acad Neurol.
penatalaksanaan dini diperlukan untuk 2018;21(3):193–96.
mencegah terjadinya disabilitas lanjut 10. Sacco RL, Kasner SE, Broderick,
dan kematian.[5] JP, Caplan LR, Connors JJ,

JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia | Volume 9.1 | Maret - Juli 2021 147
LAPORAN KASUS

Culebras A, et al. An updated 19. Zaorsky NG, Luo JJ. A Case of


definition of stroke for the 21st Classic Raymond Syndrome. Case
century: a statement for healthcare Reports in Neurological Medicine.
professionals from the American 2012:1–3.
Heart Association/American Stroke 20. Vidyashree J, Patil MB. Posterior
Association. Stroke. 2013;44(7): circulation ischemic stroke. J Med
2064–89. Sci. 2017;3(2):59–61.
11. Boehme AK, Esenwa C, Elkind 21. Powers WJ, Rabinstein AA,
MSV. Stroke risk factors, genetics, Ackerson T, Adeoye OM,
and prevention. CIRCRESAHA. Bambakidis NC, Becker K, Biller J,
2017;120(3): 472–95. et al. Guidelines for the early
12. Hisham NF, Bayraktutan U. management of patients with acute
Epidemiology, pathophysiology, ischemic stroke: 2019 update to the
and treatment of hypertension in 2018 guidelines for the early
ischaemic stroke patients. J Stroke management of acute ischemic
Cerebrovasc Dis. 2013;22(7):e4– stroke: a guideline for healthcare
14. professionals from the American
13. Sierra C, Coca A, Schiffrin EL. Heart Association/American Stroke
Vascular Mechanisms in the Association. Stroke. 2019;50:e344–
pathogenesis of stroke. Curr e418
Hypertens Rep. 2011;13(3): 200–7.
14. Hu X, De Silva TM, Chen J, Faraci
FM. Cerebral vascular disease and
neurovascular injury in ischemic
stroke. CIRCRESAHA.
2017;120(3):449–71.
15. Ausman JI, Liebeskind DS,
Gonzalez N, Saver J, Martin N,
Villablanca JP, et al. A review of the
diagnosis and management of
vertebral basilar (posterior)
circulation disease. SNI.
2018;9:106.
16. Mihailoff GA, Haines DE.
Fundamental neuroscience for
basic and clinical applications fifth
edition. Philadelphia: Elsevier;2017.
17. Saada F, Antonios N. Existence of
Ipsilateral Hemiparesis in Ischemic
and Hemorrhagic Stroke: Two Case
Reports and Review of the
Literature. Eur Neurol. 2014;71:25-
31.
18. Jickling GC, Liu D, Ander BP,
Stamova B, Zhan X, Sharp FR.
Targeting neutrophils in ischemic
stroke: translational insights from
experimental studies. J Cereb
Blood Flow Metab. 2015;35(6):888-
901.

JIMKI : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia | Volume 9.1 | Maret - Juli 2021 148

You might also like