Professional Documents
Culture Documents
Makalah Nuzul Qur'an
Makalah Nuzul Qur'an
̂ LUL QUR’AN”
“NUZ𝑼
Makalah
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Studi Qur’an
Oleh :
SRI DEVIYANTI
NIM :80500222022
2022
1
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah kitab suci kaum muslimin yang menjadi sumber ajaran Islam
yang pertama dan utama yang harus kita imani dan aplikasikan dalam kehidupan
Qur’an, kita harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana sejarah dan awal
Sallam, penting bagi kita untuk mengetahui sejarah turunnya Al Qur`an, agar
seseorang atas kebenaran Al-qur’an itu sendiri. Kalau tidak demikian, bagaimana
pengetahuan sumber turunnya sesuatu itu? Untuk itu pembahasan ini dianggap
oleh para ulama sebagai batu fondasi bagi bangunan Ulûmul Quran selanjutnya.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan menguraikan peristiwa tentang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Al-Qur’an
Secara etimologi, ada beberapa pendapat tentang asal-usul kata al-Qur’an.
1) Kata al-Qur‘an adalah isim ‘alam (nama) yang dipakai untuk menyebut kitab
suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Ia seperti Taurat dan Injil
yang dipakai untuk menyebut kitab yang diberikan kepada Musa dan Isa.
Menurut pendapat ini, al-Qur‘an bukan turunan (musytaqq) dari kata apapun,
melainkan isim murtajal, yakni kata yang terbentuk seperti itu sejak awal.
Menurut pendapat Al-Syafi‘i (150-204 H/767-820 M).1
2) Kata Al-Qur‘an berasal dari qarana yang artinya “menghimpun atau
menggabung”. Hal ini sesuai dengan sifat al-Qur‘an yang menghimpun huruf,
ayat, dan surat. Pendapat ini telah dijelaskan oleh Abu al-Hasan al-Asy‘ary
(260- 324 H/767-820 M). Pendapat yang hampir sama dijelaskan oleh al-
Farra (w. 207 H/823 M) yang mengatakan al-Qur‘an berasal dari kata qara’in
(jamak qarinah). Secara morfologis, kata qara’in juga berasal dari qarana.
Qara’in berarti pasangan, bukti, atau sesuatu yang menjelaskan. Dinamakan
seperti itu karena ayat-ayat al-Qur‘an bersifat saling berhubungan dan saling
menjelaskan satu dengan lainnya.2
3) Kata Al-Qur‘an adalah bentuk masdar dari qara’a yang berarti “membaca”.
Qur’an merupakan masdar yang juga bermakna maf‘ul, sehingga artinya
“bacaan”. Bentuk ini sama dengan ghufran (ampunan) yang merupakan
masdar dari ghafara (mengampuni), atau rujhan yang merupakan masdar dari
rajaha. Pendapat ini disampaikan oleh Al-Lihyany (w. 215 H/831 M) dan
AlZajjaj (w. 311 H/928 M). Hanya saja, Al-Zajjaj memilih “mengumpulkan”
sebagai makna qara’a. Meskipun begitu, antara “membaca” dan
“mengumpulkan” sesungguhnya memiliki kaitan makna, karena membaca
1
Subhi al-Shalih, Mabahits fi Ulum al-Quran (Beirut: Dar al-Ilmi li al-Malayin, 1977), hal. 18
2
Jalaluddin al-Suyuthy, al-Itqan fi Ulum al-Quran (Beirut: Muassasatu al-Risalah Nasyirun, 2008),
hal. 116.
5
definisi al-Qur‘an tidak lepas dari sudut pandang ulama yang menyusunnya atau
1) Al-Qur‘an ialah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw
untuk melemahkan orang yang menentangnya sekalipun hanya dengan surat
terpendek, dan membacanya dianggap sebagai ibadah.5
2) Al-Qur‘an ialah firman Allah yang berfungsi sebagai mu‘jizat, diturunkan
kepada penutup nabi dan rasul melalui perantara malaikat Jibril As, ditulis
dalam mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir, membacanya
dianggap ibadah, dimulai dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat al-
Nas.6
3) Al-Qur‘an ialah wahyu Allah yang diturunkan dari sisi Allah kepada Rasul-
Nya Muhammad bin ‘Abdillah sang penutup para nabi, yang dinukilkan
secara mutawatir baik lafal maupun maknanya, dan merupakan kitab samawi
terakhir yang diturunkan.7
4) Al-Qur‘an adalah: firman Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw, yang tertulis dalam mushaf, diriwayatkan secara mutawatir,
3
al-Shalih, Mabahits., hal. 19
4
Terjemahan Kemenag 2019
5
al-Suyuthy, al-Itqan, hal. 2
6
Muhammad Ali al-Shabuni, al-Tibyan fi ‘Ulum al-Qur’an (Kairo: Dar alShabuni, 2003), hal. 7.
7
Afif ‘Abd al-Fattah Thabbarah, Ruh al-Din al-Islami (Beirut: Darul ‘Ilm lil-Malayin, t.t.), 18
6
Kitab Khozinatul Asror karya Syekh Sayyid Muhammad Haqqy An-Nazily, yaitu:
9
39 Al-Shidq QS Al-Zumar/39:33
40 Al-‘Adl QS al-An’am/6:115
41 Al-Amr QS al-Thalaq/65:5
42 Al-Munadiy QS Ali Imran/3:193
43 Al-Busyra QS al-Naml/27:2
44 Al-Majid QS al-Buruj/85:21
45 Zabur QS al-Anbiya/21:105
46 Al-Basyir QS Fussilat/41:3-4
47 Al-Nadzir QS Fussilat/41:3-4
48 Al-Aziz QS Fussilat/41:41
49 Al-Balagh QS Ibrahim/14:52
50 Al-Qashash QS Yusuf/12:3
51 Shuhuf QS Abasa/80:13
52 Al-Mukarramah QS Abasa/80:13
53 Al-Marfu’ah QS Abasa/80:14
54 al-Muthahharah QS Abasa/80:14
55 Al-Wa’id QS Ibrahim/14:14
sendiri.10
10
Drs. H Ahmad syadali, drs H.ahmad rofi’I, ulumul qur’an 1 (Bandung: Cv Pustaka Setia, Mei
1997) hal 31
8
Kata Nuzûl memiliki beberapa pengertian. Menurut Ibn Faris, kata Nuzul
turun dari atas ke bawah.12 Menurut al-Zarqoni, kata Nuzûl di ungkapkan dalam
bawah.13
boleh dikata inilah pembahasan ilmu-ilmu al-Qur’an yang paling urgen secara
firman Allah swt. juga dasar untuk mempercayai kenabian Rasulullah saw. dan
bahwasanya Islam itu benar. Kemudian Nuzûl al-Qur’an merupakan pokok dari
sangat jauh berbeda dengan kitab-kitab wahyu lainnya. Sehingga karena alasan
11
Abi al-Hussein Ahmad Ibn Faris ibn Zakariya, Maqoyis al-Lughoh (Beirut: Dar al-‘Ilm Li al-
Malayyin, t.t.), hlm.342. (https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-qur’an/).
12
Al-Raghib sal-Isfahaniy, al-Mufradat fi aAlfadz Alqur’an al-Karim (Beirut: Darul-Fikr, 1982),
hlm.824 (https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-qur’an/).
13
Muhammad ‘Abd al-‘Azrqoni, Mahahil Irfan fi ‘Ulum Al-Qur’an, jilid I (Beirut: Darul-Fikr,
1988), hlm. 41. (https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-qur’an//).
14
Muhammad Abd al-Azhim al-Zarqaniy, Manahil al-‘Irfan fi ‘Ulum al-Qur’an, juz I (Beirut: Dar
al-Fikr, 1998), h.37.
9
pertanyaan mereka;
ً َ ُ ٰ ْ َّ َ َ َ ُ َ َ ُ َ ٰ َ ً َ َّ ً َ ْ ُ ُ ٰ ْ ُ ْ ْ َ َ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َّ َ َ َ
احدةۛ كذ ِلكۛ ِلنث ِبت ِب ٖه فؤادك َو َرتلنه ت ْر ْتِيلا
ِ وقال ال ِذين كفروا لولا ن ِزل علي ِه القران جملة و
32. Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya
sekaligus?” Demikianlah,531) agar Kami memperteguh hatimu (Nabi Muhammad) dengannya
dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan, dan benar).
531) Al-Qur’an tidak diturunkan sekaligus, tetapi secara berangsur-angsur agar hati Nabi
Muhammad saw. menjadi kuat dan mantap. (Al-Furqan/25:32)15
Menurut Manna’ al-Qaththan, terdapat dua mazhab pokok di kalangan
1) Pendapat Ibnu Abbas dan sejumlah ulama, bahwa yang dimaksud dengan
turunnya Al-Quran ialah turunnya Al-Quran secara sekaligus ke Baitul ’Izzah
di langit dunia untuk menunjukkan kepada para malaikatnya bahwa betapa
besar masalah ini, selanjutnya Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW. secara bertahap selama dua puluh tiga tahun sesuai dengan peristiwa-
peristiwa yang mengiringinya sejak beliau diutus sampai wafatnya. Pendapat
ini didasarkan pada riwayat-riwayat dari Ibnu Abbas. Antara lain:
“Al-Quran diturunkan sekaligus ke langit dunia pada lailah al-qadr.
Kemudian setelah itu, ia diturunkan selama dua puluh tahun”16
15
Terjemahan Kemenag 2019
16
Menurut Manna’ al-Qaththan, pernyataan ini diriwayatkan oleh al-Hakim, al-Baihaqi dan al-
Nasa’i. Manna’ al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an. Diterjemahkan oleh H. Aunur Rafiq el-
Mazni dengan judul, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an (Cet. I; Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2006), h.
126.
10
َْ ْ َ َْ َ ٰ ْ َّ َ َ َ ُ ْ َ
)٣٣-٣٢ :25/ ( الفرقان٣٣ َولا َيأت ْونك ِب َمث ٍل ِالا ِجئنك ِبالح ِق َواح َس َن تف ِس ْي ًرا٣٢
32. Orang-orang yang kufur berkata, “Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya
sekaligus?” Demikianlah, 33. Tidaklah mereka datang kepadamu (membawa) sesuatu yang
aneh, kecuali Kami datangkan kepadamu kebenaran dan penjelasan yang terbaik.
(Al-Furqan/25:32-33)20
Di samping dua pendapat mayoritas di atas, terdapat lagi pandangan-
pandangan yang lain, yaitu:
3) Pendapat yang menyebutkan bahwa Al-Qur’an diturunkan ke langit dunia
pada dua puluh malam kemuliaan (lailah al-qadr), yang setiap malam
kemuliaan tersebut ada yang ditentukan oleh Allah untuk diturunkan setiap
17
Ibid
18
Ibid
19
Terjemah Kemenag 2019
20
Terjemah Kemenag 2019
11
tahunnya, dan jumlah untuk satu tahun penuh itu kemudian diturunkan secara
berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW.
4) Ada juga sebagian ulama yang berpandangan bahwa Al-Qur’an turun
pertamatama secara berangsur-angsur ke Lauh al-mahfuz, kemudian
diturunkan secara sekaligus ke Bait al-‘Izzah. Dan setelah itu, turun sedikit
demi sedikit.21
E. Hikmah Turunnya Al-Qur’an
Hikmah turunnya al-Qur’an dapat dibagi menjadi dua bahagian, sesuai
sangat jauh berbeda dengan kitab-kitab wahyu lainnya. Sehingga karena alasan
pertanyaan mereka;
21
Lihat Manna’ al-Qaththan, Mabahits fi ‘Ulum al-Qur’an, h. 125-130
12
16. Jangan engkau (Nabi Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur’an)
karena hendak tergesa-gesa (menguasai)-nya. 17. Sesungguhnya tugas Kamilah untuk
mengumpulkan (dalam hatimu) dan membacakannya 18. Maka, apabila Kami telah selesai
membacakannya, ikutilah bacaannya itu. 19. Kemudian, sesungguhnya tugas Kami (pula)-
lah (untuk) menjelaskannya.
(Al-Qiyamah/75:16-19)24
Allah sangat berkuasa untuk menurunkan al-Qur’an secara sekaligus dan
dengan gampangnya mampu membuat Nabi untuk menghafalnya dengan mudah
dan tidak lupa lagi, tapi hikmahnya Allah berkeinginan menurunkannya sesuai
22
Jalaluddin al-Suyuti, al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, juz I (Cet. IV; Damaskus dan Beirut: Dar Ibn
Katsir, 2000), h. 132.
23
Jalaluddin al-Suyuthiy, al-Itqan fi ‘Ulum al-Qur’an, h. 132
24
Terjemah Kemenag 2019
13
dengan sunnatullah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. (QS ar-
25
Ra'ad [13]: 8) hal ini memberikan dampak positif buat umat Nabi Muhammad Saw.
Dalam menghafal, karena mereka tidak bisa membaca,menulis, dan sarana tulis menulis
sangat langka pada saat itu, mereka hanya mengandalkan kekuatan akal untuk menghafal.
Kondisi ini sangat sesuai dengan diturunkannya Alquran secara berangsur-angsur. Al-
Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya
kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap.
(Al-Isra'/17:106).26 Diturunkannya al-Qur’an secara berangsur-angsur memberi ruang
yang besar untuk tadarus dan memahaminya. Sebagaimana diriwayatkan Abu
Abdurrahman as-Salmah tentang para sahabat Rasul bahwa mereka apabila telah
belajar dari Nabi sepuluh ayat tidak meminta untuk diteruskan hingga mereka
benar-benar mengetahui apa-apa yang ada di dalamnya untuk diyakini dan
diamalkan.
25
Terjemahan Kemenag 2019
26
Terjemahan Kemenag 2019
14
moyang mereka kenikmatan hidup sehingga mereka melupakan peringatan dan mereka kaum
yang binasa.” (Al-Furqan/25:18)27
e) Menenteramkan hati Nabi Muhammad Saw dengan merasakan bahwa Allah
selalu bersamanya. Cara menenteramkan hati ini banyak, di antaranya dengan
mengisahkan sejarah para nabi sebelumnya
ُّ َ ْ ٰ َ َ َ َ َُ ُ َُ َ َْ َ َ َ ُّ ُ َّ ًّ ُ
َوكلا نقص عل ْيك ِم ْن انْۢبا ِۤء ا ُّلر ُس ِل َما نث ِبت ِب ٖه فؤادك َوجا َۤءك ِف ْي ه ِذ ِه الحق
َ ْ ْ ْ ٌ َ
)١٢٠ :11/ ( هود١٢٠ َو َم ْو ِعظة َّو ِذك ٰرى ِلل ُمؤ ِم ِن ْين
)٣٩ :50/ق
39. Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka
katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan
terbenamnya matahari. (Qaf/50:39)29
f) Menjawab problematika masyarakat. Hal ini sangat logis karena problematika
tidak mungkin terjadi sekaligus. Merupakan hikmah dari Allah, Alquran
diturunkan secara berangsur-angsur untuk menerangkan apa-apa yang
dibutuhkan masyarakat sesuai dengan kondisi mereka dan problema yang
mereka hadapi. Seperti pertanyaan „Udai ibn Hatim dan Zaid bin al-Muhalhil
kepada Nabi Muhammad Saw: “Wahai Rasulullah telah diharamkan bagi
kami bangkai, maka apa pula yang dihalalkan? Maka turunlah ayat:
27
Terjemah Kemenag 2019
28
Terjemah Kemenag 2019
29
Terjemah Kemenag 2019
15
َّ َّ ُ َ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ْ ََّ َ َ ُ ٰ َّ ُ ُ َ َّ ُ ْ ُ ْ ُ َ َّ ُ َ َ َ َ ْ ُ ْ َ
يس َٔـلونك ماذآ ا ِحل لهم قل ا ِحل لكم الط ِيبت وما علمتم ِمن الجو ِار ِح مك ِل ِبين تع ِلمونهن ِِما
ْ ُ ُ َ ْ َ ُ ُ ََّ ُ ُ ه
اب سَ الح
ِ ع َ اّٰلل اَّن ه
ُ اّٰلل َسر ْي َ اّٰلل َع َل ْي ِه
َ ۖوَّات ُقوا ه ِ
ْ َ ه
ماس وا ُ اّٰلل َف ُكل ْوا َِِّمآ ا ْم َسك َن َعل ْيك ْم َو ْاذك
ر عل َمكم
ِ ِ ِ
)٤ :5/ ( الماۤئدة٤
4. Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad), “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?”
Katakanlah, “Yang dihalalkan bagimu adalah (makanan-makanan) yang baik dan (buruan
yang ditangkap) oleh binatang pemburu yang telah kamu latih untuk berburu, yang kamu
latih menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka, makanlah apa yang
ditangkapnya untukmu201) dan sebutlah nama Allah (waktu melepasnya). Bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”. (Al-Ma'idah/5:4)30
g) Mengetahui nâsikh dan mansûkh. Dalam ayat Alquran ditemukan hal yang
berkaitan dengan hukum syariat. Hukum ini bisa mengalami perubahan
dengan bentuk penghapusan hukum pertama dengan datangnya hukum kedua.
Kalaulah Alquran turun sekaligus niscaya pelaksana hukum akan
kebingungan, mana yang didahulukan dan dilaksanakan dari dua hukum yang
berbeda? Maka ketika turun ayat:
ُ َ ُ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ ْ ُ َُْ ْ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ
ْ َ ُه
اّٰلل ف َيغ ِف ُر اس ْبك ْم ِب ِه حي ه و ف خت و ا م كس ف نا ي ف ا م ا و د بت ن ِا و ض رْ الس ٰم ٰوت َو َما فى ْال َا ه
َّ ّٰلل َما فى
ِ ِ ٓ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُ ٰ َ ُ َ ْ َّ َ ُ َ ُ َ ُ َ ْ َّ َ ُ َ ه
)٢٨٤ :2/ ( البقرة٢٨٤ اّٰلل على ك ِل ش ْي ٍء ق ِد ْي ٌرِلمن يشاۤء ويع ِذب من يشاۤء و
284. Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu
menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah
memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan
mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (Al-
Baqarah/2:284)
31
Sahabat meresa kesulitan melaksanakannya, dengan pernyataan mereka:
“Selalu saja ada hal-hal yang tidak diingini timbul di diri kami, yang meresa
kami berdosa dengan pemahaman ayat ini, kalau demikian adanya maka hal
itu lebih berat dari kami dijatuhkan dari langit ke bumi, akhirnya mereka
30
Terjemah Kemenag 2019
31
Terjemah Kemenag 2019
16
ْ
َ َ ْ َ ُ َ َ َّ َ َ َ ْ َّ َ َ ٗ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ْ َ َ َ َّ َ َ ْ َ
اخطأنا ۚ َربنا َولا تح ِمل علينآ ِاص ًرا كما ح َملته على ال ِذين ِم ْن ق ْب ِلنا ۚ َربنا َولا تح ِملنا َما لا
َ ٰ ْ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ٰ ْ َ َ َْ َ ْ َ ََ ْ َّ َ ُ ْ ََ َ َ َ
( ٢٨٦ ࣖ طاقة لنا ِب ٖهۚ َواعف عنا َواغ ِف ْر لنا َو ْارحمنا انت مولىنا فانص ْرنا على القو ِم الك ِف ِرين
ْ
)٢٨٦ :2/البقرة
286. Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada
sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu
(siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami,
janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan
kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada
kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan
rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi
kaum kafir.”(Al-Baqarah/2:286)32
32
Terjemah Kemenag 2019
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang sangat penting dalam ilmu-ilmu al-Qur’an, bahkan boleh dikata inilah
karena pengetahuan tentang Nuzûl al-Qur’an adalah dasar untuk meyakini al-
Qur’an itu sendiri, dan bahwasanya alQur’an adalah betul-betul firman Allah
DAFTAR PUSTAKA
Abi al-Hussein Ahmad Ibn Faris ibn Zakariya, Maqoyis al-Lughoh (Beirut: Dar
(https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-qur’an/
Afif ‘Abd al-Fattah Thabbarah, Ruh al-Din al-Islami (Beirut: Darul ‘Ilm lil-
Malayin, t.t.)
Darul-Fikr, 1982),(https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-
qur’an/).
H. Aunur Rafiq, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an (Cet. I; Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2006),
Nasyirun, 2008)
https://purbalingga.kemenag.go.id/nama-nama-al-quran/
Darul-Fikr,1988). (https://samsulabidin.wordpress.com/2009/08/15/nuzulul-
qur’an//).
19
2003)
1977)
20
CATATAN
- Penanya :
1. Suchawardi
Bagaimana yang mengadakan acara Nuzûlul Qur’an di 17 Ramadhan atau
diakhir Ramadhan (Lailatul Qadr) ?
Jawaban: di Indonesia umumnya Nuzûlul Qur’an diperingati pada setiap
malam ke- 17 Ramadhan, padahal seperti yang kita ketahui bahwa al-
Qur’an turun pada malam lailatul qadr dan terjadi disepuluh terakhir
Ramadhan. Masyarakat islam banyak yang memperingati Nuzûlul Qur’an
pada malam ke-17 Ramadhan dikarenakan meyakini bahwa Al-Qur’an
diturunkan pertama kali kepada Rasulullah SAW pada malam ke-17
Ramadhan, wallahu’alam.
2. Ilman Nur
Bagaimana pendapat pemateri tentang pertentangan Ulama tentang surah
yang pertama turun?
Jawaban : saya lebih merunut ke pendapat yang paling rajah yaitu surah
yang pertama turun adalah surah Al-‘Alaq ayat 1-5
َّ ْ ْ ْ
ْ
ْ الذي٣ ك ْال َاك َر ُم
َ ُّ َ َ َ ْ ََ ْ َ ْ ْ ََ َ
َ َ َ َ ْ َّ َ َ ْ
ِ ِاقرأ ورب2 ۚ خلق ال ِانسان ِمن عل ٍق١ ِۚاق َرأ ِباس ِم ر ِبك ال ِذي خلق
َ ْ َ َ ْ ْ ََّ َ َ ْ ََّ
)5-١ :96/ ( العلق5 عل َم ال ِان َسان َما ل ْم َيعل ْم٤ عل َم ِبالقل ِم
- Yang menambahkan
1. Ridwanto
33
Terjemah Kemenag 2019