You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan
kepada kami selaku penanggung jawab program diare, sehingga dapat menyelesaikan
tugas kami sebagai petugas pelaksana program dan pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Teluk Pucung.
Penyusunan pedoman Upaya diare Puskesmas Teluk Pucung tahun 2022
merupakan tanggung jawab kami sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan terkait
pelaksanaan program diare dan penanganan pasien diare di kelurahan teluk pucung
sebagai bagian dari program penanggulangan penyakit menular yang ada di puskesmas.
Puskesmas Teluk Pucung menjalankan fungsi pokok sebagai pusat kesehatan
masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang melaksanakan kegiatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Mudah-mudahan dengan buku pedoman ini setiap orang yang terkena penyakit
diare dapat ditemukan secara dini tanpa cacat dan mempunyai kesempatan yang sama
untuk mendapat pelayanan yang berkuailitas, serta dapat meningkatkan hasil cakupan
program di puskesmas.
Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang berperan dalam penyusunan pedoman ini, saran dan masukan sangat kami
harapkan agar pedoman ini lebih sempurna dan mudah dilaksanakan di lapangan.

Bekasi, Maret 2022


Program Diare

Annisa Barus,A.Md.Keb.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Derajat kesehatan di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup
bermakna, hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya angka kematian bayi dan
ibu, menurunnya prevalensi gizi buruk pada balita serta meningkatnya angka harapan
hidup. Namun demikian indonesia masih menghadapi beban karena munculnya
beberapa penyakit menular baru, sementara penyakit menular lain belum dapat
dikendalikan dengan tuntas. Salah satu penyakit menular yang belum sepenuhnya
dapat dikendalikan adalah penyakit diare.
Meskipun penyakit diare saat ini sudah bisa disembuhkan bukan berarti indonesia
sudah terbebas dari masalah penyakit diare. Hal ini disebabkan karena dari tahun ke
tahun masih ditemukan sejumlah kasus baru.
Penyakit diare adalah suatu penyakit menular yang masih banyak menimbulkan
masalah kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi
meluas sampai ke masalah social, ekonomi dan budaya.
Penyakit diare sampai saat ini masih banyak terjadi di masyarakat. Hal ini
disebabkan masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang diare serta banyaknya
pengertian dan kepercayaan yang keliru terhadap penyakit diare .
Penyakit diare dapat menunjukkan gejala-gejala yang tanpa dehidrasi sampai
dengan dehidrasi berat. .
Propinsi Jawa Barat masih banyak terjadi angka kejadian diare. Kecamatan Bekasi
utara merupakan salah satu kecamatan di jawa barat yang angka prevalensi diarenya
tinggi.
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan angka kejadian diare
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan penemuan kasus diare secara dini
2. Menentukan diagnosis secara tepat
3. Memberikan pengobatan yang tuntas
4. Mencegah terjadinya diare berulang
1.3 SASARAN
Sasaran dari punyusunan pedoman program kegiatan penanggulangan penyakit diare
di puskesmas ini adalah:
1. Kelurahan Teluk Pucung
2. Penanggung jawab program diare di puskesmas
3. Semua unit pelayanan pasien di puskesmas
4. Lintas program
5. Lintas sektor
6. Masyarakat
1.4 RUANG LINGKUP
Upaya penanggulangan penyakit diare di puskesmas meliputi tatalaksana program
penanggulangan penyakit diare dan tata laksana pasien diare
1.5 BATASAN
1. Tata laksana program penanggulangan diare, meliputi:
a. Penemuan pasien
b. Pengelolaan logistic
c. Promosi pengendalian penyakit diare dan konseling pasien diare
d. Pencatatan dan pelaporan
e. Monitoring dan evaluasi
2. Tata laksana pasien diare, meliputi:
a. Diagnosis dan klasifikasi
b. Pemeriksaan klinis
c. Pengobatan
d. Pencegahan dan tata laksana diare
1.6 LANDASAN HUKUM
1. Permenkes No 1216/MENKES/SK/XI/2001
2. Undang – undang no 36 tentang kesehatan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN DAN FASILITAS

2.1 Kualifikasi SDM


Upaya penanggulangan penyakit diare dilaksanakan oleh penanggung jawab
upaya diare dibawah koordinasi program penanggulangan penyakit yang ada di
puskesmas.
Penanggung jawab upaya diare di Puskesmas Teluk Pucung memiliki
kompetensi sebagai berikut :

No SDM Kompetensi Ijazah dan kompetensi tambahan

1. Penanggung Jawab Upaya a. DIII Kebidanan


P2 Diare b. Pelatihan BBLR

2.2 Tugas Dan Kewenangan


Penanggung jawab upaya P2 Diare bertanggung jawab dan mengkoordinir semua
kegiatan yang berhubungan dengan penyakit diare.
2.3 Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan upaya P2 Diare yang dilaksanakan di Puskesmas Teluk Pucung adalah :
No Upaya Kegiatan dalam Kegiatan Luar Pelaksana Kegiatan
Gedung Gedung
1 P2 Diare 1. Penemuan kasus 1. Penemuan Penanggung jawab
baru (deteksi dini) penderita diare upaya P2 diare,
pada paien rawat baru Dokter Umum, dan
jalan 2. Pemeriksaan dan petugas kesehatan
2. Pemeriksaan dan diagnosis diare lain.
diagnosis diare 3. Pemantauan
3. Pemantauan pengobatan diare
pengobatan diare 4. Penyuluhan
4. Penyuluhan dan kepada individu,
konseling keluarga, dan
5. Rujukan masyarakat
6. Pencatatan dan 5. Rujukan
pelaporan 6. pencatatan dan
pelaporan.
2.4 Pengaturan Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan yang telah disusun kemudian disosialisasikan melalui pertemuan
mini lokakarya puskesmas, mini lokakarya lintas sektor, media komunikasi dan
distribusi langsung kepada sasaran program. Adapun jadwal kegiatan sebagai berikut
UPAYA JENIS JADWAL KEGIATAN
LOKASI
KESEHATAN KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGST SEP OKT NOV DES

kunjungan
rumah RW RW RW RW RW RW RW RW RW
kasus diare 1
RW
Upaya 2 4 1 2 1 4 3 2
Pencegahan dehidrasi 1
dan
pengendalian
penyakit
Puasa
menular
diare .

2.5 Ruangan
Di puskesmas Teluk Pucung untuk pemeriksaan pasien diare pada anak <5th
dilakukan di Ruang MTBS, pada usia 5-<60 th di Ruang poli umum, sedangkan usia
>60 th di R. Poli Lansia

R. periksa R.Bersalin

Kamar
mandi px
Ruang tunggu

Kamar
mandi
petugas
Ruang petugas

Dapur
BAB 3
TATA LAKSANA PROGRAM P2 DIARE

3.1 PENEMUAN PASIEN


A. Penemuan pasien secara pasif (sukarela)
Pasien yang ditemukan karena datang ke puskesmas atau pelayanan
kesehatan atas kemauan sendiri atau saran dari orang lain
B. Penemuan pasien secara aktif
1. Pemeriksaan kontak
 Penemuan pasien dengan cara melakukan kunjungan kerumah pasien
yang baru ditemukan (kasus indeks)
 Kegiatan ini memerlukan biaya yang rendah tapi memiliki efektivitas
yang tinggi, jadi wajib dilaksanakan
 Sasarannya adalah pasien anggota keluarga dan tetangga sekitar.
 Tujuannya adalah penemuan kasus secara dini dan meningkatkan
kesadaran anggota keluarga agar pengobatan dini berjalan dengan baik
 Pelaksanaannya segera setelah ditemukan pasien baru
 Kegiatan yang dilakukan meliputi pemeriksaan fisik dan konseling
2. Rapid Village Survey (RVS)
 Sasarannya adalah kelompok potensial masyarakat desa/kelurahan
atau unit yang lebih kecil yaitu dusun
 Tujuannya adalah meningkatkan kedadaran dan partisipasi masyarakat
desa dalam penemuan kasus diare secara dini di lingkup desa atau
dusun
3. Chase survey
 Penemuan kasus secara aktif dengan mengunjungi wilayah tertentu
berdasarkan informasi dari berbagai sumber tentang adanya kasus
diare di suatu willayah
 Kegiatan meliputi pemeriksaan pasien diare dan penyuluhan
masyarakat di wilayah tersebut
3.2 REHABILITASI
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi:
a. Memperbaiki system rujukan
b. Memfasilitasi akses kepada panyedia alat bantu
c. Memfasilitasi klien dan keluarga untuk pengobatan diare secara dini.
d. Melakukan sosialisasi tentang diare dan bahaya diare
e. Menyediakan dan memfasilitasi klien yang memerlukan konseling
3.3 PENGELOLAAN LOGISTIK
Pengelola program mengajukan permintaan keperluan pasien ke dinas kesehatan
lamongan berupa ;
a. Dukumen pendukung (Buku kohort penderita , leafleat , poster )
b. obat
3.4 PROMOSI PENGENDALIAN PENYAKIT DIARE DAN KONSELING PASIEN
DIARE
A. Pengertian
Promosi pengendalian penyakit diare adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh dan bersama
masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri dalam upaya pengendalian
penyakit diare serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya
masyarakat.
Konseling diberikan untuk membantu masyarakat dalam membuat
keputusan yang tepat dalam menghadapi masalah yang timbul akibat penyakit
diare
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan dan merubah sikap dan tindakan pasien,
keluarga dan masyarakat untuk mendukung upaya pengendalian diare
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan pasien, keluarga dan masyarakat tentang
penyakit diare, pengobatan, dan pencegahannya
2. Meningkatkan dukungan lintas sektor dalam promosi P2 diare
C. Sasaran
1. Pasien diare
Diberi penjelasan tentang:
a. Penyakit diare dan tanda-tandanya
b. Pentingnya berobat
2. Keluarga pasien
3. Masyarakat
3.5 PENCATATAN DAN PELAPORAN
A. Pencatatan
Pencatatan di puskesmas menggunakan formulir sebagai berikut
1. Kartu penderita
Informasi yang ada dalam kartu penderita meliputi:
a. Nomer register pasien
b. Identitas pasien
c. Klasifikasi penyakit diare
d. Cara penemuan
e. Riwayat penyakit sebelumnya
f. evaluasi pengobatan diare
3.6 MONITORING DAN EVALUASI
Indikator yang dipakai untuk monitoring dan evaluasi program pengendalian diare
adalah sebagai berikut:
A. Indikator utama
1. Angka penemuan kasus baru (CDR : Case Detection Rate)
Adalah jumlah kasus baru yang ditemukan pada periode satu tahun per
100.000 penduduk.
Rumus:
Jumlah kasus yang baru ditemukan pada periode satu tahun

X 100.000
Jumlah penduduk pada tahun yang sama
BAB 4
TATA LAKSANA PASIEN DIARE

A. DIAGNOSIS DAN KLASIFIKASI


B. Diagnosis Diare
Diagnosis penyakit diare hanya dapat didasarkan pada penemuan tanda utama
(cardinal sign), yaitu: Buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan
konsistensi lain dari biasanya.
C. Klasifikasi diare
Klasifikasi penyakit diare menurut WHO
a.diare tanpa dehidrasi
b.diare dengan dehidrasi ringan/sedang
c,diare dengan dehidrasi berat
1. PEMERIKSAAN KLINIS
A. Pemeriksaaan
1. Anamnesis meliputi:
a. Nama, alamat, dan daerah asal
b. Keluhan pasien
c. Riwayat penyakit lain/sebelumnya
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan TTV
b. Pemeriksaan tanda-tanda dehidrasi
2. PENGOBATAN
A. Tujuan pengobatan
Tujuan pengobatan diare adalah:
1. Memutus rantai penularan
2. Menyembuhkan penyakit penderita
3. Mencegah terjadinya dehidrasi atau mencegah bertambah parahnya
penyakit diare
B. Pengobatan Diare
a. Penderita di sarankan untuk meminum banyak cairan selama diare masih
berlangsung.
b. Pemberian oralit untuk menghindari dehidrasi
c. Pemberian Zinc pada balita
d. Pemberian obat diare bila d perlukan
e. Pemerksaan laboratorium tinja untuk memgetahui penyebab diare
C. Cara mencegah Diare
a. Mencuci tangan sebelum dan setelah makan
b. Menjauhi makanan dan minuman yang di ragukan kebersihannya
c. Utamakan bahan makanan yang segar

BAB V
LOGISTIK

A. Manajemen Logistik
Penanggung jawab upaya merencanakan logistik kebutuhan kegiatan meliputi jenis
dan jumlah yang diperlukan. Di dalam merencanakan logistik penanggung jawab bisa
merencanakan bersama sama dengan pelaksana upaya dan diusulkan pada tim
perencana puskesmas.
B. Jenis-Jenis Logistik
1. Alat tulis
2. Alat kesehatan
3. Bahan habis pakai
4. Materi kegiatan : brosur, liflet, lembar balik, lembar kuesioner dan handout
5. LCD dan Laptop
6. Makan minum untuk kegiatan kelas
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN/PASIEN

A. Keselamatan Sasaran Program/ Pasien


Pelaksanaan pelayanan UKM diselenggarakan dengan senantiasa
memperhatikan keselamatan pasien/ sasaran program melalui mekanisme pelaporan
sesuai dengan Indeks Keselamatan Pasien (IKP) yang telah ditetapkan.
Mutu pelayanan kesehatan adalah kinerja yang menunjuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan
kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik
profesi yang telah ditetapkan
B. Risiko yang mungkin terjadi pada sarana pelayanan upaya penanggulangan
penyakitdiare
adalah:
1. Risiko yang terkait dengan pelayanan sasaran/ pasien
2. Risiko yang terkait dengan sarana dan prasarana
3. Risiko financial
4. Risiko lain (yang lain, misalnya yang terkait dengan penggunaan kendaraan/alat
transportasi, misalnya ambulans, vans, sepeda motor dsb)
Untuk mencegah terjadinya kasus diatas maka pelayanan puskesmas dalam
melaksanakan pelayanannya harus senantiasa memperhatikan Keselamatan pasien
(patient safety). Upaya Keselamatan Pasien adalah reduksi dan meminimalkan
tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan kesehatan sebisa mungkin melalui
praktik yang terbaik untuk mencapai luaran klinis yang optimum.

C. Sasaran Keselamatan Sasaran/ Pasien meliputi :


1. Ketepatan identifikasi sasaran/ pasien;
2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat sasaran/ pasien
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan;
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

A. Keselamatan Kerja
Puskesmas merupakan tempat kerja yang mempunyai resiko kesehatan maupun
penyakit akibat kecelakaan kerja. Oleh karena itu petuga puskesmas tersebut mempunyai
resiko tinggi karena sering kontak dengan agent penyakit menular, dengan darah dan
cairan tubuh maupun tertusuk jarum suntik bekas yang mungkin dapat berperan sebagai
transmisi beberapa penyakit seperti hepatitis B, HIV AIDS dan juga potensial sebagai
media penularan penyakit yang lain.

B. Tujuan Keselamatan Kerja


1) Meningkatnya kemampuan tenaga puskesmas memecahkan masalah
sekehatan kerja diwilayah kerja puskesmas. Teridentifikasinya permasalahan
kesehatan kerja dilingkungan Puskesmas
2) Teridentifikasi potensi masyarakat diwilayah kerja puskesmas kawasan
3) Terlaksananya pelayanan kesehatan kerja yang berkualitas.
4) Terselenggaranya kemitraan dengan para pengandil dalam pelayanan
5) Terselenggaranya koordinasi lintas program dan lintas sector

C. Strategi Keselamatan Kerja


1) Melindungi petugas dari setiap kecelakaan kerja yang mungkin timbul dari
pekerjaan dan lingkungan kerja.
2) Membantu petugas menyesuaikan diri dengan pekerjaannya.
3) Memelihara atau memperbaiki keadaan fisik, mental, maupun sosial
4) Pakai APD pada tindakan tertentu
5) Senantiasa melaksanakan pelayanan sesuai dengan SOP

D. Pengelolaan Kesehatan Petugas


Pelaksanaan pelayanan UKM di Puskesmas Teluk Pucung diselenggarakan dengan
senantiasa memperhatikan keselamatan kerja tenaga kesehatan.

E. Pencatatan dan Pelaporan


Semua kejadian yang berkaitan dengan keselamatan kerja di catat dan dilaporkan
kepada pimpinan
BAB VIII
PENGENDALI MUTU

A. Pengendali Mutu Upaya Program Diare


Pengendalian mutu dilaksanakan dengan cara menentukan sasaran mutu yang
ditetapkan berdasarkan standart kinerja/ standart pelayanan minimal yang meliputi
indikator penyelenggaraan upaya puskesmas.
Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan sasaran, hak
dan kewajiban sasaran, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.

B. Tujuan Pengendali Mutu Upaya Program Diare


1) Terwujudnya pelayanan berkualitas
2) Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan di
puskesmas
3) Untuk meningkatkan cakupan pelayanan

C. Jenis Kegiatan Pengendali Mutu Upaya Program Diare


1) Melaksanakan kegiatan sesuai rencana kerja tahunan program Diare
2) Pelaksanaan kegiatan berdasarkan SOP
3) Menentukan sasaran mutu upaya program diare
4) Audit Internal
BAB IX
PENUTUP

Pedoman ini sebagai acuan bagi karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait
dalam pelaksanaan upaya penanggulanan penyakit diare dengan tetap memperhatikan
prinsip proses pembelajaran dan manfaat.

Keberhasilan kegiatan upaya penanggulangan penyakit diare tergantung pada


komitmen yang kuat dari semua pihak terkait dalam upaya meningkatkan kemandirian
masyarakat dan peran serta aktif masyarakat dalam bidang kesehatan.

You might also like