You are on page 1of 10

Hakim AL & Sari A /Jurnal

JurnalIlmu
Ilmu Kesehatan
Kesehatan Masyarakat.
Masyarakat. 2023; 1212
2023; (4):(4):
320-329
320-329

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat


(The Public Health Science Journal)

Journal Homepage: http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm

Determinan Perilaku "CERDIK" dalam Pencegahan


Hipertensi pada Wanita Usia Subur

Achmad Lukman Hakim1*, Agustina Sari2


1
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Indonesia Maju,
Jakarta
2
Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan, Fakultas Vokasi, Universitas Indonesia Maju, Jakarta

Abstrak
Pencegahan penyakit hipertensi pada wanita usia subur harus ditekan dan dihentikan, sehingga wanita tersebut pada saat
hamil nanti tidak termasuk kedalam kategori kehamilan risiko tinggi. Salah satu bentuk pencegahan hipertensi pada
Wanita usia subur adalah dengan menerapkan perilaku CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap
rokok, Rajin beraktivitas fisik, Diet yang sehat dan seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui determinan yang mempengaruhi perilaku CERDIK dalam upaya pencegahan hipertensi pada
wanita usia subur. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia
subur yang berada di wilayah Kota Depok Jawa Barat sebanyak 320.067 orang. Berdasarkan perhitungan sampel
menggunakan rumus Slovin, diperoleh jumlah sampel sebanyak 400 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
multistage sampling, instrumen penelitian berupa kuesioner, dan analisis data menggunakan analisis multivariat. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa determinan perilaku CERDIK dalam upaya pencegahan hipertensi pada wanita usia
subur adalah pengetahuan, sikap, literasi kesehatan, dan motivasi (nilai p < 0,05). Perilaku CERDIK perlu ditingkatkan
untuk mencegah wanita usia subur mengalami kejadian hipertensi.
Kata Kunci: Hipertensi, Perilaku CERDIK, Wanita usia subur

Abstract
Prevention of hypertension in women of childbearing age must be suppressed and stopped, so that during pregnancy these women
were not included in the category of high-risk pregnancies. One form of prevention of hypertension in women of childbearing age
is to implement SMART behavior, namely periodic health checks, get rid of cigarette smoke, be diligent in physical activity, have a
healthy and balanced diet, get enough rest and manage stress. The research objective was to determine the determinants that
influence CERDIK behavior in an effort to prevent hypertension in women of childbearing age.This type of quantitative research
with cross-sectional design.The study population was all women of childbearing age in the Depok City area of West Java, totaling
320,067 people. Based on sample calculations using the Slovin formula, a total sample of 400 respondents was obtained. The
sampling technique used multistage sampling, the research instrument was a questionnaire, and data analysis used multivariate
analysis.The results of this study showed that the determinants of CERDIK behavior in efforts to prevent hypertension in women
of childbearing age include: knowledge, attitude, health literacy, and motivation (p-value< 0.05). CERDIK behavior needs to be
improved to prevent women of childbearing age from experiencing hypertension.
Keywords: Hypertension, CERDIK Behavior,Women of Childbearing Age

Korespondensi*: Achmad Lukman Hakim, Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Indonesia Maju, Jl. Harapan No.50, Lentang Agung, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, E-mail: achmadlukmanhakim@gmail.com

https://doi.org/10.33221/jikm.v12i04.2243
320 : 23 Juni 2023
Received : 28 November 2022 / Revised : 16 Mei 2023 / Accepted
Copyright @ 2023, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, p-ISSN: 2252-4134, e-ISSN: 2354-8185
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

Pendahuluan satunya adalah dengan menerapkan perilaku


Prevalensi hipertensi terus mengalami CERDIK. CERDIK merupakan akronim
peningkatan, dimana sekitar 25% dari dari Cek kesehatan secara berkala,
seluruh penduduk dunia mengalami Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas
hipertensi, dan diperkirakan akan naik fisik, Diet yang sehat dan seimbang,
menjadi 29% pada tahun 2025.1 Hipertensi Istirahat yang cukup dan Kelola stres.
dapat terjadi pada wanita usia subur (19-45 Tujuan dari program ini yaitu meningkatkan
tahun), karena pada masa ini sering terjadi status kesehatan, meningkatnya upaya
perubahan hormon estrogen. Penyakit peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat,
hipertensi pada wanita usia subur tidak menurunkan kematian, serta upaya untuk
menimbulkan keluhan langsung, namun memonitoring dan mendeteksi sedini
peningkatan tekanan darah dalam jangka mungkin terhadap faktor-faktor risiko dari
waktu yang lama dengan penderita penyakit tidak menular yang terjadi di
hipertensi tidak melakukan perilaku hidup masyarakat.7,8
sehat dapat mengakibatkan komplikasi Banyak literatur sebelumnya yang
penyakit seperti hipertrofi ventrikel kiri, menyebutkan kegiatan-kegiatan yang
disfungsi diastolik, gagal jantung, berhubungan dengan perilaku CERDIK
peningkatan kekakuan arteri, diabetes, gagal meningkatkan pencegahan hipertensi seperti
ginjal kronis, penyakit kardiovaskular, pola makan yang sehat, tidak merokok,
infark miokard, ensefalopati dan kejang meningkatkan aktivitas fisik, hingga
pada kondisi hipertensi dalam kehamilan.2 pengelolaan stres dengan baik. Semua
Hipertensi selama kehamilan dapat kegiatan tersebut memberikan pengaruh
dikaitkan dengan aborsi, persalinan terhadap penurunan kejadian hipertensi.
prematur, hambatan pertumbuhan janin, Selain itu kegiatan-kegiatan yang
plasenta abruption, bahkan bisa berhubungan dengan perilaku CERDIK juga
mengakibatkan morbiditas/ mortalitas.3 memiliki kelebihan untuk menciptakan
Oleh karena itu, pencegahan penyakit masyarakat yang selalu berperilaku hidup
hipertensi yang terjadi pada wanita usia sehat sebagai awal dari pencegahan
subur menjadi penting.4 hipertensi.9
Hipertensi menempati urutan nomor Penelitian yang dilakukan oleh
satu dari sepuluh besar penyakit terbanyak Hariawan H & Fepbrianti D, menyebutkan
pada pasien rawat jalan Puskesmas dan bahwa perilaku CERDIK efektif dalam
urutan ketujuh dari sepuluh penyakit peningkatan perilaku pencegahan dan
terbanyak pada pasien rawat inap rumah pengendalian penyakit tidak menular baik
sakit di Kota Depok tahun 2020. Dari tahun dari segi kognitf, sikap, maupun
2017 sampai tahun 2020, penyebab keterampilan. Sedangkan penelitian lainnya
kematian ibu di Kota Depok disebabkan menyebutkan bahwa keberhasilan
oleh perdarahan, hipertensi dalam pelaksanaan program pemerintah
kehamilan, infeksi, gangguan sistem “CERDIK” di lapangan dalam pengendalian
peredaran darah dan penyakit penyerta. penyakit tidak menular, sehingga
Penyebab paling tinggi kematian ibu di Kota disimpulkan program CERDIK efektif
Depok disebabkan oleh hipertensi pada dalam meningkatkan pengendalian penyakit
masa kehamilan.5 tidak menular.10
Pencegahan hipertensi dapat Penelitian yang dilakukan oleh Goa
dilakukan dengan merubah perilaku sesuai MY & Marla MP, menunjukkan bahwa
dengan instruksi tenaga kesehatan agar sebagian besar responden memiliki perilaku
tekanan darah dapat terkontrol dengan baik.6 pencegahan hipertensi pada wanita usia
Program penanggulangan hipertensi oleh subur (19-45 tahun) dalam kategori baik.
pemerintah dalam hal ini Kementerian Hal ini dibuktikan dengan sebagian besar
Kesehatan Republik Indonesia, salah responden mampu menjawab pertanyaan

321
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

pada kuesioner.11 Penelitian yang dilakukan usia subur yang berada di Kota Depok, Jawa
oleh Sari LM & Ardianto AJ, diperoleh hasil Barat sebanyak 320.067 orang. Berdasarkan
menunjukkan bahwa ada hubungan antara perhitungan sampel menggunakan rumus
tingkat pengetahuan, sikap, literasi Slovin, diperoleh jumlah sampel sebanyak
kesehatan, dan motivasi dengan perilaku 400 responden. Teknik pengambilan sampel
CERDIK penderita hipertensi di masa menggunakan multistage sampling, dimana
pandemi COVID-19. Disimpulkan bahwa semua sampel dibagi menjadi 10 kecamatan,
pengetahuan, sikap, literasi kesehatan, dan dan setiap kecamatan dilakukan acak
motivasi penderita hipertensi dapat sederhana untuk mewakili populasi yang
meningkat dan dapat mengubah gaya hidup dijadikan sebagai sampel penelitian.
dan dapat meningkatkan perubahan perilaku Sebaran sampel terdiri dari Kecamatan Beji
CERDIK sehingga derajat kesehatan sebanyak 34 responden, Kecamatan
meningkat secara optimal di masa pandemi Pancoran Mas sebanyak 53 responden,
COVID-19.12 Kecamatan Cipayung sebanyak 34
Penelitian ini akan membahasa lebih responden, Kecamatan Cimanggis sebanyak
jauh faktor-faktor apa saja yang 49 responden, Kecamatan Sukmajaya
mempengaruhi terjadinya perilaku CERDIK sebanyak 59 responden, Kecamatan
dan menfokuskan pada penyakit hipertensi Cilodong sebanyak 30 responden,
dan subjek Wanita usia subur, berbeda Kecamatan Limo sebanyak 19 responden,
dengan penelitian sebelumnya yang bersifat Kecamatan Cinere sebanyak 21 responden,
umum yaitu pada penyakit tidak menular, Kecamatan Tapos sebanyak 49 responden,
serta penelitian ini akan menggunakan Kecamatan Sawangan sebanyak 30
metode penelitian yang berbeda. Penelitian responden, dan Kecamatan Bojongsari
ini juga diharapkan dapat memberikan sebanyak 22 responden. Kriteria inklusi
informasi bahwa program CERDIK dapat penelitian terdiri dari wanita usia subur yang
dijadikan sebagai alat untuk pencegahan berada di wilayah Kota Depok Jawa Barat
penyakit tidak menular seperti hipertensi. dan bersedia menjadi responden.
Jadi dapat menjadi penguat bagi peneliti Data yang digunakan dalam penelitian
bahwa perlu dilakukan penelitian lebih ini adalah data primer, diperoleh dari
lanjut terkait perilaku CERDIK dalam upaya instrumen penelitian berupa kuesioner yang
pencegahan hipertensi pada wanita usia telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
subur. Hasil tersebut diperoleh pada variabel
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengetahuan ada 15 butir pertanyaan yang
determinan perilaku CERDIK dalam upaya valid dan reliabel, variabel sikap ada 14 butir
pencegahan hipertensi pada wanita usia pertanyaan yang valid dan reliabel, variabel
subur dan menguraikan variabel-variabel literasi kesehatan ada 12 butir pertanyaan
yang mempengaruhi perilaku CERDIK yang valid dan reliabel, variabel motivasi
dalam upaya pencegahan hipertensi pada diri ada 13 butir pertanyaan yang valid dan
wanita usia subur. Penelitian ini difokuskan reliabel, dan variabel perilaku CERDIK ada
pada bidang kesehatan masyarakat, 15 butir pertanyaan yang valid dan reliabel.
khususnya dalam pencegahan penyakit Analisis data menggunakan analisis
hipertensi. multivariat dengan uji hipotesis Regresi
Linier Berganda. Analisis multivariat
Metode tersebut dilakukan uji asumsi untuk menuju
Jenis penelitian yang digunakan ke tahap Uji Regresi Linier Berganda,
adalah penelitian kuantitatif dengan desain diantaranya asumsi normalitas, asumsi
potong lintang. Penelitian dilaksanakan di homocedacity, asumsi multicollinearity,
wilayah Kota Depok Jawa Barat pada bulan asumsi linieritas, dan asumsi independensi.
Mei sampai dengan November 2022. Berdasarkan hasil uji asumsi, diperoleh
Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita seluruh hasil memenuhi ke tahap Uji Regresi

322
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

Linier Berganda. Penelitian ini telah dengan nilai minimal 19 dan maksimum
dinyatakan layak oleh Komisi Etik 60,00 (Tabel 2).
Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia Hasil analisis korelasi antara variabel
Maju No. independen, yaitu pengetahuan, sikap,
1650/Sket/Ka-Dept/RE/UIMA/VIII/2022. literasi kesehatan, dan motivasi dengan
perilaku CERDIK, ditemukan bahwa semua
Hasil variabel berhubungan signifikan secara
Gambaran tentang karakteristik statistik (nilai p < 0,05). Selain itu, diperoleh
responden dalam penelitian ini yang juga nilai r dari semua variabel independen
meliputi umur, pendidikan, dan pekerjaan yang menunjukkan hubungan yang kuat (0,5
pada responden bisa dilihat pada tabel 1. < nilai r < 1) dan arah hubungan yang linier
Pada karakteristik responden, positif (nilai r = positif), yang berarti
mayoritas responden berusia antara 31-40 semakin tinggi pengetahuan, sikap, lietrasi
tahun sebanyak 225 responden (56,3%), Kesehatan, dan motovasi wanita usia subur
berpendidikan SMA sebanyak 259 maka akan semakin baik juga perilaku
responden (64,8%), dan bekerja sebagai ibu CERDIK (Tabel 3).
rumah tangga sebanyak 215 responden
(53,8%) (Tabel 1). Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabel pengetahuan memiliki skor
rata-rata jawaban responden sebesar 11,89 Karakteristik Kategori n %
dengan nilai minimal 5 dan maksimal 15. Umur 18-30 Tahun 175 43,8
31-40 Tahun 225 56,3
Variabel sikap memiliki skor rata-rata Pendidikan SMP 45 11,3
jawaban responden sebesar 45,05 dengan SMA 259 64,8
nilai minimal 15 dan maksimal 56. Variabel Diploma 79 19,8
literasi kesehatan memiliki skor rata-rata Sarjana 17 4,3
jawaban responden sebesar 37,25 dengan Pekerjaan Ibu Rumah 215 53,8
nilai minimal 12 dan maksimal 48,00. Tangga
Pegawai Swasta 90 22,5
Variabel motivasi memiliki skor rata-rata
Wiraswasta 55 13,8
jawaban responden sebesar 41,20 dengan Pegawai Negeri 40 10,0
nilai minimal 13 dan nilai maksimal 52. Sipil
Variabel perilaku CERDIK memiliki skor
rata-rata jawaban responden sebesar 50,76

Tabel 2. Deskriptif Statistik Jawaban Responden

Nilai Rentang Nilai Nilai Standar


Variabel Penelitian Rerata
Tengah Kuesioner Minimal Maksimal Deviasi
Pengetahuan 11,89 13 0-15 5 15 2,09
Sikap 45,05 47 14-56 15 56 8,93
Literasi Kesehatan 37,25 38 12-48 12 48 7,33
Motivasi 41,20 43 13-52 13 52 7,20
Perilaku CERDIK 50,76 52 15-60 19 60 7,27

Tabel 3. Hasil Analisis Korelasi

Variabel Nilai p Nilai r Arah Hubungan


Pengetahuan dengan Perilaku CERDIK 0,000 0,609 Linier positif
Sikap dengan Perilaku CERDIK 0,000 0,734 Linier positif
Literasi Kesehatan dengan Perilaku CERDIK 0,000 0,817 Linier positif
Motivasi dengan Perilaku CERDIK 0,000 0,858 Linier positif

323
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

Tabel 4. Hasil Uji T pada Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Nilai
Model Coefficients Coefficients Nilai p
t-hitung
B Std. Error Beta
1 (Constant) 9,865 1,042 9,465 0,000
Pengetahuan 0,545 0,091 0,157 6,003 0,000
Sikap 0,141 0,026 0,173 5,507 0,000
Literasi Kesehatan 0,272 0,038 0,274 7,219 0,000
Motivasi 0,435 0,040 0,431 10,760 0,000

Tabel 5. Hasil Uji F pada Regresi Linier Berganda

Model Sum of Squares df Mean Square F Nilai p


1 Regression 17221,870 4 4305,467 439,382 0,000
Residual 3870,568 395 9,799
Total 21092,438 399

Tabel 6. Nilai R-Square

Adjusted R Std. Error of the


Model R R-Square Durbin-Watson
Square Estimate
1 0,904 0,816 0,815 3,13032 2,141

Untuk analisis multivariat penelitian, (Tabel 4).


dilakukan analisis melalui uji asumsi untuk Berdasarkan tabel 4 juga diperoleh
menuju ke tahap uji regresi linier berganda. bentuk persamaan regresi linear berganda
Hasil uji asumsi diperoleh bahwa seluruh uji sebagai berikut:
asumsi telah terpenuhi, yaitu asumsi Perilaku CERDIK = 9,865 + 0,545
normalitas, asumsi homocedacity, asumsi (Pengetahuan) + 0,141 (Sikap) + 0,272
multicollinearity, asumsi linieritas, dan (Literasi Kesehatan) + 0,435 (Motivasi)
asumsi independiensi. Makan analisis data Dari persamaan di atas dapat diartikan
dapat dilanjutkan ke tahap analisis bahwa :
multivariat menggunakan uji hipotesis 1. Jika pengetahuan bernilai 0 (nol), sikap
Regresi Linier Berganda. bernilai 0 (nol), sikap bernilai 0 (nol), dan
Uji t dilakukan untuk mengetahui motivasi bernilai 0 (nol), maka perilaku
apakah variabel independen secara CERDIK bernilai positif 9,865.
individual (parsial) mempengaruhi variabel 2. Jika pengetahuan bernilai 1 (satu), sikap
dependen. Uji t digunakan untuk menguji bernilai 1 (satu), literasi kesehatan
signifikansi konstanta dari setiap variabel bernilai 1 (satu), dan motivasi bernilai 1
independen, apakah pengetahuan, sikap, (satu), maka perilaku CERDIK bernilai
literasi kesehatan, dan motivasi benar-benar positif 11,258.
berpengaruh secara parsial terhadap Uji F dapat menunjukkan apakah
dependennya yaitu perilaku CERDIK. semua variabel bebas dimasukkan dalam
Berdasarkan hasil uji t, dapat disimpulkan model mempunyai pengaruh secara
bahwa variabel pengetahuan (nilai p = bersama-sama (simultan) terhadap variabel
0,000; nilai t-hitung = 6,003), sikap (nilai p terikat. Hasil pengolahan data terhadap uji F
= 0,000; nilai t-hitung = 5,507), literasi secara simultan dihasilkan nilai F-hitung
Kesehatan (nilai p = 0,000; nilai t-hitung = sebesar 439,382 dan nilai p = 0,000. Hal ini
7,219), dan motivasi (nilai p = 0,000; nilai menunjukkan variabel pengetahuan, sikap,
t-hitung = 10,760) berpengaruh positif dan literasi kesehatan, dan motivasi secara
signifikan terhadap perilaku CERDIK bersama-sama (simultan) memiliki

324
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

pengaruh positif dan signifikan terhadap berperilaku. Pengetahuan merupakan salah


perilaku CERDIK (Tabel 5). satu faktor memicu terjadinya perilaku.
Selanjutnya untuk melihat seberapa Pengetahuan akan semakin berkembang
besar pengaruh dapat dilihat pada tabel 6. karena manusia memiliki kemampuan untuk
Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa nilai berfikir dan mempunyai rasa ingin tahu yang
R-Square sebesar 0,816, artinya 81,6% tinggi. Akan tetapi keingintahuan yang erat
perilaku CERDIK dipengaruhi oleh memerlukan cara yang sistematis sehingga
pengetahuan, sikap, literasi kesehatan, dan memperoleh sebuah pengetahuan.15
motivasi, sedangkan sisanya sebesar 18,4% Peningkatan pengetahuan akan berpengaruh
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain atau terhadap derajat kesehatan dalam diri
variabel lain di luar model, yang tidak individu yang berdasarkan kesadaran dan
diteliti sebagaimana teorinya. kemauan individu untuk mencegah suatu
penyakit.16
Pembahasan Pengetahuan dapat meningkatkan
Hasil penelitian ini menunjukkan pencegahan terjadinya stroke dengan
bahwa terdapat hubungan yang kuat dan perawatan hipertensi. Pengetahuan menjadi
positif antara variabel pengetahuan dengan kebutuhan mendasar dalam upaya
perilaku CERDIK dalam pencegahan meningkatkan perilaku pencegahan
hipertensi pada wanita usia subur di Kota komplikasi hipertensi. Kurangnya
Depok Jawa Barat. Penelitian lain pengetahuan tentang komplikasi hipertensi
menunjukkan bahwa hubungan tingkat dapat mempengaruhi perilaku pencegahan
pengetahuan dengan perilaku pencegahan komplikasi hipertensi yang diakibatkan oleh
terjadinya komplikasi hipertensi yang saling perubahan gaya hidup, mengkonsumsi
mempengaruhi. Terdapat hubungan makanan yang tinggi lemak, merokok, dan
tindakan pencegahan komplikasi hipertensi cemas yang berlebihan.17
antara penderita yang berpengetahuan Hasil analisis korelasi pada penelitian
rendah dan penderita yang berpengetahuan ini menunjukkan adanya hubungan yang
tinggi. Penelitian tersebut menyatakan kuat dan berpola positif antara variabel sikap
bahwa perilaku pencegahan dipengaruhi dengan perilaku CERDIK dalam
oleh pengetahuan, semakin baik pencegahan hipertensi pada wanita usia
pengetahuan yang dimiliki maka perilaku subur. Hasil penelitian ini didukung oleh
pencegahan juga semakin baik.13 Hal ini penelitian lainnya yang menunjukkan
dapat dimaknai bahwa dengan pengetahuan adanya hubungan sikap dengan perilaku
yang berbeda dapat melakukan tindakan pencegahan hipertensi yang menyebutkan
pencegahan komplikasi hipertensi yang hubungan dalam upaya pencegahan. Hasil
berbeda pula. Dimana jika individu penelitian menujukan bahwa sikap
berpengetahuan yang baik akan berpengaruh responden secara signifikan berhubungan
juga terhadap perilaku pencegahan dengan perilaku pencegahan hipertensi.
terjadinya hipertensi yang baik, karena jika Sikap sebagai respon terhadap penyakit
individu berpengetahuan dengan baik maka hipertensi memiliki kepercayaan, emosional
akan terjadi peningkatan perilaku kesehatan yang kencenderungan untuk berniat
dalam diri seseorang untuk mengatasi bertindak menjadikan respon terhadap
pencegahan pada hipertensi.14 pencegahan yang berfokus pada
Perilaku merupakan gabungan segala pengendalian pola makan, mengontrol
faktor yang saling berinteraksi. Interaksi ini tekanan darah secara rutin, dan olahraga.
sangat kompleks yang menyebabkan Stimulus yang diterima menjadikan
seseorang tidak menyadari telah responden memiliki niat untuk bertindak
mengaplikasikan perilaku tertentu. Sebelum dan melakukan pencegahan dengan
mengubah perilaku individu, penting untuk merespon secara positif.18
mengetahui alasan seseorang dalam Selain itu, penelitian lain

325
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

menyebutkan bahwa sikap terhadap upaya dan positif antara literasi kesehatan dengan
pencegahan komplikasi hipertensi perilaku CERDIK dalam pencegahan
menunjukkan respon yang positif dan hipertensi pada wanita usia subur. Hasil
hubungan yang signifikan secara statistik penelitian ini sejalan dengan penelitian
terhadap pencegahan komplikasi hipertensi lainnya, yang menyebutkan adanya
di Puskesmas Sangkrah Surakarta. hubungan literasi Kesehatan atau health
Penelitian tersebut, mendukung sikap literacy terhadap perilaku CERDIK pada
dengan komitmen pencegahan tersier penderita hipertensi di masa pandemi
penyakit hipertensi menujukan bahwa sikap COVID-19.21 Di masa pandemi COVID-19
terbukti berhubungan secara signifikan ini, di masyarakat terjadi kekhawatiran
dengan komitmen pencegahan tersier untuk memeriksakan kesehatannya ke
penyakit hipertensi dengan sikap positif pelayanan kesehatan sehingga berbagai
meningkatkan komitmen yang lebih baik macam penyakit tidak dapat dikontrol
dibandingkan dengan penderita hipertensi dengan baik, seperti hipertensi dan diabetes
yang memiliki sikap negatif pada melitus yang diketahui dapat memperberat
pencegahan tersier penyakit hipertensi.19 kondisi seseorang yang terpapar COVID-19.
Sikap memiliki empat tahapan, sikap Oleh karena itu, pemerintah membuat
sebagai penerimaan dengan memiliki rasa program melalui puskesmas yaitu dengan
ingin diterima, respon yang diterima manajemen perilaku CERDIK untuk
tergantung negatif atau positif yang dapat mencegah hal tersebut. Hal ini efektif dan
mempengaruhi tangung jawab bermanfaat untuk meningkatkan derajat
menyelesaikan. Sikap berhubungan dengan kesehatan.22
upaya pencegahan dikarenakan hasil Pada penelitian ini, didapat
menujukan upaya penerimaan dari respon kesimpulan bahwa kekhawatiran
verbal yang dilakukan. Kondisi ini masyarakat berkurang. Hal ini dikarenakan
dikarenakan penyakit hipertensi yang sudah aktifnya para tenaga kesehatan dalam
lama diderita yang selanjutnya menjadikan memberikan promosi kesehatan pada
reponden lebih selektif dalam upaya masyarakat. Selain itu, penderita hipertensi
pencegahan.18 juga aktif dalam mencari literasi kesehatan
Peranan sikap dengan menujukan khususnya tentang manajemen hipertensi.
pencegahan hipertensi menghasilkan reaksi Semakin tepat informasi, motivasi dan
positif terhadap niat untuk menghindari kemampuan seseoarang dalam mengakses,
faktor pencetus terjadinya peningkatan memahami, dan menggunakan informasi
tekanan darah. Hal ini dikarenakan kondisi yang didapatkan maka semakin bijaksana
digambarkan sebagai proses pembelajaran pula seseorang dalam mengambil
23
dan evaluasi dari sebuah dinamika akibat keputusan. Literasi kesehatan mempunyai
penyakit kronis yang secara tidak langsung peranan penting dalam penanggulangan
mendapatkan intervensi melalui berbagai masalah kesehatan, dan seseorang
pengetahuan, kelompok yang mengalami yang mempunyai litetasi kesehatan yang
hipertensi dan fasilitas kesehatan penunjang baik, cenderung memiliki menajemen diri
dalam pencegahan hipertensi. Konsep sikap yang baik agar terhindar dari penyakit
berdasarkan evaluasi, berkenan dengan kronik seperti hipertensi. Literasi kesehatan
objek tertentu yang menimbulkan motif mempunyai hubungan dengan penyakit
untuk berbuat sesuatu. Proses sikap ini yang dialami oleh seseorang. Selain itu,
belum dapat dilihat tetapi hanya dapat keyakinan kesehatan dianggap sebagai
ditafsirkan dalam hubungan sikap yang penentu dari koping yang akan diambil oleh
nyata dalam konotasi stimulus dalam seseorang.24
bereaksi terhadap pencegahan.20 Penerapan literasi kesehatan melalui
Hasil analisis bivariat penelitian ini pendekatan promotif dan preventif
menunjukkan adanya hubungan yang kuat merupakan cara utama untuk mencegah

326
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

terjadinya penyakit, terutama penyakit tidak CERDIK dalam pencegahan hipertensi pada
menular yang berkaitan erat dengan perilaku, wanita usia subur di Kota Depok Jawa Barat.
dan pola konsumsi individu. Tingkat literasi Hasil penelitian ini sejalan dengan
kesehatan merupakan determinan dalam penelitian lainnya, yang memperlihatkan
perubahan perilaku kesehatan, tinggi adanya korelasi antara variabel motivasi
rendahnya tingkat literasi kesehatan setiap dengan variabel pengendalian hipertensi.
individu dilihat dari empat factor, yaitu Variabel motivasi memiliki korelasi positif
kemampuan mengakses, pengetahuan, dengan pengendalian hipertensi. Hasil
pemahaman, dan pengambilan keputusan analisis regresi logistik juga didapatkan
terkait literasi kesehatan. Pemanfaatan bahwa subjek yang memiliki motivasi tinggi
literasi kesehatan dapat meningkatkan akan berpeluang lebih besar untuk
kemampuan yang terdiri dari pemahaman melakukan perilaku pengendalian hipertensi.
dan sikap menjaga kesehatan diri. Literasi Semakin baik motivasi pasien maka tingkat
kesehatan merupakan cara untuk kepatuhan diet semakin tinggi. Sebaliknya,
membangun keterampilan dan sikap, dimana semakin rendah motivasi rendah pasien
literasi kesehatan merupakan determinan maka tingkat kepatuhan diet semakin
terjadinya perubahan perilaku kesehatan dan rendah.28 Upaya pencegahan dan
sikap menjaga kesehatan.25 pengendalian hipertensi harus berawal dari
Perilaku kesehatan yang baik, pribadi individu yang mengalami hipertensi,
berhubungan dengan tingkat literasi jadi memerlukan kesadaran dan motivasi
kesehatan yang baik pula dari seseorang dalam menjalankan program terapi.
dalam mengupayakan kesehatannya. Motivasi merupakan dorongan yang
Optimalisasi literasi kesehatan di masa terdapat dalam diri seseorang untuk
pandemi COVID-19 adalah masyarakat berusaha mengadakan perubahan tingkah
diharapkan lebih aktif dalam manajemen laku yang lebih baik dalam memenuhi
kesehatannya dan dapat mengambil kebutuhannya.28
keputusan yang tepat terhadap kesehatannya. Motivasi merupakan pendorong dan
Dalam memutuskan apa yang baik dan pengendali seseorang secara langsung.
bermanfaat bagi kesehatan, seseorang Motivasi memegang peranan penting karena
membutuhkan sumber informasi yang bisa motivasi berisikan perilaku, artinya dalam
di peroleh dengan mudah dan dapat konteks perubahan perilaku didasarkan pada
dipahami dengan baik berdasarkan latar keinginan untuk sembuh dan menguragi
belakang sosial dan budaya yang ada di kecacatan. Motivasi diri merupakan
masyarakat. Dampak yang sangat besar dari dorongan yang akan menggerakkan dan
perubahan perilaku seseorang adalah mendorong sikap dan peruabahan
kemampuannya dalam memahami perilakunya. Motivasi didasarkan dari faktor
manajemen kesehatan dan menerapkan internal individu yang bersifat psikologis
secara langsung sumber informasi kesehatan dan sebagai akibat dari internalisasi dari
yang telah dimiliki.26 Literasi kesehatan informasi dan hasil pengamatan suatu objek
dapat digunakan untuk mengetahui tingkat yang melahirkan persepsi sehingga individu
pengetahuan, motivasi, dan kemampuan dapat terdorong untuk berbuat atau
masyarakat dalam mengakses, memahami, melakukan sesuatu.29
menilai, dan menerapkan informasi Motivasi dapat mempengaruhi
kesehatan dengan membuat pertimbangan perilaku seseorang atas fungsinya sebagai
dan pengambilan keputusan dalam sumber daya emosional, sehingga orang
kehidupan sehari-hari yang berkaitan dapat melakukan tindakan sesuai dengan
dengan kesehatan.27 tujuan yang telah ditetapkan. Motivasi dapat
Hasil penelitian ini menemukan bersifat intrinsik dan ekstrinsik dan
adanya hubungan yang kuat dan positif keduanya memainkan peran dalam
antara factor motivasi dengan perilaku mempengaruhi perilaku CERDIK. Sebagai

327
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

contoh dalam pencegahan hipertensi terkait mengizinkan kami untuk melakukan


perilaku berolahraga, motivasi intrinsik dan penelitian di wilayah Dinas Kesehatan Kota
ekstrinsik memegang peranan penting tetapi Depok. Ucapan terima kasih juga kami
motivasi intrinsik lebih sering dinyatakan sampaikan kepada tim peneliti atas
sebagai motivator pada pasien dengan gagal bantuannya dalam dalam melakukan proses
jantung daripada motivasi ekstrinsik.28 pengumpulan data dan menyelesaikan
Ketika masyarakat melihat manfaat penelitian ini.
yang jelas, mereka mungkin lebih
termotivasi. Motivasi dirasa perlu untuk Daftar Pustaka
digali dan ditingkatkan, hal ini berhubungan 1. Amaral O, Chaves C, Duarte J, Coutinho E,
dengan peningkatan kualitas hidup. Nelas P, & Preto O. Treatment Adherence in
Hypertensive Patients – A Cross-sectional
Masyarakat dapat termotivasi untuk Study. Procedia - Social and Behavioral
pencegahan hipertensi dengan nilai-nilai Sciences, 171(August 2020), 1288–1295.
yang terkait dengan perasaan pribadi https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.243
(pengarahan diri sendiri, kesenangan, dan 2. Benjamin EJ, Muntner P, Alonso A, Bittencourt
menjadi sehat) atau terkait dengan keadaan MS, Callaway CW, Carson AP, & Delling FN.
Heart disease and stroke Statistics-2019 update
hidup mereka (mempertahankan gaya hidup a reportfromthe American Heart Association.
sehat dan keseimbangan keuangan). Circulation; 2019.
Peningkatan motivasi seseorang akan 3. Wenger NK. Hypertension Across a Woman’s
memperbaiki perilaku hidupnya. Life Cycle. Journal of the American Collegeof
Masyarakat juga dimotivasi oleh nilai-nilai Cardiology. 2018; 71(16), pp.1797–1813.
https://doi.org/10.1016/j.jacc.2018.02.033
yang berbasis sosial, seperti halnya manfaat 4. Chen HY & Chauhan SP. Hypertension among
yang diterima dari masyarakat diantaranya women of reproductive age: Impact of 2017
pengakuan sosial, sosialisasi dan kewajiban American College of Cardiology/American
sosial.30 Heart Association high blood pressure guideline.
International Journal of Cardiology
Hypertension. 2019; 1, 100007
Kesimpulan 5. Dinas Kesehatan Kota Depok. Profil Kesehatan
Dari hasil penelitian dapat Kota Depok Tahun 2020. Depok: Dinkes Kota
disimpulkan bahwa determinan perilaku Depok; 2021.
CERDIK dalam pencegahan hipertensi pada 6. Khanam MA, Lindeboom W, Koehlmoos TLP,
wanita usia subur di Kota Depok Jawa Barat Alam DS, Niessen L, & Milton AH.
Hypertension: adherence to treatment in rural
adalah faktor pengetahuan, sikap, literasi Bangladesh—findings from a population-based
kesehatan dan motivasi sehat. Perilaku study. Global Health Action. 2014, 7, 25028.
CERDIK perlu ditingkatkan untuk https://doi.org/10.3402/gha.v7.25028
mencegah wanita usia subur mengalami 7. Drager LF, Pio-Abreu A, Lopes RD, &
kejadian hipertensi melalui kegiatan Bortolotto LA. Is Hypertension a Real Risk
Factor for Poor Prognosis in the COVID-19
pendidikan kesehatan di berbagai tatanan Pandemic? Current Hypertension Reports. 2020,
fasilitas kesehatan maupun lingkungan 22(6), 20–25.
masyarakat sekitar sehingga pengetahuan, https://doi.org/10.1007/s11906-020-01057
sikap positif, literasi kesehatan dan motivasi 8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
wanita usia subur meningkat dalam Infodatin Stroke Kemenkes RI Tahun 2019.
Jakarta: Kemenkes RI; 2019.
pencegahan hipertensi. 9. Bistara DN. Hubungan Pola Makan Dengan
Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Ucapan Terima Kasih Mellitus. J Kesehat Vokasional. 2018; 3(1): 29–
Terima kasih kepada Kemeterian 34
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan 10. Hariawan H & Fepbrianti D. CERDIK
Meningkatkan Pengendalian Penyakit Tidak
Teknologi yang telah memberikan bantuan Menular di Indonesia: Systematic Review.
dana penelitian melalui Hibah Penelitian 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan.
Dosen Pemula. Terima kasih kepada Kepala Februari 2020; 10(1): 16-20
Dinas Kesehatan Kota Depok yang telah 11. Goa MY & Marla MP. Perilaku Pencegahan
Hipertensi pada Wanita Usia Subur (WUS) di

328
Hakim AL & Sari A / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2023; 12 (4): 320-329

Kota Kupang. Jurnal Ilmiah Obsgin. 2021; 24. Rubin DL, Freimuth VS, Johnson SD, Kaley T,
13(4): 80-85 & Parmer J. Training Meals on Wheels
12. Sari LM & Ardianto AJ. Hubungan Tingkat Volunteers as Health Literacy Coaches for Older
Pengetahuan Terhadap Perilaku CERDIK pada Adults. Health Promotion Practice. 2018; 15(3):
Penderita Hipertensi Selama Masa Pandemi 448–454.
COVID-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Gulai https://doi.org/10.1177/1524839913494786
Bancah Bukittinggi. Jurnal Kesehatan 25. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Tambusai. Desember 2021; 2(4): 368-374 Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak
13. Yanti SE, Asyrofi A, & Arisdiani T. Hubungan Menular. Jakarta: Direktorat Pencegahan dan
tingkat pengetahuan komplikasi hipertensi Pengendalian Penyakit Tidak Menular; 2019.
dengan tindakan pencegahan komplikasi. Jurnal 26. Prihanti GS, Sari NP, Septiani NI, Tobing
Keperawatan. 2020; 12(3): 439–448. LPRL, Adrian AR, Ayu NR, Abidin MZ, &
14. Fajarsari Y. Hubungan tingkat pengetahuan Farid HP. The Effect of Counseling on The
tentang hipertensi dengan perilaku pencegahan Adherence of Therapeutic Hypertension
terjadinya hipertensi pada jemaah haji di Patients. Jurnal Keperawatan. 2020; 11(2): 110–
wilayah kerja Puskesmas Kotagede Yogyakarta. 120. https://doi.org/10.22219/jk.v11i2.11943
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2018; 27. Aaby A, Karina F. Health literacy is associated
11(1): 298–304. with health behaviour and self-reported health :
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.273 A large population-based study in individuals
15. Kurniawan DW. Metodologi Penelitian with cardiovascular disease. European Journal
Kesehatan dan Keperawatan (A. Rahmawati of Preventive Cardiology; 2018.
(ed.); 1st ed.). Jakarta: Rumah Pustaka; 2021. 28. Ningsih S, dan Setiyaningsih R. Pengaruh
https://books.google.co.id/books?id=CQAoEA Motivasi, Dukungan Keluarga dan Peran Kader
AAQBAJ Terhadap Perilaku Pengendalian Hipertensi.
16. Nixon M. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap IJMS – Indonesian Journal on Medical Science.
Lansia Dengan Pencegahan Hipertensi Di Desa Januari 2019; 6(1): 79-85
Gotting Sidodadi Kabupaten Asahan. Ocean 29. Setiadi. Konsep & Penulisan Dokumentasi
Modelling. 2018; 22(3): 1361–1369. Asuhan Keperawatan Teori dan Praktik.
17. Lindriani, Hidayat W, Sulastri SS. Hubungan Yogyakarta: Graha Ilmu; 2018
Tingkat Pengetahuan tentang Hipertensi dengan 30. Jaarsma TJ, Cameron B, Riegel, & Stromberg
Perilaku Pencegahan Terjadinya Komplikasi A. Factors related to self-care in heart failure
Hipertensi. Jurnal Keperawatan Florence patients according to the middle-range theory of
Nightingale (JKFN). Desember 2021; 4(2): self-care of chronic illness: a literature update.
89-93 Curr Heart Fail Rep. 2018; 8(14):71–77
18. Wahyudi DT. Sikap dan Perceived Threat
Terhadap Perilaku Pencegahan Hipertensi.
Journal of Borneo Holistic Health. Juni 2019;
2(1): 118-124
19. Purwono J. Hubungan Sikap dan Persepsi
Manfaat dengan Komitmen Pencegahan Tersier
Penyakit Hipertensi pada Masyarakt di Wilayah
Kerja Puskesmas Se-Kota Metro. Jurnal
Kesehatan Metro Sai Wawai. Desember 2018,
8(2): 39-43
20. Budiharto. Pengantar Ilmu Perilaku Kesehatan
dan Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: EGC;
2018
21. Fatmawati BR, Supriyatna M, Prihatin K, Arifin
Z, Albayani MI. Health Literacy dan Perilaku
Cerdik Penderita Hipertensi Dimasa Pandemi
COVID-19. Jurnal Keperawatan ‘Aisyiyah.
2021; 8(1): 59-67
22. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Hipertensi si Pembunuh Senyap. Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2019
23. Nurjanah SS, Rachmani E. Health Literacy pada
Mahasiswa Kesehatan, Sebuah Indikator
Kompetensi Kesehatan yang Penting. VisiKes
Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018; 15(2):
142-151

329

You might also like