You are on page 1of 38

Pengemasan

Bahan Pangan
KELOMPOK 5
01 04
HANDY ICHSA JANAND LAURA ARDIANI ROHMAH CAHYANI
(2110303026) (2120303085)

02 05
MIRZA SUCI MUBAROKAH RIAS AYU INDIASWARI
(2120303040) (2140303101)

03 06
MICHAEL GARY KRISNA WIJAYA RIFA ZAHIDA LISTIANI
(2120303063) (2140303110 )
Apa itu Kemasan Pangan????

Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah


atau mengurangi terjadi kerusakan-kerusakan pada bahan yang dikemas /
dibungkusnya.Jadi,kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk
mewadahi dan/atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung
dengan pangan maupun tidak.Dalam mempelajari kemasan pangan,ada beberapa
istilah yang perlu diketahui.Menurut Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019,ada
istilah Zat Kontak Pangan dan Bahan Kontak Pangan.
Zat Kontak Pangan
Zat Kontak Pangan adalah zat penyusun
kemasan pangan yang dalam penggunaannya
bersentuhan langsung dengan Pangan.Setiap
Orang yang memproduksi Pangan dilarang
menggunakan Kemasan Pangan yang
mengandung Zat Kontak Pangan tertentu.

Bahan Kontak Pangan


Bahan Kontak Pangan adalah bahan Kemasan
Pangan yang bersentuhan dengan Pangan
termasuk peralatan makan dan peralatan
pengolahan Pangan. Bahan Kontak Pangan
meliputi [lastik lapis tunggal
(monolayer);plastik multilapis
(multilayer);karet/elastomer;kertas dan
karton;. penutup/gasket/segel;pelapis dari
Resin atau polimer;keramik;gelas; dan logam
Syarat-syarat Kemasan Pangan
Pemilihan jenis kemasan yang sesuai untuk bahan pangan harus
mempertimbangkan syarat-syarat kemasan yang baik untuk produk
tersebut beserta karakteristik produk yang akan dikemas. Syarat-
syarat yang harus dipenuhi oleh suatu kemasan agar dapat
berfungsi dengan baik adalah :
a. Harus dapat melindungi produk dari kotoran dan kontaminasi
sehingga produk tetap bersih.
b. Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air
, gas, dan penyinaran (cahaya).
c. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam
pengangkutan dan distribusi.
d. Efisien dan ekonomis khususnya selama proses pengisian produk
ke dalam kemasan.
e. Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan
norma atau standar yang ada, mudah dibuang dan mudah dibentuk
atau dicetak.
f. Dapat menunjukkan identitas, informasi dan penampilan produk
yang jelas agar dapat membantu promosi atau penjualan.
Fungsi Kemasan Pangan
Ada 6 fungsi utama kemasan yang seharusnya dipenuhi oleh
suatu bahan pengemas, yaitu:
1. Menjaga produk bahan pangan atau hasil pertanian agar tetap
bersih dan terlindung dari kotoran dan kontaminasi.
2. Melindungi makanan dari kerusakan fisik, perubahan kadar air
dan penyinaran.
3. Mempunyai kemudahan dalam membuka atau menutup, dan
juga memudahkan dalam tahap-tahap penanganan,
pengangkutan dan distribusi.
4. Mempunyai fungsi yang baik efisien dan ekonomis, aman
untuk lingkungan.
5. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan
norma atau standar yang ada, mudah dibuang dan mudah
dibentuk atau dicetak.
6. Menampilkan identifikasi, informasi, daya tarik dan penampilan
yang jelas sehingga dapat membantu promosi atau penjualan.
KLASIFIKASI
KEMASAN PANGAN

Berdasarkan Berdasarkan sifat


frekuensi pemakaian perlindungan
terhadap lingkungan

Berdasarakan
struktur sistem Berdasarkan tingkat
kemasan kesiapan pakai

Berdasarkan sifat Berdasarkan


kekakuan bahan sifat edible
pengemas
Kemasan Pangan
Berdasarkan Frekuensi Pemakaian

KEMASAN ATAU WADAH YANG


KEMASAN SEKALI PAKAI KEMASAN BERULANG TIDAK DIBUANG ATAU
KALI PAKAI DIKEMBALIKAN OLEH
KONSUMEN
Kemasan yang langsung Wadah-wadah ini umumnya Setelah dipakai, wadah-
dibuang setelah satu kali tidak dibuang oleh wadah tersebut biasanya
pakai. Contohnya: bungkus konsumen, akan tetapi digunakan untuk
plastik untuk es, bungkus dikembalikan lagi pada agen kepentingan lain di rumah
permen dari kertas, bungkus penjual untuk kemudian konsumen, seperti beberapa
yang berasal dari daun- dimanfaatkan ulang oleh jenis botol, wadah dari
daunan, kaleng hermetis, pabrik,seperti beberapa jenis kaleng (susu, makanan bayi,
karton dus. botol minuman (limun, bir), dan lainlain).
botol kecap.
Kemasan primer, yaitu
Kemasan Pangan apabila bahan pengemas
langsung mewadahi atau
Berdasarkan Struktur membungkus bahan pangan
(kaleng susu, botol minuman,
Sistem Kemasan bungkus tempe, dan lain-
lain).

Kemasan tersier, kuartener, Kemasan sekunder, yaitu


yaitu apabila masih diperlukan kemasan yang fungsi utamanya
lagi pengemasan setelah melindungi kelompok-kelompok
kemasan primer, sekunder, dan kemasan lainnya, seperti halnya
tersier (untuk kemasan kotak karton untuk wadah susu
kuartener). Umumnya digunakan dalam kaleng, kotak kayu untuk
sebagai pelindung selama wadah buah-buahan yang sudah
pengangkutan dibungkus, keranjang tempe, dan
sebagainya.
Kemasan Pangan
Berdasarkan Sifat Kekakuan
Bahan Kemas

KEMASAN FLEKSIBEL KEMASAN KAKU KEMASAN SEMI KAKU


Bahan pengemas ini
bersifat keras, kaku, tidak Bahan pengemas ini
Bahan pengemas jenis ini tahan benturan, patah bila memiliki sifat-sifat antara
pada umumnya tipis, dipaksa kemasan fleksibel dan
misalnya: plastik, kertas, dibengkokkan.Mereka juga
foil. Kemasan fleksibel kemasan kaku, seperti:
relatif lebih tebal daripada botol plastik (susu, kecap,
sering disebut pengemas kemasan fleksibel,
bentuk. saus) dan wadah bahan
misalnya: kayu, gelas dan yang berbentuk pasta.
logam
Kemasan Pangan Kemasan hermetis (tahan uap dan
gas), yaitu wadah yang secara
sempurna tidak dapat dilalui oleh gas,
Berdasarkan Sifat udara maupun uap air. Selama masih
hermetis maka wadah tersebut juga
tidak dapat dilalui oleh bakteri, ragi,
Perlindungan Terhadap kapang dan debu. Wadah-wadah yang
biasanya digunakan untuk
pengemasan secara hermetis adalah
Lingkungan kaleng dan botol gelas

Kemasan tahan cahaya, yaitu


Kemasan tahan suhu tinggi, wadah yang tidak bersifat
jenis wadah ini digunakan transparan (kemasan logam,
untuk bahan pangan yang kertas, foil). Kemasan tahan cahaya
sangat cocok untuk bahan pangan
memerlukan proses yang mengandung lemak dan
pemanasan, sterilisasi atau vitamin yang tinggi, serta makanan
pasteurisasi. Umumnya terdiri yang difermentasi (cahaya dapat
dari wadah logam dan gelas. mengaktifkan reaksi kimia dan
aktivitas enzim).
Kemasan Pangan
Berdasarkan Tingkat
Kesiapan Pakai
Wadah siap pakai Wadah lipatan
Bahan pengemas yang siap Kemasan yang masih memerlukan tahap
untuk diisi dengan bentuk yang perakitan sebelum pengisian, misalnya
telah sempurna sejak ke luar kaleng yang ke luar dari pabrik dalam
dari pabrik. Contohnya adalah bentuk lempengan atau silinder fleksibel,
botol, wadah kaleng dan wadah yang terbuat dari kertas, foil atau
sebagainya. plastik.
Kemasan Pangan
Berdasarkan Sifat Edible

Kemasan Edible Kemasan non-edible


Lapisan tipis dan kontinu yang dibuat dari bahan Bahan pengemas yang tidak boleh
yang dapat dimakan, dibentuk melapisi pangan dimakan karena bisa mengganggu
(coating), atau diletakkan di antara komponen
atau membahayakan kesehatan.
makanan (film) .Penggunaan kemasan edible
banyak dijumpai pada pembuatan kapsul obat, Contohnya kemasan gelas, kayu,
permen, sosis, pelapis coklat, wafer dan plastik, alufo dan sebagainya.
sebagainya.
PERKEMBANGAN
FUNGSI
KEMASAN
PANGAN
Menurut Raheem (2012), perkembangan fungsi pengemasan dapat diidentifikasi berupa
aspek:

Kenyamanan (convenience): diidentifikasi sesuai dengan yang diinginkan


konsumen, rancangan produk, serta pengemasannya yang membuat hidup menjadi
lebih dimudahkan dan membuat konsumen dapat menikmati waktu luang lebih

banyak.

Mutu: sebagai produk diinginkan konsumen karena dipercayai tinggi mutunya

(produk dengan fitur berkemasan aseptik, controlled atmosphere packaging (CAP),


dan produk iradiasi).

Keamanan: tren dalam aspek keamanan sejalan dengan tipikal kondisi keluarga

sekarang, yaitu kedua orang tua bekerja, sedangkan anak-anak mereka lebih

banyak di rumah ketimbang kedua orang tuanya.


Kemasan bisa daur ulang (recyclability): konsumen ingin bahan kemasan yang

digunakan ramah lingkungan.


Perkembangan
Action 02
Fitur Kemasan Action 01

Kemasan dengan Kemasan Lacak


Fitur
Kenyamanan

Action 03 Action 04

Tamper Perkembangan
Indication Fungsi Lainnya
KEMASAN DENGAN FITUR KENYAMANAN

Menurut Marsh dan Bugusu (2007), fitur kenyamanan


yang ditawarkan melalui kemasan di antaranya
adalah aspek kemudahan dalam akses produk,
handling, mudah pembuangannya, dan
microwaveability. Inovasi ini menghasilkan permintaan
konsumen yang meningkat akan produk dengan
kemasan dan fitur nyaman. Untuk kebutuhan hal ini,
konsumen memilih produk yang menyesuaikan ukuran
pakai yang diinginkan oleh konsumen, seperti family
size atau personal size; kenyamanan oleh karena lebih
memudahkan akses, seperti kemasan yang efisien
sistem buka tutupnya; kemasan yang mudah mencari
ujung pembukaannya dan mudah untuk pengeluaran;
serta kemasan yang mudah disegel ulang.
KEMAMPUAN LACAK
(TRACEABILITY)
Codex Alimentarius Commission mendefinisikan
traceability (kemampuan lacak) sebagai
kemampuan untuk mengikuti pergerakan
produk makanan melalui tahap tertentu, yaitu
produksi, pengolahan dan distribusi (Codex
Alimentarius Commission, 2004). Kemampuan
telusur atau lacak memiliki tiga tujuan.
Pertama, meningkatkan manajemen
pasokan.
Kedua, memudahkan melacak jejak
perjalanan pangan untuk keamanan pangan
dan tujuan kualitas.
Ketiga, membedakan dan memasarkan
produk yang sulit menentukan kualitas
atributnya (Golan dan lain-lain, 2004).
TAMPER INDICATION
Maraknya kasus kesengajaan memalsukan
makanan, terutama pada produk farmasi, telah
mendorong produsen menciptakan fitur kemasan
khusus yang dirancang untuk mengurangi atau
menghilangkan risiko gangguan pemalsuan.
Meskipun kemasan dapat dipalsukan, fitur tamper
indication tidak mudah dipalsukan. Fitur tamper
evident pada kemasan antara lain memberi
banding, membran khusus, penutupan yang
memisahkan diri, pencetakan khusus pada liner
botol atau kaleng komposit, serta berbentuk seperti
grafis atau teks yang irreversibel atau berubah saat
membuka kemasan.
PENGEMBANGAN
FUNGSI LAINNYA
Sebenarnya, kemasan masih dapat melayani
fungsi lainnya, seperti sebagai pembawa hadiah
atau bekas kemasannya sebagai wadah
makanan untuk penggunaan rumah tangga.
Desain dan konstruksi kemasan memainkan
peran penting dalam menentukan umur simpan
suatu produk makanan. Bahan tradisional telah
digunakan dalam kemasan makanan, termasuk
bahan gelas, logam , kertas dan karton, serta
plastik.
PERKEMBANGAN
FUNGSI
DAN
SISTEM
PERLINDUNGAN
PENGEMASAN
Mendapatkan bahan kemas makanan Perkembangan sistem dan fungsi
yang sekaligus kedap oksigen dan pengemasan yang penting dapat
kelembapan yang berasal dari udara dikemukakan sebagai berikut.
sangat menjadi perhatian para Kemasan Atmosfer
produsen pangan. Keberadaan oksigen Termodifikasi (Modified
dan uap air di dalam kemasan menjadi Atmosphere Packaging/MAP)
kekhawatiran utama karena Kemasan Antimikroba
berpengaruh langsung terhadap (Antimikrobial Packaging)
pendeknya umur simpan. Kehadiran Polimer Nanoteknologi pada
oksigen dalam kemasan makanan Kemasan
merupakan faktor kunci yang Kemasan Intelijen
membatasi umur simpan produk.
KEMASAN ATMOSFER
TERMODIFIKASI
(MODIFIED ATMOSPHERE
PACKAGING/MAP)
Kemasan atmosfer termodifikasi atau MAP
adalah suatu pengemasan yang melibatkan
terjadinya pembuangan udara dari dalam
kemasan, yaitu ketika terjadi penggantian
udara dengan suatu macam gas atau suatu
campuran gas .Efektivitas MAP dapat dicapai
dengan menyesuaikan zat tambahan tertentu
ke dalam film kemasan atau di dalam kemasan
untuk memodifikasi atmosfer headspace.
KEMASAN ANTIMIKROBA
(ANTIMIKROBIAL PACKAGING)
Pada tahun belakangan ini, kemasan antimikroba
telah menarik banyak perhatian dari kalangan
industri pangan. Sebagai hasil dari permintaan ini,
bahan pengawet harus diterapkan untuk kemasan
sedemikian rupa sehingga hanya kemasan yang
rendah level pengawet yang kontak dengan
makanan (Cha dan Chinnan, 2004). Biasanya,
digunakan lapisan film yang tepat sebagai mantel
bagi produk sehingga dapat membuat kemasan
antimikroba efektif. An et al (2000) menyatakan
bahwa solusi pemantelan yang menggunakan
bahan polimer adalah metode yang paling
diinginkan dalam hal kestabilan dan kelengketan
untuk menambatkan bakteriosin ke sebuah film
plastik.
POLIMER NANOTEKNOLOGI
PADA KEMASAN
Polimer nanoteknologi pada kemasan adalah
inovasi baru, yaitu meningkatkan pengemasan
aktif dengan melibatkan kombinasi bahan
pangan—kemasan dengan bahan antimikroba.
Contohnya, penggabungan antimikroba
nanopartikel ke dalam film polimer untuk
pengontrolan kontaminasi mikroba pada
permukaan pangan.
KEMASAN INTELIJEN
Kemasan intelijen atau kemasan cerdas adalah kemasan yang
dilengkapi perangkat yang mampu menginformasikan adanya
perubahan dalam lingkungan internal kemasan ataupun
eksternalnya sehingga memungkinkan pengguna memperoleh
manfaat.Contoh kemasan cerdas meliputi kemasan yang dilengkapi
dengan perangkat sebagai berikut.
Penunjuk waktu suhu dan indikator lain yang bisa menyampaikan
sinyal ke pengguna tentang kualitas produk kemasan.
Sebuah biosensor yang dapat menginformasikan pengguna
adanya pertumbuhan mikroorganisme atau bahkan
menunjukkan keberadaan mikroorganisme tertentu dalam
kemasan.
Sebuah barcode yang membantu mengomunikasikan informasi
untuk pemanasan lebih tepat atau memasak makanan yang
terkandung dalam sebuah alat.
Sebuah sensor ethylene yang mampu mengindikasikan
kematangan buah segar.
Atribut gizi dari makanan yang terkandung.
Konsentrasi gas di dalam atmosfer kemasan dimodifikasi.
KARAKTERISTIK
UMUM
BERBAGAI
BAHAN
PENGEMAS
KEMASAN KEMASAN PLASTIK KEMASAN GELAS
ALUMINIUM

KEMASAN KERTAS KEMASAN KARTON


PENGEMAS KALENG
(TINCAN ATAU ALUMINIUM)
Bahan bersifat kaku (rigid) dengan kerapatan (densitas)
yang bervariasi; dari tinggi (untuk baja, atau pun baja alloy)
dan rendah (untuk aluminium)
Mempunyai kekuatan tensil yang baik (good tensile
strength)
Mempunyai tahanan yang sangat baik terhadap cahaya,
uap air. cairan dan bahan pangan
Memerlukan penutup (closures) dan sambungan (seams)
untuk membentuk kemasan (wadah)
Digunakan dalam berbagai aplikasi kemasan: kaleng produk
pangan, aerosol, tubes, trays dan drum
Memerlukan pelapisan sesuai dengan produk pangan yang
akan dikemas. Pelapisan yang tidak baik akan
memungkinkan terjadinya reaksi dengan produk.
KEMASAN PLASTIK
Tersedia dalam berbagai kisaran sifat-sifat
transmisi/ permiabilitas; baik transmisi
oksigen, uap air ataupun senyawa volatil
lainnya
Merupakan bahan dengan kerapatan
(densitas) rendah
Tersedia dalam berbagai kisaran sifat fisik dan
sifat optis
Umumnya bersifat fleksibel (tidak kaku)
Tersedia dalam berbagai kisaran kekuatan
tensil dan kekuatan sobek
Ada yang bersifat transparan
Bersifat fungsional dalam kisaran suhu kerja
yang lebar dan beragam, tergantung pada
jenis-jenis plastiknya.
PENGEMAS GELAS

Bersifat inert (tidak bereaksi) terhadap


produk pangan yang dikemas
Transparan terhadap cahaya dan bisa diberi
warna sesuai dengan kebutuhanberifat
impermeable (tidak tembus) terhadap gas
dan uap
Kaku (rigid)
Dapat dengan mudah digunakan kembali
Mudah pecah
Memerlukan tutup (closure) secara khusus
dan tersendiri
KERTAS DAN KARTON

Bahan bersifat ringan (mempunyai kerapatan/densitas rendah)


Mempunyai sifat tahanan (barrier) yang jelek terhadap cairan,
uap air, gas; kecuali jika dilakukan pelapisan atau laminasi.
Mempunyai tingkat kekakuan yang baik
Bisa dibuat tahan terhadap gemuk ; dengan cara pelapisan.
Bersifat menyerap uap air dan cairan
Dapat dilipat dan direkatkan dengan lem
Mudah robek
Tidak mudah pecah
Pada permukaannya mudah dilakukan pencetakan.
TIPS MEMILIH
BAHAN
PENGEMAS
Memilih pengemas makanan sangat penting untuk
memastikan nutrisi dan nutrisi yang tepat. Berikut beberapa
tips memilih bahan kemasan makanan yang aman dan
berkualitas tinggi:

1. PILIH BAHAN KEMASAN YANG AMAN


Pastikan kemasannya aman yaitu tidak
mengandung bahan kimia yang berbahaya bagi
makanan seperti BPA (bisphenol-A) atau
phthalates. Bahan kemasan yang aman biasanya
plastik tahan panas, tahan lembab atau bahan
kemasan khusus yang dirancang khusus untuk
makanan.

2. PERHATIKAN LABEL KEMASAN

Periksa apakah kemasan aman untuk makanan


dengan membaca labelnya.
3. PILIH BAHAN KEMASAN BERDASARKAN JENIS MAKANAN
Pastikan bahan kemasan yang di pilih sesuai dengan jenis
makanan yang di kemas. Misalnya, makanan berminyak atau
berair harus dikemas dengan bahan kemasan tahan lembab
yang tidak mudah tercampur.

4. PILIH BAHAN ISOLASI TERMAL


Saat menggunakan kemasan untuk memanaskan
makanan, bahan yang dibutuhkan harus mampu
melindungi panas dan mencegah meleleh atau
bercampurnya zat berbahaya saat terkena panas.

5. PILIH KEMASAN YANG MUDAH DIBERSIHKAN


Pilih kemasan yang mudah dibersihkan dan tidak
menempel pada makanan. Pastikan bahwa makanan
bersih dan aman terjamin.
6. PILIH BAHAN YANG RAMAH LINGKUNGAN
Pastikan lebih memilih bahan yang ramah lingkungan, seperti
kertas dan karton daur ulang atau kemasan yang membusuk
secara alami, lebih disarankan agar tidak memakai yang sulit
didaur ulang dan mencemari lingkungan.

7. BELI DARI PRODUSEN TERPERCAYA


Beli bahan kemasan dari produsen terpercaya yang
tersertifikasi untuk kualitas dan keamanan. Hal ini
penting bahwa bahan kemasan yang digunakan aman
dan berkualitas.
TAUTAN VIDEO
1.Bahaya sterofoam
https://youtu.be/VwTfeDHZVJM

2.Bahaya pembungkus makanan dari


kertas coklat
https://youtu.be/n8CPdp3WjhM

You might also like