You are on page 1of 40

KATA PENGANTAR

Dalam pembangunan sektor kesehatan, salah satu kondisi yang harus dipenuhi adalah
meningkatkan mutu pelayanan, termasuk mutu pelayanan di puskesmas agar menjadi lebih
efektif dan efisien. Laporan tinjauan manajemen puskesmas disusun berdasarkan program kerja
yang telah disepakati bersama yaitu oleh Kepala UPTD Puskesmas kumai dan seluruh stake
holder yang terlibat dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dan nantinya
diharapkan dapat dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu
pelayanan puskesmas yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada.

Kumai , Mei 2023

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................... i


PENGESAHAN ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI iii
................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Tujuan 1
..............................................................................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN TINJAUAN 2
MANAJEMEN..................................
A. Karakteristik Pertemuan Tinjauan 2
Manajemen.......................................................................
B. Input Tinjauan Manajemen............................................................................................ 2
C. Output Tinjauan............................................................................................................. 3
D. Agenda dan Langkah Persiapan .................................................................................. 3
E. Langkah-Langkah Pertemuan Tinjauan Manajemen..................................................... 3
BAB III HASIL PEMANTAUAN INDIKATOR KUNCI 4
.................................................................
A. Audit Internal............................... ......................................................................... 4
B. Manajemen Risiko......................................................................................................... 12
C. Manajemen Komplain................................................................................................... 23
D. Manajemen Survei........................................................................................................ 23
E. Sistem Manajemen Mutu............................................................................................... 24
BAB IV PENUTUP 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya peningkatan mutu perlu dilakukan pembahasan bersama antara
manajemen dan pelaksana tentang permasalahan yang terkait dengan implementasi
sistem manajemen mutu, pencapaian indikator mutu dan kinerja. Pembahasan masalah
mutu dan kinerja dilakukan dalam unit kerja, antar unit kerja untuk masalah yang bersifat
teknis dan operasional yang dilakukan baik terjadwal maupun incidental sesuai dengan
kebutuhan.
Permasalahan mutu dan kinerja serta permasalahan yang terjadi dalam penerapan
sistem manajemen mutu secara periodik perlu dibahas bersama yang dilakukan dalam
pertemuan tinjauan manajemen. Pertemuan tinjauan manajemen adalah proses evaluasi
terhadap kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan
secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan
puskesmas.
Puskesmas menerapkan sistem manajemen mutu berdasarkan standar akreditasi
puskesmas dan konsisten dengan visi dan misi Puskesmas yaitu:
VISI : Mewujudkan Puskesmas yang berkualitas menuju masyarakat kumai yang
sehat dan mandiri
MISI : 1. Mendekatkan keterjangkauan akses dalam pelayanan kesehatan tingkat
pertama
2. Memberikan pelayanan pengobatan dasar tingkat pertama
3. Meningkatkan kualitas dan profesionalisme sumber daya manusia
puskesmas
4. Mendukung pembangunan berwawasan kesehatan diwilayahnkerja
puskesmas
5. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk berprilaku hidup
sehat

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Sebagai alat untuk mencapai peningkatan organisasi/institusi agar kualitas
pelayanan yang dihasilkan menjadi bermutu dan menjamin sistem manajemen
mutu berjalan sesuai yang diharapkan.
2. Tujuan Khusus
a. Penyampaian hasil audit internal
b. Pembahasan masalah operasional yang terkait dengan sistem manajemen mutu,
pelayanan KMP, UKM, UKP

1
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN TINJAUAN MANAJEMEN

Pertemuan tinjauan Manajemen adalah pertemuan yang dilakukan oleh manajemen


secara periodik untuk meninjau kinerja system manajemen mutu, dan kinerja
pelayanan/upaya PUSKESMAS untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan
dan efektivitas system manajemen mutu dan system pelayanan. Pertemuan tinjauan
Manajemen dipimpin oleh ketua tim manajemen mutu (penanggungjawab manajemen
mutu).

A. Karakteristik Pertemuan Tinjauan Manajemen

 Berkala
 Direncanakan dengan baik
 Didokumentasikan dengan baik
 Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem manajemen mutu dan dampaknya pada mutu
dan kinerja
 Membahas perubahan yang perlu dilakukan
 Hasil pertemuan ditindak lanjuti
 Tindak lanjut dipantau pelaksanaannya
 Pihak manajemen dan pelaksana yang terkait diundang dalam rapat
 Pertemuan diawali dengan pembahasan hasil dan tindak lanjut pertemuan tinjauan
manajemen sebelumnya
 Dilaksankan dengan agenda yang jelas
 Menghasilkan luaran:
o Rencana perbaikan
o Rencana peningkatan kepuasan pelanggan
o Rencana pemenuhan sumber daya yang diperlukan
o Rencana perubahan-perubahan untuk mengakomodasi persyaratan
produk/layanan/pelanggan

B. Input Tinjauan Manajemen

 Hasil tim audit internal, manajemen risiko,manajemen survei,dan manjemen complain


 Kinerja proses
 Pencapaian sasaran-sasaran mutu/indikator-indikator kinerja
 Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
 Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
 Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan/upaya Puskesmas
 Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system manajemen mutu dan system
pelayanan/penyelenggaraan upaya Puskesmas

2
C. Output Tinjauan

Keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan:


 peningkatan efektivitas system manajemen mutu dan system pelayanan
 peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,
 identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik pada system manajemen mutu
maupun system pelayanan
 penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar SMM dan system pelayanan efektif

D. Agenda dan Langkah Persiapan


 Pembukaan
 Pembahasan hasil PTM sebelumnya
 Pembahasan hasil survei kepuasan pelanggan
 Pembahasan hasil penilaian kinerja
 Pembahasan masalah operasional yang terkait dengan sistem manajemen mutu,
pelayanan KMP, UKM, UKP
 Rekomendasi
 Rencana perbaikan/perubahan yang diperlukan
 Hal-hal penting yang dianggap penting
 Penutup

E. Langkah-Langkah Pertemuan Tinjauan Manajemen

 Penanggung jawab manajemen mutu bersama Kepala FKTP mempersiapkan pertemuan


tinjauan manajemen: rencana waktu, tempat, agenda, dan siapa saja yang akan diundang
 Penanggung jawab manajemen mutu mengundang peserte pertemuan
 Penanggung jawab manajemen mutu memimpin pertemuan tinjauan manajamen:
melaksanakan sesuai agenda, memimpin proses paparan/diskusi selama pertemuan
berlangsung
 Penanggung jawab manajemen mutu memberikan umpan balik/simpulan pertemuan
tinjauan manajemen
 Penanggung jawab manajemen mutu melakukan pemantauan perbaikan sesudah
pertemuan tinjauan manajemen

BAB III
HASIL KEGIATAN

A. AUDIT INTERNAL
1. Metodelogi dan Pelaksanaan Kegiatan
a. Tahap Penyusunan Rencana Audit 3
Sesuai dengan standar akreditasi, audit internal harus direncanakan dan dilaksanakan
secara periodic. Program audit yang perlu disusun dalam tahap ini adalah sebagai
berikut :
1) Menyusun rencana audit
Berdasarkan program audit tersebut, tim audit internal menyusun rencana audit untuk
tiap – tiap unit kerja yang akan di audit.
2) Menentukan jadwal audit
Sesuai dengan persyaratan yang diminta dalam standar akreditasi, puskesmas perlu
menyusun rencana kegiatan audit selama satu tahun, dan secara periodic dilakukan.
3) Menyiapkan instrument audit
Dalam pembuatan instrument disesuaikan dengan standart/kriteria yang digunakan.
4) Menentukan metoda audit
Metoda yang akan dgunakan dalam kegiatan audit harus dijelaskan dalam rencana
audit.
5) Menyusun form analisis, ringkasan temuan dan rencana tindak lanjut
6) Membuat formulir laporan audit
Laporan audit memuat berbagai hal sebagai berikut : latar belakang dilakukan audit,
tujuan audit, lingkup audit, objek audit, standart/kriteria yang digunakan untuk
melakukan audit, Auditor, Proses audit (metoda,jadwal ), hasil dan analisis hasil audit,
Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati oleh auditee.

b. Tahap Pengumpulan Data


Pengumpulan data pada pelaksanaan audit dilakukan dengan menggunakan instrument
audit yang disusun berdasarkan standar akreditasi puskesmas.
Pengumpulan data dapat menggunakan berbagai metoda, antara lain :
1) Wawancara
Awal kegiatan audit dimulai dengan pertemuan awal antara auditor dan auditee.
Auditor perlu menjelaskan peran auditor, tujuan audit, lingkup audit, meminta
pendapat pihak yang diaudit tentang permasalahan utama yang mereka hadapi,
waktu pelaksanaan audit, siapa saja yang akan ditemui selama prose audit, dan
bagaimanan menyampaikan hasil temuan dan mendiskusikan temuan dan tindak
lanjut, serta pelaporan audit.wawancara merupakan salah satu metoda penting dalam
pelaksanaan kegiatan audit dalam upaya memperoleh iformasi dan melakukan
konfirmasi.
2) Observasi/ mengamati proses pelaksanaan kegiatan
Pada saat melakukan audit disatu unit kerja, auditor melakukan pengamatan terhadap
proses pelaksanaan kegiatan pelayanan dengan menggunakan instrument yang telah
disusun. Untuk mengamati proses kegiatan dapat diawali dengan menanyakan pada
auditee bagaimana proses kegiatan pelayanan di unit kerja tersebut, dandilanjutkan
dengan pengamatan terhadap proses pelaksanaan kegiatan.
3) Meminta penjelasan kepada auditee
Jika dalam wawancara ada hal – hal yang perlu penjelasan lebih lanjut, auditor dapat
meminta kepada auditee untuk menjelaskan secara lebih rinci dari apa yang ingin
4
diketahui lebih lanjut oleh auditor. Upayakan untuk mendengarkan dengan sabar
untuk memperoleh informasi – informasi yang dibutuhkan.
4) Meminta peragaan oleh auditee
Auditor dapat meminta auditee untuk memperagakan sesuatu kegiatan yang
semestinya bisa dilakukan oleh auidtee. Auidtor juga dapat menggunakan suatu
scenario kasus untuk meminta diperagakan oleh auditee, senadainya terjadi suatu
kasus ditempat kerja.
5) Memeriksa dan menelaah dokumen
Ada dua jenis dokumen yang perlu diperiksa oleh auditor, yaitu dokumen regulasi
berupa kebijakan, pedoman, panduan, dan SOP dan dokumen yang beru[a rekam
pelaksanaan kegiatan . Berdasarkan dokumen regulasi dapat ditelusur pelaksanaan
kegiatan dengan melihat langsung pelaksanaan kegiatan, atau dengan melihat
dokumen yang merupakan rekam kegiatan. Auditr meminta kpada auditee untuk
dapat mengakses dokumen – dokumen tersebut.
6) Memeriksa dengan menggunakan instrument daftar tilik
Untuk mengukur tingkat kepatuhan dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan, auditor
dapat menyiapkan daftar tilik mengacu pada SOP yang digunakan untuk kemudian
menghitung tingkat keptuhan terhadap SOP tersebut.
7) Mencari bukti – bukti
Bukti – bukti diperoleh oleh auditor baik dari hasil wawancara, pengamatan, peragaan,
telusur kegiatan, maupun telusur dokumen/ rekam kegiatan.
8) Melakukan pemeriksaan silang
Untuk Melakukan verifikasi atas fakta – fakta yang dikumpulkan, auditor dapat
melakukan pemeriksaan silang, dapat berupa wawancara dengan pihak atau unit
terkait, melakukan telusur dokumen dengan pihak atau unit terkait.
9) Mencari informasi dari sumber luar
Jika diperlukan untuk melakukan verifikasi maupun validasi, dapat dilakukan upaya
untuk mem[eroleh informasi dari sumber luar,misalnya dari lintas sector, dari kader,
bahkan dari pasien atau sasaran program UKM.
10) Menganalisis data dan informasi
Semua data dan informasi yang dikumpulkan dianalisis dengan mebandingkan
dengan standart/kriteria yang digunakan.
11) Menarik kesimpulan
Proses audit diakhiri dengan menarik kesimpulan, yaitu menyatakan kesesuaian atau
ketidaksesuaian dengan standart/kriteria yang digunakan untuk audit.

c. Tahap Analisis Data


Analisis data dilakukan dengan membandingkan fakta yang diperoleh pada waktu proses
pengumpulan data dengan kriteria audit yang telah ditetapkan. Bila ditemukan
kesenjangan antara fakta dengan kriteria audit maka auditor bersama auditee akan
melakukan analisis lebih lanjut untuk mengenal penyebab timbulnya kesenjangan, dan
menyusun rencana tindak lanjut.
5
d. Tahap Pelaporan dan Diseminasi Hasil Audit
Hasil audit internal harus dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan kepada Unit yang di
audit. Hasil audit juga dilaporkan pada saat pertemuan tinjauan manajemen untuk
melaporkan hasil audit, tindak lanjut yang sudah dilakukan dan Kendala dalam perbaikan
sehingga dapat memperoleh dukungan manajemen dalam upaya perbaikan kinerja
maupun perbaikan sistem manajemen dan pelayanan.

e. Tahap Rencana Tindak Lanjut Audit


Berdasarkan rekomendasi yang diberikan oleh auditor internal brdasarkan hasil audit
internal, unit kerja yang diaudit wajib melakukan tindak lanjut terhadap temuan audit
dalam betuk upaya – upaya perbaikan. Setelah memeroleh laporan hasil audit, auditee
harus mempelajari laporan audit tersebut, untuk kemudian menyusun rencana perbaikan.
Rencana perbaikan disusun dengan batas waktu yang jelas, sehingga pelaksanaan
perbaikan dapat dikerjakan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan atau disepakati
bersama dengan auditor. Pada saat pelaksanaan kegiatan perbaikan, auditor dapat
melakukan monitoring kegiatan – kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh auditee dan
memebrikan arahan atau bimbingan jika diperlukan. Hasil perbaikan wajib dilaporkan oleh
auditee kepada Kepala Puskesmas dan disampaikan tembusan kepada auditor internal.

2. Hasil Kegiatan
a. Rincian Kegiatan
Rincian audit internal UPTD Puskesmas Kumai terdiri dari :
1) Lingkup Audit
Berdasarkan kesepakatan tim audit internal Puskesmas Bukit Hindu maka unit
kerja yang akan dilakukan audit adalah sebagai berikut :
a. Ruang Pemeriksaan Umum
b. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik

2) Objek Audit
Objek audit merupakan apa saja yang akan diaudit disetiap unit kerja dan merupakan
prioritas permasalahan yang dihadapi dan potensi risiko kegiatan pelayanan.objek
audit sebagai berikut:
- Pemenuhan sumber daya terhadap standar sumber daya ( SDM, Sarana dan
Prasarana)
- Kepatuhan proses pelayanan terhadap SOP
- Capaian kinerja pelayanan
- Kesesuaian terhadap standar akreditasi
3) Standart/Kriteria yang digunakan
Standart/kriteria yang digunakan pada audit internal di Puskesmas Bukit Hindu
sebagai berikut :
- Standart akreditasi
- Indikator Mutu
6
4) Auditor
Auditor internal berperan sebagai katalisator untuk mempercepat perubahan dalam
upaya memastikan kebijakan mutu yang ditetapkan dan dilaksanakan dalam
pelayanan, memberdayakan system manajemen mutu, memperbaiki system
pelayanan, dan meningkatkan kinerja pelayanan.Tim Auditor Puskesmas Kumai adalah
:
a. Rahmadi
b. Yulia rahayu
c. Wayt arqani
d. Novalisa fitriyah
e. Krisma anjar kurnia
5) Metoda Audit
Metoda yang digunakan pada pelaksanaan audit internal adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
b. Observasi atau mangamati proses pelaksanaan kegiatan
6) Memeriksa dan Menelaah dokumen
7) Jadwal Audit
8) Instrument Audit
Instrument audit internal Puskesmas Kumai terdiri dari :
a. Kuesioner untuk wawancara
b. Instrument akreditasi sesuai pelayanan yang akan diaudit
c. Ceklist

b. Ringkasan Temuan Audit

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim auditor, Puskesmas Kumai pada umumnya telah
melaksanakan tugas pokok dan fungsi beserta aspek – aspek pendukungnya. Namun
demikian masih dijumpai kesenjangan terhadap standart / kriteria sebagai hal – hal yang
perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Ruang Pemeriksaan Umum


Petugas tidak melaksanakan sesuai dengan SOP Pengkajian Awal Klinis:
a. Petugas tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
b. Pemeriksaan vital tidak dilakukan secara lengkap
c. Petugas tidak menanyakan tentang kajian sosial pasien

2. Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik


a. Sering terjadinya salah tanggal pada pengecapan tanggal di Rekam Medik.
b. Format Rekam Medik tidak diisi lengkap.
c. Dokter tidak membubuhkan tanda tangan di rekam medik
d. Ketidaksesuaian SDM yang tersedia.
e. terdapatnya 2 pengkodean yaitu huruf dan angka.

3. Pembahasan dan Rencana Tindak Lanjut


7
a. Pembahasan
Dari hasil temuan yang diperoleh tim auditor maka dilakukan analisis data bersama
dengan auditee sebagai berikut :
1) Ruang Pemeriksaan Umum
a) Petugas tidak melaksanakan sesuai dengan SOP Pengkajian Awal Klinis
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa petugas tidak melaksanakan
pengkajian awal klinis sesuai dengan SOP
b) Petugas tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa tidak melakukan cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan pemeriksaan karena tidak adanya tempat cuci tangan.
c) Pemeriksaan vital tidak dilakukan secara lengkap
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa tidak melakukan pemeriksan vital secara
lengkap kurang lengkapnya format rekam medik dan kurangnya pemahaman
petugas terhadap SOP.
d) Petugas tidak menanyakan tentang kajian sosial pasien.
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa tidak menanyakan tentang kajian sosial
pasien karena Kurangnya komunikasi verbal petugas terhadap pasien
2) Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik
a) Sering terjadinya salah tanggal pada pengecapan tanggal di Rekam Medik.
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa Sering terjadinya salah tanggal pada
pengecapan tanggal di Rekam Medik karena kurangnya ketelitian petugas dan
sering bergantinya petugas di ruang pendaftaran.
b) Format Rekam Medik tidak diisi lengkap.
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa format rekam medik tidak diisi lengkap
karena kurang lengkapnya format rekam medik dan kurangnya pemahaman
petugas terhadap pengisiian rekam medik.
c) Dokter tidak membubuhkan tanda tangan di rekam medik.
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa dokter tidak membubuhkan tanda
tangan di rekam medik karena kurangnya pemahaman terhadap SOP.
d) Ketidaksesuaian SDM yang tersedia.
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa sering terjadinya kesalahan atau
human error terhadap penyimpanan rekam medik pada family folder.
e) Terdapatnya 2 pengkodean yaitu huruf dan angka.
Dari hasil audit dapat dianalisis bahwa pengkodean masih menggunakan 2
pengkodean yaitu angka dan huruf.

b. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil analisis yang dilakukan bersama dengan auditee maka direkomendasikan
yaitu tindakan perbaikan dan penetapan batas waktu penyelesaian perbaikan sebagai
berikut :
8
1) Ruang Pemeriksaan Umum
a) Petugas membaca kembali SOP Pengkajian awal klinis sebelu melakukan
kegiatan pelayanan dengan waktu penyelesaian selama 3 hari.
b) Petugas sebelum dan setelah melakukan kegiatan pelayanan pemeriksaan
fisik untuk cuci tangan terlebih dahulu.
c) Petugas membaca kembali SOP Pengkajian awal klinis sebelu melakukan
kegiatan pelayanan dan memperbaiki Format rekam medik dengan waktu
penyelesaian selama 3 hari.
d) Petugas membaca kembali SOP Pengkajian awal klinis sebelu melakukan
kegiatan pelayanan dengan waktu penyelesaian selama 3 hari.
2) Ruang Pendaftaran dan Rekam Medik
a) Petugas setiap pagi menyiapkan stempel tanggal sesuai dengan tanggal dan
hari pelayanan dengan waktu penyelesaian selama 1 hari.
b) Mengganti Format Baru rekam medis secara lengkap , mensosialisasikan format
rekam medik terbaru dan petugas diunit terkait melengkapi isian format terbaru
secara lengkap dengan waktu penyelsesaian selama 3 hari.
c) Mengganti Format Baru rekam medis secara lengkap , mensosialisasikan format
rekam medik terbaru dan petugas diunit terkait melengkapi isian format terbaru
secara lengkap dengan waktu penyelsesaian selama 3 hari.
d) Segera dilakukan penambahan SDM di unit rekam medic yang sesuai dengan
kompetensi atau petugas yang sudah pernah mengikutu pelatihan tentang rekam
medik dengan batas waktu penyelesaian selama 1 bulan.
e) Segera Menentukan jenis pengkodean yang akan digunakan di Puskesmas Bukit
Hindu dengan diadakan rapat bersama dengan tim mutu dan petugas rekam medik
dengan batas waktu penyelesaian selama 1 bulan.

B. MANAJEMEN RISIKO
1. HASIL PENILAIAN RISIKO

9
Hasil kegiatan pada bulan Januari – Juni 2023 dilakukan kegiatan manajemen risiko.
Kegiatan masih menggunakan panduan tahun 2019. Prioritas dan register risiko masih
menggunakan data yang lama.
Kegiatan meliputi identifikasi risiko dan melakukan sistem pelaporan insiden yang ada,
melakukan penilaian risiko,memprioritaskan risiko yang teridentifikasi, menentukan respon
Puskesmas terhadap risiko, mengelola suatu kasus risiko dengan tujuan meminimalkan kegiatan,
membangun upaya pencegahan risiko yang efektif, dan mengelola pembiayaan risiko yang
adekuat.
Berdasarkan hasil keluhan pelanggan yang dilakukan pada tahun 2022, didapatkan
kesimpulan bahwa pasien mengeluhkan pelayanan di Puskesmas Kumai, salah satunya adalah di
bagian pendaftaran dan rekam medis pasien sehingga Koordinator Pendaftaran dan Rekam Medis
akan melakukan pengkajian terhadap pelayanan di bagian pendaftaran pasien dan rekam medis
rawat jalan dengan metode FMEA (Failure Mode and Effects Analysis).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam metode FMEA ini adalah :

1. Memilih dan Menetapkan Proses yang Berisiko Tinggi


2. Membuat flow chart (diagram alur) yang rinci yaitu menentukan titik awal dan akhir dari
proses,dan menganalisa flow chart
3. Mengidentifikasi kemungkinan kegagalan proses dan efek yang ditimbulkan ke pasien
4. Menetapkan kemungkinan tingkat keparahan dari efek tersebut ke pasien dengan metode
workshop
5. Tim FMEA melakukan workshop untuk mengidentifikasi masalah dengan alat bantu fish bone.
Dengan tujuan menemukan akar penyebab masalah
6. Desain ulang dengan cara melakukan curah pendapat untuk menentukan dan menetapkan
desain baru
7. Melakukan uji coba desain baru: diawali dengan melakukan sosialisasi desain baru kepada
petugas terkait
8. Evaluasi desain baru dengan cara mengukur efektifitas hasil desain ulang dengan parameter
sesuai hasil pengukuran risiko tahap sebelumnya Dengan dilakukannya metode FMEA ini,
diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di pelayanan bagian pendaftaran
dan rekam medis rawat jalan sehingga dapat meminimalisir keluhan masyarakat yang masuk
ke puskesmas maupun ke pihak luar lainnya.

2. PENETAPAN AREA PRIORITAS

PENETAPAN AREA PRIORITAS PELAYANAN UPTD PUSKESMAS KUMAI Tahun 2023

AREA KLINIS HIGH RISK HIGH HIGH PROBLEM


COST VOLUME PRONE

TOTAL PERINGKAT
BOBOT

BOBOT

BOBOT

BOBOT
NILAI

NILAI

NILAI

NILAI

Farmasi 9 4 7 3 9 1 9 2 84 II

Ruang Tindakan 10 4 7 3 6 1 7 2 81 V

Ruang gigi 9 4 8 3 6 1 7 2 80 VI

Ruang Pemeriksaan 9 4 7 3 9 1 8 2 82 IV
Umum
10
Ruang KIA 8 4 7 3 6 1 6 2 71 VII

Pendaftaran 9 4 9 3 10 1 8 2 89 I

Laboratorium 9 4 8 3 8 1 7 2 82 III

KETERANGAN :
1. HIGH RISK (risiko besar/rawan)
 1-3 Rendah
 4-6 Sedang
 ≥ 7 Tinggi

2. HIGH COST (menimbulkan biaya yang besar)


 1-3 Rendah (≤ 500.000)
 4-6 Sedang (500.000-1.000.000)
 ≥ 7 Tinggi (≥1.000.000)

3. HIGH VOLUME (pelayanan yang frekuensinya besar)


 1-3 Rendah
 4-6 Sedang
 ≥ 7 Tinggi

4. PROBLEM PRONE (prosedur /proses yang dapat menghasilkan outcome yang tidak
diharapkan)

Berdasarkan area prioritas di UPT Puskesmas bukit Hindu maka didapatkan Ruang Pendaftaran

3. LINGKUP MANAJEMEN RISIKO


Pelaksanaan kegiatan penilaian risiko di UPTD Puskesmas Kumai Kabupaten kotawaringin
barat sebagaimana dalam perencanaan dilakukan terhadap unit/program dengan hasil sebagai
berikut :
LINGKUP MANAJEMEN RISIKO PROSES DATA

Register Risiko Admen dilakukan terlampir


Register Risiko UKM dilakukan terlampir
Register Risiko UKPP dilakukan terlampir
RCA dilakukan terlampir
FMEA dilakukan terlampir
KTD,KPC, KNC, KTC dilakukan terlampir

Manajemen resiko secara umum di bagi 2 kategori yaitu manajemen resiko klinis dan
manajemen Resiko non klinis. Manejemen resiko klinis lebih sering berkaitan dengan upaya
kesehatan perseorangan. Misalnya tertusuk jarum, plebitis, terpeleset, pasien jatuh dan
sebagainya. Manajemen non klinis sering di kaitan dengan resiko terkait dengan kegiatan upaya
kesehatan masyarakat serta kegiatan pengeloaan keuangan dan yang sejenisnya. Risiko yang
mungkin terjadi akibat penyelenggaraan pelayanan bersumber dari risiko akibat penyelenggaraan
pelayanan klinis, risiko akibat penyelenggaraan kegiatan UKM, risiko yang terkait dengan kondisi
sarana, prasarana, dan peralatan yang ada di Puskesmas.

11
C. MANAJEMEN KOMPLAIN
1. Tujuan
Melakukan penilaian terhadap proses pelayanan, kinerja administrasi
manajemen,pelayanan UKM dan UKP sebagai dasar untuk melakukan perbaikan mutu dan
kinerja.

2. Ruang Lingkup
a. KMP
b. UKM
c. UKPP

3. Hasil dan Analisis Tim Manajemen Komplian


Berdasarkan hasil komplain masyarakat di wilayah UPTD Puskesmas kumai sebagai
berikut :
a. PELAYANAN UMUM
Pelayanan tidak sesuai antrian. Terjadi komplain di ruang pelayanan umum ,
pelayanan tidak sesuai antrian dikarenakan pasien tidak memahami bahwa
pelayanan prioritas adalah pasien Lansia , dan setelah di jelaskan kepada pasien
memahami dan mengerti bahwa pasien prioritas yang di dahulu kan.

b. PELAYANAN GIGI
Pelayanan gigi untuk pencabutan gigi apakah sesuai S0P , karena pasien pengen
mendapatkan informasi bahwa tidak bisa dilakukan pencabutan gigi. Setelah
dilakukan konfirmasi kepada petugas , ternyata alat gigi sedang dalam keadaan tidak
bisa di pakai ( rusak ) . dan petugas gigi melakukan pemberitahuan kepada petugas
bendahara alat untuk dilakukan perbaikan dan di beritahukan kepada pelanggan
melalui surat yg berisi informasi bahwa dalam keadaan rusak.

D. MANAJEMEN SURVEI
1. Metodelogi dan Pelaksanaan Kegiatan
a. Tahap Persiapan
Tahap persiapan terdiri dari :
1) Penyiapan Instrumen Survei
Survei IKM diperlukan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat secara berkala
dan mengetahui kecenderungan kinerja pelayanan pada masing-masing unit kerja
pelayanan di Puskesmas Kumai dari waktu ke waktu. Komponen ini berkaitan dengan
pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM), metode yang digunakan, skor yang
diperoleh, serta tindak lanjut dari hasil pelaksanaan SKM tersebut.

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri


Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 14 Tahun 2017, maka ada 9 unsur
yang “relevan”, “valid” dan “reliabel”. 9 Unsur ini adalah sebagai berikut:
a) Persyaratan
b) Prosedur
c) Waktu pelayanan
d) Biaya/Tarif
e) Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan 12
f) Kompetensi Pelaksana
g) Perilaku Pelaksana
h) Sarana dan Prasarana
i) Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan

2) Menentukan besaran dan teknik penarikan sampel


Berdasarkan pedoman yang tercantum dalam Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik disebutkan bahwa yang dijadikan dasar untuk penetapan jumlah
responden adalah dengan menggunakan tabel sampel dari Krejcie and Morgan
(Lampiran II).
Jumlah responden dalam hal ini adalah sampel dan jumlah populasi berdasarkan jumlah
angka kunjungan bulan Januari s.d Juni 2023.Total kunjungan di UPTD Puskesmas
Kumai sejak Bulan Januari s.d Juni 2023 sebanyak 22.945 kunjungan, dengan
menggunakan tabel sampel dari Krejcie and Morgan diperoleh jumlah sampel sebanyak
377 sampel/responden. Dari total jumlah responden/sampel, kemudian diproporsikan di
6 lokasi pengambilan data (puskesmas induk dan 5 pustu) sebagai berikut :

Tabel II.1
Jumlah Sampel per Wilayah Binaan

Jumlah
No. Puskesmas/Pustu
Sampel/Responden
1. Kumai 325
2. Sei.Tendang 11
3. Kumai hulu 15
4. Sei.kapitan 14
5. Batu belaman 6
6. Sei.sebrang 5
Jumlah 377

3) Penetapan Responden
Untuk kriteria responden SKM adalah pengunjung atau pasien yang datang meminta
atau pernah mendapatkan pelayanan kesehatan pada UPTD Puskesmas Kumai
minimal satu jenis pelayanan. Responden dipilih secara simple random sampling dari
semua pengunjung UPTD Puskesmas Kumai yang masuk kriteria responden di tiap unit
pelayanan.

4) Penentuan Lokasi
Pengambilan data dilakukan di wilayah UPTD Puskesmas Kumai beserta jaringannya (5
Pustu) pada waktu pasien sedang menunggu pelayanan obat.

5) Jadwal Kegiatan Survei 13


Tabel II.2
Jadwal Kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat

No Kegiatan Waktu Pelaksanaan

1 Persiapan Desember 2022

2 Pengumpulan Data / Survei IKM 04 Januari 2023 s/d 30 Juni 2023

3 Pengolahan Data 04 Juli 2023 s/d 09 Juli 2023

4 Penyusunan dan Pelaporan 11 Juli 2023 s/d 23 Juli 2023

b. Tahap Pelaksanaan
1) Pelaksanaan Sosialisasi Petugas Survei
Sebelum pelaksanaan kegiatan, dilakukan sosialisasi kepada seluruh tenaga lapangan
(petugas survei/surveior) tentang teknis/cara melakukan survei sebagaimana
disampaikan pada bagian sebelumnya.
2) Menghubungi Responden dan Wawancara Survei
Petugas survei mengubungi calon responden secara langsung untuk pelaksanaan
wawancara survei sesuai dengan kuota dan strategi yang telah dipaparkan pada
kerangka acuan kegiatan. Proses wawancara survei ini direncanakan berlangsung
selama 5-10 menit.
3) Proses Quality Control Survei
Proses quality control survei meliputi monitoring kelengkapan pengisian kuesioner Cek
kelengkapan kuesioner dilakukan dengan dua tahapan, yaitu masing-masing oleh
surveior. Proses monitoring kelengkapan pengisian kuesioner adalah sebagai berikut :
 Cek fisik kelengkapan jawaban dalam kuesioner, dilakukan oleh surveior pada saat
wawancara berakhir atau sebelum kuesioner diserahkan kepada bagian Tim Survei
 Input data isian kuesioner dilakukan setiap hari sekaligus memastikan bahwa
kuesioner telah terisi dengan lengkap dengan menggunakan Microsoft Excel.
4) Tabulasi Hasil Survei
Tabulasi data dilakukan oleh Tim Survei dengan menggunakan Microsoft Excel.

c. Tahap Pengolahan Data


Pengolahan data nilai IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata tertimbang”
masing-masing unsur pelayanan,karena itu untuk pengolahan data dilakukan dengan cara :
1) Membuat skoring/nilai persepsi untuk setiap alternatif jawaban (x) sebagai berikut :
- Jawaban ‘a’ diberi nilai 1,
- Jawaban ‘b’ diberi nilai 2,
- Jawaban ‘c’ diberi nilai 3 ,
- Jawaban ‘d’ diberi nilai ‘4’.

2) Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 9 unsur pelayanan yang


dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus :

14
Jumlah bobot
Bobot nilai rata−rata tertimbang=
Jumlah unsur
1
Bobot nilai rata−rata tertimbang=
9
Bobot nilai rata−rata tertimbang=0,01111

3) Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan digunakan pendekatan nilai rata-rata
tertimbang dengan rumus sebagai berikut :

Total dari nilai persepsi per unsur


IKM = x Nilai penimbang
Total unsur

4) Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25- 100 maka hasil
penilaian tersebut di atas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus :
IKM Unit Pelayanan x 25

5) Selanjutnya nilai persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan
Kinerja Unit Pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II.3
Nilai Persepsi, Nilai Interval dan Konversi IKM

Mutu
Nilai Nilai Interval Nilai Interval Kinerja Unit
Pelayana
Persepsi IKM Konversi IKM Pelayanan
n
1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D Tidak baik
2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C Kurang baik
3 3,0644 – 3,532 76,61 – 88,30 B Baik
88,31 –
4 3,5324 – 4,00 A Sangat baik
100,00

Penghitungan Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan menggunakan program


Microsoft Excel dengan prosedur perhitungan sesuai dengan pedoman umum Indeks
Kepuasan Masyarakat yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara

Tahapan penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan


pelayanan publik ini didasarkan pada metode dan teknik yang dapat
dipertanggungjawabkan.

2. HASIL SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

15
Berdasarkan hasil pengumpulan, penginputan dan pengolahan data dari 377 responden
sebagai sampel, diperoleh hasil sebagai berikut

a. Data Responden
Karakteristik responden sebagaimana pada tabel berikut:

1) Umur
Tabel III.1
Umur Responden

GOLONGAN UMUR
JUMLAH ( N ) PERSENTASE ( % )
( TAHUN )
< 18 71 18,83
21 – 30 184 48,81
31 – 40 60 15,92
41 – 50 32 8,49
51 – 60 25 6,63
> 60 5 1,33
TOTAL 377 100,00

Gambar III.1
Prosentase Responden SKM Berdasarkan Umur

7%DIAGRAM UMUR RESPONDEN


8% 1%
19%

< 18
16% 21 - 30
31 - 40
41 - 50
51 - 60
> 60
49%

Tabel III.1 dan Gambar III.1 usia responden terbanyak berusia 21 - 30 tahun sebanyak
144 responden (38,20%).

2) Jenis Kelamin
Tabel III.2
Jenis Kelamin Responden

JENIS KELAMIN JUMLAH ( N ) PERSENTASE ( % )


Laki –laki 113 29,97
Perempuan 264 70,03
Total 377 100,00
Gambar III.2
Prosentase Responden SKM Berdasarkan Jenis Kelamin 16
Pada table III.2 dan Gambar III.2, jenis kelamin responden lebih banyak perempuan
(64%).

3) Tingkat Pendidikan
Tabel III.3
Tingkat Pendidkan Responden SKM

TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH ( N ) PERSENTASE ( % )


SD 5 1,33
SMP 18 4,77
SMA 245 64,99
DIPLOMA 23 6,10
SI 82 21,75
S2 0 0,00
S3 4 1,06
TOTAL 377 100,00

Gambar III.3
Prosentase Responden SKM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

17
DIAGRAM TINGKAT PENDIDIKAN RESPONDEN

1%
1% 5%

22% SD
SMP
SMA
DIPLOMA
SI
S2
6% S3

65%

Pada Tabel III.3 dan Gambar III.3, bahwa sebagian besar responden tingkat pendidikannya
adalah SMA berjumlah 245 orang (64,99 %).

4) Pekerjaan
Tabel III.4
Jenis Pekerjaan Responden

PEKERJAAN JUMLAH ( N ) PERSENTASE ( % )


PNS 42 11,14
TNI 3 0,80
POLRI 1 0,27
SWASTA 148 39,26
WIRA USAHA 51 13,53
LAINNYA 132 35,01
TOTAL 377 100,00

Gambar III.4
Prosentase Responden SKM Berdasarkan Jenis Pekerjaan

18%

37%
PNS
TNI
POLRI
SWASTA
WIRA USAHA
LAINNYA
27%

1%
1%
17% 18
Berdasarkan Tabel III.4 dan Gambar III.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar pekerjaan
responden adalah swasta sebanyak 102 responden (27,06 %)

b. Hasil Pengukuran Kepuasan Masyarakat


c. Berdasarkan hasil Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) pada 9 (sembilan) unsur pelayanan yang
telah dilaksanakan pada Bulan Oktober 2023, dengan hasil sebagai berikut :

Tabel III.5
9 Unsur Pelayanan SKM

NILAI INTERVAL MUTU KINERJA UNIT


UNSUR UNSUR PELAYANAN
IKM LAYANAN LAYANAN
U1 Persyaratan 3,45 B BAIK
U2 Prosedur 3,44 B BAIK
U3 Waktu pelayanan 3,15 B BAIK
U4 Biaya tarif 3,35 B BAIK
U5 Produk layanan 3,38 B BAIK
U6 Kompetensi pelaksana 3,47 B BAIK
U7 Perilaku pelaksana 3,48 B BAIK
U8 Sarana dan prasarana 3,17 B BAIK
Penanganan pengaduan,
U9
saran dan masukan 3,47 B BAIK

Gambar III.5
Capaian 9 Unsur Pelayanan SKM

Dari Tabel III.5 dan Gambar III.5 tersebut diatas, jawaban yang diberikan oleh 377 responden
yang telah memberikan pendapatnya terhadap 9 (sembilan) unsur yang menjadi objek Survei
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2020, nilai persepsinya 3,32. Hal ini berarti
bahwa pelayanan yang diberikan oleh UPTD Puskesmas Kumai secara umum telah
mencerminkan tingkat pelayanan yang “Baik”. Adapun nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) adalah 82,96.

3. PEMBAHASAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT


a. Pembahasan
Dari 377 responden yang telah memberikan pendapatnya terhadap 9 (sembilan) unsur yang
menjadi objek Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Tahun 2020, nilai persepsi yang diatas
angka 3 (tiga) ada 8 unsur dan 1 unsur dibawah nilai persepsi 3. Hal ini berarti bahwa
pelayanan yang diberikan UPTD Puskesmas Kumai secara umum telah mencerminkan
tingkat pelayanan yang baik. Adapun nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperoleh
angka 82,96.

Dengan nilai IKM (Nilai Interval Konversi IKM) 82,96, maka dapat dikatakan bahwa kinerja
UPTD Puskesmas kumai adalah “BAIK”. Namun demikian masih terdapat unsur-unsur
pelayanan yang nilainya Kurang Baik dari responden terutama pada unsur penanganan
pengaduan (U9) dan waktu pelayanan (U3).

Berikut hasil penilaian kuesioner secara keseluruhan berdasarkan urut teratas :

19
Tabel IV.1
Urutan Unsur Pelayanan Berdasarkan Nilai Interval IKM
NILAI
MUTU URUTAN
NO. UNSUR UNSUR PELAYANAN INTERVAL
LAYANAN MASALAH
IKM
1. U1 Persyaratan 3,54 A IX
2. U7 Perilaku pelaksana 3,54 A VIII
3. U2 Prosedur 3,51 B VII
4. U6 Kompetensi pelaksana 3,48 B VI
5. U5 Produk layanan 3,43 B V
6. U8 Penanganan pengaduan 3,23 B IV
7. U4 Biaya tariff 3,18 B III
8. U3 Waktu pelayanan 3,04 C II
9. U9 Sarana dan prasarana 2,94 C I

1) Persyaratan pelayanan (U1), yaitu persyaratan teknis dan administratif yang diperlukan
untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis pelayanannya dengan nilai sebesar
3,54. Unsur ini disimpulkan mempunyai kinerja s a n g a t baik karena berada diantara
nilai interval IKM 3,53 – 4,00

2) Perilaku Pelaksana (U7), yaitu sikap petugas dalam memberikan pelayanan mempunyai
nilai 3,54. Unsur ini disimpulkan mempunyai kinerja sangat baik karena berada diantara
nilai interval IKM 3,53 – 4,00

3) Sistem, mekanisme, prosedur (U2), yaitu tata cara pelayanan yang dibakukan bagi
pemberi dan penerima pelayanan, mempunyai nilai sebesar 3,51. Unsur ini disimpulkan
mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM 3,06– 3,53

4) Kompetensi Pelaksana (U6), yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksana
meliputi pengetahuan ,keahlian ,ketrampilan dan pengalaman. Unsur ini mempunyai nilai
sebesar 3,48 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai
interval IKM 3,06– 3,53

5) Produk spesifikasi jenis pelayanan (U5) yaitu hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Unsur ini mempunyai rata sebesar 3,43
dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada diantara nilai interval IKM IKM
3,05– 3,53

6) Sarana dan prasarana (U8), yaitu segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan dan penunjang terselenggaranya suatu proses dengan
nilai 3,23 termasuk dalam interval IKM 3,05– 3,53, dengan kinerja unsur pelayanan yang
baik

7) Biaya atau tarif (U4), yaitu biaya yang dikenakan kepada penerima layanan dalam
mengurus dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat Unsur ini
mempunyai nilai sebesar 3,18 dan disimpulkan mempunyai kinerja baik karena berada
diantara nilai interval IKM 3,05– 3,53.

8) Waktu pelayanan (U3), yaitu jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
20
proses pelayanan dari setiap jenis layanan. Unsur ini mempunyai nilai sebesar 3,04 dan
disimpulkan mempunyai kinerja kurang baik karena berada diantara nilai interval IKM
2,60– 3,064
9) Penanganan Pengaduan (U9), yaitu tata cara pelaksanaan penanganan pengaduan dan
tindak lanjut. Unsur ini mempunyai nilai sebesar 2,94 dan disimpulkan mempunyai
kinerja kurang baik karena berada diantara nilai interval IKM 2,60– 3,06.

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat kepuasan
masyarakat atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur
penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan
kebutuhannya. Berdasarkan hasil survei IKM di UPTD Puskesmas Kumai Kotawaringin barat
diperoleh IKM unit pelayanan sebesar 82,96 dengan mutu pelayanan B dan kinerja baik.

b. Rencana Tindak Lanjut


Dari hasil survei indeks kepuasan masyarakat di UPTD Puskesmas Kumai Kotawaringin
barat semua unsur pelayanan nilai rata- rata unsur pelayanan baik. Tentu saja hal
tersebut harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk menjaga kualitas pelayanan publik di
UPTD Puskesmas Kumai Kotawaringin barat, hal penting yang harus dilaksanakan adalah
perbaikan terhadap unsur yang mempunyai nilai paling rendah / kurang baik yaitu dan perlu
mendapatkan prioritas dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan yaitu unsur waktu
pelayanan (3,04) dan unsur penanganan pengaduan, saran dan masukan (2,94). Untuk 7
unsur lain walaupun dengan nilai baik, namun perlu lebih ditingkatkan lagi.

Tabel IV.2
Rencana Tindak Lanjut

Unsur yang Hasil Rencana Tindak


No. Analisis
Dimonitor Pengukuran Lanjut

1. Sarana Kategori kurang Kurangnya kenyamanan Mengalokasikan


Prasarana baik (2,94) pasien pada waktu anggaran untuk
menunggu untuk melengkapi sarana
mendapatkan pelayanan prasarana
puskesmas pada
Tahun 2023

Unsur yang Hasil Rencana Tindak


No. Analisis
Dimonitor Pengukuran Lanjut

2. Waktu Kategori kurang - Petugas tidak mematuhi Dilakukan Audit


Pelayanan baik (3,04) waktu kerja pelayanan Internal
- Petugas bekerja tidak
sesuai SOP
- Pelanggan yang tidak
membawa persyaratan
untuk pelayanan

3. SISTEM MANAJEMEN MUTU


21
Tahapan UPTD Puskesmas Kumai meningkatkan mutu maka perbaikan sistem manajemen
mutu diterapkan secara berkelanjutan.
Rencana perbaikan sistem manajemen mutu adalah sebaga berikut :
a. Pemahaman tentang peningkatan mutu pada semua jajaran secara intergratif, salah satu
cara adalah dilakukannya pertemuan tinjauan Manajemen secara berkala, serta
pertemuan mutu lainnya yang dijadwalkan secara berkala.
b. Pengelolaan dan pengendalian dokumen dengan baik, melakukan revisi dokumen jika
diperlukan, dan sosialisasi regulasi baru atau perubahan regulasi.
c. Kelengkapan bukti telusur dalam setiap kegiatan dan setiap unit/ruangan, baik kegiatan
dalam gedung (UKP) maupun kegiatan luar gedung (UKM)
d. Implementasi berkelanjutan pada semua Unit Pokja sesuai konsep yang telah dipahami
bersama
e. Monitoring dan evaluasi setiap Indikator Mutu baik Admen, UKM, UKP perlu dilakukan
rekap laporan setiap 3 bulan sekali.
f. Pemahaman tentang peningkatan mutu pada semua jajaran secara intergratif, salah satu
cara adalah dilakukannya pertemuan tinjauan Manajemen secara berkala, serta
pertemuan mutu lainnya yang dijadwalkan secara berkala.
g. Pengelolaan dan pengendalian dokumen dengan baik, melakukan revisi dokumen jika
diperlukan, dan sosialisasi regulasi baru atau perubahan regulasi.
h. Kelengkapan bukti telusur dalam setiap kegiatan dan setiap unit/ruangan, baik kegiatan
dalam gedung (UKP) maupun kegiatan luar gedung (UKM)
i. Implementasi berkelanjutan pada semua Unit Pokja sesuai konsep yang telah dipahami
bersama
j. Monitoring dan evaluasi setiap Indikator Mutu baik Admen, UKM, UKP perlu dilakukan
rekap laporan setiap 6 bulan sekali.

4. INDIKATOR MUTU
a. Indikator Nasional Mutu
No Indikator Target Capaian
Jan Feb Maret April Mei Juni
1. Kepatuhan 85% 93.1% 89.29% 90% 97.83% 97.83% 89.83%
Kebersihan Tangan
(%)
2. Kepatuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penggunaan APD
(%)
3. Kepatuhan Identifikasi 100% 91.67% 90.91% 100% 90% 88.89% 100%
Pasien (%)
4. Keberhasilan 90% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengobatan Pasien
TB semua kasus
sensitive obat (%)
5. Ibu Hamil yang 100% - - 25% 0% 0% 0%
Mendapatkan ANC
sesuai standar (%)
6. Kepuasan Masyarakat 76,6 77.96 85.83 81.77 84.92 83.25 80.01
(SKM ) (%)

No Indikator Analisis RTL TL Evaluasi TL


22
1. Kepatuhan Secara umum Lanjutkan - -
Kebersihan Tangan sudah memenuhi dan
(%) standar indikator pertahankan
2. Kepatuhan Secara umum Lanjutkan - -
Penggunaan APD sudah memenuhi dan
(%) standar indikator pertahankan
3. Kepatuhan Identifikasi Kepatuhan Dilakukan Telah Kesadaran
Pasien (%) identifikasi pasien sosialisasi dilakukan petugas terkait
masih dibawah kembali sosialisasi pentingnya
100% karena terkait kembali terkait identifikasi
petugas pentingnya pentingnya pasien
melakukan identifikasi identifikasi meningkat
pekerjaan lain pasien dan pasien dan
selain pelayanan SOP SOP
sehingga identifikasi identifikasi
menurunkan pasien pasien
konsentrasi
petugas
4. Keberhasilan Secara umum Lanjutkan - -
Pengobatan Pasien sudah memenuhi dan
TB semua kasus standar indikator pertahankan
sensitive obat (%)
5. Ibu Hamil yang Persentase ibu Dilakukan Mulai -
Mendapatkan ANC hamil yang sosialisasi semester 2,
sesuai standar (%) mendapatkan kepada bidan semua ibu
ANC sesuai agar semua hamil
standar masih ibu hamil dilakukan
rendah, karena dilakukan pemeriksaan
tidak semua ibu pemeriksaan glukoprotein
hamil diperiksa glukoprotein urin
glukoprotein urin, urin
hanya ibu hamil
yang memiliki
indikasi medis
yang diperiksa
glukoprotein urin
6. Kepuasan Masyarakat Secara umum Lanjutkan - -
(SKM ) (%) sudah memenuhi dan
standar indikator pertahankan

b. Indikator Mutu Prioritas Puskesmas


No Indikator Target CAPAIAN
Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 Mini Lokakarya 6 bulan 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Bulanan

No Indikator Target ANALISIS RTL TL EVALUASI


TL
1 Mini 6 bulan Mini Lokakarya Pertahankan - -
Lokakarya Bulanan terlaksana dan lanjutkan
Bulanan sesuai target

c. Indikator Mutu Puskesmas


1) Indikator Mutu KMP
UNIT/ INDIKATOR STANDAR Januari ANALISA TINDAK EVALUASI
PROGRAM MUTU s/d Juni LANJUT
2022
Data dan ketepatan Penyerahan 100% Laporan ke Meningkatkan Sudah
Informasi waktu laporan paling Dinkes Kota kerjasama terlaksana
pengelolaan lambat tanggal Palangka dengan 23
SP2TP 5 setiap Raya tepat pemegang
bulannya ke waktu program agar
Dinkes Kota laporan dikirim
Palangka tepat waktu
Raya
Umum Ketepatan 100 % 100% Surat masuk - Sudah
Waktu dalam terkendali dan surat terlaksanan
mengagenda keluar sudah
kan surat
tepat waktu
masuk dan
surat keluar sehingga
memudahka
n untuk
diagendakan
Inventaris Monitoring / 75% - Petugas Berkoordinasi Sudah
Barang ceklis sarana sudah dengan dikoordinasik
dilakukan pelatihan petugas an dengan
setiap hari namun ruangan untuk petugas
rangkap mengaktifkan ruangan
tugas dan kembali namun
- banyak pengelolaan belum
kegiatan ceklis sarana optimal
yang lain di ruangan
sehingga masing-
sering masing
terlewatkan

Tersedia Tersedia Belum Meminta Belum


laporan tersedia petugas tersedia
mutasi laporan inventaris
barang mutasi barang untuk
barang membuat
laporan mutasi
barang
Keuangan Ketepatan Mengikuti - Pelaporan Mulai bulan Pelaporan
waktu ketentuan pencairan juni pencairan
pelaporan tanggal yang keuangan mengulang keuangan
keuangan telah bulan januari revisi RKA terkendala
ditetapkan sampai Juni BOK disistem
oleh Dinkes 2022
Kota Palangka terkendala
Raya karena
petugas
mengalami
kesulitan
dalam sistem
atau
terkendala
juknis karena
mengalami
perubahan
dibulan juni
sehingga
revisi ulang
RKA khusus
BOK
Perencana Penyusunan Mengikuti Terlaksan karena ada Menyusun Sudah
an RUK RPK pedoman a permasalaha RUK RPK dibentuk tim
yang disusun permenkes n tidak berdasarkan perencana
berdasarkan nomor 44 semua RUK analisa namun
analisa tahun 2016 didasarkan masalah pelaksanaan
kebutuhan tentang pada analisa masing2 24
pembahasan
puskesmas manajemen Tiap data program belum
puskesmas triwulan berjalan
optimal

Pelaksanaan Terlaksana Karena Rencana akan Belum


lokmin lintas lokmin lintas permasalaha diakan lokmin terlaksana
sektor sesuai sektor sesuai n saat ini ada linsek dengan
rencana perencanaan kendala menggunakan
covid maka meeting zoom
tidak
terlaksana
lokmin linsek
Dana tidak
tersedia
Kepegawai Pelaksanaan 100% 100% Pegawai Meningkatkan Sudah
an orientasi terlaksana baru sudah kerjasama tim terlaksana
pegawai di orientasi dan
pemahaman
pada orientasi
pegawai
jumlah 100% 100% Perawat Mengoptimalk Sudah
tenaga terpenuhi sudah an tugas terpenuhi
sesuai terpenuhi pokok perawat
kebutuhan
Kenaikan 100% 100% persyaratan Memotivasi Motivasi
pangkat terpenuhi administrasi pegawai yang sudah
pegawai berkas merasa dilakukan
usulan naik kesulitan
pangkat memenuhi
banyak tidak syarat
dipenuhi oleh kenaikan
pegawai pangkat
(belum
membuat
dupak
persemester
dan tenaga
bidan belum
mengikuti
diklat jafung)
Kenaikan 100% 100% Masih ada mengumpulka Sudah
Gaji Berkala terpenuhi satu pegawai n dokumen menyampaik
yang belum an atau
menyerahka mengingatka
n n tentang
dokumennya/ kenaikan gaji
mengajukan berkala
usulan

2) Indikator UKM

3) Indikator UKP
Unit Variabel Targe Capaian (%)
No
Pelayanan Indikator t
(%) Jan Feb Mar April Mei Juni

25
Ketersediaan
tenaga
80 100 100 100 100 100 100
pendaftaran
minimal 3 orang

Jam buka
pelayanan
dipendaftaran
Ruang
senin-kamis jam
pendaftaran
1 07.30-11.00 80 100 100 100 100 100 100
dan rekam
jum’at jam
medis
07.30-10.00
sabtu jam
07.30-10.30

Kelengkapan
0010
dokumen rekam 80 100 100 100 100 100
0
medis

Ketersediaan
tenaga
kesehatan poli
100 100 100 100 100 100 100
Ruang umum yang
2 pemeriksaan sesuai
umum kompetensi

Kelengkapan
pengisian rekam 100 100 100 100 100 100 100
medis

Terdapat bukti
keikutsertaan
100 100 100 100 100 100 100
pasien dalam
rencana layanan

Ketersediaan
tenaga medis
sesuai
kompetensi dan 100 100 100 100 100 100 100
Ruang memiliki
3
Tindakan sertifikat
pelatihan KGD
Ketersediaan
100 100 100 100 100 100 100
paramedis 26
minimal D3
keperawatan
dan memiliki
sertifikat
pelatihan KGD

Kepatuhan
petugas dalam 100 100 100 100 100 100 100
melakukan triase

Respon time 100 100 100 100 100 100 100

Kepuasaan
100 100 100 100 100 100 100
pelangggan

Ketersediaan
tenaga bidan
dengan standar 100 100 100 100 100 100 100
pendidikan
minimal D3

Tepat pasien
4 KIA tepat obat dan 100 100 100 100 100 100 100
tepat waktu

Kelengkapan
pengisian
100 100 100 100 100 100 100
dokumen rekam
medis

Ketersediaan
tenaga bidan
standar
5 ANC pendidikan 100 100 100 100 100 100 100
minimal D3 yang
sesuai
kompetensi

Kepatuhan
petugas dalam
100 100 100 100 100 100 100
melakukan ANC
10

27
Terdapat bukti
keikutsertaan
100 100 100 100 100 100 100
pasien dalam
rencana layanan

Ketersediaan
tenaga bidan
6 MTBS dengan standar 100 100 100 100 100 100 100
pendidikan
minimal D3

Kepatuhan
petugas dalam
100 100 100 100 100 100 100
mengisi formulir
MTBS

Bukti
keikutsertaan
orangtua pasien 100 100 100 100 100 100 100
dalam rencana
layanan

Ketersediaan
RUANG tenaga bidan
7 BERSALIN/ dengan standar 100 100 100 100 100 100 100
VK pendidikan
minimal D3

Kepatuhan
petugas ruang
bersalin dalam
100 100 100 100 100 100 100
memberikan
asuhan
persalian normal

Kelengkapan
pengisian 100 100 100 100 100 100 100
partograf

Ketersediaan
Ruangan tenaga medis
8 80 100 100 100 100 100 100
rawat inap sesuai
kompetensi

Ketersediaan
tenaga
80 100 100 100 100 100 100
paramedis
minimal D3

28
Angka kejadian
kasus flebitis
dirawat inap
10 0 0 0 0 1 0
2x24 jam setelah
pemasangan
infus

Kelengkapan
bukti komunikasi
70 66 66 100 66 76 100
efektif (form
SBAR-TBAK)

Ketersediaan
RUANGAN tenaga medis
9 80 100 100 100 100 100 100
ILI sesuai
kompetensi

Ketersediaan
tenaga
80 100 100 100 100 100 100
paramedis
minimal D3

Kepatuhan
petugas
70 100 100 100 100 100 100
menggunakan
APD

10 Ruang
pelayanan Ketersediaan
Gigi tenaga
kesehatan yang 100 100 100 100 100 100 100
sesuai
kompetensi

Ketersediaan
tenaga
paramedis
100 100 100 100 100 100 100
pendidikan
minimal terapis
gigi
Kepatuhan 100 100 100 100 100 100 100
petugas poli gigi
dalam
memberikan
informasi dan
persetujuan
tindakan medis
sebelum
pelaksanaan
tindakan
pencabutan gigi
dengan lokal
anesthesi

29
Kelengkapan
100 100 100 100 100 100 100
pengisian RM

Ketersediaan
tenaga
laboratorium 100 100 100 100 100 100 100
minimal
pendidikan D3

Laboratoriu
11
m

Kepatuhan
petugas dalam
100 100 100 100 100 100 100
penggunaan
APD

Ketepatan waktu
penyampaian
100 100 100 100 100 100 100
hasil
laboratorium

12
Ruangan

30
Ketersediaan
tenaga
Gizi kesehatan yang 100 100 100 100 100 100 100
sesuai dengan
kompetensi

Edukasi gizi
pada pasien
rawat inap 100 100 100 100 100 100 100
(Hipertensi &
DM)

Lama waktu
pelayanan
konsultasi gizi 100 100 100 100 100 100 100
maksimal 10
menit

Ketersediaan
tenaga apoteker
yang sesuai 100 100 100 100 100 100 100
dengan
kompetensi

13 FARMASI

Ketersediaan
tenaga teknis 100 100 100 100 100 100 100
kefarmasian

Ketersediaan
obat
dibandingkan
formularium

Pemberian obat
disertai dengan
pemberian
100 100 100 100 100 100 100
informasi obat
(PIO)

Persentase
penyandang
Ruangan gangguan jiwa
14 100 100 100 100 100 100 100
jiwa yang
memperoleh
pelayanan
difasyankes
31
Ruang
pelayanan
15
khusus (TB-
HIV-AIDS)

Unit Variabel Rencana Tindak Lanjut


No
Pelayanan Indikator Analisis Tindak
Lanjut
Ketersediaan Secara umum sudah Lanjutkan
tenaga memenuhi standar dan
pendaftaran indikator mutu pertahankan
minimal 3 orang puskesmas

Jam buka Secara umum sudah Lanjutkan


Ruang pelayanan memenuhi standar dan
pendaftaran dipendaftaran indikator mutu pertahankan
1
dan rekam puskesmas
medis
Kelengkapan Secara umum sudah Lanjutkan
dokumen rekam memenuhi standar dan
medis indikator mutu pertahankan
puskesmas

Sudah memenuhi Lanjutkan


standar indikator mutu dan
puskesmas pertahankan

Ketersediaan Sudah memenuhi Lanjutkan


tenaga standar indikator dan
kesehatan poli mutu puskesmas pertahankan
umum yang
Ruang sesuai
2 pemeriksaan kompetensi
umum Kelengkapan Sudah memenuhi Lanjutkan
pengisian rekam standar mutu dan
medis puskesmas pertahankan

Terdapat bukti Sudah memenuhi Lanjutkan


keikut sertaan standar mutu dan
pasien dalam puskesmas pertahankan
rencana
layanan
Ketersediaan Sudah memenuhi Lanjutkan
tenaga medis standar mutu dan
sesuai puskesmas pertahankan
kompetensi dan
memiliki
sertifikat
pelatihan KGD
Ruang Ketersediaan Sudah memenuhi Lanjutkan
3
Tindakan tenaga standar mutu dan
paramedis puskesmas pertahankan
minimal D3
keperawatan
Kepatuhan Sudah memenuhi Lanjutkan
petugas dalam standar mutu dan
melakukan puskesmas pertahankan 32
triase
Respon time Sudah memenuhi Lanjutkan
standar mutu dan
puskesmas pertahankan

Ketersediaan
tenaga bidan
standar
pendidikan
minimal D3 Sudah memenuhi Lanjutkan
yang sesuai standar indikator dan
kompetensi mutu puskesmas pertahankan
4 KIA Waktu Sudah memenuhi Lanjutkan
pelayanan ibu standar mutu dan
nifas ≤ 10 menit puskesmas pertahankan
Waktu Sudah memenuhi Lanjutkan
pelayanan KB standar mutu dan
suntik ≤ 15 puskesmas pertahankan
menit
Ketersediaan Secara umum sudah Lanjutkan
tenaga medis memenuhi standar dan
yang sesuai indikator mutu pertahankan
dengan puskesmas
kompetensi
Ketersediaan Sudah sesuai standar Lanjutkan
tenaga indikator mutu dan
paramedis puskesmas pertahankan
pendidikan
minimal terapis
Ruang gigi
5 pelayanan Kepatuahn Sudah sesuai standar Lanjutkan
Gigi petugas poli gigi indikator mutu dan
dalam puskesmas pertahankan
memberikan
informasi dan
persetujuan
tindakan medik
sebelum
pelaksaan
tindakannpenca
butan gigi
dengan lokal
anesthesi
Kelengkapan Sudah sesuai standar Lanjutkan
pengisian rekam indikator mutu dan
medis puskesmas pertahankan

6 Laboratorium Waktu tunggu Dikarenakan biasanya


penyerahan setiap pasien yang
hasil melakukan
pemeriksaan pemeriksaan gula
gula darah darah di barengi
POCT < 10 dengan pemeriksaan
menit darah lainnya
sehingga untuk
penyerahan hasil
sedikit terlambat.

33
Sudah sesuai standar Lanjutkan
Ketersediaan indikator mutu dan
tenaga puskesmas pertahankan
laboratorium
minimal
pendidikan D3
analis
kesehatan
Ketepatan Sudah sesuai standar Lanjutkan
waktu indikator mutu dan
penyampaian puskesmas pertahankan
hasil
pemeriksaan
laboratorium

Ketersediaan Secara umum sudah Lanjutkan


tenaga medis memenuhi standar dan
sesuai indikator mutu pertahankan
kompetensi puskesmas
7 RUANG ILI
Ketersediaan Secara umum sudah Lanjutkan
tenaga memenuhi standar dan
paramedis indikator mutu pertahankan
minimal D3 puskesmas
Kepatuhan Sudah sesuai standar Lanjutkan
petugas dalam indikator mutu dan
menggunakan puskesmas pertahankan
APD
Pemberian PIO ke pasien masih pengaturan dibuat jadwal
informasi obat belum mencapai pembagian petugas yang
ke pasien target 100% dilakukan tugas antara jelas
evaluasi terhadap petugas
pemberian informasi farmasi
obat secara
menyeluruh
8 Farmasi Ketersediaan Secara umum sudah Lanjutkan
tenaga apoteker memenuhi standar dan
yang sesuai indikator mutu pertahankan
kompetensi puskesmas
Ketersediaan Sudah sesuai standar Lanjutkan
tenaga teknis mutu puskesmas dan
kefarmasian pertahankan
Ketersediaan Sudah sesuai standar Lanjutkan
obat indikator mutu dan
dibandingakn puskesmas pertahankan
dengan
formularium
Pemberian obat Sudah sesuai standar Lanjutkan
disertai dengan indikator mutu dan
pemenerian puskesmas pertahankan
informasi obat
(PIO)

4. Indikator Mutu PPI


No Indikator Target Capaian 34
Jan Feb Maret April Mei Juni
1. Kepatuhan 85% 93.1% 89.29% 90% 97.83% 97.83% 89.83%
Kebersihan Tangan
(%)
2. Kepatuhan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Penggunaan APD
(%)

No Indikator Analisis RTL TL Evaluasi TL

1. Kepatuhan Secara umum Lanjutkan - -


Kebersihan Tangan sudah memenuhi dan
(%) standar indikator pertahankan
2. Kepatuhan Secara umum Lanjutkan - -
Penggunaan APD sudah memenuhi dan
(%) standar indikator pertahankan
5. Indikator Mutu Keselamatan Pasien
No Jenis Indikator Target Pencapaian Bulan ke-
Pelayanan 1 2 3 4 5 6
1. Ruang Mengidentifikasi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pendaftaran – pasien dengan
Rekam Medis benar
2. Ruang Tidak Terjadinya 100% 98,02% 98,89% 99,02% 96% 97,34% 99,70%
Farmasi Kesalahan
Pemberian
Informasi Obat
Kepada Pasien
3. Ruang Tidak adanya 100 % `100% 100% 100% 100% 100% 100%%
Kesehatan kesalahan lokasi
Gigi dan Mulut tindakan
pencabutan gigi
4. Ruang Tidak terdapat 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan kejadian infeksi
Gigi dan Mulut pada pasien pasca
tindakan medis
pencabutan gigi
5. Ruang Meningkatkan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pemeriksaan komunikasi yang
Umum efektif
Waktu pelayanan
pasien lama < 5
menit

6. Setiap ruang Tidak ditemukan 100 % -% -% -% -% -% -%


pelayanan pasien jatuh

No Jenis Indikator Evaluasi RTL TL Evaluasi TL


Pelayanan

1. Rg. Mengidentifikasi Dalam 6 bulan Melakukan SOP Tetap


Pendaftaran – pasien dengan evaluasi untuk sosialisasi kembali identifikasi dilakukan
Rekam Medis benar mengidentifikasi mengenai SOP pasien sudah penilaian
pasien dengan
Identifikasi Pasien dilaksanakan indikator
benar di Rg.
Loket terhadap seluruh terhadap tentang
Pendaftaran pegawai seluruh mengidentifi
tercapai target Puskesmas Bukit pegawai kasi pasien
100% Hindu dan Puskesmas dengan
meningkatkan Bukit Hindu benar
ketelitian petugas
dalam melakukan
identifikasi pasien.
2. Rg. Farmasi Tidak Terjadinya Dalam 6 bulan pengaturan Petugas lebih Akan
Kesalahan evaluasi untuk pembagian tugas meningkatkan dilakukan
35
Pemberian ruang farmasi antara petugas konsentrasi dengan
Informasi Obat PIO ke pasien farmasi dan ketelitian konsisten
masih belum dalam dan
Kepada Pasien
mencapai target melaksanaka kontinyu
100% dilakukan n pelayanan
evaluasi farmasi
terhadap
pemberian
informasi obat
secara
menyeluruh
3. Rg. Kesehatan Tidak adanya Dalam 6 bulan Melakukan SOP Akan
Gigi dan Mulut kesalahan lokasi tercapai target sosialisasi kembali pencabutan dilakukan
tindakan 100% karena mengenai SOP gigi sudah dengan
pencabutan gigi sudah sesuai Pencabutan gigi dilaksanakan konsisten
nomenklatur terhadap dokter gigi terhadap dan
pada saat dan perwata gigi dokter gigi kontinyu
pemeriksaan gigi Puskesmas Bukit dan perawat
dan saat Hindu dan tetap gigi
pencabutan gigi meningkatkan Puskesmas
oleh dokter gigi ketelitian petugas Bukit Hindu
dan perawat gigi dalam melakukan
pemeriksaan
pasien.
4. Rg. Kesehatan Tidak terdapat Dalam 6 bulan Melakukan Sosialisasi Tetap
Gigi dan Mulut kejadian infeksi evaluasi sosialisasi PPI PPI sudah dilakukan
pada pasien pasca terhadap ruang mengenai cuci dilaksanakan penilaian
Kesgilut target
tindakan medis tangan terhadap terhadap indikator
tercapai 100% .
pencabutan gigi Pencapaian seluruh pegawai seluruh tentang
kepatuhan Puskesmas Bukit pegawai kepatuhan
petugas (Dokter Hindu dan Puskesmas petugas
gigi dan meningkatkan Bukit Hindu dalam
Perawat) dalam ketelitian petugas melakukan
melakukan cuci untuk melakukan cuci tangan
tangan dengan ccuci tangan pada 5
sabun/hundrub momen
pada 5 momen
di Ruang
Kesgilut pada
bulan Januari -
Juni 2022 yaitu
100%. Disini
terlihat bahwa
petugas sudah
memperhatikan
mengenai
pengurangan
risiko infeksi
akibat perawatan
dan patuh dalam
melakukan 5
momen cuci
tanganpetugas
gizi
5. Setiap ruang Tidak ditemukan Dalam 6 bulan Mengganti kursi Kursi plastik Akan
pelayanan pasien jatuh evaluasi di setiap plastik untuk pasien yang biasa dilakukan
ruang pelayanan di Rg Pelayanan digunakan dengan
tidak ditemukan ISPA dengan kursi pasien diganti konsisten
pasien jatuh yang lebih kokok dengan kursi dan
target tercapai (kursi besi). yang lebih kontinyu
100% pada Memberikan tanda kokoh (kursi
bulan Januari- wet floor pada lantai 36
Juni 2022. yang basah dan besi).
licin Dipasang
tanda wet
floor pada
lantai yang
basah dan
licin.
6. Rg. Meningkatkan Dalam 6 bulan Dipertahankan Dipertahanka Akan
Pemeriksaan komunikasi yang evaluasi pencapaian target n target dilakukan
Umum efektif meningkatkan 100% agar twaktu capaian dengan
Waktu pelayanan
komunikasi yang pelayanan pasien indikator. konsisten
pasien lama < 5
menit efektif terhadap lama tidak lebih dari dan
ruang 5 menit kontinyu
pemeriksaan
umum tercapai
target 100%

BAB IV
PENUTUP

37
Pertemuan tinjauan Manajemen adalah pertemuan yang dilakukan oleh manajemen secara
periodik untuk meninjau kinerja sistem manajemen mutu, dan kinerja pelayanan/upaya Puskesmas
untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem manajemen mutu dan
sistem pelayanan. Dengan adanya pertemuan tinjauan manajemen diharapkan terjadi peningkatan
efektivitas system manajemen mutu dan system pelayanan, peningkatan pelayanan terkait dengan
persyaratan pelanggan, identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik pada system
manajemen mutu maupun system pelayanan, serta penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan
untuk kelancaran pelayanan Puskesmas.

38

You might also like