You are on page 1of 13

Makalah Pendidikan Pancasila

Hubungan Pancasila Dengan Undang-undang 1945


Dosen : DIAN MEGASARI SH., MH

Disusun Oleh :
1. M. Naufal Bilal S
2. M. Pandu Bagaskara
3. M. Raddhyan Rashif

Kelompok : 8 (delapan)
Kelas : 01TPLP032
Semester : 01 (satu)
Ruang : V. 324

Fakultas Teknik Informatika S1


Universitas Pamulang
Jalan Puspitek, Buaran, Kec. Pamulang, kota Tangerang Selatan, Banten 15310
Tahun Ajaran 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Dan taklupa juga kami sampaikan atas rasa terimakasih kepada orang tua
kita yang sudah mendukung dan menyemangati putra/putri nya dalam menuntut
ilmu serta dengan tulus ikhlas memberikan dorongan dan doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Maksud penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Pancasila yang diamanatkan oleh dosen penulis. Yaitu Ibu
Dosen Mensari, SH, MH. Dian, Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini banyak sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun
dalam isi.
Pada kesempatan ini, Penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih
kepada teman-teman maupun semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas ini, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini yang berjudul
Hubungan Pancasila dan UUD 1945.
Penulis

18 September 2022

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan Pembelajaran...............................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia................................................3
2.2 Pembukaan Undang-undang Dasar 1945.................................................................5
2.3 Hubungan Pancasila Dengan Pembukaaan UUD 1945.............................................7
2.4 Pancasila dan Amandemen Undang-undang Dasar 1945.........................................9
BAB III...............................................................................................................................10
PENUTUP..........................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................10
3.2 SARAN....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila adalah nilai-nila kehidupan Indonesia sejak zaman nenek moyang
sampai dewasa ini. Berdasarkan hal tersebut terdapatlah perbedaan antara
masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain. Nilai-nilai kehidupan tersebut
mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak orang Indonesia.
Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri, yang merupakan
kepribadianya.
Dengan nilai-nilai tersebut rakyat Indonesia melihat dan memecahkan masalah
kehidupan ini untuk mengarahkan dan mempedomi dalam kegiatan kehidupanya
bermasyarakat. Demikianlah mereka melaksanakan kehidupan yang diyakini
kebenaranya. Itulah pandangan hidupnya, karena keyakinan yang telah mendarah
daging itulah maka Pancasila dijadikan dasar negara serta ideologi negara.
Itulah kebulatan tekad rakyat Indonesia yang ditetapkan pada tanggal 18
Agustus 1945 melalui panitia persiapan kemerdekaan Indonesia. Pancasila
merupakan dasar negara Indonesia. UUD 1945 merupakan dasar konstitusi negara
Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai yang hendaknya dapat diterapkan
masyarakat. Sedangkan UUD 1945 memuat dasar hukum yang bentuknya tertulis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Pengertian dan Fungsi dari pancasila?
2. Bagaimana hubungan Pancasila dan UUD 1945?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Ingin mengetahui Hubungan Pancasila dengan UUD ’45.
2. Memahami makna dan arti Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.
3. Mempelajari Pancasila dengan benar yakni dapat di pertanggung jawabkan
baik secara yuridis konstitusional maupun secara objektif, oleh karena itu
setiap orang boleh memberikan pengertian atau tafsiran menurut pendapat
sendiri.
4. Penulis berharap dapat membantu memberikan sedikit gambaran bahwa
tujuan mempelajari pancasila adalah untuk memahami makna dan arti
pancasila sebagai ideologi negara Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia


Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila (2019) karya Irawaty,
Pembukaan UUD 1945 adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan serta
peraturan hukum tertinggi bagi bentuk hukum lainnya, termasuk hukum dasar
tertulis dan hukum dasar tidak tertulis.
Antara Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945, khususnya bagian
pembukaan, sebagai dasar hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling
berkaitan atau tidak dapat dipisahkan. Dapat digambarkan jika Pancasila adalah
rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya.
Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur
pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai
norma hukum dasar dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
Melansir dari buku Pendidikan Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai
(2020) karya Ardhamon Prakoso, Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD
1945 berarti Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan posisinya tidak dapat
tergantikan.
Pancasila merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan
UUD 1945. Artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus
sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk peraturan, perundang-undangan,
pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya. Maka dapat disimpulkan jika
hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan hubungan
yang sifatnya formal.
Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta
sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat
diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum
tertinggi.
Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubungan
material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang
mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila. Maka dapat
dikatakan jika Pancasila juga merupakan tertib hukum Indonesia.

Pancasila Sebagai Dasar Negara memiliki beberapa arti yaitu :


1. Ketuhanan yang Maha Esa
Dalam sila ini, ada nilai untuk mempercayai dan bertakwa pada Tuhan sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing. Fungsi ini
juga memberi makna agar setiap warga harus saling menghormati antar umat
beragama agar rukun dan damai.
2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Sila kedua memberi makna agar warga negara bisa memahami bahwa setiap
manusia memiliki derajat yang sama, sehingga harus saling bersimpati satu
sama lain. Hal itu bisa dicapai dengan saling menjaga dan menghargai,
utamanya untuk masalah negara.
3. Persatuan Indonesia
Indoensia sebagai negara yang memiliki ragam suku, dan budaya harus
mementingkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan negara daripada
kepentingan masing-masing.
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah dan Kebijaksanaan
Permusyawaratan Perwakilan
Poin penting pada sila keempat Pancasila yang berfungsi sebagai pandangan
hidup bangsa adalah menegaskan akan pentingnya bermusyawarah meski akan
ada perbedaan pendapat dan cara pandang masing-masing individu.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila di Indonesia berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa yang
memiliki makna dari sila kelima tentang pengembangan perbuatan luhur
seperti sikap kekeluargaan dan gotong royong. Setiap warga juga harus adil
dan menghormati hak-hak orang lain sesama bangsa Indonesia.

Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tersebut dapat terinci sebagai berikut :
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala
sumber hukum di Indonesia. Dengan demikian Pancasila merupakan asas
kerohanian tertib hukum Indonesia,telah di jelmakan dalam pembukaan
UUD 45 ke dalam empat pokok pikiran.
2. Meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945.
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara (baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis).
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara memegang
teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
5. Merupakan sumber semangat dari UUD 1945, bagi penyelenggara
negara,para pelaksana pemerintahan.

2.2 Pembukaan Undang-undang Dasar 1945


Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terdiri atas empat alinea, dan
setiap alinea memiliki spesifikasi jika ditinjau berdasarkan isinya. Alinea pertama,
kedua, dan ketiga memuat segolongan pernyataan yang tidak memiliki hubungan
kausal organis dengan pasal-pasalnya. Bagian tersebut memuat serangkaian
pernyataan yang menjelaskan peristiwa yang mendahului terbentuknya Negara
Indonesia. Kedudukan pembukaan UUD 1945 dalam kaitanya dengan tertib
hukum Indonesia memiliki dua aspek yang sangat fundamental yaitu :
a) Memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujudnya tertib hukum
Indonesia.
b) Memasukkan diri dalam tertib hukum Indonesia sebagai tertib hukum
tertinggi.
UUD 1945 adalah hukum dasar tertulis yang mengikat pemerintah, lembaga
negara, dan setiap warga negara Indonesia. UUD 1945 telah mengalami empat
kali amandemen sejak Indonesia merdeka hingga saat ini. Amandemen dilakukan
pada tahun 1999 hingga 2002.
Tujuannya adalah untuk menyempurnakan aturan dasar negara yang
disesuaikan dengan aspirasi bangsa. Ditinjau dari segi sistematika, UUD 1945
sebelum perubahan terdiri dari tiga bagian, yaitu Pembukaan, Batang Tubuh dan
Penjelasan. Sementara setelah amandemen, UUD 1945 terdiri dari Pembukaan
dan Pasal-pasal. Amandemen dilakukan dengan tetap mempertahankan
Pembukaan.

Makna Alinea Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alinea yang memuat tujuan dan
cita-cita bangsa Indonesia. Pembukaan UUD 1945 juga mengandung makna
universal dan lestari. Universal berarti bahwa Pembukaan UUD 1945
mengandung nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh bangsa-bangsa di seluruh
dunia. Sementara lestari artinya mampu menampung dinamika perkembangan
zaman.

A. Makna Alinea Pertama


Alinea pertama pembukaan UUD 1945 memuat dalil subyektif, yaitu
aspirasi bangsa Indonesia sendiri untuk bebas dan melepaskan diri dari
penjajahan. Alinea pertama juga mengandung dalil objektif, yakni
pernyataan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena bertentangan
dengan hak asasi manusia.

B. Makna Alinea Kedua


Alinea kedua pembukaan UUD 1945 mengandung cita-cita proklamasi
kemerdekaan, yakni menuju rakyat yang merdeka, bersatu, berdaulat, serta
mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

C. Makna Alinea Ketiga


Makna alinea ketiga pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 memuat tentang hak atas kemerdekaan. Alinea
ketiga pembukaan UUD 1945 mengandung motivasi relijius, yaitu
kesadaran dan pengakuan bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hanya
hasil perjuangan rakyat semata, namun juga berkat rahmat tuhan yang
maha esa.

D. Makna Alinea Keempat


Alinea keempat pembukaan UUD 1945 mengandung dasar negara, yaitu
Pancasila, tujuan negara, asas politik negara, dan ketentuan mengenai
UUD.

2.3 Hubungan Pancasila Dengan Pembukaaan UUD 1945


Antara Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945, khususnya bagian
pembukaan, sebagai dasar hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling
berkaitan atau tidak dapat dipisahkan. Dapat digambarkan jika Pancasila adalah
rohnya, sedangkan UUD 1945 adalah raganya.
Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur
pokok ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai
norma hukum dasar dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
Pancasila yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 berarti Pancasila
memiliki kedudukan yang kuat dan posisinya tidak dapat tergantikan. Pancasila
merupakan dasar filsafat negara yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945.
Artinya setiap hal dalam konteks penyelenggaraan negara harus sesuai dengan
nilai Pancasila, termasuk peraturan, perundang-undangan, pemeritahan, sistem
demokrasi, dan lainnya.
Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan
Pembukaan UUD 1945 merupakan hubungan yang sifatnya formal.
Artinya Pancasila dijadikan dasar dalam penyelenggaraan negara, serta
sebagai norma positif. Pancasila memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat
diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945 berkedudukan sebagai tertib hukum
tertinggi.
Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 juga memiliki hubugan
material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum negara Indonesia, yang
mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari Pancasila. Maka dapat
dikatakan jika Pancasila juga merupakan tertib hukum Indonesia.
Pancasila dengan UUD 1945 memiliki hubungan yang timbal balik, yaitu
secara formal dan secara material.
1. Hubungan Secara Formal
Dicantumkannya Pancasila dalam Pembukaan UUD 1945 memiliki arti
Pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Berikut
adalah hubungannya secara lengkap:
Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4.
Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaidah Negara yang
fundamental. Kedudukannya terhadap tertib hukum Indonesia ada dua, yakni
sebagai dasarnya sekaligus sebagai tertib hukum tertinggi.
Selain sebagai Mukadimah, Pembukaan UUD 1945 memiliki kedudukan
dan fungsi yang berbeda dengan pasal-pasalnya. Pembukaan UUD 1945 dengan
Pancasila sebagai intinya tidak tergantung pada batang tubuh UUD 1945, namun
justru sebagai sumbernya.
Pancasila mempunyai hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai pokok
kaidah negara yang fundamental. Juga menjadi dasar kelangsungan hidup negara
Indonesia.
Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan yang
kuat, tetap, tidak dapat diubah, dan melekat pada kehidupan negara Republik
Indonesia.
2. Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Secara Material
Jika dirunut berdasarkan kronologi sejarah perumusan Pancasila, materi
yang dibahas terlebih dahulu oleh Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPKI) adalah Pancasila sebagai dasar negara. Baru kemudian
membahas Pembukaan UUD 1945.
Dengan demikian, Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum tertinggi di
Indonesia. Sedangkan Pancasila merupakan sumber dari tertib hukum itu sendiri.
Artinya secara material tertib hukum Indonesia dijabarkan dari nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila. Inti sari dari pokok kaidah negara fundamental
tidak lain adalah Pancasila. Hal ini berarti secara material tertib hukum Indonesia
dijabarkan dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila sebagai
tertib sumber hukum Indonesia meliputi sumber nilai, sumber materi sumber
bentuk dan sifat.
Selain itu dalam hubunganya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan
UUD 1945 sebagai pokok kaidah dasar yang fundamental, maka sebenarnya
secara material yang merupakan esensi atau inti sari dari pokok kaidah negara
fundamental tersebut tidak lain adalah Pancasila.
Seperti telah disinggung dimuka bahwa di samping Undang-Undang dasar,
masih ada hukum dasar yang tidak tertulis yang juga merupakan sumber
hukum,yang menurut penjelasan UUD 1945 merupakan aturan dasar yang timbul
dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara, meskipun tidak tertulis,
inilah yang dimaksud dengan konvensi atau kebiasaan ketatanegaraan sebagai
pelengkap atau pengisi kekosongan yang timbul dari praktek kenegraan, oleh
karena itu tersebut tidak terdapat dalam Undang-Undang dasar. UUD 1945 yang
hanya terdiri dari 37 pasal ditambah dengan empat pasal Aturan peralihan dan dua
aturan tambahan, maka UUD 1945 termasuk singkat dan bersifat supel atau
fleksibel.
Dalam hubungan ini penjelasan UUD 1945 mengemukakan bahwa telah
cukuplah kalau undang-undang dasar hanya memuat aturan-aturan pokok garis-
garis besar sebagi instruksi kepada pemerintah pusat dan lain-lain,
penyelenggaraan negara untuk untuk kehidupan negara.
Undang-Undang dasar yang disingkat itu sangat menguntungkan bagi
negaraa indonesia ini yang masih harus terus berkembang bagi negara seperti
Indonesia ini yang masih harus terus menerus berkembang secara dinamis.
Sehingga denagn aturan-aturan pokok itu akan merupakan aturan yang kenyal dan
tidak mudah ketinggalan zaman, sedang aturan-aturan yang menyelenggarakan
aturan-aturan undang-undang yang lebih mudah, oleh karena itu makin supel
(elastic) itu semakin baik.
Jadi kita harus menjadi yang supel agar undang-undang dasar jangan
sampai ketinggalan zaman. Yang penting dalam pemerintahan dan dalam hal
hidupnya negara harus lebih semangat yaitu semangat yang dinamis, positif,
konstuktif seperti yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945.
2.4 Pancasila dan Amandemen Undang-undang Dasar 1945
Amandement yang dilakukan UUD 1945 tidak pada pembukaan, karena
dalam pembukaan trdapat suatu kaedah dasar bangsa Indonesia yaitu Pancasila
dan juga tujuan serta cita-cita kemerdekaan Indonesia. Pancasila yang ditetapkan
oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 merupakan perwujutan tujuan dari
penyataan kemerdekaan dalam proklamasi unuk membuat dasar hukum tata
negara baru di Indonesia guna menggantikan hukum kolonial Belanda.
Sejarah tata negara RI mencatat 3 modal Undang-Undang Dasar yang
berlaku yaitu:
1. UUD 1940 berlaku mulai tanggal 18 agustus 1945 sampai 17 agustus 1945
berlaku kembali sejak 5 juli 1959 samapi sekarang denagn 4 kali
amandement pasca reformasi.
2. Konstitusi RIS yang diundangkan dalam lembaran negara no 3 tahun 1950
berlaku mulai tanggal 27 desember 1949 samrpai 17 agustus 1950.
3. UUDS yang diundangkan dalam lembaran negara no 56 tahun 1950 sebagi
undangundang no 7 tahun 1950, yang berlaku mulai 17 agustus 1950
sampai 5 juli 1959.
Pada masa awal kemerdekaan ini, Indonesia mencari bentuk yang tepat dalam
sistem politik pemerintahannya demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang
mensejahtrakan rakyatnya. Setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 agustus
1945 indonesia pada kondisi yang serba terbatas, terutam terkait dengan hukum
tata negara dan lembagalebaga pemerintahan yang akan menentukan sistem
pemerintahan, baik alokasi kekuasaan maupun distrubusi kekuasaan yang akan di
terapkan.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa merupakan sumber
dan landasan dari berbagai produk hukum termasuk UUD 1945.
2. Suasana kebatianan UUD1945 dan cita-cita hukum UUD 1945 tidak lain
adalah bersumber kepada atau dijiwai dasar falsafah negara pancasila.
3. Pancasila itu sendiri memancarkan nilai-nilai luhur yang telah mampu
memberikan semangat kepada dan terpancang dengan khidmat dalam
perangkat UUD 1945.
4. Dalam melakukan amandemen terhadap UUD 1945 harus sesuai dan
berdasar pada pancasila.
5. Bagian UUD 1945 yang dapat diamandemen adalah bagian Batang Tubuh.
6. Tata cara pengamandemenan UUD 1945 tertuang dalam pasal 37 ayat 1-4.
7. Tujuan dari amandemen UUD 1945 adalah untuk menyempurnakan UUD
yang sudah ada agar tetap sesuai dengan perkembangan zaman.

3.2 SARAN
Untuk dapat mencapai suatu tujuan yang sama, yaitu menjunjung tinggi
dan menerapkan nilai-nilai luhur pancasila disegala bidang kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Maka dari itu, memahami dan mendalami ajaran Pancasila sangat penting
terutama mahasiswa seperti kita, supaya kita paham dan dapat mengaplikasikan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila ke kehidupan sehari-hari. Agar kita
terhindar dari segala bentuk hal yang mengancam Pancasila baik yang berasal dari
dalam negri maupun yang dating dari luar negri.
Amandemen dirasakan perlu, karena makna dan isi dari UUD 45 itu
sendiri agar bisa sesuai dengan perkembangan zaman. Dan selainitu juga agar
UUD 45 dapat terus dijadikan sebagai sumber hukumtertinggi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

MKD IAIN Sunan Ampel surabaya, Pendidikan Pancasila, Surabaya, IAIN SA


press, 2011.
Trianto dan Triwulan Tutik, Falsafah Negara dan Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta:
prestasi pustaka, 2007.
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: paradigma offset, 2004.
Winarno Dwi, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: bumi
aksara, 2006.
http://diktarabalaga.blogspot.co.id/2012/11/makalah-hubungan-pancasila-dan-
uud-1945.html
https://kumparan.com/berita-hari-ini/hubungan-pancasila-dengan-uud-1945-
1w1Y6WNrISS/full
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/14/03300081/makna-alinea-
pembukaan-uud 1945#:~:text=Pembukaan%20UUD%201945%20terdiri
%20atas,bangsa%2Dbangsa%20di%20seluruh%20dunia.

You might also like