You are on page 1of 15

Makalah Komunikasi Data

Sistem Pengkodean Data

Dosen : Iwan Giri Waluyo S.Kom., M.Kom.

Disusun Oleh : M. Naufal Bilal Syam

Kelas : 02TPLP032

NIM : 221011401516

Semester : 2 (Dua)

Ruang : V. 216

Fakultas Teknik Informatika

Universitas Pamulang

Jalan Puspitek, Buaran, Kec. Pamulang, kota Tangerang Selatan, Banten


15310
Tahun Ajaran 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita semua ke jalan kebenaran yang
diridhoi Allah SWT.
Dan taklupa juga kami sampaikan atas rasa terimakasih kepada orang tua
kita yang sudah mendukung dan menyemangati putra/putri nya dalam menuntut
ilmu serta dengan tulus ikhlas memberikan dorongan dan doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Maksud penulis membuat karya tulis ini adalah untuk memenuhi
persyaratan mengikuti penilaian UAS mata kuliah Bahasa Indonesia yang
diamanatkan oleh dosen penulis. Yaitu Bapak Abdurahman S.T,.M.T, Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini banyak sekali kekurangannya
baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.
Pada kesempatan ini, Penulis juga ingin menyampaikan rasa terimakasih
kepada teman-teman maupun semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas ini, baik secara langsung maupun secara tidak langsung,
Mudah-mudahan karya tulis ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
yang membuat dan umumnya bagi yang membaca karya tulis ini yang berjudul
Analisis Sentimen Terhadap Twit Maxim Pada Twitter Menggunakan R
Programming dan K Nearest Neigbors.

Penulis
Kota Tangerang, 1 Juli 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan Pembelajaran......................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
ISI.............................................................................................................................6
2.1 . Macam-Macam Kode...................................................................................6
2.2 Pengkodean Data/ Data Enconding................................................................7
2.3 Teknik Encoding............................................................................................8
2.4 Format Pengkodean Sinyal Digital...............................................................10
2.5 Multilevel Binary.........................................................................................11
2.6 Biphase.........................................................................................................11
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP..............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan...................................................................................................14
3.2 Saran.............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada sistem komunikasi, proses pengiriman informasi dari sumber ke


tujuan dapat dikatakan baik bila informasi yang dikirim sama dengan informasi
yang diterima. Akan tetapi, pada kenyataannya selama proses pengiriman
informasi tersebut, mengalami gangguan yang dapat menyebabkan kesalahan pada
data. Beberapa studi mengatakan, jika sistem komunikasi menggunakan
pengkodean, maka dapat diperoleh kemampuan yang sangat andal untuk
mengkoreksi kesalahan. Kesalahan (error) merupakan masalah pada sistem
komunikasi, sebab dapat mengurangi kinerja dari sistem. Untuk mengatasi
masalah tersebut diperlukan suatu sistem yang dapat mengkoreksi error. Oleh
karena itu pada sistem komunikasi diperlukan sistem pengkodean. Untuk maksud
tersebut, banyak kode yang dapat digabungkan antara lain : Kode BCH, kode
Reed Salomon, kode Hamming, kode konvolusi dan lain-lain. Pemilihan kode
Konvolusi [1] karena kemampuannya yang dapat mengkoreksi semua acak dari
“t” error dengan algoritma decoding yang sederhana. Pentingnya kode Reed
Salomon disebabkan kemampuannya untuk mengkoreksi kesalahan jamak
(multiple error). Kode Hamming mampu untuk mengkoreksi semua kesalahan
tunggal dalam satu blok. Kode Konvolusi memiliki algoritma encoding yang
efisien.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengkodean data dapat membantu dalam menyimpan,


mentransfer, dan mengamankan informasi yang sensitif?
2. Apa saja metode dan algoritma pengkodean data yang umum digunakan
dalam sistem komunikasi dan apa kelebihan serta kekurangannya?

4
1.3 Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas besar
Komunikasi Data dan mengetahui apa yang dimaksud dengan pengkodean,
sinyal, data analog dan digital.

5
BAB II
ISI

Dalam penyaluran data antar komputer, data yang disalurkan harus


dimengerti oleh masing-masing perangkat baik oleh pengirim maupun penerima.
Untuk itu digunakan system sandi sesuai standard. Suatu karakter didefinisikan
sebagai huruf, angka, tanda aritmetik dan tanda khusus lainnya.

2.1 . Macam-Macam Kode

1. Kode Baudot Berawal dari kode morse. Ada kode 4-an, 5-an, 6-an, dan 8-an
yang digunakan untuk pengiriman telegraph yang disimpan di pita berupa
lubang tutup. Untuk lubang sebanyak 6x berturut-turut disebut sebagai kode
6-an. Begitu juga yang lainya. Kode ini juga digunakan sebagai satuan
kecepatan pengiriman data. Kode baudot ini ada sejak 1838 ditemukan oleh
Frenchman Emile Baudot sebagai bapak komunikasi data. Terdiri dari 5 bit
perkarakter (sehingga dapat dibuat 32 karakter) dan untuk membedakan huruf
dengan gambar dipakai kode khusus, yakni 111111 untuk letter dan 11011
untuKode ASCII.

2. Standard Code (Americank figure. for Information Interchange).


Didefinisikan sebagai kode 7 bit (sehingga dapat dibuat 128 karakter).
Masing-masing yaitu 0-32 untuk karakter kontrol (unprintable) dan 32-127
untuk karakter yang tercetak (printable). Dalam transmisi synkron tiga
karakter terdiri dari 10 atau 11 bit : 1 bit awal, 7 bit data, 1 atau 2 bit akhir
dan 1 bit paritas.

3. Kode 4 atau Kode 8. Kombinasi yang diijinkan adalah 4 bit “1” dan 4 bit “0”
sehingga dapat dibuat kombinasi 70 karakter.

6
4. Kode BCD (binary code desimal). Terdiri dari 6 bit perkarakter dengan
kombinasi 64 karakter. Untuk asynkron terdiri dari 9 bit: 1 bit awal, 6 bit data,
1 bit paritas dan 1 bit akhir. 5. Kode EBCID. Menggunakan 8 bit perkarakter
dengan 256 kombinasi karakter. Asynkron: 1 bit awal, 8 bit data, 1 bit paritas
dan 1 bit akhir.

2.2 Pengkodean Data/ Data Enconding

Dalam proses kerja komputer mengolah data secara digital, melalui sinyal
listrik yang diterima atau dikirimkan, pada prinsipnya komputer hanya
mengenal dua arus, yaitu on atau off, atau istilah dalam angkanya sering juga
dikenal dengan 1 (satu) atau 0 (nol). Kombinasi dari arus on atau off inilah
yang yang mampu membuat komputer melakukan banyak hal, baik dalam
mengenalkan huruf, gambar, suara, bahkan film menarik yang anda tonton
dalam format digital. Sistem yang merubah sinyal analog menjadi sinyal
digital disebut Sistem Akuisisi Data. Dalam Sistem Akuisisi data ada 4
komponen yang penting yaitu :

 Input analog yaitu mengubah sinyal input analog dari sensor


menjadi bentuk bit.
 Output analog yaitu mengubah data digital yang tersimpan dalam
komputer menjadi sinyal digital.
 Input / output digital yaitu untuk masukan dan keluaran nilai digital
(tingkat logika) kedua dari perangkat keras.
 Counter / timer dignakan pada saat perhitungan, pengukuran
frekwensi dan perioda, pembangkit pulsa.

7
2.3 Teknik Encoding

Modulasi adalah proses encoding sumber data dalam suatu sinyal carrier
dengan frekuensi. Empat kombinasi yang muncul dari komunikasi adalah:

 Data digital, sinyal digital


 Data analog, sinyal digital
 Data digital, sinyal analog
 Data analog, sinyal analog

Sinyal digital merupakan deretan pulsa voltase terputus-putus yang


berlainan dan masing-masing memiliki ciri-ciri tersendiri , Setiap pulsa
merupakan sebuah elemen sinyal. Elemen sinyal merupakan data yang
ditranmisikan melalui pengkodean bit data, dimana biner 0 = level voltase lebih
rendah dan biner 1 = level voltase yang lebih tinggi. Sinyal digital ini memiliki
berbagai keistimewaan yang unik yang tidak dapat ditemukan pada teknologi
analog, yaitu:

 Mampu mengirikan informasi dengan kecepatan cahaya yang dapat


membuat informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.
 Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi
kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.
 Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam
berbagai bentuk.
 Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan
mengirimnya secara interaktif.

Ketentuan Dalam Proses Encoding

1. Unipolar : Semua elemen-elemen sinyal dalam bentuk yang sama


2. Polar : Satu state logic dinyatakan oleh tegangan positif dan sebaliknya
oleh tegangan negatif.
3. Rating Data : Rating data transmisi data dalam bit per secon

8
4. Durasi atau panjang suatu bit Waktu yang dibutuhkan pemancar untuk
5. memancarkan bit.
6. Rating modulasi : Rating dimana level sinyal berubah dan diukur dalam
bentuk baud=elemen-elemen sinyal per detik
7. Tanda dan ruang : Biner 1 dan biner 0 berturut-turut

Elemen sinyal adalah tiap pulsa dari sinyal digital. Data binary
ditransmisikan dengan meng-encode-kan tiap bit data menjadi elemen-elemen
sinyal. Sinyal unipolar adalah semua elemen sinyal yang mempunyai tanda yang
sama, yaitu positif semua atau negatif semua. Sinyal polar adalah elemen-elemen
sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level tegangan positif dan
yang lainnya oleh level tegangan negatif. Durasi atau lebar suatu bit adalah waktu
yang diperlukan oleh transmitter untuk memancarkan bit tersebut. Modulation rate
adalah kecepatan dimana level sinyal berubah, dinyatakan dalam bauds atau
elemen sinyal per detik.

Lima faktor yang perlu dinilai atau dibandingkan dari berbagai teknik
komunikasi:

1. Spektrum sinyal : disain sinyal yang bagus harus mengkonsentrasikan


kekuatan transmisinya pada daerah tengah dari bandwidth transmisi; untuk
mengatasi distorsi dalam penerimaan sinyal digunakan disain kode yang
2. Clocking : menentukan awal dan akhir dari tiap posisi bit dengan
mekanisme synchronisasi yang berdasarkan pada sinyal transmisi.
3. Interferensi sinyal dan Kekebalan terhadap noise
4. Deteksi error : dibentuk dalam skema fisik encoding sinyal.
5. Biaya dan kesulitan : semakin tinggi kecepatan pensinyalan untuk
memenuhi data rate yang ada, semakin besar biayanya.

9
2.4 Format Pengkodean Sinyal Digital

NONRETURN TO ZERO (NRZ)

1. Nonreturn-to-Zero-Level (NRZ-L)

yaitu suatu kode dimana tegangan negatif dipakai untuk mewakili suatu binary
dan tegangan positif dipakai untuk mewakili binary lainnya. Memiliki ciri dua
tegangan yang berbeda antara bit 0 dan bit 1, tegangan konstan selama interval bit,
tidak ada transisi yaitu tegangan no return to zero, 0 = level rendah dan 1 = level
tinggi.

2. Nonreturn to Zero Inverted(NRZI)

yaitu suatu kode dimana suatu transisi (low ke high atau high ke low) pada
awal suatu bit time akan dikenal sebagai binary „1′ untuk bit time tersebut; tidak
ada transisi berarti binary „0′. Nonreturn to Zero Inverted (NRZI) dalam kesatuan,
pulsa tegangan konstan untuk durasi bit, data dikodekan / diterjemahkan sebagai
kehadiran(ada) atau ketiadaan sinyal transisi saat permulaan bit time, 0 = tanpa
tranmisi pada permulaan interval(satu bit waktu) dan 1 = tranmisi pada permulaan
interval.

Keuntungan differensial encoding : lebih kebal noise, tidak dipengaruhi oleh


level tegangan. Kelemahan dari NRZ-L maupun NRZI : keterbatasan dalam
komponen dc dan kemampuan synchronisasi yang buruk.

10
2.5 Multilevel Binary

1. Bipolar-AMI (Alternate Mark Inversion) yaitu suatu kode dimana binary


„0′ diwakili dengan tidak adanya line sinyal dan binary „1′ diwakili oleh
suatu pulsa positif atau negatif. Zero menggambarkan tidak adanya line
signal. Satu menggambarkan positif atau negatif sinyal.
2. Pseudoternary yaitu suatu kode dimana binary „1′ diwakili oleh ketiadaan
line sinyal dan binary „0′ oleh pergantian pulsa-pulsa positif dan negatif.
Satu menggambarkan adanya jalur sinyal. Zero menggambarkan
perwakilan dari positif dan negatif.

11
2.6 Biphase

1. Manchester yaitu suatu kode dimana ada suatu transisi pada setengah dari
periode. Tiap bit : transisi low ke high mewakili „1′ dan high ke low mewakili „0′.
Zero dari tinggi ke rendah di pertengahan interval. Satu dari rendah ke tinggi di
pertengahan interval.

2. Differential manchester yaitu suatu kode dimana binary „0′ diwakili oleh
adanya transisi di awal periode suatu bit dan binary „1′ diwakili oleh ketiadaan
transisi di awal periode suatu bit. Zero Transisi di pertengahan interval. Satu tidak
ada transisi di permulaan interval.

12
13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengkodean merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk memberikan


penegasan pada proses yang terlibat dalam transmisi data. Sinyal suatu hal gejala
fisika dimana satu atau bebera pada rikarakteristiknya melambangkan
informasi.Sinyal dapat dibagi atas 2 yaitu sinyal analog dan sinyal digital.

3.2 Saran

Untuk memahami lebih mendalam tentang pengkodean data sebaiknya kita


terlebih dahulu memahami tentang gerbang logika dan konversi bilangan.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://siraith.files.wordpress.com/2009/10/pengkodean-data.pdf
http://teknik-informatika.com/sistem-pengkodean/rkan
http://viamol.blogspot.com/2009/04/sistem.html
missa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6785/Bab5.pdf

15

You might also like