You are on page 1of 23

JENIS-JENIS METODE PENELITIAN

LINGKUP PENELITIAN PENDIDIKAN


DAN KONSEP MASALAH PENELITIAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Metodologi Penelitian Pendidikan Prodi Pascasarjana Konsentrasi Pendidikan


Agama Islam UIN Alauddin Makassar

Oleh :

MUFRIHATURRAHMAH AMAL

ANNISA FITRIANI

NUR BUDIYANTI

Dosen Pengampu :

Dr. Fatmawati Mallapiang. SKM, M.Kes

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN
MAKASSAR

2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah swt. karena dengan izin-Nya

kami dapat menyelesaikan makalah yang telah diamanahkan kepada kami.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad

saw. yang telah membawa kedamaian dan rahmat untuk semesta alam, Nabi

yang sepantasnya kita jadikan teladan dari setiap sisi kehidupannya bilamana

kita ingin merasakan nikmatnya hidup di dunia dan di akhirat.

Makalah ini menjelaskan tentang “Jenis-Jenis Metode Penelitian Dan

Lingkup Penelitian Pendidikan)”. Dalam makalah ini kami tuliskan sesuai

dengan hasil tinjauan pustaka yang dilakukan berdasarkan referensi yang

relevan dengan judul makalah kami.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

dosen pembimbing dalam mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan dan

semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan

kami memahami jika makalah ini tentu memiliki kekurangan maka kritik dan

saran konstruktif sangat kami butuhkan guna memperbaiki tulisan kami pada

karya tulis ilmiah selanjutnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca.

Makassar,22 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. Jenis Jenis metode Penelitian .................................................................... 3
B. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan ...................................................11
C. Konsep Masalah Penelitian ..................................................................... 12
BAB III.................................................................................................................. 19
PENUTUP ............................................................................................................. 19
A. Kesimpulan ............................................................................................... 19
B. Implikasi.................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah atau
metode ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris, artinya cara-cara yang
ditempuh dapat diamati oleh indra manusia. Sistematis, menunjukkan
bahwa proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis.
Tujuannya adalah untuk menemukan prinsip-prinsip umum atau
interprestsi tentang hal hal yang dapat digunakan untuk menjelaskan,
meramalkan, dan mengotrol kejadian kejadian dalam situasi Pendidikan
yaitu teori ilmiah.
Bila penelitian dasar mengandalkan pada model fundamental
dengan kemungkinan kesalahan-kesalahan kecil, maka penelitian terapan
mengandalkan pada studi lapangan dengan kesalahan potensial ynag lebih
besar. Oleh karena itu, penelitian dasar sering kali dilakukan dalam lingkup
sejenis laboratorium, dengan pengotrolan maksimum. Penelitian terapan
yang dilakukan dalam lingkungan kelas, umumnya dalam kondisi-kondisi
normal.
Adanya metodelogi penelitian dapat memberi strategi dalam
melakukan suatu riset dalam suatu permasalahan, yang memuat berbagai
jenis metode hingga rancangan penelitian baik di lapangan maupun diluar
lapangan.
Untuk mencapai tingkat efektivitas yang maksimum, tujuan
harus memiliki arti dan tepat pada waktunya bagi individu. Pada
umumnya, tujuan untuk penyelesaian pekerjaan pada hierarki bawah
harus dinyatakan dalam kesatuan yang dapat diukur. Sebelum

1
melakukan penelitian alangkah lebih baik mengetahui jenis - jenis
penelitian yang akn dilakukan. Oleh karena itu, akan dibahas pada makalah
ini tentang pendekatan dan jenis-jenis penelitian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Lingkup Metode Penelitian ?
2. Apa Jenis Metode Dalam Penelitian ?
3. Apa Konsep Dalam Masalah Penelitian?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk:
1. Menjelaskan tentang metode penelitian beberapa pakar
2. Menjelaskan jenis jenis metode penelitian Pendidikan
3. Menjelaskan Konsep Dalam Masalah Penelitian

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis Jenis metode Penelitian
Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah atau
metode ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan
penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris, artinya cara-cara yang
ditempuh dapat diamati oleh indra manusia. Sistematis, menunjukkan
bahwa proses yang digunakan dalam penelitian menggunakan langkah-
langkah tertentu yang bersifat logis.
Data yang diperoleh melalui penelitian merupakan data empiris
artinya teramati yang mempunyai kriteria tertentu, yan valid " dan " reliable
" Valid merujuk kepada derajat ketepatas antara yang sesungguhnya terjadi
pada suatu objek deng data yang dihimpun peneliti. Reliabilitas
menunjukkan deraja konsistensi atau keajegan data dalam interval waktu
tertentu Oleh karena itu, dalam suatu penelitian, waktu dilakukannya
penelitian tersebut harus disebutkan dan dicantumkan dalam laporan
penelitian. Misalnya penelitian tentang keterlibatas siswa-siswa SMP dalam
tawuran. Kapan penelitian dilakukan dan di mana perlu dikemukakan.
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.
Secara umum tujuan penelitian diklasifikasikan ke dalam tiga
kategori yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian merupakan data yang
betul-betul baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Sebagai contoh
penemuan spesies tanaman baru yang ditemukan para peneliti di bidang
pedidikan. Pembuktian berarti data yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan
tertentu. Penelitian yang dilakukan maka siswa srata satu ( S1 ) kebanyakan
tujuannya termasuk kategori pembuktian. Misalnya, Judul penelitian:

3
Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa SMU;
Pengaruh penerapan konstruktivisme dalam pembelajaran kimia di SMU;
dan sebagainya. Pengembangan berarti untuk memperdalam atau
memperluas pengetahuan yang sudah ada. Ketiga kategori tujuan penelitian
tersebut berlaku bagi penelitian-penelitian yang bersifat sosial seperti
pendidikan, ekonomi; juga untuk bidang- bidang eksakta seperti kimia,
fisika, biologi, kedokteran, dan pertanian.

1. Metode Penelitian Berdasarkan Pendekatan dan Analisisnya


1) Penelitian Kuantitatif (Quantitative research)
Penelitan kuantitif ini adalah penelitian yang digunakan untuk
menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat terhadap
variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan yang dapat
digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kuantitatif1. Pendektan kuantitatif ini
merupakan pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan menampilkan data dalam bentuk numerik (angka)
daripada naratif. Penelitian ini biasanya dilakukan apabila hendak
memperoleh hasil yang akurat karena mengandalkan perhitungan.
Contohnya Hubungan Tentang Tingkat Religius dengan Kecemasan Moral
Para Mahasiswa Fakultas Ilmu Agama.

2) Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan
yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan
situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan
kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang
dikumpulkan terutama data kualitatif2. Proses penelitian yang dimaksud

1
H. Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. (Jakarta: Prenada Media,
2016) H. 112
2
Nugrahani Dan Farida. Metode Penelitian Kualitatif (Solo: Cakra Books) (2014). H. 232.

4
antara lain melakukan pengamatan terhadap orang lain dalam kehidupannya
sehari-hari, berinteraksi dengan mereka, dan upaya dalam memahami
Bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya. Adapun contoh
penelitian kualitatif adalah Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap
Pemahaman Remaja tentang Ajaran Agama Islam.

3) Penelitian Gabungan (mixed methods)


Penelitian gabungan adalah metode penelitian dengan mengkombinasikan
antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Contohnya adalah
penelitian yang berupa angka (kuantitatif), kemudian dijabarkan
menggunakan bentuk naratif (kualitatif) yang berupa wawancara dengan
informan. Apababila kedua tipe penelitian (kuantitatif dan kualitatif)
digabungkan, maka penelitian kualitatif akan memberikan kerangka tentang
sesuatu, sedangkan isi dari kerangka itu terkait dengan konteksnya akan
disumbangkan oleh penelitian kualitatif. Memadukan kedua tipe penelitian
akan bermakna untuk tujuan tertentu, namun perluh pula digarisbawahi
bahwa tidak semua peristiwa, objek, atau kejadian dapat dikualitatif-
kuantitafikan. Hal itu sangat tergantung pada apa tujuan yang ingin dicapai
melalui penelitian yang dilakukan.

2. Metode Penelitian Berdasarkan Tempatnya

1) Penelitian Laboraturium (laboratory research)


Penelitian laboraturium yaitu penelitian yang dilaksanakan di
laboraturium. Penelitian ini sering digunakan dalam penelitian
eksperimen. Sesuai dengan namanya, maka penelitian jenis ini akan
dilakukan di tempat laboratorium, yang biasanya dilakukan dalam
bidang ilmu eksakta. Terutama pada jurusan kedokteran, elektro, sipil,
biologi, gizi pangan, dan lain-lain3.Contohnya adalah penelitian yang

3
Arifin, Moch Bahak Udin "Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan." Umsida Press (2018): h.
1-143.

5
ada di bidang Biologi mengenai alat pernapasan untuk beberapa jenis
hewan.
2) Penelitian Lapangan (field research)
Penelitan lapangan yaitu penelitian yang dilaksanakan di suatu tempat,
dan tempat itu di luar perpustakaan dan laboraturium. Lapangan yang
dimaksud bukanlah tempat luas di tanah lapang, tetapi penelitian ini
dilakukan di lokasi target secara langsung. Biasanya, penelitian ini
dilakukan oleh para ilmuwan sosial dan ekonomi dengan masuk
langsung ke masyarakat atau kelompok manusia yang tengah menjadi
objek penelitiannya. Contohnya adalah penelitian mengenai tingkat
literasi di suatu desa terpencil di Jawa Barat. Maka, peneliti harus masuk
dan berbaur secara langsung dalam masyarakat di desa tersebut.
3) Penelitian Perpustakaan (library research)
Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilaksanakan
diperpustakaan. Penelitian ini tentu saja dilakukan di perpustakaan,
yang biasanya melakukan kajian terhadap literatur, terutama pada
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, jurnal, dan sumber-sumber
lain yang tersedia di perpustakaan. Contohnya adalah penelitian tentang
isi jurnal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang biasa
digunakan dalam pembelajaran.

3. Metode Penelitian Berdasarkan Fungsi atau Tujuan

1) Penelitian Dasar (basic/fundamental research)


Penelitian dasar adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
menemukan dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip, generalisasi,
dan teori baru. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah
pengetahuan dengan prinsip dan hukum-hukum ilmiah, meningkatkan
penyelidikan dan metodologi ilmiah. Penelitian ini tidak diarahkan
untuk memecahkan masalah praktis, tetapi teori yang dihasilkan dapat
mendasari pemecahan masalah praktis.

6
Contohnya adalah penelitian dasar yang berkaitan dengan
bidang psikologi dan pendidikan, yakni penelitian tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi sikap dan perilaku manusia. Nantinya, hasil
penelitian tersebut akan digunakan sebagai landasan dalam
pengembangan sikap untuk mengubah perilaku melalui proses
pendidikan.
2) Penelitian Terapan (applied research)
Penelitian terapan dilakukan berkenaan dengan pemecahan
masalah dan kenyataan-kenyataan praktis, penerapan, dan
pengembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh penelitian dasar
dalam kehidupan nyata. Fungsi penelitian ini adalah untuk memecahkan
masalah-masalah praktis4. Tujuan penelitian terapan ini tidak semata-
mata untuk mengembangkan wawasan keilmuan, tetapi juga untuk
pemecahan masalah praktis, sehingga hasil penelitian dapat
dimanfaatkan.
Metode penelitian terapan merupakan jenis penelitian yang
hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan
permasalahan yang tengah dihadapi. Penelitian ini umumnya menguji
manfaat dari teori-teori ilmiah sekaligus mengetahui akan hubungan
empiris dan analisis dan bidang studi tertentu. Contoh penelitian terapan
yang berkaitan dengan pendidikan, yakni tentang bagaimana
meningkatkan minat baca siswa dan menguji teori ilmiah tentang faktor-
faktor pengaruh motivasi siswa untuk belajar.
3) Penelitian Tindakan (action research)
Penelitian ini adalah suatu bentuk penelitian refleksi-diri melalui
tindakan nyata dalam situasi yang sebenarnya. Tujuannya adalah untuk
memperbaiki proses dan pemahaman tentang praktik-praktik
pendidikan secara utuh, mengembangkan professional, dan

4
Haidir Salim, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis. (Jakaerta: Kencana, 2019),
H. 57.

7
meningkatkan hasil kegiatan5.. Tujuan penelitian ini menunjukkan
implikasi yang harus diperhatikan. Pertama, penelitian tindakan harus
dilakukan secara ilmiah sesuai konsep penelitian ilmiah. Kedua, harus
melibatkan kelompok partisipan sehingga dapat dilakukan kolaborasi,
ketiga, harus dilakukan untuk memperbaiki praktik pendidikan seperti
keterampilan mengajar. Keempat, harus dilakukan untuk acuan
melakukan refleksi diri.
Aspek pokok penelitian tindakan ini ada tiga, yaitu:
a. Untuk memperbaiki praktik.
b. Untuk mengembangkan kemampuan professional dalam arti
mengembangkan pemahaman dan keterampilan baru para praktisi
dalam praktik yang dilaksanakan.
c. Untuk memperbaiki keadaan atau situasi tersebut dilaksanakan.

Inti dari penelitian tindakan ini adalah menekankan pada tindakan


dalam praktik atau situasi nyata yang terbatas, sehingga diharapkan dari
tindakan tersebut dapat memperbaiki dan meningkatkan mutu
pembelajaran.

4) Penelitian Evaluasi (evaluation research)


Penelitian evaluasi merupakan bagian dari penelitian terapan ,
tetapi tujuannya dapat dibedakan dengan penelitian terapan. Penelitian
evaluative adalah penelitian yang digunakan untuk penilaian
keberhasilan, manfaat, kegunaan, sumbangan, dan kelayakan suatu
program, produk, atau kegiatan suatu lembaga berdasarkan kriteria
tertentu6. Manfaat penelitian ini antara lain adalah dapat menambah
wawasan tentang suatu kegiatan dan dapat mendorong peneltian atau

5
Haidir Salim, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis. (Jakarta: Kencana, 2019), H.
57. 13
6
Kependidikan, Pendidik dan Tenaga, And Departemen Pendidikan Nasional. "Pendekatan, Jenis,
Dan Metode Penelitian Pendidikan." (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional 2008). h. 223.

8
pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk
melakukan kebijakan.
Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian
yang sifatnya mengevaluasi terhadap suatu objek, yang biasanya
merupakan pelaksanaan dan rencana. Sebenarnya, metode penelitian ini
adalah bagian dari penelitian terapan, tetapi lebih fokus pada kegiatan
mengukur keberhasilan akan suatu program, produk atau kegiatan
tertentu. Biasanya, penelitian ini dilakukan oleh unit atau lembaga
tertentu. Contohnya, penelitian mengenai kualitas guru pada waktu
sebelum dan sesudah mengikuti program profesi.
Kategori luas dari metode penelitian menurut Asikin,R.19867
ada 4 (empat), Yaitu:
1.Penelitian Historis
2.Penelitian Deskripsi
3.Penelitian eksperimental dan quasi eksperimental
4.Penelitian expost facto

1.Penelitian Historis

Penelitian ini bertujuan untuk membuat rekonstruksi lampau


secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan
mengevaluasi, memverifikasi, serta mensintesiskan bukti-buk untuk
menegakkan fakta untuk memperolah kesimpulan yang kuat. Jadi
penelitian ini bukan saja untuk menemukan dan melukiskan kejadian-
kejadian pada masa lampau tetapi juga memberikan interpretasi tentang
masa kini. Jadi penelitian historis dapat memberikan suatu perspektif
untuk mengeni kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan fakta-fakta masa kini
dengan mempelajari kejadian-kejadian pada masa lampau. Penelitian ke
masa lalu dapat berguna dalam memformulasikan ramalan untuk masa

7
A.Maolani, Rukaesih,Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) hal. 69

9
depan. Penelitian historis selain ada pada bidang pendidikan misalnya
penelitian tentang penerapan kurikulum
Sekolah dasar atau SMP / SMU pada zaman sebelum
kemerdekaan,diaplikasikan pada bidang organisasi, hukum, ekonomi,
indokteran dan praktik praktik inovasi lainnya. Penelitian historis
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Pertama, data diperoleh dari 2 (
dua ) jenis sumber
Sumber primer, yaitu sumber yang paling dekat pada subjek
yang diteliti, seperti saksi mata, dan objek normal.
Sumber sekunder, yaitu yang tidak secara langsung melihat
objek atau kejadian, tetapi dapat memberi informasi dan gambaran
tentang objek atau kejadian tersebut.
Untuk contoh penelitian historis tentang penerapan kurikulum di
atas sebagai sumber primer adalah guru-guru yang mengajar pada saat
itu atau orang-orang yang menjadi siswanya. Mereka dapat memberikan
fakta-fakta bagaimana penerapannya di sekolah sekolah. Sumber
sekunder didapat dari ; surat kabar, majalah, ensiklopedia artikel, dan
lain-lain.
Kedua, untuk menentukan bobot data, dilakukan dua macam
kritik Kritik eksternal, yang digunakan untuk menentukan autentik
tidaknya material historis tersebut. Contoh, surat surat dari seseorang
kepala sekolah kepada bupati, walikota atau gubernur h Kritik internal,
digunakan untuk mencari arti dari pesan dalam dokumen.
Kritik internal menguji motif, pemihakan, keterbatasan penulis
yang mungkin melebih-lebihkan atau mengabaikan suatu informasi
tertentu Kritik inilah yang menyebabkan penelitian historis itu sangat
berat. Ketiga, berlainan dengan anggapan yang populer, penelitian
historis harus tertib-ketat, sistematis, tuntas, dan informasi didapat dari
sumber yang luas.

10
Keempat, penelitian historis lebih tergantung kepada da yang
diobservasi orang lain ( sumber sekunder ) dari pada ye dikumpulkan
peneliti sendiri.

2.Penelitian Deskriptif

Penelitian ini merupakan aktivitas yang bertujuan untu


menggambarkan situasi atau fenomena, yang dirancang untuk mendapat
suatu informasi dalam keadaan sekarang. Penelitian deskriptif juga
dilaksanakan untuk mengembangkan tujuan yang luas dari ilmu
pengetahuan, biasanya untuk mengembangkan ilmu yang mendasari
masalah dan penjelasan8. Contoh ; Penelitian tentang pengaruh
kebudayaan terhadap kemampuan membaca.

Penelitian deskriptif juga digunakan terhadap permasalahan


berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Tujuannya untuk menguji
hipotesis dari subjek yang diteliti. Pada umumnya berkaitan dengan
sikap, opini / pendapat dari individu, kelompok, atau organisasi,
kejadian dan prosedur. Pengumpulan dilakukan penelitian survei.
melalui metode survei sehingga penelitian deskriptif disebut juga.

B. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan

Ruang lingkup penelitian pendidikan luas sekali karena pendidikan


sendiri merupakan bidang kajian yang terkait erat dengan beberapa disiplin
ilmu lain seperti psikologi, sosiologi, antropologi, politik, dan ekonomi.
Banyak sekali konsep atau teori pendidikan yang dikembangkan dengan
mendapatkan inspirasi atau berlandaskan berbagai bidang ilmu tersebut.
Contoh dalam hal ini adalah pengkajian konsep intelegensia,
pengembangan sumber daya manusia, difusi, otoritas, efektivitas biaya,
konsep diri, dan budaya dalam praktik pendidikan di lapangan.

8
A.Maolani, Rukaesih,Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) hal. 69

11
Penelitian pendidikan semula berorientasi pada pendekatan
behavioristik. Hal ini tampak jelas dari pengaruh disiplin ilmu psikologi
yang digunakan untuk uji pengukuran berbagai aspek belajar-mengajar.
Meskipun demikian, akhir-akhir ini tampak ada kecenderungan bahwa
penelitian pendidikan menoleh pada pendekatan lain yang digunakan dalam
ilmu sosial. Pendekatan seperti observasi-partisipatif 1.8 Ruang Lingkup
dan Tujuan Penelitian Pendidikan dalam antropologi serta analisis ekonomi
pendidikan merupakan beberapa contoh yang menunjukkan adanya
kecenderungan tersebut.

Penggunaan berbagai konsep dan pendekatan dari berbagai disiplin


ilmu memperkaya khasanah penelitian pendidikan. Hal tersebut membuka
kemungkinan satu aspek pendidikan dikaji dari berbagai pendekatan yang
berbeda sehingga peluang untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh
semakin terbuka lebar. Salah satu contoh mengenai hal ini adalah kajian
dalam pendidikan matematika. Kajian dalam bidang tersebut dapat
dilakukan dengan pendekatan survei kebutuhan atau kelayakan kurikulum
yang akan digunakan, pendekatan observasi langsung terhadap interaksi
antara guru dan siswa di kelas, atau pendekatan eksperimental mengenai
efek berbagai jenis bahan ajar dan terhadap prestasi siswa.

C. Konsep Masalah Penelitian


1. Pengertian Masalah Penelitian

Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang


terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan.
Masalah penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau
kesenjangan yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari jawaban
atau solusinya. Adanya kesenjangan tersebut menimbulkan pertanyaan lebih
lanjut, yaitu mengapa kesenjangan terjadi, dan dari pertanyaan inilah
permasalahan penelitian dapat dikembangkan. Masalah penelitian adalah
terjadinya sesuatu yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ada.

12
Problem akan muncul apabila terjadi kesenjangan (gap) antara das sollen
(apa yang seharusnya) dengan das sein (apa yang terjadi pada kenyataan),
ada perbedaan antara harapan dengan kenyataan, sehingga penelitian ini
akan mempermasalahkan kesenjangan, kelainan atau problem tersebut.9
Sebagai contoh masalah yang timbul dalam bidang pendidikan yang
mempertanyakan hubungan antara metode pengajaran dengan penguasaan
suatu kecakapan.

2. Sumber dan Meode Menemukan Masalah Penelitian

Masalah penelitian merupakan masalah atau isu yang menuntun pada


keharusan dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari
berbagai sumber. Ia bisa bersumber dari pengalaman yang pernah dirasakan
peneliti dalam kehidupan pribadi atau tempat kerjanya.

Ada banyak sumber yang dapat dijadikan tempat untuk menemukan


permasalahan penelitian, antara lain sebagai berikut:

1) Pengalaman dilingkungan pekerjaan. Orang yang bekerja sebagai


penyuluh keluarga berencana akan banyak menemukan masalah, seperti
ada kelompok masyarakat yang masih sulit menerima program keluarga
berencana, ada alat kontrasepsi yang sedikit peminatnya dan lain-lain.
2) Laporan penelitian. Dalam laporan penelitian lazimnya setelah data
disajikan, dianalisis dan diinterpretasi, kemudian diajukan persoalan-
persoalan baru yang memerlukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti
lainnya. Persoalan yang diajukan oleh peneliti tersebut dapat dipilih untuk
dijadikan permasalahan penelitian lebih lanjut.
3) Deduksi dari sebuah teori. Sebuah teori dapat melahirkan masalah baru
yang dapat dijadikan masalah penelitian. Bukan teorinya yang dijadikan

9
Soemadi, Suryabrata, Proses Penelitian Suatu Kerangka Umum, (Banjarmasin: IAIN Antasari,
1982), hlm. 15

13
masalah, akan tetapi masalah baru yang diangkat dari hasil deduksi suatu
teori.
4) Kebijakan-kebijakan instansi, lembaga atau organisasi. Kenaikan pangkat
pegawai secara otomatis atau berdasarkan kredit poin dan pelaksanaan
tugas, misalnya dapat dijadikan sumber memuncukan masalah
penelitian10.

Berbagai sumber, dari mana permasalahan penelitian dapat digali,


diidentifikasi dan dikembangkan, antara lain dari:

1) Pengalaman Pribadi
Setiap orang dapat mengidentifikasi secara unik masalah dari pengalaman
pribadinya dalam keseharian, juga pengalaman akademik selama belajar,
dan mengerjakan tugas ataupun laporan.
2) Lanjutan atau Perluasan Penelitian
Peneliti dapat mengambil permasalahan penelitian dari hasil penelitian
sebelumnya, yang biasanya tercantum pada saran untuk mengembangkan
atau melanjutkan penelitian tersebut.
3) Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian
Membaca buku teks, jurnal maupun laporan penelitian, selain dapat
memperkaya khasanah pengetahuan, juga dapat dijadikan sebagai sumber
bahan identifikasi masalah yang memberi rekomendasi untuk melakukan
penelitian lanjutan.
4) Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi
Hasil pertemuan ilmiah dan diskusi dengan orang yang lebih berpengalaman
atau para pakar di bidangnya dapat membuka wawasan dan pandangan lain
untuk memperoleh identifikasi masalah yang direncanakan sebagai bahan
untuk menyusun skripsi atau tesis.
5) Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek

10
anapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Dasar-Dasar dan Aplikasi, (Jakarta: Rajawali
Press, 1992), hlm. 45-48

14
Hasil observasi dan pengalaman langsung juga merupakan sumber yang
masalah yang potensial dijadikan dalam merencanakan suatu penelitian.
6) Perubahan Paradigma dalam pendidikan
Paradigma pendidikan yang selalu berubah dan berkembang dari masa ke
masa dalam berbagai hal seperti kurikulum, media dan metode
pembelajaran dapat dijadikan sumber berbagai identifikasi masalah untuk
penelitian.
7) Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat
Fenomena pendidikan yang terjadi baik dalam kelas, luar kelas maupun
dalam masyarakat dapat mendorong peneliti untuk menjadikannya sebagai
sumber masalah yang dapat diangkat dalam suatu penelitian.
8) Deduksi dari teori
Terdapatnya deduksi dari teori yang sudah ada ataupun merupakan cabang
studi yang sedang dikembangkan.

3 . Kriteria Masalah Penelitian

Pada dasarnya setiap orang memiliki masalah, bahkan orang yang tidak
mempunyaimasalah dapat dimasalahkan oleh orang lain. Namun, untuk
menemukan yang benar-benar masalah yang layak untuk penelitian adalah suatu
hal yang tidak mudah, berikut adalah kriteria masalah yang dianggap baik untuk
penelitian menurut para ahli.

Menurut Sukardi, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih


masalah penelitian adalah:

1. Memiliki nilai penelitian.


Masalah yang akan dipecahkan akan berguna atau bermanfaat yang positif.
Terutama jika bermanfaat bagi masyarakat dan kepentingan bersama.
2. Memiliki fisibilitas
Fisibilitas artinya masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab.
3. Sesuai dengan kualitas peneliti

15
Sesuai dengan kualitas peneliti artinya tingkat kesulitanmasalah disesuaikan
dengan tingkat kemampuan peneiti.
4. Aktual
Aktual atau Up to date artinya permasalahan yang akan diteliti adalah fakta
perilaku yang sedang “hangat” terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja
aktualitas sebuah fakta perilaku akan selalu dinamis dan berubah setiap
periode waktu tertentu.
5. Urgent
Urgent artinya permasalahan yang diteliti haruslah sesuatu yang
“mendesak” untuk diteliti.Dengan kata lain jika tidak segera ditemukan
“jawabannya” akan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif yang
dapat merugikan kehidupan manusia.11

Kriteria rumusan masalah yang baik adalah yang menanyakan hubungan


antara dua variabel atau lebih. Kemudian dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya,
atau alternatif yang secara implisit mengandung pertanyaan. Misalnya tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menemukan apakah ada hubungan antara variabel x
dengan variabel y.

4. Bentuk Masalah Penelitian

Masalah dan rumusan masalah adalah dua hal yang berbeda. Jika masalah
itu merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan, sedangkan
rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui
pengumpulan data. Meskipun keduanya dua hal yang berbeda, akan tetapi keduanya
memiliki kaitan erat, karena pada dasarnya setiap rumusan masalah harus
didasarkan pada masalah penelitian.

Adapun bentuk-bentuk dari rumusan masalah dapat dikelompokan


berdasarkan menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk rumusan
masalah tersebut yaitu bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

1. Rumusan masalah Deskriptif

11
https://id.scribd.com/document/432216432/Kriteria-Pemilihan-Masalah-Penelitian

16
Rumusan masalah deskriptif adalah rumusan masalah yang berhubungan
dengan keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih. Jadi
dalam ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel pada sampel yang lain,
dan mencari hubungan variabel tersebut dengan variabel yang lain.
Berikut contoh rumusan masalah deskriptif :
• Seberapa baik kinerja kepala daerah di provinsi X?
• Bagaimana sikap masyarakat menaggapi kehadiran perguruan tinggi
A?
• Seberapa tinggi efektivitas kebijakan dilarang merokok di ruang
terbuka hijau?
Seberapa tinggi tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan
puskesmas di daerah B?

Berdasarkan beberapa contoh dari rumusan masalah deskriptif di atas, dapat


disimpulkan bahwa setiap pertanyaan penelitian berhubungan dengan satu variabel
atau lebih secara mandiri. Silakan bandingan dengan contoh rumusan masalah
komparatif dan asosiatif yang dijelaskan di paragraf selanjutnya.

2. Rumusan masalah Komparatif


Maksud dari rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel
yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

Berikut contoh rumusan masalah komparatif :

• Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pengawai Negeri Sipil


dengan Pengawai Swasta.
• Adakah kesamaan cara pelayanan di perusahan X dan perusahaan Y?
• Adakah perbedaan, kecerdesan dan keahlian antara siswa daerah dengan
siswa yang ada di kota.
• Adakah perbedaan kenyamanan naik angkot dan naik bus umum menurut
berbagai lapisan masyarakat?
• Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di daerah A dan B dalam
pelayanan pendidikan?
Dari beberapa contoh di atas dapat kita lihat bahwa setiap pertanyaan
penelitian mencoba membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua

17
atau lebih sampel penelitian. Sangat terlihat sekali perbedaannya dengan rumusan
masalah deskriptif.

3. Rumusan masalah Assosiatif


Maksud dari hubungan masalah assosiatif adalah rumusan masalah yang
bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. Dalam hal ini
terdapat tiga klasifikasi bentuk rumusan masalah assosiatif,.

18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Cara ilmiah atau metode ilmiah berarti kegiatan penelitian


didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan
sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-
cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
Empiris, artinya cara-cara yang ditempuh dapat diamati oleh indra
manusia. Sistematis, menunjukkan bahwa proses yang digunakan dalam
penelitian menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Tujuan penelitian diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yaitu


yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Penemuan
berarti data yang diperoleh dari penelitian merupakan data yang betul-
betul baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Sebagai contoh
penemuan spesies tanaman baru yang ditemukan para peneliti di bidang
pedidikan.

Macam macam metode penelitian yaitu metode berdasarkan


pendekatan dan analisisnya, metode berdasarkan tempatnya dan metode
penelitian berdasarkan fungsi dan tujuannya.

B. Implikasi

Pembahasan dan kesimpulan yang telah dirumuskan sebelumnya


diharapkan dapat berimplikasi positif dan membangun terhadap para
pembaca dalam memahami tentang hadis dan sunnah. Terkhusus bagi
para mahasiswa, penggiat, penuntut ilmu yang sedang mengkaji tentang
hadis. Dan lebih khusus lagi bagi para pendidik yang mengajarkan Ilmu
Hadis, sehingga bisa mengenalkan hadis secara menyeluruh lewat ilmu
hadis.

19
DAFTAR PUSTAKA

A.Maolani, Rukaesih,Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rajawali Pers,


2015)
anapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Dasar-Dasar dan Aplikasi,
(Jakarta: Rajawali Press, 1992),
Arifin, Moch Bahak Udin "Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan." Umsida
Press (2018)

Haidir Salim, Penelitian Pendidikan: Metode, Pendekatan, Dan Jenis. (Jakaerta:


Kencana, 2019)

https://id.scribd.com/document/432216432/Kriteria-Pemilihan-Masalah-
Penelitian
Kependidikan, Pendidik dan Tenaga, And Departemen Pendidikan Nasional.
"Pendekatan, Jenis, Dan Metode Penelitian Pendidikan." (Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional 2008).
Nugrahani Dan Farida. Metode Penelitian Kualitatif (Solo: Cakra Books) (2014).

Punaji Setyosari H, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. (Jakarta:


Prenada Media, 2016)
Soemadi, Suryabrata, Proses Penelitian Suatu Kerangka Umum, (Banjarmasin:
IAIN Antasari, 1982)

20

You might also like