Professional Documents
Culture Documents
ATP Sosiologi Fase F Kelas XI
ATP Sosiologi Fase F Kelas XI
PEMBELAJARAN
(ATP)
Fase/Kelas : F – XI (Sebelas)
1. INFORMASI UMUM
Penyusun : Mutia Ismi Nanda Purwandari, S. Pd.
Nama Sekolah : SMA PGRI 1 Pati
Mata Pelajaran : Sosiologi
Fase : F
Kelas : XI (Sebelas)
2. ELEMEN/KOMPETENSI
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu penelitian sosial berorientasi pemecahan
menjelaskan terjadinya kelompok sosial, masalah dari permasalahan sosial, konflik
mengidentifikasi berbagai permasalahan dan kekerasan yang terjadi ditengah-
sosial akibat hubungan antarkelompok tengah masyarakat dan mengomunikasikan
sosial. Peserta didik juga mampu hasil penelitiannya.
menerapkan prinsip kesetaraan dalam
perbedaan sosial sehingga terwujud
kehidupan sosial yang harmonis,
menjelaskan konflik dan kekerasan dan
upaya untuk menciptakan integrasi sosial di
tengah dinamika masyarakat digital yang
terus berubah.
Mengkomunikasikan hasil
diskusi tentang langkah-
langkah dan strategi untuk
menciptakan kehidupan sosial
yang harmonis di masyarakat
7. GLOSARIUM
Kelompok sosial : kumpulan manusia yang memiliki kesadaran bersama akan
keanggotaan dan saling berinteraksi. Tujuan dibentuknya kelompok sosial adalah untuk
mewujudkan penerapan nilai-nilai sosial yang ada dan dibutuhkan dalam suatu struktur
sosial pada suatu masyarakat
Permasalahan sosial : ketidaksesuaian unsur-unsur kebudayaan yang bisa
membahayakan kehidupan suatu kelompok sosial. Beberapa faktor penyebab; faktor
ekonomi, budaya, biologis, dan psikologis.
Kesetaraan sosial : tatanan politik sosial di mana semua orang yang berada dalam suatu
masyarakat atau kelompok tertentu memiliki status yang sama. Setidaknya, kesetaraan
sosial mencakup hak yang sama di bawah hukum, merasakan keamanan, memperolehkan
hak suara, mempunyai kebebasan untuk berbicara dan berkumpul, dan sejauh mana hak
tersebut tidak merupakan hak-hak yang bersifat atau bersangkutan secara personal.
Perbedaan sosial : pembedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam golongan -
golongan atau kelompok-kelompok secara horizontal atau tidak bertingkat.
Kekerasan sosial : kekerasan yang dilakukan dengan melanggar keteraturan sosial yang
telah menjadi aturan yang harus dipatuhi. Kekerasan sosial dapat berupa pelanggaran
aturan dan pembatasan hak-hak manusia dalam lingkup sosial.
Konflik sosial : pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam
kehidupan sosial masyarakat.
Integrasi sosial : proses penyesuaian unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan
masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian
fungsi.
Perdamaian : konsep keharmonisan sosial tanpa adanya permusuhan dan kekerasan.
Dalam arti sosial, perdamaian biasanya digunakan untuk berarti kurangnya konflik
(seperti perang) dan kebebasan dari rasa takut akan kekerasan antara individu atau
kelompok.
Harmoni sosial : paduan keselarasan, perpaduan antara keyakinan dan tingkah laku,
menghormati, menyayangi apa yang ada, merangkum, mensinerjikan dan menyelaraskan
segala macam perbedaan secara ikhlas dan alamiah di lingkungan sosial.
Masyarakat digital : masyarakat yang elemen didalamnya terhubung melalui jaringan
teknologi informasi dan komunikasi sehingga memengaruhi pola interaksi yang terjadi.
Metodologi ilmiah : suatu prosedur atau tata cara sistematis yang digunakan para ilmuan
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi
Masyarakat global : sebagai suatu masyarakat yang memiliki pemikiran secara meluas,
tidak lagi terbatas pada batas suatu Negara.
Hoaks : informasi yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar
adanya.
Hate speech : perkataan, perilaku, tulisan, ataupun pertunjukan yang dilarang karena
dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan dan sikap prasangka entah dari pihak pelaku
pernyataan tersebut ataupun korban dari tindakan tersebut.