You are on page 1of 12

UNIVERSITAS SULTAN

AGENG TIRTAYASA

LAPORAN PRAKTIKUM
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO
UNIT 3
ARITMATIKA

TD-41
Agung Boynanda 3332230071
Muchlis Rochimin 3332230068
Fariz Dwi Rendragraha 3332230067

Penilaian Praktikum
No Penilaian Bobot Nilai
1 Pemahaman /40
2 Keaktifan /40
3 Penyelesaian Masalah /20
Total Nilai /100

Penilaian Laporan
No Penilaian Bobot Nilai
1 Pengambilan Data dan Hasil /20
2 Analisis Data /50
3 Post-Test /10
4 Tugas Modul /10
5 Kesesuaian Format /10
Total Nilai /100

Rabu, 27 September 2023

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
1. Pendahuluan
Dimasa ini adalah era dimana teknologi terus berkembang pesat. Ini disebabkan karena teknik digital yang telah
membuka pintu untuk kemajuan dan perkembangan teknologi. Teknik digital terus membantu kita untuk mencapai sesuatu yang
sebelumnya tidak mungkin menjadi mungkin. Itulah alasan mengapa kita harus melakukan pemahaman tentang teknik digital.
Karena teknik digital lah yang membentuk dasar dari teknologi yang kita gunakan sehari hari.
Teknik digital memerlukan operasi matematika dalam pengaplikasiannya. Operasi matematika ini disebut dengan
aritmatika digital. Aritmatika digital mencakup berbagai operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian, dan operasi lainnya. Sistem bilangan biner adalah sistem bilangan yang digunakan dalam aritmnatika digital. Digit
yang digunakan pada bilangan biner adalah 0 dan 1.
Aritmatika memiliki fungsi dalam teknik digital sebagai operasi matematika dalam pengolahan data digital. Operasi-
operasi matematika ini memiliki peran untuk pengolahan sinyal, komputasi, kalkulasi dalam mikrokontroler dan lain-lain.
Aritmatika digital membantu perangkat-perangkat digital untuk melakukan penghitungan yang efisien dan akurat. Contoh
pengoperasiannya banyak kita temui dalam perangkat digital yang kita temukan dan gunakan sehari-hari.

2. Pengambilan Data dan Hasil


Rangkaian aritmatika adalah gabungan dari beberapa gerbang logika yang dapat menghasilkan fungsi aritmatika.
Aritmatika memiliki berbagai rangakaian yang memiliki fungsinya masing-masing. Macam-macam rangkaiannya adalah sebagai
berikut:

2.1 Half Adder


Gambar dari bentuk rangkaiannya beserta tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:

U1
A SUM
B
XOR

U2
CARRY

AND

Gambar 1.1. Rangkaian Half Adder

Tabel 1.1. Tabel kebenaran Half Adder


A B ∑ Co
0 0 0 0
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 0 1

1
2.2 Full Adder
Gambar dari bentuk rangkaiannya beserta tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:

U1
A
U3
B XOR
SUM
Ci XOR

U4
U5

U2 C out
AND
OR

AND

Gambar 1.2. Rangkaian Full Adder

Tabel 1.2. Tabel kebenaran Full Adder


A B Ci ∑ Co
1 0 0 1 0
0 1 0 1 0
0 0 0 0 0
1 1 0 0 1
1 0 1 0 1
0 1 1 0 1
0 0 1 1 0
1 1 1 1 1

2.3 Half Subtractor


Gambar dari bentuk rangkaiannya beserta tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:

U2
A
Dif

B XOR

U1
U3
Bor Out

AND
NOT

Gambar 1.3. Rangkaian Half Subtractor

Tabel 1.3. Tabel kebenaran Half Subtractor


A B Selisih (Di) Pinjam (Bo)
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 0
1 1 0 0

2.4 Full Subtractor


2
Gambar dari bentuk rangkaiannya beserta tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:

U4
Bor In
Dif
U2
A XOR

U7
B XOR

U6
NOT

U5
U1 AND
Bor Out
U3
OR

AND
NOT

Gambar 1.4. Rangkaian Full Subtractor

Tabel 1.4. Tabel kebenaran Full Subtractor


A B Boi Selisih (Di) Pinjam (Boi)
0 0 0 0 0
0 1 0 1 1
1 0 0 1 0
1 1 0 0 0
1 1 1 0 1
1 0 1 0 0
0 1 1 0 1
0 0 1 1 1

2.5 4 Bit Full Adder

3
Gambar dari bentuk rangkaiannya beserta tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:

Gambar 1.5. Rangkaian 4 Bit Full Adder

Tabel 1.5. Tabel kebenaran 4 Bit Full Adder


P Biner Q Biner c Co
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0
0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 3 0 0 1 1 0 0 1 1 0
0 0 0 0 0 4 0 1 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 5 0 1 0 1 0 1 0 1 0
0 0 0 0 0 6 0 1 1 0 0 1 1 0 0
0 0 0 0 0 7 0 1 1 1 0 1 1 1 0
0 0 0 0 0 8 1 0 0 0 1 0 0 0 0
0 0 0 0 0 9 1 0 0 1 1 0 0 1 0
0 0 0 0 0 10 1 0 1 0 1 0 1 0 0
0 0 0 0 0 11 1 0 1 1 1 0 1 1 0
0 0 0 0 0 12 1 1 0 0 1 1 0 0 0
0 0 0 0 0 13 1 1 0 1 1 1 0 1 0
0 0 0 0 0 14 1 1 1 0 1 1 1 0 0
0 0 0 0 0 15 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Tabel 1.6. Tabel kebenaran 4 Bit Full Adder


P Biner Q Biner Z (Biner) Co
9 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
9 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0
9 1 0 0 1 2 0 0 1 0 1 0 1 1 0
9 1 0 0 1 3 0 0 1 1 1 1 0 0 1
9 1 0 0 1 4 0 1 0 0 1 1 0 1 0
9 1 0 0 1 5 0 1 0 1 1 1 1 0 1
9 1 0 0 1 6 0 1 1 0 1 1 1 1 0
9 1 0 0 1 7 0 1 1 1 0 0 0 0 1
9 1 0 0 1 8 1 0 0 0 0 0 0 1 1
9 1 0 0 1 9 1 0 0 1 0 0 1 0 1
9 1 0 0 1 10 1 0 1 0 0 0 1 1 1
9 1 0 0 1 11 1 0 1 1 0 1 0 0 1
9 1 0 0 1 12 1 1 0 0 0 1 0 1 1
9 1 0 0 1 13 1 1 0 1 0 1 1 0 1
9 1 0 0 1 14 1 1 1 0 0 1 1 1 1
9 1 0 0 1 15 1 1 1 1 1 0 0 0 1

Tabel 1.7. Tabel kebenaran 4 Bit Full Adder


P Biner Q Biner Z (Biner) Co
4
15 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
15 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1
15 1 1 1 1 2 0 0 1 0 0 0 0 1 1
15 1 1 1 1 3 0 0 1 1 0 0 1 0 1
15 1 1 1 1 4 0 1 0 0 0 0 1 1 1
15 1 1 1 1 5 0 1 0 1 0 1 0 0 1
15 1 1 1 1 6 0 1 1 0 0 1 0 1 1
15 1 1 1 1 7 0 1 1 1 0 1 1 0 1
15 1 1 1 1 8 1 0 0 0 0 1 1 1 1
15 1 1 1 1 9 1 0 0 1 1 0 0 0 1
15 1 1 1 1 10 1 0 1 0 1 0 0 1 1
15 1 1 1 1 11 1 0 1 1 1 0 1 0 1
15 1 1 1 1 12 1 1 0 0 1 0 1 1 1
15 1 1 1 1 13 1 1 0 1 1 1 0 0 1
15 1 1 1 1 14 1 1 1 0 1 1 0 1 1
15 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 0 1

2.6 4 Bit Full Subtractor


Gambar dari bentuk rangkaiannya beserta tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:

Gambar 1.6. Rangkaian 4 Bit Full Subtractor

Tabel 1.8. Tabel kebenaran 4 Bit Full Subtractor


P Biner Q Biner Z (Biner) Co
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 2 0 0 1 0 1 1 1 0 1
0 0 0 0 0 3 0 0 1 1 1 1 0 1 1
0 0 0 0 0 4 0 1 0 0 1 1 0 0 1
0 0 0 0 0 5 0 1 0 1 1 0 1 1 1
0 0 0 0 0 6 0 1 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 0 0 7 0 1 1 1 1 0 0 1 1
0 0 0 0 0 8 1 0 0 0 1 0 0 0 1
0 0 0 0 0 9 1 0 0 1 0 1 1 1 1
0 0 0 0 0 10 1 0 1 0 0 1 1 0 1
0 0 0 0 0 11 1 0 1 1 0 1 0 1 1
0 0 0 0 0 12 1 1 0 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 0 13 1 1 0 1 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 14 1 1 1 0 0 0 1 0 1
0 0 0 0 0 15 1 1 1 1 0 0 0 1 1

5
Tabel 1.9. Tabel kebenaran 4 Bit Full Subtractor
P Biner Q Biner Z (Biner) Co
9 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0
9 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0
9 1 0 0 1 2 0 0 1 0 0 1 1 1 1
9 1 0 0 1 3 0 0 1 1 0 1 1 0 1
9 1 0 0 1 4 0 1 0 0 0 1 0 1 1
9 1 0 0 1 5 0 1 0 1 0 1 0 0 1
9 1 0 0 1 6 0 1 1 0 0 0 1 1 1
9 1 0 0 1 7 0 1 1 1 0 0 1 0 1
9 1 0 0 1 8 1 0 0 0 0 0 0 1 0
9 1 0 0 1 9 1 0 0 1 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 10 1 0 1 0 1 1 1 1 1
9 1 0 0 1 11 1 0 1 1 1 1 1 0 1
9 1 0 0 1 12 1 1 0 0 1 1 0 1 1
9 1 0 0 1 13 1 1 0 1 1 1 0 0 1
9 1 0 0 1 14 1 1 1 0 1 0 1 1 1
9 1 0 0 1 15 1 1 1 1 1 0 1 0 1

Tabel 1.10. Tabel kebenaran 4 Bit Full Subtractor


P Biner Q Biner Z (Biner) Co
15 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0
15 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0
15 1 1 1 1 2 0 0 1 0 1 1 0 1 0
15 1 1 1 1 3 0 0 1 1 1 1 0 0 0
15 1 1 1 1 4 0 1 0 0 1 0 1 1 0
15 1 1 1 1 5 0 1 0 1 1 0 1 0 0
15 1 1 1 1 6 0 1 1 0 1 0 0 1 0
15 1 1 1 1 7 0 1 1 1 1 0 0 0 0
15 1 1 1 1 8 1 0 0 0 0 1 1 1 0
15 1 1 1 1 9 1 0 0 1 0 1 1 0 0
15 1 1 1 1 10 1 0 1 0 0 1 0 1 0
15 1 1 1 1 11 1 0 1 1 0 1 0 0 0
15 1 1 1 1 12 1 1 0 0 0 0 1 1 0
15 1 1 1 1 13 1 1 0 1 0 0 1 0 0
15 1 1 1 1 14 1 1 1 0 0 0 0 1 0
15 1 1 1 1 15 1 1 1 1 0 0 0 0 0

6
3. Analisis Data
Pada Analisis Percobaan ini dilakukan di laboratorium dasar elektro pada Rabu,27 September 2023. Berdasarkan pada
percobaan langsung dengan alat yang digunakan pada Praktikum Teknik Digital Unit 3 (Aritmatika), percobaan dilakukan dengan
menganalisis rangkaian beserta tabel kebenaran pada rangkaian aritmatika. Aritmatika adalah operasi matematika pada sistem
digital, yang berupa Adder (penjumlahan) dan Subtractor (pengurangan). Adder merupakan dasar dari Multiplier (perkalian),
sedangkan Subtractor merupakan dasar dari Divider (pembagian). Namun pada praktikum kali ini, percobaan hanya dilakukan
pada rangakaian aritmatika Adder dan Subtractor.

3.1. Half Adder dan Full Adder

Pada gambar 1.1. dapat diamati bentuk dari rangkaian Half Adder yang dirangkai menggunakan gerbang logika XOR dan
AND. Half Adder memilliki 2 input untuk 2 variabel bilangan biner dan 2 output, yaitu Summary out (SUM) yaitu hasil
penjumlahan dan Carry Out (CARRY) yaitu pembawa. Oleh karena itu rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk operasi
penjumlahan sampai 1 bit saja.
Dapat diamati pada tabel 1.1 dimana tabel tersebut adalah tabel kebenaran dari rangkaian half adder. Yang mana untuk
menghasilkan output (SUM) berupa 1, maka kedua input harus 1 dan 0 atau sebaliknya. Ini adalah prinsip dari penjumlahan 2
bilangan biner 1 bit, penjelasannya sebagai berikut:

Aturan penjumlahan bilangan biner :


0+ 0=0
0+1=1
1+0=1
1+1=10
Karena pada rangkaian half adder hanya bisa melakukan operasi data penjumlahan sampai 1 bit saja, maka hasil dari 1+1 hanya
akan menghasilkan Summary Out 0 dan 1 akan menjadi output dari Carry Out.

Pada gambar 1.2. dapat diamati bentuk dari rangkaian Full Adder yang dirangkai menggunakan gerbang logika XOR,
AND dan OR. Full Adder merupakan gabungan dari 2 buah rangkaian half adder, memilliki 3 buah input untuk 2 input variabel
bilangan biner dan 1 buah input dari Carry In dari rangakaian sebelumnya. Full Adder juga menghasilkan 2 output, yaitu
Summary out (SUM) yaitu hasil penjumlahan dan Carry Out (CARRY) yaitu pembawa. Oleh karena itu rangkaian ini dapat
digunakan untuk operasi penjumlahan bilangan biner lebih dari 1 bit.
Dapat diamati pada tabel 1.2. dimana tabel tersebut adalah tabel kebenaran dari rangkaian full adder. Berdasarkan tabel
tersebut, Summary Out adalah hasil penjumlahan (XOR) dari input A dan B yang kemudian outputnya dijumlahkan (XOR) dengan
Carry In.

S=( A XOR B) XOR Ci

Sedangkan Carry Out bisa hasilkan apabila jika ada carry pada penjumlahan A dan B, akan menyebabkan carry-out. Dan juga jika
ada carry dari carry-in, itu juga akan menghasilkan carry-out.

Co=( A∧B)∨(( A XOR B)∧Ci)

3.2. Half Subtractor dan Full Subtractor

Pada gambar 1.3. dapat diamati bentuk dari rangkaian Half Subtractior yang dirangkai menggunakan gerbang logika
XOR, AND dan NOT. Half Subtractor memilliki 2 input untuk 2 variabel bilangan biner dan 2 output, yaitu Difference (D) yaitu
selisih hasil pengurangan dan Borrow Out (B-Out) yaitu pinjaman. Oleh karena itu rangkaian ini hanya dapat digunakan untuk
operasi penjumlahan sampai 1 bit saja.
Dapat diamati pada tabel 1.3 dimana tabel tersebut adalah tabel kebenaran dari rangkaian half subtractor. Yang mana
untuk menghasilkan output (D) berupa 1, maka kedua input harus 1 dan 0 atau sebaliknya. Ini adalah prinsip dari pengurangan 2
bilangan biner 1 bit, penjelasannya sebagai berikut:

Aturan pengurangan bilangan biner :


0−0=0
0−1=1
1−0=1
1−1=0

7
Dapat diamati bahwa hasil dari A=0 dikurang B=1 akan menghasilkan D=1. Itu dikarenakan A meminjam bit 1 sehingga pada
operasi 0-1 akan menghasilkan borrow out = 1. Prinsip borrow sendiri adalah logika AND, dimana akan menghgasilkan 1 jika
kedua inputnya 1. Karena A=0 maka apabila di NOT kan akan menjadi 1 dan apabila di AND kan dengan B=1 maka akan
menghasilkan output 1. Penjelasannya sebagai berikut;

B−out=(NOT A)∧B
Pada gambar 1.4. dapat diamati bentuk dari rangkaian Full Subtractor yang dirangkai menggunakan gerbang logika
XOR, AND dan OR. Full Adder merupakan gabungan dari 2 buah rangkaian half subtractor, memilliki 3 buah input untuk 2 input
variabel bilangan biner dan 1 buah input dari Borrow In. Full Subtractor juga menghasilkan 2 output, yaitu Difference (SUM)
yaitu hasil pengurangan dan Borrow Out (BORROW) yaitu pinjaman. Oleh karena itu rangakaian ini dapat digunakan untuk
operasi penjumlahan bilangan biner lebih dari 1 bit.
Dapat diamati pada tabel 1.4 dimana tabel tersebut adalah tabel kebenaran dari rangkaian full subtractor. Berdasarkan
tabel tersebut, bahwa hasil difference (pengurangan) adalah sebagai berikut:

D=( A XOR B) XOR (NOT B i)

Sedangkan untuk borrow out (pinjaman keluar) adalah sebagai berikut:

Bout=(NOT A∧B)∨( A∧Bi)

3.3. 4 Bit Full Adder dan 4 Bit Full Subtractor

Pada gambar 1.5. dapat diamati bentuk dari rangkaian 4 Bit Full Adder. Rangkaian 4 Bit Full Adder adalah bentuk yang
lebih kompleks dan gabungan dari beberapa rangkaian Full Adder. Dengan begitu rangakaian ini memungkinkan untuk melakukan
operasi penjumlahan basis 4 bit.
Pada tabel 1.5, tabel 1.6 dan tabel 1.7 dapat diamati bahwa prinsip penjumlahan pada rangkaian 4 Bit Full Adder adalah
dengan mengkonversi terlebih dahulu kebentuk bilangan biner.

Pada gambar 1.6. dapat diamati bentuk dari rangkaian 4 Bit Full Subtractor. Rangkaian 4 Bit Full Subtractor adalah
bentuk yang lebih kompleks dan gabungan dari beberapa rangkaian Full Subtractor. Dengan begitu rangakaian ini memungkinkan
untuk melakukan operasi pengurangan basis 4 bit.
Pada tabel 1.8, tabel 1.9 dan tabel 1.10 dapat diamati bahwa prinsip pengurangan pada rangkaian 4 Bit Full Adder adalah
dengan mengkonversi terlebih dahulu kebentuk bilangan biner.

4. Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum Teknik digital gerbang logika dasar kali ini yaitu Aritmatika digital memiliki fungsi
untuk melakukan operasi-operasi matematika pada rangkaian digital. Operasi-operasi ini memiliki rangkainnya masing-masing,
yaitu seperti Adder (penjumlah) dan Subtractor (pengurang). Penggunaan rangkaian ini didasarkan pada kebutuhan keluaran yang
diperlukan oleh system digital, di mana semua data diwakili dalam bentuk bilangan biner (0 dan 1). Penggunaan rangkaian
aritmatika digital diperlukan untuk merancang dan mengembangkan sistem digital supaya efisien dan juga akurat.

8
DAFTAR PUSTAKA

[1] I. Fatika Sari, N. Sari, O. Novitasari, R. Amara, A. Nabila Subaedi, and G. Antarnusa, “Gerbang Logika
Kombinasional dan Komparator,” 2020. [Online]. Available:
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/sendikfi/index
[2] A. K. Syahbani, “RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM GERBANG LOGIKA DASAR BERBASIS OP-AMP,”
Journal of Teaching and Learning Physics, vol. 3, no. 2, pp. 7–13, Sep. 2018, doi: 10.15575/jotalp.v3i2.6552.

[3] F. Yuliantono, “Logic Gates (Gerbang Logika),” 2022. [Online]. Available:


https://www.researchgate.net/publication/361178545

9
LAMPIRAN A POST-TEST

A-1
LAMPIRAN B TUGAS MODUL

1. Apa yang Dimaksud dengan LSB Dan MSB?


Jawab: LSB (Least Significant Bit) adalah bagian dari barisan data dari satu sistem bilangan yang mempunyai nilai
kecil, letaknya paling kanan dari barisan Bit
MSB (Most Significant Bit) adalah bagian dari barisan data dari satu sistem bilangan yang mempunyai nilai paling
besa,letaknya paling kiri dari barisan Bit
2. Rancanglah rangkaian 4 BIT full Adder dengan menggunakan gerbang logika dasar!
Jawab :
U1
0 5
3
A0
A1
S0
S1
4
1
14 13
A2 S2
0 12
A3 S3
10

6
B0
0 2
15
B1
B2
11
B3
0 7
C0 C4
9

74283

1
1 D1 D2 D3 D4 D5
LED-GREEN LED-GREEN LED-GREEN LED-GREEN LED-GREEN
0
0

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Controlled Inverter serta gambarkan rangkaiannya !
Jawab :
Controlled Inverter adalah salah satu rangkaian alat elektronika yang bisa mengubah arus, Dari arus AC Menjadi
DC, Atapun sebaliknya

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan One’s Complement dan Two’s Complement serta pemanfaatannya!
Jawab : One’s Complement yang berarti Komplemen Satu dan Two’s Complement yang berarti Komplemen dua,
Pemanfaatan One’s Complement yaitu merubah invers ataupu biner yang di NOT kan Contohnya 1001 menjadi
0110
0110
Sedangkan, Pemanfaatan dari Two’s Complement adalah yang tambahan 1 setelah di invers kan 1
+¿
0111

B-1

You might also like