Hal : Hasil diskusi materi “Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan”
1. Bagaimana urgensi kedudukan pendidikan kewarganegaraan dan apa
akibatnya jika pendidikan kewarganegaraan tidak ada? Pembahasan : Pendidikan kewarganegaraan diwajibkan untuk pendidikan nasional dimaksudkan agar mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki bekal nilai-nilai kebangsaan. Untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa. Apabila pendidikan kewarganegaraan tidak dilaksanakan maka akan memicu kehidupan masyarakat yang tidak teratur dan memicu kehancuran, sebagai contoh apabila tidak ditanamkan dalam diri rasa toleransi antar umat beragama, maka pasti akan terjadi banyak kerusuhan dalam negeri. Pemahaman mengenai toleransi akan perbedaan suku, ras, agama, dan adat ini juga merupakan salah satu dampak dari terlaksananya pendidikan kewarganegaraan. Lalu contoh yang lain apabila pendidikan kewarganegaraan tidak ada maka kemungkinan besar masyarakat Indonesia terutama generasi muda akan terpengaruh oleh budaya luar hingga melupakan budaya dari negaranya sendiri, hal ini dapat ditangani dengan cara menumbuhkan rasa cinta tanah air di dalam diri masyarakat Indonesia melalui pendidikan kewarganegaraan.
2. Pada saat terjadi pemberontakan G30SPKI bagaimana keadaan pendidikan
kewarganegaraan? Pembahasan : Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya pendidikan digunakan sebagai alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau pegawai rendahan yang sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan Belanda. Menurut kami saat itu pendidikan kewarganegaraan belum tertanam atau belum ada pada bangsa indonesia karena masih dalam situasi genting juga rakyat Indonesia jarang ada yang bisa menempuh pendidikan pada masa itu.
3. Apa saja faktor utama tercapainya visi dan misi pendidikan
kewarganegaraan di Perguruan Tinggi? Pembahasan : Visi adalah suatu hal yang ingin dicapai oleh pendiri suatu organisasi, instansi, atau bahkan negara dan misi adalah cara untuk menjalankan visi tersebut. Visi dan misi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi yaitu diharapkan pendidikan kewarganegaraan membantu mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar perjuangan bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan, faktor utama yang mendukung terlaksananya visi dan misi tersebut adalah kesadaran dari dalam diri warga negara karena jika warga negara tidak memiliki keinginan dalam dirinya untuk mencapai tujuan itu maka sudah dipastikan hal itu tidak akan terlaksana dengan baik, lalu yang selanjutnya adalah kurikulum yang mengatur pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi serta segala pihak yang diharapkan dapat bertanggung jawab dalam tercapainya pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang baik.