You are on page 1of 2

Penyaji : Kelompok 1

Nama anggota : 1. Aqila Dziya Ulhaq S 2213024038

2. Gita Cahyani 2213024039

3. Destria Widya Andrika 2213024041

4. Tsania Zakiatus Saidah 2213024042

5. Ratu Ayu Junjung Biru 2213024043

6. Nuzila Ramadhani 2213024044

7. Firstly Salsabila Burokah 2213024085

Kelas :B

Prodi : Pendidikan Biologi

Hal : Hasil diskusi materi “Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan”

1. Bagaimana urgensi kedudukan pendidikan kewarganegaraan dan apa


akibatnya jika pendidikan kewarganegaraan tidak ada?
Pembahasan : Pendidikan kewarganegaraan diwajibkan untuk pendidikan
nasional dimaksudkan agar mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa
memiliki bekal nilai-nilai kebangsaan. Untuk menumbuhkan wawasan dan
kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan
bersendikan kebudayaan bangsa. Apabila pendidikan kewarganegaraan
tidak dilaksanakan maka akan memicu kehidupan masyarakat yang tidak
teratur dan memicu kehancuran, sebagai contoh apabila tidak ditanamkan
dalam diri rasa toleransi antar umat beragama, maka pasti akan terjadi
banyak kerusuhan dalam negeri. Pemahaman mengenai toleransi akan
perbedaan suku, ras, agama, dan adat ini juga merupakan salah satu
dampak dari terlaksananya pendidikan kewarganegaraan.
Lalu contoh yang lain apabila pendidikan kewarganegaraan tidak ada
maka kemungkinan besar masyarakat Indonesia terutama generasi muda
akan terpengaruh oleh budaya luar hingga melupakan budaya dari
negaranya sendiri, hal ini dapat ditangani dengan cara menumbuhkan rasa
cinta tanah air di dalam diri masyarakat Indonesia melalui pendidikan
kewarganegaraan.

2. Pada saat terjadi pemberontakan G30SPKI bagaimana keadaan pendidikan


kewarganegaraan?
Pembahasan : Pendidikan pada masa penjajahan Belanda pada awalnya
hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Belanda di
Indonesia. Pada perkembangan selanjutnya pendidikan digunakan sebagai
alat penjajah untuk mencetak tenaga kerja murah atau pegawai rendahan
yang sangat diperlukan untuk perusahaan-perusahaan Belanda. Menurut
kami saat itu pendidikan kewarganegaraan belum tertanam atau belum ada
pada bangsa indonesia karena masih dalam situasi genting juga rakyat
Indonesia jarang ada yang bisa menempuh pendidikan pada masa itu.

3. Apa saja faktor utama tercapainya visi dan misi pendidikan


kewarganegaraan di Perguruan Tinggi?
Pembahasan : Visi adalah suatu hal yang ingin dicapai oleh pendiri suatu
organisasi, instansi, atau bahkan negara dan misi adalah cara untuk
menjalankan visi tersebut. Visi dan misi pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi yaitu diharapkan pendidikan kewarganegaraan membantu
mahasiswa selaku warga negara agar mampu mewujudkan nilai-nilai dasar
perjuangan bangsa Indonesia serta kesadaran berbangsa, bernegara dalam
menerapkan ilmunya secara bertanggung jawab terhadap kemanusiaan,
faktor utama yang mendukung terlaksananya visi dan misi tersebut adalah
kesadaran dari dalam diri warga negara karena jika warga negara tidak
memiliki keinginan dalam dirinya untuk mencapai tujuan itu maka sudah
dipastikan hal itu tidak akan terlaksana dengan baik, lalu yang selanjutnya
adalah kurikulum yang mengatur pendidikan kewarganegaraan di
perguruan tinggi serta segala pihak yang diharapkan dapat bertanggung
jawab dalam tercapainya pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang
baik.

You might also like