You are on page 1of 17

MEKANISME PERNAFASAN DAN MENGHITUNG KAPASITAS

VITAL PARU-PARU
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi

Dosen Pengampu : Rahmi Novita Yusuf, S.SiT, M.Biomed

Disusun oleh:

Mutiara Dewi (2305096)


Bella Dwi Aprilia (2305083)
Nabila (2305097)
Gita Silviani (2305088)
Jhovan Nugraha Syaputra (2305092)
Areza putra (2305080)
Marilaw Iman Rafqi Thamrin (2305094)
Awelya Hardiani (2305082)
Enjel Netri Juwita (2305086)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

STIKES SYEDZA SAINTIKA

TAHUN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan izin-nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah guna memenuhi tugas untuk mata
kuliah Anatomi Fisiologi yang berjudul “ Mekanisme Pernafasan dan Menghitung Kapasitas
Vital Paru-Paru” dari Dosen Pengampu Ibu Rahmi Novita Yusuf, S.SiT, M.Biomed

Sholawat serta salam kami tetap tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.

Akhir kata, semoga makalah Anatomi Fisiologi ini dapat menjadi inspirasi bagi teman-
teman dan pembaca, untuk memulai berkarya khusunya dalam hal tulis menulis.

Padang, 28 September 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
A. Mekanisme Pernafasan ................................................................................................... 3
1. Mekanisme pernafasan pada manusia ........................................................................... 3
2. Organ pernapasan pada manusia................................................................................... 5
3. Proses pernapasan pada manusia .................................................................................. 9
B. Menghitung kapasitas Vital Paru-Paru ......................................................................... 10
1. Pengertian kapasitas paru-paru ................................................................................... 11
2. Macam-macam volume paru ...................................................................................... 11
3. Macam-macam kapasitas paru .................................................................................... 12
BAB III KESIMPULAN .......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu ciri makhluk hidup adalah dengan bernapas, semua makhluk hidup melakukan
proses ini, demikian juga manusia. Pernapasan merupakan rangkaian proses sejak
pengambilan udara dan gas. Penggunaannya untuk memecah zat, mengeluarkan gas vang
dihasilkan dari sisa metabolisme. dan memantaatkan energi yang dihasilkan. Bernafas adalah
kegiatan menghirup udara dan mengeluarkan udara. Udara mengandung berbagai komponen
gas, salah satunya adalah oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Oksigen inilah yang
diperlukan oleh tubuh, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan. Selanjutnya,
pernapasan menghasilkan karbon dioksida (CO2) yang dikeluarkan dari dalam tubuh

Pernapasan makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dengan cara langsung dan
tidak langsung. Pernapasan secara langsung teradi pada organ pernapasan khusus, sedangkan
pernapasan tidak langsung terjadi jika belum ada organ pernapasan khusus. Pernapasan
manusia dan sebagian besar makhluk hidup vetebrata lainnya, termasuk pernapasan tidak
langsung, artinya udara pernapasan yang diperlukan tubuh, tidak langsung masuk ke dalam sel
melalui permukaan tubuh.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut.

a. Apa itu mekanisme pernafasan pada manusia?


b. Apa saja organ-organ pernafasan pada manusia?
c. Bagaimana proses pernafasan pada manusia?
d. Apa itu pengertian kapasitas vital paru-paru?
e. Apa saja macam-macam volume paru?
f. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas vital paru?

1
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
a. Untuk mengkaji tentang mekanisme pernafasan
b. Untuk mengkaji tentang menghitung kapasitas vital paru

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Mekanisme Pernafasan
Paru dan dinding dada adalah struktur yang elastis, dalam keadaan normal terdapat
lapisan cairan tipis antara paru dan dinding dada. Paru dengan mudah bergeser pada dinding
dada. Tekanan pada ruangan antara paru dan dinding dada di bawah tekanan atmosfer. Paru
teregang dan berkembang pada waktu bayi baru lahir (Syaifuddin,H.. 2011).

Pada waktu menarik napas dalam, otot berkontraksi tetapi pengeluaran pernapasan dalam
proses yang pasif. Diafragma menutuo ketika penarikan napas, rongga dada kembali
memperbesar paru, dinding badan bergerak, diafragma dan tulang dada menutup ke posisi
semula. Aktivitas bernapas merupakan dasar yang meliputi gerak tulang rusuk ketika bernapas
dalam dan volume udara bertambah (Syaifuddin,H., 2011)

Aktivitas bernapas merupakan dasar yang meliputi gerak tulang rusuk sewaktu bernapas
dalam. Pada waktu istirahat pernapasan menjadi dangkal akibat tekanan abdomen yang
membatasi gerakan diafragma (Syaifuddin,H., 2011).

1. Mekanisme pernafasan pada manusia


Berdasarkan otot yang berperan pada proses pernafasan, pernafasan pada manusia
dibedakan menjadi pernafasan dada dan pernafasan perut.

1.1 Pernafasan dada

3
Pernapasan dada teriadi bila otot-otot tulang rusuk luar berkontraksi, akibatnya tulang
rusuk naik dan volume rongga dada akan lebih kecil daripada udara luar. Karena adanya
perbedaan tekanan udara ini, maka udara luar masuk ke dalam rongga dada, sehingga terjadi
proses inspirasi. Proses ekspirasi terjadi apabila otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi.
Akibatnya, tulang rusuk turun dan volume rongga dada mengecil, sehingga tekanan udara di
dalam rongga dada akan lebih besar. Selanjutnya, udara akan terdorong ke luar. Secara
sederhana urutan prosesnya sebagai berikut.

Proses Inspirasi

Tulang rusuk berkontraksi → tulang rusuk turun → volume rongga dada membesar, berakibat
tekanan udaranya kecil → udara masuk

Proses Ekspirasi

Tulang rusuk mengendur → tulang rusuk turun → volume rongga dada mengecil berakibat
tekanan udaranya besar → udara keluar

1.2 Pernafasan Perut

Pada pernapasan perut, fase inspirasi terjadi apabila otot diafragma (skat rongga dada)
mendatar dan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada
lebih kecil daripada udara di luar, akibatnya udara masuk Adapun fase ekspirasi terjadi apabila
otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil, seingga
tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar. Akibatnya udara dari
dalam terdorong ke luar. Secara sederhana urutan prosesnya sebagai berikut.

4
Proses Inspirasi

Otot-otot mengendur → otot diafragma mendatar → volume rongga dada membesar →


tekanan udara rongga dada lebih kecil → udara masuk

Proses Ekspirasi

Oto diafragma berkontraksi → volume rongga dada mengecil → tekanan udara rongga dada
lebih besar → udara ke luar

2. Organ pernapasan pada manusia


sistem pernapasan pada manusia meliputi semua struktur yang menghubungkan udara
ke dan dari paru-paru. Organ pernapasan utama berupa paru-paru. Berikut in adalah organ-
organ yang digunakan dalam pernapasan:

2.1 Hidung

Rongga hidung merupakan tempat yang paling awal dimasuki udara pernapasan.
Hidung merupakan alat pernapasan yang terletak di luar dan tersusun atas tulang rawan.
Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidup. Sekitar 15.000
liter udara setiap hari akan melewati hidung (Endang dan Idun, 2009: 231). Di dalam rongga
hidung, udara disaring ole rambut-rambut kecil (silia) dan selaput lendir yang berguna untuk
menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan,
maupun menyelidiki adanya bau. Berikut ini adalah fungsi hidung.

5
a. Menghangatkan udara
Hidung memiliki struktur pembuluh darah yang sangat kecil dan tipid yang berada di
sekitar hidung. Ketika udara yang terhirup dingin hidung memperbesar pembuluh-
pembuluh darah sehingga menambah luas permukaan untuk proses penghangatan
udara yang lebih besar.
b. Hidung mensekresikan lendir, bahkan setiap harinya lendir yang diekskresikan
mencapai ±1 liter. Dengan lendir tersebut, air akan diuapkan untuk melaksanakan
proses pelembapan udara tersebut sehingga udara yang masuk ke paru-paru akan selalu
dalam keadaan lembap vaitu, ±80%.
c. Membersihkan udara
Lendir juga ternyata dapat menjerat kotoran atau kuman yang berhasil lolos dari
saringan dari rambut hidung.

2.2 Faring
Faring merupakan saluran seperti tabung yang menghubungkan rongga hidung
posterior dan mulut ke laring dan kerongkongan. Faring memiliki bentuk seperti corong
dengan panjang 13 cm. Dining faring terususn oleh otot rangka yang dibatasi oleh membran
mukosa. Faring berada di posisi tetap apabila otot rangka mengalami relaksasi dan berada
dalam proses menelan saat tot rangka mengalami kontraksi. Faring dibagi menjadi nasofaring,
orofaring, dang laringofaring. Faring memiliki fungsi sebagai saluran udara yang masuk dan
keluar, saluran makanan yang ditelan, serta menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk
suara percakapan (Tortora & Derrickson, 2014; Wibowo, 2015).

2.3 Laring

Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara. Bagian sebelah atas laring
disebut faring yang memiliki panjang sekitan ± 4 cm. Struktur laring disusun oleh kepingan
tulang rawan, antara lain seperti berikut.

a. Tulang rawan epiglotis berjumlah satu dan terletak di puncak laring berbentuk daun

6
b. Tulang rawan tiroid berjumlah satu, berbentuk seperti perisai yang terletak di sebelah
anterior dari laring. Perbedaan antara pria dan wanita yakni pada pria lebih besar dan
menonjol yang membentuk jakun (Endang dan Idun, 2009:232).
c. Tulang rawan krikoid berjumlah satu dan membatasi bagian bawah laring berbentuk
cincin
d. Tulang rawan aritenoid berjumlah dua dan terletak di atas krikoid yang berhubungan
dengan pita suara
e. Tulang rawan kuneiformis berjumlah dua dan terletak di antara epiglotis dan aritenoid
f. Tulang rawan kornoculatum beriumlah dua dan terletak di atas aritenoid.

2.4 Trakea

Trakea (batang tenggorokan) merupakan pipa yang panjangnya ‡ 9 cm. batang


tenggorokan atau trakea merupakan pipa yang dindingnya terdiri atas tiga lapis. Lapis luar
terdiri atas jaringan ikat, lapis tengah terdiri atas otot polos, dan cincin tulang rawan,
sedangkan lapis terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia. Trakea dilapisi oleh selaput lendir
yang juga ternyata dapat menjerat kotoran atau kuman yang berhasil lolos dari saringan
rambut hidung

7
2.5 Bronkus

Ujung trakea bercabang menjadi dua bagian yang disebut bronkus. Apabila pada
bagian ini kemasukan debu akibatnva teriadi penyempitan pada saluran pernapasan sehingga
menyebabkan seseorang sukar bernapas yang menyebabkan seseorang akan bersin jika saluran
pernapasan kemasukan benda asing yang mengganggu pernapasan (Endang dan Idun,
2009:233). Bronkus terdiri dari dua percabangan yaitu bronkus kanan dan Kiri Letaknya juga
berbeda bronkus kanan lebih vertical daripada kiri. Karena struktur ini, sehingga bronkus
kanan akan mudah Kemasukan benda asing yang menyebabkan paru-paru kanan lebih muda
terserang penyakit bronkhitis (Endang dan Idun, 2009: 234). Bronkus sebelah kanan
bercabang menjadi tiga bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua
bronkiolus Pada seseorang yanog menderita asma bagian otot-otot bronkus ini berkontraksi
sehingga akan menyempit. Hal in dilakukan untuk mencegah masuknya lebih banyak benda
asing yang menimbulkan reaksi alergi. Akibatnya penderita akan mengalami sesak napas.
Sedangkan bada penderita bronkitis, bagian bronkus ini akan tersumbat oleh lendir.

2.6 Paru-paru

8
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, masing-masing dibungkus oleh selaput
pembungkus paru-paru yang disebut pleura. Paru-paru kanan berukuran lebih besar daripada
kiri dan beratnya sekitar 620 gram untuk paru kanan dan 560 gram untuk paru-paru kiri. Di
dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang merupakan perluasan permukaan paru-paru
disebut alveolus dan jumlahnya ± 300 juta buah. Alveolus in memiliki dinding yang elastik
dan banyak mengandung kapiler darah, disitulah terjadinya pertukaran udara secara proses
difusi, oksigen akan dikat sedangkan CO2 dan air akan dilepaskan. Pada seseorang yang
menderita emfisema, alveolusya mengalami gangguan kelenturan sehingga sulit untuk
mengembang dan mengempis (Endang dan Idun, 2009: 236).

3. Proses pernapasan pada manusia


Udara dapat masuk dan keluar paru-paru karena adanya tekanan udara luar dengan
udara dalam paru-paru. Perbedaan tekanan in disebabkan oleh terjadinya perubahan besar
kecilnya rongga udara, rongga perut dan rongga alveolus. Jalur udara pernapasan pada
manusia untuk menuju sel-sel tubuh adalah rongga hidung-faring(rongga tekak)-laring-trakea
(batang tenggorok)-bronkus-alveolus-sel-sel tubuh (Purnomo, dkk, 2009: 222). Namun proses
pernapasan manusia tidak semudah itu terdapat mekanisme pertukaran gas O2 dan CO2.
Pernapasan atau pertukaran gas pada manusia berlangsung pada dua tahap yaitu pernapasan
luar (eksternal) dan pernapasan dalam (internal) berikut ini penjelasannya.

3.1 Pernapasan luar (eksternal)


Pernapasan luar merupakan pertukaran gas dari udara luar atau udara bebas ke
dalam sel-sel darah pada jaringan epitel selaput alveolus (Slamet dan Sri, 2007:198). Dengan
kata lain, pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dan darah.
Pada pernapasan ini, oksigen dari udara bebas atau luar berdifusi ke dalam darah kapiler paru-
paru.

Pertukaran gas pada alveolus inilah yang dimaksud dengan pernapasan luar.
Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2
meninggalkan darah dan 02 masuk ke dalam darah secara difusi.

9
3.2 Pernapasan dalam (internal)
Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah masuk ke
dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi masuk ke dalam cairan
jaringan tubuh.
Oksigen dapat dengan mudah berdifusi ke cairan sel jaringan tubuh karena oksigen
yang dikandung jaringan tubuh secara terus menerus digunakan untuk oksidasi biologis di
dalam sel, sehingga kadar 02 di dalam cairan jaringan tubuh rendah. Oksidasi biologis di
dalam jaringan menyebabkan kadar CO, di dalam jaringan tubuh tinggi. Hal inilah yang
mempermudah Hb yang telah membebaskan oksigen untuk mengikat dan mengangkut
sebagian CO, dalam bentuk karbominohemoglobin. Oksigen dari sel-sel darah keluar dan
berdifusi menuju ke jaringan tubuh, sebaliknya CO, dari jaringan tubuh berdifusi ke sel-sel
darah. Pertukaran gas ini yang disebut pernapasan dalam.
Oksigen yang telah masuk ke dalam sel jaringan tubuh akan digunakan untuk
pernapasan seluler atau oksidasi biologis, yaitu untuk pemecahan zat makanan (Slamet dan
Sri, 2007: 200). Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke
udara bebas. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar
90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat dalam
darah ini sebagai buffer atau penyangga karena mempunyai peran penting dalam menjaga
stabilitas pH darah. Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam
karbonat (H2CO2) akan meningkat sehingga akan menyebabkan turunnya kadar alkali darah
yang berperan sebagai larutan buffer. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gangguan
fisiologis yang disebut asidosis (Purnomo, 2009: 226).

B. Menghitung kapasitas Vital Paru-Paru


Cara untuk mendapatkan nilai kapasitas vital paru-paru adalah:

1) Kapasitas vital paru-paru (KVP) = volume tidal + volume cadangan inspirasi =


volume cadangan ekspirasi
2) KVP = kapasitas total paru-paru - residu

10
1. Pengertian kapasitas paru-paru
Kapasitas vital paru (vital capasity) sangat erat hubungannya dengan pernapasan atau
respirasi.Kapasitas vital paru adalah volum udara yang dapat dikeluarkan dar penarikan napas
yang dalam. Jumlah maksimal udara yang dapat dihirup dan dikeluarkan oleh paru disebut
kapasitas vital (Muskopf, S 2006).
Junusul Hairy (1989: 123), berpendapat kapasital vital adalah jumlah udara maksimal
pada ekspirasi yang kuat setelah inspirasi maksimal.
Kapasitas vital paru adalah kemampuan paru untuk menghisap dan menghembuskan
udara secara maksimal (Usin, 2000:1)

2. Macam-macam volume paru


a. Volum tidal (volum alun nafas)
Volum tidal adalah volum udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali
bernapas normal, besarnya kira-kira 500ml pada rata-rata orang dewasa muda.
b. Volum cadangan inspirasi
Volum cadangan inspirasi adalah volum udara estra yang dapat dinspirasi setelah
dan di atas volum alun nafas normal, dan biasa mencapai 200ml.
c. Volum cadangan ekspirasi
Volum cadangan ekspirasi adalah jumlah volum udara ektra yang dapat diekspirasi
oleh ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi alun nafas normal, jumlah normalnya
adalah sekitar 1.300 ml.
d. Volum residu
Volum residu adalah volum udara yang masih teta berada dalam paru setelah
espirasi paling kuat, volume besarnya kira-kira 1.600 ml
e. Volume total paru-paru (total lung volume)
Volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin, yang
besarnya 4500 cc atau 4500 ml. (Waluyo, 2010). Volume dan kapasitas seluruh
paru pada wanita kira-kira 20 sampai 25 persen lebih kecil daripada pria dan lebih
besar lagi pada orang yang atletis dan bertubuh besar daripada orang yang bertubuh
kecil. (Guyton, 2007)

11
3. Macam-macam kapasitas paru
a. Kapasitas Inspirasi
Kapasitas inspirasi adalah jumlah udara yang dapat dihirup ole sesorang, dimulai
pada tingkat ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum
(kira-kira 3.500mL). (Ganong.2003)
b. Kapasitas Residu Fungsional
Kapasitas residu fungsional adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada
akhir ekspirasi normal (kira-kira 3.200 mL). (Scanlon dan Sanders.2007)
c. Kapasitas Paru Total
Kapasitas paru total adalah rolume maksimum di mana paru dapat dikembangkan
sebesar mungkin dengan inspirasi paksa (kira-kira 5.800 mL)( Tambayong,2001)
d. Kapasitas Vital Paru
Kapasitas vital paru adalah jumlah udara maksimum pada seseorang yang
berpindah pada satu tarikan nanas. Kavasitas ini mencakur volume cadangan
inspirasi. volume tidal dan cadangan ekspirasi. Nilainya diukur dengan menyuruh
individu melakukan inspirasi maksimum, kemudian menghembuskan sebanyak
mungkin udara di dalam parunya ke alat ukur melalui selang.

12
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut.

1. Mekanisme pernapasan pada manusia dibagi menjadi pernapasan dada dan pernapasan
perut. Pada mekanisme pernapasan ini terdapat sistem inspirasi dan ekspirasi. Pada
pernapasan dada, otot yang berperan adalah otot-otot tulang rusuk sementara pada
penapasan perut yang berperan adalan otot diatragma.
2. Organ pernapasan pada manusia yaitu hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru-
paru. Setiap organ pernapasan tersebut memiliki tugas dan peran yang berhubungan.
3. Proses pernapasan manusia dibagi menjadi dua yaitu pernapasan eksternal dan
pernapasan internal. Perapasan luar merupakan pertukaran gas dari udara luar atau
udara bebas ke dalam sel-sel darah pada jaringan epitel selaput alveolus. Pada
pernapasan ini, oksigen dari udara bebas atau luar berdifusi ke dalam darah kapiler
paru-paru. Pada pernapasan dalam (pertukaran gas di dalam jaringan tubuh) darah
masuk ke dalam jaringan tubuh, oksigen meninggalkan hemoglobin dan berdifusi
masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.
4. Kapasitas vital paru-paru setiap seseorang iu berbeda-beda dan itu semua dipengaruhi
oleh banyak faktor salah satunya dari faktor jenis kelamin, kapasitas vital paru-paru
laki-laki lebih besar daripada perempuan. Hal ini terjadi karena volume paru-paru laki-
laki lebih besar darpada perempuan. Namun, kadar oksigen yang dibutuhkan oleh laki-
laki lebih besar daripada perempuan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah. (2009). BSE Biologi Mahkluk Hidup dan
Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas.
Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20 ed.). Jakarta: EGC
Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC.
74,76, 80-81, 244, 248, 606,636,1070,1340.
Muskopf. (2006). Kajian Rat Urogenital, diambil dari
http://www.biologycorner.com/bio3/anatomy/rat_urogenital.html, tanggal 21
september 2023
Purnomo, dkk. (2009). BSE Biologi Kelas XI untuk SMA dan MA. Jakarta:Depdiknas.
Slamet Prawirohartono dan Sri Hidayati. (2007). Sains Biologi 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Keperawatan
dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC.
Tambayong, Jan. 2001. Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Tortora, G. J. dan Derrickson, B. (2014) 'Principles of Anatomy and Physiology', in Principles
of Anatomy and Physiology. 14th edn. United States of America: John Wiley &
Sons, pp. 712-748. doi: 10.1016/S0031-9406(05)60992-3.
Valerie C. Scanlon and Tina Sanders. (2007). Essential of Anatomy and Physiology.
Philadelphia: F. A. Davis Company.
Waluyo, L. (2010). Teknik dan Metode Dasar dalam Mikrobiologi. UMM Press. Malang.

14

You might also like