You are on page 1of 11

LAPORAN HASIL EKSPERIMEN

PENENTUAN WAKTU PARUH INTI ZAT RADIOAKTIF BERBASIS PHET


SIMULATION

Oleh :

Kelompok II

1. Mikail Gabriel Khan (422420001)


2. Aisyah (422420006)
3. Nuraliva F.P. Lapananda (422420011)
4. Kisman Akuba (422421003)
5. Widya Priskila Sari (422421009)

JURUSAN FISIKA

PROGRAM STUDI S1-FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala, Tuhan semesta alam yang telah
menciptakan alam dan seisinya dengan begitu sempurna. Atas berkah, rahmat dan
hidayah-Nya pula penulis dapat menyelesaikan Laporan Hasil Eksperimen ini dengan
baik. Tak lupa pula Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di dunia dan akhirat nanti.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Irsan,
S.Pd., M. Si selaku dosen pengampu mata kuliah Fisika Inti yang telah mengajar dan
membimbing penulis selama ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
orang tua yang telah memberikan dukungan dan teman-teman yang selalu
memberikan semangat, serta kepada pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per
satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan laporan ini.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Gorontalo, September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................1
1.4 Manfaat....................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................2
2.1........................................................................................................................................2
2.2........................................................................................................................................2
2.3........................................................................................................................................2
2.4........................................................................................................................................2
2.5........................................................................................................................................2
BAB III...................................................................................................................................3
METODE PENGAMATAN..................................................................................................3
BAB IV....................................................................................................................................4
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................4
4.1 Hasil Pengamatan.....................................................................................................4
4.2 Analisis dan Pembahasan.........................................................................................4
BAB V.....................................................................................................................................5
PENUTUP..............................................................................................................................5
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................5
5.2 Saran........................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radioaktivitas pertama kali ditemukan pada tahun 1896 oleh ilmuwan Prancis
Henri Becquerel. Ia menemukan bahwa uranium menghasilkan radiasi yang dapat
memengaruhi fotoplat dan film fotografi tanpa memerlukan paparan sinar matahari.
Penelitian Becquerel kemudian diteruskan oleh pasangan suami istri Pierre dan Marie
Curie. Marie Curie menemukan unsur radioaktif baru yang diberi nama polonium dan
radium.
Radioaktifitas adalah fenomena di mana inti atom mengalami peluruhan secara
spontan dengan mengeluarkan partikel-partikel berenergi tinggi atau radiasi
elektromagnetik. Latar belakang radioaktifitas berkaitan dengan sejarah penemuan dan
pemahaman kita tentang radioaktivitas serta penggunaannya dalam berbagai bidang.
Radioaktivitas memiliki berbagai aplikasi penting dalam ilmu pengetahuan dan
teknologi. Contohnya, dalam bidang kedokteran nuklir, radioisotop digunakan dalam
diagnosis medis dan terapi kanker. Dalam bidang energi, radioaktifitas digunakan dalam
pembangkit listrik tenaga nuklir untuk menghasilkan energi. Radioisotop juga
digunakan dalam penelitian ilmiah, arkeologi, dan industri.
Radioaktivitas adalah fenomena alami yang telah membantu kita
memahami dasar-dasar fisika atom dan memiliki banyak aplikasi dalam berbagai
bidang, tetapi juga memerlukan perhatian khusus untuk penggunaannya yang
aman.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang
diajukan adalah “Bagaimana perbandingan waktu paruh inti atom Hydrogen-3
dengan jumlah inti 10, 50, dan 100?”

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai
adalah untuk mengetahui perbandingan waktu paruh inti atom Hydrogen-3
dengan jumlah inti 10, 50 dan 100.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Gambar 1. Grafik kestabilan inti atom

Pada Gambar 1, ditunjukkan grafik yang mendeskripsikan kestabilan inti


atom. Pada keterangan yang terdapat pada gambar, titik-titik hijau menunjukkan inti
atom yang stabil sementara bagian atas dari titik-titik hijau menunjukkan inti atom
yang memiliki proton terlalu banyak sebaliknya bagian bawah dari titik-titik hijau
memiliki neutron yang terlalu banyak. Inti atom yang memiliki proton atau neutron
yang terlalu banyak adalah inti yang tidak stabil, untuk dapat stabil inti tersebut akan
melepaskan partikel dan energi keluar dari inti atom.

Peristiwa pelepasan partikel dan energi secara spontan oleh inti atom yang
tidak stabil sehingga menjadi inti yang stabil disebut sebagai proses radioaktivitas.
Kebanyakan unsur radioaktif yang didapatkan di alam merupakan anggota dari empat
deret radioaktif. Dari keempat deret radioaktif ini, tiga diantaranya alami yaitu deret
aktinium, deret thorium, dan deret uranium. Sementara sisanya adalah deret
neptunium yang merupakan hasil buatan dengan cara menembaki inti berat dengan
neutron.

2
Proses peluruhan atau pelepasan partikel dari inti atom menunjukkan bahwa
hukum fisika untuk proses pada skala sub-atomik bersifat statistik. Sebagai contoh,
pada 1 mg sampel logam uranium, dengan 2,5×10 18 atom pada radionuklida berumur
panjang 238U, hanya sekitar 12 dari nuklei yang akan meluruh pada waktu tersebut
dengan melepaskan partikel alfa dan bertransformasi menjadi inti dari 234Th. Namun,
benar-benar tidak ada cara untuk memprediksi inti atom manakah dari keseluruhan
atom pada sampel yang meluruh, semuanya memiliki peluang meluruh yang sama.

Meskipun kita tidak mengetahui inti mana yang akan meluruh, tetapi kita bisa
menyatakan bahwa jika suatu sampel memiliki N inti radioaktif, kita bisa mengetahui
jumlah inti yang tersisa setelah peluruhan:

−dN
=λN (1)
dt

−λt
N=N 0 e (2)

Dengan λ adalah konstanta disintegrasi atau peluruhan yang nilainya


bergantung pada jenis radionuklida dan memiliki satuan SI invers detik (s -1). N0
adalah jumlah inti radioaktif sampel pada waktu t = 0 dan N adalah jumlah inti yang
tersisa setelah waktu tertentu.

Terdapat suatu besaran lain yang menyatakan properti radioaktif yaitu nilai
peluruhan R yang dinyatakan sebagai:
−λt
R=R 0 e (3)

persamaan ini adalah bentuk lain dari hukum peluruhan radioaktif, dimana R 0 adalah
nilai peluruhan pada waktu t = 0 dan R adalah nilai pada waktu tertentu.

Total nilai peluruhan R pada sampel dengan satu atau lebih radionuklida
disebut aktivitas sampel. Satuan internasional untuk aktivitas ini adalah becquerel,
dinamakan untuk Henri Becquerel, penemu radioaktivitas. 1 becquerel = 1 Bq = 1
peluruhan per detik. Satuan sebelumnya yang digunakan adalah curie dan masih
sering digunakan, 1 curie = 1 Ci = 3,7×1010 Bq.

Ada dua pengukuran yang umum digunakan dalam mengukur waktu


peluruhan radionuklida. Yang pertama mengukur setengah periode T 1/2 dari
radionuklida, dimana periode ini adalah waktu yang diperlukan baik N maupun R
untuk mencapai peluruhan setengah dari jumlah awal nukleus. Yang kedua adalah

3
nilai rata-rata umur dari radionuklida τ, dimana nilai rata-rata ini adalah waktu yang
diperlukan baik N dan R mencapai peluruhan hingga e-1 dari jumlah awal nukleus.

1
τ= (4)
λ

ln 2
T 1/ 2= =τ ln 2 (5)
λ

Tritium merupakan salah satu isotop atom hidrogen dengan 2 neutron pada
nukleus. Atom tritium tersusun atas 2 neutron, 1 proton, dan 1 elektron. Tritium
merupakan salah satu elemen radioaktif alami yang memiliki peran sebagai sumber
radiasi internal. Tritium memancarkan radiasi beta dengan energi radioaktif 0-18,6
keV (rata-rata 5.7 keV) dan memiliki setengah umur 12,323 tahun. Tritium sangat
langka di Bumi, dimana tritium tercipta dari interaksi antara atmosfer dan sinar
kosmik, tetapi tritium bisa ditemukan pada reaktor nuklir ketika reaksi fusi terjadi.

2.2

2.3

2.4

2.5

4
BAB III
METODE PENGAMATAN

Adapun metode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode eksperimen, yaitu dengan melakukan praktikum virtual menggunakan
PhET Simulation. Adapun eksperimen yang dilakukan adalah pada praktikum
virtual waktu paruh. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebuah laptop dan jaringan internet untuk mengakses laboratorium virtual PhET
Simulation. Berikut tahapan penentuan waktu paruh inti zat radioaktif berbasis
PhET Simulation:
1. Membuka simulasi Beta Decay pada laman
https://www.labxchange.org/library/items/lb:LabXchange:d96d1be6:lx_simul
ation:1
2. Memilih salah satu inti atom Hydrogen-3 kemudian menambahkan 10 inti
atom pada layar
3. Menekan play kemudian memperhatikan jumlah inti yang belum meluruh.
Menekan stop jika jumlah inti atom tersisa setengah dari semula
4. Melalui perbandingan skala hitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
peluruhan ini, mencatat waktu ini pada tabel yang telah disediakan
5. Menekan Reset All Nuclei kemudian mengukur ulang proses ini sampai
memperoleh 3 data
6. Menekan Reset All kemudian mengulangi langkah 2 sampai 5 dengan jumlah
inti 10, 50 dan 100
7. Melakukan analisis mengenai waktu paruh zat radioaktif

5
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Tabel 4.1 Waktu Paruh Inti Atom Zat Radioaktif
Rata-Rata
Jumlah Inti Kegiatan Ke- Waktu Paruh (tahun)
(tahun)
1 9
10 2 11 9
3 7
1 11
50 2 7 10
3 12
1 15

100 2 12 13
3 12

4.2 Analisis dan Pembahasan

6
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan

5.2 Saran

7
DAFTAR PUSTAKA

You might also like