You are on page 1of 7

,

PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
KATAPANG
Jl. Terusan kopo Km dr.Ani Setiasih
13,5 Bandung 197111062009042001
Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik
1. Pengertian
lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.
Sebagai acuan dalam penatalaksanakan hipertensi dan mencegah
2. Tujuan terjadinya komplikasi untuk semua pasien yang menderita hipertensi yang
datang untuk berobat ke Puskesmas Katapang
Kebijakan Kepala Unit Pelayanan Teknis Pelayanan Kesehatan Kecamatan
3. Kebijakan Katapang, nomor 800/001.B/UPT/2017, tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
Di Puskesmas Katapang UPT Yankes Kecamatan Katapang.
1. Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Joint national committee (JNC)-8 guidelines 2014
3. Pedoman penanganan hipertensi pada kasus kardiovaskular-
4. Referensi
Perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular Indonesia (Perki) 2015
4. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2, ed 6, Interna Publishing. 2014
5. Pedoman Pengobatan dasar di puskesmas, 2007, Depertemen
Kesehatan RI
5. Petugas Dokter, Perawat/Bidan yang dilimpahi wewenang
1) Alat
a. Tensi meter
b. Stetoskop
2) Bahan
6. Alat dan Bahan a. Rekam medis
b. Kertas resep
c. Form Laboratorium
d. Form rujukan eksternal dan internal
e. Buku register harian dan rujukan
7. Prosedur 1) Petugas melakukan pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan dan
anamnesis awal, kemudian mencatat dalam rekam medis pasien.
2) Dokter melakukan anamnesis lanjutan terhadap pasien:
a. Keluhan pasien: sakit/nyeri kepala, sakit tengkuk/pundak, leher kaku,
gelisah, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada
b. Faktor risiko hipertensi:
- Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi: umur, jenis kelamin,
riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
- Faktor risiko yang dapat dimodifikasi: riwayat pola makan
(konsumsi garam berlebihan), konsumsi alkohol berlebihan, aktivitas
fisik kurang, kebiasaan merokok, obesitas, dyslipidemia, diabetus
mellitus, psikososial dan stres.
3) Dokter melakukan pemeriksaan fisik:
a. Keadaan umum dan kesadaran pasien : Pasien tampak sehat, dapat
terlihat sakit ringan-berat.
b. TTV: Tekanan darah meningkat sesuai JNC VII, nadi dapat tidak
normal.
c. Pemeriksaan leher dan thorax: pulmonal dan cor (JVP, batas jantung,
bising jantung)
d. Pemeriksaan ekstremitas: akral dan oedem ekstremitas
e. Pemeriksaan sesuai indikasi medis pasien.
4) Dokter/pemeriksa menyarankan untuk melakukan pemeriksaan
penunjang apabila diperlukan.
5) Dokter/pemeriksa menentukan diagnosis dari hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik berdasarkan klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint
National Committee VII (JNC VII) sebagai berikut:
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal < 120 mmHg < 80 mmHg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage-1 140-159 mmHg 80-99 mmHg
Hipertensi stage-2 ≥160 mmHg ≥100 mmHg
6) Dokter/pemeriksa melakukan tatalaksana kepada pasien: Penatalaksanaan
peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup
seperti penurunan berat badan agar ideal, diet kaya buah dan sayuran,
konsumsi produk rendah lemak, pembatasan intake natrium/garam, aktifitas
fisik aerobik yang teratur, serta pembatasan jumlah alkohol.
Adapun algoritma tata laksana hipertensi adalah sebagai berikut:

Modifikasi gaya hidup

Target TD tidak tercapai < 140/90 mmHg, atau < 130/80


mmHg pada pasien DM, penyakit ginjal kronik, memiliki
≥3 faktor risiko, ada penyakit tertentu

Obat-obatan inisial

Tanpa indikasi khusus


Dengan indikasi khusus

Stage I
Diuretik tiazid, Stage II
Kombinasi 2 obat Obat-obatan untuk
P d e a m p b at erian obat anti hipertensi merupaka inndikpaesni gkohbusautasn
jangka
B ia s a n y a di ur et i k
dipeprtaimnbjaanngg.kaKnontrol p e n g o b a ta n d i l akukan
sDeittaiampba1h0ohbaatrihaiptearuten1sibulan ACEui,nBtuBk,
mCCeBn,goptimadlkeangnahnaAsCil Epie, BngBobatan. lain (diuretik, ACEi, BB,
a t au C C B
ataua.komHbipineartsei nsi tanpa c o m p el lin g indication CCB) sesuai
kebutuhan
- Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50
mg/hari, furosemid 2x20-80 mg/hari), atau pemberian
penghambat ACE (captopril 2x25-100 mg/hari atau enalapril 1-
2 xTa2rg,5e-t 4te0kamnagn/hdaarria),h bpeelnuymetkearct arpeasi
eptor beta (atenolol 25- 100mg/hari dosis tunggal),penghambat
kalsium (diltiazem extended release 1x180-420 mg/hari,
amlodipin 1x2,5-10 mg/hari, atau nifedipin long acting 30-60
mg/hari) atau
Opktiommablkiannasdio. sis atau tambahkan obat antihipertensi
- Hlaipine. rPteenrtsimi sbtaanggek-a2n. konsultasi dokter spesialis
Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu,
dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid
dan penghambat ACE atau antagonis reseptor AII (losartan 1-2 x 25-
100 mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.
- Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing-masing antihipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat hipertensi
yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
b. Hipertensi compelling indication (lihat tabel)
Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau
ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai, apabila
tidak, maka dapat dirujuk ke Spesialis.
7) Dokter melakukan rujukan internal untuk pasien yang memerlukan
penanganan terpadu tim interprofesi.
8) Dokter melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria rujukan
Kriteria rujukan:
a. Hipertensi dengan komplikasi
b. Resistensi hipertensi
c. Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi)
9) Dokter menulis dokumen rekam medis pasien
1. Poli Umum
2. Poli Lansia
3. Laboratorium
8. Unit Terkait
4. Farmasi
5. Program PTM dan Prolanis
6. Poliklinik lain di Puskesmas Katapang
Rekam medis
9. Dokumen
Register harian di masing-masing poliklinik

Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PROSEDUR

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS Kepala Puskesmas
KATAPANG
Jl. Terusan Kopo
Km 13,5 Kab. dr.Ani Setiasih
Bandung 197111062009042001
1. Pengertian

2. Tujuan 1.

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Petugas

6. Alat dan Bahan

7. Prosedur

8. Unit Terkait

9. Dokumen

Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PROSEDUR

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
KATAPANG
Jl. Terusan kopo km dr.Ani Setiasih
13,5 Kab. Bandung 197111062009042001
1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Petugas

6. Alat dan Bahan

7. Prosedur

8. Unit Terkait

9. Dokumen

Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PROSEDUR
No.Dokumen :

No Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
KATAPANG
Jl. Terusan Kopo km
13.5 Kab. Bandung dr.Ani Setiasih
197111062009042001
1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Petugas

6. Alat dan Bahan

7. Prosedur

8. Unit Terkait

9. Dokumen

Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan
PROSEDUR

No.Dokumen :

No Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
Kepala Puskesmas
PUSKESMAS
KATAPANG
Jl. Terusan Kopo km Dr.Ani Setiasih
13.5 Kab. Bandung 197111062009042001
1. Pengertian

2. Tujuan

3. Kebijakan

4. Referensi

5. Petugas

6. Alat dan Bahan

7. Prosedur

8. Unit Terkait

9. Dokumen

Riwayat Perubahan Dokumen


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Diberlakukan

You might also like